Anda di halaman 1dari 11

DOSEN : NS.

VINA AGUSTINA


KELOMPOK I
Keperawatan Gawat Darurat II
Sistem Perkemihan
Kasus Retensi Urine
Nama Anggota
Adhy Cristyo L.
Andreas
Anno Frans
Berkat Try S.
Desy Nor Hidayati
Dika Purnama S.
Eka Maria
Evi Septyani
Fresilia Yunita
Gusti Andri
Inten Titis P.
Jonathan Efraim
Jupri Wahyono
Mega Cristina W.
Pengertian
Retensi urine adalah suatu keadaan
penumpukan urine di kandung kemih dan
tidak mempunyai kemampuan untuk
mengosongkannya secara sempurna. Retensio
urine adalah kesulitan miksi karena kegagalan
urine dari fesika urinaria.
(Kapita Selekta Kedokteran).
Etiologi
1. Supra vesikal berupa kerusakan pada pusat miksi di
medullaspinalis.
2. Vesikalberupa kelemahan otot detrusor karena lama
teregang.
3. Intravesikal berupa pembesaran prostat, kekakuan
lehervesika, batu kecil dan tumor.
4. Dapat disebabkan oleh pembesaran prostat,kelainan
patologi uretra, trauma, disfungsi neurogenik
kandung kemih.
Kasus
Tn. J usia 25 tahun mengeluh sudah 2 hari sulit BAK, tiap kali BAK
keluarnya sedikit-sedikit dan mengeluh nyeri pada saat BAK, nyeri
terasa di daerah suprapubic/di kandung kemih seperti diiris-iris
dengan skala nyeri (1-10) : 6 (sedang). Dengan kondisi tersebut
pasien tampak cemas dan gelisah kemudian pasien diantar oleh
keluarganya ke RS dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. Di IGD pasien
langsung dilakukan pemeriksaan dan hasil pemeriksan yang
didapatkan TTV : TD: 130/80 mmHG; N: 84 x/mnt; RR: 24 x/mnt;
S: 36,8 C. Pada saat dipalpasi di daerah suprapubic/di kandung
kemih teraba keras. Pemeriksaan laboratorium: Darah Rutin
(Leukosit: 5200 mm; LED: 5 ml/jam; HB: 14 g/dl), Darah Kimia
(Ureum: 30 mg/dl), Urine (Protein: Meningkat (+); Warna urine
kuning pekat). Serta dilakukan pemeriksaan foto polos abdomen
dan terlihat bayangan buli-buli yang penuh dan membesar. Dari
data pengkajian di atas Tn. J didiagnosa medis Retensi Urine.
Pengkajian
Keluhan utama: pasien mengatakan nyeri pada saat
BAK, nyeri terasa di daerah suprapubic/di kandung
kemih seperti diiris-iris dengan skala nyeri (1-10) : 6
(sedang).
RPS: pasien mengeluh sudah 2 hari sulit BAK, tiap
kali BAK keluarnya sedikit-sedikit dan mengeluh
nyeri pada saat BAK.
RPK: pasien mengatakan tidak memiliki riwayat
penyakit keluaraga seperti yang dialami pasien.
Psikologi: pasien tampak cemas dan gelisah.

Pemeriksaan Fisik
Pada saat dipalpasi di daerah suprapubic/di
kandung kemih teraba keras.
TTV : TD: 130/80 mmHG; N: 84 x/mnt; RR: 24
x/mnt; S: 36,8 C.

Pemeriksaan Laboratorium
Darah Rutin
Leukosit : 5200 mm (4.500-10.000 mm)
LED : 5 ml/jam (0-10 ml/jam)
HB : 14 g/dl (13.5-18.0 gr/dl)
Darah Kimia
Ureum : 30 mg/dl (7-15 mg/dl),
Urine
Protein : Meningkat (+)
Warna urine kuning pekat

Pemeriksaan Diagnostik
Foto polos abdomen dan genitalia
- terlihat bayangan buli-buli yang penuh dan
membesar.
- adanya batu (opaque) di uretra atau orifisium
internum.
Uretrografi untuk melihat adanya striktura, kerobekan
uretra, tumor uretra.
Ultrasonografi untuk melihat volume buli-buli, adanya
batu, adanya pembesaran kelenjar
prostat.
Penatalaksanaan
1. Kateterisasi Urethra
Indikasi
Mengambil sample urin untuk kultur urin
Mengukur residu urin
Memasukan bahan kontras untuk pemeriksaan radiologi
Monitor produksi urin (untuk menilai hidrasi, fungsi ginjal, respon terapi, balance
cairan dll).
Mengukur tekanan intra abdomen secara tidak langsung (indirect)
Semua penderita yang datang dengan keluhan berupa tidak bisa kencing (retensi
urine)
Sebagai bagian dari persiapan pra operasi dan penatalaksanaan post operasi.

2. Dainage Supra Pubik
Indikasi
Untuk mengatasi retensi urine, khususnya bila kateterisasi uretral sulit atau
berbahaya misalnya pada pasien dengan pembesaran prostat, strictur
uretra, atau pada pasien quadriplegic.

Anda mungkin juga menyukai