Anda di halaman 1dari 29

TB PADA ANAK

Oleh:
Asep Muklas 08310034

Pembimbing:
Dr. Nurdiani SpA
DEFINISI
Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi
yang disebabkan oleh Mycobakterium
Tuberkulosis.

ETIOLOGI
Mycobacterium tuberculosis, M. tuberculosis
merupakan bakteri yang bersifat tahan asam,
berbentuk batang lurus/sedikit melengkung,
tidak berspora, tidak berkapsul, dengan lebar
0,3-0,6 m, panjang 1-4 m.
FAKTOR RESIKO
1. Resiko infeksi TB
Anak yang memiliki kontak dengan orang
dewasa dengan TB aktif.
Daerah endemis
Penggunaan obat-obat intravena
Kemiskinan
Lingkungan yang tidak sehat
2. Sakit TB
Usia Anak 5 tahun
Konversi tes tuberkulin dalam 1-2 tahun
terakhir
Malnutrisi
Keadaan imunokompremais
Status sosioekonomi yang rendah
KUMAN MATI
Uji tuberkulin (+)
PATOGENESIS TUBERKULOSIS
Inhalasi Mycobacterium tuberculosis
Fagositosis oleh makrofag alveolus paru
KUMAN HIDUP
Berkembang biak
Pembentukan fokus primer
Penyebaran limfogen dan hematogen
KOMPLEKS PRIMER
Terbentuk imunitas seluler spesifik
SAKIT TB INFEKSI TB Imunitas turun
Imunitas optimal
Komplikasi kompleks primer
Komplikasi penyebaran
hematogen
Komplikasi penyebaran
limfogen
Sembuh
Meninggal
Sakit TB
Imunitas turun >> reaktivasi
Masa inkubasi
(2-12 minggu)
MANIFESTASI KLINIS SISTEMIK
Demam lama (> 2 minggu), yang dapat
disertai dengan keringat malam.
Demam umumnya tidak tinggi dan tanpa sebab
yang jelas
Batuk lama > 3 minggu
BB turun tanpa sebab yang jelas
Nafsu makan tidak ada ( Anoreksia )
Lesu atau malaise
Diare persisten yang tidak sembuh dengan
pengobatan baku diare.



MANIFESTASI KLINIS SPESIFIK ORGAN
Kelenjar limfe superficialis (terbanyak di regio
colli)
= multiple, tidak nyeri tekan, unilateral, tidak hangat saat
perabaan, mudah digerakkan
Susunan saraf pusat
= meningitis TB, tuberkuloma otak
Sistem skeletal
- tulang punggung (spondilitis) : gibbus
- tulang panggul (koksitis) : pincang
- tulang lutut (gonitis) : pincang, bengkak
Kulit : skrofuloderma
Mata : konjungtivitis fliktenularis, tuberkel koroid
Organ-organ lainnya : peritonitis TB, TB ginjal,
dll.
DIAGNOSIS
Diagnosis pasti TB ditegakkan dengan
ditemukannya M. tuberculosis pada
pemeriksaan sputum, bilas lambung, cairan
cerebrospinal, cairan pleura, atau biopsi
jaringan.

Pada anak, diagnosis TB ditegakkan
berdasarkan
a. Manifestasi Klinis
b. Pemeriksaan Penunjang
>> uji tuberkulin
>> foto rontgen toraks

PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Uji tuberkulin
B. Pemeriksaan radiologi
C. Mikrobiologi

UJI TUBERKULIN
Uji tuberkulin cara Mantoux dilakukan dengan
menyuntikkan 0,1 ml PPD RT-23 2TU atau PPD S 5TU,
intrakutan, pada volar lengan bawah 48-72 jam
kemudian dibaca.
Disuntik pada orang yang terinfeksi TB indurasi di lokasi
suntikan (vasodilatasi lokal, edema, endapan fibrin,
akumulasi sel-sel inflamasi di daerah suntikan).
Diameter indurasi,
(-) = d : 0-4mm
(+) = d : 5-9mm (meragukan)
(+) = d>10mm
bila telah diimunisasi BCG (+) = d :10-14mm
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Foto toraks posisi AP dan lateral
Gambarannya tidak khas dan tidak dapat digunakan
secara tunggal untuk diagnosis TB pada anak.
Gambaran sugestif :
Pembesaran kelenjar hilus dan paratrakea dengan atau tanpa
infiltrat
Konsolidasi segmental/lobar
Milier
Kalsifikasi dengan infiltrat
Atelektasis
Efusi pleura
Tuberkuloma
PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS
Terdiri dari 2 macam yaitu
pemeriksaan mikroskopis apusan langsung
pemeriksaan biakan kuman M. tuberculosis
(GOLD STANDARD)
Bilas lambung (gastric lavage) 3 hari berturut-turut,
minimal 2 hari
Pembacaan hasil biakan M,tuberculosis
memerlukan waktu sekitar 6-8 minggu
SISTEM SKORING TB
Untuk memudahkan diagnosis, IDAI
merekomendasikan diagnosis TB anak dengan
menggunakan sistem skoring
Anak didiagnosis TB jika = jumlah skor > 6
dengan catatan :
Bila dijumpai gambaran milier atau skrofulderma langsung didiagnosis TB
Diagnosis dengan sistem scoring ditegakkan oleh dokter .
Berat bdan dinilai saat pasien dating (moment opname)
Demam dan batuk tidak memiliki respons terhadap terapi baku
Foto toraks bukan merupakan alat diagnostik utama pada TB Anak.
Gambaran sugestif berupa : pembesaran kelenjar hilus atau paratrakeal
dengan /tanpa infiltrasi konsilidasi segmental/lobar;klasifikasi dengan
infiltrasi; atelektasis,tuberkuloma.gambatan milier tidak dihitung dalam skor
karena diperlakukan secara khusus
Mengingat pentingnya peran uji tuberculin dalam diagnosis TB anak, maka
sebaiknya disediakan tuberkulin di tempat pelayanan kesehatan.
Pada anak yang diberi imunisasi BCG, bila terjadi reaksi cepat BCG
(7hari) harus dievaluasi dengan sistem scoring TB anak, BCG bukan
merupakan alat diagnostik
Diagnosis kerja TB anak ditegakkan bila jumlah skor 6

Parameter 0 1 2 3
Kontak dengan pasien TB
Dewasa
Tidak
jelas
Laporan dengan
keluarga, kontak
dengan pasien BTA
(-) atau tidak tahu
atai BTA tak jelas
Kontak dengan
pasien BTA (+)
Uji Tuberkulin (-) (+) >10 mm atau > 5
mm pada keadaan
imunosupresi
Berat badan/keadaan gizi Gizi kurang :
BB/TB < 90%,
BB/U <80%
Gizi buruk :
BB/TB < 70%
BB/U < 60%
Demam tanpa sebab yang
jelas
> 2 minggu
Batuk kronis > 3 minggu

Pembesaran KGB
colli, axilla, inguinal
> 1 cm,
jumlah > 1,
tidak nyeri
Pembengkakan tulangsendi
panggul, lutut
Ada
pembengkak
an
Foto Thoraks Normal/ta
k jelas
Sugestif TB
PENATALAKSANAAN
Pengobatan TB dibagi dalam 2 tahap yaitu:
A. Tahap awal/intensif
= 2 bulan pertama
= 3 macam obat
(Rifampisin, Pirazinamid, Isoniazid)

B. Tahap lanjutan
= 4 bulan berikutnya
= 2 macam obat
(Rifampisin, Isoniazid)

DOSIS OAT

OAT DOSIS DOSIS MAKSIMAL EFEK SAMPING
Isoniazid 5-15 mg/kgBB/hari 300 mg/hari Hepatitis, neuritis
perifer,
hipersensitivitas
Rifampisin 10-20
mg/kgBB/hari
600 mg/hari Gastrointestinal,
Rx.kulit, Hepatitis,
cairan tubuh
berwarna orange
kemerahan
Pirazinamid 15-30
mg/kgBB/hari
2000 mg/hari Toksisitas GIT dan
hati
Etambutol 15-20
mg/kgBB/hari
1250 mg/hari Neuritis optik, buta
warna merah-hijau
Streptomisin 15-40
mg/kgBB/hari
1000 mg/hari Ototoksik,
neurotoksik
PENGOBATAN PROFILAKSIS UNTUK ANAK
Kemoprofilaksis primer diberikan pada
anak yang kontak dengan TB aktif
terutama dengan BTA positif, tetapi
belum terinfeksi (uji tuberculin negative).
Obat yang digunakan: isoniazid 5-
10mg/kgBB/hari dengan dosis tunggal
selama 6 bulan.
Kemoprofilaksis sekunder diberikan pada
anak yang telah terinfeksi tetapi belum sakit
ditandai dengan uji tuberculin positif
sedangkan klinis dan radiologis normal. Obat
yang diberikan: isoniazid 5-10mg/kgBB/hari
dengan dosis tunggal selama 6-12 bulan.
STATUS PASIEN

Identitas pasien
Nama : Zahra rahmadhani
Umur : 8 bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jl. Manggaan 1 gg.
bahagia
BB masuk : 4,8 kg
TB masuk : 68 cm
Tanggal masuk : 9 Mei 2014

Anamnesa
Keluhan utama : Demam
Keluhan tambahan : Mencret

Telaah :
Pasien dengan keluhan demam sejak 3 minggu,
demam bersifat naik turun. Os juga mengeluh batuk
sejak 1,5 bulan yang lalu, sesak napas (+) . os juga
mengeluh adanya mencret sejak 1 hari yang lalu
sebanyak 2 kali, konsistensi encer, lendir (+), darah (-).
Ibu kandung os mengaku os diberi makanan
tambahan pendamping susu dari umur 4 bulan dengan
susu formula tanpa ASI. Makanan tambahan yang
diberikan ibu berupa beras merah dan kacang ijo. Ibu
os mengatakan bahwa ayah os menderita batuk-batuk
lama dan BAK (+) normal.

Riwayat penyakit terdahulu : -
Riwayat penyakit keluarga : Ayah os
Riwayat pengobatan : Paracetamol
Riwayat kelahiran :
Persalinan : Spontan ditolong oleh
bidan
Cukup bulan BB : 2500 gr : PB 48 cm
Riwayat Imunisasi
BCG : Sudah
DPT : Sudah
Polio : Sudah
Campak : Belum
Hepatitis : Sudah




Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Vital sign : Nadi :120x/i
RR :24x/i
Suhu :37,2
0
C

BB : 4,8 kg
PB : 68 cm
Status gizi : Gizi kurang


Kepala : Dalam batas normal
Mata : Reflek cahaya +/+, pupil isokor +/+
Hidung : Pernafasan cuping hidung (-)
Telinga : Serumen (-)
Mulut : Sianosis (-)
Leher : Pembesaran KGB (-), kaku kuduk (-)
Thorak : Inspeksi : simetris, retraksi intercostal
Palpasi : ka = ki
Perkusi : sonor
Auskultasi : stridor (+), whezing (-),
ronki (-)




Abdomen : Inspeksi : Distensi
Auskultasi : Peristaltik (+)
meningkat
Palpasi : Nyeri tekan (-)
Perkusi : Tympani
Genetalia : DBN
Extermitas : DBN


Pemeriksaan Penunjang ( 9 mei 2014)
Darah lengkap
Haemoglobin : 11,5 g/dL
Hitung eritrosit : 4,4 juta/ L
Hitung leukosit : 9.600 /L
Hematokrit : 31,5 %
MCV : 71,9 L
MCH : 26,1 pg
MCHC : 36,5 %
Trombosit : 326.000 /L



Diagnosis Banding
1. Tuberkulosis
2. Bronkopneumoni
3. Asma bronkial

Diagnosa kerja :
Tuberkulosis

Pentalaksanaan :
IVFD Nacl 0,225 , Dextros 5% 8 gtt/i
Nebule fentolin fl/12 jam
Rimcure pead 1x tab
Betarhin 2x0,5 cc
Diet ML

Anda mungkin juga menyukai