Anda di halaman 1dari 5

DIAGNOSIS

Langkah pertama dalam mendiagnosis adalah menentukan ketidaksimetrisan yang


terjadi akibat kelainan skeletal atau dental. Untuk mendiagnosis asimetri dental atau skeletal,
dapat dilakukan dengan pemeriksaan klinis dan radiografik yang menyeluruh pada skeletal,
gigi, fungsional dan pola jaringan lunak wajah.
5,10


A. Pemeriksaan Klinis
1).Pemeriksaan kesimetrisan wajah pada pasien dengan posisi natural head, mandibula
dalam keadaan relasi sentrik, dan jaringan lunak dalam keadaan istirahat.
8
Pasien duduk di
kursi dan pemeriksa berdiri tepat di depannya. Langkah pertama adalah membuat garis
tengah wajah, dapat dilakukan dengan bantuan dental floss yang ditarik pada bidang
sagital mulai dari atas kepala sampai bagian terbawah dari dagu. Garis yang terbentuk
membagi dua alis mata, mata, zygoma, lubang hidung, bibir, philtrum, sudut gonial.
11
;
2).Evaluasi garis tengah dental pada posisi mulut terbuka, relasi sentrik, kontak dini, oklusi
sentrik.
5
;
3).Evaluasi pergeseran anteroposterior unilateral: kelainan yang terjadi karena perbedaan
dalam ukuran, bentuk, posisi dari kedua sisi wajah dalam jurusan anteroposterior horisontal.

Gambar 2 memperlihatkan pandangan frontal dan lateral pasien dengan kelainan asimetri
karena pergeseran posterior unilateral. Pandangan inferior memperlihatkan jarak sudut
gonial kanan ke ujung dagu pasien lebih pendek dibandingkan sisi kiri. Pada pemeriksaan
maksila, tidak tampak adanya perbedaan panjang maksila kiri dan kanan. Relasi oklusi gigi
memperlihatkan relasi molar Klas I Angle pada sisi kanan, dan Klas II Angle pada sisi kiri.
Relasi ini tetap saat posisi istirahat. Pada pandangan oklusal, gigi molar kanan dan kiri tidak
memperlihatkan perbedaan antero- posterior, sedangkan pada mandibula, terlihat gigi molar
permanen pertama, gigi molar sulung pertama, kedua dan kaninus sulung lebih ke anterior
dibandingkan sisi kiri.
12



















Gambar 2. Asimetri yang disebabkan
oleh pergeseran posterior
unilateral mandibula sebelah
kiri.
12

4). Evaluasi pergeseran vertikal : asimetri yang diakibatkan perbedaan tinggi dalam ukuran,
bentuk, posisi bagianbagian dentofasial pada kedua sisi wajah.
Gambar 3 memperlihatkan pasien dengan gigi dan bibir dalam keadaan berkontak. Garis
terputusputus menggambarkan ramus mandibula sebelah kanan lebih tinggi dibandingkan
sebelah kiri. Gambaran intra oral memperlihatkan pengaruh asimetri terhadap bidang oklusal.
Pada sisi kanan pasien, terlihat bagian maksila lebih besar dan ramus mandibula lebih panjang,
bidang oklusalnya lebih rendah. Pada sisi kiri, maksila lebih kecil, ramus mandibula lebih
kecil, dan bidang oklusal lebih tinggi.












Gambar 3. Asimetri karena pergeseran vertical.
12

Pasien dengan pergeseran dalam jurusan vertikal (Gambar 4), terlihat mata kiri lebih
tinggi dibandingkan mata kanan. Tulang pipi dan telinga sebelah kiri juga tampak lebih tinggi
dibandingkan yang kanan. Maksila sebelah kiri lebih besar dibandingkan yang kanan, dan
ramus sebelah kiri lebih panjang dibandingkan sebelah kanan. Gambaran oklusi intra oral
memperlihatkan perbedaan tinggi bidang oklusi pada sisi kiri dan kanan.
12













Gambar 4. Gambaran klinis asimetri
karena pergeseran vertikal.
12


5). Evaluasi pergeseran dalam jurusan lateral: merupakan asimetri yang diakibatkan adanya
perbedaan pada jurusan lateral horisontal dalam ukuran, bentuk, posisi bagianbagian
dentofasial pada sisi kiri dibandingkan dengan yang kanan.

Pasien dengan kelainan ini (Gambar 5), pada pandangan inferior terlihat ujung dagu
bergeser ke arah kanan terhadap bidang tengah sagital. Mata kiri tampak lebih tinggi. Muka
bagian bawah memperlihatkan sudut gonial kanan lebih ke lateral terhadap bidang tengah
sagital dibandingkan sisi kiri. Telinga sebelah kanan lebih posterior dibandingkan dengan
sisi lawannya. Intra oral memperlihatkan gigitan silang pada gigi molar permanen , molar
sulung dan kaninus sulung. Pada sisi kiri terlihat perkembangan yang normal. Garis tengah
dental mandibula yang bergeser ke kanan saat oklusi dan relasi bukolingual yang
merupakan gigitan silang, tetap dalam posisi tersebut saat posisi istirahat.
12





















Gambar 5. Asimetri karena pergeseran horizontal.
12


6). Evaluasi pergeseran rotasi: pergeseran rotasi adalah suatu asimetri yang disebabkan
pergeseran seluruh bagian maksila atau mandibula.

Pada Gambar 6 terlihat seorang wanita dengan pergeseran rotasi pada mandibula dan
pergeseran anterior unilateral pada maksila kiri. Pergeseran rotasi pada mandibula dilihat
pada pandangan inferior mandibula. Ujung dagu dan sudut gonial menentukan adanya
rotasi pada mandibula. Pada kelainan tersebut, seluruh mandibula berputar ke arah kanan
akibatnya sudut gonial kiri lebih ke anterior dari sebelah kanan, dagu akan tampak lebih ke
kanan terhadap bidang tengah sagital.
12





















Gambar 6. Pergeseran berputar
keseluruhan mandibula ke
kanan, dan pergeseran ke
anterior maksila kiri.
12

Anda mungkin juga menyukai