Anda di halaman 1dari 41

KURIKULUM

PENGERTIAN
Alat untuk mencapai
tujuan pendidikan,
sekaligus sebagai
pedoman dalam
pelaksanaan
pendidikan
LANDASAN
Pancasila
UUD 1945
ALASAN PERUBAHAN
Konsekuensi logis dari
terjadinya perubahan
sistem politik, sosial
budaya, ekonomi, dan
iptek dalam berbangsa
dan bernegara.
PERBEDAAN DARI
PERUBAHAN
Penekanan pokok
dari tujuan
pendidikan serta
pendekatan dalam
merealisasikannya.
SEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM
RENCANA
PELAJARAN
(1947-1968)
KURIKULUM
BERBASIS
TUJUAN
(1975-1984)
KBK dan KTSP
2004/2006
K
U
R
I
K
U
L
U
M

1
9
4
7

Merupakan Kurikulum
pertama yang lahir
dan memakai istilah
leer plan
Perubahan kisi-kisi
pendidikan lebih
bersifat politis
Asas pendidikan
merupakan pancasila
Kurikulum ini baru
dilaksanakan tahun
1950
Kurikulum ini
mengurangi
pendidikan pikiran
dalam arti kognitif,
namun yang
diutamakan
pendidikan watak
atau perilaku
K
U
R
I
K
U
L
U
M

1
9
5
2

Merupakan
penyempurnaan
rencana pelajaran
1947
Kurikulumnya sudah
mengarah pada
pendidikan nasional
ciri dari kurikulum ini
adalah: setiap
rencana pelajaran
harus memperhatikan
isi pelajaran yang
dihubungkan dengan
kehidupan sehari-hari.
Fokusnya pada
pengembangan
Pancawardhana,
yaitu :Daya cipta,
Rasa, Karsa, Karya,
dan Moral.
K
U
R
I
K
U
L
U
M

1
9
6
4

Konsep pembelajaran
yang bersifat aktif,
kreatif, dan produktif .
Membimbing anak
agar mampu
melakukan problem
solving
Pemerintah
menerapkan hari
sabtu sebagai hari
krida ( kebebasan
berlatih kegitan sesuai
minat siswa )
Kurikulum 1964 bersifat
separate subject
curriculum, yang
memisahkan mata
pelajaran
berdasarkan lima
kelompok bidang
studi
NEXT
Pembaharuan dari
Kurikulum 1964
Perubahan struktur
kurikulum pendidikan dari
Pancawardhana menjadi
pembinaan jiwa
pancasila, pengetahuan
dasar, dan kecakapan
khusus
Bersifat correlated
subject curriculum
Lebih menekankan pada
perhitungan dan hasil
dari perhitungan, tidak
pada pemahaman
konsep dari suatu materi
sehingga hanya
menggunakan sistem
hafalan
KURIKULUM
1968
BACK NEXT
Teori
Belajar
Pengajaran matematika pada kurikulum ini dimulai
dengan penjelasan singkat yang disertai tanya-jawab
dan penyajian contoh, serta dilanjutkan dengan
pengerjaan soal-soal
Teori belajar dari Skinner untuk menguatkan
pemahaman siswa tentang apa yang baru dipelajari,
maka setelah terjadinya proses stimulus-respon yang
antara lain berupa tanya-jawab dalam proses
pengajaran, harus dilanjutkan dengan memberikan
penguatan antara lain berupa latihan soal-soal
STRATEGI
DAN CARA
PEMBELAJ
ARAN
Muatan materi pelajaran bersifat teoritis, tak
mengaitkan dengan permasalahan faktual di
lapangan.
BACK NEXT
BACK NEXT
M
A
T
E
R
I

P
E
M
B
E
L
A
J
A
R
A
N

I. Pembinaan Jiwa Pancasila
1. Pendidikan agama
2. Pendidikan kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Bahasa Daerah
5. Pendidikan olahraga
II. Pengembangan pengetahuan
dasar
6. Berhitung
7. IPA
8. Pendidikan kesenian
9. Pendidikan kesejahteraan
keluarga
III Pembinaan kecakapan khusus
10. Pendidikan kejuruan
Ciri-ciri sebagai berikut oleh
Ruseffendi yang dikutip Supriadi
Dalam pengajaran
Geometri,
penekanan lebih
pada keterampilan
berhitung
Lebih
mengutamakan
hafalan yang
sifatnya mekanis
daripada
pengertian
Program berhitung
kurang
memperhatikan
aspek kontinuitas
dengan materi
pada jenjang
berikutnya, serta
kurang terkait
dengan dunia
Penyajian materi
kurang
memberikan
peluang untuk
tumbuhnya
motivasi serta rasa
ingin tahu anak .
BACK NEXT
KELEBIHAN
Bertujuan pada
pembentukan manusia
Pancasila Sejati.
Struktur pendiddikan
dari pancawardhana
menjadi pembinaan
jiwa pancasila,
pengetahuan dasar,
dan kecakapan khusus
KEKURANGAN
Muatan materi masing-
masing mata pelajaran
masih bersifat teoritis
dan belum terikat erat
dengan keadaan nyata
dalam lingkungan
sekitar.
BACK
HOME
Kurikulum ini
sebagai
pengganti
kurikulum 1968
Adanya
pengurangan jumlah
bidang studi pada
setiap jenjang
pendidikan dan
pemisahan materi
seperti ilmu hayat,
ilmu ukur dan ilmu
aljabar.
Dalam proses
pembelajaran, guru
harus berusaha agar
tujuan instruksional
khusus dapat dicapai
oleh peserta didik,
setelah mata
pelajaran atau pokok
bahasan tertentu
disajikan oleh guru
NEXT
EVALUASI
Dengan
melaksanakan PPSI,
penilaian diberikan
pada setiap akhir
pelajaran atau
pada akhir satuan
pelajaran tertentu.
TEORI BELAJAR
Teori belajar yang
dipergunakan lebih
bersifat campuran.
Namun demikian,
Ruseffendi
selanjutnya
menambahkan
bahwa teori yang
lebih dominan
Piaget dan Bruner
sebab yang
menjadi sentral
pengajaran
matematika adalah
pemecahan
masalah.
STRATEGI DAN
CARA
PEMBELAJARAN
PPSI adalah sistem
yang saling
berkaitan dari satu
instruksi yang terdiri
atas urutan, desain
tugas yang progresif
bagi individu dalam
belajar (Hamzah
B.Uno, 2007). Oemar
Hamalik
mendefinisikan PPSI
sebagai pedoman
yang disusun oleh
guru dan berguna
untuk menyusun
satuan pelajaran.
MATERI
PEMBELAJARAN
Pendidikan agama
Pendidikan Moral
Pancasila
Bahasa Indonesia
IPS
Matematika
IPA
Olah raga dan
kesehatan
Kesenian
Keterampilan
khusus
BACK NEXT
Ciri-Ciri
Berorientasi
pada tujuan
Menganut
pendekatan
integrative ( setiap
pelajaran memiliki
arti dan peranan
yang menunjang
kepada
tercapainya
tujuan-tujuan yang
lebih integratif )
Menekankan
kepada efisiensi
dan efektivitas
dalam hal daya
dan waktu.
Dipengaruhi
psikologi tingkah
laku dengan
menekankan
kepada stimulus
respon (rangsang-
jawab) dan
latihan (Drill).
BACK NEXT
Menurut Ruseffendi yang dikutip oleh Supriadi,karakteristik pengajaran
matematika pada kurikulum 1975
Terdapat topik-topik baru yang diperkenalkan yaitu himpunan, geometri, bidang dan ruang,
statistika dan probalitas, DLL
Diperkenalkannya pula konsep-konsep baru seperti penggunaan himpunan, pendekatan
pengajaran matematika secara spiral , dan pengajaran geometri dimulai dengan
lIngkungan
Terjadi pergeseran dari pengajaran yang lebih menekankan pada hafalan kepengajaran
yang bersifat rutin
Soal-soal yang diberikan lebih diutamakan yang bersifat pemecahan masalah daripada
yang bersifat rutin
Adanya kesinambungan dalam penyajian bahan ajar antara Sekolah Dasar dan Sekolah
lanjutan.
lebih memperhatikan adanya keberagaman antar siswa.
Terdapat upaya-upaya penggunaan istilah yang tepat
pergeseran dari pengajaran yang berpusat pada guru ke pengajaran yang berpusat pada
siswa.
metode pengajaran banyak digunakan penemuan dan pemecahan masalah dengan
teknik diskusi.
Terdapat upaya agar pengajaran matematika dilakukan dengan cara menarik
BACK NEXT
KEKURANGAN
KELEBIHAN
BACK
HOME
Perbedaan
Kurikulum 75
dengan 84
Masuknya mata
pelajaran PSPB pada
tahun 1984 dan
penyerdehanaan materi
serta materi komputer ke
dalam kurikulum
matematika sekolah
NEXT
Karakteristik
Kurikulum 84
Pendekatan dalam
kegiatan belajar-
mengajar berorientasi
pada tujuan
Kurikulum ini
menekankan pada
efisiensi dan efektivitas
Khusus di SD matematika
lebih fokus pada operasi
hitung secara mencongak
Untuk SMA perubahan
dalam penjurusan dari
sebelumnya
BACK NEXT
BACK NEXT
Prinsip relevansi
Prinsip pengembangan
Prinsip pendidikan seumur hidup
Prinsip keluwesan/fleksibel,
STRATEGI PEMBELAJARAN
Evaluasi yang serempak dilaksanakan per semester
TEKNIK EVALUASI HASIL BELAJAR
Pelaksanaan PBM terdiri atas kegiatan intra-kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstra-kurikuler
Pelajaran teori diintegrasikan ke dalam pelajaran praktek untuk mata pelajaran yang sama
Tahun pertama merupakan tahun bersama ( belum dijuruskan)
Menerapkan sistem kredit semester
Mulai dilaksanakannya bimbingan karir (BK)
Mulai diimplementasikannya mata pelajaran PSPB
Keterpaduan teori dan praktek dalam pelaksanaan
Susunan dengan pola program inti dan program pilihan
Unit Produksi Sekolah
PROSES PEMBELAJARAN
Pemberian materi aritmatika sosial di tingkat SD
Pemberian materi baru seperti komputer di SMA
MATERI
Ciri-ciri
Berorientasi
kepada
tujuan
instruksional.
Pendekatan
pengajarann
ya berpusat
pada anak
didik melalui
cara belajar
siswa aktif
(CBSA).
Materi
pelajaran
dikemas
dengan
menggunaka
n
pendekatan
spiral.
Menanamka
n pengertian
terlebih
dahulu
sebelum
diberikan
latihan
Materi
disajikan
berdasarkan
tingkat
kesiapan
atau
kematangan
siswa.
Menggunaka
n
pendekatan
keterampilan
proses.
BACK NEXT
Kelebihan
Memuat materi dan metode
secara rinci
Siswa terlibat dalam
kegiatan-kegiatan belajar
Anak dapat belajar dari
pengalaman langsung
Kualitas inteaksi antara siswa
sangat tinggi
Kekurangan
Banyak sekolah yang
mensalahtafsirkan metode
CBSA
Guru dan siswa tidak kreatif
Proses pembelajaran
didominasi siswa pandai
Materi tidak tuntas dikuasai
siswa karena waktu
pembelajaran kurang

BACK
HOME
Karakteristik
Kurikulum
1994
Perubahan dari
semester ke Caturwulan
(Cawu)
mengutamakan agar
siswa mahir
menggunakan bilangan
dalam kehidupan
sehari-hari
bentuk soal divergen
(terbuka, dimungkinkan
lebih dari satu
jawaban), dan
penyelidikan.
BACK NEXT
BACK NEXT
P
E
N
G
O
R
G
A
N
I
S
A
S
I
A
N

M
A
T
E
R
I

GBPP Kurikulum
1994 disajikan tidak
secara rinci namun
dalam garis-garis
besarnya saja.
Mata-mata
pelajaran pada
kelompok dasar
kejuruan seperti
matematika,
bahasa inggris dan
IPA di beri alokasi
jam tambahan.
S
T
R
A
T
E
G
I

P
E
M
B
E
L
A
J
A
R
A
N

Link and Macth
Pendekatan dari
supply-driven menuju ke
demand-driven
Dari School-based
program ke dual-based
program.
Dibentuknya Majelis
Pendidikan Kejuruan
Nasional (MPKN)
Pendidikan Sistem
Ganda (PSG)
Dibentuknya Bursa
Kerja Khusus (BKK)
Proses pembelajaran
dengan metode ceramah

T
E
K
N
I
K

E
V
A
L
U
A
S
I

H
A
S
I
L

B
E
L
A
J
A
R

Keberhasilan siswa
diukur dan
dilaporkan atas
dasar perolehan
nilai yang dapat
diperbandingkan
dengan nilai siswa
lain. Ujian hanya
menggunakan
teknik paper and
pencil test.
Menekankan unsur atau asaz
kebermaknaan sedangkan
CBSA menekankan keaktifan
siswa
Pendidikan dasar diwajibkan
menjadi 9 tahun (SD dan
SMP)
Menyatukan Kurikulum 75
dengan kurikulum 84
menghilangnya mata
pelajaran PSPB dan
berubahnya mata pelajaran
PMP menjadi PPKn
(Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan)
Siswa mendapat subyek
yang berperan aktif dalam
melakukan tindak
pembelajaran
Tindak pembelajaran lebih
menggunakan proses dari
pada produk
Kesalahan yang dilakukan
siswa dalam memahami dan
atau melakukan proses
pembelajaran tidak
dianggap sebagai
kegagalan namun dianggap
sebagai bagian dari proses
pembelajaran
P
e
r
b
e
d
a
a
n

K
u
r
i
k
u
l
u
m

9
4

d
e
n
g
a
n

s
e
b
e
l
u
m
n
y
a

P
e
r
s
a
m
a
a
n

K
u
r
i
k
u
l
u
m

9
4

d
e
n
g
a
n

s
e
b
e
l
u
m
n
y
a

NEXT
C
i
r
i
-
C
i
r
i

Pembagian tahapan pelajaran di sekolah dengan system
caturwulan.
Pembelajaran disekolah lebih menekankan materi
pelajaran yang cukup padat.
Bersifat populis
Dalam pelaksanaan kegiatan, guru memilih dan
menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam
belajar, baik secara mental, fisik dan sosial.
Dalam pengajaran suatu mata pelajaran hendaknya
disesuaikan dengan kekhasan konsep/pokok bahasan
dan perkembangan berpikir siswa.
Pengajaran dari hal yang konkrit ke hal yang abstrak, dari
hal yang mudah ke hal yang sulit, dari hal yang
sederhana ke hal yang kompleks.
Pengulangan-pengulangan materi yang dianggap sulit
perlu dilakukan untuk pemantapan pemahaman siswa.
BACK NEXT
Kelebihan
Siswa lebih banyak
mendapatkan informasi
karena materi yang diberikan
lebih banyak
Siswa memiliki keterempilan di
bidang non akademis melalui
muatan lokal
Kekurangan
Beban belajar siswa terlalu
berat karena banyaknya mata
pelajaran dan banyaknya
materi setiap mata pelajaran.
Materi pelajaran dianggap
terlalu sukar karena kurang
relevan dengan tingkat
perkembangan berpikir siswa,
dan kurarang bermakna
karena kurang terkait dengan
aplikasi kehidupan sehari-hari.
BACK
HOME
Perbedaan Kurikulum
94 dengan 99
pokok bahasan
himpunan di SLTP
dihilangkan, dan
pengantar teori graf di
SMU juga dihilangkan
NEXT
Karakteristik
Kurikulum
2002
Kompetensi
berkenaan dengan
kemampuan siswa
melakukan sesuatu
dalam berbagai
konteks
Berpusat pada anak
sebagai pengembang
pengetahuan
Terdapat penekanan
pada pengembangan
kemampuan
pemecahan masalah;
kemampuan berpikir
logis,kritis, erta
penalaran dan
komunikasi
BACK NEXT
Karakteristik
dalam
pelajaran
matematika
materi untuk SD meliputi:
bilangan, geometri dan
pengukuran,
pengolahan data,
pemecahan masalah, serta
penalaran dan komunikasi
materi untuk SLTP meliputi:
bilangan, aljabar, geometri
dan pengukuran, peluang
dan statistika, pemecahan
masalah, serta penalaran
dan komunikasi
materi untuk SMU meliputi
aljabar,geometri dan
pengukuran, trigonometri,
peluang dan statistika,
kalkulus, logika matematika,
pemecahan masalah serta
penalaran dan komunikasi
BACK NEXT
Karakteristik
KBK (kurikulum Berbasis
Kompetensi) Lahir sebagai
respon dari tuntutan
reformasi
KBK tidak lagi
mempersoalkan proses
belajar
Kompetensi mengandung
beberapa aspek, yaitu
knowledge, understanding,
skill, value, attitude, dan
interest
BACK NEXT
BACK NEXT
TUJUAN
KURIKULUM
2004
Melatih cara berfikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan
Mengembangkan aktifitas kreatif yang melibatkan imajinasi,
intuisi, dan penemuan dengan mengembangkan divergen,
orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta
mencoba-coba.
Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah
Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau
mengkomunikasikan gagasan
BACK NEXT
CIRI-CIRI KBK DIKEMUKAKAN OLEH SUPRIADI
Kurikulum ini dikembangkan berdasarkan kompetensi tertentu
Berpusat pada anak sebagai pengembang pengetahuan
Terdapat penekanan pada pengembangan kemampuan pemecahan masalah;
kemampuan berpikir logis,kritis, Serta penalaran dan komunikasi.
Cakupan materi untuk SD meliputi: bilangan, geometri dan pengukuran, pengolahan
data, pemecahan masalah, serta penalaran dan komunikasi.

Cakupan materi untuk SLTP meliputi: bilangan, aljabar, geometri dan pengukuran,
peluang dan statistika, pemecahan masalah, serta penalaran dan komunikasi.
Cakupan materi untuk SMU meliputi aljabar,geometri dan pengukuran, trigonometri,
peluang dan statistika, kalkulus, logika matematika, pemecahan masalah serta
penalaran dan komunikasi
KBK ini secara garis besarnya mencakup tiga kompenen yaitu kompetensi dasar, materi
pokok, dan indikator pencapaian hasil belajar

Kemampuan pemecahan masalah serta penalaran dan komunikasi bukan merupakan
pokok bahasan tersendiri, melainkan harus dicapai melalui proses belajar dengan
mengintegrasikan topik-topik tertentu yang sesuai.
Kelebihan
Dalam pembelajaran
adanya komunikasi dua
arah antara guru dan
siswa.
Pembelajaran berpusat
pada siswa.
Penggunaan pendekatan
dan metode yang
bervariasi.
Sumber belajar yang
bervariasi.
Kekurangan
Kurangnya sumber
manusia yang potensial
dalam menjabarkan KBK
dengan kata lain masih
rendahnya kualitas sorang
guru, karena dalam KBK
seorang guru dituntut untuk
lebih kreatif dalam
menjalankan pendidikan
BACK
HOME
Pengertian
Secara
Yuridis
Pelaksanaan
KTSP
Kurikulum operasional yang
disusun dan dilaksanakan
oleh masing-masing satuan
pendidikan /sekolah.
UU no.20 tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional
Peraturan Pemerintah RI
no.19 tahun 2005 tentang
standar nasional pendidikan
Mengacu pada
Permendiknas no.24 tahun
2006 tentang pelaksanaan SI
dan SKL
NEXT
Perbedaan kurikulum 2006
dengan kurikulum
sebelumnya
Kurikulum sebelumnya
dilakukan secara terpusat
(sentralistik), sedangkan
KTSP memperhatikan
karakteristik dan perbedaan
daerah (desentralistik).
BACK NEXT
Ciri-Ciri
Menekankan
pada
ketercapaian
kompetensi
siswa
Menggunakan
pendekatan
kompetensi
KTSP
memberikan
peluang yang
lebih luas
kepada
sekolah-
sekolah plus
untuk
mengembang
kan kurikulum
sesuai dengan
kebutuhan
Guru sebagai
pengajar,
pembimbing,
pelatih dan
pengembang
kurikulum.
Kurikulum
sangat
humanis,
BACK NEXT
Kelebihan
Mendorong terwujudnya otonomi
sekolah dalam menyelenggarakan
pendidikan.
Mendorong para guru, kepala
sekolah, dan pihak manajemen
sekolah untuk meningkatkan
kreativitas.
Akan mengurangi beban belajar
siswa yang padat.
Guru sebagai pengajar,
pembimbing, pelatih, fasilitator, dan
pengembang kurikulum
Berbasis kompetensi sehingga
peserta didik berada dalam proses
perkembangan.
Berpusat pada siswa
Kekurangan
Kurangnya ketersediaan
sarana dan prasarana.
Masih banyak guru yang
belum memahami KTSP.
Kurangnya SDM yang
diharapkan mampu
menjabarkan KTSP .
Pengurangan jam pelajaran
berdampak pada
berkurangnya pendpatan
guru.
BACK
HOME
K
U
R
I
K
U
L
U
M

1
9
7
5

Persamaan:
Materi aritmetika tahun 1975 pada sub bab ketiga yakni: pecahan, perbandingan dan prosen sama dengan
kurikulum 1984, 1994, 2004 (KBK), 2006 (KTSP) .
Perbandingan juga dibahas pada kurikulum KTSP, dan pecahan dibahas pula pada kurikulum 1984,
sedangkan Prosen dibahas pada semua kurikulum 1975-2006, tetapi pada kurikulum 1984-2006 istilah
prosen diganti dengan Persen
Perbedaan:
Pada kurikulum 1975 nama materinya Aritmetika. Sedangkan kurikulum setelahnya namanya materinya
aritmetika sosial. Artinya, pada kurikulum 1975 pembahasannya lebih kompleks dan meluas. Sedangkan pada
kurikulum setelahnya pembahasan aritmetika hanya berhubungan dengan kehidupan sehari-sehari (sosial).
Materi aritmetika tahun 1975 sub bab pertama dan kedua yaitu : Sitem Bilangan cacah dan panjang, Luas, Isi
dan berat. tidak dibahas pada semua kurikulum mulai 1984 sd 2006.
Pembahasan mengenai panjang, luas, isi dan berat yang mencakup 6 besaran pokok merupakan materi
pelajaran fisika pada kurikulum tahun 1984-2006, bukan materi yang dibahas pada pelajaran matematika.
Masalah mengenai kehidupan sehari-hari (soal cerita) kurang dibahas dan disajikan pada kurikulum 1975.
Latihan-latihan dan contoh soal hanya bersifat menyelesaikan operasi hitung
Istilah penyajian materi pada kurikulum 1975 lebih dikenal instruksional (umum dan khusus). Sedangkan
pada kurikulum setelahnya istilah lebih dikenal dengan SK dan KD.
Kesimpulan:
Pada kurikulum 1975 sesuai dengan nama materi yaitu Aritmetika sehingga pembahasannya lebih kompleks.
tetapi pembahasan aritmetika sosial tidak dibahas secara terperinci, seperti laba,rugi,harga jual, beli dll, tidak
disajikan dalam materi.
K
U
R
I
K
U
L
U
M

1
9
8
4

Persamaan:
Materi arimatika sosial tahun 1984 pada sub bab pertama:pecahan,
pecahan desimal dan persen sama dengan kurikulum 1975, 1994, 2004
(KBK), 2006 (KTSP) .
Materi arimatika sosial tahun 1984 pada sub bab kedua, ketiga, keempat
sama dengan 1994, 2004 (KBK), 2006 (KTSP) .
Hanya bunga tunggal yang dibahas pada kurikulum 2004 (KBK)
Perbedaan:
Bonus tidak dibahas di dalam kurikulum 1994, 2004 (KBK), 2006 (KTSP) .
Tidak membahas bunga majemuk, tabanas, seperti kurikulum 1994 dan
KTSP (2006).
Tidak adanya teorema dalam arimatika sosial dan lebih ke penalaran.
Lebih banyak ke contoh soal daripada penjelasan materi.
Kesimpulan:
Pada kurikulum 1984 belum adanya penjelasan teorema secara langsung
maupun bertahap, sehingga membutuhkan penalaran logis.
K
U
R
I
K
U
L
U
M

1
9
9
4

Persamaan:
Materi arimatika sosial tahun 1994 pada sub bab pertama dan kedua sama dengan
kurikulum 1984, 2004 (KBK), 2006 (KTSP).
cara penyajian materi antara kurikulum 1994 dengan kurikulum 1984 memliki
kesamaan.
Perbedaan:
Pada sub bab kedua, adanya penambahan materi menggunakan persen dalam
tabungan koperasi dan bunga tabanas.
Penjelasan materi dan soal lebih seimbang.
Lebih mengutamakan materi (teorema).
Teorema yang di dapatkan berdasarkan contoh soal yang dikerjakan (pembuktian
secara deduktif).
Kesimpulan:
Pada kurikulum 1994 pembuktian dilakukan secara deduktif.





K
U
R
I
K
U
L
U
M

2
0
0
4

Persamaan:
Materi arimatika sosial tahun 2004 (KBK) pada sub bab pertama dan kedua
sama dengan kurikulum 1984, 1994, 2006 (KTSP).
Materi pajak (PPH,PPN,PBB) sama dengan kurikulum 2006 (KTSP).
cara penyajian materi antara kurikulum 2004 (KBK) dengan kurikulum 2006
(KTSP) memliki kesamaan.
Perbedaan:
Adanya penambahan materi pajak
Adanya penyajian materi diringi dengan bagan, gambar matematika.
Lebih komperatif (adanya info, kilas balik, salin dan lengkapi, praktikum, coba
pikirkan, diskusi, dan refleksi).
Untuk mencapai ke teorema digunakan konsep pemahaman dan
menemukan.
Kesimpulan:
adanya info, kilas balik, salin dan lengkapi, praktikum, coba pikirkan, diskusi,
dan refleksi sehingga sesuai dengan tujuan kompentensi dari kurikulum KBK
dengan 3 tahap yaitu : Pengembangan kognitif, psikomotorik, afektif.





K
U
R
I
K
U
L
U
M

2
0
0
6

Persamaan:
Materi arimatika sosial tahun 2006 (KTSP) pada sub bab pertama, kedua, dan
ketiga sama dengan kurikulum 1984, 1994, 2006 (KTSP).

Perbedaan:
Adanya penyatuan antara materi arimatika sosial dengan perbandingan

Adanya penambahan materi perbandingan, gambar berskala, bentuk-
bentuk perbandingan, dan memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan
perbandingan.

Lebih mengutamakan konsep yang berhubungan degan kehidupan sehari-
hari. (simulasi kegiatan ekonomi, refleksi, dan tugas mandiri)


Kesimpulan:
adanya standar kompentensi agar matematika bukan hanya sekedar operasi
hitung tetapi harus adanya matematika dalam kehidupan sehari-hari maka
adanya simulasi kegiatan ekonomi, refleksi, tugas mandiri dan soal cerita.

Anda mungkin juga menyukai