Anda di halaman 1dari 13

Page 1 of 13

BUKU PANDUAN MAHASISWA



BLOK EARLY CLINICAL AND
COMMUNITY EXPOSURE II
(BLOK ECCE II)


KODE BLOK: KUB 163
SEMESTER 6









Disusun oleh:
Tim Blok ECCE II



UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER
PURWOKERTO
2014


Page 2 of 13


DESKRIPSI BLOK

Nama Blok : Early Clinical And Community Exposure II
Kode Blok : KUB 163
Ruang lingkup : Kedaruratan.
SKS : 4 SKS
Jadwal pelaksanaan : Semester VI
Deskripsi singkat blok : Blok ini merupakan rangkaian dari 3 blok ECCE,
dimana pada semester 5 mahasiswa mempelajari
ECCE I yang menitikberatkan kepada kedokteran
keluarga dan beberapa permasalahan kesehatan yang
masih menjadi beban kesehatan di masyarakat. Blok
ECCE 2 merupakan penggabungan dari ketrampilan
klinis, kesehatan masyarakat dan manajemen
bencana.Pokok bahasan yang dipelajari yakni
permasalahan yang timbul pada waktu bencana/KLB
/ Wabah dan pasca bencana / KLB/ Wabah di
masyarakat (epidemiologi penyakit), Kegawatan
yang timbul dengan korban yang banyak,
manajemen bencana, penanganan pasca bencana,
dan manajemen bencana untuk di rumah
sakit.Ketrampilan klinik yang diberikan untuk
menunjang penanganan kegawatandaruratan di
rumah sakit baik trauma dan non trauma disesuaikan
dengan standar kompetensi dokter.


PESERTA

Peserta blok ini adalah mahasiswa semester VI dan atau mahasiswa yang
mengulang blok ini.
Tidak ada prasyarat khusus untuk mengikuti blok ini
Page 3 of 13


ORGANISASI PENGELOLA BLOK

PIC (Person in Charge) 1 : dr. Shila S, Sp.An,MSi.Med
PIC 2 : dr. Massita Dwi Yuliani, Sp.KFR
PIC 3 : dr. Pamela K. Putri Thaib
Admin Blok : Sri Wahyuningsih, SH



















Page 4 of 13


Kriteria Kelulusan Blok
Mahasiswa dinyatakan LULUS BLOK apabila memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
1. Nilai akhir blok 56
2. Nilai masing- masing sub komponen nilai proses 56
3. Nilai masing-masing sub komponen nilai ujian sumatif:
a. nilai ujian dalam ranah kemampuan pengetahuan (knowledge) yaitu
ujian tulis komprehensif (akhir blok) 56
b. nilai ujian ranah kemampuan pengetahuan (knowledge) dan
profesionalisme yaitu ujian Student Oral Case Analysis (SOCA)
66
c. nilai ujian ranah kemampuan pengetahuan (knowledge), dan
perilaku (attitude) serta profesionalisme, misal ujian Objective
Structured Clinical Examination/ Assessment (OSCE/A) 66 serta
tidak ada salah satu keterampilan yang< 66.
4. Tidak ada pelanggaran perilaku (attitude) menurut Buku Peraturan
dan Tata Tertib Jurusan Kedokteran FKIK UNSOED.

Ketentuan Ujian Perbaikan (Remedial)
a. Mahasiswa dinyatakan lulus ujian sumatif apabila nilai ujian dalam
ranah kemampuan pengetahuan (knowledge) 56, nilai ujian dalam
ranah kemampuan keterampilan (skills) dan perilaku (attitude) serta
profesionalisme 66.
b. Apabila nilai ujian sumatif tidak memenuhi persyaratan kelulusan
ujian sumatif di atas, maka mahasiswa wajib mengikuti perbaikan
ujian sumatif pada komponen yang tidak lulus.
c. Mahasiswa yang setelah mengikuti ujian sumatif mendapatkan nilai E
karena pelanggaran aspek perilaku (attitude) tidak mendapatkan
kesempatan mengikuti remedial ujian sumatif dan wajib mengulang
blok. Perbaikan ujian sumatif dilaksanakan pada minggu terakhir
pelaksanaan blok yang bersangkutan pada komponen yang tidak lulus.
d. Nilai yang diambil, yang akan menggantikan nilai ujian sumatif
adalah nilai TERBAIK, yaitu maksimal 66 untuk semua sub
komponen ujian sumatif.

Ketentuan Kuliah Alih Tahun
a. Apabila setelah mengikuti perbaikan ujian sumatif (remidial)
mahasiswa masih belum memenuhi persyaratan kelulusan blok maka
mahasiswa mendapat kesempatan mengikuti Kuliah Alih Tahun
(KAT).
b. Apabila setelah mengikuti Kuliah Alih Tahun mahasiswa masih belum
memenuhi persyaratan kelulusan blok maka mahasiswa wajib
mengikuti Blok yang berjalan pada semester reguler.



Page 5 of 13

1. TATA TERTIB BLOK
1. Persyaratan mengikuti ujian sumatif akhir blok
a. Ketidakhadiran dalam proses pembelajaran dengan berbagai metode
pembelajaran, baik perkuliahan, diskusi kelompok (PBL), praktek
lapangan karena alasan apa pun maksimal 25 %.
b. Termasuk dalam 25% ketidakhadiran tersebut, terdapat jenis alasan
yang dapat diterima dan alasan yang tidak dapat diterima.
c. Jenis alasan yang dapat diterima dan bukti pendukung yang menyertai
adalah sebagai berikut:
Apabila ada anggota keluarga inti yang meninggal dunia. Dalam
hal ini mahasiswa wajib menyerahkan surat pemberitahuan dan
permohonan izin yang diketahui oleh anggota keluarga tertua
Apabila mahasiswa menderita sakit. Dalam hal ini mahasiswa
wajib menyerahkan surat keterangan sakit dari dokter
pemeriksa, maksimal 1 hari setelah tidak masuk. Surat
keterangan sakit tersebut hanya berlaku untuk 3 hari. Identitas
dokter dan alamat lengkap yang mengeluarkan surat keterangan
sakit harus jelas.
Apabila keadaan mahasiswa yang sakit belum dapat masuk
setelah 3 hari masa berlaku surat keterangan sakit, maka wajib
mendapatkan surat keterangan rawat inap/mondok dari dokter di
instansi pelayanan kesehatan yang merawat mahasiswa yang
bersangkutan.
Apabila mahasiswa akan mengikuti kegiatan kemahasiswaan
yang harus diikuti. Dalam hal ini mahasiswa wajib menyerahkan
surat ijin yang dilampiri dengan surat keterangan (dispensasi)
dari Ketua Jurusan atau Dekan.
d. Jenis alasan yang tidak dapat diterima adalah selain yang telah
disebutkan di atas.

e. Jenis alasan yang dapat diterima mengandung konsekuensi sebagai
berikut:
Sesi perkuliahan (jam perkuliahan, bukan hari perkuliahan)
yang tidak dihadiri tidak diganti dengan pengumpulan tugas
konsekuensi ketidakhadiran.
Nilai performa diskusi kelompok (nilai individual) yang tidak
dihadiri direrata sesuai jumlah kehadiran
Nilai laporan diskusi kelompok (nilai kelompok) yang tidak
dihadiri disamakan dengan nilai kelompok setelah
mahasiswa mengumpulkan tugas konsekuensi
ketidakhadirannya. Tugas yang diberikan berupa tugas tertulis
sesuai kesepakatan antara tutor dan kelompoknya (dibahas
pada pertemuan PBL pertama: penentuan ground rules).

f. Jenis alasan yang tidak dapat diterima mengandung konsekuensi
sebagai berikut:
Page 6 of 13

Sesi perkuliahan (jam perkuliahan, bukan hari perkuliahan)
yang tidak dihadiri tidak diganti dengan pengumpulan tugas
konsekuensi ketidakhadiran.
Nilai performa diskusi kelompok (nilai individual), nilai
laporan diskusi kelompok (nilai kelompok) dan nilai praktek
lapangan yang tidak dihadiri dianggap nol dan turut serta
dalam penghitungan nilai akhir.

g. Telah mengumpulan semua tugas terstruktur (laporan).
h. Tidak melakukan pelanggaran akademik dan non akademik mengacu
pada menurut Buku Peraturan dan Tata Tertib Jurusan Kedokteran
FKIK UNSOED.
i. Mahasiswa yang tidak memenuhi persyaratan mengikuti ujian sumatif
di atas dinyatakan TIDAK LULUS BLOK dan harus mengulang blok.


Ketentuan Tata Tertib Ujian

A. Sebelum Ujian Berlangsung.
1. Para peserta ujian harus berada di Kampus sekurang-kurangnya 10
(sepuluh) menit sebelum ujian dimulai;
2. Lima menit sebelum ujian dimulai, para peserta ujian sudah harus
berada di ruang ujian
3. Peserta ujian wajib melengkapi dirinya dengan alat-alat tulis yang
diperlukan dan yang diperkenankan untuk kepentingan ujian;
4. Peserta ujian tidak diperkenankan membawa kertas ataupun catatan
dalam bentuk apapun ke dalam ruang ujian
5. Peserta ujian tidak diperkenankan menggeser-geser/memindahkan
kursi atau meja yang telah diatur untuk keperluan ujian;
6. Peserta ujian yang datang terlambat kurang dari 30 menit, tetap
diperkenankan mengikuti ujian, tetapi tidak diberikan tambahan waktu
penyelesaian ujian;
7. Peserta ujian yang datang terlambat lebih dari 30 (tiga puluh) menit
setelah ujian dimulai tidak diperkenankan mengikuti ujian;
8. Khusus ujian yang membutuhkan karantina harus hadir sebelum waktu
masuk karantina, dan bagi mahasiswa yang datang terlambat, maka
tidak diperkenankan mengikuti ujian.
Page 7 of 13

9. Peserta wajib berpakaian sopan dan bersepatu sesuai dengan aturan
Jurusan Kedokteran FKIK Unsoed. Pengawas berhak mengeluarkan
peserta ujian yang tidak mematuhi keharusan ini.
10. Peserta tidak diperkenankan membawa alat komunikasi dalam bentuk
apapun pada waktu ujian berlangsung serta pada waktu karantina
(khusus ujian yang membutuhkan karantina).

B. Selama Ujian Berlangsung
1. Peserta ujian diwajibkan untuk menandatangani daftar hadir ujian,
sekaligus menulis nomor urut dan tanda tangannya pada lembar jawab
karya ujian;
2. Peserta ujian dilarang untuk:
a. Saling berhubungan, baik secara lisan, tulisan maupun kode
atau tanda-tanda lain, dengan sesama peserta ujian maupun
dengan pihak lain di luar ruang ujian;
b. Pinjam meminjam alat yang diperlukan selama ujian;
c. Mencontoh, baik dari catatan sendiri maupun milik orang lain
atau mencontoh pekerjaan orang lain;
d. Meninggalkan ruang ujian tanpa izin pengawas. Peserta yang
meninggalkan ruang tanpa ijin, dianggap telah menyelesaikan
ujiannya;
e. Membawa sebagian atau seluruh naskah soal ujian keluar dari
ruang ujian sebelum maupun sesudah ujian berlangsung.
f. Mencatat sebagian atau seluruh naskah soal ujian selama ujian
berlangsung.
3. Peserta ujian dapat mengajukan pertanyaan kepada pengawas ujian
dengan ketentuan:
a. Hanya mengenai hal-hal yang menyangkut redaksi dan teks
ujian;
b. Tidak mengganggu kelancaran jalannya ujian.
4. Peserta ujian yang telah menyelesaikan pekerjaannya dapat
memberitahukan kepada pengawas dengan cara mengangkat tangan
dan menyerahkan karya ujiannya kepada pengawas. Pengawas dapat
mengijinkan mahasiswa yang bersangkutan untuk meninggalkan ruang
ujian bilamana ujian telah berlangsung lebih dari 30 (tiga puluh) menit.
Page 8 of 13

5. Peraturan khusus selama di dalam ruang karantina ujian:
a. Peserta ujian diperkenankan membawa catatan yang
diperlukan untuk belajar. Catatan yang dimaksud tidak
diperkenankan dibawa masuk ke ruang ujian.
b. Peserta ujian dilarang saling berhubungan, baik secara lisan,
tulisan maupun kode atau tanda-tanda lain, dengan pihak lain
di luar ruang karantina dan ruang ujian;
c. Peserta tidak diperkenankan membawa alat komunikasi dalam
bentuk apapun.
C. Sanksi
Peserta yang melanggar ketentuan tata tertib ujian ini akan dicatat pada berita
acara ujian dan mahasiswa yang bersangkutan langsung mendapat nilai nol
untuk mata ujian tersebut.




















Page 9 of 13

JADWAL ECCE 2 TAHUN AJARAN 2013/2014

MINGGU I
WAKTU
SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU
19 Mei 2014 20 Mei 2014 21 Mei 2014 22 Mei 2014 23 Mei 2014 24 MEI 2014
07.00-07.50
Kontrak pembelajaran
K5. Kegawatdaruratan
jantung dan. Koma
metabolic
(dr.Makmun,Sp.PD)
K11. Syok
(dr. Dudik,Sp. An)

K14. Neuroemergency pd
saraf perifer (dr.Tutik
Ermawati,Sp.S)
K16. Transfusi dan
Keracunan, infeksi dan syok
septic (dr. Wahyu D,Sp.PD
K19. Terapi cairan
dan elektrolit
(dr.Hermin,Sp.An)
08.00-08.50
K1. Safe community
SPGDT (dr. Paulus
A.G, M.Si.Med)
09.00-09.50
K6. HDP
(dr. Paulus
A.G,M.Si.Med)
K.12 Safety patient
(dr. Ahmad
Wiryawan)
SKILL LAB RJP dan ET
kel 9,10,11,12
Infus kel 1,2,3,4
PBL 1.2

10.00-10.50
K2. PPGD
(dr. Paulus A.G,
M.Si.Med)
K7. Initial assessment
(dr. Paulus
A.G,M.Si.Med) SKILL LAB RJP dan
ET kel 1,2,3,4 Infuse
kel 5,6,7,8
11.00-11.50
K2. Penanganan bencana
alam & permasalahannya
Agus Susanto (Satkorlak
PBA/SAR)
K8. Aspek etika pada
penanganan
kegawatdaruratan
& D.o.A(dr.Amalia,M.Sc)
K15. Kegawatan
kebidanan
(dr.Aditiyono,Sp.OG)
K17. Farmakologi obat-obat
kegawatan (Dr.dr.Eman
S,M.Kes)

12.00-12.50 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
13.00-13.50
K3. Aspek kesehatan
lingkungan pada
bencana
(dr.Nendyah R,M.KK)
K9. Trauma abdomen dan
dan thorak serta
penanganannya
(dr. Taufan Hidayat,Sp.B)
PBL 1.1
K13. Trauma medulla
spinalis (dr.Agus Budi
S,Sp.BS)
K18. Kegawatan pediatric,
terapi cairan pada anak
(dr.Mukson,Sp.A)

14.00-14.50
15.00-15.50
K4. Aspek psikologis
paska bencana
(Dyah Woro L,S.Psi )
K. 10 Trauma akibat
lingkungan
(dr.Ahmad Fawzy
M,Sp.BP)

K13. Trauma kepala
(dr.Agus Budi
S,Sp.BS)

16.00-16.50

Page 10 of 13

MINGGU II
WAKTU
SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT

26 Mei 2014 27 Mei 2014 28 Mei 2014 29 Mei 2014 30 Mei 2014

07.00-07.50
K20. Kegawatan
psikiatri serta Aspek
psikiatri pasca
bencana(dr. Tri
Rini,Sp.KJ)
LIBUR
K23. Kegawatan pada
THT
( dr.Supriyo,Sp.THT)

LIBUR



08.00-08.50
PBL 2.2
SOCA
09.00-09.50
K21. Kegawatan pada
mata
(dr.Teguh
Anamani,Sp.M) 10.00-10.50
K24. Prinsip
penanganan trauma
dan trauma
musculoskeletal
(dr.Iman
Solichin,Sp.OT)
11.00-11.50
PBL 2.1
12.00-12.50 istirahat
13.00-13.50 SKILL LAB RJP dan
ET
kel 5,6,7,8
Infus kel 9,10,11,12
K25. Resusitasi
jantung paru (dr.Shila
S, Sp.An)
14.00-14.50
15.00-15.50
K22. Identifikasi pada
korban bencana missal
(dr. Zaenuri SH,Sp.KF)
Demonstrasi dan
simulasi penanganan
pasien gawat darurat
(dr. Paulus dan tim)
16.00-16.50






Page 11 of 13



MINGGU III
WAKTU
SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT

2 Juni 2014 3 Juni 2014 4 Juni 2014 5 Juni 2014 6 Juni 2014

07.00-07.50
K26. Kegawatan paru
(dr. Indah
Rahmawati,Sp.P)

Remidi SOCA

08.00-08.50
Simulasi penanganan
bencana
UTK OSCE
09.00-09.50
Simulasi penanganan
Bencana
10.00-10.50
11.00-11.50
12.00-12.50
Sholat Jumat
13.00-13.50
Remidi UTK
14.00-14.50
15.00-15.50
16.00-16.50









Page 12 of 13

SKENARIO 1

Ny. Tresta, usia 16 tahun, datang ke UGD RS Margono dengan rujukan dari
praktek bidan swasta dikarenakan penurunan kesadaran. Dikatakan oleh bidan
tersebut bahwa Ny. T baru saja melahirkan seorang bayi perempuan di klinik
tersebut. Persalinan berlangsung lebih lama dari waktu yang seharusnya. Plasenta
lahir lengkap. Injeksi oxcytocin post partum telah disuntikkan. Eksplorasi jalan
lahir dilakukan, tidak ada robekan pada mulut rahim, terdapat robekan pada
vagina dan perineum, telah dijahit.
Namun perdarahan aktif terus berlangsung selama hampir 2 jam dari jalan lahir.
Lama-kelamaan pasien lemas dan pingsan. Pasien hanya melakukan pemeriksaan
kehamilan 1 kali, 1 minggu sebelum melahirkan, dilakukan di bidan tsb, dikatakan
pasien tidak pernah minum suplemen zat besi maupun kalsium selama hamil.



SKENARIO 2
Tn. Khamir, 62 tahun, dibawa oleh petugas panti jompo ke IGD RS dikarenakan
sesak nafas. Pasien sudah mulai sesak sejak 5 hari ini, tapi hilang timbul. Namun
sejak 3 jam sebelum dibawa ke RS sesak bertambah parah. Pasien juga menjadi
lemas, tidak bisa diajak berbicara. Sudah 2 minggu ini pasien mengeluhkan sering
batuk berdahak disertai demam tinggi. Petugas panti mengatakan bahwa dia
memberikan pasien obat panadol dan amox, keadaan pasien agak membaik.
Sempat bertambah parah lagi, namun dia kembali minum obat tersebut lagi.
Petugas mengatakan bahwa obat tersebut merupakan obat yang selalu diberikan di
panti jompo tersebut.
.









Page 13 of 13

Anda mungkin juga menyukai