Anda di halaman 1dari 11

PENGETESAN TULANGAN ( BESI BETON )

Pemeriksaan tulangan dimaksudkan untuk mengetahui mutu tulangan yang dipakai. Tulangan diambil sampel
pada tiap jenis diameter tulangan sepanjang 1 meter. Setiap 1 meter besi mewakili 100 ton material besi yang
datang. Sampel tersebut kemudian dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pengujian kuat tarik dan lengkung
statis baja. Pemeriksaan tulangan yang dilakukan antara lain adalah :
1) Pemeriksaan Visual Tulangan
Yaitu meliputi pemeriksaan diameter tulangan yang dipakai dengan jangka sorong dan pemeriksaan tulangan
terhadap adanya cacat luar.

Gambar 1.1 Pengukuran Diameter Besi
2) Pengujian Tarik Tulangan
Pengujian tarik dilakukan terhadap sampel tulangan dengan berbagai diameter dengan menggunakan mesin uji
tarik sehingga didapatkan data regangan, tegangan leleh maupun kuat tarik baja. Pengujian mutu besi tulangan
ini dilakukan oleh Laboratorium Uji mekanik Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur (B2TKS) BPPT (
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi ).

Diameter
(mm)
Ao
(mm
2
)
Fe
(kN)
Fm
(kN)

y

(N/mm
2
)

u

(N/mm
2
)

(%)
Kode Keterangan
10 78,5 34,0 48,0 433 611 21 Ex. KS BjTS 40 sirip
13 132,7 64,0 89,0 482 671 20 Ex. KS BjTS 40 sirip
16 201,0 98,0 135,0 488 672 20 Ex. KS BjTS 40 sirip
19 283,4 127,5 175,0 450 618 22 Ex. KS BjTS 40 sirip
22 379,9 175,0 242,0 461 638 20 Ex. KS BjTS 40 sirip
25 490,6 205,0 300,0 418 611 28 Ex. KS BjTS 40 sirip
Tabel 1.2 Hasil Pengujian Kuat Tarik Statis Tulangan
(B2TKS BPPT, 2009)

Gambar 1.3 Pengujian Kuat Tarik Tulangan
Pemilihan mutu baja tulangan seperti dalam spesifikasi yang ada yaitu disesuaikan dengan pembebanan yang
ada sehingga konstruksi kuat karena memenuhi spesifikasi pembebanan yang ada dan diameter yang sesuai
sehingga tidak terjadi pemborosan biaya. Mutu baja tulangan disesuaikan dengan yang diinginkan oleh pemilik
proyek serta tercantum dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat teknis.
1) Pengujian Lengkung Statis Tulangan
Pengujian lengkung statis dilakukan terhadap sampel tulangan dengan berbagai diameter dengan menggunakan
mesin uji lengkung statis sehingga didapatkan data gaya maksimum yang dapat ditahan oleh tulangan sampai
tulangan mengalami sudut lengkung 180. Pengujian ini dilakukan oleh BPPT.
Diameter
(mm)
Jarak
Tumpuan
Diameter
Penekan
Gaya
Maksimum
Sudut
Lengkung
Kode Penampilan Keterangan
(mm) (mm) (KN) (derajat)
10 80 50 5,1 180 Ex. KS Tidak Retak BjTS 40 sirip
13 104 65 11,2 180 Ex. KS Tidak Retak BjTS 40 sirip
16 128 80 17,5 180 Ex. KS Tidak Retak BjTS 40 sirip
19 152 95 22,4 180 Ex. KS Tidak Retak BjTS 40 sirip
22 176 110 35,0 180 Ex. KS Tidak Retak BjTS 40 sirip
25 200 125 40,0 180 Ex. KS Tidak Retak BjTS 40 sirip
Tabel 1.4 Hasil Pengujian Lengkung Statis Tulangan
(B2TKS BPPT, 2009)


tes beton

PENGETESAN BETON ( SLUMP TEST )
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kadar air beton/ kelecakan beton yang berhubungan dengan mutu
beton. Dalam proyek tempat penulis kerja praktek, nilai slump yang dipakai yaitu 12 2 cm untuk struktur
atas dan 16-18 2 cm untuk struktur bawah dengan penambahan integral waterproofing. Pengujian dilakukan
dengan menggunakan kerucut abrams. Cara pengujiannya adalah sebagai berikut.
a) Peralatan uji slump yaitu kerucut abrams disiapkan dengan ukuran diameter atas 10 cm dan diameter
bawah 20 cm, serta tinggi 30 cm. Tongkat baja dengan panjang 60 cm dan diameter 16 mm.
b) Kerucut abrams diletakkan pada bidang rata dan datar namun tidak menyerap air, biasanya
menggunakan alas berupa tripleks.
c) Kemudian adukan beton dimasukkan dalam tiga lapis yang kira-kira sama tebalnya, dan setiap lapis
ditusuk 25-30 kali dengan menggunakan tongkat baja supaya adukan yang masuk dalam kerucut lebih padat.
d) Adukan yang jatuh disekitar kerucut dibersihkan, lalu permukaannya diratakan dan kerucut ditarik
vertikal dengan hati-hati.
e) Kerucut abrams dibuka dan penurunan puncak kerucut diukur terhadap tinggi semula.
f) Hasil pengukuran inilah yang disebut nilai slump dan merupakan nilai kekentalan dari adukan beton
tersebut.
g) Adukan beton dengan hasil slump yang tidak memenuhi syarat tidak boleh digunakan.
Mutu
Beton
Slump Test (cm)
Tanpa IntegralWaterproofing
Dengan Integral
Waterproofing
K-
350
12 2 16 s/d 18 2
K-
400
12 2 16 s/d 18 2
Tabel 1.1 Hasil Pengujian Slump Test

Gambar 1.2 Slump Test
1) Tes Uji Kuat Tekan ( Compression Test / Crushing Test )
Tes uji kuat tekan bertujuan untuk mengetahui kuat tekan beton karakteristik ( kuat tekan maksimum yang
dapat diterima oleh beton sampai beton mengalami kehancuran ), serta dapat menentukan waktu untuk
pembongkaran bekisting balok dan pelat lantai.
Cara pengujian :
a) Silinder diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dipersiapkan.
b) Cetakan silinder diletakkan pada pelat atas baja yang telah dibersihkan dan sisi dalamnya diolesi minyak
pelumas seperlunya untuk mempermudah pelepasan beton dari cetakannya.
c) Adukan beton yang dipakai pada pengujian slump test dimasukkan ke dalam cetakan yang dibagi dalam
tiga lapisan yang sama.

Gambar 1.3 Adukan Beton dari Slump Test digunakan untuk Pengujian Kuat Tekan Beton
d) Adukan beton ditusuk- tusuk sebanyak 10 kali tiap lapisan.
e) Bagian atasnya diratakan dan diberi kode tanggal pembuatan.

Gambar 1.4 Tata Cara Penandaan Benda Uji
f) Didiamkan selama 24 jam dan direndam dalam air (curing) selama waktu tertentu, kemudian diserahkan
ke laboratorium untuk dilakukan pengetesan beton pada usia 4, 14, dan 28 hari.
g) Tes uji beton dilakukan dengan mesin uji tekan yang dilakukan dibatching plant.
h) Ambil benda uji dari bak perendam yang direndam selama 4, 14, dan 28 hari, bersihkan dengan kain
untuk menghilangkan kotoran yang menempel.
i) Menimbang berat benda uji dan menghitung luas permukaannya.
j) Benda uji diletakkan pada mesin tekan secara sentris.
k) Mesin tekan dioperasikan dengan penambahan beban yang konstan berkisar antara 2 sampai 4
kg/cm
2
per detik.
l) Pembebanan dilakukan sampai benda uji menjadi hancur kemudian mencatat beban maksimum yang
terjadi selama pemeriksaan benda uji.
Mutu
Beton
Umur
Tes
Nilai Kuat Tekan rata-rata
(Kg/cm)
Persentase Kekuatan Beton
(%)
K- 400 28 Hari 501,88 125
K- 350 28 Hari 406,14 116
Tabel 1.5 Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton
Untuk mencari kuat tekan beton dari hasil pengujian, digunakan rumus:
rumus
kuat tekan beton = ((Bacaan Pd Dial x101,97) / (Luas penampang tekan)) : 0,83
Keterangan : 1KN = 101,97 kg
Angka Konversi Silinder = 0,83
Dari tabel 6.2 dapat disimpulkan bahwa beton yang diproduksi memenuhi spesifikasi yang telah disyaratkan
Peraturan Beton Indonesia ( SNI.2 1971 ), bahwa pada umur beton 28 hari, maka persentase kekuatan
beton mencapai 100%.
Gambar 1.6 Pengujian Kuat Tekan Beton
Pemilihan mutu beton seperti dalam spesifikasi bahan dimaksudkan agar tidak mengalami pemborosan biaya
serta aman untuk digunakan. Mutu beton ini juga harus disesuaikan dengan yang diinginkan pemilik yaitu
yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat teknis.
Mutu beton K-400 dapat digunakan untuk konstruksi yang vertikal pada basement dan lantai dasar yaitu
kolom, retaining wall, core wall, dan shear wall. Untuk mutu beton K-350 digunakan untuk pelat lantai
basement, tie beam, pilecap, serta pada struktur lantai 1 sampai atas (balok, pelat lantai, kolom, tangga, core
wall, dan shear wall)

Tips pekerjaan cor beton yang bagus

Melakukan pekerjaan cor beton memang terlihat mudah namun apabila tidak tahu tipsnya bisa jadi hasil
pengecoran tidak bagus seperti keropos, retak atau bahkan akibat terparah yaitu roboh. Nah.. agar tidak
mengalami kejadian merugikan maka disini kita berbagi tips pekerjaan cor beton yang bagus entah itu dari
pengalaman, cerita maupun membaca literatur yang ada. mari berbagi disini karena dengan mengamalkan ilmu
kita akan memperoleh ilmu lain dari arah yang tak terduga O.k sebagai permulaan kita buat daftar hal-hal
yang mungkin bisa dilakukan untuk mendapatkan hasil pekerjaan cor beton kualitas maksimal bagus dan
murah.

Standar beton bagus
Sebagai ukuran bagusnya hasil pekerjaan cor beton maka kita buat terlebih dahulu beberapa kriteria yang harus
ada sehingga sebuah beton bisa dikatakan sebagai kualitas baik.
1. Kuat.
2. Murah.
3. Permukaan rata dan halus.
4. Datar dan tegak.
5. Cepat dalam pembuatan.
6. Tidak keropos atau retak.


( Gambar : Beton keropos )

Tips pekerjaan cor beton yang bagus
1. Desain struktur harus benar dulu, meliputi dimensi beton dan bahan yang digunakan. karena jika
perhitungan strukturnya sudah salah walaupun dikerjakan sebaik apapun juga akan roboh.
2. Menggunakan material beton sesuai dengan hasil perhitungan batas minimal kuat. misalnya jika sebuah
struktur beton bertulang akan kuat jika menggunakan beton K350 jika dalam pengecoran menggunakan
K250 maka besar kemungkinan akan terjadi kegagalan struktur.
3. Bekisting dipersiapkan dengan benar, posisi dan jumlah perancah dihitung sekuat dan semurah mungkin
sehingga tidak terjadi kerobohan akibat penyangga tidak kuat, namun tidak terjadi pemborosan karena
penggunaan perancah terlalu banyak diatas kebutuhan.
4. Papan bekisting atau triplek harus dalam kondisi bersih sebelum digunakan, bekisting bekas seringkali
masih tersisa beton lama yang menempel, hal ini jika langsung digunakan sebagai cetakan maka bisa
menyebabkan beton keropos.
5. Pembongkaran bekisting tidak boleh terlalu cepat sebelum beton mampu menahan beban sendiri.
6. Pembersihan beton tercecer harus dilakukan langsung saat proses pengecoran berlangsung karena
membersihkan dilain waktu berarti beton tercecer sudah mengeras dan akan lebih sulit serta
membutuhkan biaya besar.
7. Jika menggunakan beton Ready Mix maka perlu berkoordinasi dengan perusahaan penyedia beton cor
tersebut untuk memastikan bahwa material beton dikirim pada tanggal dan jam yang telah dijadwalkan,
kemunduran kedatangan material beberapa jam atau bahkan hari berarti tukang cor nganggur.
8. Selalu cek ketegakan dan kedataran beton dengan alat ukur seperti water pass atau teodolit.
9. Untuk pengecoran beton yang menyambung dengan beton lama maka harus menggunakan lem beton dan
melakukan ketrik beton lama agar menyatu dengan yang baru.
10. Melakukan penyiraman pasca cor beton agar tidak terjadi pengerasan yang terlalu cepat karena hal ini
dapat menyebabkan keretakan.

Begitulah beberapa tips pekerjaan cor beton yang bagus semoga bermanfaat, dan apabila ada yang hendak
menambahkan tips atau berbagai pengalaman lainya seputar cor beton bisa ditambahkan dibawah

cara tes kuat tekan beton

Dewasa ini material beton banyak digunakan sebagai bahan utama pembangunan rumah tinggal, gedung
bertingkat tinggi, infrastruktur jembatan, jalan raya dan sejenisnya. Ada macam-macam jenis beton
berdasarkan kuat tekanya, Kekuatan tekan beton adalah beban persatuan luas yang menyebabkan beton
hancur. oleh karena itu dalam penggunaanya perlu dicari berapa nilai kuat tekan betonnya agar sesuai dengan
kebutuhan struktur yang direncanakan. cara mengetahuinya juga cukup mudah, disini coba kita uraiakan
sebuah cara tes kuat tekan beton. Percobaan ini bertujuan untuk menentukan kekuatan tekan beton berbentuk
kubus dan silinder, percobaan ini bisa dibuat dan dirawat (cured) di laboratorium.
PERALATAN TES BETON
Mesin penguji tekanan beton lengkap dengan alat bantu seperti alat pembuat benda uji beton
PROSEDUR PENGUJIAN BETON
1. Ambil benda uji yang akan ditentukan kekutan tekanan dari bak perendam, kemudian bersihkan dari
kotoran yang menempel dengan kain pelembab. benda uji dapat menggunakan bentuk kubus ukuran
15cm x 15 cm atau silinder diamter 15 cm dengan tinggi 30 cm.
2. Tentukan berat dan ukuran benda uji.
3. Letakkan benda uji pada mesin secara sentries. sesuai dengan tempat yang tepat pada mesin tes kuat
tekan beton.
4. Jalankan benda uji atau mesin tekan dengan penambahan beban konstan berdasar 2 sampai 4 kg/cm2 per
detik.
5. Lakukan pembebanan sampai benda uji menjadi hancur dan catatlah beban maksimum yang terjadi
selama pemeriksaan benda uji.
6. Pengujian kuat tekan beton ini dilakukan pada saat beton berumur 3,7,14 dan 28 hari lalu diambil rata-
rata.
7. Untuk menghitung kekuatan beton pada umur hari kesekian dapat membaca artikel yang khusus
membahas tentang tabel konversi beton umur 3 sampai dengan 28 hari.
8. Beton yang sering digunakan untuk pekerjaan bangunan antara lain K-225, K-250, K-300, K-350, K-400,
K-450, K-500 dan berbagai ukuran kuat tekan lain menyesuiakan dengan kebutuhan kekuatan struktur.

PERHITUNGAN
Kekuatan tekan beton = P/A (kg/cm2)
Dimana :
P = Beban maksimum (kg)
A = Luas penampang benda uji (cm2)
Nilai kuat tekan beton akan berbeda berdasarkan umurnya, mengenai hal ini bisa dilihat pada: Tabel Konversi
Kuat tekan beton umur 3 sampai 28 hari

Gambar alat tes kuat tekan beton

Anda mungkin juga menyukai