Anda di halaman 1dari 6

Tugas I Ekonomi Wilayah|Perencanaan Wilayah dan Kota

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya


1

Identikasi Sektor Basis (Unggulan) dan Hirarki Pusat Pelayanan Fasilitas dalam Rangka
Pengembangan Wilayah
2014
Identifikasi Sektor Basis (Unggulan) dan Hierarki Pusat Pelayanan Berdasarkan
Tingkat Kemampuan Fasilitas Dalam Rangka Pengembangan Wilayah (Studi Kasus :
Kecamatan Kasiman dan Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro)

Deskripsi Issue Pokok
Sektor basis merupakan sektor-sektor yang mengekspor barang dan jasa ke tempat
lain, di mana sektor tersebut mampu melayani permintaan akan barang dan jasa baik di pasar
domestic maupun pasar di luar daerah tersebut. Douglas C. North dalam Arsyad (1999)
menyatakan bahwa sektor ekspor berperan penting dalam pembangunan daerah, karena
sektor tersebut dapat memberikan konstribusi penting kepada perekonomian daerah, yaitu :
(a) ekspor akan secara langsung meningkatkan pendapatan faktor-faktor produksi dan
pendapatan daerah, dan (b) perkembangan ekspor akan menciptakan permintaan terhadap
produksi industri lokal yaitu industri yang produknya dipakai untuk melayani pasar di daerah.
Sektor basis (unggulan) ini menjadi faktor penggerak suatu perekonomian daerah
karena mempunyai keuntungan kompetitif (competitife advantage) yang cukup tinggi,
sehingga identifikasi sektor basis (unggulan) sangat penting terutama dalam rangka
menentukan prioritas dan perencanaan pembangunan ekonomi di daerah. Hal ini diperlukan
untuk mengidentifikasi kegiatan ekonomi daerah yang bersifat ekspor dan non ekspor dan
mengetahui laju pertumbuhan sektor basis dari tahun ke tahun.
Identifikasi sektor basis (unggulan) di Kecamatan Kasiman dan Kecamatan Padangan
Kabupaten Bojonegoro dilakukan untuk menentukan sektor unggulan yang terdapat pada dua
kecamatan perbatasan tersebut sehingga dapat diperoleh kebijakan penataan ruang khususnya
pengembangan perekonomian yang lebih baik. Selain itu, hirarki pusat pelayanan
berdasarkan tingkat kemampuan fasilitas dalam pengembangan wilayah dilakukan untuk
mengetahui kecamatan-kecamatan yang menjadi pusat pertumbuhan perekonomian di
Kabupaten Bojonegoro.




Tugas I Ekonomi Wilayah|Perencanaan Wilayah dan Kota
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
2

Identikasi Sektor Basis (Unggulan) dan Hirarki Pusat Pelayanan Fasilitas dalam Rangka
Pengembangan Wilayah
2014
Penjelasan Issue Pokok
Faktor pertumbuhan ekonomi suatu daerah didasarkan atas adanya permintaan barang
dan jasa dari luar daerah. Permintaan akan barang dan jasa dari luar daerah akan terjadi jika
barang dan jasa dari daerah tersebut mempunyai keunggulan kompetitif dibandingkan dengan
daerah lain. Keunggulan kompetitif suatu wilayah tergantung dari potensi ekonomi yang
dimiliki oleh wilayah tersebut. Potensi ekonomi tidak akan ada artinya bagi daerah jika tidak
ada upaya untuk memanfaatkan dan mengembangkan potensi sektor-sektor ekonomi basis
yang ada secara optimal. Keberhasilan pengembangan kecamatan sebagai subpusat
pertumbuhan ini tergantung pada pilihan sektor-subsektor basis yang dikembangkan.
Dalam pembahasan ini terdapat dua issue pokok, yaitu sektor basis (unggulan) dan
hirarki pusat pelayanan berdasarkan tingkat kemampuan fasilitas dalam pengembangan
wilayah. Studi kasus dalam jurnal adalah di Kecamatan Kasiman dan Kecamatan Padangan,
karena daerah tersebut merupakan daerah perbatasan yang mempunyai potensi perekonomian
yang baik untuk dikembangkan. Berikut peta wilayah studi Kabupaten Bojonegoro :

Gambar 1. Wilayah Studi Kabupaten Bojonegoro
Sumber : wikipedia.org

Tugas I Ekonomi Wilayah|Perencanaan Wilayah dan Kota
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
3

Identikasi Sektor Basis (Unggulan) dan Hirarki Pusat Pelayanan Fasilitas dalam Rangka
Pengembangan Wilayah
2014
Untuk issue pokok pertama yaitu identifikasi sektor basis (unggulan) di Kecamatan
Kasiman dan Kecamatan Padangan. Dalam menentukan komoditas unggulan yang terdapat
pada daerah tersebut dilakukan dengan menggunakan analisis LQ (Location Quotient).
Berdasarkan hasil analisis LQ, Kecamatan Padangan merupakan kecamatan dengan tingkat
komoditi unggulan yang besar dibandingkan kecamatan lain, yaitu sebanyak 11 komoditi
meliputi padi, ubi kayu, kacang tanah, kedelai, kacang hijau, kelapa, sapi, pasir, penggalian
lainnya, tahu dan ledre. Sedangkan Kecamatan Kasiman memiliki komoditi unggulan
sebanyak 9 komoditi, meliputi padi, kacang tanah, kacang hijau, tebu, kelapa, sapi, bubut
kayu, genteng dan kolam. Sehingga berdasarkan hasil analisis tersebut, Kecamatan Padangan
merupakan kecamatan yang unggul karena jumlah komoditi yang paling banyak.
Analisis dalam jurnal ini sesuai dengan analisis yang digunakan oleh Burhanudin
dalam artikel yang berjudul Strategi Pengembangan Wilayah Kabupaten Dharmasraya :
Identifikasi Potensi Wilayah dan Kota sebagai Pusat Pertumbuhan dan Pusat Pelayanan.
Dalam melakukan identifikasi potensi wilayah Kabupaten Dharmasraya menggunakan
analisis LQ (Location Quotient) di mana diperoleh 4 sektor basis ekonomi yang menjadi
potensi perekonomian Kabupaten tersebut, yaitu sektor pertanian, sektor pertambangan dan
penggalian, sektor listrik dan air bersih, serta sektor bangunan.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, oleh Burhanudin dapat disimpulkan bahwa
sektor pertanian merupakan sektor yang paling dominan dalam kehidupan dan struktur
perekonomian di masing-masing subwilayah di Kabupaten. Hal ini dikarenakan lebih dari
seperempat kegiatan perekonomian di empat subwilayah dalam kabupaten ini berasal dari
sektor pertanian, yaitu dengan kegiatan budidaya tanaman pangan dan hortikultura, tanaman
perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan dengan rata-rata berkisar antara 27,67
persen sampai dengan 42,22 persen.
Untuk issue yang kedua adalah hirarki pusat pelayanan berdasarkan tingkat
kemampuan fasilitas, artinya sejauh mana daerah/kecamatan dapat melayani kebutuhan
masyarakat dengan ketersediaan fasilitas. Semakin lengkap fasilitas yang tersedia maka
daerah tersebut termasuk dalam tingkatan tinggi (hirarki I). Untuk menentukan posisi lokasi
yang paling optimal sebagai pusat pelayanan masyarakat dalam kerangka perencanaan
pembangunan wilayah digunakan pendekatan analisis skalogram. Analisis ini digunakan
untuk menyusun struktur dan organisasi tata ruang suatu wilayah. Dengan metode analisis

Tugas I Ekonomi Wilayah|Perencanaan Wilayah dan Kota
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
4

Identikasi Sektor Basis (Unggulan) dan Hirarki Pusat Pelayanan Fasilitas dalam Rangka
Pengembangan Wilayah
2014
skalogram dapat ditentukan hirarki atau ranking/tingkatan kota kecil dan kecamatan di
wilayah Kabupaten berdasarkan fasilitas/sarana pelayanan yang tersedia.
Hasil analisis dalam jurnal Identifikasi Sektor Basis (Unggulan) dan Hierarki Pusat
Pelayanan Berdasarkan Tingkat Kemampuan Fasilitas Dalam Rangka Pengembangan
Wilayah (Studi Kasus : Kecamatan Kasiman dan Kecamatan Padangan Kabupaten
Bojonegoro) adalah kecamatan yang memiliki peringkat 1 dari keseluruhan unit fasilitas
kecamatan yaitu kecamatan Kasiman, dimana kecamatan ini memiliki fasilitas kesehatan dan
fasilitas ekonomi terlengkap dibanding dengan kecamatan lain. Sehingga, kecamatan
Kasiman menjadi kecamatan utama dan menjadi daya tarik bagi kecamatan sekitarnya
(hinterlandnya) karena mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat serta
mampu menjadi pusat pertumbuhan. Sedangkan Kecamatan Padangan memiliki hirarki atau
peringkat 2.
Sedikit berbeda dari jurnal di atas, hasil analisis yang dilakukan oleh Burhanudin
dalam artikelnya dengan mengelompokkan kecamatan-kecamatan dalam beberapa kategori.
Keempat kecamatan yang memiliki sejumlah fasilitas pelayanan di wilayah Kabupaten
Dharmasraya dapat dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu :
1. Kategori kecamatan yang memiliki fasilitas pelayanan tinggi, merupakan hirarki I
adalah Kecamatan Pulau Punjung yang beribukota kecamatan di Kota Sungai Dareh
dan Kecamatan Koto Baru yang beribukota kecamatan di Kota Koto Baru.
2. Kategori kecamatan yang memiliki fasilitas pelayanan sedang, merupakan hirarki II
ternyata tidak ada satupun kecamatan di Kabupaten Dharmasraya yang termasuk
kategori ini.
3. Kategori kecamatan yang memiliki fasilitas pelayanan rendah, merupakan hirarki III
adalah terdiri dari Kecamatan Sitiung yang beribukota kecamatan di Kota Sitiung dan
Kecamatan Sungai Rumbai yang beribukota kecamatan di Kota Sungai Rumbai.
Dari ketiga kelompok tersebut, maka kecamatan yang berpotensi sebagai pusat
pelayanan di wilayah Kabupaten Dharmasraya dilihat dari potensi atau kemampuan
pelayanannya terhadap masyarakat, adalah Kecamatan Pulau Punjung yang beribukota
kecamatan di Kota Sungai Dareh karena memiliki fasilitas pelayanan masyarakat yang baik
atau merupakan hirarki I.

Tugas I Ekonomi Wilayah|Perencanaan Wilayah dan Kota
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
5

Identikasi Sektor Basis (Unggulan) dan Hirarki Pusat Pelayanan Fasilitas dalam Rangka
Pengembangan Wilayah
2014
Berdasarkan kedua pembahasan di atas dapat dilihat bahwa dalam penentuan hirarki
pusat pelayanan dapat dilakukan dengan menggunakan analisis Scalogram. Penentuan hirarki
pusat pelayanan berdasarkan tingkat kemampuan fasilitas tersebut dilakukan untuk
mengetahui kemampuan suatu daerah dalam melayani kebutuhan fasilitas masyarakat serta
mampu menjadi pusat pertumbuhan. Sehingga nantinya dapat dilakukan perencanaan yang
baik, yaitu pemerataan pelayanan fasilitas agar tidak terjadi kesenjangan antar daerah.
Kesimpulan Pembahasan Issue Pokok
Berdasarkan kedua studi kasus di atas, dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil
identifikasi sektor basis (unggulan) yang dilakukan di Kecamatan Kasiman dan Kecamatan
Padangan Kabupaten Bojonegoro serta di Kabupaten Dharmasraya, sektor basis yang
menjadi potensi di daerah tersebut adalah sektor pertanian. Dimana sektor tersebutn memiliki
jumlah komoditi yang banyak dan presentase yang tinggi dalam PDRB. Dengan
teridentifikasinya sektor basis (unggulan) tersebut dapat dilakukan perencanaan
pengembangan komoditi sehingga pembangunan perekonomian sesuai dengan potensi daerah
yang ada. Selain itu, untuk menentukan kecamatan yang menjadi pusat pertumbuhan
khususnya dalam hal pelayanan fasilitas dilakukan hirarki atau pengelompokan kecamatan
berdasarkan tingkatan tertentu. Kecamatan yang memiliki pelayanan fasilitas tinggi termasuk
dalam hirarki 1, yaitu Kecamatan Kasiman Kabupaten Bojonegoro dan Kecamatan Pulau
Punjung yang beribukota kecamatan di Kota Sungai Dareh. Sedangkan kecamatan yang
memiliki pelayanan fasilitas sedang termasuk dalam hirarki 2, yaitu Kecamatan Padangan di
Kabupaten bojonegoro. Namun, di Kabupaten Dharmasraya tidak terdapat hirarki 2
melainkan hirarki 3 dengan tingkat fasilitas pelayanan rendah yang terdapat di Kecamatan
Sitiung yang beribukota kecamatan di Kota Sitiung dan Kecamatan Sungai Rumbai yang
beribukota kecamatan di Kota Sungai Rumbai
Lesson Learned
Identifikasi sektor basis (unggulan) sangat diperlukan dalam pengembangan
perekonomian suatu daerah. Hal ini dikarenakan dengan melakukan identifikasi sektor basis
(unggulan) dapat mewujudkan pembangunan yang sinergis sesuai karakteristik dan sektor
ekonomi potensial yang dimiliki masing-masing daerah/kecamatan. Selain itu, perlu adanya
hirarki pusat pelayanan daerah berdasarkan tingkat kemampuan fasilitas yang dapat
digunakan untuk menentukan kecamatan yang menjadi pusat pertumbuhan perekonomian di

Tugas I Ekonomi Wilayah|Perencanaan Wilayah dan Kota
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
6

Identikasi Sektor Basis (Unggulan) dan Hirarki Pusat Pelayanan Fasilitas dalam Rangka
Pengembangan Wilayah
2014
suatu wilayah yang mampu melayani kebutuhan daerah sendiri maupun luar daerah dengan
dengan didukung fasilitas yang memadai. Dalam pengembangan ekonomi wilayah, sektor
basis (unggulan) sangat dipengaruhi oleh ketersediaan fasilitas penunjang perekonomian,
dimana dua hal tersebut saling berkaitan. Sehingga perlu adanya perencanaan pembangunan
yang terpadu agar mampu mendorong pengembangan kawasan sekitarnya (hinterland),
pemerataan pembangunan serta dapat memaksimalkan pelayanan publik dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat secara konsisten berdasarkan skala prioritas pengembangan sektor
basis (unggulan) masing-masing wilayah.

Daftar Pustaka
Burhanuddin; 2007; Strategi Pengembangan Wilayah Kabupaten Dharmasraya : Identifikasi
Potensi Wilayah dan Kota sebagai Pusat Pertumbuhan dan Pusat Pelayanan;
Padang; Universitas Andalas.
Peta Kabupaten Bojonegoro www.wikipedia.org diakses pada 11 Maret 2014.
Tabrani, Andi; 2008; Analisis Sektor Unggulan Perekonomian Kabupaten Mandailing Natal
Provinsi Sumatera Utara; Pusat Pengkajian Kebijakan Peningkatan Daya Saing,
BPPT, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai