Anda di halaman 1dari 12

DISKUSI

DIVISI TROPIK
A.A. Gede Ocha Rama Kharisma Putra (0802005108
TI!"AUA! PUSTAKA
De#i$isi
Gastroenteritis adalah peradangan yang terjadi pada lambung dan usus yang
memberikan gejala diare dengan atau tanpa disertai muntah (Sowden,et all.1996).
Gastroenteritis juga dapat diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal
atau bentuk tinja yang encer dengan rekwensi yang lebih banyak dari biasanya
(!"#$, 196%). Selain itu, gastroenteritis diartikan pula sebagai inlamasi pada
daerah lambung dan intestinal yang disebabkan oleh bakteri yang bermacam&
macam, 'irus dan parasit yang patogen ((haley ) (ong*s, 199%). Gastroenteritis
juga dapat merupakan kondisi dengan karakteristik adanya muntah dan diare yang
disebabkan oleh ineksi, alergi atau keracunan +at makanan (,arlenan ,ayers,
199%). ,enurut (-. (19/0), gastroenteritis adalah buang air besar encer atau
cair lebih dari tiga kali sehari dimana buang air besar encer tersebut dapat atau
tanpa disertai lendir dan darah.
1ari berbagai pengertian diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa
Gastroenteritis adalah peradangan yang terjadi pada lambung dan usus yang
memberikan gejala diare dengan rekwensi lebih banyak dari biasanya yang
disebabkan oleh bakteri, 'irus dan parasit yang patogen. Sehingga Gastroenteritis
2kut sendiri merupakan diare yang onset gejalanya tiba&tiba dan berlangsung
kurang dari 13 hari. ,enurut World Gastroenterology Organization Global
Guidelines 2005, diare akut dideinisikan sebagai pasase tinja yang cair4lembek
dengan jumlah lebih banyak dari normal, berlangsung kurang dari 13 hari.
5erbeda halnya dengan diare kronik yang berlangsung lebih dari 13 hari.
%ti&'&(i
1
6enyebab dari gastroenteritis akut terdiri dari berbagai macam. 7ebih dari
908 diare akut disebabkan karena ineksi, sedangkan sekitar 108 karena sebab&
sebab lain antara lain obat&obatan, bahan&bahan toksik, iskemik dan sebagainya.
Gastroenteritis akut karena ineksi dapat ditimbulkan oleh9
1. 5akteri
Escherichia coli, Salmonella typhi, Salmonella paratyphi A//!, Salmonella
spp, Shigella dysentriae, Shigella "le#neri, $ibrio cholerae 0% dan 0%&',
$ibrio cholera non 0%, $ibrio parachemolyticus, !lostridium per"ringens,
!ampylobacter ()elicobacter* +e+uni, Staphlyllococcus spp, Streptococcus
spp, ,ersinia intestinalis, !occidosis.
:. 6arasit
Golongan proto+oa, yakni 9 Entamoeba hystolitica, Giardia lamblia,
-richomonas hominis, .sospora sp/ !acing0 A/ lumbricoides, A/ duodenale, 1/
americanus, -/ trichiura, O/ 2ermicularis, -/ saginata, -/ sollium/
;. <irus
terdiri dari =ota'irus, 2deno'irus, dan >orwalk 'irus.
6ola mikroorganisme penyebab gastroenteritis akut berbeda&beda berdasarkan
umur, tempat dan waktu. 1i negara maju penyebab paling sering dikarenakan
ineksi dari 1or3al4 2irus, )elicobacter +e+uni, Salmonella sp, !lostridium
di""icile, sedangkan penyebab paling sering di negara berkembang adalah
Enteroto#icgenic Escherichia coli (E-E!*, 5ota 2irus dan $/ cholerae/
%)idemi&'&(i
6ada tahun 199%, gastroenteritis akut karena ineksi sebagai penyebab
kematian pada lebih dari ; juta penduduk dunia. "ematian karena diare akut di
negara berkembang terjadi terutama pada anak&anak berusia kurang dari % tahun,
dimana dua pertiga diantaranya tinggal didaerah atau lingkungan yang buruk,
kumuh dan padat dengan sistem pembuangan sampah yang tidak memenuhi
syarat, keterbatasan air bersih dalam jumlah maupun distribusinya, kurangnya
sumber bahan makanan disertai cara penyimpanan yang tak memenuhi syarat,
tingkat pendidikan yang rendah serta kurangnya asilitas pelayanan kesehatan.
:
1i 2merika Serikat dengan perbaikan sanitasi dan tingkat pendidikan,
pre'alensi diare karena ineksi berkurang. 1ata dari !enters "or 6isease !ontrol
and 7re2ention (!6!* menunjukkan bahwa ineksi karena Salmonella, Shigella,
7isteria, ?scherichia coli, dan @ersinia berkurang berkisar :0&;08. -al ini
tentunya dikarenakan perhatian yang besar atas kebersihan dan keamanan
makanan. Sementara di beberapa rumah sakit di $ndonesia, data menunjukkan
diare akut akibat ineksi masih menduduki peringkat pertama.
5eberapa aktor epidemiologis penting dipandang untuk mendekati pasien
gastroenteritis akut yang disebabkan oleh ineksi. ,akanan atau minuman
terkontaminasi, berpergian, penggunaan antibiotik, -$< positi atau 2$1S,
merupakan petunjuk penting dalam mengidentiikasi pasien beresiko tinggi untuk
gastroenteritis akut akibat ineksi.
Pat&#isi&'&(i
Aairan sebanyak kurang lebih 9&10 liter memasuki saluran pencernaan setiap
harinya. Aairan tersebut berasal dari luar (diet) dan dari dalam tubuh kita (sekresi
cairan lambung, empedu dan sebagainya). Sebagian besar (B%&/%8) dari jumlah
tersebut akan direabsorbsi kembali di usus halus. Sementara itu sisanya sebanyak
1%00 ml akan memasuki usus besar. Sejumlah 908 dari cairan tersebut di usus
besar akan direabsorbsi, sehingga tersisa cairan dengan jumlah 1%0&:%0 ml yang
akan ikut dalam pembentukan tinja.
!aktor&aktor aali yang menyebabkan diare sangat erat hubungannya satu
sama lain, misalnya saja, cairan intraluminal yang meningkat menyebabkan
terangsangnya usus dan meningkatnya 'olume, sehingga motilitas usus
meningkat. Sebaliknya bila waktu penghentian makanan di usus terlalu cepat akan
menyebabkan gangguan waktu penyentuhan makanan dengan mukosa usus
sehingga waktu penyerapan elektrolit, air dan +at&+at lain menjadi terganggu.
-al umum yang perlu diperhatikan pada keadaan gastroenteritis akut karena
ineksi adalah aktor kausal (agent* dan aktor penjamu (host*. !aktor penjamu
adalah kemampuan tubuh untuk mempertahankan diri terhadap organisme yang
;
dapat menimbulkan diare akut, terdiri atas aktor&aktor daya tangkis atau
lingkungan intern traktus intestinalis seperti keasaman lambung, motilitas usus,
imunitas dan juga mencakup lingkungan mikrolora usus, sekresi mukosa, dan
en+im pencernaan.
6enurunan keasaman lambung pada ineksi Shigella terbukti dapat
menyebabkan serangan ineksi yang lebih berat dan menyebabkan kepekaan lebih
tinggi terhadap ineksi oleh $/ cholera. -ipomotilitas usus pada ineksi usus akan
memperlambat waktu diare dan gejala penyakit, serta mengurangi absorbsi
elektrolit. Selain itu juga akan mengurangi kecepatan eliminasi sumber ineksi.
6eran imunitas dibuktikan dengan didapatkannya rekuensi pasien giardiasis pada
mereka yang kekurangan $g2. 1emikian pula diare yang terjadi pada penderita
-$<42$1S karena gangguan imunitas. 6ercobaan lain membuktikan bahwa bila
lumen usus dirangsang oleh suatu toksoid berulang kali, akan terjadi sekresi
antibodi.
!aktor kausal yang mempengaruhi patogenesis antara lain adalah daya lekat
dan penetrasi yang dapat merusak sel mukosa, kemampuan memproduksi toksin
yang mempengaruhi sekresi cairan di usus halus. "uman tersebut dapat
membentuk koloni&koloni yang juga dapat menginduksi diare.
6atogenesis diare yang disebabkan ineksi bakteri diklasiikasikan menjadi9
a. $neksi >on&$n'asi
1iare yang disebabkan oleh bakteri non in'asi disebut juga diare
sekretorik atau 3atery diarrhea. 6ada diare tipe ini disebabkan oleh bakteri
yang memproduksi enterotoksin yang bersiat tidak merusak mukosa. 5akteri
non in'asi misalnya $/ cholera non 0%, $/ cholera 0% atau 0%&',
Enteroto4sigeni4 E/ coli (E-E!*, !/ per"ringens, Stap/ aureus, / cereus,
Aeromonas spp., $/ cholera eltor mengeluarkan toksin yang terikat pada
mukosa usus halus 1%&;0 menit sesudah diproduksi dan enterotoksin ini
mengakibatkan kegiatan yang berlebihan 1i4otinamid Adenin 6inu4leotid
pada dinding sel usus, sehingga meningkatkan kadar adenosin ;C,%C&siklik
3
mono phospat (siklik 2,6) dalam sel yang menyebabkan sekresi akti anion
klorida ke dalam lumen usus yang diikuti oleh air, ion bikarbonat, kation
natrium dan kalium.
>amun demikian mekanisme absorbsi ion >a melalui mekanisme
pimpa >a tidak terganggu, karena itu keluarnya ion Al& (disertai ion -A.;&,
-:., >aD dan "D) dapat dikompensasi oleh meningkatnya absorbsi ion >a
(diiringi oleh -:., "D, -A.;&, dan Al&). "ompensasi ini dapat dicapai
dengan pemberian larutan glukosa yang diabsorbsi secara akti oleh dinding
sel usus. Glukosa tersebut diserap bersama air, sekaligus diiringi oleh ion
>aD, "D, Al& dan -A.;&. $nilah dasar terapi oralit per oral pada kolera.
Secara klinis dapat ditemukan diare berupa air seperti cucian beras dan
keluar secara deras dan banyak ('oluminous). "eadaan ini disebut sebagai
diare sekretorik isotonik 'oluminial (watery diarrhea).
?E?A mengeluarkan : macam enterotoksin ialah labile to#in (7E) dan
stable to#in (SE). 7E bekerja secara cepat terhadap mukosa usus halus tetapi
hanya memberikan stimulasi yang terbatas terhadap en+im adenilat siklase.
1engan demikian jelas bahwa diare yang disebabkan E/ coli lebih ringan
dibandingkan diare yang disebabkan $/ cholerae.
!lostridium per"ringens (tipe 2) yang sering menyebabkan keracunan
makanan menghasilkan enterotoksin yang bekerja mirip enterotoksin kolera
yang menyebabkan diare yang singkat dan dahsyat.
b. $neksi $n'asi
1iare yang disebabkan bakteri entero'asi disebut sebagai diare
$nlammatory. 5akteri in'asi misalnya9 Enteroin2asi2e E/ coli (E.E!*,
Salmonella spp/, Shigella spp/, !/ +e+uni, $/ parahaemolyticus, ,ersinia, !/
per"ringens tipe !, Entamoeba histolytica, 7/ shigelloides, !/ di""icile,
!ampylobacter spp/ 1iare terjadi disebabkan kerusakan dinding usus berupa
nekrosis dan ulserasi. Siat diarenya sekretorik eksudati. Aairan diare dapat
bercampur dengan lendir dan darah. (alau demikian ineksi oleh kuman&
%
kuman ini dapat juga bermaniestasi sebagai suatu diare sekretorik. 6ada
pemeriksaan tinja biasanya akan didapatkan sel&sel eritrosit dan leukosit.
*a$i#estasi K'i$is
6enularan diare akut karena ineksi melalui transmisi ekal oral langsung dari
penderita diare atau melalui makanan4minuman yang terkontaminasi bakteri
patogen yang berasal dari tinja manusia4hewan atau bahan muntahan penderita.
6enularan dapat juga berupa transmisi dari manusia ke manusia melalui udara
(droplet inection) misalnya9 rota 'irus, atau melalui akti'itas seksual kontak oral&
genital atau oral&anal.
1iare akut karena ineksi bakteri yang mengandung atau memproduksi toksin
akan menyebabkan diare sekretorik (3atery diarrhea) dengan gejala&gejala antara
lain9 mual, muntah, dengan atau tanpa demam yang umumnya ringan disertai atau
tanpa nyeri4kejang perut, dengan eses lembek4cair. #mumnya gejala diare
sekretorik timbul dalam beberapa jam setelah makan atau minuman yang
terkontaminasi.
1iare sekretorik yang berlangsung beberapa waktu tanpa penanggulangan
medis yang adekuat dapat menyebabkan kematian karena kekurangan cairan yang
mengakibatkan renjatan hipo'olemik atau karena gangguan biokimiawi berupa
asidosis metabolik yang lanjut. "ehilangan cairan akan menyebabkan indi'idu
atau penderita akan merasa haus, berat badan berkurang, mata menjadi cekung,
lidah kering, tulang pipi menonjol, turgor kulit turun, serta suara menjadi serak.
"eluhan dan gejala ini disebabkan karena deplesi air yang isotonik.
Sementara itu, kehilangan bikarbonat akan menyebabkan perbandingan
bikarbonat dan asam karbonat berkurang yang menyebabkan penurunan p-
darah. 6enurunan ini akan merangsang pusat pernapasan sehingga rekuensi napas
menjadi lebih cepat dari biasa (pernapasan "ussmaul). =eaksi ini adalah usaha
badan untuk mengeluarkan asam karbonat agar p- darah dapat kembali normal.
Gangguan kardio'askular pada tahap hipo'olemik yang berat dapat berupa
renjatan dengan tanda&tanda denyut nadi yang cepat lebih dari 1:0F4menit,
6
tekanan darah menurun sampai tidak terukur. 6asien mulai gelisah, muka pucat,
ujung&ujung eksterimitas dingin, dan kadang sianosis. "arena kehilangan kalium,
pada diare akut juga dapat timbul adanya aritmia jantung.
6enurunan tekanan darah akan menyebabkan perusi ginjal menurun drastic
dan akan menyebabkan timbulnya anuria. 5ila keadaan ini tidak segera diatasi
akan timbul penyulit berupa nekrosis tubulus ginjal akut, yang dapat
mengakibatkan gagal ginjal akut. Sedangkan keadaan asidosis metabolik menjadi
lebih berat, akan terjadi kepincangan pada pembagian darah dengan pemusatan
darah yang lebih banyak dalam sirkulasi paru&paru. .bser'asi ini penting sekali
karena dapat menyebabkan edema paru pada pasien yang menerima rehidrasi
cairan intra'ena tanpa alkali.
5akteri yang in'asi akan menyebabkan diare yang disebut sebagai diare
inlamasi dengan gejala mual, muntah dan demam yang tinggi, disertai nyeri
perut, tenesmus, diare disertai darah dan lendir. 6ada diare akut karena ineksi,
dugaan terhadap bakteri penyebab dapat diperkirakan berdasarkan anamnesis
makanan atau minuman dalam beberapa jam atau hari terakhir, dan
anamnesis4obser'asi bentuk diare.
@ersinia dapat mengin'asi mukosa ileum terminalis dan kolon bagian
proksimal, dengan nyeri abdomen disertai nyeri tekan di regio titik ,c.5urney
dengan gejala seperti apendisitis akut. 1iare akut karena ineksi dapat disertai
gejala&gejala sistemik lainnya seperti 5eiter8s syndrome (arthritis, uretritis, dan
konjungti'itis) yang dapat disebabkan oleh Salmonella, !ampylobacter, Shigella,
dan ,ersinia. Shigella dapat menyebabkan hemolytic9uremic syndrome. 1iare
akut dapat juga sebagai gejala utama beberapa ineksi sistemik antara lain
hepatitis 'irus akut, listeriosis, legionellosis, dan toksik renjatan sindrom.
K&m)'i+asi
"ehilangan cairan dan kelainan elektrolit merupakan komplikasi utama,
terutama pada usia lanjut dan anak&anak. 6ada diare akut karena kolera
kehilangan cairan secara mendadak sehingga terjadi shock hipo'olemik yang
B
cepat. "ehilangan elektrolit melalui eses potensial mengarah ke hipokalemia dan
asidosis metabolik.
6ada kasus&kasus yang terlambat meminta pertolongan medis, sehingga syok
hipo'olemik yang terjadi sudah tidak dapat diatasi lagi maka dapat timbul Eubular
>ekrosis 2kut pada ginjal yang selanjutnya terjadi gagal multi organ. "omplikasi
ini dapat juga terjadi bila penanganan pemberian cairan tidak adekuat sehingga
tidak tecapai rehidrasi yang optimal.
)aemolityc uremic Syndrome (-#S) adalah komplikasi yang disebabkan
terbanyak oleh ?-?A. 6asien dengan -#S menderita gagal ginjal, anemia
hemolisis, dan trombositopeni 1:&13 hari setelah diare. =isiko -#S akan
meningkat setelah ineksi ?-?A dengan penggunaan obat anti diare, tetapi
penggunaan antibiotik untuk terjadinya -#S masih kontro'ersi. Sementara itu,
2rtritis pasca ineksi dapat terjadi beberapa minggu setelah penyakit diare karena
!ampyloba4ter, Shigella, Salmonella, atau ,ersinia spp/
Pe$ata'a+sa$aa$
6enatalaksanaan gastroenteritis akut karena ineksi pada orang dewasa terdiri
atas 9
a. =ehidrasi sebagai prioritas utama pengobatan
2da hal yang penting diperhatikan agar dapat memberikan rehidrasi
yang cepat dan akurat, yaitu jenis cairan yang hendak digunakan. 6ada saat ini
cairan =7 merupakan cairan pilihan karena tersedia cukup banyak di pasaran,
meskipun jumlah kaliumnya lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar
kalium cairan tinja. 2pabila tidak tersedia cairan ini, boleh diberkan cairan
>aAl isotonik. Sebaiknya ditambahkan satu ampul >a bikarbonat B,%8 %0 ml
pada setiap satu liter inus >aAl isotonik. 2sidosis akan dapat diatasi dalam 1&
3 jam. 6ada keadaan diare akut awal yang ringan, tersedia di pasaran
cairan4bubuk oralit, yang dapat diminum sebagai usaha awal agar tidak terjadi
rehidrasi dengan berbagai akibatnya.
/
Gumlah cairan yang hendak diberikan. 6ada prinsipnya jumlah cairan
yang hendak diberikan sesuai dengan jumlah cairan yang keluar dari badan.
"ehilangan cairan dari badan dapat dihitung dengan memakai metode
1aldiyono berdasarkan keadaan klinis yang diberikan penilaian4skor sebagai
berikut 9
6emeriksaan Skor 9
=asa haus4muntah 1
Suara serak :
"esadaran apatis 1
"esadaran somnolen, sopor atau koma :
Eekanan darah sistolik 60&90 mm-g 1
Eekanan darah sistolik H 60 mm-g :
!rekwensi >adi I 1:0 F4menit 1
!rekwensi naas I ;0 F4menit 1
Eurgor kulit menurun 1
!acies cholerica4wajah keriput :
?kstremitas dingin 1
(asher*s woman*s hand 1
Sianosis :
#mur %0&60 tahun &1
#mur I 60 tahun &:
Ke,utuha$ caira$ - S+&r . 10/ . 00 (K( . 1 1iter
Galan masuk atau cara pemberian cairan. 6emberian cairan pada orang
dewasa dapat melalui oral dan intra'ena. #ntuk pemberian per oral diberikan
larutan oralit yang komposisinya berkisar antara :0 gr glukosa, ;.% gr >aAl,
:.% gr >a bikarbonat dan 1.% gr "Al per liter air. Aairan seperti itu tersedia
secara komersial dalam paket&paket yang mudah disiapkan dengan
mencampurkan dengan air. Gika sediaan secara komersial tidak ada, cairan
rehidrasi oral pengganti dapat dibuat dengan menambahkan J sendok teh
garam, J sendok teh baking soda, dan : K 3 sendok makan gula per liter air.
1ua pisang atau 1 cangkir jus jeruk diberikan untuk mengganti kalium. Aairan
per oral juga digunakan untuk mempertahankan hidrasi setelah rehidrasi
inisial.
9
Gadwal pemberian cairan. #ntuk jadwal rehidrasi inisial yang dihitung
dengan rumus 5G plasma atau sistem skor 1aldiyono diberikan dalam waktu :
jam. Eujuannya jelas agar tercapai rehidrasi optimal secepat mungkin. Gadwal
pemberian cairan tahap kedua yakni untuk jam ke&;, didasarkan kepada
kehilangan cairan selama : jam pemberian cairan rehidrasi inisial
sebelumnya, rehidrasi diharapkan lengkap pada akhir jam ke&;.
b. ,emberikan terapi simptomatik
.bat anti diare dapat diklasiikasikan yakni9
a. "elompok antisekresi selekti
Eerobosan terbaru dalam milenium ini adalah mulai tersedianya secara
luas racecadotril yang bermanaat sekali sebagai penghambat en+im
en4ephalinase sehingga en4ephalin dapat bekerja kembali secara normal.
6erbaikan ungsi akan menormalkan sekresi dari elektrolit sehingga
keseimbangan cairan dapat dikembalikan secara normal. 1i $ndonesia saat
ini tersedia di bawah nama )idrasec sebagai generasi pertama jenis obat
baru anti diare yang dapat pula digunakan lebih aman pada anak.
b. "elompok opiate
1alam kelompok ini tergolong 4odein "os"at, loperamid )!l serta
4ombinasi di"eno4silat dan atropin sul"at (lomotil*. 6enggunaan kodein
adalah 1%&60mg ;F sehari, loperamid : K 3 mg4 ; K 3F sehari dan lomotil
%mg ; K 3 F sehari. ?ek kelompok obat tersebut meliputi penghambatan
propulsi, peningkatan absorbsi cairan sehingga dapat memperbaiki
konsistensi eses dan mengurangi rekwensi diare.5ila diberikan dengan
cara yang benar obat ini cukup aman dan dapat mengurangi rekwensi
deekasi sampai /08. 5ila diare akut dengan gejala demam dan sindrom
disentri obat ini tidak dianjurkan.
c. "elompok absorbent
2rang akti, attapulgit akti, bismut subsalisilat, pektin, kaolin, atau
smektit diberikan atas dasar argumentasi bahwa +at ini dapat menyeap
bahan ineksius atau toksin&toksin. ,elalui eek tersebut maka sel mukosa
usus terhindar kontak langsung dengan +at&+at yang dapat merangsang
sekresi elektrolit.
10
d. Lat -idroilik
?kstrak tumbuh&tumbuhan yang berasal dari 7lantago o2eta, 7syllium,
:araya (Strerculia*, .spraghulla, !optidis dan !atechu dapat membentuk
kolloid dengan cairan dalam lumen usus dan akan mengurangi rekwensi
dan konsistensi eses tetapi tidak dapat mengurangi kehilangan cairan dan
elektrolit. 6emakaiannya adalah %&10 cc4 :F sehari dilarutkan dalam air
atau diberikan dalam bentuk kapsul atau tablet.
c. ,emberikan terapi deiniti
6emberian antibotik secara empiris jarang diindikasikan pada diare
akut ineksi, karena 308 kasus diare ineksi sembuh kurang dari ; hari tanpa
pemberian antibiotik. 6emberian antibiotik di indikasikan pada9 pasien dengan
gejala dan tanda diare ineksi seperti demam, eses berdarah, leukosit pada
eses, mengurangi ekskresi dan kontaminasi lingkungan, persisten atau
penyelamatan jiwa pada diare ineksi, diare pada pelancong, dan pasien
immunocompromised. Eerapi kausal dapat diberikan pada ineksi9
& $/ 4olera El -or9 Eetrasiklin 3 F %00 mg4hr selama ; hari atau
kortimoksa+ol dosis awal : F ; tab, kemudian : F : tab selama 6 hari
atau kloramenikol 3 F %00 mg4hr selama B hari atau golongan
!luoroMuinolon.
& ?E?A9 Erimetoprim&Sulametoksa+ole atau "uinolon selama ; hari.
& S/ aureus9 "loramenikol 3 F %00 mg4hr
& Salmonella -yphi9 .bat pilihan "loramenikol 3 F %00 mg4hr selama :
minggu atau Sealosporin generasi ; yang diberikan secara $< selama
B&10 hari, atau Aiproloksasin : F %00 mg selama 13 hari.
& Salmonella non -yphi9 Erimetoprim&Sulametoksa+ole atau
ciproloFacin atau norloFacin oral : kali sehari selama % K B hari.
& Shigellosis9 2mpisilin 3 F 1 g4hr atau "loramenikol 3 F %00 mg4hr
selama % hari.
& )elicobacter +e+uni (!/ +e+uni)9 ?ritromisin, dewasa9 ; F %00 mg atau 3
F :%0 mg, anak9 ;0&%0 mg4kg554hr dalam dosis terbagi selama %&B
hari atau AiproloFacin : F %00 mg4hr selama %&B hari.
& Amoebiasis9 3 F %00 mg4hr selama ; hari atau Einida+ol dosis tunggal
: g4hr selama ; hari.
11
& Giardiasis0 Nuinacrine ; F 100 mg4hr selama 1 minggu atau
AhloroMuin ; F 100 mg4hr selama % hari.
& alantidiasis9 Eetrasiklin ; F %00 mg4hr selama 10 hari
& <irus9 simptomatik dan suporti.
Pr&($&sis
1engan penggantian cairan yang adekuat, perawatan yang mendukung, dan
terapi antimikrobial jika diindikasikan, prognosis gastroenteritis akut hasilnya
sangat baik dengan morbiditas dan mortalitas yang minimal. Seperti kebanyakan
penyakit, morbiditas dan mortalitas ditujukan pada anak&anak dan pada lanjut
usia. 1i 2merika Serikat, mortalitas berhubungan dengan diare akut karena
ineksi H 1,0 8.
1:

Anda mungkin juga menyukai