Biadadari yang terbang dengan kedua sayapnya ke angkasa Melepaskan bulu-bulu sejarahnya, di mana namaku tertulis Kutangkapi jatuhnya, seperti kutangkapi jatunya takdir Maka gemercik angan perlahan berhenti, sungai beku Berganti sepi yang penuh dupa
Gadis yang dulu malang kini gemilang Sejak pergi dariku dan menghilang Aku beruntung karena tak membuatnya sedih lagi Lantas sedihku meleleh bak larva panas Kulit ini melepuh, cairan mimpi memberontak Aku kehilangan, sedih!