Anda di halaman 1dari 29

Konica Sumitro

Mhd. Anis Fikri Wajdi


Mhd. Khairi Malda
dr. Mila Trisna Sari
Lembar 1
Seorang anak laki-laki usia 5 tahun, diantar
oleh ibunya ke RS dengan keluhan utama telinga
kanan berair

Lembar 2
Keluhan ini dialami sejak 1 hari yang lalu.
Sebelumnya 3 hari yang lalu anak tersebut
mengeluh sakit pada telinga kanan yang disertai
demam tinggi. Riwayat batuk pilek dijumpai 1
minggu yang lalu. Telinga kanan pendengaran
menurun. Telinga kiri normal.
Lembar 3
Pada pemeriksaan fisik vital sign T: 37,5C.
Pada pemeriksaan otoskopi telinga kanan
dijumpai perforasi sentral pars tensa, tampak
sekret mukopurulen di liang telinga kanan.
Telinga kiri normal. Hidung rinoskopi anterior :
cavum nasi lapang, mukosa normal, konka
inferior eutrofi pada kedua nasal cavity. Orofaring
: tonsil T2/T2, plika anterior normal, uvula medial,
mukosa faring normal.
Eutrofi :
Pars Tensa :
Plika Anterior :
1. Anak laki-laki, 5 tahun keluhan utama
telinga kanan berair
2. Keluhan sejak 1 hari yang lalu
3. 3 hari yang lalu sakit pada telinga kanan
disertai demam tinggi
4. Riwayat batuk pilek 1 minggu yang lalu
5. Telinga kanan pendengaran menurun
Otitis Media Akut (OMA)
Kenapa usia 5 tahun?
Jawab:pada anak usia 5 tahun daya imun
masih kurang sehingga mudah terserang
infeksi dan kurang menjaga kebersihan
Kenapa telinga kanan berair?
Jawab: trauma yang menyebakan oedema
pada membran timpaniterjadi sekresi
inflamasimengeluarkan eksudat.


Kenapa terjadi demam tinggi ?
jawab: karena terjadi inflamasireaksi imun
menurundemam.
Nyeri pada telinga?
Jawab: karena adanya sumbatan pada tuba
eustacius
Riwayat batuk pilek?
jawab: pada batuk pilek kemungkinan kuman
berpindah dari faring ke tuba eustacius yang
mana pada anak-anak tuba eustacius lebih
pendek.
Penurunan pendengaran?
Jawab:akibat sumbatan pada telinga
tengah menyebabkan hantaran getaran
ketulang pendengaran menurun.

1. Anatomi Telinga
2. Fisiologi Pendengaran
3. Definisi dan Etiologi OMA
4. Klasifikasi Otitis Media
5. Patogenesis OMA
6. Patofisiologi OMA
7. Tanda dan Gejala OMA
8. Diagnosis dan DD OMA
9. Penatalaksanaan OMA
10.Komplikasi OMA
Gelombang suara
Getaran membran
timpani
Getaran ruang telinga
tengah
Getaran jendela oval
Gerakan cairan di
dalam kokhlea
Getaran membran
basilaris
Getaran jendela
bundar
Pembuyaran energi (tidak
ada persepsi suara)
Menekuknya rambut di
reseptor sel rambut
dalam organ corti
sewaktu getaran
membran basilaris
menggeser rambut-
rambut ini secara relatif
terhadap membran
tektorium di atasnya
yang berkontak dengan
rambut tersebut
Perubahan potensial berjenjang
(potensial reseptor) di sel
reseptor
Perubahan frekuensi potensial
aksi yang dihasilkan di saraf
auditorius
Perambatan potensial aksi ke
korteks auditorius di lobus
temporalis otak untuk persepsi
suara
Sherwood, Lauralee.
2012. Fisiologi Manusia
ed 6. EGC: Jakarta; 238
Definisi OMA
Otitis media adalah suatu peradangan sebagian
atau seluruh mukosa telinga tengah. Otitis media
akut didefinisikan bila proses peradanganpada
telinga tengah yang terjadi secara cepat dan
singkat (dalam waktu kurang dari 3 minggu) yang
disertai dengan gejala lokal dan sistemik

Munilson, Jacky. Dkk. Penatalaksanaan Otitis
Media Akut
(available from :
repository.unand.ac.id/18807/1/Penatalaksanaan%
20otitis%20media%20akut_repositori.pdf)
Etiologi OMA
Otitis Media Akut (OMA) terjadi karena faktor
pertahanan tubuh ini terganggu. Sumbatan
tuba eustachius merupakan faktor penyebab
utama dari otitis media

Soepardi, Eflaty Arsyad, dkk. 2007. Buku Ajar
Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok
Kepala & Leher. Edisi 6. FK UI : Jakarta
Otitis media terbagi atas otitis media supuratif dan
otitis media non supuratif (=otitis media serosa, otitis
media sekretoria, otitis media musinosa, otitis media
efusi/OME)







Soepardi, Eflaty Arsyad, dkk. 2007. Buku Ajar Ilmu
Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher.
Edisi 6. FK UI : Jakarta

Otitis Media
Otitis Media
Akut
Otitis Media
Sub Akut
Otitis Media
Kronik
Tipe Aman
Tipe Bahaya
Risiko
Rendah
Risiko Tinggi
Etiologi :
-Perubahan tekanan
udara tiba-tiba
- Alergi
- Infeksi
- Sumbatan : Sekret,
tampon, tumor

Gangguan Tuba
Tekanan negatif
telinga tengah
Efusi
Otitis Media
Akut (OMA)
Soepardi, Eflaty Arsyad, dkk. 2007. Buku Ajar
Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok
Kepala & Leher. Edisi 6. FK UI : Jakarta
Otitis media akut terjadi karena terganggunya faktor
pertahanan tubuh. Sumbatan pada tuba Eustachius
merupakan faktor utama penyebab terjadinya penyakit ini.
Dengan terganggunya fungsi tuba Eustachius, terganggu
pula pencegahan invasi kuman ke dalam telinga tengah
sehingga kuman masuk dan terjadi peradangan. Gangguan
fungsi tuba Eustachius ini menyebabkan terjadinya tekanan
negatif di telinga tengah, yang menyebabkan transudasi
cairan hingga supurasi.

Munilson, Jacky. Dkk. Penatalaksanaan Otitis Media Akut
(available from :
repository.unand.ac.id/18807/1/Penatalaksanaan%20otitis%2
0media%20akut_repositori.pdf)

Gejala klasik otitis media akut antara lain
berupa nyeri, demam, malaise dan kadang-
kadang nyeri kepala di samping nyeri
telinga, khususnya pada anak-anak dapat
terjadi anoreksia dan kadang-kadang mual
dan muntah. Demam dapat tinggi pada anak
kecil namun dapat pula tidak ditemukan
pada 30% kasus.

Boies. Buku Ajar Penyakit THT. Edisi 6. EGC :
Jakarta

Gejala klinik OMA bergantung pada stadium
penyakit serta umur pasien.
- Pada anak-anak yang sudah dapat
berbicara, keluhan : rasa nyeri di dalam
telinga, suhu tubuh tinggi, riwayat batuk pilek
sebelumnya.
- Pada anak yang lebih besar atau pada orang
dewasa : rasa nyeri, gangguan pendengaran
berupa rasa penuh di telinga atau rasa
kurang dengar
- Pada bayi dan anak kecil gejala khas OMA
ialah suhu tubuh tinggi dapat sampai 39,5C
(pada stadium supurasi), anak gelisah dan
sukar tidur, diare, kejang-kejang dan anak
memegang telinga yang sakit. Bila terjadi
ruptur membran timpani, maka sekret
mengalir ke liang telinga.

Soepardi, Eflaty Arsyad, dkk. 2007. Buku Ajar
Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok
Kepala & Leher. Edisi 6. FK UI : Jakarta
Diagnosis OMA dapat ditegakkan dengan anamnesis
dan pemeriksaan fisik yang cermat. Gejala yang
timbul bervariasi bergantung pada stadium dan usia
pasien.
Beberapa teknik pemeriksaan dapat digunakan untuk
menegakkan diagnosis OMA :
- Otoskop
- Otoskop Pneumatik
- Timpanometri
- Timpanosintesis
Munilson, Jacky. Dkk. Penatalaksanaan Otitis Media Akut
(available from :
repository.unand.ac.id/18807/1/Penatalaksanaan%20otitis%20media%20ak
ut_repositori.pdf)


Differential Diagnose
Infeksi Telinga Luar

John D. Donaldson, MD. Acute Otitis Media.
Medscape.org
*stadium oklusi:
Beri tetes hidung ACL efedrin 0,5% dalam larutan fisiologik
(anak 12 tahun)Hcl eferdin 1% untuk 3 tahun.pada orang
dewasa infeksi harus diobati dengan antibiotik.
*Stadium presupurasi:
Golongan antibiotik yang diajurkan:penisilin atau ampisilin
diberi selama 7 hari. jika pasien alergi terhadap penisilin
dapat diberi eritromisin.
Pada anak,ampisilin diberi dengan dosis 50-
100mg/kg/bb/hari,dibagi dalam 4 dosis.atau amoxicilin
40mg/kg/bb/hari,dibagi dalam 3 dosis,atau eritromisin
40mg/kg/bb/hari.


*stadium supurasi
Selain diberikan antibiotik,idealnya harus disertai
dengan miningotami bila membran timpani
masih utuh
*stadium perforasi
Cuci telinga h2Co2 3% selama 3-5 hari serta
antibiotik yang adekuat.
*stadium resolusi
Antibiotik dapat digunakan sampai 3 minggu,bila 3
minggu setelah pengobatan sekret masi tetap
banyak = mastoiditis
Soepardi, Eflaty Arsyad, dkk. 2007. Buku Ajar Ilmu
Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala &
Leher. Edisi 6. FK UI : Jakarta

Abses sub-periosteal
Meningitis
Abses Otak


Soepardi, Eflaty Arsyad, dkk. 2007. Buku
Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
Tenggorok Kepala & Leher. Edisi 6. FK UI :
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai