1. Ketersediaan Modal dalam Pengembangan Industri Aquacultur (PIA) merupakan salah satu kendala yang dihadapi para pengusaha dibidang industri budidaya perikanan. Pemerintah melalui Bank Indonesia telah meluncurkan skim kridit murah dengan bunga 4 % perbulan untuk mendukung usaha budidaya perikanan produktif bagi perusahaan kecil. Dengan ketentuan kridit diberikan untuk penguatan biaya operasional produksi (biaya saprodi) 2. Pemilihan dan pengembangan jenis usaha perikanan budidaya belut bisa di lakukan di wilayah pekalongan karena tersedianya air yang memadai untuk budidaya belut dengan media air bersih dan ketersediaan bibit belut, serta permintaan pasar pada komoditi belut yang cukup tinggi memacu masyarakat untuk berusaha mengembangkannya. 3. Semakin tingginya konsumsi protein dari jenis ikan di masyarakat semakin tinggi pula permintaan pasar terhadap produk jenis ini.
II. Maksud dan Tujuan Maksud Melalui kelompok ini diharapkan usaha perikanan budidaya belut dengan media air bersih yang dikelola semakin berkembang dan membawa dampak perubahan yang lebih baik terhadap peningkatan kesejahteraan para anggotanya. Tujuan Dari bantuan pijamam modal bank indonesia ini diharapkan: a. Meningkatkan motivasi dan kerjasama diantara anggota kelompok dalam rangka pengelolaan dan pengembangan usaha yang dilakukan. b. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para anggota kelompok sehingga mampu mengatasi masalah-masalah perekonomian keluarga. c. Meningkatkan kepedulian para anggota dalam menangani permasalahan sosial dan ekonomi di lingkungannya. III. Pengorganisasian Kelompok Nama Kelompok : fakultas perikanan Alamat : jalan sriwijaya pekalongan Ketua : joko Sekretaris : joni Bendahara : siti Anggota :- . hanum - .aris - arif - david
IV. GAMBARAN UMUM peluang pasar exkpor
Peluang ekspor
Hampir semua produksi belut di Jepang adalah hasil ternak (mencapai 96%) sedangkan sisanya adalah merupakan belut liar (4%). Impor keseluruhan belut segar dan yang sudah diproses pada tahun 1998 mencapai 65.049 ton dengan nilai \ 112.347 juta. Komposisi impor, belut yang sudah diolah mencakup tiga perempat dari impor sebesar 75,4%.
Kondisi pasar Jepang Terjadi perubahan permintaan dari belut segar ke belut olahan sebagai akibat dari kemajuan teknik pengolahan, sehingga impor belut olahan menunjukkan kecenderungan meningkat.
V. Usulan Kebutuhan Uraian biaya dalam sau siklus budidaya URAIAN Jumlah Harga Satuan Total Nilai Kolam beton 6 m x 7 m 5 Rp. 2.500.000 12.500.000 Benih Belut (1 kg=isi 76) 210 kg Rp. 35.000 7.350.000 Pakan Benih @20 kg 4200 kg Rp. 100.000 4.200.000 Listrik dalam 4 bulan - - 1.000.000 Plastik 5 kg 2 Rp. 50.000 100.000 Oksigen 1 Rp. 100.000 100.000 Blower 3 Rp. 700.000 2.100.000 Kabel 40 m - - 200.000 Pompa air tawar 3 Rp. 800.000 2.200.000 Pipa paralon 1 dim 100 m Rp. 35.000 3.500.000 Thermometer 2 Rp. 20.000 40.000 Tenaga kerja ( 4 bulan) 2 Rp. 1.000.000 8.000.000 Biaya operasional lain2 - - 2.710.000 Sewa tanah (1 tahun ) - - 6.000.000 Jumlah 50.000.000
Pendapatan Untuk 1 kg bibit bisa panen menjadi 15 kg. Jika menebar 210 kg maka potensi panennya bisa 3150 kg. Harga 1 kg belut panen = Rp 20.000 rupiah. jadi total uang masuk 3150 kg x Rp 20.000 = Rp 63.000.000 Keuntungan = Total penerimaan total biaya operasional = Rp. 63.000.000 50.000.000 = Rp. 13.000.000
Dengan rincian uraian di atas,kami mengajukan peminjaman modal untuk usaha awal dalam budidaya belut sebesar 50 juta dengan bunga 4% perbulan. Kami Sangat berterima kasih dan berharap banyak kepada bank indonesia dalam memberikan modal pinjaman keridit untuk usaha permodalan usah belut dengan media air bersih.
VI. Penutup Demikian proposal ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. pekalongan, januari 2014 Ketua Kelompok .. Bendahara Sekretaris .. . Menyetujui : Pendamping Sosial Desa Sukasari . Mengetahui : Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kabupaten pekalongan . NIP. ..