Ni Wyn Eka Maryani. S Qorry Avrilianti rat!i"i #$%i$%in& ' (r. Los#n A(nyana)S*.D BAGIAN+SMF Il$u #nyakit Dala$ Fakultas K#(okt#ran ,niv#rsitas ,(ayana+-S San&la! D#n*asar D#n*asar M#i ./0/ ENDA1,L,AN Anemia Defisiensi Besi (ADB) merupakan anemia yang timbul akibat berkurangnya penyediaan besi untuk proses eritropoesis, karena cadangan besi yang kosong (depleted iron store ) yang pada akhirnya akan mengakibatkan pembentukan hemoglobin berkurang. Kelainan ini ditandai oleh anemia hipokromik mikrositer, serum besi menurun, TIB ( total iron binding capacity ) meningkat, saturasi transferin menurun, feritin serum menurun, pengecatan besi sumsum tulang negatif, dan adanya respon terhadap pengobatan dengan preparat besi. Berbeda dengan ADB, anemia pada penyakit kronik ter!adi penurunan cadangan besi untuk proses eritropoiesis oleh karena pelepasan besi dari system retikuloendotelial berkurang, sedangkan cadangan besinya masih normal. "edangkan pada anemia sideroblastik, penyediaan besi untuk eritropoiesis berkurang karena gangguan pada mitokondria yang menyebabkan inkorporasi besi ke dalam heme terganggu. #leh karena itu, ketiga !enis anemia ini digolongkan sebagai anemia dengan gangguan metabolisme besi. Besi merupakan trace element yang dibutuhkan oleh tubuh untuk pembentukan hemoglobin, mioglobin dan berbagai en$im. Besi terdapat dalam !aringan tubuh berupa senya%a besi fungsional, besi cadangan dan besi transport, dimana di dalam tubuh besi selalu berikatan dengan protein tertentu dan !ika besi bebas akan merusak !aringan dan mempunyai sifat seperti radikal bebas. Tubuh mendapatkan masukan besi yang berasal & dari makanan dalam usus. 'ntuk memasukkan besi ke dalam tubuh, diperlukan suatu proses absorpsi. Absorpsi besi paling banyak ter!adi pada duodenum dan !e!unum proksimal, hal ini disebabkan oleh struktur epitel usus yang memungkinkan ter!adinya hal itu. Di dunia, pre(alensi anemia sekitar &)*+),, dimana sebagaian terbesar berada di negara sedang berkembang, termasuk Indonesia. Anemia defisiensi besi masih sebagai penyebab anemia terbanyak baik di Amerika maupun diseluruh dunia. Di Amerika "erikat, !umlah bioa(ailabilitas besi yang terkandung dalam diet dan dengan fortifikasi makanan serta penggunaan suplemen besi yang luas telah menurunkan pre(alensi dan keparahan akibat defisiensi besi. Akan tetapi, $at besi masih tetap men!adi suatu masalah pada beberapa subgroup seperti anak*anak, %anita rema!a, dan masa reproduksi. Tanpa suplemen besi, kebanyakan %anita akan mengalami defisiensi besi selama kehamilan. -ada beberapa kelompok, !uga meningkatkan risiko defisiensi besi. "ecara umum, diperkirakan +), dari populasi dunia yaitu sekitar .,/ miliar menderita anemia dan setengahnya atau sekitar /)) !uta orang diyakini menderita anemia defisiensi besi. -opulasi yang memiliki diet dengan bioa(alaibilitas besi yang rendah dan mengalami infeksi cacing mengakibatkan kehilangan darah dari saluran cerna atau keduanya akan meningkatkan pre(alensi defisiensi besi. Di Indonesia, pre(alensi anemia diperkirakan .),*/), di mana anemia defisiensi besi menempati proporsi utama, selain anemia pernisiosa, anemia aplastik, dan anemia defisiensi asam folat. 0erata angka nasional anemia yaitu /),1, ("K0T, &11/). Di Bali, pre(alensi anemia pada ibu hamil .2,3, pada tahun &114 dan pada tahun 3))3 men!adi 4&,4, (Dinkes Bali, 3))3). Bakta (&115) melaporkan anemia pre(alensi defisiensi besi sekitar 2),./, dimana infeksi cacing tambang merupakan salah satu penyebab utama dan "uega dkk (3))3) melaporkan pre(alensi ADB pada kehamilan adalah .2,3,. Akti(itas eritropoetik dalam sumsum tulang, terlihat dengan bertambahnya normoblast, tidak tampak besi yang ter%arnai dalam sel fagosit mononuklear di sumsum tulang. -ada pemeriksaan darah tepi, tampak lebih banyak mikrositik dan hipokromik dibanding eritrosit normal. 6anifestasi yang berkaitan dengan anemia tidak spesifik. 7e!ala dan tanda yang dominan sering berkaitan dengan penyakit yang 3 mendasarinya seperti penyakit gastrointestinal dan ginekologi, malnutrisi, kehamilan dan malabsorpsi. 7angguan gastrointestinal, berkaitan dengan perdarahan kronik seperti ulkus peptikum hemoragis atau karsinoma gaster, di(ertikulitis, kanker kolon . -enanganan defisiensi besi meliputi identifikasi dan terapi penyakit yang mendasari ter!adinya ketidakseimbangan antara kebutuhan besi dan suplainya yang bertanggung !a%ab akan kehilangan besi. -enyebab terbanyak anemia defisiensi besi adalah kehilangan darah seperti pada postmenopause, metrorhagia, menorhagia, perdarahan kehamilan, dan persalinan . Kehilangan darah yang secara signifikan mengakibatkan defisiensi besi ialah hilangnya di saluran cerna. Dalam saluran cerna, berbagai lesi hemoragik mungkin berperan untuk ter!adinya kehilangan darah, termasuk hernia hiatal, (arises esofagus, gastritis, duodenitis, ulkus peptikum, kolelitiasis, perdarahan intrahepatik, penyakit inflamasi usus, di(ertikulosis, hemoroid, dan polip adenomatosa . Defisiensi besi sering sebagai tanda a%al dari ter!adinya keganasan saluran cerna. -emakaian obat peroral dalam !angka %aktu lama seperti alkohol, salisilat, steroid dan obat anti*inflamasi nonsteroid mungkin men!adi penyebab atau ikut berperan serta untuk ter!adinya kehilangan darah. Diseluruh dunia, frekuensi tersering penyebab kehilangan darah di saluran cerna ialah infeksi cacing tambang di mana sekitar & miliar orang diyakini terinfeksi cacing !enis ini. Infeksi cacing lainnya seperti sistosoma mansoni, sistosoma !aponikum dan yang parah ialah infeksi trikuris trikura, !uga dapat menyebabkan hilangnya darah di saluran cerna. 8elikobacter pilori yang merupakan penyebab gastritis, telah dicatat sebagai penyebab defisiensi besi di Alaska . -enyebab lainnya yang !arang dari perdarahan saluran cerna adalah skur(i dengan (askuler purpura, pankreas aberan, di(ertikulum 6erkel, hemorrhagik telangiektasia hereditar, ektasia (askular lain pada kolon dan poliposis kolon. -ada %anita masa reproduksi, kehilangan darah dari sistem genitourinaria dengan menstruasi dapat meningkatkan kebutuhan besi. Kehilangan darah menstruasi cenderung menurun dengan pemakaian kontrasepsi oral tetapi meningkat dengan pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim. -enyebab lain perdarahan genitourinaria adalah keganasan uterus atau fibroid, batu saluran kemih, infark, infeksi dengan schistosoma haematobion inflamatory disease, atau keganasan traktus urinaria. -enyebab yang + !arang adalah hemoglobinuria atau hemisiderinuria kronik yang ditemukan pada paro9ysmal nocturnal hemoglobinuria atau chronic intra(ascular hemolysis. Kehilangan darah yang tidak umum di saluran respirasi melalui hemoptisis kronik berulang. -ada dua kondisi yang !arang, idiopathic pulmonary siderosis dan goodpasture hemoptisis syndrom dan perdarahan intrapulmoner yang mungkin merupakan perdarahan tersembunyi: tetapi lebih mengarah pada pengeluaran besi pada makrofag paru. ;alaupun masih dalam tubuh, besi ini tidak dapat dipakai untuk keperluan sistemik dan dapat ter!adi anemia defisiensi besi yang parah. -ada bayi, anak*anak dan de%asa kebutuhan besi untuk pertumbuhan mungkin melebihi suplai yang diperoleh dari diet dan cadangan besi. "aat lahir, persediaan besi pada bayi pada dasarnya ditentukan oleh berat badan lahir rendah dan pertumbuhan postnatal yang cepat, yang memiliki risiko tinggi ter!adinya defisiensi besi !ika tidak diberikan suplemen besi. Dengan pertumbuhan cepat dalam tahun pertama kehidupan, ter!adi peningkatan berat badan tiga kali dan kebutuhan besi dalam mikrogram per Kg berat badan berada pada tingkat tertinggi. Kebutuhan besi menurun se!alan dengan penurunan pertumbuhan selama tahun kedua dan masa kanak*kanak namun meningkat kembali pada masa de%asa. Tanpa suplemen besi, kehamilan menyebabkan kehilangan darah se!umlah &3))*&/)) ml. 0ata*rata 34) mg besi dialirkan ke !anin, 1) mg ditemukan pada tali pusat dan plasenta serta &/) mg ditemukan pada lokia dan kehilangan darah saat persalinan, sehingga total kehilangan besi lebih dari /)) mg. "elama kehamilan, eritrosit !umlahnya meningkat sehingga memerlukan hampir /)) mg besi yang akan disimpan kembali setelah persalinan. "etelah persalinan, !ika bayi menyusui, laktasi memerlukan sekitar ),/*),& <e=hari. 7angguan absorpi besi !arang menyebabkan defisiensi besi. -ada beberapa pasien, malabsorpsi besi diusus mungkin sebagai manifestasi dari steatorea, sprue, celiac disease, diffuse enteritis. 7astritis atropika dan aklorhidria mungkin terganggu absorpi besinya. -ada beberapa orang, pica !uga bertanggung!a%ab pada ter!adinya defisiensi besi !ika materi yang makannya menghambat absorpsi besi. Defisiensi besi kadang sebagai komplikasi pembedahan gaster baik partial maupun reseksi gaster total atau pada pasien gastroenterostomi. . ;alaupun absorpsinya buruk, preparat garam besi yang digunakan untuk terapetik biasanya diabsorpsi baik. -endarahan menahun dapat menyebabkan kehilangan besi sehingga cadangan besi makin menurun dimana disebut sebagai iron depleted state, !ika kekurangan penyediaan besi berlan!ut maka penyediaan besi untuk eritropoesis berkurang sehingga menimbulkan gangguan pada bentuk eritrosit tetapi ge!ala klinis anemia belum ter!adi yang disebut sebagai iron deficient erythropoesis. Dan akan men!adi iron deficiency anemia !ika timbul anemia hipokromik mikrositer. 7e!ala Klinis pada anemia defisiensi besi berupa ge!ala umum atau anemic syndrome yang muncul !ika kadar hemoglobin turun di ba%ah 4*5 gr=dl (rasa lemah, cepat lelah, malas, telinga berdenging , mata berkunang*kunang dan pada pemeriksaan fisik ditemukan pucat pada kon!ungti(a dan !aringan di ba%ah kulit. "elain itu, didapatkan ge!ala khas seperti koilonychia, atrofi papil lidah, stomatitis angularis, atrofi mukosa gaster, disfagia, dan terdapat sindrom plummer (inson ( anemia hipokromik mikrositer, atrofi papil lidah, dan dysfagia ). 7e!ala*ge!ala penyakit dasar yang mendasari ter!adinya anemia !uga perlu diperhatikan misalnya penyakit cacing tambang di!umpai dispepsia, parotis membengkak dan kulit telapak tangan ber%arna kuning seperti !erami. Dalam mendiagnosis anemia defisiensi besi, selain memperhatikan ge!ala klinis diperlukan pemeriksaan laboratorium yaitu > Anemia hipokromik mikrositer pada apusan darah tepi atau 6? @ 5) fl dan 68 @ +& , dengan salah satu kriteria yang memenuhi > &. Dua dari tiga parameter yaitu > Besi serum @ /) mg=dl TIB A +/) mg=dl "aturasi transferin @ &/ Bg=dl 3. <erritin serum @ 3) Bg=dl +. -engecatan sumsum tulang dengan biru prusia ( Perls stain ) menun!ukkan cadangan besi (butir*butir hemosiderin) negatif. / .. -emberian "ulfas ferous + 9 3)) mg=hari selama . minggu disertai dengan kenaikan kadar hemoglobin lebih dari 3 gr=dl. -enatalaksanaan anemia defisiensi besi meliputi terapi kausal, pemberian preparat besi ( besi per oral dan besi per parenteral ) dan pengobatan lain ( diet, (itamin , tranfusi darah ). "elain membahas mengenai anemia defisiensi besi, dalam tin!auan kasus diperlukan pembasan secara spesifik terhadap penyebab anemia defisiensi terutama hemoroid. 1#$oroi( 6erupakan pelenaran dan inflamasi pembuluh darah (ena yang berasal (ena di daerah anus yang berasal dari pleksus hemorrhoidalis. 8emoroid dibagi dua yaitu hemoroidalis eksterna ( dimana terletak di luar atau ba%ah linea dentate pelebaran (ena yang berada di ba%ah kulit atau subkutan) dan hemoroid interna ( terdapat pada bagian atas atau dalam linea dentate, pelebaran (ena yang berada di ba%ah mukosa atau sub mukosa ). 8emoroid ter!adi karena dilatasi, pembengkakan atau inflamasi (ena hemoroidalis yang disebabkan oleh mengedan pada buang air besar yang sulit, pola buang air besar yang salah, peningkatan tekanan intraabdomen karena tumor, kehamilan, usia tua, diare kronik, kurang air minum dan hubungan seks peranal. "elain itu, hemoroid interna dibagi berdasarkan gambaran klinis yaitu > Dera!at & > Bila ter!adi pembesaran hemoroid yang tidak prolaps hingga keluar kanal anus, dilihat dengan anorektoskop Dera!at 3 > -embesaran hemoroid yang prolaps dan menghilang = masuk sendiri secara spontan Dera!at + > -embesaran hemoroid yang prolaps dapat masuk lagi ke dalam anus dengan bantuan dorongan !ari. Dera!at . > -rolaps hemoroid yang permanen dan rentan ter!adi trombosis atau infark. 2 Dalam mendiagnosis hemoroid diperlukan anamnesis klinis, pemeriksaan anoskopi atau kolonoskopi, pemeriksaan usus halus atau enteroskopi, dan pemeriksaan barium enema atau kolonoskopi total. -enatalaksanaan hemoroid terdiri dari nonfarmakologis, farmakologis dan tindakan minimal in(asi(e. -enatalaksanaan non farmakologi berupa perbaikan pola hidup sperti tidak banyak tidur atau duduk, banyak bergerak dan banyak ber!alan, pola makan dan minum seperti minum air sebanyak +)*.) ml=kgBB= hari, banyak serat seperti sayur* sayuran dan buah, pola atau cara defekasi dimana lebih baik dilakukan dengan !ongkok karena sudut anorektal men!adi lurus keba%ah sehingga hanya diperlukan usaha yang ringan untuk mendorong tin!a keba%ah atau keluar. -enatalaksanaan farmakologis berupa > #bat memperbaiki defekasi yaitu suplemen serat ( fiber supplement ) dan pelicin tin!a ( stool softner ). "uplemen serat ( psyllium atau isphagula ) berfungsi untuk membesarkan (olume tin!a dan meningkatkan peristaltik karena bubuk ini menyerap air sedangkan obat lakstan ( natrium dioctyl sulfosuccinat ) beker!a untuk merangsang mukosa usus halus dan meningkatkan penetrasi cairan ke dalam tin!a. #bat "imptomatik bertu!uan untuk menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri, gatal,atau karena kerusakan kulit di daerah anus. #bat simptomatik sering dicampur dengan pelumas, (asokonstriktor, dan antiseptik lemah. Cika penatalaksanaan secara non farmakologi dan farmakologi tidak memberikan perbaikan secara klinis maka diperlukan tindakan skleroterapi hemoroid, ligasi hemoroid dan terapi laser. Tin!auan pustaka ini bertu!uan untuk membahas diagnosis dan penatalaksanaan anemia defisiensi besi yang disebabkan oleh hemorroid. Dengan diagnosis dini dan penatalaksanaan anemia yang tepat diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup dan menurunkan angka mortalitas dan morbiditas. 4 KAS,S "eorang penderita laki*laki /& tahun, 8indu, Bali, menikah, beralamat di Br. -enyucuk Baturiti, Tabanan, datang pada tanggal + April 3)&), dalam keadaan sadar dengan keluhan utama badan terasa lemas. Demas dirasakan se!ak kira*kira .) hari sebelum masuk rumah sakit dan dirasakan bertambah berat se!ak / hari "60". Demas dirasakan oleh penderita pada seluruh tubuhnya, seperti tak bertenaga sehingga pasien tidak dapat melakukan akti(itasnya sehari*hari dengan baik dan men!adi tidak bersemangat. -asien mudah merasa lelah dan mudah mengantuk. ;aktu tidur pasien bertambah banyak akhir*akhir ini, namun pasien tetap mengeluhkan cepat lelah dan mengantuk. Keluhan pusing dirasakan saat berdiri dari posisi tidur atau duduk. Demas muncul secara perlahan*lahan dan terkadang disertai pandangan berkunang*kunang. -enderita !uga mengeluhkan panas badan kurang lebih / hari sebelum masuk rumah sakit dan dirasakan hilang timbul. -anas dikatakan sumer*sumer, tidak sampai menggigil dan dapat turun sendiri tanpa mengkonsumsi obat penurun panas. Buang air kecil dikatakan normal, %arna kuning, tidak berbuih, tidak berpasir, tidak ada darah atau kencing kemerahan dengan frekuensi kencing sebanyak +*. kali sehari dan (olume E *& gelas setiap kali kencing. Buang air besar dikatakan terganggu, dan terasa nyeri pada saat BAB, kotoran ber%arna kuning, keras dan padat, terkadang bercampur darah segar, namun tidak terdapat lendir. "elain itu, !ika penderita selesai BAB maka akan muncul ton!olan daging pada anus yang tidak dapat masuk secara spontan sehingga harus dimasukkan dengan menggunakan tangan, keluhan ini dirasakan selama kurang lebih 3 tahun yang lalu.. Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan yang sama dengan penderita, selama keseharian penderita merupakan seorang petani. -asien tidak memiliki kebiasaan merokok ataupun minum alkohol. -ada pemeriksaan fisik umum pada tanggal 3 April 3)&) didapatkan kesan sakit sedang, kesadaran kompos mentis, tinggi badan &2/ cm, berat badan 2) kg dan I6T F 33,)+ kg=m 3 , status gi$i baik. 5 -ada pemeriksaan fisik khusus didapatkan, tekanan darah &&)=5) mm8g, denyut nadi 5/ kali=menit, pernafasan 33 kali=menit, temperatur a9ila +2,5G. -enderita tampak lemah dan pucat. -ada pemeriksaan kedua mata tampak anemis dan pucat. -ada pemeriksaan telinga, hidung dan tenggorokan didapatkan kelainan berupa atropi papil lidah, namun tidak terdapat stomatitis angularis. -ada pemeriksaan leher tidak didapatkan peningkatan C?-. -ada pemeriksaan thoraks, dari inspeksi didapatkan ictus cordis tidak tampak. -ada palpasi, ictus cordis teraba di I" ?, satu sentimeter lateral linea midkla(ikularis kiri, kuat angkat. -ada perkusi didapatkan batas !antung kanan di satu centimeter lateral linea parasternal kanan, batas !antung kiri di satu centimeter lateral linea midkla(ikularis kiri, dan ada pinggang !antung. -ada auskultasi !antung didapatkan suara !antung "&"3 tunggal reguler dan didapatkan murmur sistolik dan diastolik. -ada pemeriksaan paru tidak di!umpai adanya kelainan. -ada pemeriksaan abdomen, palpasi hepar dan lien tidak teraba. Dari perkusi, traube space tymphani. -emeriksaan pada ekstremitas didapatkan akral penderita hangat saat pemeriksaan dan tidak didapatkan adanya sedikit pembengkakan pada kakinya, namun bagian distal ekstremitas terlihat pucat. "elain itu !uga didapatkan koilonikia pada !ari* !ari tangan pasien. -emeriksaan laboratorium menun!ukkan hasil yaitu> Dari darah lengkap didapatkan > hemoglobin +,5 g=dl: hematokrit &3,1 ,: 6? //,/: 68 &2,3: 68 31,3: TIB ++4: -DT /3+ K=ul, leukosit +,/ k=uD. -emeriksaan kimia darah didapatkan <e 2,1+1: K +,&)1: as urat &),./: Albumin +,.4&: B'H 33,3/: 7D" 1.,.: "7#T +/,&. "elain pemeriksaan laboratoriun, dilakukan pemeriksaan elekrokardiogran (IK7) dengan hasil irama sinus, heart rate 5/ kali=menit, 0s0J di ?3A),&3, a9is kanan, kesan 0BB comple9. "edangkan pada pemeriksaan thorak ditemukan T0 4&,, kesan cardiomegali. Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan penun!ang, maka penderita terdiagnosis dengan Anemia Berat 8ipokromik*6ikrositer e.c. susp Anemia Defisiensi Besi, hemoroid interna grade III, dan A8D= < II dengan 0BBB comple9. 1 -enatalaksanaan pada penderita ini meliputi 60", I?<D Hal ),1, 5tetes=menit, #3 3*. liter =menit. aptopril + 9 2,3/ mg, "< + 9 3)) mg dan (itamin + 9 &)) mg. Dengan planning transfusi -0 hingga 8b K &) gr , ditambah premedikasi dengan furosemide & 9 3) mg dan cLnsul bedah digestif. -ada penderita ini direncanakan untuk dilakukan pemeriksaan darah lengkap post transfusi serta pemeriksaan "I=TIB=<erritin, Ichocardiografi, dan Blood "mear. -ada penderita ini dilakukan monitoring keluhan, (ital sign, dan 6*K. -rogonosis pada penderita ini adalah dubius ad bonam.
&) EMBA1ASAN Anemia defisiensi besi adalah anemia yang timbul akibat kosongnya cadangan besi tubuh ( depleted iron store ) sehingga penyediaan besi untuk eritropoesis berkurang yang pada akhirnya pembentukkan hemoglobin berkurang. Kelainan yang ditimbulkan berupa anemia hipokromik mikrositer, besi serum menurun, TIB meningkat, saturasi transferin menurun, serum feritin menurun, pengecatan besi sumsum tulang negatif, adanya respon dengan preparat besi. Anemia defisiensi besi dapat disebabkan oleh karena rendahnya masukan besi, gangguan absorpsi besi, serta kehilangan besi akibat pendarahan menahun. Kehilangan besi akibat perdarahan menahun yang dapat berasal dari > &. "aluran cerna > beberapa kelainan pada saluran cerna dapat menimbulkan komplikasi pendarahan meliputi Tukak peptikum berupa luka terbuka dengan pinggiran oedem disertai indurasi dengan tukak ditutupi debris dimana ter!adi kerusakan !aringan mukosa hingga muskularis mukosa dari saluran pencernaan atas akibat pengaruh asam lambung dan pepsin. "ekitar &/*3/, ter!adi pendarahan dengan meningkat pada usia lan!ut (A2) tahun) akibat adanya penyakit degeneratif dan penggunaan !angka lama obat #AIH". Kanker lambung dapat menimbulkan pendarahan sebagai komplikasi berupa hemetesis masif dan melena. -enyebab dasar ter!adinya tumor gaster ini tidak diketahui, kemungkinan diperberat dengan keadaan perubahan mukosa yang abnormal seperti gastritis atrofi, polip di gaster, dan pengaruh lingkungan memegang peranan penting. 8emmoroid ter!adi karena pelebaran pembuluh darah (ena pada anus yang bearasal dari pleksus hemmoroidalis. -endarahan muncul karena luka pada pada dinding anus dan pecahnya (ena hemoroidalis yang tipis karena pengaruh makanan yang kurang berserat dan pola buang air besar yang salah. && Infeksi cacing tambang, dimana hidup didalam usus halus dan melekat menggunakan giginya pada dinding usus dan menghisap darah sehingga ter!adi kehilangan darah yang ter!adi secara perlahan*lahan sehingga menimbulkan penurunan produkti(itas. -enyebab pendarahan oleh karena infeksi cacing tambang merupakan penyebab yang paling banyak ditemukan. 3. -enggunaan obat*obatan seperti salisilat atau H"AID dapat memberat keadaan pendarahan dimana penggunaan H"AID dalam !angka lama akan menyebabkan iritasi pada lapisan gastrointestinal sehingga mengakibatkan pendarahan, selain itu dapat menekan bone marro% sehingga tidak dapat menghasilakan sel darah merah dan menekan sistem imun yang tampak pada anemia aplastik. Kebiasaan minim alkohol dapat berkembang men!adi anemia karena defisiensi nutrisi dan menghambat (itamin dan kebanyakan peminum alkohol akan emiliki nafsu makan yang berkurang. +. <aktor nutrisi > berkurangnya !umlah besi total dalam makanan atau kualitas besi (bioa(ailabilitas) besi yang tidak baik ( makanan berserat, rendah (itamin , dan rendah daging ) karena (itamin dan daging mempunyai daya absorbsi besi serrta dapat men!adi sumber besi selain sumber nabati sedangkan makanan berserat dap menghambat absorpsi besi di dalam tubuh. .. 7angguan Absorpsi besi seperti gasterktomi, tropical sprue atau kolitis kronik, !ika dilakukan operasi untuk menyingkirkan duodenum dan !e!unum bagian proksimal maka akan mengurangi penyerapan besi. /. Kebutuhan besi meningkat seperti dalam keadaan prematuritas, dalam masa pertumbuhan dan kehamilan. Dari hasil anamnesa penderita telah menderita %asir yang dirasakan se!ak kurang lebih 3 tahun yang lalu, dan dirasakan senakin lama semakin memberat. -asien !uga mengeluh keluar darah segar pada saat BAB, dan kotoran dikatakan mengeras. "elain itu, pasien memiliki ri%ayat penggunaan obat H"AID untuk pengobatan rematik yang telah diderita. 8al ini akan mengakibatkan pendarahan kronik yang akan menimbulkan anemia. Dalam mengkonsumsi makanan, pasien mengatakan !arang &3 memakan buah*buahan sehingga pasien kekurangan (itamin yang akan mempengaruhi penyerapan besi di dalam tubuh. 7e!ala klinik anemia defisiensi besi dapat diklasifikasikan emn!adi + yaitu > 7e!ala umum anemia ( sindrom anemia ) dimana keluhan muncul !ika kadar hemoglobin turun diba%ah 4*5 g=dl, ge!ala tersebut berupa > * "istem kardio(askuler > berdebar, lesu, cepat lelah, sesak %aktu ker!a * "istem saraf > sakit kepala, pusing, telinga berdenging, mata bekunang* kunang, kelemahan otot, lesu, perasaan dingin pada ekstremitas * Ipitel > %arna pucat pada kulit dan mukosa, elastisitas kulit menurun, rambut tipis dan halus 7e!ala khas * Koilonychia > kuku sendok ( spoon nail ) kuku men!adi rapuh dan bergaris (ertikal dan men!adi cekung sehingga menyerupai sendok. * Atrofi papil lidah > permukaan lidah men!adi licin dan mengkilap karena papil lidah menghilang. * "tomatitis angularis > perdangna pada sudur mulut sehingga tampak bercak putih pada sudut mulut. * Disfagia > nyeri menelan karena kerusakan epitel hipofaring * Atrofi mukosa gaster sehingga menimbulkan akhloridia 7e!ala -enyakit Dasar -ada anemia defisiensi besi didapatkan ge!ala*ge!ala yang menyebabkan anemia defisiensi besi tersebut, misalnya disebabkan oleh cacing tambang dimana di!umpai keluhan dispepsia, parotis membengkak dan kulit telapak tangan ber%arna kuning dan tampak seperti !erami. Berdasarkan anamnesa pada penderita ini didapatkan keluhan utama pada saat ini adalah badan lemas dirasakan se!ak .) hari sebelum masuk rumah sakit. Demas oleh penderita dirasakan pada seluruh tubuh. Demas muncul secara perlahan*lahan, dan keadaan lemas ini disertai pandangan berkunang*kunang. Keadaan tersebut merupakan ge!ala umum anemia, disebut !uga sindrom anemia, yang timbul karena ter!adinya iskemia organ target serta akibat mekanisme kompensasi tubuh terhadap penurunan &+ kadar hemoglobin. 7e!ala ini muncul pada setiap kasus anemia setelah penurunan hemoglobin sampai kadar tertentu (8b@4 g=dD). 8al ini !uga dikarenakan otot*otot pada !aringan tidak teroksigenasi dengan baik, sehingga ketika tubuh membutuh energi (AT-) untuk berakti(itas, maka otot*otot akan melakukan metabolisme untuk menghasilkan AT- dalam keadaan an*aerob. Konsekuensi dari metabolisme an*aerob adalah terbentuknya asam laktat. -enumpukan asam laktat inilah yang menyebabkan mudah capai, lelah, dan lesu -asien !uga mengeluh kuku tangannya tampak berbentuk cekung dan lidah tampak licin dan berbeda seperti biasanya disertai dengan nyeri menelan sehingga nafsu makan pasien men!adi menurun. 8al ini sesuai dengan ge!ala khas pada anemia defisiensi besi yang tidak di miliki oleh anemia !enis lainnya. Dimana ter!adinya atrofi papil lidah karena tidak teroksigenasinya sel pada papil Mpapil lidah sehingga papil lidah men!adi atrofi sehingga sensasi rasa makanan men!adi kurang dan mempengaruhi nafsu makan. -asien !uga mengeluh panas badan se!ak / hari "60", dimana demam tidak tinggi dan tidak mengigil. 8al ini ter!adi karena anemia defisiensi besi sangat rentan terkena infeksi. "ebenarnya demam ini merupakan respon sistem imun tubuh dalam menanggapi agen infeksi. Dalam keadaan suhu tubuh di atas normal merupakan kondisi yang sangat mendukung sel darah putih (leukosit) dalam melaksanakan tugas fisiologisnya yaitu sebagai sistem pertahanan tubuh terhadap infeksi mikroorganisme. Dari ri%ayat penyakit terdahulu, pasien telah menderita %asir se!ak kurang lebih 3 tahun yang lalu, dimana keluhan semakin memberat. Dimana muncul ton!olan daging pada anus yang tidak dapat masuk secara spontan sehingga harus dimasukkan dengan menggunakan tangan, keluhan ini dirasakan selama kurang lebih 3 tahun yang lalu, selain itu, terkadang keluar darah segar saat buang air besar yang dirasakan muncul se!ak 3 tahun yang lalu. -asien menggunakan obat ambe(en namun keluhan tidak membaik. Berdasarkan anamnesis yang dilakukan, pasien menderita hemmoroid grade III dimana terdapat -embesaran hemoroid yang prolaps dapat masuk lagi ke dalam anus dengan bantuan dorongan !ari. -enatalaksanaan pada pasien ini selain &. diberikan terapi simptomatik diperlukan tindakan in(asif berupa hemoroidektomy dengan melakukan konsul ke bagian bedah digestif. -ada pemeriksaan fisik tanggal 3 April 3)&) didapatkan kedua mata pasien pucat, karena keadaan ini umumnya diakibatkan berkurangnya berkurangnya hemoglobin (dalam ikatan 8b#3 memberikan %arna merah), dan (asokontriksi pembuluh darah untuk memaksimalkan pengiriman #3 ke organ*organ (ital. -ada pemeriksaan ekstremitas, didapatkan secara inspeksi kuku pasien yang cekung seperti sendok atau yang disebut koilonychia dan pada pemeriksaan telinga hidung dan tenggorokan ditemukan atrofi papil lidah dimana lidah tampak licin dan mengkilap. Kedua tanda ini merupakan ge!ala khas pada anemia defisiensi besi. "elain itu, ekstremitas pasien tampak hangat dan tidak terdapat oedem. -emeriksaan thorak, pada inspeksi !antung didapatkan ictus cordis tidak tampak. -ada palpasi, ictus cordis teraba di I" ?, satu sentimeter lateral linea midkla(ikularis kiri, kuat angkat. -ada perkusi didapatkan batas !antung kanan di satu centimeter lateral linea parasternal kanan, batas !antung kiri di satu centimeter lateral linea midkla(ikularis kiri, dan ada pinggang !antung. -ada auskultasi !antung didapatkan suara !antung "&"3 tunggal reguler dan didapatkan murmur sistolik dan diastolik. Bising !antung, suara yang disebabkan peningkatan kecepatan aliran darah, di mana keadaan ini mencerminkan beban ker!a !antung dan curah !antung yang meningkat. -eningkatan ker!a !antung ini merupakan bentuk kompensasi tubuh dalam keadaan hipoksia (kekurangan oksigen). Bila hal ini berlan!ut dan otot !antung tidak dapat lagi beradaptasi terhadap beban ker!a !antung yang meningkat, hal ini dapat menyebabkan gagal !antung kongestif. "edangkan pada pemeriksaan paru, tidak ditemukan kelainan. -emeriksaan penun!ang yang dilakukan meliputi laboratorium darah, kimia darah, A7D dan radiologi. Dari pemeriksaan darah di!umpai adanya anemia berat dimana 8b sebesar +,5 g=dl, sesuai dengan klasifikasi dera!at anemia yang termasuk sebagai anemia berat !ika 8b kurang dari 2 gr=dl. Berdasarkan klasifikasi morfologi eritrosit ditemukan anemia hipokromik mikrositer dimana 6? @ 5) fl ( //,/ fl ) dan 68 @ 34 pg (&2,3 ), selain itu ditemukan hasil serum besi @ /) mg=dl ( 2,1+1 ), &/ 68 @+& , ( 31,3 , ) TIB A +/) ( 424 ) yang sesuai dengan laboratorium pada anemia defisiensi besi. Dari pemeriksaan elektrokardiografi, didapatkan dengan hasil irama sinus, heart rate 5/ kali=menit, 0s0J di ?3A),&3, a9is kanan dengan kesan 0BBB kompleks. 0BBB kompleks ini merupakan keadaan dimana tidak ter!adi konduksi menuruni cabang kanan Bundle Branch, dan menun!ukkan adanya masalah pada sisi kanan !antung. Adanya masalah pada !antung pasien tersebut !uga ditun!ukkan dengan adanya pembesaran !antung (cardiomegali) pada foto rontgen dada dimana T0 sebesar 4&,. "edangkan pemeriksaan apusan darah tepi dan pengecatan sumsum tulang belum dilakukan dan masih men!adi planning diagnostik. -enatalaksanaan pada penderita ini dimulai dengan terapi kausal yang men!adi penyebab ter!adinya anemia dimana pada kasus ini disebabkan oleh hemmoroid grade III sehingga perlu dikonsulkan kebagian bedah digestif untuk melakukan terapi. "etelah itu, diperlukan pemberian preparat besi untuk menggantikan kekurangan besi didalam tubuh dengan menggunakan sulfas ferous + 9 3)) mg dimana pemberian preparat besi sebaiknya diberikan saat lambung masih kosong dengan memperhatikan efek samping yang ditimbulkan seperti mual, muntah atau konstipasi. -emberian preparat besi diberikan hingga 2 bulan setelah kadar hemoglobin normal untuk mengisi cadangan besi tubuh. "elain itu diberikan captopril + 9 2,3/ mg sebagai anti remodeling dimana pada anemia defisiensi besi ter!adi peningkatan ker!a !antung yang merupakan bentuk kompensasi tubuh dalam keadaan hipoksia (kekurangan oksigen) yang selan!utnya dapat menyebabkan perubahan struktural berupa dilatasi hingga hipertrofi pada (entrikel. Bila hal ini berlan!ut otot !antung tidak dapat lagi beradaptasi terhadap beban ker!a !antung yang meningkat dan akhirnya dapat menyebabkan gagal !antung kongestif. 'ntuk mencegah hal tersebut, maka pada pasien ini diberikan captopril yang dapat mengurangi beban ker!a !antung melalui penurunan pareload !antung. -enderita !uga mendapatkan (itamin + 9 &)) mg per hari untuk meningkatkan absorpsi besi dalam tubuh. -ada kasus ini direncanakan pemberian transfusi -acked 0ed ell (-0) sampai 8b K&) gr, dengan premedikasi furosemide & 9 3) mg untuk mencegah o(erload (olume darah di dalam tubuh. -ada penderita ini sangat perlu diberikan -0 &2 oleh karena 8b penderita yang @ 2 g=dl ( +,5 g=dl ) dan anemia sangat simptomatik. Koreksi dengan tranfusi -0 dilakukan hingga 8b 1*&) g,, namun tak perlu sampai normal karena malah akan menekan eritropoiesis internal. Indikasi pemberian tranfusi darah pada anemia defisiensi besi yaitu > &. Adanya penyakit !antung anemik dengan payah !antung 3. Anemia yang sangat simptomatik +. -enderita memerlukan peningkatan kadar hemoglobin yang cepat misalnya pada kehamilan atau preoperasi. -ada penderita ini direncanakan pemeriksaan darah lengkap post transfusi untuk melihat perkembangan dari anemia, pemeriksaan "I, TIB, dan feritin selain utuk mengetahui perkembangan anemia, !uga untuk e(aluasi dalam terapi. Blood smear !uga diperlukan untuk mendukung diagnosis adanya anemia defiensi besi dengan menun!ukkan morfologi sel*sel darah yang khas pada ADB. Dan perlu dilakukan pemeriksaan echocardiografi untuk mengetahui bentuk kelainan atau kecacatan !antung yang ter!adi. 6onitoring terhadap keluhan, tanda*tanda perdarahan dan vital sign untuk melihat progresi penyakit. -er!alanan penyakit anemia defisiensi besi ber(ariasi, dimana ada penderita yang cepat memburuk dan membaik tergantung dengan rspon terhadap terapi. "eorang penderita dinyatakan memberikan respon baik bila retikulosit naik pada minggu pertama men!adi normal setelah &)*&. hari, diikuti kenaikan 8b ),&/g=hari atau 3 g=dl setelah +*. minggu dan hemoglonin men!adi normal setelah .*&) minggu. "edangkan !ika respon terapi tidak membaik dapat dipikirkan oleh karena kepatuhan pasien, dosis besi yang diberikan kurang, pendarahan yang cukup banyak, terdapat penyakit kronik yang lain bahkan salah diagnosis. KII keluarga dan pasien diperlukan sehingga dokter yang memberikan pera%atan dapat memberikan pengertian kepada keluarga dan pasien mengenai penyakit, per!alanan penyakit, kemungkinan perburukan serta keberhasilan pengobatan sehingga pasien dapat menerima keadaannya dan tetap berusaha untuk men!alani pengobatan serta tidak melupakan pencegahan yang terpadu. &4 -ES,ME Anemia Defisiensi Besi (ADB) merupakan anemia yang timbul akibat berkurangnya penyediaan besi untuk proses eritropoesis, karena cadangan besi yang kosong (depleted iron store ) yang pada akhirnya akan mengakibatkan pembentukan hemoglobin berkurang. Kelainan ini ditandai oleh anemic syndrome, ge!ala fisik yang khas, serta ge!ala dari penyakit yang mendasarinya. -ada penderita ini ditemukan ge!ala anemic syndrome dan ge!ala fisik yang khas seperti rasa lemas dan pusing bekunang*kunang serta berkurangnya nafsu makan akibat adanya atropi papil lidah, disfagia, mata dan kulit tampak pucat, adanya kuku sendok, dan adanya ri%ayat ge!ala hemoroid yang dicurigai sebagai penyakit yang mendasari selain nutrisi yang kurang. "elain itu, diagnosis !uga ditun!ang oleh adanya hasil pemeriksaan darah yang menun!ukkan adanya penurunan 8b, 6?, 68, serum iron, dan peningkatan TIB. -ada penderita ini diagnosis sudah dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan hasil laboratorium. -ada pasien ini diberikan penatalaksanaan berupa #ksigen 3*. lpm, tranfusi -0 & kolf per hari sampai 8b mencapai &) g,, furosemide sebagai premedikasi tranfusi, sulfas ferosus untuk mengisi cadangan besi, (itamin untuk meningkatkan absorpsi besi pada usus, serta konsultasi ke bagian bedah digestif untuk penatalaksanaan hemoroid sebagai salah satu penyebab anemia pada pasien ini. &5