Anda di halaman 1dari 4

DISKUSI

1. Bagaimana pendapat saudara jika SMK jurusan bangunan/ sipil dihilangkan dan diganti
dengan pelatihan (BLK)? Apakah masih perlu dibuka SMK jika sudah ada pelatihan yang
lebih singkat?
SMK (Seklah Menengah Kejuruan) yaitu seklah kejuruan yang ditempuh selama !
tahun dengan masing"masing bidang keahlian tertentu. #ungsi SMK sebagai penghasil tenaga
kerja$ yang lulusannya tidak hanya bergantung pada lapangan kerja yang ada$ akan tetapi
mampu mengembangkan kesempatan kerja yang masih ptensial. SMK bangunan yang
dibagi menjadi beberapa bidang keahlian tidak bisa dihilangkan/ diganti dengan pelatihan
kerja. Bangunan/ sipil memiliki %akupan materi/ keahlian yang luas seperti batu betn$ baja$
kayu$ pengairan$ sur&ey pemetaan$ perkerasan jalan$ gambar$ manajemen knstruksi dan lain"
lain. 'ada setiap keahlian masih memiliki item"item yang diperluas lagi$ dan perlu
perhitungan pada setiap pekerjaan. Apabila hal tersebut diganti dengan pelatihan menurut
saya kurang %ukup. 'embekalan materi selama pelatihan hanya men%akup (bagaimana
prsesnya) tidak didasari dengan pengetahuan. Sedangkan bangunan/sipil dasar"dasar knsep
pada masing"masing bidang keahlian tertentu sangat penting/ diperlukan pembekalan materi
di SMK bangunan %ukup untuk mempersiapkan sis*a"sis*i terjun di dunia kerja. +etapi
pelatihan hanya mengajarkan prses hingga ,inishing tanpa adanya knsep yang mendasar.
-alam pelatihan juga kurang dalam pemberian pelajaran nrmati, saat penyampaian
materinya. 'adahal pelajaran nrmati, sangat diperlukan untuk membentuk pribadi sis*a
selain menerima pelajaran adapti,.
.ika lulusan SMA menempuh &kasi dan SMK dihapus sebagai pengganti SMA
menurut kami kurang tepat sebab akan ada banyak pengangguran. (Ketersediaan jumlah
lulusan SMK Bangunan setiap tahunnya di Kta Surakarta men%apai 1/0 hingga 100 lulusan
sedangkan kebutuhan tenaga kerja ditahun 1002 dari hasil analisis penelitian adalah 131
peluang kerja bagi lulusan SMK di industri jasa knstruksi).
+erdapat beberapa alternati, pekerjaan yang dapat dipilih$ diantaranya4
1. Bekerja di instansi pemerintahaan (-inas '5$ +ata Kta)
1. Bekerja di Balai Latihan Kerja 6ndustri
!. Bekerja sebagai peratr mesin kayu
3. Bekerja di industri keramik
/. Bekerja di bidang teknik pemetaan
7. Bekerja sebagai dra,ter pada knsultan bangunan
8. Bekerja sebagai penga*as lapangan pada kntraktr bangunan
9. Bekerja di bidang pengukuran atau uit:et pada kntraktr bangunan
2. Bekerja sebagai pengendali pryek pada kntraktr bangunan
10. Bekerja sebagai ;uality %ntrller pada kntraktr bangunan
11. -esainer interir/eksterir
11. -esainer lansekap
1!. Bekerja mandiri sebagai dra,ter
13. Bekerja mandiri sebagai penga*as lapangan
1/. Kepala studi gambar arsitektur
17. Ber*irausaha di bir bangunan/ran%ang bangunan
18. -apat melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi
1. Apakah kurikulum 101! masih %%k pada pembelajaran saat ini?
+ujuan Kurikulum 101! yaitu mempersiapkan insan 6ndnesia untuk memiliki
kemampuan hidup sebagai pribadi dan *arga <egara yang prdukti,$ in&ati,$ kreati,$ dan
e,ekti, serta mampu berkntribusi pada kehidupan bermasyarakat$ berbangsa$ bernegara dan
peradaban dunia. 6nti dari Kurikulum 101! yaitu= menghasilkan insan 6ndnesia yang
prdukti,$ kreati,$ in&ati,$ a,ekti, melalui sikap$ ketrampilan dan pengetahuan yang
terintegrasi. 'rses pembelajaran semua mata pelajaran menggunakan pendekatan sainti,ik
dan kntekstual melalui Mengamati$ Menany$ Menalar$ Mn%ba dan membentuk jejaring.
Kurikulum 101! terkesan dipaksakan dan terburu"buru$ sebab tidak ada e&aluasi
terhadap kurikulum lama leh Kemdikbud. +idak ada riset atau e&aluasi mendalam dan
kmprehensi, terhadap Kurikulum +ingkat Satuan 'endidikan (K+S') sebagai landasan
perubahan kurikulum ini. Kurikulum 101! terkesan dipaksakan$ karena harus dilaksanakan
tahun 101! ini tanpa kajian yang mendalam dan uji yang benar"benar mengindnesia.
'erubahan kurikulum tidak bisa mendadak tanpa e&aluasi kritis dan kmprehensi, terhadap
kurikulum yang lama yang seharusnya melalui prses panjang untuk dilihat aspek"aspek
kelemahannya. Selain itu$ kurikulum tidak bleh sepenuhnya baru dan berbeda dengan yang
ada. Seandainya pun sudah dilakukan e&aluasi kritis dan kmprehensi, terhadap kurikulum
sebelumnya$ ran%angan perubahan kurikulum seygianya diuji %ba se%ara nasinal dan
berjangka *aktu$ kemudian hasil uji %ba die&aluasi$ diadakan perbaikan$ lalu penetapan dan
penerapannya.
-i tengah pelaksanaan Kurikulum 101! yang tinggal tiga bulan lagi$ masih banyak
guru merasa belum siap menerapkan kurikulum itu. >al itu disebabkan in,rmasi yang tidak
utuh dan jelas mengenai knsep dan pelaksanaan kurikulum itu. Materi kurikulum yang
%ukup kmpleks$ ke%il kemungkinan bisa diajarkan dalam /1 jam kepada seluruh guru di
6ndnesia dan langsung diterapkan pada tahun pelajaran ini juga
Sehubungan dengan hal tersebut diatas pemerintah berusaha mengubah pembelajaran
yang tadinya lebih banyak mengha,alkan dirubah menjadi pembelajaran yang bersi,at
menalar. Kurikulum 101! leh karenanya menakankan pembelajaran kedepan menggunakan
pendekatan pembelajaran sainti,ik. 'embelajaran sainti,ik pada dasarnya mengajak sis*a
untuk bisa belajar mandiri. Anak tidak bleh dijejali dulu dengan beragam teri$ akan tetapi
anak diajaka untuk menemukan sendiri masalah dan men%ari slusinya. 'raksis yang
dilakukan dikelas pembelajaran dimulai dengan pemberian tugas$ diskusi kelmpk$
pertanyaan bila ada masalah$ presentasi$ dan re,leski dari hasil presentasi.
!. Apa perbedaan kurikulum K+S' dan kurikulum 101!? Mana yang lebih baik?
No Kurikulum 2013 KTSP
1 SKL (Standar Kmpetensi Lulusan)
ditentukan terlebih dahulu$ melalui
'ermendikbud < /3 +ahun 101!. Setelah
itu baru ditentukan Standar 6si$ yang
bebentuk Kerangka -asar Kurikulum$ yang
dituangkan dalam 'ermendikbud < 78$
79$ 72$ dan 80 +ahun 101!
Standar 6si ditentukan terlebih dahulu
melaui 'ermendiknas < 11 +ahun 1007.
Setelah itu ditentukan SKL (Standar
Kmpetensi Lulusan) melalui
'ermendiknas < 1! +ahun 1007
2 Aspek kmpetensi lulusan ada
keseimbangan s,t skills dan hard skills
yang meliputi aspek kmpetensi sikap$
keterampilan$ dan pengetahuan
lebih menekankan pada aspek pengetahuan
3 di jenjang S- +ematik +erpadu untuk kelas
6"?6
di jenjang S- +ematik +erpadu untuk kelas
6"666
4 .umlah jam pelajaran per minggu lebih
banyak dan jumlah mata pelajaran lebih
sedikit dibanding K+S'
.umlah jam pelajaran lebih sedikit dan
jumlah mata pelajaran lebih banyak
dibanding Kurikulum 101!
5 'rses pembelajaran setiap tema di jenjang
S- dan semua mata pelajaran di jenjang
SM'/SMA/SMK dilakukan dengan
pendekatan ilmiah (sainti,i% appra%h)$
yaitu standar prses dalam pembelajaran
terdiri dari Mengamati$ Menanya$
Menglah$ Menyajikan$ Menyimpulkan$
dan Men%ipta.
Standar prses dalam pembelajaran terdiri
dari @ksplrasi$ @labrasi$ dan Kn,irmasi
6 +6K (+eknlgi 6n,rmasi dan Kmunikasi)
bukan sebagai mata pelajaran$ melainkan
sebagai media pembelajaran
+6K sebagai mata pelajaran
7 Standar penilaian menggunakan penilaian
tentik$ yaitu mengukur semua kmpetensi
sikap$ keterampilan$ dan pengetahuan
berdasarkan prses dan hasil.
'enilaiannya lebih dminan pada aspek
pengetahuan
8 'ramuka menjadi ekstrakuler *ajib 'ramuka bukan ekstrakurikuler *ajib
9 'emintan ('enjurusan) mulai kelas A untuk
jenjang SMA/MA
'enjurusan mulai kelas A6
10 BK lebih menekankan mengembangkan
ptensi sis*a
BK lebih pada menyelesaikan masalah
sis*a

Anda mungkin juga menyukai