Anda di halaman 1dari 10

4/18/2012

1
H Thabrany 1
Jaminan Kesehatan Untuk Semua
(Universal Coverage) di Berbagai
Negara
Hasbullah Thabrany dan Prastuti Soewondo
Center for Health Economics and Policy Studies, University of Indonesia
hasbullah.thabrany@ui.edu
H Thabrany 2
Ciri Layanan Kesehatan dan Respon
Rasional
Uncertainty/risks Some: no ability
to pay
Not wllingness to
pay, forced to pay
Not fair to pay
Subsidy is necessary
Information asymetry
Externality
Public
Funding
Income Tax
Other Public Revenues
Social Insurance
Per orangan/keluarga
Universal
solution
4/18/2012
2
H Thabrany 3
Start
Public goods
yes
no
Demand
Adequate
Cost-
Effective
Catastrophic
Insurance,
Equity
SHI PHI
Poor
Regulated
Market
Public
Funded
Not
funded
yes
yes
yes yes
no
no
yes
no
no
no
HC Financing FrameworkWHO 2000
Adapted from WHR 2000
Konsep Universal Coverage
H Thabrany 4
4/18/2012
3
Pendanaan Publik (Public Funding)
1. Tax (income) based system. Sering disebut
National Health Service (NHS) system.
Mengambil model Inggris (the Beverian Model).
Sumber dana dari APBN/Pajak/General Revenue
2. Social Health Insurance system. Sering disebut
the National/Social Health Insurance Model dari
Jerman (the Bismarkian Model). Sumber dana
dari Iuran Wajib
3. Pendanaan Cakupan Universal berasal dari salah
satu atau kedua sumber pendanaan diatas
H Thabrany 5
Simak Dua Prinsip Negara Kesejahteraan
(UK) dan Negara Kapitalis (AS)
H Thabrany 6
The UK/Inggris (NHS)
Britain is committed to the National Health Service. Everyone
no matter how much they earn, who they are, how old they are,
where they come from or where they live should have the
health care they need for themselves and for their families
The US libertarian/Capitalist system.
In the event of life threating medical
urgency/needs, no hospital should be allowed to
request down payment, asking insurance status,
asking citizenship or imigration status before
medical services are provided. Put Patient First
4/18/2012
4
H Thabrany 7
Model NHS-Inggris (Beveridge Model):
Diterapkan di Malaysia, Sri Lanka, Muangtai, HongKong,
Selandia Baru, Itali, Sepanyol, Swedia, Norwegia, dll
Bayar PPh (21) tinggi
(di Eropa: 40-50% Gaji) Layanan
gratis/hampir
gratis
Program
Lain
Alokasi
NHS = National Health Service
Penduduk
Alokasi
APBN
Keuntungan Model NHS
1. Manajemen sederhana dan mudah difahami.
Semua penduduk berhak atas layanan kesehatan
gratis
2. Dapat dijalankan serentak
3. Relatif efisien pada tingkat makro (% PDB).
4. Jelas tampak tidak ada diskriminasi
5. Umumnya tidak tersedia data klaim/uitlisasi
untuk riset dan pengembangan
6. Secara politis menarik untuk bahan kampanye
H Thabrany 8
4/18/2012
5
Kerugian Model NHS
1. Hanya bisa berjalan baik, jika porsi pembayar pajak tinggi
(hampir semua penduduk) dan tingkat pajak (% gaji) relatif
tinggi
2. Alokasi anggaran sangat dipengaruhi proses politik penentuan
anggaran (APBN/APBD). Umumnya secara Nasional, karena
perbedaan kemampuan pemda/negara bagian
3. Umumnya layanan hanya tersedia di fasilitas kesehatan milik
publik (Pemerintah). Persepsi kualitas layanan jelek
4. Kelas menengah biasanya bayar pajak tetapi tidak menggunakan,
karena persepsi kualitas layanan jelek.
H Thabrany 9
H Thabrany 10
Model NHI/AsKesNas)
Korea Selatan, Taiwan, Filipina, Kanada, Turki, Iran
dan mulai 2014 di Indonesia
Pajak PPh 21 kecil
Layanan
gratis
Pendanaan
Iuran wajib
%upah
Program
Lain Bayar Faskes
APBN
Subsidi Iuran
(miskin)
alokasi
NHI
Penduduk
4/18/2012
6
Keuntungan Model NHI
1. Pendanaan kesehatan tidak bergantung keputusan
politik/anggaran tahunan. Sesungguhnya iuran
AsKesNas earmarked tax.
2. Dana kesehatan otomatis naik tiap tahun sesuai
kenaikan upah/gaji.
3. Mampu efisien karena kekuatan monopsoni
4. Faskes publik dan faskes swasta dapat melayani
seluruh penduduk (syarat pembayaran memadai)
5. Respon terhadap tuntutan peserta lebih cepat
(kurang birokratis)
6. Data klaim tersedia untuk riset
H Thabrany 11
Kekurangan Model NHI
1. Penerapan prinsip asuransi sosial yang kaku
hanya bisa berjalan jika porsi penduduk
penerima upah (formal) besar
2. Perlu waktu untuk registrasi peserta. Tidak
bisa mencapai universal sekaligus
3. Tetap membutuhkan subsidi APBN untuk
iuran penduduk miskin/tidak mampu
4. Administrasi lebih kompleks: pungut iuran,
bayar faskes, dan penanganan keluhan
H Thabrany 12
4/18/2012
7
H Thabrany 13
Model NHI dengan Multi Payer (tidak efisien):
Di Jerman, Belanda, dan Jepang.
Model ini lebih sulit mengendalikan biaya di faskes
Pajak PPH
Layanan gratis/
hampir gratis
Iuran wajib
%upah
Program lain
bayar
APBN
subsidi
alokasi SHI
Adm
SHI
SHI
SHI
SHI
Kelompok penduduk
Malaysia
1. Seluruh sistem kesehatan dikelola
Kerajaan/nasional
2. Layanan kesehatan
a) Gratis di puskesmas (semua jenis)
b) Rawat jalan spesialis di RS publik bayar fixed 1 RM
(Rp 3.000), termasuk obat, lab, radiologi, dll
c) Rawat inap di RS publik bayar fixed 3 RM (Rp 9.000)
per hari rawat, all in.
3. Yang ingin layanan lebih cepat ke faskes
swasta dan bayar sendiri (OOP)
H Thabrany 14
4/18/2012
8
Muangtai
3 Penyelenggara Pemerintah (CSMBS, SSS/Peg
Swasta, UCSpenduduk lainnya)
H Thabrany 15
Skema PNS (mirip
Askes)
Jaminan Sosial
(Jamsostek)
Universal
Coverage (UCS)
Mulai 1960an, Kep Raja 1990an. UU 2002. UU
Penduduk
terjamin
PNS, pensiunan
dan keluarga
Pegawai swasta
tanpa keluarga
Semua yang
belum terjamin
Cakupan
Penduduk
7% 13% 80%
Pendanaan APBN/Pajak Asuransi sosial,
3% upah
APBN/pajak
Pembayaran FFS untuk RJ dan
DRG utk RI
Kapitasi dan
DRG, risk
adjuested
Kapitasi dan DRG
Korea Selatan-1
1. Merdeka beda 2 hari dg Indonesia
2. Cakupan universal dicapai tahun 1979 dengan sistem asuransi
sosial.
3. Sebelum tahun 2000 skema SHI dikelola 350 badan
penyelenggara nirlaba (untuk PNS, perusahaan, guru, petani,
rural, dll)
4. Ada mekanisme risk adjustment antar badan. Keuangan
bermasalah dan defisit kronik
5. Meskipun dikelola banyak badan penyelenggara, tetapi
merupakan single payer, karena
a) Benefit/manfaat sama untuk semua badan penyelenggara
b) Pembayaran ke faskes sama
c) Klaim direview oleh instansi terpusat
H Thabrany 16
4/18/2012
9
Setelah Tahun 2000, Korea Menggunakan
Single Payer, untuk efisiensi dan ekuitas
1. Tahun 2000, semua badan penyelenggara dilebur jadi
satu (National Health Insurance Corporation, NHIC) =
BPJS Kesehatan
2. NHIC badan hukum publik dibawah pengawasan
Kementrian Kesehatan dan Kesejahteraan
3. Selain NHIC ada HIRA (Health Insurance Review and
Assessment) untuk mengendalikan layanan kesehatan
4. Manfaat komprehensif, tetapi dengan urun biaya (20-
50%) dari biaya layanan
H Thabrany 17
Filipina
1. Filipina menuju Universal Coverage, belum
2. Model penyelenggaraan Single Payer, mirip BPJS
Kesehatan (PhilHealth) layani seluruh penduduk
sejak 1997. Badan Hukum Publik
3. Penduduk miskin dan lansia mendapat subsidi
iuran
4. Paket jaminan saat hanya rawat inap
5. Semua pemberi kerja dengan sudah menjadi
peserta
6. Pekerja bukan penerima upah belum terjamin
H Thabrany 18
4/18/2012
10
H Thabrany 19
Kesimpulan
1. Layanan kesehatan dibutuhkan tiap orang, paling tidak
sekali dalam hidup.
2. Hampir semua orang tidak mampu membayar dari
kantongnya untuk layanan mahal. Sistem penjaminan
mutlak dibutuhkan
3. WHO telah mendorong semua negara menyediakan
jaminan kesehatan untuk seluruh penduduk (universal
coverage)
4. Model yang handal untuk universal coverage hanya tiga:
tax funded, SHI/NHI, dan kombinasi keduanya
5. Indonesia memilih model NHI dengan subsidi iuran bagi
yang tidak mampu

Anda mungkin juga menyukai