Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH JARINGAN KOMPUTER

OSI/TCP IP
Di susun oleh :
NAMA : SITI MAEMUNAH
KELAS : TI 11 A
NIM : 11.11.2321
SEKOLAH TINGGI MENEJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
PURWOKERTO
2012/2012
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh,
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,karena atas hidayah dan karunia-
Nya,penyusunan makalah jaringan komputer tentang OSI dan TCP IP ini dapat di selesaikan.
Mudah-mudahan makalah ini dapat memberi manfaat yang besar kepada penulis dan pembaca
dalam memperdalam Mata Kuliah Jarngan Komputer khususnya dalam materi OSI/TCP IP
Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kesempurnaan
makalah ini terutama kepada Bapak Rujianto Eko Saputro S.Kom selaku Dosen pembimbing
mata kuliah Jaringan Komputer yang telah memberikan bayak ilmu pengetahuan baru dan juga
telah membimbing saya.
Penyusun berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri saya pribadi dan para pembaca.
Penyusun menyadari bahwa isi laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, maka peyusun
mengharapkan kritik yang membangun dan saran dari para pembaca agar laporan ini jadi lebih
baik lagi.
Penyusun
Siti Maemunah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI i
BAB I PENDAHULUAN ii
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Batasan Masalah
1.3. Tujuan
1.4. Rumusan masalah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. OSI
2.2. Lapisan jaringan komputer menurut OSI
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Model lapisan/layer yang mendominasi literatur komunikasi data dan jaringan sebelum 1990
adalah Model Open System Interconnection (OSI). (Andi basoalfi)
OSI didirikan oleh badan multinasional pada tahun 1947 yang bernama International Standards
Organization (ISO) sebagai badan yang melahirkan standar-standar standar Internasional. ISO ini
mengeluarkan juga standar jaringan komunikasi yang mencakup segala aspek yaitu model
OSI.(Andi basoalfi)
Untuk dapat dengan jelas mengerti mengenai keamanan jaringan komputer, kita harus terlebih
dahulu mengerti bagaimana jaringan komputer bekerja. . Untuk mempermudah pemeliharaan
serta meningkatkan kompabilitas antar berbagai pihak yang mungkin terlibat, sehingga jaringan
computer menurut standard ISO/OSI terbagi atas
beberapa lapisan yang saling independen satu dengan yang lainnya. Menurut standard
OSI/ISO,lapisan jaringan terdiri atas:
1. Layer fisik (lapisan 1),
2. Layer data link (lapisan 2),
3. Layer network (lapisan 3),
4. Layer transport (lapisan 4),
5. Layer session (lapisan 5),
6. Layer presentasi (lapisan 6), dan
7. Layer aplikasi (lapisan 7). (Anonim)
1.2. Batasan masalah
Dari latar belakang yang muncul maka perlu diberikan suatu batasan masalah, masalah yang saya
angkat yakni tentang lapisan atau layer jaringan menurut OSI/ISO.
1.3. Tujuan
Adapun penulisan makalah ini ditujukan sebagai sarana pembelajaran mata kuliah Jaringan
Komputer dan sebagai tugas yang harus saya kerjakan.
1.4. rumusan masalah
a. Apakah yang di maksud dengan OSI?
b. Apa saja lapisan/layer jaringan menurut OSI?
c. Apa fungsi lapisan/layer jaringan menurut OSI?
OSI LAYER
(Open Systems Interconnection)
1.1 OSI Layer.
Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for
Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses
komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri
komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.
Model Layer OSI dibagi dalam dua group: upper layer dan lower layer. Upper layer fokus
pada applikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer. Untuk Network
Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah pada lower layer. Lower layer
adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual.
Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami
fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis-
jenis protoklol jaringan dan metode transmisi. Model dibagi menjadi 7 layer, dengan
karakteristik dan fungsinya masing-masing. Tiap layer harus dapat berkomunikasi dengan layer
di atasnya maupun dibawahnya secara langsung melalui serentetan protokol dan standard.
1.2 Cara Kerja OSI Layer
Ketika data ditransfer melalui jaringan, sebelumnya data tersebut harus melewati ke-tujuh layer
dari satu terminal, mulai dari layer aplikasi sampai physical layer, kemudian di sisi penerima,
data tersebut melewati layer physical sampai aplikasi. Pada saat data melewati satu layer dari sisi
pengirim, maka akan ditambahkan satu header sedangkan pada sisi penerima header dicopot
sesuai dengan layernya. Dari masing-masing layer mempunyai tugas tersendiri demi kelancaran
data yang akan dikirimkan. Berikut adalah deskripsi singkat beberapa tugas dari masing-masing
layer dari layer application sampai physical.
1.2 Macam-Macam OSI Layer.
a) Physical Layer.
Ini adalah layer yang paling sederhana yang berkaitan dengan electrical (dan optical) koneksi
antar peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat ditransmisi melalui media
jaringan, sebagai contoh kabel, transceiver dan konektor yang berkaitan dengan layer Physical.
Peralatan seperti repeater, hub dan network card adalah berada pada layer ini.
Fungsi physical layer antara lain :
Untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur
jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu,
level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi
dengan media kabel atau radio.
b) Data-link layer
Layer ini sedikit lebih cerdas dibandingkan dengan layer physical, karena menyediakan
transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung antara media network dan layer protocol
yang lebih high-level, layer data link bertanggung-jawab pada paket akhir dari data binari yang
berasal dari level yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer physical. Akan
mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network. Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus
(802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer Data-link.
Fungsi data-link layer antara lain:
Untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai
frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat
keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address), dan menetukan bagaimana
perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi.
Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link
Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
c) Network Layer
Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat dikirim
keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain. IP,
Internet Protocol, umumnya digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya seperti IPX, Internet
Packet eXchange. Perusahaan Novell telah memprogram protokol menjadi beberapa, seperti SPX
(Sequence Packet Exchange) & NCP (Netware Core Protocol). Protokol ini telah dimasukkan ke
sistem operasi Netware.
Fungsi network layer antara lain:
Untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian
melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.
d) Transport Layer
Layer transport data, menggunakan protocol seperti UDP, TCP dan/atau SPX (Sequence Packet
eXchange, yang satu ini digunakan oleh NetWare, tetapi khusus untuk koneksi berorientasi IPX).
Layer transport adalah pusat dari mode-OSI. Layer ini menyediakan transfer yang reliable dan
transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali aliran dan
pemeriksaan error serta memperbaikinya.
Fungsi transport layer antara lain:
Untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket
tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level
ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan
mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.
e) Session Layer
Layer Session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan sebagai prosedur logon pada
network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini menyediakan layanan ke dua layer diatasnya,
Melakukan koordinasi komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya. Beberapa protocol pada
layer ini: NETBIOS: suatu session interface dan protocol, dikembangkan oleh IBM, yang
menyediakan layanan ke layer presentation dan layer application. NETBEUI, (NETBIOS
Extended User Interface), suatu pengembangan dari NETBIOS yang digunakan pada produk
Microsoft networking, seperti Windows NT dan LAN Manager. ADSP (AppleTalk Data Stream
Protocol). PAP (Printer Access Protocol), yang terdapat pada printer Postscript untuk akses pada
jaringan AppleTalk.
Fungsi session layer antara lain:
Untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu,
di level ini juga dilakukan resolusi nama. Dan juga mengendalikan dialog antar aplikasi.
f) Presentation Layer
Layer presentation dari model OSI melakukan hanya suatu fungsi tunggal: translasi dari berbagai
tipe pada syntax sistem. Sebagai contoh, suatu koneksi antara PC dan mainframe membutuhkan
konversi dari EBCDIC character-encoding format ke ASCII dan banyak faktor yang perlu
dipertimbangkan. Kompresi data (dan enkripsi yang mungkin) ditangani oleh layer ini.
Fungsi presentation layer antara lain:
Untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang
dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat
lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan
juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop
Protocol (RDP)).
g) Aplication Layer
Layer ini adalah yang paling cerdas, gateway berada pada layer ini. Gateway melakukan
pekerjaan yang sama seperti sebuah router, tetapi ada perbedaan diantara mereka. Layer
Application adalah penghubung utama antara aplikasi yang berjalan pada satu komputer dan
resources network yang membutuhkan akses padanya. Layer Application adalah layer dimana
user akan beroperasi padanya, protocol seperti FTP, telnet, SMTP, HTTP, POP3 berada pada
layer Application.
Fungsi application layer antara lain:
Sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi
dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada
dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
TCP/IP
(Transmission Control Protocol/Internet Protocol)
2.1 TCP/IP
TCP/IP adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses
tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini
tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol
suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data
tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak(software) di sistem operasi. Istilah
yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack.
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah
protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk
sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang
bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat
digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang
disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer
untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable
yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft
Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.
Keunggulan TCP/IP adalah sebagai berikut:
1. Open Protocol Standard, yaitu tersedia secara bebas dan dikembangkan independen terhadap
komputer hardware ataupun sistem operasi apapun. Karena didukung secara meluas, TCP/IP
sangat ideal untuk menyatukan bermacam hardware dan software, walaupun tidak
berkomunikasi lewat internet.
2. Independen dari physical network hardware. Ini menyebabkan TCP/IP dapat mengintegrasikan
bermacam network, baik melalui ethernet, token ring, dial-up, X.25/AX.25 dan media transmisi
fisik lainnya.
3. Skema pengalamatan yang umum menyebabkan device yang menggunakan TCP/IP dapat
menghubungi alamat device-device lain di seluruh network, bahkan Internet sekalipun.
4. High level protocol standar, yang dapat melayani user secara luas.
2.2 Cara Kerja TCP/IP
Untuk memindahkan data antara dua komputer yang berbeda dalam suatu jaringan yang terdiri
dari banyak komputer, dibutuhkan alamat tujuan dan perantara untukmemindahkan sinyal
elektronik pembentuk data secara aman dan langsung.
Internet menggunakan protokol untuk menjamin sampainya data secara aman di tempat tujuan.
Saat seorang pengguna Internet mengirim sekelompok teks ke mesin lain, TCP/IP mulai
bekerja. TCP membagi teks tersebut menjadi paket-paket data kecil, menambahkan beberapa
informasi (dapat dianggap sebagai pengiriman barang), sehingga computer penerima memastikan
bahwa paket yang diterimanya tidak mengalami kerusakan sepanjang pengiriman. IP
menambahkan label yang berisikan informasi alamat pada paket tersebut.
Deretan paket-paket TCP/IP berjalan menuju tujuan yang sama dengan menggunakan berbagai
jalur yang berbeda. Sebuah perangkat khusus yang disebut router dipasang di titik persimpangan
antar jaringan dan memutuskan jalur mana yang paling efisien yang menjadi langkah berikut dari
sebuah paket. Router membantu mengatur arus lalu lintas di Internet dengan membagi beban,
sehingga menghindari kelebihan beban pada suatu bagian dari sistem yang ada.
Saat paket-paket TCP/IP tiba di tempat tujuannya, komputer akan membuka label alamat IP
lalu menggunakan daftar pengiriman yang ada pada paket TCP untuk memeriksa apakah ada
kerusakan paket yang terjadi selama pengiriman, dan menyusun kembali paket-paket tsb menjadi
susunan teks seperti aslinya. Saat komputer penerima menemukan paket yang rusak, komputer
tsb akan meminta komputer pengirim untuk mengirim salinan baru dari paket yang rusak.
Sebuah perangkat khusus yang disebut gateway memungkinkan beragam tipe jaringan yang ada
di horison elektronik untuk berkomunikasi dengan Internet menggunakan TCP/IP. Gateway
menerjemahkan protokol asli jaringan komputer tersebut menjadi TCP/IP dan sebaliknya.
Bagi seorang pemakai, Internet hadir seperti jaringan global raksasa yang tidak terbatas, yang
langsung merespon jika diminta. Komputer, gateway, router, dan protokol yang membuat ilusi
ini bekerja.
2.3 Macam-Macam Layer pada TCP/IP
Karena tidak ada perjanjian umum tentang bagaimana melukiskan TCP/IP dengan model layer,
biasanya TCP/IP didefinisikan dalam 3-5 level fungsi dalam arsitektur protokol. Berikut
merupakan bagan dari 5 layer dalam TCP/IP.
a) Physical Layer
Physical layer mendefinisikan karakteristik yang dibutuhkan hardware untuk membawa sinyal
data transmisi. Hal hal seperti level tegangan, nomor dan lokasi pin interface, didefinisikan pada
layer ini.
b) Network Access Layer
Protokol pada layer ini menyediakan media bagi system untuk mengirimkan data ke device lain
yang terhubung secara langsung. Dalam literatur yang digunakan dalam tulisan ini, Network
Access Layer merupakan gabungan antara Network, Data Link dan Physical layer. Fungsi
Network Access Layer dalam TCP/IP disembunyikan, dan protokol yang lebih umum dikenal
(IP, TCP, UDP, dll) digunakan sebagai protokol-level yang lebih tinggi.
Fungsi dalam layer ini adalah mengubah IP datagram ke frame yang ditransmisikan oleh
network, dan memetakan IP Address ke physical address yang digunakan dalam jaringan. IP
Address ini harus diubah ke alamat apapun yang diperlukan untuk physical layer untuk
mentransmisikan datagram.
c) Internet Layer
Diatas Network Access Layer adalah Internet Layer. Internet Protocol adalah jantung dari
TCP/IP dan protokol paling penting pada Internet Layer (RFC 791). IP menyediakan layanan
pengiriman paket dasar pada jaringan tempat TCP/IP network dibangun. Seluruh protokol, diatas
dan dibawah Internet layer, menggunakan Internet Protokol untuk mengirimkan data. Semua
data TCP/IP mengalir melalui IP, baik incoming maupun outgoing, dengan mengabaikan tujuan
terakhirnya.
d) Transport Layer
Dua protokol utama pada layer ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User
Datagram Protocol (UDP). TCP menyediakan layanan pengiriman data handal dengan end-to-
end deteksi dan koreksi kesalahan. UDP menyediakan layanan pengiriman datagram tanpa
koneksi (connectionless) dan low-overhead. Kedua protokol ini mengirmkan data diantara
Application Layer dan Internet Layer. Programmer untuk aplikasi dapat memilih layanan mana
yang lebih dibutuhkan untuk aplikasi mereka.
e) Application Layer
Pada sisi paling atas dari arsitektur protokol TCP/IP adalah Application Layer. Layer ini
termasuk seluruh proses yang menggunakan transport layer untuk mengirimkan data. Banyak
sekali application protocol yang digunakan saat ini. Beberapa diantaranya adalah :
-TELNET, yaitu Network Terminal Protocol, yang menyediakan remote login dalam jaringan.
-FTP, File Transfer Protocol, digunakan untuk file transfer.
-SMTP, Simple Mail Transfer Protocol, dugunakan untuk mengirimkan electronic mail.
-DNS, Domain Name Service, untuk memetakan IP Address ke dalam nama tertentu.
-RIP, Routing Information Protocol, protokol routing.
-OSPF, Open Shortest Path First, protokol routing.
-NFS, Network File System, untuk sharing file terhadap berbagai host dalam jaringan.
-HTTP, Hyper Text Transfer Protokol, protokol untuk web browsing.
Perbandingan OSI dan TCP/IP
3.1 Bagan dan Padanan OSI dan TCP/IP
Persamaan antara model OSI dan TCP/IP antara lain :
1) Keduanya memiliki layer (lapisan).
2) Sama sama memiliki Application layer meskipun memiliki layanan yang berbeda.
3) Memiliki transport dan network layer yang sama.
4) Asumsi dasar keduanya adalah menggunakan teknologi packet switching.
5) Dua-duanya punya transport dan network layer yang bisa diperbandingkan.
6) Dua-duanya menggunakan teknologi packet-switching, bukan circuit-switching ( Teknologi
Circuit-Switching digunakan pada analog telephone).
Perbedaan antara model OSI dan TCP/IP antara lain :
1) TCP/IP menggabungkan presentation dan session layers kedalam application layers.
2) TCP/IP menggabungkan OSI-data link dan physical layers kedalam network access layer.
3) TCP/IP Protocol adalah standar dalam pengembangan internet.
PENUTUP BAB III
3.1 Kesimpulan
Setelah menyelesaikan penulisan makalah ini, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal, antara
lain :
Pemahaman terhadap teori dasar tentang jaringan computer, khususnya pada protocol jaringan,
sangat diperlukan guna kelancaran dalam praktek jaringan computer.
pengirimSecara umum protocol mempunyai fungsi untuk menghubungkan sisi dan penerima
dalam berkomunikasi serta bertukar informasi.
DAFTAR PUSTAKA
Sofana, iwan. (2008).Membangun Jaringan Komputer, Penerbit Informatika, Bandung
http://id.wikipedia.org/wiki/Transmission_Control_Protocol/Internet_Protocol
http://halamandepan.net/blog/perbedaan-dan-persamaan-osi-vs-tcpip/
http://duken.info/blog/2012/08/osi-layer-dan-model-tcpip/

Anda mungkin juga menyukai