Dokter Muda : Shannaz Masuk Panti tanggal : 16 juni 2014 Rujukan/datang sendiri/keluarga : Rujukan
IDENTITAS WBS Nama : Nn.JA Tempat & tanggal lahir : Bangka,30 Mei 1994 Jenis kelamin : Perempuan Suku bangsa : Melayu Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : Tidak bekerja Status Perkawinan : Belum Nikah Alamat : Tangerang Tanggal masuk panti : 16 Juni 2014
I. RIWAYAT PSIKIATRIK Autoanamnesis : Selasa, 22 Juli 2014 : Jam 12.00 WIB; di Aula
A. Keluhan Utama : WBS dijemput oleh polisi pamong praja karena tidak membawa identitas diri.
B. Riwayat Gangguan Sekarang WBS dijemput oleh polisi pamong praja karena tidak membawa identitas diri. WBS mengatakan sedang berbelanja bersama teman-temannya di suatu pusat perbelanjaan di daerah kemayoran. Pada saat itu WBS merasa dirugikan karena dijemput paksa oleh polisi pamong praja setempat. WBS merasa pusing karena tidak punya uang. Menurut pengakuan WBS kedua orangtuanya sibuk. Ayahnya bekerja sebagai tukang bengkel dan ibunya menjadi ibu rumah
tangga yang suka arisan. WBS juga memiliki tanggung jawab untuk mengurus keenam orang adiknya. Ketika WBS berumur 2 tahun, WBS sering mendengarkan suara-suara aneh yang mengajaknya untuk bermain. Gejala ini masih terus berlangsung hingga sekarang dimana WBS masih sering mendengar suara-suara aneh tersebut. Ketika mendengar suara-suara aneh WBS berjalan sendirian tanpa tujuan. WBS sering pergi ke pusat perbelanjaan dengan menggunakan kartu identitas diri WBS untuk berbelanja. WBS mengatakan sekarang WBS merasa nyaman tinggal di panti karena WBS telah menyewa panti sebagai tempat tinggalnya dengan harga sewa cukup mahal. WBS ingin memiliki kartu identitas yang baru karena, kartu identitas yang lama telah hilang, karena dengan adanya kartu identitas yang baru WBS dapat melakukan aktivitas pusat perbelanjaan.
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Riwayat gangguan psikiatrik Tidak ada 2. Riwayat gangguan medik WBS memiliki riwayat menderita DBD pada tahun 2008 dan dirawat selama 1 minggu.
3. Riwayat penggunaan zat psikoaktif Jenis Zat Penggunaan Pertama Kali Cara Penggunaan Frekuensi Penggunaan Alasan Penggunaan Pertama kali Merokok 2013 Hisap 3 batang sehari Diajak teman
D. Riwayat Kehidupan Pribadi 1. Riwayat perkembangan fisik WBS terlahir sebagai anak pertama dari tujuh bersaudara. Anak yang diharapkan oleh kedua orangtuanya. WBS lahir cukup bulan, lahir spontan di rumah sakit oleh bidan, langsung menangis dengan berat badan lahir Normal, jenis kelamin perempuan, tidak ada komplikasi selama proses persalinan. Saat mengandung WBS menyangkal mengalami sering sakit atau kecelakaan yang menyebabkan trauma pada janin. WBS mendapat ASI sampai usia 1 tahun dan mendapat imunisasi lengkap sesuai waktunya.
2. Riwayat perkembangan kepribadian a. Masa kanak awal (0-3 tahun): Sejak lahir WBS tinggal bersama dengan kedua orangtua dan WBS memiliki 3 orang kakak perempuan, di rumah yang mereka tempati sampai saat ini. Jarak usia antara WBS dengan kakaknya adalah 3 tahun, 2 tahun dan, 5 tahun. Usia 2 tahun WBS sudah diajarkan toilet training. WBS adalah seorang anak yang penurut, tidak pernah rewel dan tidak pernah menyusahkan kedua orangtuanya. WBS mulai dapat bicara pada usia 11 bulan dan berjalan pada usia 13 bulan. Secara keseluruhan tumbuh kembang WBS sesuai dengan usianya. b. Masa kanak pertengahan (3-11 tahun): Usia 5 tahun WBS mulai bersekolah di Taman Kanak-Kanak (TK). Ia selalu diantar dan ditunggui oleh ibu. Selama duduk di bangku SD, Pergaulan dengan teman-teman baik.
c. Masa kanak akhir dan remaja: Ketika duduk di bangku SMP, prestasi WBS cukup baik tidak pernah tertinggal kelas. Pergaulan dengan temannya baik karena WBS sering bermain kerumah temannya hampir setiap pulang sekolah. WBS juga memiliki kebiasaan suka jalan jalan keluar terutama ke pusat perbelanjaan.
3. Riwayat pendidikan Setelah lulus SMA dengan baik, dan WBS tidak melanjutkan kuliah. Prestasi WBS selama sekolah memiliki nilai rata-rata cukup.
4. Riwayat pekerjaan WBS sempat bekerja di toko aksesoris kalung sebagai penjaga toko selama kurang lebih sekitar 1 bulan, WBS berhenti bekerja karena dipecat.
5. Kehidupan beragama WBS beragama Islam. WBS tidak terlalu rajin melaksanakan shalat lima waktu dan mengaji. Walaupun Menurut WBS menjalankan shalat dan mengaji adalah kewajiban sebagai seorang muslim yang harus dijalankan.
6. Kehidupan sosial dan perkawinan WBS tidak ikut serta dalam organisasi yang berada dalam lingkungan rumah. Hubungan WBS dengan tetangga dan teman-teman lingkungan rumah baik. WBS belum menikah. WBS pernah berpacaran sebanyak 3 kali.
E. Riwayat Keluarga
Pohon Keluarga : 1. Ayah WBS,sehat, berumur 58 tahun 2. Ibu WBS, sehat, berumur 53 tahun 3. WBS perempuan, sehat, berumur 20 tahun 4. Adik laki-laki WBS, sehat , berumur 17 tahun 5. Adik laki-laki WBS,sehat,berumur 14 tahun 6. Adik laki-laki WBS,sehat,berumur 9 tahun 7. Adik perempuan WBS,sehat,berumur 7 tahun 8. Adik laki-laki WBS,sehat,berumur 5 tahun 9. Adik laki-laki WBS, sehat berumur 9 bulan
Keterangan Laki-laki Perempuan WBS Meninggal Dunia
Hubungan dengan keluarga WBS baik.
F. Status Kehidupan Sosial Sekarang WBS sekarang tinggal bersama keluarganya, dirumah WBS sering membantu ibu dalam kerjaan rumah tangga,dan sering berpergian untuk arisan bersama teman-temannya. Ayah WBS bekerja di bengkel mobil. dilingkungan rumah WBS selalu bertegur sapa dengan tetangga, di lingkungan kerja WBS kurang baik dengan teman kerjanya.
II. STATUS MENTAL A. Deskripsi Umum 1. Penampilan Penderita adalah seorang perempuan usia 20 tahun, tampak sesuai usia, penampilan kurang rapih, kulit sawo matang, rambut kemerahan tidak terawat, pakaian berwarna ungu tua dengan celana jeans.
2. Kesadaran a. Kesadaran sensorium/neurologik : Compos mentis b. Kesadaran psikiatrik : Tampak terganggu 3. Perilaku dan aktivitas psikomotor a. Sebelum wawancara : WBS tenang dan ramah. b. Selama wawancara : WBS duduk tenang didepan pemeriksa dan menjawab pertanyaan dengan baik. c. Sesudah wawancara : WBS bersalaman dan mengakhiri percakapan dengan pewawancara lalu pergi ke kamarnya.
4. Sikap terhadap pemeriksa a. Bersifat cukup kooperatif setiap pertanyaan dijawab dengan baik dan sopan.
5. Pembicaraan : a. Cara berbicara : Spontan, cukup lancar, volume suara biasa. b. Gangguan berbicara : Tidak ada dan artikulasi jelas.
B. Alam Perasaan (Emosional) Suasana perasaan (mood) : hipertim 1. Afek ekspresi afektif a. Arus : Tidak terputus-putus b. Stabilisasi : tidak stabil c. Kedalaman : Dalam d. Skala diferensiasi : Normal e. Keserasian : Tidak Serasi f. Pengendalian impuls : Cukup g. Ekspresi : Wajar h. Dramatisasi : Tidak ada i. Empati : Dapat dirasakan
C. Gangguan Persepsi 1. Halusinasi : ada 2. Ilusi : Tidak ada 3. Depersonalisasi : Tidak ada 4. Derealisasi : Tidak ada
D. Sensorium dan Kognitif (Fungsi Intelektual) 1. Taraf pendidikan : SMA 2. Pengetahuan umum : Cukup 3. Kecerdasan : Cukup 4. Konsentrasi : Cukup 5. Orientasi a. Waktu : Baik (WBS tahu jam berapa saat dilakukan wawancara) b. Tempat : Baik (WBS tahu dimana WBS berada) c. Orang : Baik (WBS tahu sedang diwawancara oleh dokter muda) d. Situasi : Baik 6. Daya ingat : a. Tingkat : 1) Jangka panjang : Baik (WBS konsisten saat menyebut tanggal lahir) 2) Jangka pendek : Baik (WBS dapat mengingat menu makan pagi tadi) 3) Segera : Baik (WBS tahu nama pemeriksa) b. Gangguan : Tidak ada 7. Pikiran abstraktif : Buruk (WBS tidak dapat menjawab peribahasa) 8. Visuospasial : Buruk (WBS tidak bisa menggambarkan jam dan waktu sesuai dengan apa yang diminta pemeriksa) 9. Bakat kreatif : Tidak ada 10. Kemampuan menolong diri sendiri : Baik (WBS masih dapat makan dan minum sendiri)
E. Proses Pikir 1. Arus pikir : a. Produktifitas : Cukup b. Kontinuitas : inkoheren c. Hendaya bahasa : Tidak ada d. Asosiasi longgar : ada
2. Isi pikir : a. Preokupasi : Tidak ada b. Waham : Tidak ada c. Obsesi : Tidak ada d. Fobia : Tidak ada e. Gagasan rujukan : Tidak ada f. Gagasan pengaruh : Tidak ada
F. Pengendalian Impuls Baik, selama wawancara WBS dapat berlaku dengan tenang dan tidak menunjukkan gejala yang agresif
G. Daya Nilai 1. Daya nilai sosial : Baik (WBS mengatakan bermusuhan itu tidak baik) 2. Uji daya nilai : Baik (WBS mengatakan jika menemukan dompet di jalan akan mengembalikannya) 3. Daya nilai realitas : Tidak Terganggu (Tidak ada waham)
H. Tilikan Derajat 1 : WBS menyangkal seluruhnya
I. Reliabilitas Dapat dipercaya
III. PEMERIKSAAN FISIK A. Status Internus 1. Keadaan umum : Baik 2. Kesadaran : Compos mentis 3. Tensi : 120/80 mmHg 4. Nadi : 78 x/menit 5. Suhu badan : 36,5 0 c 6. Frekuensi pernapasan : 20x/menit 7. Bentuk tubuh : Atlektikus 8. Sistem kardiovaskular : S1-S2 reguler, murmur - , gallop - 9. Sistem respiratorius :Suara napas Vesikuler, Ronki -/- , Wheezing -/- 10. Sistem gastro-intestinal : Perut datar, Bising usus (+), nyeri tekan (-), massa (-), defans muscular (-). 11. Sistem musculo-sceletal : Deformitas (-), hambatan gerak (-), nyeri saat bergerak (-), nyeri tekan (-). 12. Sistem urogenital : BAK lancar, nyeri saat BAK (-), panas saat BAK (-), warna jernih kekuningan,
B. Status Neurologikus 1. Saraf kranial : Dalam batas normal 2. Gejala rangsang meningeal : tidak tampak 3. Mata : Conjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/- 4. Pupil : Isokor 5. Opthalmoscopy : tidak diperiksa 6. Motorik : lengan 5+/5+, tungkai 5+/5+ 7. Sensibilitas : +/+ 8. Sistem saraf vegetatif : tidak diperiksa 9. Fungsi luhur : Baik 10. Gangguan khusus : tidak ada
IV. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA WBS perempuan berumur 18 tahun datang ke panti diantar oleh BNN (Badan Narkotika Nasional) dan keluarga karena penggunaan ganja dan shabu-shabu. Pertama kali memakai narkoba pada tahun 2000 adanya pengaruh dari teman dan saudara sepupunya. Pada saat WBS memakai narkoba, menurutnya ia sering mendengar suara-suara yang tidak diketahui asal suara dari mana. WBS mengeluh adanya gangguan susah tidur. WBS mempunyai riwayat penggunaan alkohol sejak tahun 2001, selama penggunaan alkohol WBS merasa melayang dan emosinya mudah terpancing. Sesi awal pertemuan WBS mengeluh sakit kepala setelah mengkonsumsi obatnya dan ia merasa sangat mengantuk dan ingin tidur. WBS terakhir menggunakan jenis shabu pada hari sabtu tanggal 12 april 2014 sore hari, sedangkan pemakaian terakhir ganja pada tanggal 15 april 2014 senin malam. WBS belum menikah dan tinggal bersama ibunya. WBS jarang tidur pada malam hari dan cepat tersinggung. Pada saat wawancara dengan WBS didapatkan WBS cukup tenang. Pemeriksaan dengan pembicaraan spontan, volume dan intonasi biasa. Afek tidak serasi, taraf pendidikan sesuai dengan pengetahuan. Orientasi baik, Terdapat gangguan persepsi berupa halusinasi auditorik. Sikap WBS cukup kooperatif. Pengendalian impuls cukup. Tilikan derajat 6 dan dalam taraf dapat dipercaya.
V. FORMULASI DIAGNOSTIK WBS
AKSIS I : F31.2 Gangguan afektif bipolar,episode kini manik dengan gejala psikotik. WBS dikatakan afektif bipolar episode kini manik karena didapatkan pernah mengalami depresi berat dalam hidupnya namun sekarang WBS tampak manik karena WBS berpergian jauh dan jarang pulang kerumah serta sering berbelanja berlebihan. WBS juga didapatkan gejala psikotik karena WBS sering mendengar suara-suara berbisik mengajaknya dia bermain,tetapi WBS tidak tahu siapa yang berbicara. AKSIS II : Z03.2 Tidak ada diagnosis axis II Karena WBS tidak menunjukkan kelainan kepribadian yang spesifik AKSIS III : Tidak ada diagnosis Karena dari pemeriksaan fisik tidak didapatkan kelainan fisik yang bermakna pada WBS AKSIS IV : Masalah keuangan, WBS tidak memiliki pekerjaan WBS mengatakan sedang pusing karena sudah tidak bisa berbelanja lagi yang disebabkan karena WBS kehabisan uang. AKSIS V : GAF sedang : 60-51 gejala sedang (moderate), disabilitas sedangh
VI. DIAGNOSIS DIFFERENTIAL: 1. F15 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan stimulansia lain termasuk kafein. WBS mempunyai riwayat penggunaan ganja serta ada gejala halusinasi auditorik keluhan sulit tidur dan mudah tersinggung. Sesi awal pertemuan WBS mengeluh sakit kepala setelah mengkonsumsi obatnya dan ia merasa sangat mengantuk dan ingin tidur. 2. F12 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan kanabinoida WBS mempunyai riwayat penggunaan ganja serta ada gejala halusinasi auditorik keluhan sulit tidur dan mudah tersinggung. 3. F10 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan alkohol WBS mempunyai riwayat penggunaan alkohol sejak 2001 serta ada gejala mudah tersinggung dan mudah marah.
VII. EVALUASI MULTIAKSIAL AKSIS I : Gangguan afektif bipolar,episode kini manik dengan gejala psikotik. AKSIS II : Tidak ada diagnosis AKSIS III : Tidak ada diagnosis AKSIS IV : Tidak ada pekerjaan AKSIS V : GAF current : 90-81 gejala minimal, berfungsi baik cukup puas, tidak lebih dari masalah harian biasa
VIII. PROGNOSIS 1. Faktor yang mendukung prognosis baik: - Keluarga mau menerima kondisi WBS dan mendukung kesembuhan. - Kemauan untuk berhenti menggunakan dari WBS sendiri. 2. Faktor yang mendukung prognosis buruk: - Usia muda - Faktor promorbid buruk (pekerjaan, seksual, sosial). - Tidak ada kemauan untuk berhenti menggunakan dari WBS sendiri.
Kesimpulan prognosis: Ad vitam : Bonam Ad functionam : Bonam Ad Sanationam : Dubia ad Bonam
IX. DAFTAR PROBLEM A. Organobiologik : Gejala putus zat B. Psikologi / psikiatrik : Halusinasi auditorik, emosi tidak stabil (mudah tersinggung / cepat marah) C. Sosial / keluarga : Pergaulan WBS
X. TERAPI Indikasi Rawat Inap: A. Farmakoterapi 1. Risperidon 1x1 tablet 2-6mg/hari Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dan dinaikkan tiap 2- 3 hari sampai tercapai dosis efektif secara klinis. Evaluasi tiap 2 minggu dan tapering off lalu terapi dihentikan. 2. Trihexyphenidyl (THP) 2x1 tablet 1mg Dapat mencegah sindrom Parkinson yang merupakan efek samping penggunaan antipsikotik. B. Psikoterapi 1. Psikoterapi suportif Psikoterapi ini dapat dilakukan dengan bimbingan serta terapi pendekatan yang bisa dilakukan adalah dengan cara: - Ventilasi : Memberi kesempatan kepada residen untuk mengeluarkan isi hatinya. - Sugesti : Menanamkan kepada residen bahwa dia mampu untuk berhenti menggunakan ganja dan shabu. Memberitahu bahaya penggunaan zat tersebut dan dampak bagi kesehatan residen. - Reassurance : Meyakinkan kembali kemampuan residen bahwa dia sanggup mengatasi masalahnya (sanggup lepas dari penggunaan ganja dan shabu). - Bimbingan : Membimbing atau memberikan arahan kepada residen untuk mampu menjalani hidupnya lebih produktif (mencari pekerjaan yang bisa membuat residen lebih sibuk sehingga dapat melupakan penggunaan zat). 2. Psikoterapi re-edukatif Mengubah pola perilaku residen dengan cara mendukung keinginan residen untuk berhenti menggunakan ganja dan shabu, mendorong residen untuk mau sedikit demi sedikit mencoba untuk mengurangi kebiasaan merokoknya (misalnya 1 minggu dikurangi 1 batang), menyadarkan residen tentang bahaya ganja, shabu, dan rokok.
3. Psikoterapi keluarga - Memberi penjelasan tentang keadaan penyakit WBS agar keluarga dapat menerima dan mengerti keadaan WBS. Juga agar keluarga mendukung kesembuhan WBS, mengontrol keteraturan minum obat WBS, serta menjaga agar tidak kambuh. - Jika bisa menjauhkan WBS dari pergaulan dengan teman-temannya dan sepupu WBS yang membuat WBS kembali jatuh lagi mengkonsumsi obat-obatan. C. Sosioterapi - Mengajarkan dan memotivasi WBS untuk berinteraksi secara baik kepada orang lain. - Memotivasi WBS agar tetap rajin sholat.