Anda di halaman 1dari 9

Periode emas dan Periode Kritis Anak usia Dini (Balita)

Kelompok 2
Anggota :
1. Noor Azizah Afis Laily
2. Pinta Nisa Fitri
3. Rekiko Reviana Putri
4. Wardatul Laila Al Fitri

Setiap manusia di muka bumi selalu mengalami proses pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan dan perkembangan ini akan terjadi sepanjang rentang
kehidupannya. Pertumbuhan dan perkembangan tersebut terjadi semenjak dari masa
kehamilan sampai meninggal,yaitu perubahan yang terjadi dari segi fisik maupun segi psikologi.
Perubahan-perubahan tersebut terus berlangsung karena terjadi pertumbuhan dan
perkembangan pada dirinya. Pertumbuhan dan perkembangan memiliki gambaran yang
berbeda meskipun saling terkait. Hal ini lah yang menyebabkan perngertian pertumbuhan dan
perkembangan sering mengalami kerancuan.
Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan yang bersifat kuantitatif, yang mengacu
pada jumlah, besar, serta luas yang bersifat konkret yang biasanya menyangkut ukuran dan
struktur biologis. Hasil dari pertumbuhan berupa bertambahnya ukuran kuantitatif dari fisik
anak seperti tinggi badan dan berat badan, kekuatan ataupun proporsi. Sedangkan
perkembangan adalah proses perubanhan kualitatif yang mengacu pada kualitas fungsi organ-
organ jasmaniah dan bukan pada organ jasmani tersebut sehingga penekanan perkembangan
terletak pada penyempurnaan fungsi psikologis yang termanifestasi pada kemampuan organ
psikologis. Tahap pertumbuhan dan perkembangan pada manusia berlangsung bertahap,
maksudnya dalam pertumbuhan dan perkembangan tersebut manusia akan mengalami fase-
fase sesuai dengan bertambahnya usia atau umur manusia tersebut.
Manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan dari usia dini atau balita,
dilanjutkan anak-anak, remaja dewasa awal kemudian dewasa lanjut. Pada usia dini atau
biasanya pada usia bayi, fase pertumbuhan lebih dapat diamati dibandingkan dengan masa usia
pertumbuhan yang lain. Misalnya pengukuran berat badan atau tinggi badan bayi yang
dilakukan setiap adanya imunisasi dimana akan dilihat bagaimana pertumbuhan si bayi
tersebut, mengalami permasalahan pertumbuhan atau tidak. Selain itu pada masa usia dini ini
terjadi masa-masa yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia
selanjutnya, yaitu masa keemasan dan masa peka.
Pada masa usia dini anak mengalami masa keemasan (the golden years) yang
merupakan masa dimana anak mulai peka atau sensitif untuk menerima berbagai rangsangan.
Masa peka pada masing-masing anak berbeda seiring dengan laju pertumbuhan dan
perkembangan anak secara individual. Sedangkan masa peka adalah masa terjadinya
kematangan fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh
lingkungan. Masa ini juga merupakan masa peletak dasar untuk mengembangkan kemampuan
kognitif, motorik, bahasa, sosio emosional, agama dan moral.
Perkembangan anak usia dini adalah masa-masa kritis yang menjadi fondasi bagi anak
untuk menjalani kehidupannya di masa yang akan datang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebagian dari potensi kecerdasan manusia berkembang dengan pesat pada usia dini.
Perkembangan anak pada masa-masa tersebut memberikan dampak terhadap kemampuan
intelektual, karakter personal dan kemampuannya bersosialisasi dengan lingkungan. Kesalahan
penanganan pada masa perkembangan anak usia dini akan mengahambat perkembangan anak
yang seharusnya optimal yang seharusnya optimal dari segi fisik maupun psikologi.
Perkembangan dan pertumbuhan anak usia dini atau balita dapat dikatakan normal atau sesuai
dengan fasenya apabila telah memenuhi karakteristik atau tugas-tugas yang telah ada.
Berdasarkan Skala Yaumil-Mimi Bagian Psikologi Anak UI dan UKK Pediatri Sosial Ikatan Dokter
Anak Indonesia, mengkategorikan perkembangan anak dari lahir hingga 5 tahun sebagai
berikut.
1. Dari Lahir Sampai 3 Bulan
Belajar mengangkat kepala
Belajar mengikuti obyek dengan matanya
Melihat ke muka seseorang dengan tersenyum
Bereaksi terhadap suara / bunyi
Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak
Menahan barang yang dipegangnya
Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
2. Dari 6 9 Bulan
Dapat duduk tanpa dibantu
Dapat tengkurap dan berbalik sendiri
Dapat merangkak meraih benda atau mendekati seseorang
Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain
Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
Bergembira dengan melempar benda-benda
Mengeluarkan kata-kata yang tanpa arti
Mengenal wajah anggota keluarga dan takut kepada orang asing
Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan sembunyi-sembunyi
3. Dari 9 12 Bulan
Dapat berdiri sendiri
Dapat berjalan tanpa dituntun
Menirukan suara
Mengulangi bunyi yang didengarnya
Belajar menyatakan satu atau dua kata
Mengerti perintah sederhana atau larangan
Memperlihatkan minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya, ingin melihat
semuanya ,ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda-benda ke mulutnya
Berpartisipasi dalam permanian
4. Dari 12 18 Bulan
Berjalan dan mengekplorasi rumah serta sekelilingnya
Menyusun dua atau tiga kotak
Dapat mengatakan 5 atau 10 kata
Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing
5. Dari 18 24 Bulan
Naik turun tangga
Menyusun 6 kotak
Menunjuk mata dan hidungnya
Menyusun dua kata
Belajar makan sendiri
Menggambar garis di kertas atau pasir
Mulai belajar mengontrol BAB dan buang air kecil
Menaruh minat pada apa yang dikerjakan oleh orang-orang yg lebih besar
Memperlihatkan minat kpd anak lain dan bermain-main dengan mereka
6. Dari 2 3 Tahun
Belajar meloncat, memanjat, melompat dengan 1 kaki
Membuat jembatan dengan 3 kotak
Mampu menyusun kalimat
Mempergunakan saya, bertanya ,mengerti kata-kata yang ditunjuk kepadanya
Mengerti perintah sederhana atau larangan
Menggambar lingkaran
Bermain dengan anak2 lain dan menyadari adanya lingkungan lain di luar keluarganya
7. Dari 3 4 Tahun
Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga
Belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri
Menggambar garis silang
Menggambar orang hanya kepala dan badan
Mengenal dua atau tiga warna
Bicara dengan baik
Menyebut namanya, jenis kelamin dan umurnya
Banyak bertanya
Bertanya bagaimana anak dilahirkan
Mendengar cerita-cerita
Bermain dengan anak lain
Menunjukan rasa sayanng kepada saudaranya
Dapat melaksanakan tugas-tugasnya
8. Dari 4 5 Tahun
Melompat dan menari
Menggambar orang dengan kepala lengan dan badan
Menggambar segiempat dan segitiga
Pandai bicara
Dapat menghitung jari-jarinya
Dapat menyebut hari-hari dalam seminggu
Mendengar dan mengulang hal-hal penting dan cerita
Minat dengan kata baru dan artinya
Memprotes jika dilarang apa yang diinginkannya
Mengenal 4 warna
Memperkirakan bentuk dan besarnya benda, membedakan besar dan kecil
Menaruh minat kepada aktivitas orang dewasa
Dari uraian penjelasan perkembangan diatas, kami melakukan observasi berupa
pengamatan terhadap anak usia 0 bulan hingga 5 tahun untuk mengetahui keterkaitan antara
teori yang ada dengan fakta yang sebenarnya di lapangan. Pengamatan tersebut mengacu pada
poin-poin perkembangan diatas. Dalam pengamatan tersebut kami mendapat 9 responden
yaitu:
Ayu (10 bulan)
Arkhan (10 bulan)
Aliya (2 tahun 5 bulan)
Rafif (2 tahun 6 bulan)
Sasha (2 tahun)
Nasha (5 tahun)
Nayla (3 tahun)
Arya (5 tahun)
Anan (4 tahun)
Observasi yang kami lakukan adalah pengamatan. Hal ini dikarenakan pada usia ini responden
tidak dapat diobservasi dengan wawancara. Namun pada usia responden 3-4 tahun kami
melakukan pengamatan dan tes-tes kecil untuk mengetahui perkembangan kognitig anak
tersebut. Bentuk tes tersebut misalnya menghitung jari-jari anak atau menyebut nama-nama
hari dalam seminggu. Hasil observasi pengamatan anak usia dini atau balita dapat dilihat
sebagai berikut.

Hal yang Diamati Responden (Usia 9- !2 Bulan )
Ayu Arkhan
Dapat berdiri sendiri tanpa dibantu
Dapat berjalan tanpa dituntun
Menirukan suara
Mengerti perintah sederhana atau larangan
Memperlihatkan minat yang besar dalam
mengeksplorasi sekitarnya, ingin melihat
semuanya,ingin menyentuh semuanya

Memasukkan benda ke mulutnya
Berpartisipasi dalam permainan

Hal Yang Diamati Responden (Usia 2 - 3 Tahun)
Aliya Rafif Sasha Nayla
Belajar meloncat dan memanjat
Membuat jembatan dengan 3 kotak X
Mampu menyusun kalimat
Menggambar lingkaran X X
Mengerti perintah sederhana atau
larangan

Bermain dengan anak lain dan
menyadari adanya lingkungan lain di
luarnya keluarganya


Hal Yang Diamati Responden Yang Diamati (Usia 4 5 Tahun )
Arya Anan Nasha
Melompat dan menari
Menggambar segiempat dan segitiga
Dapat menghitung jari-jarinya
Dapat menyebut hari-hari dalam
seminggu
X
Menaruh minat kepada aktivitas orang
dewasa

Memperkirakan bentuk dan besarnya
benda, membedakan besar dan kecil
X
Menegnal 4 warna
Memprotes jika dilarang apa yang
diinginkannya

Minat dengan kata baru dan artinya

Keterangan : X : anak belum memenuhi
: anak sudah memenuhi
Menurut Teori Perkembangan Kognitif Piaget menyatakan bahwa kecerdasan atau
kemampuan kognisi seorang anak mengalami kemajuan melalui 4 tahap yaitu sensorimotor,
praoperasional, praoperasional konkret, dan opersional konkret. Dari beberapa responden ,
teori Piaget ini benar adanya karena pada responden ini masuk pada tahap sensorimotor
bahwa bayi dan anak kecil menjajaki dunia mereka dengan mengggunakan indera dan
kemampuan motor mereka.
Bagi Piaget, Perkembangan bergantung sebagian besar pada manipulasi interaksi aktif
dengan lingkungannya dan pengetahuan berasal dari tindakan. Hal ini terbukti pada responden
yang mampu menyadari adanya lingkungan lain selain keluarganya seperti interaksi sosial
dengan teman sebaya.
Menurut Teori Perkembangan Psikososial Erikson menyatakan bahwa seorang anak
meningkatkan kemampuan kognitif, mengembangkan konsep diri, dan Mengembangkan cara
berinteraksi dengan orang lain. Hal ini terbukti bahwa dari responden-responden mulai
mengerjakan sessuatu sendiri. Mereka juga sudah bisa melaksanakan tugas-tugasnya meski
tidak semua dari responden tersebut mampu melakukannya.
Dalam Perkembangan Psikososial Erikson ini, responden-responden tersebut masuk
kedalam tiga tahap. Pada tahap 1 : Kepercayaan vs Ketidakpercayaan, disini semua responden
sangat bergantung pada ibunya , terbukti ketika merek atidak menemukan ibunya, mereka
pasti mencoba mencari dan menanyakan dimana ibunya, karena ibu adalah orang yang harus
memuaskan kebutuhan bayi dan anak kecil. Tahap kedua : Otonomi vs Keraguan, sama seperti
responden-responden yang diamati. Mereka kebanyakan dapat berjalan dan telah cukup
banyak belajar tentang bahasa untuk berkomunikasi dengan orang lain. Tahap ketiga : Inisatif
vs Rasa bersalah , pada tahap ini sama dengan responden-responden yang ada bahwa inisiatif
mereka sangat kuat seperti rasa ingin tahu yang sangat besar , belajar menari. Biasanya tahap
ini terjadi pada bayi dan anak kecil yang berusia 2 5 tahun. Untuk menghindari hal-hal yang
tidak diinginkan oleh orang tua, orang tua jangan pernah menghukum upaya-upaya inisiatif
seorang anak karena akan menjadikan anak tersebut merasa bersalah selama tahap ini maupun
kemudian hari dalam kehidupannya.
Dari hasil pengamatan diatas dapat diketahui bahwa rata-rata anak usia dini atau balita
mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang dapat dikatakan normal sesuai dengan tugas
periode atau fase usia mereka. Tugas perkembangan yang muncul pada setiap periode
perkembangan merupakan keharusan universal yang idealnya berlaku secara otomats seperti
kegiatan belajarnketerampilan dalam melakukan sesuatu pada fase perkembangan tertentu
yang lazim terjadi pada manusia normal. Pada fase usia dini atau balita ini telah disebutkan
bahwa terjadi periode atau masa keemasan dan masa kritis dimana saat usia dini
perkembangan sangat penting untuk diperhatikan karena sebagai dasar perkembangan
selanjutnya yaiu pada masa prsekolah, sekolah, akil balik, dan remaja.
Pencapaian periode emas dan kritis pada usia dini atau balita ini akan maksimal apabila
fakktor-faktor yang mempengaruhi terpenuhi. Faktor tersebut antara lain kesehatan dan gizi
yang baik serta stimulasi dari lingkungan yang cukup dalam kualitas dan kuantitas. Faktor lain
yang cukup mempengaruhi adalah keluarga dan lingkungan yang mempunyai peran yang
penting dalam pembinaan fisik dan mental sosial anak balita. Selain hal diatas juga diperluka
pendidikan yang bersifat mendukung perkembangan anak. Pendidikan yang perlu diperhatikan
antara lain :
Akademik sederhana, pengenalan ruang, bentuk warna, persiapan berhitung.
Pendidikan alam sekitar, sosialisasi mengenal lingkungan masyrakat
Bermain bebas untuk mengembangkan fantasi dan memperkaya pengalaman
Menyanyi dan menggambar
Bahasa : dialog, membaca, gambar, cerita, mengucapkan syair sederhana
Melatih daya ingat antara lain dengan bermain jualan, menyampaikan berita
Membuat permainan dengan kertas
Bermain musik
Mengenal tugas, larangan larangan
Aktifitas seharihari ( makan/minum sendiri, kontrol buang air besar/kecil)

Anda mungkin juga menyukai