Anda di halaman 1dari 3

SURAT PENGADUAN KE DISNAKER

Jakarta, 21 Januari 2009


No.: 21/VRH&P-SP/I/2009
Kepada Yth.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Propinsi DKI Jakarta
Jl. Prapatan No. 52
Jakarta Pusat
Perihal : PENGADUAN DAN TINDAK LANJUT PERSELISIHAN HAK JAMSOSTEK
EKS-PEKERJA P.T. HOTEL INDONESIA NATOUR
Dengan Hormat,
Untuk dan atas nama Klien kami, . , selaku Pengurus Himpunan Mantan Karyawan
Hotel Indonesia Natour dan Inna Wisata (HIMKHI), beralamat di Jl. Pangkalan Jati II, Gg. Seri
No. 26 C, Rt.04/02, Kel. Pangkalan Jati, Kec. Limo, Depok Jawa Barat, yang telah dikuasakan
oleh A. Haerudin, dkk. ( 1.115 orang), selanjutnya disebut sebagai Eks-Pekerja/Pekerja,
dalam hal ini memilih domisili hukum di kantor kuasanya, , berkedudukan di
.., berdasarkan Surat Kuasa tertanggal 14 Januari 2009 (Terlampir), dengan ini
mengajukan pengaduan dan tindak lanjut kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prop.
DKI Jakarta perihal perselisihan hak terkait adanya penyimpangan dana JAMSOSTEK yang
dilakukan oleh PT. Hotel Indonesia Natour, beralamat di Jl. Thamrin No. 1, Jakarta Pusat
dan/atau Jl. Warung Buncit Raya Kav. 38, Jakarta Selatan, selanjutnya disebut sebagai
Pengusaha.
Adapun duduk permasalahannya adalah sebagai berikut:
1. Bahwa antara Pengusaha dengan Pekerja telah terjadi Pemutusan Hubungan Kerja
(PHK) ditandai dengan Putusan Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan Pusat (P4P)
No. 956/561/99-5/IX/PHK/6-2005 dan No. 955/251/36-5/IX/PHK/6-2005 tertanggal 16 Juni
2005 yang telah berkekuatan hukum tetap;
2. Bahwa faktanya sejak Pekerja mulai bekerja hingga September 2003, ternyata
terdapat penyimpangan/kesalahan dalam pelaporan keuangan oleh PT. Hotel Indonesia Natour
(PT. HIN) yang harus disetorkan kepada Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (JAMSOSTEK). Di
mana Pengusaha hanya melaporkan dan menyetorkan uang iuran kepesertaan didasarkan pada
komponen Gaji Pokok Dasar Pensiun (PHDP), bukan atas komponen upah (gaji termasuk
tunjangan baik untuk tenaga kerja sendiri maupun keluarga/Take Home Pay) sesuai Peraturan
Pemerintah No. 14 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan, sehingga akibat dari adanya penyimpangan pelaporan tersebut mempengaruhi
jumlah saldo yang seharusnya diterima oleh Pekerja;
3. Bahwa Disnakertrans DKI Jakarta pernah mengirimkan surat kepada Dirut PT.
Hotel Indonesia Natour melalui surat No. 6548A/-1.836.1 tertanggal 19 Oktober 2005 perihal
pembayaran JHT (terlampir), yang isinya pada pokoknya mendesak PT. Hotel Indonesia Natour
wajib membayar kekurangan Jaminan Hari Tua sesuai daftar terlampir;
4. Bahwa akan tetapi desakan Disnakertrans DKI Jakarta tersebut belum dilaksanakan
sepenuhnya oleh PT. Hotel Indonesia Natour. Sehingga permasalahan hak normatif terkait
JAMSOSTEK tersebut hingga saat ini belum terselesaikan;
5. Bahwa oleh karena hak normatif merupakan hak Pekerja yang dimiliki dan harus
dipenuhi berdasarkan undang-undang, maka Pekerja masih mereserver (mencadangkan) hak-nya
agar dipenuhi apabila Pengusaha belum melaksanakan kewajibannya tersebut;
6. Bahwa Dinas tenaga kerja dan transmigrasi Propinsi DKI Jakarta kerja selaku
pejabat negara yang diberikan kewenangan melakukan pengawasan, sudah sepatutnya
memanggil kembali para pihak pihak yang berselisih terkait dengan jamsostek yang belum
diberikan secara penuh kepada eks-pekerja;
7. Bahwa hal ini mengingat Jamsostek berupa Jaminan Hari Tua (JHT) merupakan
hak mutlak bagi pekerja, yang harus di kembalikan secara utuh, sebab dana tersebut diambil dari
potongan upah pekerja setiap bulannya sejak pekerja pertama kali bekerja s/d tahun 2003;
8. Bahwa dengan ini kami memohon kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Propinsi DKI Jakarta untuk menyelesaikan permasalahan ini hingga sampai dikeluarkannya Nota
Anjuran.
Demikianlah surat ini kami sampaikan. Bahwa kami sangat menghargai apresiasi dan kerja keras
Dinas Tenaga Kerja Prop. DKI Jakarta dalam menjalankan fungsi dan kewenangannya,
khususnya dalam hal penyelesaian perselisihan hak normatif Pekerja atas JAMSOSTEK. Atas
segala perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
Hormat Kami,
Kuasa Hukum Penggugat
VIRZA ROY HIZZAL, S.H., M.H
LAMPIRAN :
1. Surat Kuasa tertanggal 14 Januari 2009
2. Putusan Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan Pusat No. 955/561/99-5/IX/PHK/6-
2005;
3. Putusan Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan Pusat dan No. 956/251/36-
5/IX/PHK/6-2005 tertanggal 16 Juni 2005;
4. Surat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prop. DKI Jakarta No. 6548A/-1.836.1
tertanggal 19 Oktober 2005 Perihal pembayaran JHT;
5. Perhitungan Kekurangan JHT JAMSOSTEK Eks Karyawan Hotel Indonesia & Inna
Wisata Periode 0 tahun s/d Okt 2001;
Tembusan :
1. Gubernur Provinsi DKI Jakarta;
2. Asisten Kesejahteraan Masyarakat Provinsi DKI Jakarta;
3. Dir. Jen. Pembinaan dan Pengawasan Hubungan Industrial Depnakertrans;
4. Direktur Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Depnakertrans;
5. Direktur Pengawasan Norma Ketenagakerjaan Depnakertrans;
6. Direksi PT.Hotel Indonesia Natour;
7. Arsip.

Anda mungkin juga menyukai