Anda di halaman 1dari 19

BAB I

DASAR TEORI
Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk
sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan. Susunan Kulit. Kulit terdiri dari
lapisan luar yang disebut epidermisdan lapisan dalam atau lapisan dermis.
Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan sel saraf. Epidermis tersusun
atas empat lapis sel. Dari bagian dalam ke bagian luar, pertama adalah stratum
germinativum berfungsi membentuk lapisan di sebelah atasnya. Kedua, yaitu di
sebelah luar lapisan germinativum terdapat stratum granulosum yang berisi sedikit
keratin yang menyebabkan kulit menjadi keras dan kering. Selain itu sel-sel dari
lapisan granulosumumumnya menghasilkan pigmen hitam (melanin. Kandungan
melanin menentukan derajat !arna kulit, kehitaman, atau ke"oklatan. #apisan
ketiga merupakan lapisan yang transparan disebut stratum lusidum dan lapisan
keempat (lapisan terluar adalah lapisan tanduk disebut stratum korneum.
Penyusun utama dari bagian dermis adalah jaringan penyokong yang terdiri dari
serat yang ber!arna putih dan serat yang ber!arna kuning. Serat kuning bersifat
elastis$lentur, sehingga kulit dapat mengembang.
Stratum germinativum mengadakan pertumbuhan ke daerah dermismembentuk
kelenjar keringat dan akar rambut. %kar rambut berhubungan dengan pembuluh
darah yang memba!akan makanan dan oksigen, selain itu juga berhubungan
dengan serabut saraf. Pada setiap pangkal akar rambut melekat otot penggerak
rambut. Pada !aktu dingin atau merasa takut, otot rambut mengerut dan rambut
menjadi tegak. Di sebelah dalam dermis terdapat timbunan lemak yang berfungsi
sebagai bantalan untuk melindungi bagian dalam tubuh dari kerusakan mekanik.
&
'ungsi Kulit. Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot
dan tulang( sebagai alat peraba dengan dilengkapi berma"am reseptor yang peka
terhadap berbagai rangsangan( sebagai alat ekskresi( serta pengatur suhu tubuh.
Sehubungan dengan fungsinya sebagai alat peraba, kulit dilengkapi dengan
reseptor-reseptor khusus. )eseptor untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke
daerahepidermis. )eseptor untuk tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh
dari epidermis. )eseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya
terletak di dekat epidermis.
*ndra peraba merupakan indera yang sederhana, umumnya tersebar pada kulit
mamalia dan sedikit sekali pada vertebrata rendah. Kepekaan peraba pada
manusia sangat besar, terutama di ujung jari dan bibir.
Klasifikasi reseptor antara lain+
,erdasarkan tipe energi khusus atau kepekaan terhadap modalitas tertentu+
&. -ermoreseptor (peka terhadap perubahan suhu.
.. /ekanoreseptor (peka terhadap sentuhan dan tekanan.
0. Kemoreseptor (peka terhadap perubahan kimia!i.
1. 2smoreseptor (peka terhadap perubahan tekanan osmotik.
,erdasarkan sumber rangsangan+
&. Ekteroreseptor, terletak pada permukaan tubuh dan berespons terhadap
rangsangan eksterna atau luar.
.. Proprioreseptor, berespons terhadap perubahan posisi dan pergerakan terutama
berhubungan dengan sistem muskuloskeletal.
0. *nteroreseptor, terletak pada visera$ alat dalam dan pembuluh darah.
,erdasarkan morfologi+
.
&. ,adan terakhir yang bebas$ terbuka (tanpa kapsul yang tak berhubungan
dengan tipe sel lainnya.
.. ,adan akhir yang berkapsul (korpuskular yang mengandung unsur bukan saraf
di samping saraf badan akhir saraf.
)eseptor-reseptor yang terletak di alat indera peraba antara lain+
a. 3jung Saraf ,ebas+ Serat saraf sensorik aferen berakhir sebagai ujung akhir
saraf bebas pada banyak jaringan tubuh dan merupakan reseptor sensorik utama
dalam kulit. Serat akhir saraf bebas ini merupakan serat saraf yang tak bermielin,
atau serat saraf bermielin berdiameter ke"il, yang semua telah kehilangan
pembungkusnya sebelum berakhir, dilanjutkan serat saraf terbuka yang berjalan di
antara sel epidermis. Sebuah serat saraf seringkali ber"abang-"abang banyak dan
mungkin berjalan ke permukaan, sehingga hampir men"apai stratum korneum.
Serat yang berbeda mungkin menerima perasaan raba, nyeri dan suhu.
Sehubungan denganfolikel rambut, banyak "abang serat saraf yang berjalan
longitudinal dan melingkari folikel rambut dalam dermis.
,eberapa saraf berhubungan dengan jaringan epitel khusus.
Padaepidermis berhubungan dengan sel folikel rambut dan mukosa oral, akhir
saraf membentuk badan akhir seperti lempengan (diskus atau korpuskel merkel.
,adan ini merupakan sel yang ber!arna gelap dengan banyak juluran sitoplasma.
Seperti mekanoreseptor badan ini mendeteksi pergerakan antara keratinosit dan
kemungkinan juga gerakan epidermis sehubungan dengan jaringan ikat di
ba!ahnya. -elah dibuktikan bah!a beberapa diskus merkel merespon rangsangan
getaran dan juga resepor terhadap dingin.
b. Korpuskulus Peraba (/eissner+ Korpuskulus peraba (/eissner terletak pada
papila dermis, khususnya pada ujung jari, bibir, puting dan genetalia. ,entuknya
silindris, sumbu panjangnya tagak lurus permukaan kulit dan berukuran sekitar 45
mikron dan lebarnya sekitar 15 mikron. Sebuah kapsul jaringan ikat tipis menyatu
dengan perinerium saraf yang menyuplai setiap korpuskel. Pada bagian tengah
0
korpuskel terdapat setumpuk sel gepeng yang tersusun transversal. ,eberapa sel
saraf menyuplai setiap korpuskel dan serat saraf ini mempunyai banyak "abang
mulai dari yang mengandung mielin maupun yang tak mangandung
mielin.Korpuskulus ini peka terhadap sentuhan dan memungkinkan diskriminasi$
pembedaan dua titik (mampu membedakan rangsang dua titik yang letaknya
berdekatan.
". Korpuskulus ,erlamel (6ater Pa"ini+ Korpuskulus berlamel (vater
pa"ini ditemukan di jaringan subkutan pada telapak tangan, telapak kaki, jari,
puting, periosteum, mesenterium, tendo, ligamen dan genetalia eksterna.
,entuknya bundar atau lonjong, dan besar (panjang . mm, dan diameter 5,7 8 &
mm. ,entuk yang paling besar dapat dilihat dengan mata telanjang, karena
bentuknya mirip ba!ang.
Setiap korpuskulus disuplai oleh sebuah serat bermielin yang besar dan juga
telah kehilangan sarung sel s"h!annya pada tepikorpuskulus. %kson saraf banyak
mengandung mitokondria. %kson ini dikelilingi oleh 95 lamela yang tersusun
rapat (terdiri dari sel gepeng. Sel gepeng ini tersusun bilateral dengan dua alur
longitudinal pada sisinya. Korpuskulus ini berfungsi untuk menerima rangsangan
tekanan yang dalam.
d. Korpuskulus :elembung (Krause+ Korpuskulus gelembung(krause ditemukan
di daerah mukokutis (bibir dan genetalia eksterna, pada dermis dan berhubungan
dengan rambut. Korpuskel ini berbentuk bundar (sferis dengan diameter sekitar
75mikron. /empunyai sebuah kapsula tebal yang menyatu denganendoneurium.
Di dalam korpuskulus, serat bermielin kehilangan mielin dan "abangnya tetapi
tetap diselubungi dengan sel s"h!an. Seratnya mungkin ber"abang atau berjalan
spiral dan berakhir sebagai akhir saraf yang menggelembung sebagai
gada. Korpuskelini jumlahnya semakin berkurang dengan bertambahnya
usia.Korpuskel ini berguna sebagai mekanoreseptor yang peka terhadap dingin.
1
e. Korpuskulus )uffini+ Korpuskulus ini ditemukan pada jaringan ikat
termasuk dermis dan kapsula sendi. /empunyai sebuah kapsula jaringan ikat tipis
yang mengandung ujung akhir saraf yang menggelembung. Korpuskulus ini
merupakan mekanoreseptor,karena mirip dengan organ tendo golgi.
Korpuskulus ini terdiri dari berkas ke"il serat tendo (fasikuli intrafusal yang
terbungkus dalam kapsula berlamela. %khir saraf tak bermielin yang bebas,
ber"abang disekitar berkastendonya. Korpuskulus ini terangsang oleh regangan
atau kontraksi otot yang bersangkutan juga untuk menerima rangsangan panas.
f. Spindel ;euromuskular.
7
BAB II
HASIL PERCOBAAN
2.1 PALEOSENSIBILITAS
2.1.1 Rasa Panas dan Dingin
%. <ari -angan
<ari Stimulus )espon
Kanan Es Dingin sekali = jari kaku
Kiri %ir hangat >angat
Kanan-Kiri
%ir biasa ?g dingin jadi lebih hangat yg
hangat biasa saja
,. Punggung -angan
#okasi Stimulus )espon
Punggung tangan - Sejuk
Punggung tangan %lkohol Dingin
2.1.2 Reaksi-Reaksi di Kulit
%. -elapak tangan ,. #engan ba!ah
@. Kuduk

D. Pipi
9
Keterangan +
Panas + merah
-ekan + biru
Dingin + hijau
;yeri + hitam
;o Perlakuan
<umlah )eseptor )asa-)asa Kulit
-elapak
-angan
#engan
,a!ah
Kuduk Pipi
& ;yeri A A A A
. -ekan A A A A
0 Suhu dingin A A A A
1 Suhu panas A A A A
2.2 NEOSENSIBILITAS
2.2.1 Nesensi!ilitas Lkalisasi Rasa Tekan
#okasi
-aruh -itik -ekan dan -unjuk ("m
* ** *** )erata
3jung <ari B B B B
-elapak -angan & B 1 &,C7
#engan ,a!ah . 7 7 1
#engan %tas B . 0 &,0
Pipi . . . .
Kuduk . 1 9 1
2.2.2 Nesensi!ilitas Disk"i#inasi Rasa Tekan Dua Titik Si#ultan
C
;o Perlakuan
Dari ke"il ke besar Dari besar ke ke"il
<arak dua titik
)erata
<arak dua titik
)erata (mm (mm
* ** ** * ** ***
& -elapak -angan 9 9 9 9 1 1 1 1
. #engan ,a!ah 1 9 9 7,0 4 4 9 C,0
0 #engan %tas 9 9 9 9 4 4 4 4
1 Pipi 1 . 1 0,0 . . . .
7 Kuduk 4 4 4 4 9 1 9 7,0
9 ,ibir 1 1 1 1 . . . .
C #idah 1 1 1 1 . . . .
4 Depan -elinga . . . . . . . .
2.2.$ Disk"i#inasi Rasa Tekan Dua Titik Be"u"utan
;o Perlakuan
Dari ke"il ke besar Dari besar ke ke"il
<arak dua titik
)erata
<arak dua titik
)erata (mm (mm
* ** ** * ** ***
& -elapak -angan 9 4 4 C,0 9 9 9 9
. #engan ,a!ah 9 9 9 9 9 9 9 9
0 #engan %tas 4 4 4 4 9 9 9 9
1 Pipi 9 1 1 1,9 1 1 1 1
7 Kuduk 4 &5 &5 A,0 9 &5 4 4
9 ,ibir 1 . . .,9 . . . .
C #idah 1 1 1 1 1 1 1 1
4 Depan -elinga 1 . 1 0,0 1 1 1 1
2.2.% Disk"i#inasi Kekuatan Rangsangan & Huku# 'e!e"-(e)*ne"
;o. ,eban %!al (gram
3langan (gram
)erata
* ** ***
& ,eban a!al 7 g &5 &5 .5 &0,0
. ,eban a!al &5 g .7 .7 .7 .7
0 ,eban a!al 75 g .7 .7 17 0&,9
1 ,eban a!al &55 g A7 75 &55 4&,9
7 ,eban a!al .55 g &55 75 05 95
Hu!ungan anta"a !e!an a+al te"*ada, !e!an -ang di"asakan
4
&. Sesuaikah hukum ini dengan hasil per"obaanD
/enurut kelompok kami, hukum ini sesuai dengan hasil per"obaan.
>al ini disebabkan karena menurut hukum tersebut didapatkan
bah!a sebuah rangsang yang didapat akan lebih rendah daripada
stimulus yang diberikan sehingga beban akan terasa lebih ringan
dari beban asalnya.
2.2.. Ke#a#,uan Disk"i#inasi Kekasa"an
;o
Kekasaran
Kertas
:osok
<ari -angan -elapak -angan #engan ,a!ah Kuduk
3langan 3langan 3langan 3langan
* ** *** * ** *** * ** ***
* ** ***
& 5
. & EE EE EE EE EE EE EE EE EE EE EE EE
0 . E E E E - E E EE E - EE EE
1 0 EE EE EE EE EE EE EE E E EE EE EE
2.2./ Ke#a#,uan Disk"i#inasi Bentuk
;o ,entuk
<ari -angan -elapak -angan #engan ,a!ah Kuduk
3langan 3langan 3langan 3langan
* ** *** * ** *** * ** *** * ** ***
& Kubus EE EE EE EE EE EE E E E - E -
. ,ulat E EE EE EE EE EE EE EE EE - E -
0 Segitiga E EE EE E E EE EE EE EE E - E
A
1 ,alok - - - - - - - - - - - -
BAB III
PE0BAHASAN
1.1 PALEOSENSIBILITAS
1.1.1 Rasa Panas dan Dingin
%. <ari -angan
,erdasarkan per"obaan yang dilakukan oleh kelompok kami,
didapati ketika jari telunjuk tangan kanan dimasukkan ke dalam air
es dan jari telunjuk tangan kiri ke dalam air hangat terdapat
rangsangan yang dirasakan oleh orang "oba. Selain itu, rangsangan
pun didapat pula saat kedua jari telunjuk tangan dimasukkan ke
dalam air dengan suhu kamar.
Pada jari telunjuk tangan kanan yang dimasukkan ke dalam air
es terasa dingin, nyeri, dan kaku. Sedangkan, pada jari telunjuk
tangan kiri terasa panas. Setelah kedua telunjuk dimasukkan bersama
ke dalam air biasa diperoleh perubahan rasa. Dimana jari telunjuk
tangan kanan terasa kaku dan jari telunjuk tangan kiri terasa dingin.
Dari per"obaan yang dilakukan, dapat diketahui bah!a hal
tersebut terjadi karena pada tangan kanan terdapat penambahan kalor
(dari dingin menjadi hangat dan pada tangan kiri terdapat
pengurangan kalor (dari panas menjadi dingin.
,. Punggung -angan
&5
Pada per"obaan ini, dilakukan dengan meniup punggung
tangan dengan jarak kira-kira &5 "m dalam kondisi kering,
mahasis!a sebagai orang "oba merasa dingin karena terjadi
penguapan pada permukaan punggung tangan dengan mengambil
panas dari kulit. Setelah itu punggung tangan mahasis!a dibasahi
alkohol lalu ditiup kembali, tiupan terasa lebih dingin dibandingkan
pada saat kondisi kering.
Kemudian punggung tangan diolesi alkohol dengan lebih rata
lalu ditiup kembali dengan jarak kira-kira &5 "m, mahasis!a
mersakan tiupan semakin dingin dibandingkan saat dibasahi alkohol
dan dalam keadaan kondisi kering.
Pada per"obaan dengan alkohol pada kulit, mula-mula timbul
rasa dingin lalu disusul rasa panas. )asa dingin ini disebabkan oleh
penguapan alkohol, tetapi karena proses penguapan alkohol
berlangsung "epat, maka lama-kelamaan alkohol menguap habis dan
suhu permukaan kulit kembali normal. Saat permukaan kulit kembali
ke suhu normal, mahasis!a "oba merasakan perih karena panas.
)asa dingin pada punggung tangan setelah diberi alkohol
dikarenakan alkohol membutuhkan kalor untuk menguap, sehingga
kulit punggung tangan kehilangan panas dan berakibat timbulnya
rasa dingin. )asa dingin yang kemudian menghilang dikarenakan
ke"epatan alkohol menguap. Karena itu, rasa dingin pada punggung
tangan akan lebih terasa dan bertahan lama ketika dibasahi dengan
alkohol dibandingkan dengan diolesi alkohol dikarenakan intensitas
alkohol yang mengenai kulit lebih banyak saat tangan dibasahi
dengan alkohol dibandingkan dengan diolesi alkohol.
1.1.2 Reaksi-Reaksi di Kulit
,erdasarkan per"obaan yang dilakukan, hasil tindaka dari
oer"obaan ini adalah rasa nyeri, tekan, suhu dingin, dan panas pada
&&
daerah reseptor yang berbeda. )eseptor tersebut meliputi telapak
tangan, lengan ba!ah, kuduk dan pipi. )eaksi masing-masing reseptor
pada kulit tersebut menanggapinya berbeda-beda pula karena titik-titik
reseptor di setiap bagian kulit tidaklah sama. Sensasi titik panas, dingin,
tekan, dan nyeri pada setiap bagian tubuh memiliki perbedaan.
Pada hasil per"obaaan kami, dapat dilihat bah!a daerah yang
memiliki kepekaan paling tinggi adalah kuduk dan pipi. >al ini
disebabkan area kuduk dan pipi merpakanarea yang sensitif terhadap
adanya rangsangan.
1.2 NEOSENSIBILITAS
1.2.1 Nesensi!ilitas Lkalisasi Rasa Tekan
)eseptor rasa tekan, terdapat paling sedikit 9 jenis reseptor +
&. ,eberapa ujung saraf bebas, yang terdapat di jumpai di semua bagian
kulit dan jaringan-jaringan lain,dapat mendeteksi rabaan dan
tekanan.
.. )eseptor raba dengan sensitivitas khusus,yakni badan meisner, yang
meupakan juluran saraf bermeilin dari sensorik besar meilin jenis
(%=,. )eseptor ini terutama peka terhadap pergerakkan objek di
atas permukaan kulit seperti juga terhadap getaran berfrekuensi
rendah.
0. 3jung jari dan daerah-daerah lainnya yang mengandung banyak
sekali badan meissner biasanya juga mengandung reseptor taktil
yang ujung nya meluas,yang salah satu jenis nya diskus /erkel.
,erperan penting dalam melokalisasi sensasi raba di daerah
permukaan tubuh yang spesifik dan menentukan bentuk apa yang
dirasakan.
1. Pergerakkan sedikit saja pada setiap rambut tubuh akan merangsang
serabut saraf yang pangkal nya melilit.jadi setiap rambut, dan
bagian dasar serabut saraf yang disebut organ ujung rambut.
&.
)eseptor ini dapat mendeteksi, pergerakkan objek pada permukaan
tubuh atau kontak a!al dengan tubuh.
7. )uffini reseptor ini berguna untuk menjalarkan sinyal perubahan
bentuk jaringan yang terus-menerus, missal nya sinyal raba dan
tekan yang besar dan berkepanjangan.
9. ,adan pa""ini. )eseptor ini hanya dapat dirangang oleh penekkanan
lo"al jaringan yang "epat karena reseptor ini beradaptasi dalam
!aktu se per sekian detik.
)angsangan raba, tekan, dan getaran dideteksi oleh jenis
reseptor yang sama. Satu- satunya perbedaan dari ketiga jenis
sensasi ini adalah sensasi raba umumnya disebabkan
oleh per angs angan r es ept or t akt i l di dal am kul i t , s ens as i
t ekana n bi as anya di s ebabkan ol eh perubahan bentuk
jaringan yang lebih dalam, dan sensasi getaran disebabkan
oleh isyarat sensoris yang berulang dengan "epat.
Pada per"obaan lokalisasi rasa tekan orang "oba diberi perlakuan
dengan menekan beberapa bagian tubuh, yaitu ujung jari, telapak
tangan, lengan ba!ah, lengan atas, pipi, dan kuduk dengan ujung
pensil. Setelah diberi tekanan, orang "oba akan menunjukkan letak
bekas tekanan.
Selain itu, hasil per"obaan menunjukkan bah!a lokalisasi rasa
tekan pada lengan ba!ah menunjukkan ukuran titik tekan dan titik jauh
daripada pada lokasi rasa tekan yang lain, yaitu 0 "m, 1 "m, dan . "m.
1.2.2 Nesensi!ilitas Disk"i#inasi Rasa Tekan Dua Titik Si#ultan dan
Disk"i#inasi Rasa Tekan Dua Titik Be"u"utan Disk"i#inasi
Perlakuan pertama orang "oba akan distimulus dengan ujung
kedua ujung jangka se"ara bersamaan dimulai dengan jarak terke"il dan
bertambah besar sampai orang "oba mulai merasakan kedua ujung
jangka berada pada dua titik yang berbeda.
&0
>asil yang kami dapat menunjukkan hasil yang berbeda 8 beda.
Pada per"obaan diskriminasi rasa tekan dua titik stimultan, rerata
terbesar ditemukan pada kuduk, dan terke"il pada bibir. karena pada
bagian ini terdapat sensor taktil yang lebih banyak.
Perlakuan kedua, dengan kedua ujung jangka dari jarak terbesar
berangsur menge"il hingga orang "oba merasakan kedua ujung jangka
berada pada titik yang sama. >asil per"obaan menunjukkan bah!a
rerata jarak terbesar terdapat pada telapak tangan dan terke"il pada
lidah. >al ini disebabkan oleh sensor taktil (korpuskulus meissener
pada daerah lidah sangat sensitif sehingga pada jarak terke"il masih
dapat dirasakan perbedaan dua titik yang ditekan oleh kedua ujung
jangka.
Kemudian pada per"obaan diskriminas rasa tekan dua titik
berurutan, didapati bah!a pada perlakuan dari ke"il ke besar, daerah
telapak tangan merupakan daerah yang didapati jarak terbesar.
Sedangkan jarak terke"il terdapat pada daerah bibir.
Pada perlakuan kedua, yaitu pengukuran dari besar ke
ke"il,daerah lengan ba!ah menjadi daerah dengan jarak terbesar. Dan
daerah bibir menjadi daera dengan jarak terke"il.
Kemampuan pan"a indra untuk membedakan keberadaan . titik
yang mendapat rangsangan sangat dipengaruhi oleh mekanisme inhibisi
lateral yang meningkatkan derajat kontras pada pola spasial yang
disadari.
1.2.$ Kekuatan Rangsangan & Huku# 'e!e"-(e)*ne"
Dalam per"obaan kekuatan rangsangan 8 >ukum Feber-'e"hner,
orang "oba ditutup matanya kemudian pada telapak tangannya diletakan
beban a!al. Kemudian sedikit demi sedikit ditambah bebannya sampai
terasa pertambahan beban tersebut. ,eban dimulai dari berat 7 gram
dan bertambah &5 gram, 75 gram, dan &55 gram, serta .55 gram. >asil
&1
yang didapat menjelaskan bah!a orang "oba mampu merasakan
pertambahan berat beban.
Pada pemberian beban a!al .55 gram, terutama pada hasil
pengulangan ketiga, diketahui bah!a orang "oba dapat merasakan
penambahan berat dengan selisih berat &&5 gram. Selisih pada
per"obaan inilah yang menjadi selisih terbesar pada per"obaan kami.
1.2.% Ke#a#,uan Disk"i#inasi
Per"obaan kemampuan diskriminasi dilakukan pada jari tangan,
telapak tangan, dan lengan ba!ah. Per"obaan ini dilakukan dengan
melakukan diskriminasi kekasaran, diskriminasi ukuran, dan
diskriminasi bentuk.
Pada per"obaan kemampuan diskriminasi kekasaran, bagian pada
tubuh tertentu diberi perlakuan untuk mengidentifikasi rasa halus dan
kasar. Per"obaan pertama dilakukan pada jari tangan, dan menunjukkan
hasil yang positif, dimana orang "oba dapat membedakan kasar dan
halusnya kertas gosok. namun pada ulangan ke-. dan ke-0, sensitivitas
orang "oba mulai berkurang pada kemampuan diskriminasi kekasaran.
Per"obaan kedua dilakukan pada telapak tangan, dan
menunjukkan hasil yang kurang maksimal pada ulangan ke-&, ke-., dan
ke-0. Sama halnya dengan per"obaan yang dilakukan pada lengan
ba!ah. Kemampuan diskriminasi kekasaran menunjukkan hasil yang
kurang optimal.
Pada per"obaan diskriminasi ukuran, orang "oba dapat
membedakan ukuran benda dengan baik. Kemudian pada per"obaan
diskriminasi bentuk, orang "oba dapat pula membedakan bentuk benda,
yaitu kubus, bulat, balok, dan segitiga. ;amun pada pengulangan ke-&
di daerah lengan ba!ah, orang "oba tidak bias membedakan bentuk
benda tersebut.
&7
Kurang optimalnya kemampuan diskriminasi pada orang "oba
diduga bah!a akhiran saraf yang mengelilingi follili"ulus rambut ialah
reseptor taktil. Pada tempat 8 tempat dimana tidak ada rambut, tetapi
dengan kepekaan besar terhadap stimulus taktil, ternyata terdapat
banyak "orpus"ulum tra"tus. Diduga bah!a menis"us tra"tus juga
merupakan suatu re"eptor taktil. Perasaan taktil dapat dibedakan
menjadi perasaan taktil kasar dan perasaan taktil halus. *mpuls taktil
kasar dihantarkan oleh tra"tus spinothalami"us anterior, sedangkan
impuls taktil halus dihantarkan melalui fa"i"ulus gra"ilis dan fa"i"ulus
"unneatus.
Sensasi taktil yang terdiri dari raba, tekanan dan getaran sering
digolongkan sebagai sensasi terpisah, mereka semua dideteksi oleh
jenis reseptor yang sama.
Selain itu, kesalahan penafsiran kekasaran maupun kemampuan
deskriminasi bentuk dapat disebabkan oleh variabel pengganggu
lainnya seperti ketidakfokusan atau !aktu yang terlalu singkat
berkontak dengan benda. Di sisi lain kesalahan juga dapat terjadi bila
adanya lesi pada lobus parietal dimana apabila lesi ini bersifat tidak
dominan gangguannya disebut agnosia. ;amun apabila letak gangguan
dalam mengenali benda namun pada dasarnya mempunyai daya visus
normal disebut agnosiavisual. <ika ketidakmampuan dalam mengenali
sebuah benda dengan palpasi tanpa adanya gangguan sensorik,
gangguannya disebut agnosia taktil.
&9
&C
BAB I1
KESI0P2LAN
/ekanisme sensoris dibagi menjadi dua golongan menurut pilogenesisnya,
yaitu paleo-sensibilitas dan neo-sensibilitas. Paleo-sensibilitas meliputi rasa-rasa
primitif seperti rasa raba, tekan, sakit, panas, dan dingin. Sedangkan neo-
sensibilitas meliputi rasa-rasa yang sangat terdeferensiasikan seperti lokalisasi dan
diskriminasi rasa tekan, diskriminasi kekuatan rangsang, diskriminasi kekasaran,
diskriminasi ukuran, dan diskriminasi bentuk.
)eaksi reseptor-reseptor pada kulit tersebut ditanggapi se"ara berbeda-
beda pula karena titik-titik reseptor di setiap bagian kulit tidaklah sama. Sensasi
terhadap stimulus yang dirasakan oleh tubuh berbeda 8 beda, tergantung pada
stimultan, daerah yang distimulus karena letak reseptor taktil yang menyebar dan
mengakibatkan perbedaan sensasi yang dirasa pada berbagai daerah pada tubuh,
dan !aktu pemberian stimulus yang dapat mengakibatkan persebaran sensasi.
&4
DA(TAR P2STAKA
:uyton = >all. .5&.. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. <akarta +E:@.
Sloane, Ethel. &AA7. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. <akarta+ E:@
&A

Anda mungkin juga menyukai