Anda di halaman 1dari 6

Fungsi Tidur

Tidur bukanlah sesuatu yang merugikan tetapi malah menguntungkan, dengan tidur dapat
menyegarkan tubuh dan otak dari pikiran-pikiran yang tidak penting. Jika anda mengetahui manfaat
tidur yang benar, anda tentu tidak akan mengabaikan tidur anda. Berikut adalah beberapa manfaat
tidur versi Bermanfaat.
1. Meregenerasi sel-sel.
Selama proses tidur berlangsung sel-sel didalam tubuh mengalami proses regenerasi
menggantikan sel yang rusak dengan sel yang baru.
2. Tubuh Beristirahat.
Dalam tidur memungkinkan tubuh untuk beristirahat dari kelelahan akibat kerja seharian,
tidur juga dapat membuat hormon pertumbuhan menjadi lebih lancar dan kekebalan tubuh
melawan penyakit menjadi lebih meningkat serta kemampuan fisik dan konsentrasipun
bertambah.
3. Membuat kulit menjadi cerah.
Stres mental yang diakibatkan oleh kurang tidur dapat membuat pembuluh darah dalam
tubuh menjadi mengkerut, sehingga darah yang dipompa keseluruh tubuh menjadi berkurang.
Aliran darah yang lancar dapat menghasilkan warna kulit yang cerah karena pembuluh darah
pada wajah sangat dekat dengan permukaan kulit. Selain itu stres yang diakibatkan kurang
tidur juga dapat menghasilkan minyak yang berlebihan pada wajah, membuatnya menjadi
lebih rentan terhadap gangguan jerawat, membuat kulit menjadi lebih cepat kendur dan
berkerut sebelum waktunya, karena kulit tidak dapat mempertahankan kelembaban alaminya
yang melindungi kulit dari sinar matahari dan polusi.
4. Membuat mata tampak lebih cerah.
Mata akan menjadi kering dan iritasi jika kelopak mata tidak terpejam dalam waktu yang
cukup lama, kekurangan tidur dapat memicu fatigue atau kelelahan, memperlambat sirkulasi
darah di dalam kulit yang setipis kertas disekitar mata, ini menyebabkan lingkaran gelap di
bawah mata, menjadikan mata terlihat tidak indah.
5. Membuat rambut lebih sehat dan berkilau.
Nutrisi yang bermanfaat ke akar rambut dapat terkikis karena kurangnya tidur dimalam hari
sehinga membuat tubuh selalu berada dalam kondisi kritis, sehingga memaksa tubuh untuk
mengeluarkan energi dalam jumlah yang terbatas, padahal energi ini bisa memberikan banyak
nutrisi ke akar rambut. Tanpa nutrisi yang cukup rambut akan kelihatan kusam dan mudah
patah.
6. Membuat tubuh menjadi lebih ramping.
Satu fakta yang mengagetkan bagi banyak perempuan adalah kurang tidur dapat membuat
berat badan bertambah. Kurang tidur dapat memperlambat metabolisme tubuh sehingga
pembakaran kalori dalam tubuh menjadi lambat. Kurang tidur juga memperlambat produksi
hormon pertumbuhan, yaitu hormon yang mengubah lemak menjadi bahan bakar itu berarti
kurangnya hormon pertumbuhan akan membuat lemak menjadi lebih banyak.

7. Membuat semangat sepanjang hari.
Ketika tubuh kekurangan tidur mood atau perasaan seseorang cenderung akan naik turun,
kapasitas tidur yang terbatas menyebabkan kemungkinan untuk mengalami depresi dan
cemas akan lebih tinggi. Tidur malam dapat memperbaiki kualitas hidup anda. Oleh karena itu,
tidur pada malam hari sangat penting untuk dijadikan prioritas untuk dilakukan secara
konsisten.
8. Meningkatkan daya ingat.
Apabila anda merasa kesulitan untuk berkonsentrasi ditempat kerja, maka kemungkinan anda
kurang tidur pada malam hari. Kurang tidur sering menyebabkan masalah memori terhadap
suatu fakta atau kejadian yang dihadapi ataupun dalam sebuah percakapan. Salah satu
manfaat terbesar dari tidur adalah memungkinkan otak memiliki daya pikir lebih baik dalam
menerima suatu hal atau pengetahuan baru serta meningkatkan efisiensi daya kerja otak.
9. Tidur memperbaiki tubuh.
Tubuh mampu menghasilkan molekul protein tambahan saat anda sedang tidur yang
membantu tubuh memperkuat kemampuan untuk melawan infeksi dan tetap sehat. Tidur
juga memperkuat sistem imun atau kekebalan dalam tubuh.

















Faktor yang Mempengaruhi Tidur

Sejumlah faktor mempengaruhi kualitas dan kuantitas tidur. Faktor psikologis, fisiologis dan
lingkungan dapt mengubah kualitas dan kuantitas tidur.
Penyakit fisik
Setiap penyakit yang mengakibatkan nyeri, ketidaknyamanan fisik (seperti kesulitan
bernafas), atau masalah suasana hati seperti kecemasan atau depresi, dapat menyebabkan
masalah tidur. Penyakit juga dapat memaksa klien untuk tidur dalam posisi tidak biasa.
Sebagai contoh, posisi yang aneh saat lengan diimobilisasi pada traksi dapat mengganggu
tidur.
Penyakit pernafasan seringkali mempengaruhi tidur. Klien yang berpenyakit paru kronik
seperti emfisema dengan nafas pendek dan seringkali tidak dapat tidurtanpa dua atau tiga
bantal untuk meninggikan kepala mereka. Asma, bronkhitis, dan rinitis alergi mengubah
irama pernafasan mereka dan hal itu mengganggu tidur. Seorang yang pilek mengalami
kongesti nasal, drainase sinus, dan sakit tenggorokan, yang mengganggu pernafasan dan
kemampuan beristirahat.
Penyakit jantung koroner sering dikarakteristikkan dengan episode nyeri dada yang tiba-
tibadan denyut jantung yang tidak teratur. Klien yang berpenyakit ini seringkali mengalami
frekuensi terbangun yang sering dan perubahan tahapan selama tidur (misalnya sering
berpindah dari tahap 3 & 4 ke tahap tidur 2 yang dangkal).
Hipertensi sering menyebabkan terbangun pada pagi hari dan kelemahan. Hipotoroidisme
mengurangi tidur tahap 4, sebaliknya hipertiroidisme menyebabkan seseorang
membutuhkan waktu banyak untuk tertidur.
Nokturia (berkemih pada malam hari) mengganggu tidur dan siklus tidur. Kondisi ini umum
pada lansia dengan penurunan tonus kandung kemih atau orang yang memiliki penyakit
jantung, diabetes, uretritis atau penyakit prostat. Setelah seseorang berulangkali terbangun
untuk berkemih, menyebabkan kembali untuk tertidur lagi menjadi sulit.
Seseorang yang berpenyakit tukak peptik seringkali terbangun pada tengah malam. Kadar
asam lambung mencapai puncak sekitar pukul 1 sampai 3 dini hari, menyebabkan nyeri
lambung.
Obat-obatan
Obat-obatan seringkali mempengaruhi tidur. Mengantuk dan deprivasi tidur adalah efek
samping dari medikasi yang umum. Medikasi antidepresi, inhibitor monoamine oksidase
(MAOI), dan litium yang lazim digunakan, semuanya menyebabkan penurunan dalam tidur
REM. Terapi elektrokonvulsif dan kokain juga menyebabkan penurunan tidur REM. Obat-
obatan neuroleptik dapat meningkatkan rasa kantuk dan tidur REM. Namun,dosis
klorpomazin yang tinggi menekan REM. Benzodiazepin menyebabkan penurunan pada
stadium I, III dan IV, peningkatan pada stadium II, dan peningkatan pada kelatenan REM
serta penurunan pada tidur REM.
Obat-obatan dan pengaruhnya terhadap tidur
Hipnotik Mengganggu dengan mencapai tahap tidur yang lebih
dalam
Memberikan peningkatan kualitas tidur sementara (1
minggu)
Seringkali menyebabkan rasa mengambang sepanjang
siang hari, perasaan mengantuk yang berlebihan, bingung
dan penurunan energi
Memperburuk apnea tidur pada lansia
Diuretik Menyebabkan nokturia
Antidepresan dan
stimulan
Menekan tidur REM
Menurunkan total waktu tidur
Alkohol Mempercepat mulanya tidur
Mengganggu tidur REM
Membangunkan seseorang pada malam hari dan
menyebabkan kesulitan untuk kembali tertidur
Kafein Mencegah seseorang tertidur
Dapat menyebabkan seseorang terbangun di malam hari
Penyekat beta Menyebabkan mimpi buruk
Menyebabkan insomnia
Menyebabkan orang terbangun dari tidur
Benzodiazepin Meningkatkan waktu tidur
Meningkatkan kantuk di siang hari
Narkotika
(Morfin/Demerol)
Menekan tidur REM
Menyebabkan peningkatan perasaan kantuk pada siang
Gaya hidup
Rutinitas harian seseorang mempengaruhi pola tidur. Individu dengan waktu kerja yang
tidak sama setiap harinya seringkali mempunyai kesulitan menyesuaikan perubahan jadwl
tidur. Kesulitan mempertahankan kesadaran selama waktu kerja menyebabkan penurunan
kualitas kerja. Perubahan lain yang mengganggu pola tidur meliputi kerja berat yang tidak
biasanya, terlibat dalam aktivitas sosial pada larut malam, dan perubahan waktu makan
malam.
Stres emosional
Kecemasan tentang masalah pribadi atau situasi dapat mengganggu tidur. Stres emosional
menyebabkan seseorang menjadi tegang dan seringkali mengarah pada frustasi apabila
tidak tidur. Stres juga menyebabkan seseorang mencoba terlalu keras untuk tertidur, sering
terbangun selama siklus tidur, atau terlalu banyak tidur. Stres yang berlanjut dapat
menyebabkan kebiasaan tidur yang buruk.
Lingkungan
Lingkungan fisik tempat seseorang tidur berpengaruh penting pada kemampuan untuk
tertidur dan tetap tertidur. Ventilasi yang baik adalah esensial untuk tidur yang tenang.
Ukuran, kekerasan dan posisi tempat tidur mempengaruhi kualitas tidur. Jika seseorang
biasanya tidur dengan individu lain, maka tidur sendiri menyebabkan ia terjaga.
Suara juga mempengaruhi tidur. Tingkat suara yang diperlukan untuk membangunkan
orang tergantung pada tahap tidur. Suara yang rendah lebih sering membangunkan
seseorang dari tidur tahap I, sementara suara yang keras membangunkan orang pada tahap
III atau IV. Beberapa orang menyukai suara sebagai latar belakang seperti musik lembut
atau televisi, sementara yang lain membutuhkan ketenangan untuk tidur.
Tingkat cahaya dapat mempengaruhi kemampuan untuk tidur. Beberapa klien menyukai
ruangan yang gelap, sementara yang lain menyukai cahaya remang yang tetap menyala
selama tidur.
Aktivitas fisik dan kelelahan
Seseorang yang kelelahan menengah (moderate) biasanya memperoleh tidur yang
mengistirahatkan, khususnya jika kelelahan adalah hasil dari kerja atau aktivitas yang
menyenangkan. Aktivitas 2 jam atau lebih sebelum waktu tidur membuat tubuh berada
pada keadaan kelelahan yang meningkatkan relaksasi. Akan tetapi, kelelahan berlebihan
yang dihasilkan dari kerja yang meletihkan atau penuh stress membuat sulit tidur.
Asupan makanan dan kalori
Makan dalam porsi besar, berat dan atau berbumbu pada makan malam menyebabkan
tidak dapat dicerna yang mengganggu tidur. Kafein dan alkohol yang dikonsumsi pada
malam hari mempunyai efek insomnia.
Usia
Durasi dan kualitas tidur beragam diantara orang-orang dari semua kelompok usia.
1. Neonatus
Neonatus sampai usia 3 bulan rata-rata tidur sekitar 16 jam sehari. Stimulus lapar,
nyeri, dingin atau yang lain seringkali menyebabkan tangisan. Pada minggu pertama,
bayi baru lahir tidur dengan konstan. Kira-kira 50% dari tidur ini adalah tidur REM,
yang menstmulasi pusat otak tertinggi.

2. Bayi
Pada umumnya, bayi mengalami pola tidur malam hari pada usia 3 bulan. Bayi
tertidur beberapa kali pada siang hari tetapi biasanya tidur 8 sampai 10 jam pada
malam hari. Sekitar 30% dari waktu tidur dihabiskan dalam tidur REM.
3. Todler
Pada usia 2 tahun, anak-anak biasanya tidur sepanjang malam dan tidur siang setiap
hari. Total tidur rata-rata 12 jam sehari. Tidur siang dapat menghilang pada usia 3
tahun. Hal yang umum bagi toddler terbangun pada malam hari. Persentase tidur
REM menurun. Selama periode ini toddler tidak ingin tidur pada malam hari.
Ketidakinginan ini dapat berhubungan dengan kebutuhan untuk otonomi atau
perpisahan. Todler mempunyai kebutuhan untuk mengeksplorasi dan memuaskan
keingintahuannya, yang dapat menjelaskan mengapa beberapa dari mereka
mencoba untuk menunda waktu tidur.
4. Pra-sekolah
Rata-rata tidur anak usia pra-sekolah sekitar 12 jam semalam (sekitar 20% adalah
REM)

Anda mungkin juga menyukai