Interoperabilitas Data dalam Implementasi E-Government
Lukito Edi Nugroho
1 lukito@mti.ugm.ac.id Latar Belakang Electronic government (e-gov) di Indonesia adalah program yang inisiatifnya sudah dimulai seak tahun !""# seiring dengan keluarnya Inpres no. #$!""#% tetapi kondisi penerapannya di lapangan sangat &ervariasi. 'da instansi pemerintah yang sudah cukup mau% tetapi &anyak uga yang masih dalam taraf mendengar dan mengenalnya. E-gov selalu meli&atkan teknologi informasi ((I)% tetapi pem&angunan fasilitas (I &elum tentu mengarah pada ke&erhasilan implementasi e-gov. )emanfaatan (I dalam e-gov dapat &ermanifestasi dalam &er&agai &entuk. )ada tingkat yang paling sederhana% situs *e& yang merepresentasikan kehadiran se&uah institusi secara virtual dapat dipakai se&agai contoh. )ada tingkat yang le&ih mau% sudah ada aplikasi-aplikasi komputer yang di&uat dengan &er&agai tuuan% dari meningkatkan efisiensi dan produktivitas kera% sampai mempermudah dan memperluas angkauan layanan pu&lik. +e&anyakan instansi pemerintah di Indonesia &erada dalam tingkatan ini. 'plikasi komputer dirancang untuk &eroperasi dalam domain tertentu (misalnya% &idang kependudukan)% dengan fungsi tertentu pula (misalnya% memudahkan proses aplikasi dokumen kependudukan). ,alam perkem&angannya% sistem-sistem informasi yang &ersifat sektoral pada akhirnya akan mem&uat -pulau-pulau informasi.. /tomasi pekeraan melalui komputerisasi dilakukan pada &idang tertentu% dan sama sekali tidak terkait dengan urusan yang lain. )ersoalan mulai muncul saat ada ke&utuhan data atau informasi yang &ersifat lintas sektoral. +e&utuhan data seperti ini tidak &isa dipenuhi oleh satu sum&er informasi saa% sehingga diperlukan komposisi dari dua atau le&ih sum&er data. )ada kenyataannya permintaan terhadap data komposit semakin hari semakin tinggi% karena memang &anyak urusan yang &ersifat multisektoral. )enanganan pasca-&encana% penanganan *a&ah penyakit% penyaluran 0L( dari su&sidi 001% dan pengem&angan industri kecil adalah &e&erapa contoh urusan yang sangat di*arnai dengan data dan informasi yang &erasal dari &er&agai sektor. )emenuhan ke&utuhan data dan informasi multisektor perlu ditangani secara komprehensif. )ersoalannya tidak sekedar mencari solusi-solusi teknis melalui penerapan teknologi informasi ((I) semata% tetapi harus ada dukungan protokol dan ke&iakan pula. 2aktor protokol dan ke&iakan menadi penting karena sum&er-sum&er data dan informasi &erada di otoritas yang &er&eda% dan penyusunan informasi multisektor meli&atkan pertukaran data$informasi di antara instansi-instansi terse&ut. )engaturan pada tataran ke&iakan diperlukan untuk menamin lancarnya proses pertukaran data antar instansi. 1akalah ini mendiskusikan &aik aspek teknis maupun pengaturan dalam pertukaran data dalam konteks implementasi e-gov di Indonesia. )ada tataran teknis% tuuan 1 Dosen Magister Teknologi Informasi, Jurusan Teknik Elektro FT UGM. mekanisme pertukaran data adalah mencapai tingkat interoperabilitas yang tinggi sehingga transfer data dari sum&er ke tuuan dapat dilakukan tanpa mempedulikan keragaman (per&edaan) platform perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan. )ada tataran ke&iakan% protokol pertukaran data perlu disusun untuk menamin tingkat interopera&ilitas yang tinggi. Interoperabilitas dalam Pertukaran Data: Tinjauan Teknis ,e*asa ini tidak ada lagi urusan penyelenggaraan pemerintahan yang &isa lepas dari keterli&atan (I. )engolahan data khususnya% sangat tergantung pada peran komputer% aringan komputer% &asis data% dan perangkat lunak aplikasi yang terkait. ,alam &er&agai kasus% pengolahan data tidak lagi dipandang se&agai komputasi yang dilakukan pada satu komputer saa% tetapi meli&atkan uga komunikasi data antar komputer. 3eperti dalam penelasan se&elumnya% komunikasi data diperlukan dalam konteks untuk menyusun informasi yang &ersifat multisektoral. +e&utuhan ini terutama muncul untuk pengam&ilan keputusan pada aras strategis yang &iasanya meli&atkan &e&erapa unit$&adan$dinas terkait. 4ontoh ke&utuhan informasi seperti ini untuk penanganan &encana dapat dilihat pada 5am&ar 1. 'da &e&erapa sistem informasi yang semuanya digunakan se&agai sum&er data &agi se&uah aplikasi lain yang &erfungsi mengkompilasi laporan tentang kor&an dan kerusakan aki&at &encana. 5am&ar 1. +e&utuhan data multisektoral untuk penanganan &encana +ondisi nyata di lapangan pada umumnya menunukkan &ah*a sistem-sistem informasi yang digunakan di unit$&adan$dinas terse&ut di&angun di atas komponen-komponen yang &er&eda. 6eterogenitas teradi pada perangkat keras (hardware)% sistem operasi% program aplikasi% maupun sistem &asis data yang digunakan. ,alam kondisi ini muncullah isu interopera&ilitas7 &agaimana sistem-sistem yang &er&eda terse&ut &isa saling &erkomunikasi dan &ertukar data dengan &aik. ,alam contoh pada 5am&ar 1 di atas% &agaimana aplikasi penyusun aplikasi &isa menggunakan data yang dikelola oleh aplikasi sistem-sistem informasi yang lain. ,alam pertukaran data antar aplikasi komputer yang &er&eda% masalah utamanya terletak pada format data. )er&edaan format data menye&a&kan data dari satu aplikasi tidak &isa &egitu saa dikirimkan ke dan digunakan oleh aplikasi lainnya. 8ntuk itu diperlukan se&uah format -netral. yang disepakati oleh kedua aplikasi. +ata -netral. &erarti tidak memihak ke format yang digunakan oleh salah satu aplikasi. 2ormat netral ini kemudian digunakan se&agai format -antara. dalam pengiriman data% seperti ditunukkan pada 5am&ar !. )enggunaan format netral uga meningkatkan ekstensi&ilitas9 aplikasi yang lain dapat pula memanfaatkannya% tanpa harus mengetahui format aslinya. 5am&ar !. )engiriman data dengan format -netral. meningkatkan ekstensi&ilitas ,e*asa ini% format netral untuk pertukaran data &anyak dialankan oleh XML (e:tensi&le 1arkup Language). :1L adalah se&uah format dokumen yang mampu menelaskan struktur dan semantik (makna) dari data yang dikandung oleh dokumen terse&ut ;1<. 0er&eda dengan 6(1L yang le&ih &erorientasi pada tampilan (appearance)% :1L le&ih fokus pada su&stansi data% sehingga le&ih cocok digunakan se&agai media pertukaran data. +ele&ihan :1L di&andingkan format teks &iasa adalah dengan :1L% struktur data yang ditransfer tidak -hilang.% demikian uga deskripsi tentang semantik datanya. ,engan karakteristiknya ini% :1L telah menadi standar de- facto &agi pertukaran data antar aplikasi komputer. 3pesifikasi formatnyapun telah distandarkan untuk menadi referensi yang sama &agi tiap aplikasi komputer yang memerlukannya. 3elain format% masalah lain dalam pertukaran data antar aplikasi komputer adalah mekanisme pertukarannya. 'plikasi-aplikasi yang &erkomunikasi &iasanya independen satu sama lain. +eduanya di&uat oleh pengem&ang yang &er&eda% pada saat yang tidak sama pula. )adahal untuk &isa &erkomunikasi% se&uah aplikasi harus tahu tentang cara menghu&ungi dan &er&icara dengan aplikasi mitranya serta struktur data yang terli&at. 1em&eritahu semua ini &erarti mem&eritahu detil internal dari aplikasi terse&ut% dan ini yang sering menim&ulkan kesulitan% karena tidak semua instansi &ersedia mem&uka detil internal aplikasinya ke pihak lain% dengan alasan keamanan data dan se&againya. 8ntuk itu diperlukan cara lain yang le&ih realistis. =ang sekarang &anyak dilakukan orang adalah menggunakan ervi!e-"riented #r!$ite!ture (3/'). 3/' adalah se&uah skema yang memungkinkan komunikasi antar aplikasi dilakukan secara loosely- coupled% artinya masing-masing pihak tidak perlu punya ketergantungan yang tinggi satu sama lain ;!<. ,alam 3/'% komunikasi didasarkan pada konsep layanan (service). +omunikasi &er&asis layanan ini menggunakan prinsip client-server. 'da aplikasi yang menyediakan layanan% dan aplikasi lain &isa meminta layanan terse&ut. )ermintaan terhadap layanan dilakukan dengan cara memanggil se&uah fungsi yang merepresentasikan layanan terse&ut. 0ila se&uah fungsi dipanggil% maka aplikasi penyedia layanan *ai& mem&erikan layanannya ke aplikasi pemanggil. +eunggulan 3/' adalah &ah*a detil-detil internal yang terli&at dalam pemanggilan fungsi layanan sepenuhnya -di&ungkus. (disem&unyikan) di &alik fungsi terse&ut. 'da -interface. yang secara tegas memisahkan &agian yang &ersifat pu&lik (&oleh diketahui oleh aplikasi-aplikasi lain)% dan &agian yang &ersifat privat (aplikasi lain tidak perlu tahu). ,engan adanya interface ini% aplikasi client tidak perlu tahu tentang detil-detil internal% cukup sintaks fungsinya saa yang perlu diketahui. 3/' &isa mengakomodasi kepentingan kedua &elah pihak7 server tidak perlu menunukkan detil- detil data yang mungkin &ersifat sensitif atau rahasia% sementara se&uah client tetap &isa meminta data yang diinginkannya kepada server. 5am&ar # menunukkan mekanisme 3/' yang &ersifat loosely-coupled. 5am&ar #. +omunikasi client-server &er&asis 3/' ,alam lingkungan aplikasi &er&asis >e&% 3/' diimplementasikan dengan teknologi %eb servi!e ;#<. Web service menggunakan konsep seperti pada 5am&ar #. Web service uga menyediakan a&straksi yang seragam &agi aplikasi-aplikasi client dan server. 6al ini mem&erikan fleksi&ilitas yang le&ih tinggi lagi. )ada dasarnya aplikasi server dan client dapat dikem&angkan dengan &er&agai perangkat keras% sistem operasi% &ahasa pemrograman% dan sistem &asis data. +emudian aplikasi ini dikemas sehingga &isa diakses dengan menggunakan protokol dan format standar *e& (http dan :1L). +arena *e& sendiri sudah &erkem&ang se&agai se&uah platform standar% maka *e& service menadi se&uah pilihan yang menanikan. +esimpulannya% teknologi *e& service memungkinkan dilaksanakannya komunikasi antara dua aplikasi yang &er&eda secara lu*es% keduanya tidak perlu mengetahui detil internal masing-masing. Independensi dan otonomi inilah yang menadi syarat penting dalam pertukaran data antar instansi% dan teknologi *e& service (dan :1L se&agai format standar pertukaran data) memungkinkan hal itu dilakukan dengan mudah. &ebijakan Pertukaran Data 3ecara teknis% teknologi untuk melakukan pengiriman dan pertukaran data antar aplikasi komputer di instansi-instansi pemerintah yang &er&eda telah tersedia. 3elanutnya% penerapan teknologi ini perlu didorong dan didukung oleh perangkat ke&iakan yang memadai. )erangkat ke&iakan inilah yang mengatur mekanisme pertukaran data pada aras operasional se&agai &agian dari proses-proses &irokrasi yang dialankan dalam kerangka e-government. (atakelola (governance) pertukaran data mendefinisikan isu-isu penting yang mungkin muncul dalam proses pertukaran data antar instansi pemerintah. 3e&agai contoh% )emerintah Ne* ?ealand mendefinisikan hal-hal &erikut se&agai yang harus diatur ;@<7 (uuan pertukaran data /toritas legal yang terli&at +e&iakan manaemen data 3tandar untuk nama dan alamat Isu-isu tentang file data7 format% parsing% skema% sintaks% dan lain-lain Isu-isu tentang pengiriman (transfer) data dan pesan7 skenario transfer% keamanan% autentikasi% non-repudiasi% kompresi data% dan lain-lain Isu-isu implementasi7 compliance% implementasi pilot% pengendalian peru&ahan (change control)% audit% I)A% dan lain-lain Isu-isu lainnya7 kualitas informasi% kepercayaan (trust)% proses &isnis% dan lain- lain +husus tentang format pertukaran data% &anyak pemerintahan atau organisasi glo&al yang merekomendasikan penggunakan format yang &ersifat ter&uka seperti /pen ,ocument 2ormat (/,2) yang seak tahun !""B telah menadi standar internasional I3/$IE4 C(4 1 I3 !#B"" ;D<. /,2 dirancang untuk menadi format untuk pertukaran data antar aplikasi perkantoran% yang spesifikasinya ditetapkan oleh se&uah konsorsium /rganiEation for the 'dvancement of 3tructured Information 3tandards (/'3I3) ;B<. 1elalui program Interopera&le ,elivery of European e-5overnment 3ervices to )u&lic 'dministrations% 0usiness% and 4itiEens (I,'04)% 8ni Eropa telah merekomendasikan /,2 se&agai format pertukaran data dan dokumen dalam inisiatif e-government di negara-negara anggotanya ;F<. ,engan format ter&uka% diharapkan pertukaran informasi antar instansi pemerintah% perusahaan s*asta% dan *arga masyarakat dapat dilakukan secara lancar. Pendekatan dan trategi Implementasi 3epanang yang penulis ketahui% Indonesia &elum memiliki ke&iakan operasional yang mengatur tentang pertukaran data antar instansi pemerintah. )ada tahun !""@ )emerintah se&enarnya pernah meluncurkan program Intergovernmental 'ccess to 3hared Information 3ystem (I5'3I3) yang dirancang untuk mengatur% salah satunya% pertukaran data antar instansi pemerintah ;G<% tetapi sampai sekarang program ini tidak terdengar lagi kelanutannya. 3e&agai se&uah prototipe ke&iakan% I5'3I3 perlu dikem&angkan untuk mengatur isu-isu pertukaran data secara le&ih komprehensif. +arena pertukaran data selalu meli&atkan minimal dua instansi dengan domain ke*enangan yang mungkin &er&eda% maka I5'3I3 perlu ditangani oleh instansi pemerintah dengan otoritas ke*enangan yang cukup. ,epkominfo adalah departemen yang cocok untuk mengem&angkan% mensosialisasikan% dan menga*al penerapan I5'3I3. 3e&agai departemen teknis di &idang informasi dan komunikasi% ,epkominfo memiliki &aik ke*enangan koordinatif (mengkoordinasikan pada aras departemen di tingkat pusat) maupun komando$kontrol (enforcement penerapan ke&iakan di tingkat daerah). +eterpaduan penanganan di tingkat pusat dan daerah sangat penting% karena pertukaran data dapat teradi pada sem&arang domain$&idang% pada aras yang &er&eda. (anpa ada koordinasi dan enforcement yang kuat% ketidakcocokan atau &ahkan perselisihan (dispute) antar instansi sangat mungkin teradi. 0ila pengaturan pada aras ke&iakan perlu ditegaskan% implementasi pada aras teknis operasional tidak perlu diatur secara ketat. (iap instansi di pusat maupun daerah di&e&askan untuk mengimplementasikan aplikasi-aplikasi komputernya masing-masing% sesuai dengan ke&utuhannya. =ang perlu diaga adalah ketaatan (conformance) aplikasi-aplikasi terse&ut pada kerangka yang telah ditetapkan dalam I5'3I3. ,engan pendekatan ini% )emerintah dapat menamin tercapainya tuuan pertukaran data tanpa harus mengor&ankan independensi dan otonomi masing-masing instansi. Penutup )ersoalan interopera&ilitas pada pertukaran data &ukanlah masalah teknis semata. 3ecara teknis% persoalannya adalah pada penanganan heterogenitas antar aplikasi- aplikasi yang saling &erkomunikasi. (eknologi yang ada saat ini telah memungkinkan di&angunnya interopera&ilitas di atas heterogenitas aplikasi. 3elain masalah teknis% interopera&ilitas uga perlu -dipaksakan. pada aras ke&iakan. )emaksaan ini diperlukan untuk menyeragamkan format dan mekanisme pertukaran data antar instansi. Isu-isu terkait seperti keamanan dan integritas data% pem&agian ke*enangan% dan masalah legal harus diatur untuk menamin tuuan pertukaran data dapat tercapai. 8ntuk melaksanakan ini diperlukan otoritas yang memiliki ke*enangan yang cukup% &aik di dimensi horiEontal (fungsi koordinasi) maupun vertikal (fungsi kontrol). ,epkominfo adalah kandidat yang tepat untuk otoritas penentu ke&iakan pertukaran data ini. Da'tar Pustaka ;1< 0ray% (.% )aoli% C.% 3per&erg-1cHueen% 4.1.% 1aler% E.% dan =ergeau% 2. (editor). Extensible Markup Language !" (#ourth Edition). ,okumen *e& http7$$***.*#.org$(A$!""B$AE4-Iml-!""B"G1B$ diakses pada tanggal 1G 1ei !""G. ;!< 6e% 6. What is $ervice-%riented &rchitecture ' ,okumen *e& http7$$*e&services.Iml.com$pu&$a$*s$!""#$"J$#"$soa.html diakses pada tanggal 1G 1ei !""G. ;#< 4erami% E. Web $ervice Essentials. /KAeilly% 2e&ruary !""!. ;@< 3tate 3ervice 4ommision% Ne* ?ealand 5overnment. Exchanging (ata )etween &gencies. 'rtikel *e& diunduh dari http7$$***.e.govt.nE$standards$e-gif$&est- practice pada tanggal 1G 1ei !""G. ;D< >ikipedia. %pen (ocument. 6alaman *e& http7$$en.*ikipedia.org$*iki$ /pen,ocument diakses pada tanggal 1G 1ei !""G. ;B< 0rauer% 1.% >eir% A.% dan 1cAae% 1. (eveloping an *ML-based #ile #ormat $pecification for %ffice &pplications. 'rtikel *e& diunduh dari http7$$***.oasis-open.org$committees$tcLhome.phpM*gLa&&revNoffice pada tanggal 1G 1ei !""G. ;F< ,irectorate 5eneral for Informatics% European 4ommision. +romotion of %pen (ocument Exchange #ormat. 6alaman *e& http7$$ec.europa.eu$ida&c$en$ document$#@!G$DB@@ diakses pada tanggal 1G 1ei !""G. ;G< >orld 0ank. ,mplementation -ompletion .eport on a Loan to the .epublic of ,ndonesia for the ,nformation ,nfrastructure (evelopment +ro/ect. ,ecem&er !""@. ,okumen diakses dari http7$$***-*ds.*orld&ank.org$eIternal$ default$>,34ontent3erver$>,3)$I0$!""F$"1$11$"""#1"B"FL!""F"1111D#B1!$A endered$IN,E:$#"JBG"IN,"Info"Infrastructure"1)80LI41.tIt pada tanggal 1G 1ei !""G.