Anda di halaman 1dari 2

diagnos

a
Fraktur costae pneumothorax hematothorax
definisi
terputusnya kontinuitas jaringan tulang /
tulang rawan yang disebabkan oleh
rudapaksa pada spesifikasi lokasi pada
tulang costa
terakumulasi udara di dalam rongga
pleura
g a b u ng a n a n t a r a pn e umo t
h o r a k d a n hematothorak yakni
terdapatnya udara dan darahdalam
rongga pleura sehingga menyebabkan
paruterdesak dan menjadi kolap
Gejala
klinis
Nyeri tekan, crepitus dan deformitas
dinding dada
Adanya gerakan paradoksal
Tandatanda insuffisiensi pernafasan :
Cyanosis, tachypnea.
Kadang akan tampak ketakutan dan
cemas, karena saat bernafas
bertambah nyeri
Korban bernafas dengan cepat , dangkal
dan tersendat . Hal ini sebagaiusaha
untuk membatasi gerakan dan
mengurangi rasa nyeri.
Nyeri tajam pada daerah fraktur yang
bertambah ketika bernafas dan batuk
Mungkin terjadi luka terbuka diatas fraktur,
dan dari luka ini dapat terdengar suara
udara yang dihisap masuk ke dalam
rongga dada.
Gejala-gejala perdarahan dalam dan syok.

Sesak napas tiba-tiba, napas pendek, batuk kering, dan nyeri dada,
punggung dan lengan merupakan gejala utama. Terasa lebih nyeri
pada gerakan respirasi. Sesak ringan sampai berat. Tanpa atau
dengan cyanosis. Tampak sakit ringan sampai berat, lemah sampai
shock, berkeringat dingin.
N y e r i d a d a h e b a t ,
Anxietasc . D i a f o r e s i s . T a k
i k a r d i S i a n o s i s f . D i
s p n e a g.Bunyi nafas tidak
ada / menurun pada bagian
yang sakith.Terdengar hipersonor
/ redup pada bagian dada yang sakit
i . Ge r a k a n d a d a t i d a k s a ma
j.Nyeri
pleurak . T a k i p n e a l . Hy p o t
e n s i / h y p e r t e n s i
Pemeri
ksaan
penunj
ang
Rontgen standar
Rontgen thorax anteroposterior dan
lateral dapat membantu diagnosis
hematothoraks dan pneumothoraks
ataupun contusio pulmonum,
mengetahui jenis dan letak fraktur
costae.
Foto oblique membantu diagnosis
fraktur multiple pada orang dewasa.
Pemeriksaan Rontgen
toraks harus dilakukan untuk
menyingkirkan cedera toraks lain,
namun tidak perlu untuk identifikasi
fraktur iga.
EKG
Monitor laju nafas, analisis gas
darah
Pulse oksimetri

a. Pemeriksaan laboratorium
- Darah lengkap
- AGD ( analisa gas darah )
b. Radio diagnostik
- X-foto thoraks 2 arah (PA/AP dan lateral)
- EKG
Ro toraks (yang boleh dilakukan bila keadaan
pasien stabil)
Terlihat bayangan difus radio-opak pada seluruh
lapangan paru
Bayangan air-fluid level hanya pada
hematopneumotoraks

Pemeri ksaan dada dengan
si nar X1 ) . E k s p a n s i p a r u
t i d a k s a ma 2). Peni ngkat an
medi ast i num pada bagi an
yang saki t b.Analisa gas darah
arteri1 ) . P e n u r u n a n P a C
O
2
/
normal2). Penurunan PH3 ) . P e n i n
g k a t a n P a C O
2

penatal
aksana
an
1. Fraktur 1-2 iga tanpa adanya
penyulit/kelainan lain : konservatif
(analgetika)
2. Fraktur >2 iga : waspadai kelainan lain
(edema paru, hematotoraks,
pneumotoraks)
3. Penatalaksanaan pada fraktur iga
multipel tanpa penyulit pneumotoraks,
hematotoraks, atau kerusakan organ
intratoraks lain, adalah:
Analgetik yang adekuat (oral/ iv /
intercostal block)
Bronchial toilet
Cek Lab berkala : Hb, Ht, Leko,
Tromb, dan analisa gas darah
Cek Foto Ro berkala
Dengan blok saraf
interkostal, yaitu pemberian narkotik
Tindakan pengobatan pneumothorak tergantung beratnya, jika
pasien dengan pneumothorak ukuran kecil dan stabil, biasanya
hanya diobservasi dalam beberapa hari ( minggu ) dengan foto
dada serial tanpa harus dirawat inap di rumah sakit. Pada
prinsipnya diupayakan pengembangan paru sesegera mungkin
antara lain dengan pemasangan water sealed drainage ( WSD ).
Pasien pneumothorak dengan klinis tidak sesak dan luas
pneumothorak < 15 % cukup dilakukan observasi. Namun bila
didapatkan penyakit paru yang mendasarinya perlu dipasang WSD
( tindakan dekompresi ). Apabila ada batuk dan nyeri dada, diobati
secara simtomatis. Selanjutnya evaluasi foto dada setiap 12 24
jam selama 2 hari.
Tindakan dekompresi yaitu membuat hubungan rongga pleura
dengan udara luar, ada beberapa cara :
1. Menusukkan jarum melalui dinding dada sampai masuk rongga
pleura, sehingga tekanan udara positif akan keluar melalui jarum
tersebut.
2. Membuat hubungan dengan udara luar melalui kontra ventil,
yaitu dengan:
a. Jarum infus set ditusukkan ke dinding dada sampai masuk
rongga pleura, kemudian pipa plastik /slang dipangkal saringan
tetesan dipotong dan dimasukkan ke dalam botol berisi air dan
Pe ma s a n ga n s e l a n g
d a d a Jarum no 16-18 di masukkan
ke dalam area interkostalis
kedua,ketiga atau keempat pada
garis midklavikula pada area yang
sakituntuk mengurangi tekanan,
selang dada di pasang dan
didrainasesegera dilakukan : air
diberikan untuk mencegah
bertambahnyatekanan / tegangan lebih
lanjut. b.Terapi O
2
c . T e r a p i
p a r e n t e r a l d . T r a n f u s i d a r
a h e. Vent i l asi mekani k
dengan PEEP
ataupun relaksan otot merupakan
pengobatan yang adekuat. Pada
cedera yang lebih hebat, perawatan
rumah sakit diperlukan untuk
menghilangkan nyeri, penanganan
batuk, dan pengisapan endotrakeal.

klem dibuka, akan timbul gelembung-gelembung udara dalam
botol.
b. Abbocath : jarum abbocath no. 14 ditusukkan ke rongga pleura
dan setelah mandrin dicabut, dihubungkan dengan pipa infus set,
selanjutnya dikerjakan seperti sebelumnya.
c. WSD : pipa khusus ( catheter urine ) yang steril dimasukkan ke
rongga pleura dengan perantaraan troker atau klem penjepit
bedah. Sebelum trokar yang dimasukkan ke rongga pleura, terlebih
dulu kulit dada tempat trokar akan dimasukkan didesinfektan,
ditutup duk penutup dan diberikan anastesi lokal dengan xilokain
atau prokain, 2 % secukupnya. Lokasi insisi kulit dapat di ruang
antar iga VI mid axillar line/dorsal axillar line ataupun dapat juga di
ruang antar iga II di garis midclavicula. Setelah trokar masuk ke
rongga pleura, busi penusuk dicabut dan tinggal selontongan pipa.
Drain dimasukkan melalui selontongan tersebut. Pemasukan drain
diarahkan ke atas apabila masuknya di ruang antar iga VI. Bila
masuknya di ruang antar iga II di arahkan ke bawah. Pipa khusus
atau kateter tersebut kemudian dihubungkan dengan pipa lebih
panjang dan terakhir dengan pipa kaca yang dimasukkan ke dalam
air di dalam botol. Masuknya pipa kaca ke dalam air, sebaiknya 2
cm dari permukaan air, supaya gelembung udara mudah keluar.
Bullow Drainage / WSD
Pada trauma toraks, WSD dapat berarti :
a. Diagnostik :
Menentukan perdarahan dari pembuluh darah besar atau kecil,
sehingga dapat ditentukan perlu operasi torakotomi atau tidak,
sebelum penderita jatuh dalam shoks.
b.Terapi :
Mengeluarkan darah atau udara yang terkumpul di rongga pleura.
Mengembalikan tekanan rongga pleura sehingga "mechanis of
breathing" dapat kembali seperti yang seharusnya.
c. Preventive :
Mengeluarkan udaran atau darah yang masuk ke rongga pleura
sehingga "mechanis of breathing" tetap baik.

Anda mungkin juga menyukai