Anda di halaman 1dari 36

KELOMPOK

III
ABORSI
NAMA ANGGOTA :
MAULANA AMRULLAH
MUHAMMAD CHAERUL .S.
MUHAMMAD QODRI .A
MEGA PUTRI .A
ESCA F.SUPOLO
PRISKA SEPTIANA
1. pengertian
Aborsi adalah Menggugurkan
kandungan atau dalam dunia kedokteran
dikenal dengan istilah abortus. Berarti
pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan
sel telur dan sel sperma) sebelum janin
dapat hidup di luar kandungan.
2. Macam macam aborsi
Dalam dunia kedokteran dikenal 3
macam aborsi, yaitu:
1. Aborsi Spontan / Alamiah
2. Aborsi Buatan / Sengaja
3. Aborsi Terapeutik / Medis

Aborsi spontan / alamiah berlangsung tanpa
tindakan apapun. Kebanyakan disebabkan
karena kurang baiknya kualitas sel telur dan sel
sperma

Aborsi buatan / sengaja adalah pengakhiran
kehamilan sebelum usia kandungan 28 minggu
sebagai suatu akibat tindakan yang disengaja dan
disadari oleh calon ibu maupun si pelaksana
aborsi
Aborsi terapeutik / medis adalah
pengguguran kandungan buatan yang
dilakukan atas indikasi medik. Sebagai
contoh, calon ibu yang sedang hamil
tetapi mempunyai penyakit darah
tinggi menahun atau penyakit jantung
yang parah yang dapat membahayakan
baik calon ibu maupun janin yang
dikandungnya
3. Alasan aborsi
1. Tidak ingin memiliki anak karena khawatir
mengganggu karir, sekolah atau tanggung
jawab lain (75%)
2. Tidak memiliki cukup uang untuk merawat
anak (66%)
3. Tidak ingin memiliki anak tanpa ayah (50%)
4. Merasa masih terlalu muda (terutama
mereka yang hamil di luar nikah)
5. aib keluarga
6. sudah memiliki banyak anak
studi dari Aida Torres dan Jacqueline Sarroch
Forrest (1998) menyatakan bahwa hanya 1%
kasus aborsi karena perkosaan atau incest
(hubungan intim satu darah), 3% karena
membahayakan nyawa calon ibu, dan 3% karena
janin akan bertumbuh dengan cacat tubuh yang
serius. Sedangkan 93% kasus aborsi adalah
karena alasan-alasan yang sifatnya untuk
kepentingan diri sendiri termasuk takut tidak
mampu membiayai, takut dikucilkan, malu atau
gengsi.
4. TINDAKAN ABORSI
1. Aborsi dilakukan sendiri
2. Aborsi dilakukan orang lain
Aborsi dilakukan sendiri
Aborsi yang dilakukan sendiri misalnya
dengan cara memakan obat-obatan yang
membahayakan janin, atau dengan
melakukan perbuatan-perbuatan yang
dengan sengaja ingin menggugurkan janin.

Aborsi dilakukan orang lain
Orang lain disini bisa seorang dokter, bidan
atau dukun beranak. Cara-cara yang
digunakan juga beragam.
Aborsi yang dilakukan seorang dokter atau bidan pada
umumnya dilakukan dalam
5 tahapan, yaitu:
1. Bayi dibunuh dengan cara ditusuk atau diremukkan
didalam kandungan
2. Bayi dipotong-potong tubuhnya agar mudah
dikeluarkan
3. Potongan bayi dikeluarkan satu persatu dari
kandungan
4. Potongan-potongan disusun kembali untuk
memastikan lengkap dan tidak tersisa
5. Potongan-potongan bayi kemudian dibuang ke
tempat sampah / sungai, dikubur di tanah kosong,
atau dibakar di tungku
Sedangkan seorang dukun beranak biasanya
melaksanakan aborsi dengan cara memberi
ramuan obat pada calon ibu dan mengurut
perut calon ibu untuk mengeluarkan secara
paksa janin dalam kandungannya. Hal ini
sangat berbahaya, sebab pengurutan belum
tentu membuahkan hasil yang diinginkan dan
kemungkinan malah membawa cacat bagi
janin dan trauma hebat bagi calon ibu.
5. TEKNIK ABORSI
oAdilatasi dan kuret (Dilatation &
curettage)
oKuret dengan cara penyedotan (Sunction)
oPeracunan dengan garam (Salt poisoned)
Histerotomi atau bedah caesar
oPengguguran kimia (Prostaglandin)
oPil pembunuh
6. RESIKO ABORSI
1. Resiko kesehatan dan keselamatan fisik :
Kematian mendadak karena pendarahan hebat
Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal
Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar
kandungan
Rahim yang sobek (Uterine Perforation)
Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan
menyebabkan cacat pada anak berikutnya
Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon
estrogen pada wanita)

Kanker indung telur (Ovarian Cancer)
Kanker leher rahim (Cervical Cancer)
Kanker hati (Liver Cancer)
Kelainan pada placenta/ari-ari (Placenta Previa) yang
akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya dan
pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya
Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan
lagi (Ectopic Pregnancy)
Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disease)
Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis)
2. Resiko kesehatan mental
dalam dunia psikologi dikenal Post-
Abortion Syndrome (Sindrom Paska-Aborsi)
atau PAS. Gejala-gejala ini dicatat dalam
Psychological Reactions Reported After
Abortion di dalam penerbitan The Post-
Abortion Review (1994).
1. Kehilangan harga diri (82%)
2. Berteriak-teriak histeris (51%)
3. Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi (63%)
4. Ingin melakukan bunuh diri (28%)
5. Mulai mencoba menggunakan obat-obat
terlarang (41%)
Diluar hal-hal tersebut diatas para wanita yang
melakukan aborsi akan dipenuhi perasaan
bersalah yang tidak hilang selama bertahun-tahun
dalam hidupnya.
7. PELAKU ABORSI
tertulis dalam buku Facts of Life oleh
Brian Clowes, Phd:
Lebih dari separuh atau 57% wanita pelaku
aborsi, adalah mereka yang berusia
dibawah 25 tahun. Bahkan 24% dari
mereka adalah wanita remaja berusia
dibawah 19 tahun.
Usia Jumlah %
Dibawah 15
tahun
14.200 0.9%
15-17 tahun 154.500 9.9%
18-19 tahun 224.000 14.4%
20-24 tahun 527.700 33.9%
25-29 tahun 334.900 21.5%
30-34 tahun 188.500 12.1%
35-39 tahun 90.400 5.8%
40 tahun keatas 23.800 1.5%
Proses aborsi dilakukan pada berbagai
tahap kehamilan. Menurut data
statistik yang ada di Amerika, aborsi
dilakukan dengan frekuensi yang
tinggi pada berbagai usia janin.
Usia Janin Kasus Aborsi
13-15 minggu 90.000 kasus
16-20 minggu 60.000 kasus
21-26 minggu 15.000 kasus
Setelah 26
minggu
600 kasus
8. PANDANGAN AGAMA ISLAM
MENGENAI ABORSI
Tidak ada satupun ayat didalam Al-Quran
yang menyatakan bahwa aborsi boleh
dilakukan oleh umat Islam. Sebaliknya,
banyak sekali ayat-ayat yang menyatakan
bahwa janin dalam kandungan sangat mulia.
Dan banyak ayat-ayat yang menyatakan
bahwa hukuman bagi orang-orang yang
membunuh sesama manusia adalah sangat
mengerikan.

Pertama: Manusia - berapapun
kecilnya - adalah ciptaan Allah yang
mulia.
Agama Islam sangat menjunjung tinggi
kesucian kehidupan. Banyak sekali ayat-
ayat dalam Al-Quran yang bersaksi akan
hal ini. Salah satunya, Allah berfirman:
Dan sesungguhnya Kami telah
memuliakan umat manusia.(QS 17:70)
Kedua: Membunuh satu nyawa sama artinya
dengan membunuh semua orang.
Menyelamatkan satu nyawa sama artinya
dengan menyelamatkan semua orang.
setiap tingkah laku kita terhadap nyawa orang lain,
memiliki dampak yang sangat besar. Firman Allah:
Barang siapa yang membunuh seorang manusia,
bukan karena sebab-sebab yang mewajibkan
hukum qishash, atau bukan karena kerusuhan di
muka bumi, maka seakan-akan dia telah
membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa
yang memelihara keselamatan nyawa seorang
manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara
keselamatan nyawa manusia semuanya. (QS 5:32)
Ketiga: Umat Islam dilarang
melakukan aborsi dengan alasan
tidak memiliki uang yang cukup
atau takut akan kekurangan uang.a
Banyak calon ibu yang masih muda beralasan
bahwa karena penghasilannya masih belum stabil
atau tabungannya belum memadai, kemudian ia
merencanakan untuk menggugurkan
kandungannya. Alangkah salah pemikirannya. Ayat
Al-Quran mengingatkan akan firman Allah yang
bunyinya: Dan janganlah kamu membunuh anak-
anakmu karena takut melarat. Kamilah yang
memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu
juga. Sesungguhnya membunuh mereka adalah
dosa yang besar. (QS 17:31)
Keempat: Aborsi adalah
membunuh. Membunuh berarti
melawan terhadap perintah Allah.
Membunuh berarti melakukan tindakan kriminal. Jenis aborsi
yang dilakukan dengan tujuan menghentikan kehidupan bayi
dalam kandungan tanpa alasan medis dikenal dengan istilah
abortus provokatus kriminalis yang merupakan tindakan
kriminal tindakan yang melawan Allah. Al-Quran
menyatakan: Adapun hukuman terhadap orang-orang yang
berbuat keonaran terhadap Allah dan RasulNya dan
membuat bencana kerusuhan di muka bumi ialah: dihukum
mati, atau disalib, atau dipotong tangan dan kakinya secara
bersilang, atau diasingkan dari masyarakatnya. Hukuman
yang demikian itu sebagai suatu penghinaan untuk mereka di
dunia dan di akhirat mereka mendapat siksaan yang pedih.
(QS 5:36)
Kelima: Sejak kita masih berupa
janin, Allah sudah mengenal kita.
Sejak kita masih sangat kecil dalam kandungan
ibu, Allah sudah mengenal kita. Al-Quran
menyatakan:Dia lebih mengetahui keadaanmu,
sejak mulai diciptakaNya unsur tanah dan sejak
kamu masih dalam kandungan ibumu.(QS:
53:32) Jadi, setiap janin telah dikenal Allah, dan
janin yang dikenal Allah itulah yang dibunuh
dalam proses aborsi.
Keenam: Tidak ada kehamilan yang
merupakan kecelakaan atau
kebetulan. Setiap janin yang terbentuk
adalah merupakan rencana Allah.
Allah menciptakan manusia dari tanah, kemudian
menjadi segumpal darah dan menjadi janin.
Semua ini tidak terjadi secara kebetulan. Al-
Quran mencatat firman Allah: Selanjutnya Kami
dudukan janin itu dalam rahim menurut
kehendak Kami selama umur kandungan.
Kemudian kami keluarkan kamu dari rahim ibumu
sebagai bayi. (QS 22:5) Dalam ayat ini malah
ditekankan akan pentingnya janin dibiarkan hidup
selama umur kandungan. Tidak ada ayat yang
mengatakan untuk mengeluarkan janin sebelum
umur kandungan apalagi membunuh janin secara
paksa
Ketujuh: Nabi Muhammad SAW tidak
pernah menganjurkan aborsi. Bahkan
dalam kasus hamil diluar nikah
sekalipun, Nabi sangat menjunjung
tinggi kehidupan.
Hamil diluar nikah berarti hasil perbuatan zinah. Hukum Islam
sangat tegas terhadap para pelaku zinah. Akan tetapi Nabi
Muhammad SAW seperti dikisahkan dalam Kitab Al-Hudud
tidak memerintahkan seorang wanita yang hamil diluar nikah
untuk menggugurkan kandungannya: Datanglah kepadanya (Nabi
yang suci) seorang wanita dari Ghamid dan berkata,Utusan Allah,
aku telah berzina, sucikanlah aku.. Dia (Nabi yang suci)
menampiknya. Esok harinya dia berkata,Utusan Allah, mengapa
engkau menampikku? Mungkin engkau menampikku seperti
engkau menampik Mais. Demi Allah, aku telah hamil. Nabi
berkata,Baiklah jika kamu bersikeras, maka pergilah sampai anak
itu lahir. Ketika wanita itu melahirkan datang bersama anaknya
(terbungkus) kain buruk dan berkata,Inilah anak yang kulahirkan.
Jadi, hadis ini menceritakan bahwa walaupun kehamilan itu terjadi
karena zina (diluar nikah) tetap janin itu harus dipertahankan
sampai waktunya tiba. Bukan dibunuh secara keji.
9. HUKUM MENGENAI
ABORSI
Menurut hukum-hukum yang berlaku di Indonesia,
aborsi atau pengguguran janin termasuk kejahatan,
yang dikenal dengan istilah Abortus Provocatus
Criminalis

Yang menerima hukuman adalah:
1. Ibu yang melakukan aborsi
2. Dokter atau bidan atau dukun yang membantu
melakukan aborsi
3. Orang-orang yang mendukung terlaksananya
aborsi
Pasal 229
Pasal 341
Pasal 342
Pasal 343
Pasal 346
Pasal 347
Pasal 348
Pasal 349

Anda mungkin juga menyukai