Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANIKA FLUIDA
H-06 ALIRAN MELALUI LUBANG



KELOMPOK 4
Rahmat Fitrah : 1106006751
Aulia Rizky Utami : 1106009816
Dewi Tri Utami : 1106006581
Mentary Adisthi : 1106009160
Miftah Rahmatullah : 1106009822


Tanggal Praktikum : 12 Nopember 2012
Asisten Praktikum : Kemal Firdaus
Tanggal disetujui : 20 Nopember 2012
Nilai :
Paraf Asisten :


LABORATORIUM HIDROLIKA, HIDROLOGI, DAN SUNGAI
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK 2012
2.g.h Cv. V
p v A Cc A .
I. Tujuan Praktikum
a. Mendapatkan besaran koefisien kecepatan aliran melalui lubang kecil
b. Mendapatkan besaran koefisien debit aliran melalui lubang kecil dalam keadaan:
1. aliran dengan tekanan tetap
2. aliran dengan tekanan berubah
II. Teori
Kecepatan aliran melalui lubang (orifice) dapat dinyatakan sebagai berikut:


Sedangkan dari percobaan ini harga Cv diperoleh dari hubungan :
hY 2
X
Cv
dimana:
V = Kecepatan aliran yang melewati lubang.
Cv = Koefisien Kecepatan.
g = Gravitasi.
h = Tinggi air terhadap lubang.
X = Jarak horizontal pancaran air dari bidang vena contracta.
Y = Jarak vertical pancaran air.

Titik nol ( 0 ) untuk pengukuran sumbu X, diambil dari bidang vena contracta, demikian
juga dengan luas penampang yang dipakai adalah luas penampang pada bidang vena
contracta, dimana hubungan antara luas penampang lubang (A
p
) dengan luas bidang vena
contracta (A
v
) dinyatakan sebagai berikut :

Dimana Cc adalah nilai koefisien kontraksi

Selain koefisien kecepatan (Cv) pada aliran melalui lubang dikenal juga dengan
istilah koefisien Cd, yaitu perbandingan antara debit yang sebenarnya dengan debit teoritis.



h g A Cd Q . 2 . .
) h h (
g 2 A . Cd
A 2
T
2 1
T

Aliran dengan tekanan tetap

Aliran dengan tekanan berubah

dimana :
Q = besarnya debit aliran yang melalui lubang
Cd = koefisien debit
A = luas penampang lubang
g = percepatan gravitasi
h = tinggi air terhadap lubang
T = waktu pengosongan tabung / tangki (t
2
-t
1
)
A
T
= luas tangki utama
h
1
= tinggi air pada t
1

h
2
= tinggi air pada t
2

III. Alat dan Bahan

1. Meja Hidrolika
2. Kertas Grafik
3. Perangkat alat percobaan aliran melalui lubang


d
c e

b f
h g
i
a

Keterangan gambar :
a. Pipa aliran masuk
b. Pipa lentur dari pipa pelimpah untuk mengatur tinggi head
c. Tangki utama
d. Penjepit kertas
e. Papan
f. Jarum vertikal
g. Sekrup pengatur jarum
h. Sekrup dan lempeng lubang aliran
i. Peredam
4. Stop watch
5. Gelas Ukur
6. Jangka Sorong


IV. Cara Kerja
A. Koefisien kecepatan aliran
1. Menempatkan alat pada saluran tepi hidrolika. Pipa aliran masuk dihubungkan
dengan suplai hidrolika pipa lentur dari pipa pelimpah diarahkan ke tangki air
meja hidrolika.
2. Mengatur kaki penyangga sehingga alat terletak horizontal dan arah aliran diatur
juga sedemikian rupa sehingga menjadi sebidang dengan jajaran jarum pengukur.
3. Menyelipkan selembar kertas pada papan dibelakang jajaran jarum dan semua
jarum dinaikkan untuk membebaskan lintasan air yang menyembur. Digunakan
lempeng berlubang yang pertama, yaitu berdiameter 3 mm.
4. Menaikkan pipa pelimpah dan katup pengatup aliran dibuka air dialirkan masuk
kedalam tangki utama. Tinggi air pada tangki utama dimulai dari 400 mm, 380
mm, 360 mm, 340 mm, dan 320 mm.
5. Mengatur katup pengatur aliran sedemikian rupa, hingga air persis melimpah
lewat pipa pelimpah dan tidak ada gelombang pada permukaan tangki utama.
6. Mencatat tinggi tekanan tangki utama.
7. Mengatur posisi 8 jarum sampai tidak menyentuh air yang melintas untuk
mendapatkan bentuk lintasan aliran yang menyembur. Dan memberi tanda posisi
ujung atas jarum pada kertas grafik.
8. Mengulangi percobaan untuk setiap perbedaan tinggi tekanan pada tangki utama.
Dimulai dari 400 mm, 380 mm, 360 mm, 340 mm, 320 mm, dan 320 mm.
9. Mengganti lempeng berlubang dengan diameter yang lain yaitu D = 6 mm,
kemudian ulangi langkah sebelumnya.
10. Menentukan letak X dan Y dari setiap titik percobaan baik saat D = 3 mm dan D =
6 mm.
B. Koefisien debit aliran
1. Mengukur diameter tangki utama
2. Mencatat volume air limpasan yang mengalir per satuan waktu.
3. Menempatkan alat pada saluran tepi meja hidrolika. Menghubungkan pipa aliran
masuk dengan suplai meja hidrolika dan arahkan pipa lentur dan pipa pelimpah
ke tangki meja hidrolika
4. Mengatur kaki penyangga sehingga alat terletak horizontal
5. Menaikkan pipa pelimpah, membuka katup pengatur aliran pada meja hidrolika

Untuk keadaan aliran tetap :
1. Mengatur katup pengatur aliran dan pipa pelimpah sedemikian hingga tinggi
muka air pada tangki tetap pada ketinggian yang dikehendaki
2. Mencatat tinggi tekanan air h pada skala mistar ukur, menghitung debit aliran
yang melewati lubang dengan menggunakan gelas ukur dan stop watch
3. Mengulangi prosedur 1 s.d. 2 tersebut untuk setiap perbedaan tinggi tekanan
4. Mengganti lempeng lubang bukaan dengan diameter yang lain dan mengulang
langkah 1 s.d. 3.

Untuk keadaan aliran dengan tekanan berubah :
1. Menaikkan pipa pelimpah sampai ketinggian tekanan maksimum
2. Membuka katup pengalir aliran, mengisi penuh tangki utama aliran sehingga air
persis melimpah lewat pipa pelimpah pada ketinggian maksimum tersebut
3. Menutup katup pengatur aliran
4. Mencatat t waktu yang dibutuhkan untuk mengosongkan tangki utama dari
ketinggian h1 hingga ketinggian h2, mengambil setiap penurunan muka air 2 cm
5. Mengulang percobaan untuk harga h1 dan h2 yang lain
6. Mengganti lempeng bukaan dan mengulang langkah 1 s/d 5


V. Data Praktikum

a. Percobaan Cv
Tabel H-06.01 Data Percobaan Koefisien Kecepatan Aliran
Diameter
lubang D
(mm)
Head
h
(mm)
Coordinate
( mm )
1 2 3 4 5 6 7 8
3
400 x
0 50 100 150 200 250 300 350
y 0 6 13 24 49 66 87 111
380 x
0 50 100 150 200 250 300 350
y 0 7 13 25 51 69 92 116
360 x
0 50 100 150 200 250 300 350
y 0 7 15 28 54 75 100 125
340 x
0 50 100 150 200 250 300 350
y 0 7 18 35 57 78 104 136
320 x
0 50 100 150 200 250 300 350
y 0 7 18 34 61 82 109 143
6
400 x
0 50 100 150 200 250 300 350
y
0 10 15 31 40 60 81 104
380 x
0 50 100 150 200 250 300 350
y
0 10 17 29 42 65 84 108
360 x
0 50 100 150 200 250 300 350
y
0 2 12 23 39 61 83 109
340 x
0 50 100 150 200 250 300 350
y
0 5 15 28 46 68 91 120
320 x
0 50 100 150 200 250 300 350
y
0 7 18 33 55 73 100 129


b. Percobaan Cd
1. Constant Head
Diameter lubang
D (mm)
Head
h(mm)
Volume
Water V
(mm
3
)
Time T
(s)
Q (mm
3
/s) Q
2

3
400 100 5 20000 400000000
380 100 5 20000 400000000
360 90 5 18000 324000000
340 80 5 16000 256000000
320 70 5 14000 196000000
6
400 100 1 100000 10000000000
380 90 1 90000 8100000000
360 90 1 90000 8100000000
340 80 1 80000 7200000000
320 50 1 50000 2500000000

2. Variable Head
Tabel H-06.02 Data Percobaan Variable Head
Diameter
lubang D
(mm)
Head 1 h(mm)
Head 2
h(mm)
T (s)
3
400 380 7,6
380 360 7,9
360 340 6,1
340 320 1,4
320 300 1,4
6
400 380 31,0
380 360 30,8
360 340 13,8
340 320 1,4
320 300 1,4


VI. Pengolahan Data

A. Pengolahan Data Cv
I. Untuk = 3 mm
i. Untuk h = 400 mm

Tabel H-06.04 Regresi linier untuk h = 400 mm

x H X = x
2
/ h Y X
2
Y
2
XY
0 400 0 0 0 0 0
50 400 6,25 6 39,0625 36 37,5
100 400 25 13 625 169 325
150 400 56,25 24 3164,063 576 1350
200 400 100 49 10000 2401 4900
250 400 156,25 66 24414,06 4356 10312,5
300 400 225 87 50625 7569 19575
350 400 306,25 111 93789,06 12321 33993,75
875 356 182656,3 27428 70493,75

b =

= 0,38594

C
v
=

= 0.80484

Grafik H-06.01 Grafik Hubungan x
2
/h dan Y untuk h = 400 mm


y = 0.3629x + 4.8066
R = 0.9884
0
20
40
60
80
100
120
140
0 50 100 150 200 250 300 350
A
x
i
s

T
i
t
l
e

Axis Title
Grafik Hubungan x
2
/h dan Y untuk
h = 400mm saat = 3mm
ii. Untuk h = 380 mm
Tabel H-06.05 Regresi linier untuk h = 380 mm
x h X = x
2
/ h Y X
2
Y
2
XY
0 380 0 0 0 0 0
50 380 6,578947 7 43,28255 49 46,05263
100 380 26,31579 13 692,5208 169 342,1053
150 380 59,21053 25 3505,886 625 1480,263
200 380 105,2632 51 11080,33 2601 5368,421
250 380 164,4737 69 27051,59 4761 11348,68
300 380 236,8421 92 56094,18 8464 21789,47
350 380 322,3684 116 103921,4 13456 37394,74
921,0526 373 202389,2 30125 77769,74

b =

= 0,38426

C
v
=

= 0.80660

Grafik H-06.02 Grafik Hubungan x
2
/h dan Y untuk h = 380 mm




y = 0.3843x
R = 0.981
0
20
40
60
80
100
120
140
0 50 100 150 200 250 300 350
Y

x
2
/h
Grafik Hubungan x
2
/h dan Y untuk
h = 380mm saat = 3mm

iii. Untuk h = 360 mm
Tabel H-06.06 Regresi linier untuk h = 360 mm
x h X = x
2
/ h Y X
2
Y
2
XY
0 360 0 0 0 0 0
50 360 6,944444 7 48,22531 49 48,61111
100 360 27,77778 15 771,6049 225 416,6667
150 360 62,5 28 3906,25 784 1750
200 360 111,1111 54 12345,68 2916 6000
250 360 173,6111 75 30140,82 5625 13020,83
300 360 250 100 62500 10000 25000
350 360 340,2778 125 115789 15625 42534,72
972,2222 404 225501,5 35224 88770,83

b =

= 0.39366

C
v
=

= 0.79691

Grafik H-06.03 Grafik Hubungan x
2
/h dan Y untuk h = 360 mm




y = 0.3937x
R = 0.9812
0
20
40
60
80
100
120
140
160
0 50 100 150 200 250 300 350 400
Y

x
2
/h
Grafik Hubungan x
2
/h dan Y untuk
h = 360mm saat = 3mm

iv. Untuk h = 340 mm
Tabel H-06.07 Regresi linier untuk h = 340 mm
x h X = x
2
/ h Y X
2
Y
2
XY
0 340 0 0 0 0 0
50 340 7,352941 7 54,06574 49 51,47059
100 340 29,41176 18 865,0519 324 529,4118
150 340 66,17647 35 4379,325 1225 2316,176
200 340 117,6471 57 13840,83 3249 6705,882
250 340 183,8235 78 33791,09 6084 14338,24
300 340 264,7059 104 70069,2 10816 27529,41
350 340 360,2941 136 129811,9 18496 49000
1029,412 435 252811,4 40243 100470,6

b =

= 0,39741

C
v
=

= 0,79314


Grafik H-06.04 Grafik Hubungan x
2
/h dan Y untuk h = 340 mm




y = 0.3974x
R = 0.981
0
20
40
60
80
100
120
140
160
0 50 100 150 200 250 300 350 400
Y

x
2
/h
Grafik Hubungan x
2
/h dan Y untuk
h = 340mm saat = 3mm

v. Untuk h = 320 mm
Tabel H-06.08 Regresi linier untuk h = 320 mm
x h X = x
2
/ h Y X
2
Y
2
XY
0 320 0 0 0 0 0
50 320 7,8125 7 61,03516 49 54,6875
100 320 31,25 18 976,5625 324 562,5
150 320 70,3125 34 4943,848 1156 2390,625
200 320 125 61 15625 3721 7625
250 320 195,3125 82 38146,97 6724 16015,63
300 320 281,25 109 79101,56 11881 30656,25
350 320 382,8125 143 146545,4 20449 54742,19
1093,75 454 285400,4 44304 112046,9

b =

= 0,39260

C
v
=

= 0,79799


Grafik H-06.05 Grafik Hubungan x
2
/h dan Y untuk h = 320 mm



y = 0.3926x
R = 0.983
0
20
40
60
80
100
120
140
160
0 100 200 300 400 500
Y

x
2
/h
Grafik Hubungan x
2
/h dan Y untuk
h = 320mm saat = 3mm

II. Untuk = 6 mm
i. Untuk h = 400 mm
Tabel H-06.09 Regresi linier untuk h = 400 mm
x H
X = x
2
/
h
Y X
2
Y
2
XY
0 400 0 0 0 0 0
50 400 6,25 10 39,0625 100 62,5
100 400 25 15 625 225 375
150 400 56,25 31 3164,063 961 1743,75
200 400 100 40 10000 1600 4000
250 400 156,25 60 24414,06 3600 9375
300 400 225 81 50625 6561 18225
350 400 306,25 104 93789,06 10816 31850
875 341 182656,3 23863 65631,25

b =

= 0,35932

C
v
=

= 0,83413

Grafik H-06.06 Grafik Hubungan x
2
/h dan Y untuk h = 400 mm



y = 0.3593x
R = 0.9699
0
20
40
60
80
100
120
0 50 100 150 200 250 300 350
Y

x
2
/h
Grafik Hubungan x
2
/h dan Y untuk
h = 400mm saat = 6mm

ii. Untuk h = 380 mm
Tabel H-06.10 Regresi linier untuk h = 380 mm
x h X = x
2
/ h Y X
2
Y
2
XY
0 380 0 0 0 0 0
50 380 6,578947 10 43,28255 100 65,78947
100 380 26,31579 17 692,5208 289 447,3684
150 380 59,21053 29 3505,886 841 1717,105
200 380 105,2632 42 11080,33 1764 4421,053
250 380 164,4737 65 27051,59 4225 10690,79
300 380 236,8421 84 56094,18 7056 19894,74
350 380 322,3684 108 103921,4 11664 34815,79
921,0526 355 202389,2 25939 72052,63

b =

= 0,35601

C
v
=

= 0,83799


Grafik H-06.07 Grafik Hubungan x
2
/h dan Y untuk h = 380 mm




y = 0.356x
R = 0.9718
0
20
40
60
80
100
120
140
0 50 100 150 200 250 300 350
Y

x
2
/h
Grafik Hubungan x
2
/h dan Y untuk
h = 380mm saat = 6mm

iii. Untuk h = 360 mm
Tabel H-06.11 Regresi linier untuk h = 360 mm
x h X = x
2
/ h Y X
2
Y
2
XY
0 360 0 0 0 0 0
50 360 6,944444 2 48,22531 4 13,88889
100 360 27,77778 12 771,6049 144 333,3333
150 360 62,5 23 3906,25 529 1437,5
200 360 111,1111 39 12345,68 1521 4333,333
250 360 173,6111 61 30140,82 3721 10590,28
300 360 250 83 62500 6889 20750
350 360 340,2778 109 115789 11881 37090,28
972,2222 329 225501,5 24689 74548,61

b =

= 0,33059

C
v
=

= 0,86961


Grafik H-06.08 Grafik Hubungan x
2
/h dan Y untuk h = 360 mm



y = 0.3306x
R = 0.9961
0
20
40
60
80
100
120
0 50 100 150 200 250 300 350 400
Y

x
2
/h
Grafik Hubungan x
2
/h dan Y untuk
h = 360mm saat = 6mm

iv. Untuk h = 340 mm
Tabel H-06.12 Regresi linier untuk h = 340 mm
x h X = x
2
/ h Y X
2
Y
2
XY
0 340 0 0 0 0 0
50 340 7,352941 5 54,06574 25 36,76471
100 340 29,41176 15 865,0519 225 441,1765
150 340 66,17647 28 4379,325 784 1852,941
200 340 117,6471 46 13840,83 2116 5411,765
250 340 183,8235 68 33791,09 4624 12500
300 340 264,7059 91 70069,2 8281 24088,24
350 340 360,2941 120 129811,9 14400 43235,29
1029,412 373 252811,4 30455 87566,18

b =

= 0,34637

C
v
=

= 0,84957


Grafik H-06.09 Grafik Hubungan x
2
/h dan Y untuk h = 340 mm




y = 0.3464x
R = 0.9905
0
20
40
60
80
100
120
140
0 50 100 150 200 250 300 350 400
Y

x
2
/h
Grafik Hubungan x
2
/h dan Y untuk
h = 340mm saat = 6mm

v. Untuk h = 320 mm
Tabel H-06.13 Regresi linier untuk h = 320 mm
x h X = x
2
/ h Y X
2
Y
2
XY
0 320 0 0 0 0 0
50 320 7,8125 7 61,03516 49 54,6875
100 320 31,25 18 976,5625 324 562,5
150 320 70,3125 33 4943,848 1089 2320,313
200 320 125 55 15625 3025 6875
250 320 195,3125 73 38146,97 5329 14257,81
300 320 281,25 100 79101,56 10000 28125
350 320 382,8125 129 146545,4 16641 49382,81
1093,75 415 285400,4 36457 101578,1

b =

= 0,35591

C
v
=

= 0,83810


Grafik H-06.10 Grafik Hubungan x
2
/h dan Y untuk h = 320 mm
y = 0.3559x
R = 0.9796
0
20
40
60
80
100
120
140
160
0 100 200 300 400 500
Y

x
2
/h
Grafik Hubungan x
2
/h dan Y untuk
h = 320mm saat = 6mm

Perolehan Data
Tabel H-06.14 Rata-rata Cv untuk diameter 3mm dan 6mm
Kedalaman
(h)
Cv
= 3 mm = 6 mm
400
0,80484 0,83413
380
0.80660 0,83799
360
0.79691 0,86961
340
0,79314 0,84957
320
0,79799 0,83810
Rata-rata
0,7999 0,84588

Cv Teori = 0.98
= 3 mm
Kesalahan Relatif =
teori
teori praktek
Cv
Cv Cv
x 100 %
= |

| x 100 %
= 18,3779 %
= 6 mm
Kesalahan Relatif =
teori
teori praktek
Cv
Cv Cv
x 100 %
= |

| x 100 %
= 13,6857 %

B. Pengolahan Data Cd
I. Constant Head
i. Untuk = 3 mm
Tabel H-06.15 Regresi linier constant head untuk diameter 3 mm
No Q (mm
3
/s)
y = h
(mm) x= Q x Xy
1 20000 400 400000000 160000000000000000 160000000000
2 20000 380 400000000 160000000000000000 152000000000
3 18000 360 324000000 104976000000000000 116640000000
4 16000 340 256000000 65536000000000000 87040000000
5 14000 320 196000000 38416000000000000 62720000000
88000 1800 1576000000 528928000000000000 578400000000


Grafik H-06.11 Grafik Constant Head untuk diameter 3 mm

Dari perhitungan regresi linear untuk mencari nilai b

1.85 x 10
-06


y = 0.0000011x
R = -3.8751891
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
0 200000000 400000000 600000000
h
Q
2
"Grafik h vs Q" (3mm)
Constant Head; d= 3mm
Linear (Constant Head;
d= 3mm)
ii. Untuk = 6 mm
Tabel H-06.16 Regresi linier constant head untuk diameter 6 mm
No Q (mm
3
/s)
y = h
(mm) x= Q x Xy
1 100000 400 10000000000 100000000000000000000 4000000000000
2 90000 380 8100000000 65610000000000000000 3078000000000
3 90000 360 8100000000 65610000000000000000 2916000000000
4 80000 340 6400000000 40960000000000000000 2176000000000
5 50000 320 2500000000 6250000000000000000 800000000000
410000 1800 35100000000 278430000000000000000 12970000000000


Grafik H-06.12 Grafik Constant Head untuk diameter 6 mm

Dari perhitungan regresi linear didapat nilai b

8.48 x 10
-08


y = 0.00000004658x
R = -10.95584168373
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
0 10000000000
"Grafik h vs Q" (6mm)
Constant Head; d= 6mm
Linear (Constant Head;
d= 6mm)
II. Variabel Head
i. Untuk = 3 mm
Tabel H-06.17 Regresi linier variabel head untuk diameter 3 mm
no x = h1 - h2 y = T x Xy
1 0,51 7,6 0,2601 3,876
2 0,52 15,5 0,2704 4,108
3 0,53 21,6 0,2809 3,233
4 0,55 23 0,3025 0,77
5 0,57 24,4 0,3249 0,798
2,68 92,10 1,4388 12,785


Grafik H-06.13 Grafik variabel head untuk diameter 3 mm

Dari perhitungan regresi linear didapat nilai b

34,71

y = 34.423282x
R = 0.967021
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
0 1 2 3
(h1 - h2)
T
"Grafik (h1 - h2) vs T"
Variable Head; d= 3mm
Linear (Variable Head; d=
3mm)
ii. Untuk = 6 mm
Tabel H-06.18 Regresi linier variabel head untuk diameter 6 mm
No x = h1 - h2 y = T x Xy
1 0,51 31 0,2601 15,81
2 0,52 1,05 0,2704 16,016
3 0,53 1,6 0,2809 7,314
4 0,55 2,17 0,3025 0,77
5 0,57 4,85 0,3249 0,798
2,68 40,67 1,4388 40,708


Grafik H-06.14 Grafik variabel head untuk diameter 6 mm

Dari perhitungan regresi linear didapat nilai b

14,71

Perolehan Data
Setelah didapat nilai b maka C
d
dapat dicari dengan rumus
C
d
=

constant head
C
d
=

variable head
Maka didapat nilai C
d

Tabel H-06.20 Tabel Nilai Cd
y = 15.097388x
R = 0.558423
0
10
20
30
40
50
0 1 2 3
(h1 - h2)
T
"Grafik (h1 - h2) vs T"
Variable Head; d= 6mm
Linear (Variable Head; d=
6mm)
No
C
d

3 mm 6 mm
1 0,957 1,159
2 0,862 0.508

Untuk besar kesalahan relatif C
d
dalam percobaan, dibandingkan dengan C
d
teori
yaitu
C
d teori
= 0.69
Dengan rumus :

|

Untuk diameter 3 mm :

0.9096

|

| = 31,827 %

Untuk diameter 6 mm :

0.8340

|

| = 20,867 %



VII. ANALISA PRAKTIKUM
Analisa Percobaan
Praktikum kali ini yaitu berjudul aliran melalui lubang. Praktikum ini dibagi
menjadi dua, yang pertama bertujuan untuk mendapatkan besaran koefisien kecepatan
aliran melalui lubang kecil dan yang kedua tujuannya untuk mendapatkan besaran
koefisien debit aliran melalui lubang kecil dalam keadaan aliran dengan tekanan tetap
dan aliran dengan tekanan berubah.
Pertama meja hidrolika beserta kaki penyangganya diatur agar terletak
horizontal dengan meja hidrolika dan mengatur arah aliran air dari kran utama ke
tangki air meja hidrolika. Percobaan pertama untuk memperoleh koefisien Cv kita
menggunakan dua lubang aliran dengan ukuran diameter yang berbeda, yaitu d = 3
mm dan d = 6 mm. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu pertama pasang lubang
aliran berdiameter 3 mm di sisi bagian bawah dari tangki air, selipkan selembar kertas
millimeter blok pada papan dibelakang jajaran jarum dan naikkan semua jarum untuk
membebaskan lintasan air yang mengalir. Kemudian, membuka katup pengatur aliran
dan alirkan air masuk ke dalam tangki utama dan memastikan tidak ada gelombang
pada permukaan tangki utama. Atur kran hingga tabung pelimpah menunjuk angka 40
(head= 400 mm), menurunkan jajaran jarum tepat di atas lintasan aliran air jangan
sampai jarum-jarumnya menyentuh lintasan air agar lintasan airnya tetap stabil dan
kemudian tandai masing-masing letak jarum bagian ujung atasnya pada kertas
millimeter blok dibelakangnya. Sebelum mengecilkan kran hingga tabung pelimpah
menunjuk ke angka 38 (head= 380 mm), ukur dahulu debit alirannya dengan cara
mengukur volume air dari ujung lintasan air tersebut selama 5 detik. Sehingga
diperoleh debit aliran per 5 detik. Kemudian lakukan langkah yang sama untuk setiap
penurunan head 20 mm, yaitu untuk head= 380 mm, 360 mm, 340 mm, dan 320 mm.
). Pengukuran debit ini dilakukan untuk menghemat waktu praktikum agar tidak
mengulang mengatur head saat akan mencari debit untuk percobaan mencari koefisien
debit saat kondisi tekanan konstan (constant head).
Untuk percobaan yang kedua yaitu koefisien Cd juga menggunakan dua
lubang aliran dengan ukuran diameter yang sama seperti pada percobaan pertama
yaitu d = 3mm dan d = 6mm. Pada percobaan ini, langkah awalnya dimulai dari
percobaan pertama yaitu kita mengatur kran hingga tabung pelimpah menunjuk angka
40 (head= 400 mm). Setelah permukaan tangki utama pada saat head = 400 mm sudah
cukup stabil, matikan aliran airnya hingga headnya mengalami penurunan dan
lakukan pencatatan waktu split dengan menggunakan stopwatch setiap penurunan
head sebesar 20 mm yaitu dari head= 400 mm hingga head= 320 mm. Percobaan ini
dilakukan untuk mencari Cd dengan cara variable head.
Lakukan langkah yang serupa dengan langkah di atas untuk memperoleh data
koefisien Cv dan koefisien Cd yang kedua dengan ukuran diameter lubang aliran
sebesar 6 mm.

Analisa Hasil
Cv adalah perbandingan antara kecepatan nyata aliran air yang keluar dari
lubang dengan kecepatan aliran secara teoritis. Dari percobaan pertama yaitu Cv,
diperoleh 5 data pengukuran debit aliran dan 40 data penandaan jajaran jarum untuk
masing-masing ukuran diameter lubang aliran. Dari perolehan debit aliran dari head =
400 mm hingga head = 320 mm terlihat bahwa volume airnya berkurang seiring
dengan penurunan headnya dalam kurun waktu yang sama yaitu 5 detik. Dan dari
penandaan jajaran jarum 1-8 di setiap penurunan head 20 mm juga mengalami
penurunan letak masing-masing jajaran jarum tersebut. Pada pengolahan data
percobaan pertama ini seluruhnya diperoleh nilai b
praktikum
dengan b
grafik
adalah sama
baik pada diameter = 3 mm maupun pada diameter = 6 mm. b
praktikum
diperoleh dari
persamaan
, sedangkan b
grafik
diperoleh dari equation trendline pada grafik.
Setelah itu dapat dihitung nilai Cv dengan persamaan , untuk masing-
masing head yaitu 400 mm, 380 mm, 360 mm, 340 mm, dan 320 mm. Dari kelima
nilai Cv tersebut kemudian diperoleh Cv
rata-rata
yang digunakan untuk menghitung
besar kesalahan relatif terhadap Cv
teori
= 0,98. Untuk diameter 3 mm diperoleh
kesalahan relatif sebesar 18,3779 % sedangkan untuk diameter 6 mm diperoleh
kesalahan relatif sebesar 13,6857 %
Selain dengan metode regresi liner, kita juga membuat grafik untuk melihat
persamaan yang didapat, bila hasil regresi linier kita benar, maka hasil dari regresi
linier akan sama dengan persamaan yang didapat dari pembuatan grafik menggunakan
Microsoft Excel. Dari grafik terlihat bahwa data-data yang didapat mendekati hasil
sebuah garis lurus. Hal ini juga bisa terlihat dengan nilai koefisien korelasi yang
mendekati angka 1.
Sedangkan Cd adalah perbandingan debit aliran nyata yang keluar dari lubang
dengan debit aliran secara teoritis. Dari percobaan kedua yaitu Cd, hanya diperoleh 5
data pencatatan waktu untuk satu ukuran diameter lubang alirannya. Pada praktikum
ini juga diperoleh nilai b
praktikum
dan nilai b
grafik
, namun lain halnya dengan percobaan
pertama karena perhitungan b
praktikum
dengan b
grafik
tidaklah sama. Namun demikian,
untuk menghitung nilai Cd constant head maupun Cd variable head tetap digunakan
hasil perhitungan b
praktikum
. Cd constant head diperoleh dari persamaan
, dengan b = b
constant head
dan Cd variable head diperoleh dari persamaan
, dengan b = b
variable head
. Untuk masing-masing ukuran diameter
lubang diperoleh nilai rata-rata Cd nya dengan persamaan
;yang digunakan untuk
menghitung besar kesalahan relatif terhadap Cd
teori
= 0,69. Untuk diameter 3 mm
diperoleh kesalahan relatif sebesar 31,827 % sedangkan untuk diameter 6 mm
diperoleh kesalahan relatif sebesar 20,867 %
Selain dengan metode regresi liner, kita juga membuat grafik untuk melihat
persamaan yang didapat, bila hasil regresi linier kita benar, maka hasil dari regresi
linier akan sama dengan persamaan yang didapat dari pembuatan grafik menggunakan
Microsoft Excel. Dari grafik terlihat bahwa data-data yang didapat mendekati hasil
sebuah garis lurus. Hal ini juga bisa terlihat dengan nilai koefisien korelasi yang
mendekati angka 1.

Analisa Kesalahan
Kesalahan kesalahan yang terjadi dalam praktikum ini, antara lain:
Kesalahan saat menyejajarkan permukaan air dengan garis yang menunjukan
besar head, sehingga data tidak akurat.
Kesalahan pada saat penandaan masing-masing jajaran jarum dikarenakan
terhalang dengan ketebalan jarumnya sehingga dapat mengurangi keakuratan
data yang diperoleh.
Kesalahan pada saat pengukuran volume air yang diperoleh dalam waktu 5
detik untuk perhitungan debit.
Kesalahan pada saat pembacaan split timer pada percobaan koefisien Cd yang
dikarenakan gerak penurunan head pada tangki yang sangat cepat.

VIII. KESIMPULAN

Nilai Cv praktikum untuk lubang berdiameter 3 mm sebesar 0,7999 dengan kesalahan
relatif sebesar 18,3779 %
Nilai Cv praktikum untuk lubang berdiameter 6 mm sebesar 0,8459 dengan kesalahan
relatif sebsar 13,6857 %
Nilai Cd praktikum untuk lubang berdiameter 3 mm sebesar 0,9096 dengan
kesalahan relatif sebesar 31,827 %
Nilai Cd praktikum untuk lubang berdiameter 6 mm sebesar 0,8340 dengan
kesalahan relatif sebsar 20,867 %


IX. REFERENSI

Laboratorium Hidrolika, Hidrologi dan Sungai Departemen Teknik Sipil UI.
Pedoman Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika.
Potter, Merle C. Mechanics of Fluids Second Edition. Prentice Hall. New
Jersey. 1997









X. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai