MEWUJUDKAN INTEGRITAS KEPEMIMPINAN YANG BERKARAKTER
( Disampaikan pada Pelatihan Kepemimpinan PB. IPPMAL Tahun 2013 ) Oleh : Drs. Usman Bahta
Kepemimpinan merupakan Amanah dan Anugrah Allah SWT, kepada setiap Manusia sebagai Hamba-Nya, (Khalifatul Ardi wa Khalifatul Ummah) dimanapun keberadaannya pada jenjang dan situasi apapun untuk dapat mewujudkan kehormatan, martabat, ketertiban dan kemaslahatan Umat manusia yang harus dipertanggung jawabkan.
Sabda Rasulullah SAW: Masing-masing dari kalian adalah Pengembala (pemimpin) dan masing-masing dari kalian akan ditanya tentang apa yang digembalakan ( dipimpinnya )
Amanah yang diberikan kepada manusia sebagai Khalifatul Ardi, memiliki posisi sentral dalam Kepemimpinan Islam. Amanah inilah memiliki konsekwensi dan menuntut terjadilah hubungan interaksi antara manusia dengan manusia, alam sekitarnya maupun dengan Allah SWT, sebagai pemberi Amanah, Hubungan inilah melahirkan Konsekwensi dalam : 1. Menjalankan semua perintah Allah SWT. 2. Menjahui segala larangan Allah SWT. 3. Ridho (ikhlas) menerima semua Hukum dan ketentuan-Nya.
Konsep Islam tentang Kepemimpinan , merupakan sebuah interaksi, relasi, proses otoritas yang dimplementasikan dalam kegiatan sosial dalam mempengaruhi, mengarahkan dan mengkordinasikan, baik secara horizontal maupun vertikal dengan Allah SWT.
Dalam teori management moderen, fungsi pemimpin /Leadershif, sebagai perencana dan pengambil keputusan (planer and decission maker), pengorganisasian (organizing) Evaluasi, Pengendalian.
Dan hendaklah diantara kamu Ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung ( Ali Imran : 104 )
2 Kamu (ummat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyeruh kepada Makruf, dan mencegah dari yang Munkar, dan beriman kepada Allah ( Ali Imran : 110 )
Nilai-nilai profetik dalam Kepemimpinan/Leadership Pemuda harus dimaknai sebagai suatu gerakan yang meletakan ke-Imanan kepada Allah SWT, sebagai landasan dan ruh dalam pembentukan mainset, wawasan dan nalar pada tataran kemanusiaan yang universal.
Nilai profetik mewujudkan integritas kepemimpinan yang berkrakter dengan memadukan dua nilai penting yakni, mempertemukan Nalar Akal dan Nalar Wahyu dalam gerakan, pembebasan,pencerahan dan pemberdayaan manusia secara utuh
Kepemimpinan/Ledership profetik, meliputi tiga prinsip, yakni : 1. Amar maruf (Humanisasi) 2. Nahi Munkar ( Liberasi) 3. Tuminuna billah (Trasendental)