2. Faktor resiko pasien kardiovaskuler HT, merokok, dislipidemia, umur (>55), RPK karidovaskuler, obesitas, kurang or, diabetes 3. Obat hipertensi untuk ibu hamil gol alfa agonis ; clonidin 1-2x0,1-0,8mg/hari dan metildopa 2x125-250 mg/hari 4. Aspirin itu obat anti apa? Obat antitrombotik 5. 9. Klinis Hipertensi sering sakit kepala terutama bag belakang, cardio: berdebar, dada terasa berat, sesak, yang lain: sulit tidur, migraine, mudah marah, sering tanpa keluhan 6. Obat Hipertensi (Diuretik) hct 6,25-12,5mg/hari, furosemide 20-40mg/hari, spirolakton 25- 100mg/hari, menurunkan kadar Na, mulai dosis kecil 7. HT derajat 3 sistol 180 diastol 110 8. ACE Inhibitor (ht) captopril 3x12,5-5mg/hari, lisinopril 1-2x5-10mg/hari, ramipril 1x2,5- 10mg/hari, vasodilator, meningkatkan fungsi jantung, renoprotektif 9. Obat yang meningkatkan tekanan darah kortikosteroid, obat flu (dekongestan:efedrin), kontrasepsi oral, nsaid, simpatomometik, antidepresan
ARTIMIA 1. . Kegawatan Aritmia (Dikatakan Gawat) Derajat Kegawatan aritmia tergantung; 1. Jenis aritmia yang gawat: taki-aritmia (>160x/menit), bradi-aritmia (<40x/menit) 2. Kelainan dasar jantung > keadaan miokard jelek mis: ima, miokarditis, kardiomiopati, 3. Diluar jantung: gangguan elektrolit, gangguan asam basa, infeksi berat. 2. Tujuan pelaksanaan Aritmia 1. Konversi aritmia -> irama sinus 2. Tuj alternative mengendalikan frek ventrikuler yg optimal (60-100x/menit) 3. Terapi penyakit dasarnya 3. Etiologi aritmia 1. Gangguan sirkulasi koroner: iskemi miokard, infark miokard 2. Peradangan jantung: demam rematik, miokarditis 3. Ganguan/kerussakan struktur jantung: gagal jantung, kardiomiopati 4. Pengobatan VT 5. Obat anti aritmia pertama beserta dosis gol penyekat Na: IA quinidin,procainamid, disopyramid, IIB Lidocain, mexilletin, phenytoin, IIC propafenon, flecainamid 6. Obat antiaritmia klasifikasi Vaughan William kelas I-IV GOL 1 >>> gol penyekat Na: IA quinidin,procainamid, disopyramid, IIB Lidocain, mexilletin, phenytoin, IIC propafenon, flecainamid, GOL 2>>> Gol penyekat beta: propanolol, bisoprolol, GOL 3 >>> gol obat yang memperpanjang potensial aksi dan repolarisasi: amiodaron, sotalol, bretillium, GOL 4>>> gol kalsium antagonis: verapamil, diltiazem 7. Kalau ada pasien interna ventrikular fibrilation, apa yang harus dilakukan? Setelah kejut jantung diberi obat apa? Jika irama jantung pasien berubah menjadi ventrikular takikardi, apa yang dilakukan? Berikan 1x kejut listrik unsynchronized (manual bifasik 200J, monofasik 360J, AED tergantung spesifikasi alat)lakukan RJP 5 siklus, -> diberi obat epinefrin 1mg IV/IO ulangi tiap 3-5menit, cpr 2menit DC, pertimbangkan anti aritmia Amiodarone 300mg IV PJK 1. Hipertensi Derajat 1 atau Ringan sistol 140-159 diastol 90-99 2. Spektrum Klinis PJK 1. Asimptomatis, 2 angina pectoris stabil, 3. Sindroma koroner akut: a. angina pectoris tidak stabil, b. infark miokard akut (IMA) tangap elevasi segmen ST, c IMA dengan elevasi segmen ST, 4. Angina variant (prinzmental), 5. Aritmia, 6. Gagal jantung, 7. Kematian mendadak 3. Ciri Khas PJK nyeri dada serasa tertekan, dicengkeran atau rasa panas di daerah retrostrenal yang sering menjalar ke lengan kiri 4. Medikamentosa PJK =obat pjk 5. Gejala khas PJK dengan keluhan yang mnyertainya nyeri dada: 1. Lokasi, sering di mid chest anterior, kadang: epigastrium, leher, pundak, lengan, jarang:punggung, tidak dapat dilokalisir, retrosternal, penjalaran ke lengan kiri searah N.ulnaris, 2. Kualitas: sering, tu: heaviness/compressing, squishing, constricting, chocking. Jarang/non spesifik: sticking stabbing, needle-like pain, sharp, burning. 3. kuantitas: berat > meningkat, tetap 4.Kronologi, onset: mulai kapan, durasi: 10-20 menit -> angina stabil, .30 menit -> angina tak stabil 5. Setting: timbul terutama saat malam, setelah aktifitas/istirahat pada yang berat, setelah makan, saat emosi 6. faktor yang memperberat/ memperingan: respirasi, pergerakan/posisi, obat, aktifitas, emosi: marah, cuaca 7. Keluhan yang menyertai: mual, muntah, keringat dingin, sesak, berdebar, pingsan 6. Obat PJK 1. Antitrombotik: a. aspirin 75-160mg b. ticlopidin 2x250mg c. cilostazol 1x100mg d. clopidogrel 1x75mg 2. Vasodilator koroner a. nitrogliserin 2,5mg/2-3x/hr b. isosorbiddinigrat 5-30mg/2-3xhari sublingual 2,5 -5mg c. isosorbidmononitrat 2mg/2x/hari 3.Penyekat beta: a. propanolol 3x 1-4mg b.Metoprolol 2x50-100mg c. Atenilol 1x50-100mg d. bisoprolol 1x5-10mg 4. Antagonis kalsium a. Diltiazem 3x30-60mg b. verapamil 3x40-80mg c. amlodipin 1x5-10mg 5. statin 7. Urutan SKA 8. Gejala khas PJK nyeri dada serasa tertekan, dicengkeran atau rasa panas di daerah retrostrenal yang sering menjalar ke lengan kiri 9. Pengobatan untuk sindorma coronet akut umum (life style,) medikamentosa terhadap faktor resiko (DM/HT), medikamentosa terhadap PJK (menjaga keseimbangan upply dan demand o2), intervensi non bedah : PTCA, Stenting, Intervensi bedah (bypass surgery) Prinsipnya : a. Meningkatkan penyediaan oksigen ( O2 supply): O2, vasodilator, nitrat, antitrombotik, trombolitik. b. Menurunkan kebutuhan oksigen ( O2 -demand ): istirahat, analgesik ( morfin ), betabloker 10. Anamnesa untuk menentukan diagnosa PJK anamnesa: identitas, RP, R.kebiasaan, R.obat, RK, Rsos. Keluhan utama penyakit kardiovaskuler: nyeri dada, sesak nafas, berdebar, pingsan dan dizziness, edema, fatique, biru (cyanosis), batuk, berkeringat >> 11. Gradasi angina pektoris 1. Aktifitas sehari-hari tdk menimbulkan angina, timbul pada aktifitas berat, 2. Aktifitas sehari-hari terganggu sedikit, 3. Aktifitas sehari-hari sangat terganggu, 4. Angina timbul saat istirahat 12. Penanganan SKA di UGD Tata laksana umum diruang gawat darurat segera Mulai pemberian oksigen 4 L/mnt; pertahankan saturasi O 2 >90% Aspirin 160-325 mg (jika belum diberikan) Nitrogliserin sublingual, semprot, atau IV Morfin IV jika nyeri tidak berkurang dengan nitroglicerin.
13. Aspirin untuk apa? Antitrombotik: mencegah pembetukan trombus 14. Berapa dosis nitrogiliserin? 2,5mg- 2-3x/hari 15. Cloprodarel dosisnya berapa? 1x75 mg 16. Efek tropoetik pada statin ?? +_+ efek pleotrophic: stabilitas plak eteroma, regresi inti lipid ateroma, anti agregasi platelet, antioksidan, antiinflamsi
GAGAAL JANTUNG 1. Definisi Gagal Jantung sindroma klinik yang disebabkan oleh uatu kelainan jantung, sehingga jantung tidak mampu memenuhi kebutuhan metabolism tubuh, dapat dikenali dari respon hemofinamik, renal, neural, dan hormonal
2. Penatalaksanaan Edema Paru Akut
Tindakan pertama bila syok (-) : O2 & intubasi kalau perlu Nitroglicerin/nitrat SL Furosemide IV 0,5-1mg/kgBB Morphin IV 2-4 mg Tentukan tekanan darah, lanjutkan ke Tindakan kedua Tindakan lini kedua: Nitrogliserin/nitrat bila TD > 100 mmHg Dopamin bila TD 70-100mmHg dengan tanda syok Dobutamin bila TD > 100mmHg tanpa tanda syok
3. Pada Henti Jantung, Penatalaksanaan RJP 4. Kapan Dimulai RJP 5. 11. Pada Gagal Jantung Kiri 6. Orthopnea = berbaring sesak tapi duduk berkurang 7. Pada penyakit selain gagal jantung kiri 8. Edema paru akut Timbunan cairan di pembuluh darah dan parenkim paru . Akibat gagal jantung akut. Penurunan fungsi jantung mendadak, dengan atau tanpa didahului kelainan jantung
9. Gagal jantung kiri apa saja keluhan dan gejalanya? Anx: badan lemah, sesak, cepat lelah, berdebar, batuk, keringat dingin. PF: takikardia, dispneu (DOE, PND, orthopnea, ronkhi basah basal di paru, cardiomegali, gallop, murmur
10. Penatalaksanaan farmakalogis gagal jantung Penghambat ACE, diuretic, pengghambat reseptor beta, vasodilator, digoxin 11. CA antagonis pada gagal jantung 12. Kegawatan Iskemia : Dijawab berikan O2, kemudian aspirin, kemudian nitrogliserin. O2nya berapa? 4L/menit Aspirin dosis berapa? 160-325 mg Nitrogliserin dosis berapa? 13. Kenapa bisa terjadi ronchi paru? Jawabnya, kayaknya karena tekanan pembuluh darah pulmo meningkat terus cairannya masuk ke alveoli. 14. Urutan urutan kegawatdaruratan jantung Pada SKA pasien tiba-tiba tidak sadar, kemunginan terjadi ventricular tachicardi atau ventricular fibrillation -> lakukan DC syok dengan diberikan 1x kejut listrik dengan tingkat energy paling tinggi (monofasik 360 J, bifasik 200 J) -> setelah itu lakukan RJP segera 5 siklus selama 2 menit -> cek kembali irama jantung -> apabila masih VT / VF -> lakukan DC syok dengan diberikan 1x kejut listrik dengan tingkat energi paling tinggi (monofasik 360 J, bifasik 200 J)-> pada syok yang kedua ini berikan epineprin 1mg IV/IO -> setelah 2 menit kemudian di cek kembali -> apabila masih VT/VF -> dilakukan DC syok lagi, dan pertimbangan memberikan obat anti aritmia yaitu amiodarone 300 mg IV -> sampai terjadi irama sinus (normal)