Anda di halaman 1dari 2

CARA BETERNAK BELUT

Media Budidaya Belut


Media pemeliharaan untuk Beternak Belut atau Budidaya Belut bisa berupa kolam semen, kolam terpal
dan bahkan drum bekas yang penting belut tidak lari keluar media. Ukuran kolam juga disesuaikan
dengan ketersediaan lahan dan tentunya ini berkaitan pula dengan bibit belut yang akan di tebar. Selain
itu kolam untuk Beternak Belut atau Budidaya Belut diupayakan menyerupai habitat aslinya, untuk
membuat demikian media pada kolam diisi dengan tanah sawah atau lumpur kolam yang sudah
dikeringkan, pupuk kandang, pupuk kompos atau sekam/gabah padi yang sudah dibusukan, bisa juga
dengan jerami padi, cincangan batang pisang, pupuk orea dan pupuk NPK.

Penempatan media tersebut di atas dilakukan dengan perbandingan:
1. Lapisan pertama paling bawah jerami padi dengan tinggi/tebal 5 cm, ditaburkan secara merata
pupuk orea 5 kg dan pupuk NPK 5 kg, untuk ukuran kolam 500 cm x 500 cm, apabila kolam nya
lebih besar atau lebih kecil ukuran nya dari ukuran ini perbandingan pupuk di atas bisa menjadi
acuan.
2. Lapisan kedua tanah atau lumpur setinggi 5 cm.
3. Lapisan ketiga pupuk kandang setinggi 5 cm.
4. Lapisan keempat pupuk kompos setinggi 5 cm, untuk lapisan keempat tanah atau lumpur tinggi
5 cm.
5. Lapisan kelima adalah lumpur cincangan batang pisang setinggi 10 cm.
6. Lapisan keenam adalah tanah lumpur setinggi 10 cm.
7. Lapisan ketujuh adalah air setinggi 10 cm dan di atas air ditanami secara merata tumbuhan
enceng gondok sampai menutupi 3/4 permukaan kolam.

Setelah semua media terisi didalam kolam diamkan media pemeliharaan tersebut selama 2 minggu agar
seluruh media mengalami fermentasi dan setelah 2 minggu selesai proses fermentasi nya maka, benih
atau bibit belut dapat dimasukkan ke kolam pemeliharaan tersebut.

Memilih Bibit Belut
Selanjutnya untuk mengoptimalkan hasil panen Beternak Belut atau Budidaya Belut diperlukan teknik
pemeliharaan bibit yang baik dan tepat sehingga memperoleh belut berkualitas baik dan tidak
menghasilkan keturunan up normal. Benih belut yang dipilih harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut :
Anggota tubuhnya masih utuh dan mulus yaitu tidak ada luka bekas gigitan
Gerakan tubuh lincah dan agresif
Penampilannya sehat yang di ciri kan dari tubuhnya yang keras tidak lemas jika dipegang
Tubuhnya berukuran kecil dan berwarna kuning kecoklat-coklatan dan usianya sekitar 2 bulan
atau 4 bulan.
Fakta seputar kehidupan belut.
Belut mempunyai kelamin ganda pada kehidupannya, belut menjalani pergantian kelamin dari betina ke
jantan dalam siklus kehidupannya. Belut muda selalu berkelamin betina, sedangkan belut yang sudah tua
selalu berkelamin jantan dan karena sifat-sifat belut serupa itu, maka pada belut bisa mengalami masa
kosong kelamin atau disebut banci. Dengan adanya perubahan kelamin inilah pada belut sering terjadi
kanibalisme, saling bunuh dan makan diantara mereka sendiri.

Makanan Belut :
Secara alamiah belut memakan berbagai jenis binatang kecil yang hidup atau terjatuh dalam air seperti
serangga, siput, dan juga cacing anak katak serta anak ikan. Jadi belut tergolong hewan karnivora yaitu
ikan pemakan binatang lain. Belut yang masih kecil memakan zooplankton yang halus seperti antara lain
protozoa atau hewan bersel satu, microcrustacean atau udang-udangan renik, invertebrata, microscopic
atau hewan-hewan tak bertulang belakang yang keci-kecil sedangkan belut yang mulai dewasa memakan
larva-larva serangga, cacing, siput, berudu kodok dan benih-benih ikan yang masih lemah.

Karena belut menyukai binatang hidup, maka tidak mudah belut mencari makanan. Untuk itu belut
menyergap mangsanya dengan membuat lubang perangkap, lubang ini dibuat dengan menggali lumpur
baik ditepian perairan maupun ditengah sawah atau rawa. Lubang penyergap ini bergaris tengah 5 cm dan
memanjang seperti terowongan bentuk lubang mula-mula tegak kebawah lalu membengkok dan
mendatar.


Pemanenan Budidaya Belut
Untuk memanen belut diperlukan ketepatan waktu panen diperlukan wadah penampung juga perlu
disiapkan untuk membawa belut hasil panen dilokasi penjualan. Belut siap panen untuk kebutuhan pasar
lokal dari mulai penaburan benih sampai pemanenan minimal 3 bulan dengan jumlah per kg sekitar 20-
30 ekor. Untuk pemenuhan kebutuhan pasar ekspor dari mulai penaburan benih minimal 8 bulan dengan
jumlah per kg nya dibawah 7 ekor.

Anda mungkin juga menyukai