Perusahaan multinasional (Multinational Corporation - MNC) adalah istilah umum yang mencakup semua tipe perusahaan internasional yang menjalankan operasi di banyak negara. Tipe MNC: 1. Perusahaan Multidomestik (Multidomestic Corporation) Perusahaan internasional yang menjalankan desentralisasi manajemen dan keputusan-keputusan lainnya ke negara lokal. Tipe globalisasi ini mencerminkan pendekatan polisentrik. Pendekatan polisentrik adalah menggunakan tenaga lokal untuk mengatur kegiatan di cabang setempat. Pendekatan ini terutama bertujuan untuk memahami standar kerja lokal dengan lebih baik serta untuk mereduksi biaya kompensasi yang harus diberikan kepada pekerja ekspatriat. Perusahaan multidomestik tidak berusaha membuat replica kesuksesan domestiknya dengan cara menjalankan manajemen operasi luar negerinya dari dalam negeri. Sebaliknya, karyawan lokal umumnya dipekerjakan untuk menjalankan manajemen bisnisnya, dan strategi-strategi pemasaran dibuat sesuai karakteristik unik negara tersebut. 2. Perusahaan Global (Global Company) Perusahaan internasional yang mensentralisasi manajemen dan keputusan- keputusan lainnya di negara asal. Pendekatan globalisasi ini mencerminkan pendekatan etnosentris. Pendekatan etnosentris adalah mengisi posisi manajemen dengan tenaga kerja dari negara asal perusahaan atau para ekspatriat. Tujuannya adalah untuk menjaga daya saing dengan melakukan standarisasi struktural dan kendali operasional agar kualitas produksi dan kinerja pada unit operasional tetap terjaga sesuai dengan kehendak para direksi sebagai pembuat strategi. Hal ini sekaligus untuk melatih para pegawai lokal dalam merasakan atmosfer bisnis global untuk memahami bagaimana ketatnya kompetisi persaingan global. 3. Organisasi Transnasional / Tanpa Batas Wilayah (Transnational/Borderless Organization) Perusahaan internasional yang mengeliminasi halangan geografis artificial. Mencerminkan pandangan geosentris. Pendekatan geosentris adalah berusaha mencari orang terbaik untuk pekerjaan-pekerjaan penting melalui organisasi tanpa mempedulikan kewarganegaraannya. Para manajer memilih pendekatan ini dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas di pasar global yang kompetitif.
Cara Organisasi Go Internasional
1. Manajer mungkin ingin memasuki pasar global dengan investasi minimal. Di tahap ini, mungkin mereka mengawali dengan global sourcing (juga disebut global outsourcing), yaitu mengumpulkan bahan mentah atau tenaga kerja dari seantero dunia berdasarkan biaya termurah. Tujuannya adalah memanfaatkan keuntungan biaya yang lebih murah dalam rangka menjadi lebih kompetitif. 2. Mengekspor dan mengimpor produk-produk organisasi ke negara lain. Mengekspor yaitu memproduksi secara domestic lalu menjual keluar negeri. Sedangkan mengimpor yaitu membeli produk buatan luar negeri dan menjualnya di pasar domestic. Mengekspor dan mengimpor umumnya mengandung investasi dan risiko yang minimal, sehingga banyak bisnis kecil yang sering memakai cara ini dalam berbisnis global. 3. Memanfaatkan pemberian lisensi (licensing) dan pembentukan waralaba (franchising). Yaitu sebuah organisasi member kepada organisasi lain hak untuk memakai merek, teknologi, atau spesifikasi produk dengan imbalan berupa pembayaran lump sum atau harga tertentu. Perbedaan dari kedua cara ini bahwa licensing kebanyakan digunakan oleh organisasi manufaktur yang membuat atau menjual produk organisasi lain, sementara franchising kebanyakan digunakan oleh organisasi jasa yang akan memakai nama dan metode operasi organisasi lain.
Begitu organisasi telah menjalankan bisnisnya secara internasional selama waktu tertentu dan telah mengumpulkan pengalaman bermain di pasar internasional, para manajer dapat memutuskan untuk lebih mengambil keuntungan melalui investasi langsung. Salah satu caranya berupa aliansi strategis. Yaitu suatu rekanan antara sebuah organisasi dan rekan perusahaan luar negerinya dalam konteks saling berbagi sumber daya dan pengetahuan untuk mengembangkan produk baru atau membangun fasilitas produksi. Sebuah tipe aliansi strategis dimana para rekan membentuk organisasi baru yang terpisah dan independen untuk tujuan bisnis tertentu disebut joint venture.
Terakhir, para manajer dapat memilih berinvestasi langsung di luar negeri dengan mendirikan cabang luar negeri (foreign subsidiary) yang berdiri sendiri dan independen. Manajemen cabang ini dapat berupa organisasi multidomestik (kendali lokal) atau organisasi global (kendali tersentalisasi).