Nuh Huda Staf Pengajar Departemen Keperawatan Medikal Bedah Stikes Hang Tuah Surabaya ABSTRAK Demam berdarah merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Agepty. Ada berbagai cara untuk pengobatan dan perawatan demam berdarah antara lain dengan farmakologis dan non farmakologis. Ada dua cara perawatan non farmakologis pemberian jus jambu merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan trombosit pada pasien yang diberikan jus jambu merah. Desain penelitian quasi eksperimen dengan control time desain dengan menggunakan pendekatan nonprobabilty purposive sampling. Populasi berjumlah 20 responden dengan proporsi 10 kelompok yang tidak diberikan jus jambu merah dan 10 kelompok yang diberikan jus jambu merah, Analisa statistik dengan menggunakan uji t-test dan t- independen. asil penelitian didapatkan rata!rata kelompok yang tidak diberikan jus jambu merah jumlah rata!rata trombosit 1".#00$, sedangkan peningkatan pada kelompok yang diberikan jus jambu merah %&.100$. hasil uji ' 0,000 ( <0.05). Artinya ada pengaruh pemberian jambu merah terhadap peningkatan jumlah trombosit pada penderita D(. )mplikasi dari penelitian bahwa pemberian jambu merah dapat digunakan sebagai salah satu pilihan minuman yang dapat dikonsumsi untuk meningkatkan jumlah trombosit pada penderita D(. Kata kunci: DHF, ju ja!"u !#$ah, t$%!"%it ABSTRA&T Dengue hemoragic fe*er is an infection diseases caused by aedes aegepty. +here are *arious methods for medication and treatment dengue hemoragic, farmocologis and non pharrmacological method. +here are two of treatment non pharrmacological red gua*a juice. +his research had the purpose to know the trombocyte increase in the patient who administered with the red gua*a juice. Design of this research was the ,uasy e-periment with control time design using purposi*e sampling nonprobabilty approach. +he population proportion of 20 respondents with 10 groups of control and 10 inter*ention group, statistical analysis using t!test and t! independen. (rom the result of the research it was obtained that did not administered with red gua*a juice the a*erage was trombocyte, 1".#00, while the increase a*erage administered red gua*a juice was %&.100, the result of ' test 0,00 .'/0,001. +hat is there was effect of red gua*a administering to the trombocyte number increase on the D( sufferes. )mplication of the research was that the red gua*a administering can be use one of drink choicces can be consumen to increase trombocyte numbers in the D( sufferer. K#'(%$d: DHF, R#d Gua)a Juic#, t$%!"%c't#* 1 A* +ata$ "#,akan- D( adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh *irus dengue tipe 1!", sifat dari *irus dengue antara lain berbentuk batang, termolabil, sensitif terhadap inakti*asi, stabil pada suhu %00 celcius. Dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegpty dan beberapa spesies lainnya. 2irus ini masuk kedalam pembuluh darah dan menyerang bagian dinding pembuluh darah. Pada penderita D( terjadi peningkatan sistem komplemen akibat akti*asi kompleks antigen *irus!antibodi. D( banyak di jumpai di masyarakat penyakit ini dapat menyerang semua orang .3oegeng, 200&1. Dari data awal didapatkan pada tahun 2010 di puskesmas 3edati 3idoarjo sejumlah 44 orang menderita D( Pengobatan D( berkonsentrasi pada peningkatan trombosit dengan cara mengembalikan permeabilitas *askuler ke kondisi normal lagi. 3alah satu pengobatan yang dapat meningkatkan trombosit yaitu dengan menggunakan ekstrak jambu merah .3oegeng, 200" 5 1211. 6erbagai penelitian menunjukkan ekstrak daun jambu merah dan jambu merah bisa menekan akti*asi komplemen. Angka kesakitan D( di )ndonesia cenderung meningkat, mulai 00 kasus per 100.000 penduduk dengan kematian sekitar 1!27 .8ompas, 20101. +ahun 200" D( mengalami insiden peningkatan yang cukup tinggi sehingga pada bulan februari 200" pemerintah menetapkan keadaan luar biasa .8961 pada kasus D(. D( merupakan penyakit musiman dan penyakit yang berbahaya. .3omarmo, 20001. 6erdasarkan data yang didapat dari dinas kesehatan 3idoarjo pada tahun 2004 dengan jumlah penduduk 1.%00.02: terdapat 1%2 penderita D( pada anak dan 11 penderita D( meninggal sedangkan pada tahun 2010 dengan jumlah penduduk 1. %%:.221 terdapat "0" penderita D( pada anak, penderita yang meninggal pada tahun 2010 sebanyak 10 orang. Pada tahun 2010 terdapat peningkatan jumlah penderita D( . 3edangkan di puskesmas sedati kecamatan gedangan kabupaten 3idoarjo pada tahun 2010 jumlah penderita D( terdapat 44 penderita tahun 2011 bulan januari terdapat 4 penderita D(. 2irus dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegepty dan masuk kedalam pembuluh darah. +rombosit dan endotel diperkirakan mempunyai peran penting dalam patogenesis, berdasarkan kenyataan bahwa pada D( terjadi trombositopenia disertai peningkatan permeabilitas kapiler. +rombositopenia .jumlah trombosit / 100.000;$91 merupakan salah satu kriteria laboratoris disamping peningkatan hematokrit <207 dari kriteria diagnosis D( menurut => .200%1. Para peneliti menyebutkan bahwa derajat trombositopenia pada penderita ix demam berdarah cenderung berhubungan dengan beratnya penyakit . ?anifestasi klinis dari infeksi *irus dengue yang paling ditakutkan adalah terjadinya perdarahan dan kebocoran plasma. yang dapat menyebabkan syok. Perdarahan dapat terjadi akibat adanya trombositopenia dan gangguan fungsi trombosit. Peneliti lain menyebutkan adanya gangguan fungsi trombosit. Ditemukan komplek imun dipermukaan trombosit diduga sebagai penyebab terjadinya agregasi trombosit yang kemudian akan dimusnakan oleh sistem retikuloendotelia, terutama dalam limpa dan hati. Pengobatan D( pada dasarnya masih bersifat supporti atau simtomatis berdasarkan kelainan utama yang terjadi yaitu berupa perembesan plasma akibat dari meningkatnya permeabilitas *askuler. @airan awal sebagai pengganti *olume plasma dapat diberikan garam isotonik atau ringer laktat. 6elum ada usaha pengobatan yang bersifat kuratif, baik dalam mengatasi terjadinya perdarahan atau trombositophenia maupun dalam mengatasi kebocoran plasma. Aambu merah merupakan salah satu alternatif dalam percepatan penyembuhan penyakit D(. 8andungan dalam jambu merah salah satunya senyawa quarcentin golongan fla*onoid, sitokin yang berfungsi meningkatkan kekenyalan pembuluh darah. 3enyawa yang diduga berperan penting adalah quarcentin dari golongan fla*onoid. 3enyawa ini bekerja meningkatkan jumlah sitokin. Di dalam tubuh sitokin berperan meningkatkan kekenyalan pembuluh darah sekaligus meningkatkan sistem pembekuan darah. ?enurut Prof dr 3umali kepala pusat studi bahan alam, di mana quarcentin bekerja dengan cara menghambat enBim pembentuk CDA *irus dengue. CDA berperan dalam sintesis protein. Aika pembentukan *irus CDA terganggu, *irus dapat mati sehingga jumlah trombosit dalam darah dapat meningkat. 6erdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan beberapa tahun terakhir penggunaan jambu merah dan ekstrak daun jambu biji untuk pengobatan D( terutama dalam meningkatkan jumlah trombosit mulai banyak digunakan baik oleh masyarakat maupun dikalangan dunia kedokteran. al ini bisa disampaikan kepada tenaga kesehatan, penderita D(, dan keluarga penderita bahwa jambu merah dapat digunakan sebagai pengobatan D( dan terapi tambahan. Pemberian terapi tambahan jambu merah pada penderita D( dengan memberikan demonstrasi tentang cara pengolahan serta konsumsi sehingga penderita dapat dengan mudah memanfaatkan buah jambu merah untuk meningkatkan trombosit. harganya relatif murah karena bahannya mudah didapat, efek sampingnya hampir tidak
terasa. 3alah satu tanaman yang
mempunyai efek meningkatkan trombosit adalah jambu merah. B* D#ain P#n#,itian Penelitian ini menggunakan rancangan !uasy-"#perimental dengan metode control time desain untuk mengetahui pengaruh pemberian jambu merah terhadap peningkatan trombosit pada anak D( Penelitian ini terdapat dua responden yaitu kelompok eksperimen yang diberikan inter*ensi dan kelompok kontrol yang tidak diberikan inter*ensi. Pemilihan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dipilih secara tidak random dan sesuai dengan keinginan peneliti. Pengukuran dilakukan kepada kedua kelompok diawali dengan pre-test setelah itu diberikan perlakuan kemudian dilakukan pengukuran kembali (post-test). ?etode time desain dapat digambarkan sebagai berikut.ABiB, 20105 "#1. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan penderita D( anak yang .E1 menderita D( pada periode bulan april sampai dengan bulan juni sejumlah 20 orang. al ini sesuai dengan pendapat Dotoatmodjo .20101 yang mengatakan bahwa seluruh populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti tersebut adalah populasi penelitian. 3ampel dari penelitian ini adalah sebagian penderita D( pada anak, sejumlah 20 orang di Puskesmas 3edati 3idoarjo. +eknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah $onprobability sampling dengan metode purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu sesuai yang dikehendaki peneliti .3etiadi, 200%5 1:#1 Pada penelitian ini terdapat dua *ariabel yaitu *ariabel independent dan *ariabel dependent. %ariabel indipendent nya adalah pemberian jus jambu merah pada kelompok perlakuan dan kelompok inter*ensi. 2ariabel dependent nya adalah jumlah trombosit sebelum dan sesudah perlakuan baik pada kelompok inter*ensi maupun pada kelompok kontrol. )nstrumen pengumpulan data dalam penelitian ini yang digunakan adalah cek laboratorium pada pengukuran trombosit. Fntuk pemberian jus jambu merah menggunkan gelas ukur, dan lembar obser*asi yang dikembangkan berdasarkan jumlah normal trombosit. 3etelah didapatkan sampel, dibagi menjadi dua kelompok sesuai dengan kriteria inklusi yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. 8edua kelompok didata jumlah trombosit awal .pre test) satu hari sebelum diberikan inter*ensi jambu merah yaitu pada bulan april 2011. pengukuran jumlah trombosit awal .pre test1 dilakukan pagi hari pukul 0:.00!04.00 =)6. 8emudian pada bulan april 2011 ix kelompok perlakuan diberikan jus jambu merah selama tiga hari dengan frekuensi dua kali sehari .pagi, sore1. 3etelah dilakukan inter*ensi pemberian jus jambu merah selama # hari maka diteruskan dengan pengukuran jumlah trombosit dengan cek darah akhir (post test) pada pukul 0:.00!04.00 =)6.. Fntuk mengetahui hubungan atau derajat kerataan antara *ariabel pemberian jus jambu merah terhadap peningkatan trombosit pada anak D( digunakan uji t test. +ujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian jambu merah terhadap peningkatan trombosit pada penderita D( di Puskesmas 3edati 3idoarjo. Fntuk *ariabel status trombosit, data yang diperoleh akan dikelompokkan dan ditabulasi frekuensi dalam bentuk mutlak dan angka korelatif 7. Data yang sudah dianalisa diuji dengan menggunakan data Fji!t dua sampel berpasangan uji ini memiliki fungsi untuk mengetahui perbedaan sebelum G sesudah dilakukan perlakuan sampel;kelompok perlakuan. asilnya uji!t sampel berpasang adalah 'H 0,00 maka ada perbedaan jumlah trombosit sebelum dan sesudah dilaksananakan pemberian jus jambu merah. Fntuk uji!t sampel bebas untuk mengetahui perbedaan pada dua sampel;kelompok perlakuan hasilnya uji homogen *arians ' H 0,00 , maka *arians homogen, maka uji t! 2 sampel bebas adalah liat baris pertama adalah ' I 0,00 maka jus jambu merah efektif terhadap peningkatan trombosit pada anak D(. 2ariabel penelitian meliputi jumlah trombosit kelompok yang tidak diberikan jus jambu merah dan kelompok yang diberikan jus jambu merah . &* Hai, .#n#,itian 2ariabel penelitian meliputi jumlah trombosit kelompok yang tidak diberikan jus jambu merah dan kelompok yang diberikan jus jambu merah . /* Ju!,ah T$%!"%it K#,%!.%k 0an- di"#$ikan ju ja!"u !#$ah +abel 1 Aumlah +rombosit pada kelompok Jang diberikan jus jambu merah Aambu ?erah Di Puskesmas 3edati 3idoarjo . nH 201 Do resp Aumlah trombosit 3elisih jumlah trombosit ?ean peningk atan trombos it Pre Post 1 2 # " 0 & % : 4 10 40.000 &%.000 "0.000 40.000 44.000 40.000 :".000 4:.000 44.000 %".000 2"0.000 1&0.000 200.000 100.000 100.000 100.000 122.000 100.000 120.000 100.000 100.000 4#.000 1&0.000 &0.000 01.000 00.000 #:.000 02.000 2&.000 %&.000 %&.100 Dari tabel 1 menunjukkan jumlah peningkatan trombosit pada kelompok yang diberikan jus jambu merah, peningkatan mulai dari jumlah trombosit ! terendah 2&.000$ sampai dengan 1&0.000$ dengan rata!rata peningkatan jumlah trombosit %&.100$. Pada kelompok yang diberikan jus jambu merah semua responden mengalami peningkatan jumlah trombosit.
1* Ju!,ah T$%!"%it K#,%!.%k 0an- tidak di"#$ikan ju ja!"u !#$ah +abel 0.2 Aumlah +rombosit pada 8elompok yang tidak diberikan jus jambu merah Di Puskesmas 3edati 3idoarjo .nH 201 Do resp Aumlah trombosit 3elisih jumlah trombosit ?ean peningka tan trombosi t Pre Post 1 2 # " 0 & % : 4 10 4:.000 &:.000 :&.000 :".000 40.000 40.000 100.000 40.000 100.000 :".000 100.000 122.000 40.000 :".000 44.000 40.000 101.000 4:.000 100.000 44.000 02.000 0".000 4.000 0 "000 0 1000 :000 0 10.000 1".#0 Dari tabel 0.2 menunjukkan jumlah peningkatan trombosit pada kelompok yang tidak diberikan jus jambu merah yaitu dari yang tidak mengalami peningkatan samapai dengan peningkatan 0".000$. Dengan rata!rata peningkatan jumlah trombosit 1".#00$. 3ebanyak % responden dari 10 sampel kelompok yang tidak diberikan jus jambu merah yang mengalami peningkatan jumlah trombosit dan # responden dari 10 sampel kelompok yang tidak diberikan jus jambu merah tidak mengalami peningkatan jumlah trombosit. 2* P#n-a$uh Ja!"u M#$ah t#$hada. .#nin-katan T$%!"%it +abel # Kroup 3tatistik +rombosit Di Puskesmas 3edati 3idoarjo .nH 201 +rombosit ?ean 3D 3L D Jang tidak diberikan jus jambu merah 1".#00 20.&0 &.01 10 Jang diberikan jus jambu merah %&.100 "0.0# 1".0# 10 t- independent& ' 0,00 .'/0,001 Pada tabel # rata!rata jumlah trombosit pada kelompok yang diberikan jus jambu merah adalah %&.100 dengan (tandart )eviation "0.0#%"0:, sedangkan untuk kelompok yang tidak diberikan jus jambu merah jumlah rata!rata trombosit 1".#00 dengan (tandart )eviation 20.&04:&:. hasil uji t!test dan t!independen statistik dihasilkan ' 0,00 . '/ 0,00 1 artinya ada perbedaan signifikan rata!rata jumlah trombosit pada pasien yang diberikan jambu merah dengan yang tidak diberikan. D* P#!"ahaan /* Ju!,ah T$%!"%it K#,%!.%k 0an- Di"#$ikan Ju Ja!"u M#$ah Pada kelompok yang diberikan jus jambu merah sebelum dilakukan inter*ensi ix jumlah trombosit nilai terendahnya "0.000 dan nilai tertingginya 2"0.000. sedangkan setelah diberikan jus jambu merah jumlah trombosit nilai terendahnya 120.000 dan nilai tertingginya 2"0.000 hasil penelitian pada kelompok inter*esi terdapat 10 responden klien D( didapatkan data, nilai rata!rata peningkatan jumlah trombosit adalah %&.100. 8enaikan jumlah trombosit pada responden yang diberikan jus jambu merah dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu pada kelompok yang diberikan jus jambu merah penderita telah mendapatkan jus jambu merah 2 kali sehari 1000 ml selama #!" hari, jumlah peningkatannya tinggi dibandingkan dengan kelompok yang tidak diberikan jus jambu merah , dapat dilihat dari rata!rata jumlah trombosit yang tidak diberikan jus jambu merah dan yang diberikan jus jambu merah peningkatan rata!rata trombosit pada kelompok yang diberikan jus jambu merah %&.100. sedangkan rata!rata pada kelompok yang tidak diberikan jus jambu merah adalah 1".#00 sehingga dapat disimpulkan antara kelompok yang tidak diberikan jus jambu merah dengan kelompok yang diberikan jus jambu merah peningkatannya lebih tinggi dan lebih cepat kelompok yang diberikan jus jambu merah dibandingkan dengan kelompok yang tidak diberikan jus jambu merah . 1* Ju!,ah T$%!"%it K#,%!.%k 0an- Tidak Di"#$ikan Ju Ja!"u M#$ah Pada kelompok yang tidak diberikan jus jambu merah jumlah trombosit nilai terendahnya &:.000 dan nilai tertingginya 100.000. sedangkan setelah dilakukan obser*asi pada kelompok yang tidak diberikan jus jambu merah didapatkan hasil penelitian pada kelompok yang tidak diberikan jus jambu merah dengan 10 responden klien D( didapatkan data, nilai jumlah trombosit yang tidak mengalami peningkatan atau tetap dan nilai peningkatan trombosit tertinggi 0".000 dengan nilai rata!rata peningkatan pada kelompok yang tidak diberikan jus jambu merah rata!rata peningkatan trombosit 1".#00. 8enaikan jumlah trombosit pada responden kelompok yang tidak diberikan jus jambu merah dipengaruhi oleh banyak faktor terutama pada D( nonsyok D( grade ) dan grade )), sedangkan pada grade ))) dan grade )2 tidak terjadi perbedaan. al ini disebabkan karena pada kondisi syok akan terjadi hipoksia jaringan, sehingga akan mempengaruhi proses absorsi dan distribusi dari obat yang diberikan peroral pada klien, pada klien grade ))) dan Krade )2 proses kerusakan endotelium *askuler dan kebocoran plasma lebih berat sehingga trombosit yang terbentuk banyak terpakai di endotel pembuluh " darah . 3oegeng, 200&1. Ada banyak hal penyebab terjadinya D( berdasarkan hasil penelitian para peneliti sebelumnya menunjukkan adanya hubungan perubahan iklim, kelembapan, kepadatan lar*e Aedes Agepty, perilaku bersih dan sehat yang belum terwujud dan lingkungan hidup yang belum memadai. ?engendalikan lingkungan dengan pemberantasan sarang nyamuk, pengelolaan sampah padat, modifikasi tempat perkembangbiakan nyamuk dan perbaikan desain rumah seperti menguras bak mandi sekurang! kurangnya satu minggu sekali, menutup dengan rapat tempat penampungan air. asil uji t!independen yang didapatkan menunjukkan bahwa terdapat perbedaaan jumlah trombosit antara kelompok yang tidak diberikan jus jambu merah dan yang diberikan jus jambu merah jumlah trombosit pada kelompok yang tidak diberikan jus jambu merah 3ebelum yang diberikan jus jambu merah jumlah trombosit antara kelompok yang diberikan jus jambu merah dan kelompok yang tidak diberikan jus jambu merah tidak terdapat perbedaaan, tetapi setelah diberikan jus jambu merah selama # hari terdapat perbedaan pada kedua kelompok. Pada kelompok yang tidak diberikan jus jambu merah menunjukkan peningkatan jumlah trombosit dengan rata!rata 1".#00 sedangkan pada kelompok yang diberikan jus jambu merah menunjukkan rata!rata peningkatan %&.100. 3etelah yang diberikan jus jambu merah antara kelompok yang tidak diberikan jus jambu merah dan kelompok yang diberikan jus jambu merah menghasilkan H 0,00 .'/0,001 dari hasil uji t!tes independen ada perbedaan yang diberikan jus jambu merah jambu merah terhadap peningkatan trombosit pada penderita D( Di Puskesmas 3edati 3idoarjo. 2* P#n-a$uh P#!"#$ian Ja!"u M#$ah T#$hada. P#nin-katan T$%!"%it 6erdasarkan hasil uji t- test independent menunjukkan nilai 'H0.00 .'/0,001 artinya secara statistik pemberian jus jambu merah berpengaruh terhadap peningkatan trombosit. Analisa perbandingan kedua kelompok, yaitu yang tidak diberikan jus jambu merah dan yang diberikan jus jambu merah jumlah rata! rata trombosit pada kelompok yang diberikan jus jambu merah lebih besar dari pada kelompok yang tidak diberikan jus jambu merah hanya 1".#00. Pada kelompok yang diberikan jus jambu merah didapatkan hasil rata!rata trombosit %&.100$. Padahal kedua kelompok mendapatkan terapi cairan yang sama. Pemberian jambu merah didapatkan bahwa tanin dan quarcentin yang terkandung dalam buah dan daun ix jambu biji merah dapat meningkatkan proliferasi dan deferensiasi megakariosit dalam sumsum tulang. 6uah jambu biji merah mengandung senyawa quarcentin dari golongan fla*onoid senyawa yang diduga berperan penting. 3enyawa ini bekerja dalam meningkatkan senyawa sitokin. Di dalam tubuh, sitokon berperan meningkatkan kekenyalan pembuluh darah sekaligus mengaktifkan sistem pembekuan darah. ?enurut prof Dr sumali, quarcentin bekerja dengan cara menghambat enBim pembentuk CDA *irus dengue, CDA berperan sintesis protein. Aika pembentukan CDA *irus terganggu, *irus mati sehingga jumlah trombosit dapat meningkat. 8adar quarcentin di daun jambu biji lebih banyak dari pada dibuahnya. Pada penderita demam berdarah terjadi peningkatan sistem komplemen akibat akti*asi komplek antigen *irus! antibodi. Peningkatan ini menyebabkan lepasnya anafilaktosin suatu mediator kuat terjadinya peningkatan permeabilitas. Peningkatan permaebilitas *askuler dan gangguan hemostasis. Peningkatan permeabilitas *askuler menyebabkan terjadinya kebocoran plasma dan dapat menimbulkan syok. al ini yang paling ditakutkan sehingga pengobatan D( berkonsentrasi pada cara mengembalikan permeabilitas *askuler kekondisi normal lagi. >leh karena itu, akti*asi komplemen yang berlebihan harus di tekan. 6erbagai penelitian menunjukkan buah dan daun jambu biji merah dapat menekan akti*asi komplemen. .3oegeng, 200"1. Aambu biji mengandung berbagai mineral dan *itamin, 8andungan *itamin @ jambu biji 100 gram 2!# kali lebih tinggi dari jeruk dengan berat yang sama. 6uah jambu merah bermanfaat untuk memperbaiki kapiler supaya tidak terjadi kebocoran. >leh karena itu pencegahan pecahnya kapiler dapat dilakukan dengan minum jus jambu biji secara rutin jika sudah muncul kecurigaan, bahwa demam berdarah sedang beraksi di dalam tubuh. 9ikopen dalam jambu biji lokal merah mempunyai banyak manfaat karena bersifat antioksidan. Aambu biji merah adalah suatu bentuk terapi herbal yang dapat meningkatkan trombosit pada D(. Jang diberikan jus jambu merah jambu biji merah yang diberikan dalam bentuk jus yang dapat menimbulkan peningkatan trombosit. 6uah jambu biji digunakan untuk meningkatkan trombosit darah, sehingga banyak digunakan untuk melawan D( ()engue *emoragic ever). 6erdasarkan hasil penelitian, telah berhasil diisolasikan suatu Bat fla*onoid dari daun jambu biji dan buah jambu biji yang dapat memperlambat penggandaan .replika1 *uman immunodeiciency *irus .)21 penyebab penyakit A)D3. Mat ini bekerja # dengan cara menghambat pengeluaran enBim reserved transriptase yang dapat mengubah CDA *irus menjadi DDA di dalam tubuh manusia. E* Si!.u,an 6erdasarkan hasil temuan penelitian dan hasil pengujian pada pembahasan yang dilaksanakan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut5 1. Peningkatan jumlah trombosit pada kelompok yang diberikan jus jambu merah rata!rata jumlah trombosit %&.100$ pada penderita D( Di Puskesmas 3edati 3idoarjo. 2. Peningkatan jumlah trombosit pada kelompok yang tidak diberikan jus jambu merah rata!rata jumlah trombosit 1".#00$ pada penderita D( Di Puskesmas 3edati 3idoarjo. #. Ada pengaruh pemberian jambu merah terhadap peningkatan jumlah trombosit pada penderita D( Di Puskesmas 3edati 3idoarjo. F* Sa$an 6erdasarkan temuan hasil penelitian, beberapa saran yang disampaikan pada pihak terkait adalah sebagai berikut5 1. 6agi masyarakat Aambu merah dapat digunakan sebagai pencegahan dan pengobatan )engue +emorgic ,ever. 2. 6agi +enaga 8esehatan Aambu merah merupakan terapi tambahan, sehingga terapi dasar yaitu pemberian replacement cairan harus tetap diberikan sesuai dengan protap yang ada. Dan masih diperlukan penelitian yang lebih lanjut. #. 6agi Peneliti 3elanjutnya Disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk mengambil judul Nperbandingan percepatan peningkatan jumlah tromboit dengan pemberian jambu merah dan sari kurma pada penderita D(O. G* Da3ta$ Putaka Ainul, C. 8. .20101. (ayur -ua* (e*at .engenal /andungan0)an /*asiat 1ntuk .en2aga /ese*atan 3ubu*. Jogyakarta5 Pionor ?edia. Alimul, A.. .20101. ?etode Penelitian 8esehatan Paradigma 8uantitatif. 3urabaya5 ealth 6ooks publising. Arikunto, 3. .20021. Prosedur Penelitian 3uatu Pendekatan Praktek. Aakarta5 Cineka @ipta. 6oedina, 3. 8. .20101. )munologi Diagnosis Dan Prosedur 9aboratorium Ldisi 8elima. Aakarta5 (akultas 8edokteran )ndonesia Fni*ersitas)ndonesia Lmma =. .200:1. Aus buah dan sayuran. Aakarta5 Penebar 3wadaya. adinegoro, 3C. .20001. )munopatogenesis Demam 6erdarah Degue. Aakarta5 Fni*ersitas )ndonesia. erliana, 9.(. .20101. ## ?acam 6uah!6uahan Fntuk 8esehatan. 6andung5 Alfabeta offbrand. A.2. .20001. 8apita selekta hematologi. Aakarrta5 LK@ Dasirudin, ?. .20001. Pengaruh Pemberian Lkstrak Daun Aambu 6iji +erhadap Peningkatan Aumlah ix +rombosit 8asus Demam 6erdarah Dengue Pada Anak. Fni*ersitas Airlangga Dotoatmodjo, 3..20101. ?etodologi Penelitian 8esehatan. Aakarta 5 P+.Cineka @ipta. Dursalam. .20041. 8onsep Dan Penerapan ?etode Penelitian )lmu 8eperawatan. Aakarta5 3alemmba ?edika. 3oegijanto, 3. .200&1. Demam berdarah dengue edisi kedua. 3urabaya5 Airlangga uni*ersity. 3etiadi. .200%1. 8onsep Dan Penulisan Ciset 8eperawatan. Jogyakarta5 Kraha )lmu. Fni*ersitas )ndonesia. .200%1. )lmu kesehatan anak. Aakarta5 )nfomedika. 3umarmo, P3 .20001. ?asalah Demam 6erdarah Di )ndonesia. Dalam5 3ri CeBeki , indra )s. Demam 6erdarah Dengue. Aakarta5 Fni*ersitas )ndonesia. 3uwarno, A. .20101. 4 6uah Dan 3ayur +angkal Penyakit. Aakarta5 9iberpus. +im editor LK@. .144&1. 8amus 8edokteran Dorlan. Aakarta5 LK@ Ftami, P. .20041. 3olusi sehat. +anggerang5 Agro ?edia Pustaka. 3ebagian daftar pustaka nya aa yang blum masuk 11