Anda di halaman 1dari 4

Hikmah Maulid Nabi Untuk Pemimpin Indonesia

Hikmah Maulid Nabi Seperti tahun-tahun sebelumnya Perayaan Maulid berlangsung di


beberapa tempat, ada yang berlangsung sangat meriah namun ada pula yang berlangsung
sederhana tersebut entah apa karena kita sibuk dengan kepentingan dunia kita, pekerjaan kita
atau karena kita kurang mencintai nabi muhammad SAW yang menjadi panutan umat muslim.
mari kita mencari tahu hikmah maulid nabi yang akan jatuh pada 12 Rabiul Awal 1434 H di
setiap kita mengingat sosok Nabi Besar Muhammad SAW terutama di saat peringatan
Maulid setiap tahun dimana sering deceritakan ulang tentang latar belakang beliau serta
perjalanan hidup
Hikmah Maulid Nabi

Juga kesehariannya Nabi Muhammad disaat itu pula kita menjadi semakin rindu dengan sosok
beliau, apalagi ditengah kedangkalan akhlak serta budi pekerti yang merosot saat ini, kita
sangat merindukan sosok pemimpin sebagaimana sosok bijaksana dari Nabi Muhammad

Salah satu sikap mulia yang lekat dengan pribadi Nabi Muhammad adalah kejujuran dan
tanggung jawab. Berkat dua hal itulah, Muhammad diganjar dengan julukan Al Amin oleh
masyarakat setempat, baik pengikutnya maupun yang memusuhinya.

Selain bakat kepemimpinan yang menonjol, sejak belia Nabi sudah terlibat gerakan moral Hilful
Fudul atau sumpah keutamaan. Itulah gerakan demi membela keadilan dan kebenaran kepada
siapa pun.Jujur, berani menanggung risiko, dan bertanggung jawab itulah warisan mulia
kepemimpinan Nabi yang mestinya ditauladani para pemimpin dan elite kita. Faktanya, amat
susah menemukan elite kiita bersikap dan berperilaku mencontoh Nabi. Menemukan kejujuran
saja misalnya, sudah sesulit mencari jarum dalam tumpukan jerami. Padahal, kejujuran saja
belum cukup untuk menjadi modal bagi pemimpin.

Fakta sulitnya menemukan kejujuran itu berbanding terbalik dengan anjuran meneladani sikap
dan perbuatan Nabi. Di mimbar-mimbar maupun dalam teks-teks tulisan, hampir saban waktu
kita mendengar para pemimpin dan penganjur mengajak kita mencontoh sikap dan perilaku
Muhammad.

Akan tetapi yang kita jumpai hari-hari ini justru kian lekatnya hipokrisi atas fakta yang sudah
telanjang. Soal pro dan kontra penyebutan nama dalam pandangan akhir Pansus Angket Bank
Century, misalnya, menunjukkan bahwa kejujuran masih terus dikalahkan oleh kepentingan
sempit yang bersifat jangka pendek.

Mengapa sekadar menyebut nama yang dalam pokok perkara sudah terang-benderang
dinyatakan bermasalah mesti diperdebatkan? Bukankah kalau ada kesalahan mesti ada nama
yang bertanggung jawab? Menjadi pemimpin yang menempatkan Nabi Muhammad sebagai
teladan mestinya berani mengambil risiko dan bertanggung jawab.

Dan bukan sebaliknya, buang badan dan melemparkan tanggung jawab itu kepada anak buah.
Bukan pula pemimpin yang gemar menyebut orang lain telah memfitnah, padahal yang hendak
disuarakan oleh orang itu adalah kebenaran.Maulid Nabi bukan sekadar peringatan untuk
seruan. MaulidNabi juga merupakan momentum untuk merenung dan mulai berbuat sesuai apa
yang diajarkan dan diperbuat oleh Nabi. Untuk para pemimpin di negeri ini, Maulid Nabi
mestinya menggerakkan mereka untuk jujur, berani mengambil risiko, dan bertanggung jawab.

Demikianlah ulasan singkat dari saya hasbihtc.blog mengenai Hikmah Maulid Nabi Untuk
Pemimpin Indonesia atau hikmah maulid ditahun ini menurut anda bagimana ? dan tinggal
beberapa hari kedepan Maulid 2013 Akan diperingati untuk tahun ini sesuai kelender akan
jatuh pada hari Kamis tanggal 24 tahun 2013 dan dibalik semua perayaan yang berlangsung
tersebut ada hal yang paling penting kita maknai, agar perayaan itu bukan sekedar seremonial
belaka.

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (iaitu) bagi
orang yang mengharapkan (rahmat) Allah dan (kedatangan) Hari Kiamat dan ia banyak
menyebut (Nama) Allah." (al-Ahzab: 21) Artikel Maulid Nabi Besar Muhammad SAW Semoga
bermafaat Wassalam.









































MENGAMBIL HIKMAH MAULID NABI SAW
SEBAGAI WUJUD MENSYUKURI NIKMAT ALLAH SWT
Oleh : Hasysa

Pendahuluan
Allah SWT telah menganugerahkan berbagai nikmat kepada kita, apapun dan bagaimanapun
kondisi kita saat ini. Jika kita mau menghitung-hitungnya tentu tidak akan sanggup
menghitungnya. Kemudian salah satu nikmat besar atau agung adalah suatu peristiwa agung,
yaitu kelahiran junjungan kita Nabi Muhammad saw., yang oleh sebagian bessar kaum
muslimin peristiwa ini diperingati yang kita kenal dengan istilah Maulid Nabi.

Saya dan Anda mungkin sependapat atau boleh juga tidak sependapat, bahwa membicarakan
pro dan kontra terhadap peringatan Maulid Nabi ini dan peringatan lainnya, seperti
Isra Miraj dan Nuzulul Quran, tidak akan pernah selesai hingga hari kiamat, di samping juga
tidak akan menyelesaikan masalah. Katakan, diterbitkan sebuah buku yang kontra terhadap
peringatan Maulid, cepat atau lambat akan muncul buku lain yang sebaliknya yang pro
terhadap peringatan ini. Berbagai blog/situs di internet menentangnya, muncul blog/situs yang
lain mendukungnya. Demikian seterusnya dan sepanjang hemat saya dan mungkin Anda yang
sependapat hanya akan menyaksikan perang dalil atau perang ayat dan hadits. Beberda
jika dalil yang digunakan atau ayat dan hadits yang dijadikan hujjah memang benar eksplisit
dan tegas tanpa ada perbedaan (ikhtilaf) di antara ulama dalam memahaminya. Misalnya, ada
hadits dan ayat al-Quran yang menyatakan peringatan seperti Maulid ini haram dilakukan,
atau sebaliknya wajib dilakukan dan yang tidak melakukannya berdosa.

Peringatan Maulid Hanya Sebagai Sarana
Peringatan Maulid Nabi saw hanyalah sekedar sarana, wahana, cara, media, metode, wasilah,
atau thariqah belaka untuk saling mengingatkan (taushiyah), amar maruf nahi munkar, atau
mengajak umat berlomba-lomba meningkatkan amal saleh (fastabiqul khairat). Maka ketika
kita berbicara tentang peristiwa maulid ini, kita sedang mengingatkan umat akan nikmat
pemberian yang sangat besar, nikmat keberlangsungan risalah, nikmat kelanjutan kenabian.
Dan berbicara atau membicarakan nikmat sangatlah dianjurkan oleh syariat dan sangat
dibutuhkan.

Peringatan maulid sebagaimana yang telah menjadi tradisi terutama bagi bangsa kita itu
dimaksudkan dalam rangka mengingat kembali sejarah kehidupan Rasulullah saw., mengingat
kepribadian beliau yang agung, mengingat misinya yang universal dan abadi, misi yang Allah
swt. tegaskan sebagai rahmatan lilalamin.

Manfaat Peringatan Maulid

Manfaat apakah yang diharapkan dari peringatan Maulid Nabi saw ? Peringatan Maulid Nabi
saw kita adakan sama sekali bukan bertujuan menambah-anambah syariat Islam yang jelas dan
tegas (sharih dan qati), kitapun tidak berkeyakinan bahwa peringatan maulid merupakan
ibadah khusus (mahdhah) yang secara jelas dan tegas diperintahkan oleh syariat Islam yang
cara dan tata caranya sudah baku tanpa boleh diganggu gugat lagi.

Dengan peringatan Maulid Nabi saw diharapkan kita memperoleh manfaat antara lain:
1. Memperkokoh ukhuwah sesama muslim dengan silaturrahim
Banyak ayat al-Quran maupun al-Hadits yang memerintahkan kita agar senantiasa
memperkokoh ukhuwah sesama muslim, dilarang keras saling berpecah-belah,
bermusuh-musuhan, dan saling mencela, saling menghina, atau mengolok sesamanya.
Dengan peringatan Maulid nabi saw kita sesama muslim dapat saling bertatap muka,
mengucapkan salam, dan berjabat tangan, atau kita dapat mempererat tali silaturrahim.

2. Menambah kecintaan kepada Rasulullah saw
Kecintaan kita kepada Nabi SAW harus melebihi kecintaan kita kepada yang lain. Nabi
bersabda:

( 1 / 94 )
Tidaklah sempurna iman seseorang dari kalian sehingga aku lebih dicintainya daripada
anaknya, orang tuanya, dan manusia seluruhnya. (HR. Muslim)
Dengan peringatan Maulid Nabi saw, kita terutama yang masih awam tentang ajaran
Islam
memperoleh informasi atau penjelasan tentang sejarah kehidupan Rasulullah saw yang
intinya beliau mengemban risalah universal dan abadi sebagai rahmatan lilalamin.
Dengan demikian kita dapat menambah kecintaan kepada belia
3. Menumbuhkan kesadaran untuk mencontoh akhlak rasulullah saw
Dengan peringatan Maulid Nabi saw, kita terutama yang awam dapat mengenal lebih
jauh tentang akhlak Rasulullah saw yang agung itu. Sehingga beliau menegaskan
misalnya, bahwa manusia yang baik adalah manusia yang paling banyak memberikan
manfaat bagi orang lain. Tidaklah sempurna iman seseorang jika ia pada malam hari
tidur dalam keadaan kenyang sementara tetangganya semalaman dalam kelaparan. Kita
hendaknya menghindarkan diri dari segala sikap dan perilaku yang dapat menyusahkan
orang lain, maka kita harus banyak berbuat kebajikan meskipun dalam katagori
keimanan yang paling rendah, yaitu menyingkirkan duri dari tengah jalan. Allah SWT
berfirman:

/[ 11 ]

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut
Allah. (QS. Al-Ahzab: 21)

Oleh sebab itu, moment bersejarah yang mengandung makna yang dalam untuk kehidupan kita
ini jangan hanya diisi dengan kegiatan yang bersifat seremonial dan rutinitas belaka tanpa
dapat memetik hikmah untuk peningkatan kualitas iman dan taqwa kita dengan mencontoh
sikap dan perilaku (akhlak) Rasulullah saw yang agung sebagai Uswah hasanah dalam segala
aspek kehidupan.Wallahu alam bishshawwab.

Anda mungkin juga menyukai