Validasi Metode Analisis Senyawa Cepotaxime
Validasi Metode Analisis Senyawa Cepotaxime
A Ai
#
#
i
x y
b
,
dimana 2 Sy3! H
( )
,
(
,
,
'
n
B B
i
i
Limit of Cuantitation *6780 dihitung dengan
persamaan 2
b
#
L;>
b
(.
''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''*5'-+
atau dinyatakan lain se&agai rasio signal terhadap
noise dengan per&andingan *(. 2 (+ atau secara
matematis dinyatakan dengan persamaan G H G& I
(. S&, *J'#' Miller and J'C' Miller, (=))+'
Aku)a(i %an P)"(i(i
Akurasi dan presisi diperoleh dengan cara
menetapkan kadar tiga sampel masing<masing tiga
kali pengulangan *n H 5+' "onsentrasi sampel
di&uat sekitar kurva &aku meliputi 5 (. 1g3ml, ,.
1g3ml dan ,- 1g3ml' "urva kali&rasi dengan
koeisien korelasi ter&aik digunakan untuk
5
menetapkan #eota!ime dalam sampel' Persen
akurasi diperoleh dengan cara melihat kedekatan
hasil dari sampel terhadap nilai nominal dan presisi
dilihat dari nilai "% *:+,
Presisi dinyatakan dengan "% *:+, dengan
persamaan 2
: (.. :
,
_
A
#<
DV '''''''''*5'0+
"eterangan 2 "% H "oeisien variasi
SD H Standar deviasi
A
H Rata<rata
5i K"("(uaian Si(t"& *System Suitability+
Uji kesesuaian sistem dilakukan terhadap
sampel #eota!ime konsentrasi (. 1g3ml dengan
standar internal #eadro!il - 1g3ml dalam asa
gerak, kemudian disuntikkan se&anyak ,. 1l ke
dalam alat "#"$ pada kondisi optimum'
Perco&aan diulang se&anyak enam kali *n H 0+' Dari
kromatogram yang diperoleh ditentukan
keterulangan penyuntikan larutan &aku yang
dinyatakan dengan "% dari @aktu retensi, rasio
luas area dan rasio tinggi puncak, tailing aktor, dan
asimetri puncak kromatogram'
HASIL DAN PEMBAHASAN
Ha(i! P"n6uku)an S3"kt)$*$t$&"t")
P"n"ntuan Pan5an6 G"!$&'an6 Mak(i&u&
Pada penetapan panjang gelom&ang
larutan ceota!ime dalam pelarut diperoleh serapan
maksimum pada panjang gelom&ang ,5- nm dan
untuk larutan ceadro!il diperoleh serapan
maksimum pada ,5, nm' "arena ceota!ime
merupakan senya@a yang akan dianalisis, maka
panjang gelom&ang maksimum ceota!ime
ditetapkan se&agai panjang gelom&ang yang
digunakan pada pendeteksian hasil analisis dengan
"#"$' 4asil scanning dapat dilihat pada Jam&ar
/'('
Jam&ar /'( Spektrum ceota!ime *atas+ ,5- nm
dan ceadro!il *&a@ah+ ,5, nm
Panjang gelom&ang maksimum
merupakan panjang gelom&ang dimana Dat terse&ut
memiliki nilai a&sor&ansi paling &esar' Panjang
gelom&ang maksimum dipilih karena pada panjang
gelom&ang terse&ut Dat akan mem&erikan respon
yang maksimum, terutama apa&ila konsentrasi
analit yang akan dianalisis kecil konsentrasinya'
Cilai panjang gelom&ang maksimum ini dapat
digunakan untuk identiikasi kualitati suatu
senya@a, karena &ersiat spesiik untuk setiap
senya@a yang mempunyai gugus kromoor tertentu
dan jenis transisi elektronik tertentu' Pada >ritish
Pharmacopoeia ,..) identiikasi ceota!ime
dilakukan pada panjang gelom&ang maksimum ,5-
nmseperti halnya pada penelitian ini yang juga
mengunakan panjang gelom&ang maksimum
ceota!ime pada ,5- nm'
Ha(i! P"n"ntuan Ni!ai Ek(tin6(i M$!a) +/
c"*$ta7i&"
Penetapan nilai ekstingsi molar *+
ceota!ime dilakukan dari tiga variasi konsentrasi,
yaitu (/,00, ,.,=-, dan ,?,,5 1M dalam ase gerak
pada panjang gelom&ang maksimum ceota!ime,
yakni ,5- nm' Cilai ekstingsi molar ceota!ime
dihitung dengan mem&andingkan nilai serapan atau
a&sortivitas molar ceota!ime terhadap te&al kuvet
*umumnya ( cm+ dan konsentrasi ceota!ime yang
diukur' 4asilnya menunjukkan nilai ekstingsi molar
ceota!ime rata<rata ?='==(, )0 M
<(
cm
<('
' Cilai ini
menunjukkan &ah@a ceota!ime sangat
memungkinkan untuk dideteksi dengan jdetektor
ultraviolet pada sistem "#"$' 4al ini dise&a&kan
karena adanya gugus kromoor *ikatan rangkap
terkonjugasi+ pada struktur ceota!ime' Cilai
ekstingsi molar ceo dapat dilihat pada $a&el /'('
$a&el /'( 4asil Perhitungan Fkstingsi Molar *+
#eota!ime
Data ekstingsi molar ceota!ime
pada panjang gelom&ang ,5- nm
Co'
"onsentrasi
molar *M+
Serapan
Cilai
ekstingsi
molar
*M
<(
cm
<(
+
(
,
5
.,....(/00
.,....,.=-
.,....,?,5
(,.)0/
(,)((-
,,(0,(
?/'(.0,/(
)0'/0?,?)
?='/.(,5=
Jumlah ,5='=?-,-)
A
?='==(,)0
"eterangan 2 Cilai ekstingsi molar H serapan di&agi
konsentrasi ceota!ime dan te&al kuvet *(
cm+
/
Ha(i! O3ti&a(i K$n%i(i KCKT
Sistem "#"$ yang akan digunakan untuk
optimasi kondisi adalah se&agai &erikut2
"olom 2 7DS3#() *octadecyl
silane+, panjang ,-. mm,
diameter dalam /,0 mm,
dan ukuran partikel (. 1m
Fase gerak 2 Catrium dihidrogen osat
*.,.( M, p4 /,0 diatur
dengan penam&ahan
Ca74+ 2 metanol *?- 2 ,-,
?) 2 ,,, ?= 2)( dan ). 2 ,.
v3v+
"ecepatan alir 2 .') ml3menit
Standar internal 2 #eadro!il
Detektor 2 U% ,5- nm
Attenuation 2 5
Area <etection
,inimum 2 -...
7ptimasi kondisi "#"$ dilakukan
terhadap parameter kromatograi meliputi @aktu
retensi, resolusi atau keterpisahan *Rs+, jumlah
keping teoritis *C+, dan eisiensi kolom *4F$P+
dari &er&agai variasi komposisi, *4asil optimasi
kondisi "#"$ dapat dilihat pada $a&el /',+'
Prioritas utama pemilihan kondisi adalah nilai
resolusi yang dihasilkan harus 9 (,- *6'R' Snyder
et al, (==?+, nilai resolusi 9 (,- menunjukkan
&ah@a kedua puncak terpisah secara sempurna'
Prioritas kedua adalah @aktu retensi, di&utuhkan
@aktu retensi yang cocok untuk keperluan metode
analisis dalam matriks cairan hayati dimana Dat
pengotor menghasilkan puncak serapan pada @aktu
retensi .<5 menit' Sehingga di&utuhkan @aktu
retensi diatas 5 menit'
$a&el /', 4asil 7ptimasi "omposisi dan
"ecepatan Alir Fase Jerak
"ompo
sisi
ase
gerak
Kaktu
retensi
ceadro!il
*menit+
Kaktu
retensi
ceota!ime
*menit+
Reso
lusi
*Rs+
Jumlah
keping
teoritis
*C+
4F$P
*63C+
?- 2 ,-
5,?-. ?,-() (,=, (0'5,5,--= .,.(-5,
?) 2 ,,
/,.-) =,=/, ,,,) (?',?(,5=/ .,.(//?
?= 2 ,(
/,(=,
(.,-/, ,,5? (-'.(/,5,5 .,.(00-
). 2,.
/,/..
(.,=55
,,?, (0').0,((= .,.(/))
"eterangan 2 6 H Panjang kolom "#"$ *mm+, Fasa
gerak Dapar Fosat p4 /,0 2 Metanol
Fase gerak dengan komposisi dapar osat
.,.( M p4 /,0 dan metanol *). 2 ,.+ dengan
kecepatan alir .,) ml3menit dipilih karena
menghasilkan nilai resolusi *Rs+ ,,?, *9 (,-+ dan
menghasilkan @aktu retensi standar internal le&ih
dari / menit' "ecepatan alir .,) ml3menit
se&enarnya jarang digunakan, saat ini kecepatan
alir yang umum digunakan adalah ( ml3menit'
"ecepatan alir .,) ml3menit digunakan untuk
meminimalisir tekanan di dalam kolom agar
tekanan kolom tidak terlalu tinggi, &ila tekanan
kolom terlalu tinggi maka akan terjadi peningkatan
tekanan sistem yang dapat memperpendek umur
kolom dan pompa'
Kalaupun tidak memiliki nilai 4F$P
terkecil dan jumlah keping teoritis yang ter&esar,
@aktu retensi (.,=55 menit untuk ceota!ime
dipilih karena pertim&angan puncak standar
internal dengan @aktu retensi /,/.. untuk
memastikan puncak dari standar internal tidak
tertutup oleh pengotor pada @aktu validasi metode
analisis dalam matriks cairan hayati yang &iasanya
terdeteksi pada @aktu retensi antara . L 5 menit'
Jumlah keping teoritis dapat digunakan untuk
mengetahui kualitas dan kinerja kolom' Cilai
keping teoritis akan meningkat dengan cara
menurunkan laju alir ase gerak atau dengan
menam&ah panjang kolom, tetapi aki&atnya @aktu
analisisnya akan le&ih lama' *4asil perhitungan dari
resolusi *Rs+, jumlah keping teoritis *C+, dan
eisiensi kolom *4F$P+ dapat dilihat pada
6ampiran A+'
Selanjutnya hasil opimasi "#"$ ini akan
divalidasi dengan menggunakan validasi metode
analisis'
Ha(i! Va!i%a(i M"t$%" Ana!i(i(
Sistem "#"$ yang akan digunakan adalah se&agai
&erikut 2
"olom 2 #() *octadecyl
silane+, panjang
,-. mm,
diameter dalam
/,0 mm, dan
ukuran partikel
(. 1m
Fase gerak 2 Dapar osat .,.(
M p4 /,0 dan
metanol dengan
per&andingan
). 2 ,. v3v
"ecepatan alir 2 .,) ml3menit
Standar internal 2 #eadro!il
Detektor 2 U% ,5- nm
Attenuation 2 5
,inimum Area <etection 2 -...
Ha(i! 5i S"!"kti9ita(
Untuk mengetahui selektivitas suatu
metode yang digunakan, dapat dilihat dari daya
-
keterpisahan *resolusi+ kedua puncak' Pada Jam&ar
/', terlihat puncak ceado!il dengan @aktu retensi
/,/.. menit terpisah dari puncak ceota!ime
dengan @aktu retensi (.,=55 menit dengan nilai
resolusi Rs H ,,?,, sesuai persyaratan untuk nilai
resolusi yaitu 9 (,- *6'R' Snyder et al, (==?+'
Dengan nilai resolusi terse&ut, dapat disimpulkan
&ah@a metode "#"$ ini dapat digunakan untuk
menganalisis ceota!ime dengan menggunakan
standar internal ceadro!il'
Jam&ar /', "romatogram ceota!ime dan standar
internal ceadro!il
Minutes
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
V
o
lts
0
.0
0
0
0
.0
0
2
0
.0
0
4
0
.0
0
6
0
.0
0
8
0
.0
1
0
0
.0
1
2
V
o
lts
0. 000
0. 002
0. 004
0. 006
0. 008
0. 010
0. 012
(
9
9
( 1
%
/ .
?
.
+
/
? (
/
/
1
2
9 +
&
?
&
.
9
1
&
% (
%
%
.
9
. 1
(
(
&
Detector A- 1 (235nm)
cefocefa
ij al fg 5 ppm 80PO4pH4. 4-20!eOH 20 "# 0. 8 m#menit 0-08-2008-002
3etention !i me
Area
Height
Ha(i! 5i K"t")u!an6an +Repeatability/
Uji keterulangan dilakukan terhadap
ceota!ime dengan konsentrasi (. 1g3ml
menggunakan standar internal ceadro!il - 1g3ml'
Dilakukan replikasi se&anyak enam kali, kemudian
diamati @aktu retensi, luas area kromatogram, dan
tinggi puncak kromatogram' Rata<rata @aktu
retensi untuk ceota!ime menunjukkan nilai =,//5
M .,.) menit dan "% H .,)-:' 4asilnya dapat
dilihat pada $a&el /'5'
$a&el /'5 4asil Uji "eterulangan *3epeatability+
ceota!ime >erdasarkan Kaktu Retensi
*n H 0+
"eterangan 2 Uji dilakukan dalam asa gerak dengan standar
internal ceadro!il - 1g3ml
"eterulangan &erdasarkan rasio luas area
kromatogram diperoleh dengan nilai "% H (,-.:
*dapat dilihat pada $a&el /'/+, dan hasil
keterulangan &erdasarkan rasio tinggi puncak
kromatogram menunjukkan nilai "% H (,-):
*dapat dilihat pada $a&el /'/+'
$a&el /'/ 4asil Uji "eterulangan *3epeatability+
#eota!ime >erdasarkan 6uas Area
"romatogram *n H 0+
"eterangan 2 Uji dilakukan dalam asa gerak dengan standar
internal ceadro!il - 1g3ml
$a&el /'- 4asil Uji "eterulangan *3epeatability+
#eota!ime >erdasarkan $inggi
Puncak "romatogram *n H 0+
"eterangan 2 Uji dilakukan dalam asa gerak dengan standar
internal ceadro!il - 1g3ml
Pada &e&erapa literatur, kriteria seksama
di&erikan jika metode mem&erikan simpangan &aku
relati atau koeisien variasi ,: atau kurang' $etapi
nilai ini sangat leksi&el &ergantung pada
konsentrasi analit yang dianalisis, jumlah sampel,
dan kondisi la&oratorium' "oeisien variasi akan
meningkat dengan menurunnya kadar analit yang
dianalisis *4armita, ,../+'
Ha(i! 5i Lini")ita(
Uji linieritas dilakukan untuk melihat
kemampuan metode analisis dalam mem&erikan
respon yang &aik pada &er&agai macam konsentrasi
analit pada suatu kurva kali&rasi untuk
menghasilkan garis lurus' Parameter adanya
hu&ungan linier dinyatakan dengan koeisien
ppm
ceota!ime
*1g3ml+
Kaktu retensi
*menit+
ceadro!il #eota!ime Rasio
(.
(.
(.
(.
(.
(.
/,(/,
/,.=,
/,.)5
/,.=,
/,.)5
/,(..
=,5)5
=,5-.
=,/(?
=,/-
=,/)5
=,-?-
,,,0-55(
,,,)/=/0
,,5.05=,
,,5.=5)/
,,5,,--?
,,55-500
A
/,.== =,//5 ,,5.5==0
"% : .,-/( .,)/? (,(.(0-/
Donse n
tr
as
i
ceota!ime
*1g3ml+
6uas area kromatogram
#eadro!il #eota!ime Rasio
(.
(.
(.
(.
(.
(.
,).0(/
,?=,.)
,??./(
,?0()-
,0-=?5
,?-/?,
-5?,,(
-5()(0
-5-./5
-,=0-0
-,?,(=
-,-/?.
(,=(///)
(,=./?5(
(,=5(,??
(,=(??-)
(,=),,,)
(,=.?-,0
A
,?-?/),) -5(.?.,) (,=,05,)
"% : (,)? .,)- (,-.
Donsentras
i
#eota!ime
*1g3ml+
$inggi puncak kromatogram
#eadro!il #eota!ime Rasio
(.
(.
(.
(.
(.
(.
((.=0
((5(0
((.)=
((/.=
((5(,
((())
=?)/
=)(-
(..=-
(.(,)
(..?)
==0-
.,))(?-=
.,)0?5-0
.,=(.50,
.,))??,.
.,)=.=(,
.,)=.0)0
A
((,5- ==??,- .,)))(55
"% : (,(0 (,/= (,-)
0
korelasi, dan suatu metode analisi yang valid
mempunyai harga koeisien korelasi le&ih dari
.,=== *6'R' Snyder et al, (==?+'
Untuk mengetahui hu&ungan linieritas
antara konsentrasi ceota!ime dengan rasio luas
area kromatogram dan rasio tinggi puncak
kromatogram, di&uat kurva kali&rasi dari
ceota!ime' "urva kali&rasi di&uat dengan cara
mem&uat larutan ceota!ime dalam asa gerak
sehingga diperoleh konsentrasi akhir -, (., (-, ,.,
dan ,- 1g3ml yang mengandung standar internal
ceadro!il dengan konsentrasi akhir - 1g3ml
kemudian setiap konsentrasi ceota!ime diukur
dengan "#"$' Masing<masing konsentrasi
dilakukan tiga kali pengukuran' Persamaan garis
regresi linier dengan koeisien korelasi ter&aik
digunakan untuk menetapkan kadar sampel
ceota!ime untuk kemudian diamati nilai akurasi
dan presisinya' Pada $a&el /'0 dan /'? dapat dilihat
nilai a *intercept+, & *slope+, dan r *koeisien
korelasi+ dari masing<masing persamaan kurva
kali&rasi'
$a&el /'0 4asil Uji 6inieritas #eota!ime
>erdasarkan Rasio 6uas Area
"romatogram *Replikasi H 5+
Replikasi
Eilai
a & R
( .,(??= .,(?)5 .,===--.
, .,()5 .,(0. .,==)/==
5 .,()0 .,(5, .,==)===
"eterangan 2 Uji dilakukan dalam asa gerak dengan konsentrasi
ceota!ime -, (., (-, ,., dan ,- 1g3ml dengan
standar internal ceadro!il - 1g3ml
Untuk menetapkan kadar sampel,
digunakan persamaan kurva kali&rasi yang
mempunyai koeisien korelasi 9 .,===, dimana nilai
ini merupakan kriteria suatu metode analisis yang
valid *6'R' Snyder et al, (==?+' Persamaan garis
regresi linier &erdasarkan rasio luas area pada $a&el
/') *perhitungan dapat dilihat pada 6ampiran+ yang
digunakan untuk menetapkan kadar ceota!ime
adalah y H .,(??= ! I.,(?)5 dengan r H .,===--.'
$a&el /'? 4asil Uji 6inieritas #eota!ime
dengan >erdasarkan Rasio $inggi
Puncak "romatogram *replikasi H 5+
Replikasi
Eilai
a & r
( .,.)0 .,..) .,==)/=)
, .,.)/ .,.?5 .,===-==
5 .,.)0 .,./- .,==)===
"eterangan 2 Uji dilakukan dalam asa gerak dengan konsentrasi
ceota!ime -, (., (-, ,., dan ,- 1g3ml
dengan standar internal ceadro!il - 1g3ml
Persamaan garis regresi linier &erdasarkan rasio
tinggi puncak pada $a&el /'? *perhitungan dapat
dilihat pada 6ampiran yang digunakan untuk
menetapkan kadar ceota!ime adalah y H .,.)/ ! I
.,.?5 dengan r H .,===-=='
Cilai koeisien korelasi yang diperoleh
&erdasarkan rasio luas area kromatogram dan rasio
tinggi puncak kromatogram menunjukkan nilai 9
.,===, hal ini mem&uktikan &ah@a metode analisis
yang digunakan sudah memenuhi kriteria linieritas
pada rentang -<,- 1g3ml' Persamaan garis kurva
kali&rasi yang ter&aik ditunjukkan pada Jam&ar /'5
dan /'/
Jam&ar /'5 "urva kali&rasi ceota!ime
&erdasarkan rasio luas area
kromatogram
"eterangan 2 "urva kali&rasi di&uat dari konsentrasi
ceota!ime -, (., (-, ,., dan ,- 1g3ml
dengan standar internal ceadro!il - 1g3ml
dalam asa gerak'
Jam&ar /'/ "urva kali&rasi ceota!ime
&erdasarkan rasio tinggi puncak
kromatogram
"eterangan 2 "urva kali&rasi di&uat dari konsentrasi ceota!ime
-, (., (-, ,., dan ,- 1g3ml dengan standar
internal ceadro!il - 1g3ml dalam asa gerak'
Ha(i! 5i Limit of Detection +LOD/
Limit of detection *67D+ mutlak
ditentukan jika analit yang dianalisis
konsentrasinya relati kecil seperti dalam matrik
?
&iologis *J' Indrayanto, (==/+' 4asil uji 67D
dihitung &erdasarkan kurva kali&rasi ceota!ime
dari persamaan yang mempunyai koeisien korelasi
*r+ ter&aik' Cilai 67D ditetapkan dari kurva
kali&rasi ceota!ime terhadap rasio luas area
kromatogram dan rasio tinggi puncak
kromatogram' Cilai 67D dari rasio luas area
kromatogram adalah .,.-.), 1g3ml dan
&erdasarkan rasio tinggi puncak kromatogram
adalah .,.-)=0 1g3ml'
Ha(i! 5i Limit of Quantitation +LO:/
Limit of Cuantitation *678+ mutlak
ditentukan jika analit yang dianalisis
konsentrasinya relati kecil seperti dalam matrik
&iologis *J' Indrayanto, (==/+' 4asil uji 678
dihitung &erdasarkan kurva kali&rasi ceota!ime
dari persamaan yang mempunyai koeisien korelasi
*r+ yang paling &aik' Cilai 678 ditetapkan dari
kurva kali&rasi ceota!ime terhadap rasio luas area
kromatogram dan rasio tinggi puncak
kromatogram' Cilai 678 dari rasio luas area
kromatogram adalah .,(0=/ 1g3ml dan &erdasarkan
rasio tinggi puncak kromatogram adalah .,(=0-
1g3ml' Cilai 678 sangat tergantung pada galat
sistemik yang dapat dilihat se&agai intercept atau
titik potong pada sum&u y dari persamaan garis
kurva kali&rasi'
Ha(i! P"n"ntuan K"t"!itian +Precision/ %an
K"t"3atan +Accuracy/
Untuk mengetahui presisi dan akurasi,
di&uat 5 macam konsentrasi sampel ceota!ime
yang kadarnya ditetapkan &erdasarkan kurva
kali&rasi ceota!ime' "onsentrasi sampel
ceota!ime dalam asa gerak di&uat sekitar nilai
kosentrasi pada kurva kali&rasi, &erturut<turut
adalah (., ,., dan ,- 1g3ml dan mengandung
standar internal ceadro!il - 1g3ml' "adar sampel
ditetapkan dari persamaan kurva kali&rasi
ceota!ime terhadap rasio luas area kromatogram
dan tinggi puncak' "emudian data yang diperoleh
digunakan untuk menentukan nilai akurasi dan
presisi'
Pada $a&el /') terlihat &ah@a perhitungan
kadar sampel ceota!ime &erdasarkan rasio luas
area kromatogram mem&erikan nilai presisi yang
dinyatakan se&agai "% *:+ dari konsentrasi (., ,.,
dan ,- 1g3ml &erturut<turut adalah (,,):, (,.5:,
dan .,55:'' Cilai terse&ut sesuai dengan
persyaratan, yaitu dengan nilai "% ; ,:' Untuk
nilai akurasi yang dinyatakan dalam : recovery
sampel dengan konsentrasi (., ,., dan ,- 1g3ml
&erturut<turut adalah =-,0,<==,():, =),=,<
(..,)/:, dan ==,00<(..,5,: *perhitungan dapat
dilihat pada 6ampiran+'
Pada $a&el /'= terlihat &ah@a perhitungan
kadar sampel ceota!ime &erdasarkan rasio tinggi
puncak kromatogram mem&erikan nilai presisi *"%
:+ untuk ketiga sampel &erturut<turut adalah .,(=
:, .,/=: dan .,5-:' Untuk nilai akurasi dari
sampel ceota!ime dengan konsentrasi (., ,., dan
,- 1g3ml dengan standar internal ceadro!il -
1g3ml &erdasarkan perhitungan kurva kali&rasi
rasio tinggi puncak komatogram &erturut<turut
adalah =5,?0<==,0=:, (.(,.0<(.(,==:, dan =),))<
==,-0: *perhitungan dapat dilihat pada 6ampiran+'
$a&el /') 4asil Uji Akurasi dan Presisi
Sampel ceota!ime >erdasarkan
Rasio 6uas Area "romatogram
Replikasi
"onsentrasi ceota!ime nominal *1g3ml+
(. ,. ,-
"onsentrasi ceota!ime yang diperoleh
*1g3ml+
(
,
5
=,-0/0
=,-0,,
=,????
,.,(0)(
(=,?)//
(=,)/,,
,-,.?=/
,/,=(-.
,/,=0))
Replikasi Akurasi *:+
(
,
5
==,()
=-,0-
=-,0,
(..,)/
=),=,
==,,(
(.,5,
==,00
==,))
Akurasi =0,), ==,00 ==,=-
Presisi *:
"%+
(,,) (,.5 .,55
"eterangan 2 Uji akurasi dan presisi dilakukan pada sampel
ceota!ime dalam asa gerak dengan standar
internal ceadro!il - 1g3ml'
N"onsentrasi ceota!ime yang diperolehO
merupakan konsentrasi ceota!ime hasil
perhitungan dari persamaan kurva &aku y H
.,(??=! I .,(?)5, r H .,===(
$a&el /'= 4asil Uji Akurasi dan Presisi
Sampel ceota!ime >erdasarkan
Rasio $inggi Puncak "romatogram
Replikasi
"onsentrasi ceota!ime nominal
*1g3ml+
(. ,. ,-
"onsentrasi ceota!ime yang diperoleh
*1g3ml+
(
,
5
='?5?.
='?5/5
='?.5=
,.,,((,
,.,5=?5
,.,,/.,
,/,?,..
,/,)=(.
,/,)((-
Replikasi Akurasi *:+
(
,
5
=5,?0
==,0=
=-,0,
(.(,.0
(.(,==
(.(,,.
=),))
==,-0
==,,-
Akurasi =?,,- (.(,/, ==,,5
Presisi *:
"%+
.'(= .'/= .'5-
"eterangan 2 Uji akurasi dan presisi dilakukan pada sampel
ceota!ime dalam asa gerak dengan standar
internal ceadro!il - 1g3ml
N"onsentrasi ceota!ime yang diperolehO
merupakan konsentrasi ceota!ime hasil
)
perhitungan dari persamaan kurva &aku y H
.,.)/! I .,.?5, r H .,===-
Ha(i! 5i K"("(uaian Si(t"& +System Suitability
Test/
Untuk memastikan &ah@a sistem yang
digunakan &erjalan secara eekti maka perlu
dilakukan uji kesesuaian sistem' Suatu parameter
yang &erguna adalah keterulangan penyuntikan
yang ditentukan dengan menghitung koeisien
variasi *"%+ dari @aktu retensi, rasio luas area,
rasio tinggi puncak, tailing factor, dan asimetri
puncak kromatogram'
Dilakukan enam kali penyuntikan terhadap
sampel ceota!ime dengan konsentrasi (. 1g3ml,
yang mengandung standar internal ceadro!il -
1g3ml, kemudian diamati @aktu retensi, rasio luas
area, dan rasio tinggi puncak kromatogram'
"onsentrasi terse&ut dipilih untuk me@akili
konsentrasi rendah, diasumsikan jika hasil
konsentrasi rendah sudah dapat mem&erikan nilai
yang &aik, maka diharapkan konsentrasi tinggi
mem&erikan nilai yang &aik pula' Pada $a&el /'(.
dapat diketahui "% dari @aktu retensi, rasio luas
area kromatogram, dan rasio tinggi puncak
kromatogram ; /:, nilai ini menunjukkan &ah@a
metode analisis yang digunakan telah memenuhi
kriteria kesesuaian sistem yaitu "% ; (.:'
"esesuaian sistem juga digunakan untuk
mengetahui aktor asimetri dan aktor ikutan
*tailing factor+ dari puncak' Asimetri dan aktor
ikutan digunakan untuk mengetahui kondisi kolom
dan kondisi perco&aan' Asimetri puncak ceota!ime
dengan konsentrasi(. 1g3ml dan ceadro!il adalah
. *terdapat pada hasil kromatogram+, dapat dilihat
pada kromatogram kesesuaian sistem *pada
lampiran J+ &ah@a kedua puncak terlihat cukup
simetris' Cilai terse&ut telah memenuhi kriteria
nilai asimetri yakni ; , *6'R' Snyder et al, (==?+'
Cilai aktor ikutan untuk puncak ceota!ime dan
ceadro!il adalah . *terdapat pada hasil
kromatogram+, dapat dilihat pada kromatogram
keseuaian system *pada lampiran J+ &ah@a kedua
puncak tidak memiliki actor ikutan' Faktor ikutan
yang diperoleh telah memenuhi nilai persyaratan,
yaitu ; , *Snyder et al, (==?+'
$a&el /'(, 4asil Uji "esesuaian Sistem
#eota!ime *n H 0+
Cilai "% atas
@aktu retensi, luas area
kromatogram, tinggi
puncak kromatogram,
asimetri, dan aktor ikutan
"onsentrasi
ceota!ime
.,,- 1g3ml
Cilai
koeisien
variasi *"%+
Kaktu
retensi
#eadro!il
ceota!ime
.,-/((
.,)/?,
Rasio (,(.(0
6uas area
kromatogram
#eadro!il
ceota!ime
(,)?(5
.,)-,.
Rasio (,-.(0
$inggi
puncak
kromatogram
#eadro!il
ceota!ime
(,(0/?
(,/=./
Rasio (,-??.
"eterangan 2 Uji kesesuaian sistem dilakukan pada ceota!ime
(. 1g3ml dalam asa gerak dengan standar internal
ceadro!il - 1g3ml
Minut es
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
V
olts
0.000
0.002
0.004
0.006
0.008
0.010
0.012
V
olts
0.000
0.002
0.004
0.006
0.008
0.010
0.012
(
9
.
(
(
&
1
(
+
2
+
.
+
.
(
(
%
&
/
+
.
+
+
&
9
/
/
/
%
2
(
.
&
1
9
%
?
+
1
%
2
9
+
2
9
2
%
2
1
2
?
(
(
+
9
?
%
.
Detector A- 1 (235nm)
cefocefa
ij al fg 10 ppm 80PO4pH4. 4-20!eOH 20 "# 0.8 m#menit 0-08-2008-002
3etention !ime
Area
Height
Jam&ar /'- "romatogram overlay uji
kesesuaian sistem ceota!ime (.
1g3ml dengan standar internal
ceodro!il - 1g3ml dalam asa
gerak *n H 0+
SIMPLAN DAN SARAN
Si&3u!an
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan
hal<hal se&agai &erikut 2 *(+ 7ptimasi kondisi
"#"$ dapat dilakukan dengan &aik karena telah
memenuhi kriteria dari @aktu retensi, resolusi,
jumlah keeping teoritis dan 4F$P, sehingga
analisis lanjut dapat dilakukan secara "#"$
dengan detektor U%' *,+ Dari hasil validasi metode
yang meliputi parameter 2 selektivitas,
keterulangan, linieritas, &atas deteksi, &atas
kuantitasi, ketelitian, ketepatan, dan kesesuaian
sistem, maka metode yang digunakan memiliki
validitas sesuai dengan yang dipersyaratkan
sehingga dapat digunakan untuk menganalisis
#eota!ime dalam pelarutnya'
Sa)an
Untuk mendapatkan hasil yang le&ih &aik,
maka perlu dilakukan hal<hal seperti &erikut 2
*(+melakukan validasi metode analisis ceota!ime
dalam cairan hayati *urin atau plasma+ melalui
=
ekstraksi *,+ Menggunakan rela@an *volunteer+
agar hasil yang diperoleh dapat langsung digunakan
untuk uji ketersediaan hayati *&ioavaila&ilitas+ dan
uji kesetaraan hayati *&ioekivalensi+'
DAFTAR PSTAKA
American Society o 4ealth<System Pharmacists,
,..?'#eota!ime'http'))idsearchyahooc
m) PDiakses tanggal ,. Desem&er ,..)Q'
Departemen "esehatan Repu&lik Indonesia' (==-'
Farma"ope Gndonesia' Fdisi I%' Jakarta2
Departemen "esehatan Repu&lik
Indonesia' hal' (..=<(.(,'
Jritter, R'J', J'M' >o&&it, dan A'F' Sch@arting'
(==(' Pengantar Dromatografi' Fdisi II'
>andung2 I$>' hal'().<,5.'
4armita' ,../' Petunjuk pelaksanaan validasi
metode dan cara perhitungannya' ,a@alah
Glmu Defarmasian (*5+2((?<(5-'
4idayat, A' (===' Validasi ,etode Analisis Dimia'
>ul' Agro >io' ,*,+2,,<,)'
Indrayanto, J' (==/' Metoda validasi pada analisis
dengan kromatograi' ,edi"a7Hurnal
Dedo"teran I Farmasi ,.*,+2 /=<-('
Miller, J'#' and J'C' Miller' (=))' #tatistic for
Analytical Chemistry' ,
nd
Fdition' Ce@
Gork2 John Kiley R Son' p'(.=<(,.'
Pra&aningrum, C' dan Septiana %' ,..)'
#eota!ime'http'))yosefwwordpresscom
) (&&%)&2)' P(0 7kto&er ,..)+
Snyder, 6'R', J'J' "irkland, and J'6' Jlajch' (==?'
Practical HPLC ,ethod <evelopment ,
nd
Fdition' Ce@ Gork2 John Killey R Sons,
Inc' p' ((=<(//, 0/5<?,), ?50'
Under@ood, A'6' (=)0' Analisis Dimia Duantitatif'
Penerjemah2 Aloysius 4'P' Jakarta2
Frlangga' hal' --5<--='
(.