Anda di halaman 1dari 24

Makalah Fisika

Kinematika Gerak Lurus














Disusun oleh :
Calvin (5)
Natasha (20)
Nicole (21)
Priscilla (24)
Weena (29)




SMAK IPEKA SUNTER
JL BARU, SUNTER AGUNG, JAKARTA UTARA
9 Agustus 2014

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu pengetahuan saat ini mengalami perkembangan yang pesat, perkembangan tersebut
mulai dari perkembangan pola pikir manusia hingga manusia mampu menciptakan suatu alat yang
dapat digunakan untuk memudahkan kerja manusia dan mampu menggantikan peran manusia.
Hasil dari pemikiran manusia ini memungkinkan manusia untuk menemukan terobosan baru
dalam bidang ilmu pengetahuan, salah satu ilmu pengetahuan yang diciptakan dari hasil
pemikiran manusia adalah penemuan mengenai alat navigasi. Pengertian dari alat navigasi adalah
sebuah alat yang digunakan untuk menentukan arah dalam dunia maretime. Teknologi sendiri
diartikan sebagai istilah yang dapat dipandang sebagai produk dan proses nilai tambah untuk
meningkatkan dan mempermudah pelaksanaan hasil, maka manusia menciptakan suatu
instrument yakni teknologi.
Manusia sudah mengenal keberadaan sistem navigasi dengan menggunakan pedoman
benda-benda angkasa alamiah yaitu bulan, bintang, dan matahari manusia pada zaman dahulu
tidak hanya menggunakan bintang, bulan dan matahari sebagai penunjuk navigasi saja mereka
juga menggunaknnya sebagai penunjuk waktu.
Selain itu seiring dengan perkembangan zaman maka alat navigasi dibedakan menjadi
beberapa tipe atau model yakni :
1. Kompas
Kompas merupakan salah satu penemuan penting dari perkambaangan ilmu pengetahuan
manusia, salah satu alat navigasi yang mampu menentukan arah keberadaan seseorang dan
mampu menunjukkan arah. Penemuan kompas pertama adalah kompas magnetik, kompas ini
merupakan hasil penemuan mengenai medan magnet besar yang berada di dalam bumi, yang
diduga akibat dari pergeseran inti cair dan semi cair yang berada dalam pusat bumi.
2. Peta
Peta merupakan perlengkapan utama dalam penggambaran dua dimensi (pada bidang datar)
keseluruhan atau sebagian dari permukaan bumi yang diproyeksikan dengan perbandingan/skala
tertentu.
3. Radar
Radar adalah merupakan singkatan yang diciptakan di tahun 1940 untuk radio detection and
ranging. Radar banyak digunakan untuk transportasi udara seperti pesawat terbang, karena sistem
navigasi ini merupakan alat yang mampu mendeteksi sinyal gelombang radio berfrekuensi tinggi
dan radar digunakan sebagai alat untuk mendeteksi keberadaan pesawat ketika sedang mengudara.
4. GPS(Global Positioning System)
Global Positioning System (GPS) merupakan perkembangan alat navigasi dari kompas, dan
radar.GPS funginya hampir ssama dengan kompas maupun radar namun GPS telah lebih
berkembang karena GPS dapat menunjukkan posisi dimana si pengguna berada dengan bantuan
satelit luar angkasa. Satelit ruang angkasa akan memberikan sinyal radio dengan kecepatan tinggi
dan sama dengan kecepatan sinar cahaya (186.000 mil atau 300.000 km per detik) dan koordinat
posisi dimana GPS tersebut digunakan kemudian GPS akan menyimpan informasi tersebut dan
diubah menjadi sebuah peta elektronik yang akan disimpan di dalam memori alat penerima. Hal
ini akan membantu orang dalam menemukan titik koordinat suatu wilayah atau tempat.


Gambar2 Lawrence Sperry, orang pertama mendemonstrasikan
sistem pilot otomatis pada tahun 1914.

Pilot otomatis (dari bahasa Inggris: autopilot) adalah
sistem mekanikal, elektrikal, atau hidrolik yang memandu sebuah
kendaraan tanpa campur tangan dari manusia. Umumnya pilot
otomatis dihubungkan dengan pesawat, tetapi pilot otomatis juga
digunakan di kapal dengan istilah yang sama.
Pilot otomatis menghubungkan indikator ketinggian menggunakan giroskop dan kompas
magnetik ke rudder, elevator dan aileron. Sistem pilot otomatis tersebut dapat menerbangkan
pesawat secara lurus dan rata menurut arah kompas tanpa campur tangan pilot, sehingga
mencakup 80% dari keseluruhan beban kerja pilot dalam penerbangan secara umum. Sistem pilot
otomatis lurus-dan-rata ini masih umum sekarang ini, lebih murah dan merupakan jenis pilot
otomatis yang paling dipercaya. Sistem tersebut juga memiliki tingkat kesalahan terkecil karena
kontrolnya yang tidak rumit.
Peluru kendali (Rudal)

Peluru kendali (disingkat: rudal), peluru berpandu atau misil adalah senjata roket militer yang bisa
dikendalikan atau memiliki sistem pengendali otomatis untuk mencari target atau menyesuaikan
arah. Dalam penggunaan sehari-hari, istilah "misil" merujuk kepada roket dengan sistem kendali,
sedangkan "roket" digunakan untuk roket tanpa sistem kendali. Perbedaan utama di antara
dianggap sangat sedikit selain perbedaan sistem kendali.
Peluru kendali balistik
Peluru kendali balistik adalah peluru kendali yang memakai
lintasan trayektori yang ditentukan oleh balistik dalam sistem
pengirimannya. Peluru kendali ini hanya dikendalikan dalam masa
peluncuran saja dan dapat diluncurkan dari lokasi tetap seperti silo
misil, kendaraan peluncur, pesawat, kapal atau kapal selam. Tahap
peluncuran dapat berlangsung dari puluhan detik sampai beberapa menit dan
dapat terdiri sampai dengan tiga tingkat roket. Trayektori rudal balistik terdiri dari tiga tahap yaitu
tahap peluncuran, tahap terbang bebas dan fase memasuki kembali atmosfer bumi.

Peluru kendali jelajah
Peluru kendali jelajah adalah peluru kendali yang memakai sayap dan
menggunakan jet sebagai tenaga penggerak. Peluru kendali jelajah
intinya adalah bom terbang. Peluru kendali jelajah dirancang untuk
membawa hulu ledak konvensional dalam jumlah besar atau nuklir dan
dapat menjangkau ratusan mil dengan tingkat akurasi tinggi. Peluru
kendali jelajah modern dapat terbang mencapai
kecepatansupersonik atau di atas subsonik, menggunakan sistem kendali
otomatis dan terbang pada ketinggian rendah untuk menghindari radar.
Rudal jenis ini yang terkenal antara lain adalah BGM-109 Tomahawk AS yang dapat mencapai
jangkauan 1.100 km.
Peluru kendali anti-kapal
Peluru kendali anti-kapal adalah rudal yang fungsi utamanya adalah untuk menghancurkan kapal
permukaan. Kebanyakan rudal anti-kapal menggunakan sistem pemandu inersial dan pelacak
radar aktif. Rudal anti-kapal dapat diluncurkan dari kapal, kapal selam,pesawat, helikopter dan
kendaraan darat.

Torpedo
Torpedo adalah proyektil berpenggerak sendiri yang diluncurkan dari atas
permukaan atau di bawah permukaan air yang kemudian meluncur di bawah
permukaan air, dirancang untuk meledak pada kontak atau jarak tertentu
dengan target. Torpedo dapat diluncurkan dari kapal, kapal
selam, helikopter, pesawat dan ranjau laut. Beberapa contoh torpedo modern
antara lain MK 48 AS yang diluncurkan dari tabung torpedo kapal selam dan
menggunakan sonar pasif atau aktif, serta VA-111 Shkval buatan Rusia yang
menggunakan efeksuperkavitasi dapat mencapai kecepatan 200 knot atau 370
km/jam.
Sejarah Rudal Dunia
Rudal atau misil telah digunakan sejak zaman Vedic di India. Mereka menggunakan
senjata yang disebut Astra yang dikendalikan dengan mantra saat berperang. Namun kemudian
Astra tidak lagi digunakan untuk mencegah terjadinya suatu bencana Idikasa akibat penggunaan
mantra pada Astra. Hal ini dapat diketahui para ahli dari gambaran- gambaran pada kitab
Mahabharata dan Ramayana.
Rudal jelajah pertama yang dikembangkan adalah Kettering Bug yang dikembangkan
oleh Amerika Serikat pada 1917 untuk digunakan dalam Perang Dunia I. Rudal ini terbang lurus
untuk waktu yang telah ditentukan sebelumnya kemudian sayapnya akan dilepaskan untuk
kemudian badan rudal yang mengandung hulu ledak jatuh menghujam tanah. Rudal ini tidak
pernah digunakan dalam perang karena Perang Dunia I selesai sebelum rudal ini dapat digunakan.
Rudal jenis ini yang terkenal antara lain adalah BGM-109 Tomahawk AS yang dapat mencapai
jangkauan 1.100 km.
Peluru kendali modern yang sukses, pertama kali diciptakan dan digunakan oleh para
tentara Nazi Jerman pada 1930-an dan 1940-an atas instruksi dari Walter Dornberger pada Perang
Dunia ke 2. Dua misil yang paling terkenal adalah misil V1 dan V2. Seusai Perang Dunia ke-2,
barulah negara- negara di seluruh dunia turut mempelajari pembuatan rudal. Angkatan Udara
Amerika Serikat segera mempelajari cara membuat rudal baru untuk menyamai kekuatan V2
milik Jerman.
India yang sejak dahulu sudah mempelajari dan mengetahui cara kerja rudal, namun
karena penjajahan Inggris mereka menjadi terbelakang dalam penelitian. Akhirnya seorang
peneliti sekaligus mantan presiden India, Dr APJ Abdul Kalam mendirikan Integrated Guided
Missile Development Programme (IGMDP) yang meluncurkan perangkat satelit pertama, SLV-3
yang mengorbitkan satelit Rohini.
Sejak 26 Juli 1983, IGMDP telah mempublikasi hasil- hasil penelitiannya, dan
memproduksi banyak senjata- senjata lain selain rudal. Pada tahun 1998 India mempublikasi
penemuan nuklir dan menjadi negara pencipta senjata nuklir utama.



B . Pertanyaan

1. Bagaimana menjelaskan sistem navigasi autopilot dengan konsep kinematika gerak.

2. Bagaimana menjelaskan sistem peluru kendali dengan konsep kinematika gerak.





















BAB II
DASAR TEORI

A. Pengertian Istilah

Navigasi
Berasal dari bahasa latin navis dan agere. Navis diartikan kapal, dan agere diartikan
sebagai pekerjaan memindahkan atau menjalankan. Pada umumnya diartikan sebagai
"pengetahuan sekaligus seni memindahkan kapal dari satu tempat ke tempat lain di muka bumi,
sesuai rencana. Sistem navigasi satelit adalah sistem digunakan untuk menentukan posisi
di Bumi, dengan menggunakan penyelarasan sinyal satelit. Navigasi udara adalah pemberi
informasi menggunakan gelombang radio ke pesawat. Navigasi laut adalah sejumlah teknik dan
peralatan yang digunakan dalam melakukan perjalanan atau aktivitas di laut, navigasi yang
banyak dipakai dalam perjalanan di laut adalah kompas, peta dan GPS. Navigasi darat adalah
cara menentukan arah dan posisi, yaitu arah yang akan dituju dan posisi keberadaan navigator
berada di medan sebenarnya yang diproyeksikan pada peta, kompas, serta GPS.
Cara kerja GPS secara logik ada 5 langkah:
1. Memakai perhitungan triangulation dari satelit.
2.Untuk perhitungan triangulation, GPS mengukur jarak menggunakan travel time sinyal
radio.
3. Untuk mengukur travel time, GPS memerlukan memerlukanakurasi waktu yang tinggi.
4. Untuk perhitungan jarak, kita harus tahu dengan pasti posisisatelit dan ketingian pada
orbitnya.
5. Terakhir harus menggoreksi delay sinyal waktu perjalanan diatmosfer sampai diterima
receiver.
Cara kerja sistem navigasi menggunakan sejumlah satelit yang berada di orbit bumi,
yang memancarkan sinyalnya ke bumi dan ditangkap oleh sebuah alat penerima. Ada tiga bagian
penting dari sistim ini, yaitu bagian kontrol, bagian angkasa, dan bagian pengguna.
Bagian control
Seperti namanya, bagian ini untuk mengontrol. Setiap satelit dapat berada sedikit di luar
orbit, sehingga bagian ini melacak orbit satelit, lokasi, ketinggian, dan kecepatan. Sinyal-sinyal
dari satelit diterima oleh bagian kontrol, dikoreksi, dan dikirimkan kembali ke satelit.
Bagian angkasa
Bagian ini terdiri dari kumpulan satelit-satelit yang berada di orbit bumi, sekitar 12.000
mil diatas permukaan bumi. Kumpulan satelit-satelit ini diatur sedemikian rupa sehingga alat
navigasi setiap saat dapat menerima paling sedikit sinyal dari empat buah satelit. Sinyal satelit ini
dapat melewati awan, kaca, atau plastik, tetapi tidak dapat melewati gedung atau gunung. Satelit
mempunyai jam atom, dan juga akan memancarkan informasi waktu/jam ini. Ada dua jenis
gelombang yang saat ini dipakai untuk alat navigasi berbasis satelit pada umumnya, yang pertama
lebih dikenal dengan sebutan L1 pada 1575.42 MHz. Sinyal L1 ini yang akan diterima oleh alat
navigasi. Satelit juga mengeluarkan gelombang L2 pada frekuensi 1227.6 Mhz. Gelombang L2 ini
digunakan untuk tujuan militer dan bukan untuk umum.
Bagian Pengguna
Bagian ini terdiri dari alat navigasi yang digunakan. Satelit akan memancarkan data
almanak dan ephemeris yang akan diterima oleh alat navigasi secara teratur. Data almanak
berisikan perkiraan lokasi (approximate location) satelit
yang dipancarkan terus menerus oleh satelit. Data
ephemeris dipancarkan oleh satelit, dan valid untuk
sekitar 4-6 jam. Untuk menunjukkan koordinat sebuah
titik (dua dimensi), alat navigasi memerlukan paling
sedikit sinyal dari 3 buah satelit. Untuk menunjukkan
data ketinggian sebuah titik (tiga dimensi), diperlukan
tambahan sinyal dari 1 buah satelit lagi. Dari sinyal-
sinyal yang dipancarkan oleh kumpulan satelit tersebut,
alat navigasi akan melakukan perhitungan-perhitungan,
dan hasil akhirnya adalah koordinat posisi alat tersebut.

Sistem navigasi pesawat
Dengan sistem vektor yang dikalibrasikan
dengan komputer navigasi pesawat pilot dapat
memantauarah tujuan pendaratan pesawat. Jadi
tidak pernah sebuah pesawat tersesat ke laintempat.
Sebagai contoh kejadian yang menimpa pesawat
Adam Air pada bulan Februari 2006 sewaktu
menjalani penerbangan dari bandara Soekarno
Hatta menuju bandara Hasanudin di Makasar.
Ketidak telitian pihak otoritas penerbangan yang
mengijinkan pesawat Adam Air terbang dengan
sistem navigasi yang tidak berfungsi
menyebabkanPesawat Adam Air berputar-putar di
udara tanpa tahu arah selama tiga jam,
sebelummendarat darurat di bandara El Tari Nusa Tenggara Timur. Kesalahan akibat
tidak berfungsinya system navigasi adalah kesalahan yang fatal dalam dunia penerbangan.
Agar suatu sistem navigasi dapat diterapkan, error pada sistem tersebut harus dipelajari
dengan baik (karakterisasi). Tidak hanya sumber-sumber yang menyebabkan rendom error yang
dipelajari dan dikarakterisasi, tetapi juga harus mempelajari bagaimana menyatakan eror tersebut
pada kuantitas yang dihitung oleh sistem navigasi. Sebagai contoh, ketika sistem navigasi
menghitung lokasi suatu pesawat dengan menggunakan pengukuran jarakdari beberapa beacon.
Permasalahan ini umumnya dikenal dengan istilah triangulation karena untuk menentukan lokasi
suatu pesawat tanpa ambigu, butuh paling sedikit tiga beacon. Beacon ini bisa berupa stasiun
pemancar DME ( Distance Measuring Equipment), satelit GPS, atau pseudollite.





Keterangan gambar disamping:
Titik merah = lokasi pesawat
Titik hitam = letak stasiun DME
Titik biru = range measurement




Autopilot
Navigasi pilot otomatis (dari bahasa Inggris: autopilot) adalah sistem mekanikal,
elektrikal, atau hidrolik yang memandu sebuah kendaraan tanpa campur tangan dari manusia.
Umumnya pilot otomatis dihubungkan dengan pesawat, tetapi pilot otomatis juga digunakan di
kapal dengan istilah yang sama. Sistem autopilot menggunakan sistem Loloh balik atau umpan-
balik atau suap-balik (feedback) adalah suatu proses di mana sebagian dari output (keluaran) di-
loloh-balik- kan ke
bagian input
(masukan).
Sistem autopilot pesawat
Walaupun terdapat banyak variasi dari sistem autopilot, kebanyakan sistem autopilot dapat
diklasifikasikan berdasarkan jumlah bagian (part/surface) yang dikendalikan. Tetapi terdapat tiga
bagian pengendali dasar (basic control surface) yang mempengaruhi kinerja pesawat :
1. Elevator: perangkat pada ekor pesawat yang mengatur pitch
(ayunan sirip ekor terhadap sumbu x).
2. Rudder: perangkat pada ekor pesawat yang mengatur gerak
pesawat terhadap sumbu y.
3. Ailerons: perangkat pada tepi belakang pesawat untuk
menggulingkan pesawat.
Operasi Dasar Auto Pilot
Dasar untuk operasi sistem autopilot adalah koreksi
kesalahan. Ketika sebuah pesawat gagal untuk memenuhi
kondisi yang dipilih, kesalahan dikatakan
telah terjadi. Sistem autopilot otomatis mengoreksi kesalahan itu
dan mengembalikan pesawat ke flight attitude yang diinginkan oleh pilot. Ada dua cara
dasar yang dilakukan oleh sistem autopilot modern. Salah satunya adalah posisi yang
berdasarkan dan lainnya adalah tingkat berbasis. Sebuah posisi yang
berdasarkan autopilot memanipulasi kontrol pesawat itu sehingga setiap penyimpangan dari yang
diinginkan flight attitude tersebut diperbaiki. Hal ini dilakukan dengan menghafal sikap pesawat
yang diinginkan dan menggerakkan kontrol sehingga pesawat kembali ke attitude semula.
Tingkat berbasis pilot otomatis menggunakan informasi tentang tingkat pergerakan
pesawat, dan memindahkan kontrol permukaan untuk melawan laju perubahan
yang menyebabkan kesalahan. Penggunaan pesawat paling besar berbasis autopilot sistem.
Pesawat kecil dapat menggunakan salah satunya.

Komponen Auto Pilot
Kebanyakan sistem autopilot terdiri dari empat komponen dasar, ditambah berbagai
switch dan unit pembantu. Empat dasar komponen: Sensing Elemen,Computer Elemen, Output
Elemen, dan Command Elemen. Banyak sistem autopilot yang
lebih maju dengan memiliki elemen kelima: feedback dan follow up. Ini mengacu pada sinyal
yang dikirim sebagai koreksi yang dilakukan oleh elemen output menyarankan autopilot dari
kemajuan yang dibuat.

Sensing Elemen
Sikap dan directional gyros, Turn Coordinator, dan Altitude Control adalah Sensing
Elemen autopilot. Unit ini merasakan pergerakan pesawat. Mereka menghasilkan sinyal-sinyal
listrik yang digunakan oleh autopilot untuk secara otomatis mengambil tindakan korektif yang
diperlukan yang diperlukan untuk menjaga pesawat terbang sebagaimana
dimaksud. Sensing Salad-gyros dapat ditemukan di kokpit yang dipasang instrumen. Mereka juga
dapatdihubungkan secara remote.

Sistem autopilot mobil
Sistem autopilot pada mobil menggunakan sistem Cruise control dan Active Lane Assist
(ALA). Cruise control adalah sebuah teknologi yang memberikan pengemudi kebebasan
mengendarai mobil pada kecepatan stabil, tanpa kaki harus terus menerus menekan pedal gas.
Teknologi ini juga disebut sebagai speed control, autocruise dan berbagai nama lain
tergantung dari pabrikan mobil. Ketika pengemudi menginginkan mobilnya bergerak pada
kecepatan konstan, dia harus melarikan mobil pada kecepatan yang diinginkannya untuk
kemudian mengaktifkan fungsi cruise control. Sistem ini dapat dikontrol dengan tombol. Setelah
cruise control diaktifkan, pengemudi tidak perlu menekan pedal gas dengan kakinya. Cruise
control umumnya tidak bisa diaktifkan saat kecepatan mobil berada di bawah 40 km/jam.
Sistem Cruise Control Canggih
Adaptive Cruise Control (ACC) yang disebut pula sebagai Autonomous Cruise Control System,
menggunakan teknologi canggih untuk mengoperasikan pengereman dan mengontrol percepatan
secara otomatis. Sistem ini terutama menggunakan laser atau radar yang mampu mendeteksi jarak
dengan kendaraan di depan dan mempersiapkan pengereman ketika jarak terlalu dekat atau
menambah kecepatan ketika jarak aman. Cruise control hanyalah salah satu teknologi yang
digunakan pada mobil modern. Terdapat teknologi keselamatan lain yang bekerja beriringan
dengan cruise control.
Menggunakan sistem ini dengan benar akan meningkatkan kenyamanan berkendara serta
menekan konsumsi bahan bakar.
Sistem Active Lane Assist ini bekerja pada kecepatan atas 65 km/jam. Untuk
mendukung berfungsinya sistem ini, ditanamkan sebuah monitor utama berupa kamera yang
dipasang di belakang kaca spion dalam. Tugasnya adalah, mendeteksi marka jalan di depan
mobil. Informasi dari kamera dan data kecepatan digunakan untuk menentukan mobil (ban)
melintas (memotong) marka jalan atau tidak. Bila diperkirakan kondisi tidak aman atau (mobil
diperkirakan akan ngelantur atau pindah lajur), ALA akan mengintervensi dengan mengoreksi
setir (melalui power steering listrik). Kendati demikian, pengemudi masih tetap bisa mengontrol
mobilnya. Pasalnya, tenaga yang digunakan untuk menggerakkan power steering tidak terlalu
besar. Sistem juga dirancang bila terjadi kegagalan secara tiba-tiba. Jika sistem tidak bisa
mengoreksi lane departure (misalnya membelok secara tajam), sistem akan memperingatkan
pengemudi dengan getaran melalui setir. ALA juga memantau gerakan mobil memotong garis
jalan (disengaja) dan gerakan setir saat pengemudi mengaktifkan lampu sein atau gerakan setir
dideteksi oleh power steering.

Rudal
Sistem kerja rudal udara ke udara
Rudal udara ke udara diluncurkan dari pesawat. Tujuannya untuk menghancurkan
pesawat musuh. Bentuk rudal udara ke udara, secara umum, memiliki bentuk panjang dan silinder
tipis. Fungsinya untuk mengurangi gesekan saat kecepatan tinggi. Namun rudal ini digerakkan
memlalui roket berbahan bakar cair maupun padat.

Rudal Inframerah
Jaman sekarang, rudal dan banyak unit-unit militer lain (tank, helikopter, dan bahkan
tentara juga menggunakan kacamata inframerah/kata kerenny thermal googles) menggunakan
teknologi inframerah buat nyari musuh, terutama untuk mencari musuh yg bersembunyi dan susah
dilihaT. Cara kerjanya adalah dengan mendeteksi panas dan radiasi yang dipancarkan musuh
(baik itu panas manusia maupun panas mesin dan robot), dengan mendeteksi gelombang
inframerah yang dipancarkan oleh mereka. Alasan gel inframerah dipilih adalah karena
gelombang ini memancarkan radiasi yang cukup kuat, namun tak kelihatan oleh mata (frekuensi
gel inframerah di bawah frekuensi cahaya tampak), sehingga perlu bantuan alat pendeteksi
inframerah. Hebatnya inframerah ini di tengah lapangan adalah, gelombang inframerah yang
dipancarkan oleh musuh akan terlihat sangat jelas dan merefleksikan dengan detail posisi musuh
di medan perang, meskipun medan itu sendiri penuh gangguan lingkungan (contoh: inframerah
bisa menembus kabut, sehingga musuh ditengah badai pasir atau kabut samaran akan tetap
terdeteksi. Selain itu, kalau di hutan2, inframerah akan membuat musuh lebih mudah terdeteksi di
tengah2 hutan yg sangat tebal.)


B. Konsep Dasar
a. Persamaan vektor posisi, kecepatan, dan percepatan
Persamaan Vektor Posisi

posisi rata2
() () ()
Besar||

Arah


Contoh:
() (

) ( )
dengan()merupakanpersamaan vector posisi
Untuk t=2s
() (

) ( )
() = (5,5) vektor posisi dalam bentuk koordinat dengan

||


Arah





Persamaan Vektor kecepatan

kecepatan rata2
Merupakanturunandaripersamaanvektorposisi

v=


dengan

dan


Besar||



Contoh:
() (

) (

)
V(t)=

) (

)]
V(t)= (

) ()
Untuk t=2
V(t)= (3

) + (6 )
V(t)= 4 + 12
||


Arah

()

Persamaan Vektor percepatan

percepatan rata2
Merupakanturunandaripersamaanvektorkecepatan

v=

dengan


Besar||




Contoh:
() (

) (

)
V(t)=

) (

) ]
V(t)=(

) (

)
a(t)=

) (

) ]
a(t)=( ) (

)
Untuk t=1
a(t)=( ) (

)
a(t)=
||


Arah

)

b. Menentukan kecepatan dan percepatan dengan metode turunan/deferensial

Menentukan besaran kecepatan dengan metode turunan

v=

dengan

dan


Besar||


Arah


Menentukan besaran kecepatan dengan metode turunan
Contoh:
Diketahui vektor posisi suatu benda r= (

) (

)dengan t dalamsekondan r
dalam meter, tentukan persamaan kecepatan dan besar kecepatan mobil pada t=3
Persamaan kecepatan, v=

) (

)]
V= ((

) ()
kecepatan mobil pada t=3s
V(t=3)=()

(()] ()] =
Besar||

=
Arah

)
Menentukan besaran percepatan dengan metode turunan


Merupakan turunan dari persamaan vektor posisi

v=


dengan


Besar||

,
Arah,



Menentukan besaran percepatan dengan metode turunan
Contoh:
Vektor posisi suatu benda, r=

) (

)
tdalamsekondan r dalam meter, tentukan percepatan benda pada t=1s
V=

) (

) ]
V= ( ) (

)
a=

[ ( ) (

) ]
a= ()
a(t=1)=
||


||

()


= 28 m/


c. Menentukan kecepatan, posisi dengan metode integral

Menentukan besaran KECEPATAN dengan metode integral
V=
vo= kecepatanawal
Misalkan persamaanpercepatan a= 2+5t padasaat t=0, kecepatanpartikel 2m/s
danberadapadaposisi 4m, tentukankecepatanpada t=2s
v=2 +
v= 2 + 2t +


v=2+2t+


v(t=2)= 2+2


v(t=2)= 18 m/s

Menentukan besaran POSISI dengan metode integral
x=
xo= jarakawal
Misalpersamaanpercepatan a= 2+5t padasaat t=0, kecepatanpartikel 2m/s danberadapadaposisi
4m, tentukanposisipada t=3s
v=2 +
v= 2 + 2t +


v=2+2t+


X=4+


X= 4 + 2t +


X=4+2t+


X(t=3)= 4+2(3) +

)
X(t=3)=73 m






BAB III
PEMBAHASAN

1. Sistem navigasi autopilot menggunakan konsep kinematika gerak

Kita mengambil contoh perhitungan kinematika gerak pada autopilot transportasi udara
yaitu pesawat.

A. Height Control

Tinggi dikendalikan dengan mengubah sikap pitch pesawat, hanya sebagaidijelaskan.
Lemparan tingkat perintah loop batin yang disediakan oleh tingkat lapangan gyro umpan balik
memungkinkan cepat dan baik teredam respon yang akan dicapai oleh pitch
sikap perintahautopilot lingkaran. Seperti disebutkan sebelumnya, sebuah lapangan
perintah sistem kontrol penerbangan tingkat FBW sangat membantu integrasi autopilot.Lemparan
Sikap perintah respons loop jauh lebih cepat daripada ketinggian lingkaran respon-fraksi detik
dibandingkan dengan beberapa detik. Fungsi transfer loop terbuka dari loop tinggidalam
pendekatan fakta bahwa dari integrator sederhana pada frekuensi lumayan
bawah bandwidth dari lapangan lingkaran perintah sikap.
Keuntungan kesalahan tinggi,K
H
(ataugearing) dipilih sehingga frekuensi dimana gain loop
terbuka adalah sama dengan kesatuan(0dB) jauh di bawah bandwidth lapangan sikap loop untuk
memastikan respons loop ketinggianyang stabil dan baik teredam . (Desain autopilot loop
dijelaskan secara lebih rinci pada contoh bekerja di bagian berikutnya).Lemparan Sikap loop
bandwidth sehingga menentukan bandwidth loop tinggi sehingga pentingnya mencapai tanggapan
sikap pitch cepat dapat dilihat.

Fungsi transfer dari jalur penerbangan kinematika diperoleh dengan cara sebagai berikut.
Komponen vertikal dari vektor kecepatan pesawat adalah
V
T
= sin
F
= H

Dimana
F
adalah sudut jalur penerbangan, yaitu kecenderungan kecepatan vektor V
T
terhadap
horizontal.

F =



Dimana adalah sudut pitch pesawat dan sudut insiden,
V
T
U, kecepatan maju pesawat dan
F
diasumsikan sudut kecil. Karenanya

H

U (

- )

Demikian
H = U (

) dt


B. Heading Control Autopilot

Fungsi mode kontrol judul autopilot adalah untuk secara otomatis mengarahkan pesawat
sepanjang arah set tertentu. Percepatan sentripetal adalah
g tan = U
dimana bank angle pesawat, U adalah kecepatan maju pesawat dan merupakan laju
perubahan pos.

Oleh karena itu, untuk sudut bank kecil >> =





C. Kinematika Jalur Penerbangan

Hubungan matematis antara jalur penerbangan vektor kecepatan dan penyimpangan
sudut dari pesawat dari sinar bimbingan, atau 'kesalahan beam' pada dasarnya sama untuk pesawat
lateral dan vertikal. Hubungan ini berasal di bawah ini karena mereka merupakan dasaruntuk
kedua localiser dan glide slope kontrol loop.

F
adalah sudut antara jalur penerbangan vektor kecepatan V
T
dan sumbu referensi
spasialyang dipilih. Dalam kasus bimbingan vertikal, sumbu referensi adalahsumbu horisontal.
Dalam kasus lateral, sumbu referensi adalah garis tengah landasan pacu.

B
adalah sudut antara garis tengah balok bimbingan dan sumbu referensi yang dipilih.
Dalam kasus vertical
B
= 2,5
0
nominal dan dalam kasus lateralis
B
= 0. Dari Gambar 8.8,
dapat dilihat bahwa komponen dari jalur penerbangan vektor kecepatannormal terhadap garis
pandang sama dengan V
T
sin (
B
-
F
), yaitu U (
B
-
F
) sebagai V
T
U

Tingkat rotasi garis pandang demikian sama dengan U (
B
-
F
)/R dimana R adalah
kisarankemiringan pesawat dari pemancar dan
B
= 0

= U (
B
-
F
)/R
dan
= I

(
B
-
F
)dt










D. Perhitungan Jarak

Untuk melakukan perhitungan jarak dengan DME dapat dilakukan dengan cara, jarak
antara pesawat dengan ground stasiun dapat dihitung dengan rumus: R= c (T-t)
Dimana: R= Jarak pesawat terbang ke stasiun DME darat (NM) 1NM= 1850 m
c= Cepat rambat pulsa radio (3x 10
8
m/s)
T= Waktu yang diperlukan untuk perjalanan bolak-balik antara sinyal
interogator(penanya/pemeriksa) dan sinyal jawaban
t= Penundaan singkat pengiriman sinyal jawaban(50s)

Contoh Soal :
Berapakah jarak pesawat terbang dengan stasiun DME darat jika waktu yangdiperlukan untuk
perjalanan bolak-balik antara sinyal interogator adalah 7,467 x 10
-5
s?
Penyelesaian:
*) R= . 3x 10
8
(7,467x 10
-5
5x 10
-5
)
*) R= 2 NM (nautic miles) = 3700 m

BAB IV
KESIMPULAN

Navigasi penerbangan dan pelayaran selalu menggunakan vektor untukkeperluan itu.
Peralatan navigasi membutuhkan perhitungan vektoris yang sudahdikalibrasikan
dengan alat ukur sehingga menghasilkan keluaran manual atau digital.Keluaran itu
dapat dibaca pada pada alat ukur yang menera besar dan arah secara bersamaan,
sehingga bermanfaat bagi orang yang memantaunya.






















DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/199200092/Makalah-Fismat-FIX disusun oleh Nurela, Lantip,
Hutomo [diakses 22/7/14]
http://id.wikipedia.org/wiki/Pilot_otomatis [diakses 22/7/14]
http://nurfadli-chemeng.blogspot.com/2012/02/cara-kerja-sistem-autopilot.html penulis Nur Fadli
[diakses 22/7/14]
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_Pemosisi_Global [diakses 22/7/14]
http://www.scribd.com/doc/228731139/Bab-8-Autopilot [diakses 11/8/14]
http://otomotif.kompas.com/read/2013/04/30/7845/ALA.Menjaga.Mobil.Tidak.Ngelantur.dari.Jal
ur penulis Kompas [diakses 11/8/14]
http://www.amazine.co/22743/apa-itu-cruise-control-cara-kerja-cruise-control-pada-mobil/
penulis Bumbata [diakses 11/8/14]
http://www.tau-sejarah.blogspot.com/2013/05/sejarah-peluru-kendali-dan-awal.html [diakses 11
Agustus 2014]
http://www.brahmos.com/content.php?id=10&sid=8 [diakses 11 Agustus 2014]
http://inventors.about.com/library/inventors/blmissileballastic.htm [diakses 11 Agustus 2014]
http://irvjustbelieve.blogspot.com [diakses 22/7/14] IRV-
http://id.wikipedia.org/wiki/Pilot_otomatis [diakses 22/7/14]
http://www.anneahira.com/cara-kerja-rudal.htm [diakses 11/8/14] -Anneahira-
http://wisnudarjonotu.blogspot.com/2009/01/navigasi-udara.html [diakses 22/7/14] -Wisnu darjonotu-
http://nurfadli-chemeng.blogspot.com/2012/02/cara-kerja-sistem-autopilot.html [diakses 22/7/14] -
Nurfadli-
http://portal.paseban.com/popular_science/123392/peluru-kendali [diakses 22/7/14] -

Anda mungkin juga menyukai