Anda di halaman 1dari 20

OLEH:

Dr. MARNA SURYA ISMY, Sp.PD


Syok adalah keadaan dimana suplai oksigen tidak
mencukupi kebutuhan oksigen tubuh. Syok
hipovolemik merupakan syok yang terjadi karena
penurunan volume darah dalam sistem sirkulasi.

Etiologi
Perdarahan : trauma, perdarahan saluran cerna,
perdarahan internal non traumatik ( diseksi aorta,
perdarahan kehamilan ektopik), perdarahan
pervaginam
Non perdarahan
o Saluran cerna (muntah, diare, fistula)
o Poliuria ( diuretik, diabetes insipidus, glukosuria)
o Evaporasi ( demam, hipertemia)
o Perpindahan cairan internal ke rongga ketiga


Disfungsi organ multifel
yang dapat berkembang
menjadi gagal organ
multpe

Kebocoran
Hivopolemia
- Edema intestial
- Compliance
jantung
Mediator Inflamasi
Aktivasi sistem imun
Kerusakan Sel
Fibronolisis
reperfusi
Koagulopati
konsumtif
-Penurunan Cardiak Qutput
- Hipoperfusi
Hipoksia
-Disregulasi simpatis/ aktivasi
sistem neuro-endokrin
-- Aktivasi dan fungsi endotel
Statis/
Trombosis
Mikrovaskular
Apoptosis
jejas pd sel
Klasifikasi Syok Hipovolemik
Manifestasi Kelas I Kelas II Kelas III
kelas IV
Klinis
Kehilangan <750 750-1500 1500-2000 >2000
Cairan ( mL)
% Vol cairan <15 15-30 30-40 >40
Yg hilang
Frek . Nadi <100 >100 >120 >140
(x/m)
Tek darah Normal Normal menurun menurun
Pengisian normal menurun menurun menurun
Kapiler (dtk)
Frek. Nafas (x/m) normal 20-30 30-40 distres
Urin(mL/jam) >30 20-30 5-15 20
Kesadaran agak gelisah gelisah bingung letargi

Diagnosis
Gejala: akral dingin, capillari refill time (CRT)
meningkat, diaforesis, kolaps vena, cemas,
takikardia, takipnea, oliguria, hipotensi ortostatik,
hipotensi, hingga penurunan kesadaran.
Tatalaksana
1. Selenggarakan ABC, Beri oksigen. Pasang jalur
Infus
2. Resusitasi cairan intravena dengan kristaloid (mis:
RL 20 cc/ kg BB dalam 20-30 menit.
3. Atasi penyebab , bila penyebab adalah
perdarahan berikan transfusi darah (whole blood
atau PRC) dan atasi sumber perdarahan
4. Vasopresor jarang diperlukan bila syok
hipovolemik.
Penatalaksanaan umum
Tujuan utama tatalaksana syok adalah
mengembalikan oksigenasi dan suplai substrat
yang adekuat ke sel secepat mungkin dan
meningkatkan utilasi oksigen dan metabolism sel.
Nilai keadaan ABCDE pasien (Airway, Breathing,
Circulation, Diability, Exposure), deteksi keadaan
syok dan jenis syok, dan aktifkan tim resusitasi
(menyiapkan obat-obat dan alat-alat resusitasi
termasuk defibrilator).
Lakukan look, listen and feel tidak lebih dari 10
detik, bila terdapat henti jantung atau pasien tidak
bernafas normal segera lakukan basic life support
(BLS) dimulai dengan kompresi dada yang
kemudian dikombinasi dengan bantuan
pernafasan termasuk intervensi pada proses
pernafasan seperti intubasi endotrakeal

Segera dapatkan akses vaskuler, paling baik
dilakukan dengan memasukkan dua kateter
intravena ukuran besar ( minimal 16 G)
sebelum mempertimbangkan jalur vena sentral.
Loading cairan cepat disesuaikan dengan
penilaian awal jenis syok. Pada syok
hipovolemik dapat diberika 2-3 liter cairan
kristaloid dalam 20-30 menit.
Nilai segera tanda vital setelah loading cairan.
Bila tanda vital stabil, lakukan definite workup.
Bila tanda vital belum stabil (Tekanan darah
sistolik < 90 mmHg dan frekuensi nadi masih >
120 kali per menit), sebaiknya dilakukan
pemasangan kateter vena sentral.

Bila tekanan vena sentral meningkat
mengindikasikan disfungsi jantung atau
tamponade.
Bila tekanan vena sentral < 15 dan tanda vital
belum stabil, resusitasi cairan dapat dilanjutkan
dengan kristaloid + darah/komponennya untuk
mencapai hematokrit 30 dan tekanan vena
sentral 15.
Bila tanda vital tidak membaik atau bahkan
terjadi pemburukan asidosis setelah
melanjutkan resusitasi cairan, dianjurkan untuk
memasang kateter arteripulmonalis untuk
tatalaksana selanjutnya.

Kateter kandung kencing dipasang untuk
memudahkan penilaian produksi urin.
Penggantian volume yang memadai
seharusnya menghasilkan keluaran urine
minimal sekitar 0.5-1 cc/kg berat badan/jam.
Dekompresi lambung dengan NGT dapat
mengurangi risiko aspirasi dan komplikasi
akibat dilatasi lambung lainnya.
Kalau kateter intravena telah terpasang,
diambil contoh darah untuk jenis dan
crossmatch, pemeriksaan laboratorium yang
diperlukan.

PENATALAKSANAAN KHUSUS SYOK
HIPOVOLEMIK
Instabilitas hemodinamik yang berlanjut pada
keadaan syok hipovolemik menunjukkan
bahwa syok belum sepenuhnya teratasi dan
atau terdapat kehilangan darah atau cairan
signifikan yang berlanjut. Kehilangan darah
yang berlanjut dengan hemoglobin yang
turun dibawah 10 g/dl harus segera diatasi
dengan transfusi darah.pada keadaan ini
pemberian whole blood dapat dilakukan.

Pada keadaan hipovolemia yang berat dan
berlanjut dukungan obat- obat inotropik
mungkin dibutuhkan untuk menjadi performans
vertrikular yang adekuat setelah volume darah
dikembalikan ke nomal
Keberhasilan resusitasi juga memerlukan
dukungan fungsi respirasi. Suplementasi
oksigen harus diberikan, dan intubasi
endoktrakeal mungkin perlu untuk menjaga
oksigenasi arterial. Kerusakan organ target
setelah resusitasi syok hemoragik biasanya
lebih rendah dibandingkan pada keadaan syok
septik kemungkinan akibat aktivasi respons
inflamasi yang lebih rendah dibandingkan pada
keadaan syok septik.

RESPON TERHADAP PEMBERIAN CAIRAN AWAL

Respon cepat Respon sementara Tanpa respon
Tanda vital Kembali ke
normal
Perbaikan sementara
tensi dan nadi kembali
turun
Tetap abnormal
Dugaan kehilangan
darah
Minimal (10% -
20%)
Sedang, masih ada
(20%-40%)
Berat (> 40 %)
Kebutuhan
kristaloid
Sedikit Banyak Banyak
Kebutuhan Darah Sedikit Sedang- banyak segera
Persiapan darah Type specific dan
crossmatch

Type specific

Emergenci
Operasi Mungkin Sangat mungkin Hampir pasti
Kehadiran dini ahli
bedah
perlu perlu perlu
SYOK ANAFILAKTIK

Definisi
Syok adalah keadaan dimana suplai oksigen tidak
mencukupi kebutuhan oksigen tubuh
Syok anafilaksis merupakan syok yg terjadi akibat
reaksi hipersensitifitas tipe I yg diperantarai oleh
IgE, sehingga menyebabkan :
1. Hipotensi akibat vasodilatasi vaskular perifer
2. Depresi miokard
3. Bradikardia
4. Penurunan relatif volume intravaskular dan
peningkatan permeabilitas vaskular.

@ Epidemoilogi
Manifestasi syok anafilaktik merupakan 30 %
dari kasus anafilaktik
@ ETIOLOGI
M akanan (khususnya kacang, telur, ikan, kerang,
susu sapi
Antibiotik (khususnya penisilin)
Anestetik
Insulin dan Hormon lain
Antitoktin
Darah atau produk darah
Sengatan atau gigitan serangga Lebah, Tawon, semut.
Gigitan ular
Lateks
Imunoterapi terhadap alergi




Klasifikasi
Klasifikasi beratnya syok berdasarkan manifestasi
( pasien BB 70 kg ) lihat tabel 1. Klasifikasi
Syok Hivopolemik )
Diagnosis
Manifestasi dapat timbul sebagai fase akut atau
fase lambat yg terjadi setelah 1-8 jam paparan
alergen
Mata: gatal, lakrimasi, eritema, konjungtiva,
edema, periorbit.
Kulit: gatal, kemerahan, urtikaria angioedema
Karviovaskular: hipotensi takikardia, aritrmia,
henti jantung
Pernafasan: sesak, stridor, mengi, gangguan
menelan, edema paru
Gastrointestinal: mual, muntah, nyeri abdomen
Neurologis: ansietas, presinkop, sinkop, kejang.



Tatalaksana
1. Selenggarakan ABC. Beri oksigen. Pasang
jalur infus
2. Adrenalin (1:1000 ): I ml dalam 500 mL naCI
dengan kecepatan 0.5-2 mL/ min atau 1-4 ug/
min via jalur sentral
3. Cairan: NaCi, RL, koloid untuk mengisi volume
intravaskular
4. Difenhidramin IV: 1,25 mg/ kg, maks 50 mg
5. Kortikosteroid IV: dektametason 10 mg atau
metil prednisonlon 50 mg tiap 6 jam selama
24-48 jam.
ALUR LING.docx
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai