Anda di halaman 1dari 10

DAMPAK KEGIATAN PERTAMBANGAN TERHADAP

PENGEMBANGAN WILAYAH
Kasus di Kota Bontang dan Kabupaten Kutai Timur
Provinsi Kalimantan Timur
HASNAWATI HAMZAH

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2005
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Dampak Kegiatan Pertambangan
Terhadap Pengembangan Wilayah : Kasus di Kota Bontang dan Kabupaten Kutai
Timur Provinsi Kalimantan Timur adalah karya saya sendiri dan belum diajukan
dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi
yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan
dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar
Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Bogor, Oktober 2005
Hasnawati Hamzah
NRP A253040094
ABSTRAK
HASNAWATI HAMZAH. Dampak Kegiatan Pertambangan terhadap
Pengembangan Wilayah: Kasus di Kota Bontang dan Kabupaten Kutai Timur
Provinsi Kalimantan Timur. Di bimbing oleh BUDI MULYANTO, FREDIAN
TONNY NASDIAN, dan MOENTOHA SELARI.
Kota Bontang dan Kabupaten Kutai Timur merupakan daerah otonom
yang terbentuk pada tahun 2001 dengan potensi sumberdaya alam tambang yang
besar antara lain batubara, minyak, dan gas. Bahan galian tambang merupakan
sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui yang dalam pengelolaannya
dapat memberikan dampak positif maupun dampak negatif. Oleh karena itu,
pengelolaan bahan galian tambang harus dilakukan secara bijaksana agar dapat
memberikan manfaat yang optimal bagi pembangunan daerah dan masyarakat
yang berada di sekitar lokasi pertambangan. Sehubungan dengan hal tersebut,
maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak kegiatan pertambangan
terhadap pengembangan wilayah antara lain pertumbuhan ekonomi,
pengembangan masyarakat, dan kesesuaian pemanfaatan ruang.
Hasil analisis menunjukkan bahwa kegiatan pertambangan memberikan
kontribusi yang cukup besar terhadap pembangunan daerah yang tercermin dalam
struktur perekonomian daerah. Sektor industri pengolahan merupakan salah satu
sektor basis di Kota Bontang yang memberikan distribusi sebesar 86.46%
terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2003. Sedangkan
sektor pertambangan dan penggalian merupakan salah satu sektor basis di
Kabupaten Kutai Timur dan memberikan distribusi sebesar 64.31% terhadap
PDRB tahun 2003.
Namun dampak kegiatan pertambangan terhadap pengembangan
masyarakat khususnya dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar
lokasi pertambangan belum menunjukkan hasil yang nyata. Hal ini tercermin
dari rendahnya penyerapan tenaga kerja lokal, pertumbuhan usaha-usaha kecil,
dan peningkatan kualitas sumberdaya manusia, serta minimnya pembangunan
sarana jalan, pendidikan, dan kesehatan. Salah satu faktor penyebabnya adalah
kegiatan community development yang dilaksanakan oleh perusahaan
pertambangan umumnya hanya menyentuh masyarakat yang berada pada lapisan
atas.
Disamping itu, pola perijinan lokasi pertambangan masih lemah dalam
koordinasi baik antar sektor maupun antar pemerintah pusat dan pemerintah
daerah. Hal ini ditunjukkan oleh adanya pemanfaatan ruang yang tidak
mempertimbangkan RTRW, keberadaan pemegang hak sebelumnya, dan tidak
ada sosialisasi terhadap masyarakat sekitar lokasi pertambangan. Kegiatan
pertambangan juga menimbulkan konflik baik antar masyarakat dengan
perusahaan pertambangan maupun antar sektor yaitu sektor pertambangan dan
sektor kehutanan. Penyebab konflik tersebut antara lain tumpang tindih lokasi
pertambangan dengan lahan masyarakat, minimnya kontribusi perusahaan
pertambangan terhadap penyerapan tenaga kerja lokal dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat sekitar lokasi pertambangan, serta tumpang tindih
lokasi pertambangan dengan kawasan hutan.
ABSTRACT
HASNAWATI HAMZAH. Impacts of Mining Activities to Regional
Development: Case Study in Bontang City and East Kutai Regency, East
Kalimantan Province. Supervised by: BUDI MULYANTO, FREDIAN TONNY
NASDIAN, and MOENTOHA SELARI.
Bontang City and East Kutai Regency are situated in East Kalimantan
Province based on UU No 22 1999 on Regional Autonomy, these two areas
became autonomous government bodies since 2001. According to the natural
characteristics, these areas include great mining resources, such as coal, oil and
gas. These natural resources are non-renewable resources beneath soil resources,
while the soils are one of some important life support system, hence mining of
these resources should be carried out in wise and proper manners. Mining
activities are aimed to get revenues for people prosperity, however mining
activities in some area produce some negative impacts, both in physical and
social-economical impacts, especially to the environment and people in
surrounding mining area. Related to these background the objectives of this study
are to analyze local development impacts, especially on economic growth,
community development, and suitability of spatial planning in these two areas.
The results of this study indicates that mining activities in both areas have
provided great contribution to development programs, as indicated by economical
structure of both areas. Furthermore, if be analyzed into detail, processing
industry of mining is one of the basic economic sector in Bontang City which
contributed 86.46% of the Gross Domestic Regional Product (GDRP) in 2003.
Meanwhile mining is the basic sector of the East Kutai Regency, that contributes
64.31% to the GDRP in 2003.
However benefits of mining activities to the people communities are still
less significant. This is indicated by the community welfare of the people
surrounding the mining areas are low. Dealing with this issue some indicators
could be seen such as the low absorption of local employment, small businesses
growth, low increase of local human resources, lack of road building, lack of
education and health facilities. These phenomena due to some causes, one of them
is that the community development programs of the mining companies are mostly
touched higher-level society.
Related to the legal institution, the mining license procedures is still less
synchronic in the coordination between sectors, or between central government
and local government. Therefore some licenses of the mining location do not
considered actual spatial planning (Rencana Tata Ruang Wilayah), existence of
land tenure, and lack of socialization to the community of surrounding the mining
areas. In addition the mining activities create some conflicts between people and
the companies and between forestry sector and mining sector. These conflicts are
caused by some reasons, among others: land-use overlapping between peoples
land and mining land, low absorption local human resources in mining activities,
and low contribution in community welfare development in surrounding the
mining areas and misuse forestry area for mining.
Keywords: regional development, mining activities, community development
DAMPAK KEGIATAN PERTAMBANGAN TERHADAP
PENGEMBANGAN WILAYAH
Kasus di Kota Bontang dan Kabupaten Kutai Timur
Provinsi Kalimantan Timur
HASNAWATI HAMZAH
Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains pada
Departemen Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2005
Judul Tesis : Dampak Kegiatan Pertambangan terhadap Pengembangan
Wilayah: Kasus di Kota Bontang dan Kabupaten Kutai
Timur Provinsi Kalimantan Timur
Nama : Hasnawati Hamzah
NRP : A253040094
Disetujui
Komisi Pembimbing
Dr. Ir. Budi Mulyanto, M.Sc

Ketua
Ir. Fredian Tonny Nasdian, MS

Ir. Moentoha Selari, MS

Anggota Anggota
Diketahui
Dekan Sekolah Pasca Sarjana
Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M.Agr Prof. Dr. Ir. Syafrida Manuwoto, M.Sc
Tanggal Ujian: 6 Oktober 2005 Tanggal Lulus: 31 Oktober 2005
Tanggal Lulus
Ketua Program Studi
Ilmu Perencanaan Wilayah
Kupersembahkan untuk:

Almarhumah Ibunda Nirwana Kadir yang
telah berpulang di saat penulis sedang
menyelesaikan pendidikan: doa dan kasih
Mama adalah sumber semangat dan
kekuatan

Suami dan anak-anakku terkasih, Panji
Wicaksono dan Gama Pradipta:
pengorbanan, inspirasi, dan kehangatan
keluarga adalah cahaya panutan langkah
PRAKATA
Puji syukur kekhadirat Allah SWT karena atas segala izin dan hidayah-Nya
sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Penelitian yang dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2005 ini menitikberatkan
pada tema Dampak Kegiatan Pertambangan Terhadap Pengembangan Wilayah:
Kasus di Kota Bontang dan Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur.
Penulisan karya ilmiah ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak.
Untuk itu, dengan segala kerendahan hati penulis menghaturkan rasa terima kasih
dan penghargaan yang tulus kepada Bapak Dr.Ir. Budi Mulyanto, M.Sc selaku
Ketua Komisi Pembimbing serta Bapak Ir. Fredian Tonny Nasdian MS dan Bapak
Ir. Moentoha Selari, MS sebagai anggota Komisi Pembimbing atas segala
motivasi, semangat, arahan, dan bimbingan yang diberikan mulai dari tahap awal
hingga penyelesaian tesis ini. Ucapan terima kasih yang tulus kami haturkan pula
kepada Bapak Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M.Agr selaku penguji luar komisi atas
segala sarannya guna penyempurnaan tesis ini. Kepada teman-teman mahasiswa
PWL angkatan 2004, terima kasih atas segala kebersamaan, keceriaan, dan
ketulusan persahabatan yang mewarnai derap langkah melintasi 13 bulan masa
pendidikan. Terakhir penulis sampaikan terima kasih kepada Bapak dan Adik-
adik tercinta serta Bapak dan Ibu Mertua atas segala dukungan dan doanya.
Akhirnya, penulis berharap semoga tesis ini bermanfaat dan dapat menjadi
setitik bakti bagi kemajuan bangsa dan negara . Amin.
Bogor, Oktober 2005
Hasnawati Hamzah
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 28
Juni 1968 sebagai putri pertama dari empat bersaudara pasangan Muhammad
Hamzah Shaleh dan Nirwana Kadir (alm.). Pendidikan SD-SMA diselesaikan di
kota kelahiran penulis, sedangkan pendidikan sarjana ditempuh pada Program
Studi Teknologi Hasil Hutan Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin, lulus
pada tahun 1991. Kesempatan untuk melanjutkan pendidikan pada Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor diperoleh pada tahun 2004 dan diterima di
Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah melalui beasiswa pendidikan dari
Pusat Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan Perencana, Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional (BAPPENAS). Penulis menikah dengan Suwindo pada
tahun 1995 dan dikarunia dua orang putra yaitu Panji Wicaksono (9 tahun) dan
Gama Pradipta (7 tahun).
Penulis pernah bekerja pada Hak Pengusahaan Hutan (HPH) PT Keang
Nama Development Indonesia di Sibolga Provinsi Sumatera Utara pada tahun
1991-1993. Selanjutnya penulis bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil pada
Departemen Kehutanan dan bertugas pada:

Sub Balai Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah Gorontalo tahun 1993-
1995

Sub Balai Inventarisasi dan Perpetaan Hutan Manado tahun 1995-1997

Kantor Wilayah Departemen Kehutanan Provinsi Sulawesi Utara tahun 1997-
1999

Pusat Pemolaan Areal Hutan dan Kebun, Badan Planologi Kehutanan tahun
1999-2000

Pusat Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan, Badan Planologi
Kehutanan tahun 2000- 2005
Saat ini penulis bertugas pada Pusat Wilayah Pengelolaan Kawasan Hutan, Badan
Planologi Kehutanan.
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ..... xi
DAFTAR GAMBAR .... xiii
DAFTAR LAMPIRAN . xv
PENDAHULUAN
Latar Belakang . 1
Perumusan Masalah . 4
Tujuan Penelitian . 6
Kegunaan Penelitian 7
TINJAUAN PUSTAKA
Teori Pengembangan Wilayah .. 8
Pengembangan Masyarakat .. 12
Perencanaan Pembangunan Daerah .. 16
Perencanaan Wilayah .. 18
Perencanaan Partisipatif ....................................................................... 20
Kegiatan Pertambangan . 21
Hutan dan Kehutanan .. 25
Kerangka Pemikiran 27
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian .. 33
Pengumpulan Data 33
Penentuan Responden ... 35
Pengolahan Data 38
GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
Kota Bontang . 45
Letak Geografi dan Administrasi Wilayah . 45
Kependudukan dan Tenaga Kerja .. 46
Penggunaan Lahan dan Potensi Ekonomi . 48
Sarana Prasarana Fisik dan Sosial .. 49
Pertumbuhan Ekonomi 51
Kabupaten Kutai Timur 52
Letak Geografi dan Administrasi Wilayah . 52
Kependudukan dan Tenaga Kerja .. 53
Penggunaan Lahan dan Potensi Ekonomi . 55

Anda mungkin juga menyukai