Diabetes adalah suatu epidemi yg

meningkat di seluruh dunia

Proyeksi Global Jumlah Pengidap Diabetes
(kelompok usia: 2079) tahun 20072025 (dalam juta jiwa)
Afrika
Eastern Mediteranean
dan Timur Tengah
Europa
Amerika Utara
Amerika Selatan dan Sentral
Asia Tenggara
Pasifik Barat
28.3
40.5
+43%
16.2
32.7
+102%
10.4
18.7
+80%
24.5
44.5
+81%
53.2
64.1
+21%
67.0
99.4
+48%
46.5
80.3
+73%
IDF. Diabetes Atlas 3rd Edition 2006
Seluruh dunia:
246 juta jiwa pd thn 2007
380 juta jiwa diproyeksikan di
thn 2025, peningkatan 55%
Jumlah Penderita Diabetes (Usia 20-79),
Tahun 2010 dan 2030
2010 2030
Negara/Daerah Juta Negara/Daerah Juta
1 India 50.8 1 India 87.0
2 Cina 43.2 2 China 62.6
3 USA 26.8 3 USA 36.0
4 Rusia 9.6 4 Pakistan 13.8
5 Brazil 7.6 5 Brazil 12.7
6 Jerman 7.5 6 Indonesia 12.0
7 Pakistan 7.1 7 Mexico 11.9
8 Jepang 7.1 8 Bangladesh 10.4
9 Indonesia 7.0 9 Rusia 10.3
10 Mexico 6.8 10 Mesir 8.6
Indonesia: Distribusi DM (%)
Note: Riskesdas is Riset Kesehatan Dasar (Basic Health Research)
> 6.8 < 4.2 4.2 6.8
DISTRIBUSI
DIABETES MELLITUS (%)
Riskesdas, 2007
DM (%)
Prevalensi DM menurut Propinsi
di Indonesia (Riskesdas 2007)
Komplikasi yg terjadi pada saat
terdiagnosis
Terdiagnosa DM = 1,5%

Tak terdiagnosa DM = 4,2%
Total DM = 5,7%
TGT = 10,2 %
9% neuropati
20% retinopati
8% nefropati
50% jantung dan
pembuluh darah
Definisi

Glukosa
Darah
Ambilan
Glukosa
Incretin
Sel :
insulin
Sel :
glukagon
Lipolisis
Lipogenesis
Glukoneogenesis
Glikogenesis
Alfa-glucosidase
Adipocytes
Pankreas
Otot
Organ-organ yg terlibat pada
keseimbangan gula darah
DMT2 adalah penyakit kronik progresif yg
ditandai dengan defisiensi insulin dan
resistensi insulin
Faktor keturunan/didapat Overweight, kurang aktivitas
(keturunan/didapat)
Gluco-
lipotoxicity
Ambilan
Glukosa
Resistensi Insulin Defisiensi Insulin
Hiperglikemia
DMT2
FFA
Produksi
Glukosa
di hati
Yki-Jrvinen H.
In: Textbook of Diabetes 1, third edition.
Oxford, UK: Blackwell; 2003: p22.122.19.
Morfologi Pulau Pankreas :
Defek Struktural pada DMT2
Tidak teratur dan bentuk
berubah
Penurunan jumlah sel
Plak Amiloid
Plak
Amiloid
Sel
(insulin)
Sel
(glukagon)
Normal DMT2
Ramlo-Halsted B, et al. Prim Care 1999;26:771-89.
Klasifikasi DM
DMT1
Kerusakan sel , umumnya akan menjadi
defisiensi insulin,absolut, autoimun, idiopatik
DMT2
Bervariasi, mulai dari resistensi insulin yg
disertai defisiensi relatif sampai defek
sekresi insulin dengan resistensi insulin

DM Tipe
Lain
Defek genetik fungsi sel , Defek genetik
kerja insulin, Endokrinopati, Infeksi, Obat2an
Zat kimia, Peny kelenjar eksokrin Pankreas
DM
Gestational
Intoleransi Glukosa dengan onset atau
pertama diketahui saat kehamilan

Rudianto et al. Indonesian Society of Endocrinologys Summary Article of DM National Clinical Practice Guidelines. JAFES. May 2011 26(1)
Kriteria Diagnostik DMT2
Terdapat gejala klasik diabetes + Glukosa
Darah Sewaktu (GDS) 200 mg/dL
o Glukosa darah sewaktu adalah pemeriksaan
gula darah pada suatu waktu (kapan saja)
tanpa mempertimbangkan jadwal atau waktu
makan tertentu.
atau
Terdapat gejala klasik diabetes + Glukosa
Darah Puasa 126 mg/dL
o Puasa disini adalah tidak adanya asupan
makanan selama minimal 8 jam.
PERKENI Consensus Guidelines, 2011.
Kriteria Diagnostik DMT2
atau
GD setelah dua jam pada TTGO 200 mg/dL
o TTGO sesuai standar WHO menggunakan
glukosa anhidrous 75 gram yang dilarutkan 100
cc air.

PERKENI Consensus Guidelines, 2011.
Alur Diagnosis DMT2
PERKENI Consensus Guidelines, 2011.
GDP (Glukosa Darah Puasa)
GDS (Glukosa Darah Sewaktu)
TGT (Toleransi Glukosa Terganggu)
GPT (Toleransi Glukosa Puasa Terganggu)
Gejala Diabetes
Gejala klasik
Diabetes(+)
Gejala Klasik
Diabetes (-)
126
> 200
< 126
< 200
GDP
GDS
Evaluasi status nutrisi
Evaluasi komplikasi diabetes
Evaluasi kebutuhan nutirisi dan perencanaan
makanan
Diabetes Mellitus
TGT GPT
GDP
GDS
126
> 200
100-125
140-199
< 100
< 140
126
> 200
< 126
< 200
GDP
GDS
Normal
< 140
GD 2jam
TTGO
Edukasi
Perencanaan makanan
Latihan fisik
Berat Badan ideal
140-199 > 200
GDP dan
GDPP
Defisiensi Insulin umumnya sudah terjadi
saat Diagnosis DMT2 ditegakkan
20
15
10
5
0
10 5 0 5 10 15 20 25 30 Tahun
Tingkat
Insulin
Resistensi Insulin
Kegagalan sel
250
200
150
100
50
0
F
u
n
g
s
i

s
e
l

R
e
l
a
t
i
f


(
%
)

Glukosa
Puasa
Glukosa
Postprandial
G
l
u
k
o
s
e

(
m
m
o
l
/
l
)

Gambaran
Klinis
PERUBAHAN MIKROVASCULAR
PERUBAHAN MAKROVASCULAR
DIAGNOSIS
Adapted from Rhodes CJ. Science. 2005;307:380-4.
Komplikasi Diabetes
Hipoglikemia
Ketoasidosis
HONK
Retina
Ginjal
Syaraf
Pembuluh darah besar Pembuluh darah kecil
Jantung Koroner
Stroke
Kaki Diabetik
Jangka pendek Jangka panjang

Retinopati
Penyebab tersering
kebutaan pada usia
kerja
1

Nefropati
Penyebab tersering gagal
ginjal terminal
2
P. Jantung
Stroke
1,2- sd 1,8 kali lipat
kejadian stroke
3
Neuropati
Penyebab tersering
amputasi, diluar
trauma, pada
ekstremitas bawah
5
75% diabetisi
meninggal karena
p. jantung
4
1
Fong DS, et al.Diabetes Care 2003;26 (Suppl. 1):S99S102.
2
Molitch ME, et al.Diabetes Care 2003;26 (Suppl. 1):S94S98.
3
Kannel WB, et al. Am Heart J 1990;120:672676.
4
Gray RP & Yudkin JS. In Textbook of Diabetes 1997.
5
Mayfield JA, et al.Diabetes Care 2003;26 (Suppl. 1):S78S79.
Komplikasi Diabetes
IDMPS Indonesia
0
10
20
30
40
50
60
33.4
54
26.5
0.5
8.7
1.3
7.4
5.3
2.7
5.3
10.9
Retinopathy
Neuropathy
Proteinuria
Dialysis
Foot Ulcer
Amputation
Angina
MCI
Heart Failure
Stroke
PAD
Mikroangiopati >> Makroangiopati
40-80%
ulkus kaki
diabetik
akan
mengalam
i infeksi
50% reinfeksi dlm
bbrp tahun
Amputasi
minor:
25-50%
Amputasi
mayor:
10-40%
60% amputasi
pada pasien DM
akibat
1. Van Baal JG, Harding KG,
Lipsky BA. Foot infections in
diabetic patients: an overview
of the problem. CID. 2004; 39
Suppl 2: S71-2.
2. Lipsky BA. Infectious
problems of the foot in
diabetic patients. In: Bowker
JH, Pfeifer MA, editors. Levin
and ONeals the diabetic
foot. 7th Ed. Philadelphia:
Mosby Elsevier; 2008. p.
305-18.

E
Data RS dr. Ciptomangunkusumo, tahun 2007
Kaki Diabetik
111=33,9%
Diabetes
327=10.08%
Total pasien penyakit dalam
3551=
Em Yunir, Kyoto Foot Meeting 2008
50%perbaikan/sembuh
35% amputasi ( mayor dan minor)
15% meninggal
Keluaran Kaki Diabetes
(19) 44%
(11) 25%
(5) 12%
(3) 7%
(5) 12%
n = 43 patients
Improved
Minor Amputation
Major Amputation
Died
Self request
discharge
no amputation amputation death
50 %
15 %
35 %
Kyoto foot Meeting 2008
Em Yunir, Kyoto Foot Meeting 2012