Anda di halaman 1dari 47

10 Bekal Menuntut Ilmu

Oleh:
Syaikh Abdullah bin Shalfiq Adh Dhafiri




Bahasa Arab, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris





Kompilasi:
MAKTABAH IMU
http://islamicandmedicalupdates.blogspot.com

10 Bekal Menuntut Ilmu Page 1

10 Bekal Menuntut Ilmu
Syaikh Abdullah bin Shalfiq Adh Dhafiri



Muqaddimah oleh Asy-Syaikh Ahmad bin Yahya An-Najmi



Saudaraku fillah Abdullah bin Shalfiq Azh-Zhafiri telah
menunjukkan kepadaku buah penanya tentang prinsip-prinsip
yang selayaknya dijalani oleh para penuntut ilmu. Sungguh aku
melihat tulisan tersebut sebagai karya yang istimewa. Dia telah
mendapatkan taufiq untuk mengumpulkan prinsip-prinsip yang
dibutuhkan oleh penuntut ilmu, diiringi dengan dalil-dalil dari
Al-Kitab dan As-Sunnah.

Kesimpulannya, penulis telah melakukan suatu yang bagus
dan memberikan faidah. Semoga Allah membalasnya dengan
kebaikan, dan semoga Allah membanyakkan yang semisal ini.

Aku memberikan semangat kepada para penuntut ilmu untuk
menghafal dan memperhatikan prinsip-prinsip ini. Wabillahit
Taufiq.

Ahmad bin Yahya An-Najmi

27-4-1421 H

* * *
10 Bekal Menuntut Ilmu Page 2

Berkata Syaikh Abdullah bin Shalfiq Adh Dhafiri
hafidzahullah:





Tulisan ini merupakan penjelasan ringkas tentang
prinsip-prinsip penting yang diperlukan oleh seorang yang
menempuh jalan thalabul ilmi (menuntut ilmu syari). Saya
wasiatkan dan saya ingatkan diriku dan saudara-saudaraku
sekalian dengannya, karena sesungguhnya seorang yang
menempuh jalan thalabul ilmi dan ingin menuai hasilnya maka
harus ada 10 prinsip :

>> Pertama: Meminta Tolong Kepada Allah

Manusia itu lemah. Tidak ada daya dan kekuatan baginya
kecuali dari Allah. Apabila dia diserahkan pada dirinya sendiri,
maka sungguh dia akan hancur dan binasa. Namun kalau dia
menyerahkan segala urusannya kepada Allah Taala dan
meminta tolong kepada-Nya dalam menuntut ilmu, maka Allah
pasti akan menolongnya. Allah Azza wa Jalla telah
memberikan dorongan untuk berbuat demikian dalam
Kitab-Nya yang mulia, Allah befirman :

( )

Hanya kepada-Mu kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami
minta pertolongan. [Al-Fatihah]

Allah juga berfirman :

( ] ( : 3 ]

Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, maka Dia
yang akan menjadi sebagai pencukupnya. [Ath-Thalaq: 3]

10 Bekal Menuntut Ilmu Page 3

Allah juga berfirman :

( [ ( : 23

"dan hanya kepada Allah sajalah hendaknya kalian
bertawakkal, jika kalian memang kaum mukminin."

Nabi Shallahu 'alaihi wa Sallam bersabda :



"Kalau seandainya kalian bertawakkal kepada Allah dengan
sebenar-benarnya, niscaya Allah akan memberikan rizki
kepada kalian, sebagaimana Dia memberi rizki pada burung,
yakni burung tersebut berangkat pagi dalam keadaan lapar,
pulang sore hari dalam keadaan kenyang." *1

Sebesar-besar rizki adalah: ilmu.

Nabi kita Muhammad Shallahu 'alaihi wa Sallam senantiasa
bertawakkal dan meminta pertolongan kepada Rabbnya dalam
segala urusan beliau. Dalam doa keluar rumah yang sah dari
Nabi Shallahu 'alaihi wa Sallam terdapat dalil yang
menunjukkan hal tersebut. Beliau berdo'a :



"Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah. Tiada
daya dan kekuatan kecuali dari Allah." *2

>> Kedua: Niat yang baik

Seseorang niatnya harus karena Allah 'Azza wa Jalla dalam
menuntut ilmu. Bukan menginginkan didengar (orang lain) atau
pun ingin terkenal, tidak pula karena kepentingan-kepentingan
duniawi. Barangsiapa yang menjadikan niatkan hanya karena
Allah, maka Allah akan memberikan taufiq padanya serta
memberikan pahala atas amalannya tersebut. karena
10 Bekal Menuntut Ilmu Page 4

(menuntut) ilmu adalah ibadah, bahkan termasuk ibadah yang
terbesar.

Suatu amalan, seorang hamba tidak akan diberi pahala atas
amalan tersebut, kecuali apabila dia mengikhlashkan karena
Allah, dan mengikuti Rasulullah Shallahu 'alaihi wa Sallam.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

( ] ( : 128

"Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa dan
orang-orang yang berbuat ihsan." [An-Nahl: 128]

Ketaqwaan yang terbesar adalah mengikhlashkan niat karena
Allah. Adapun orang yang riya dalam menuntut ilmu,
disamping dia rugi di dunia, dia juga akan diadzab di Hari Akhir.
Sebagaimana dalam hadits yang menjelaskan tentang 3 orang
yang diseret di atas wajah-wajah mereka. Salah satu dari tiga
orang tersebut adalah seorang penuntut ilmu, yang mencari
ilmu agar dirinya dikatakan sebagai orang alim (berilmu), dan
dia telah dikatakan demikian. *3

>> Ketiga: Merendah Kepada Allah dan Memohon
Kepada-Nya Taufiq dan Ketepatan

Serta meminta kepada Rabbnya tambahan dalam menuntut
ilmu. Seorang hamba itu faqir, sangat butuh kepada Allah. Dan
Allah Taala telah memberikan motivasi hamba-hamba-Nya
untuk meminta dan merendah kepada-Nya. Allah berfirman :

( ] : 60

"Berdo'alah kalian kepada-Ku niscaya Aku kabulkan untuk
kalian." [Ghafir: 60]


Nabi Shallahu alaihi wa Sallam bersabda :

10 Bekal Menuntut Ilmu Page 5

:


Rabb kita tiap malam turun ke langit dunia ketika tersisa
sepertiga malam terakhir, seraya berkata: Barangsiapa yang
berdoa kepada-Ku pasti akan Aku kabulkan, barangsiapa yang
meminta kepada-Ku niscaya Aku beri dia, dan barangsiapa
yang meminta ampun kepada-Ku niscaya Aku ampuni dia. *4

Allah Azza wa Jalla juga telah memerintahkan Nabi-Nya untuk
memohon kepada-Nya tambahan ilmu. Allah berfirman :

( ] ( : 114 ]

Dan katakanlah (dalam doamu) Wahai Rabbku, tambahkan
untukku ilmu. [Thaha: 114]

Allah Subhanahu wa Taala juga berfirman mengisahkan
tentang Nabi Ibrahim alahis salam :

( ] ( : 83 ]

(Ibrahim berdoa): Ya Rabbi, berikanlah kepadaku hikmah dan
masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang
shalihin. [Asy-Syu'ara: 83]

Hikmah di sini yang dimaksud adalah ilmu. Sebagaimana
sabda Nabi Shallahu alaihi wa Sallam :



Apabila seorang hakim (berilmu) telah berijtihad *5

Nabi Shallahu alaihi wa Sallam pernah mendokan shahabat
Abu Hurairah Radhiyallah anhu agar diberi kekuatan hafalan.
*6

Beliau Shallahu alaihi wa Sallam juga mendoakan shahabat
10 Bekal Menuntut Ilmu Page 6

Ibnu Abbas agar diberi karunia ilmu. beliau berdoa :



Ya Allah, jadikan ia faqih (berilmu) tentang agama, dan
ajarkanlah padanya ilmu tafsir. *7

Allah pun mengabulkan doa beliau Shallahu alaihi wa Sallam.
Maka shahabat Abu Hurairah Radhiyallah anhu tidaklah beliau
mendengar satu hadits/ilmu kecuali beliau menghafalnya. Dan
jadilah Ibnu Abbas Radhiyallah anhuma sebagai hibrul ummah
dan turjumanul qur`an (gelar bagi shahabat Ibnu Abbas karena
keilmuannya yang sangat luas dan pemahamannya yang
sangat mendalam terhadap tafsir Al-Quran).

Para ulama pun senantiasa berjalan di atas prinsip ini. Inilah
Syaikh Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah, beliau menuju ke
masjid, kemudian sujud kepada Allah dan meminta
kepada-Nya dengan mengatakan: Wahai Dzat yang telah
mengajari Nabi Ibrahim, ajarilah aku. Wahai Dzat yang telah
memberikan pemahaman kepada Nabi Sulaiman,
pahamkanlah aku.

Maka Allah pun mengabulkan doa beliau. Sampai-sampai Ibnu
Daqiqil Id rahimahullah mengatakan: Sungguh Allah telah
mengumpulkan ilmu untuknya, sampai seakan-akan ilmu
tersebut berada di antara kedua matanya, yang bisa beliau
ambil sekehendak beliau.

>> Keempat: Kebaikan Hati

Hati merupakan wadah bagi ilmu. apabila wadah tersebut
bagus, maka bisa melindung dan menjaga sesuatu yang ada di
dalamnya. Namun apabila wadanya rusak, maka sesuatu yang
ada di dalamnya bisa hilang.

Rasulullah Shallahu alaihi wa Sallam menjadikan hati sebagai
dasar bagi segala sesuatu. Beliau bersabda :
10 Bekal Menuntut Ilmu Page 7





Ketahuilah bahwa dalam jasad itu terdapat segumpal daging.
Apabila segumpal daging tersebut baik, maka baiklah seluruh
jasad. Namun jika jelek, maka jasad seluruhnya pun jelek.
Ketahulah bahwa segumpal daging tersebut adalah hati. *8

Kebaikan hati akan terwujud dengan marifatullah (mengenal
Allah Subhanahu wa Taala) dengan nama-nama, sifat-sifat,
dan perbuatan-perbuatan-Nya, serta merenungkan
makhluk-makhluk dan ayat-ayat-Nya.

Kebaikan hati juga akan terwujud dengan merenungkan
Al-Qur`anul Azhim. Demikian juga kebiakan hati akan terwujud
dengan banyak sujud dan shalat malam.

Hendaknya seseorang menjauh/menghindarkan dari
perusak-perusak dan penyakit-penyakit hati. Perusak dan
penyakit tersebut apabila ada dalam hati, maka hati tersebut
tidak akan mampu membawa ilmu, kalau pun bisa
membawanya namun ia tidak akan memahaminya.
Sebagaimana Allah Subhanahu wa Taala berfirman tentang
orang-orang munafik yang sakit hatinya,

Mereka punya hati namun mereka tidak bisa memahaminya.
[Al-A'raf: 179]

Penyakit-penyakit hati, terbagi dua: syahwat dan syubhat.

Syahwat, seperti cinta dunia dan berbagai kelezatannya, serta
menyibukkan diri denganya, senang kepada gambar-gambar
yang haram, suka mendengarkan sesuatu yang diharamkan
berupa suara musik atau lagu, dan juga melihat sesuatu yang
haram.

Syubhat, seperti keyakinan-keyakinan yang rusak, amal-amal
10 Bekal Menuntut Ilmu Page 8

yang bidah, menisbahkan diri pada berbagai paham pemikiran
bidah yang menyimpang dan menyelisihi manhaj salaf.

Termasuk penyakit hati yang bisa menghalangi dari ilmu
adalah, hasad ,khianat, dan sombong.

Termasuk perusak hati juga adalah kebanyakan tidur, banyak
bicara, dan banyak makan.

Maka hendaknya dihindarkan penyakit-penyakit dan
perusak-perusak kebaikan hati di atas.

>> Kelima: Kecerdasan

Kecerdasan itu ada yang alami, ada pula yang muktasab (bisa
diupayakan). Apabila seseorang memang cerdas, maka dia
harus semakin menguatkannya. Kalau tidak, maka dia harus
menampa diri agar bisa meraih kecerdasan tersebut.

Kecerdasan merupakan di antara sebab kuat yang menunjang
dalam pengumpulan ilmu, memahami, dan menghafalnya,
serta membedakan antara berbagai masalah, memadukan
dalil-dalil, dan sebagainya.

>> Keenam: Antusias Mengumpulkan Ilmu merupakan
sebab untuk bisa memperolehnya dan mendapatkan
pertolongan Allah Taala terhadapnya

Allah Subhanahu wa Taala berfirman :

( ] ( : 128 ]

Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa dan
orang-orang yang berbuat ihsan. [An-Nahl: 128]

Seseorang apabila dia tahu tentang nilai penting sesuatu, maka
ia akan antusias untuk meraihnya. Sedangkan ilmu merupakan
suatu terbesar yang semestinya diraih oleh seseorang.
10 Bekal Menuntut Ilmu Page 9


Maka wajib atas penuntut ilmu: Antusias yang kuat untuk
menghafal dan memahami ilmu, duduk bersama para ulama
dan talaqqi ilmu langsung dari mereka, semangat untuk banyak
membaca, menyibukkan umur dan waktunya (untuk ilmu), dan
sangat perhitungan terhadap waktunya.

>> Ketujuh: Keseriusan, Kesungguhan, dan Kontiunitas
dalam Meraih Ilmu

Menjauh dari kemalasan dan kelemahan. Mujahadatun Nafs
(memerangi diri sendiri) dan memerangi syaithan. Jiwa dan
Syaithan merupakan dua penghalang amalan menuntut ilmu.

Di antara sebab yang membantu membangkitkan kesungguhan
dalam menuntut ilmu adalah: Membaca biografi-biografi para
ulama, tentang kesabaran, kekokohan menanggung
beban/resiko, dan perjalanan mereka dalam meraih ilmu dan
hadits.

>> Kedelapan: Konsentrasi

Yaitu seorang penuntut ilmu mencurahkan segala
kesungguhannya hingga ia berhasil sampai kepada tujuannya
dalam ilmu dan kekokohan padanya, baik kekuatan hafalan,
pemahaman, dan pondasi yang kokoh.

>> Kesembilan: Terus Berada di Sisi Guru dan Pengajar

Ilmu itu diambil dari mulut para ulama. Maka seorang penuntut
ilmu, agar kokoh dalam ilmu di atas pondisi yang benar, maka
hendaknya ia bermulazamah kepada ulama, talaqqi
(mengambil) ilmu langsung dari mereka. Sehingga pencarian
ilmunya tegak di atas kaidah-kaidah yang benar. mampu
melafazhkan nash-nash qurani dan hadits dengan pelafazhan
yang benar, tidak ada kesalahan maupun kekeliruan.
Memahami ilmu dengan pemahaman yang tepat sesuai
maksudnya. Dan lebih dari itu, dia bisa mengambil faidah dari
10 Bekal Menuntut Ilmu Page 10

ulama: adab, akhlaq, dan sifat wara. Hendaknya dia
menghindar agar jangan sampai yang menjadi gurunya adalah
kitab. Karena sesungguhnya barangsiapa yang gurunya adalah
kitabnya maka ia akan banyak salahnya sedikit benarnya.

Demikianlah, inilah yang terjadi pada umat ini. Tidak seorang
tampil menonjol dalam ilmu kecuali ia sebelumnya telah
tertarbiyyah dan terdidik di hadapan ulama.

>> Kesepuluh: Menempuh Waktu yang Lama

Janganlah seorang penuntut ilmu mengira bahwa menuntut
ilmu akan selesai sehari atau dua hari, setahun atau dua tahun.
Bahkan menuntut ilmu itu butuh kesabaran bertahun-tahun.

Al-Qadhi Iyadh ditanya, Sampai kapan seseorang itu
menuntut ilmu?

Beliau menjawab, Sampai mati, sehingga tintanya
menemaninya sampai ke kuburnya.

Al-Imam Ahmad berkata: Aku duduk mempelajari Kitabul
Haidh selama sembilan tahun hingga aku memahaminya.

Demikianlah, para penuntut ilmu yang cerdas senantiasa duduk
bermulazamah kepada ulama selama sepuluh tahun atau dua
puluh tahun. Bahkan sebagian mereka terus bermulazamah
hingga Allah mewafatkannya.

Inilah beberapa prinsip yang perlu untuk diperhatikan oleh
penuntut ilmu guna meraih ilmu.

Saya memohon kepada Allah agar memberikan taufiq terhadap
kita dan antum kepada ilmu yang bermanfaat dan amal yang
shalih.



10 Bekal Menuntut Ilmu Page 11

Catatan Kaki :

*1: HR. Ahmad (I/30), At-Tirmidzi (2344), Ibnu Majah (4164),
dari shahabat Umar bin Al-Khaththab Radhiyallah anhu.
Dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah
no. 310.

*2: HR. Abu Dawud (5095). At-Tirmidzi (3426), dari shahabat
Anas bin Malik Radhiyallah anhu. Dishahihkan oleh
Asy-Syaikh Al-Albani dalam Al-Kalimuth Thayyib no. 59.

*3:Yaitu hadits dari shahabat Abu Hurairah Radhiyallah anhu
bahwa Rasulullah Shallahu alaihi wa Sallam menceritakan
tentang tiga orang yang pertama kali diadili para hari Kiamat
nanti, salah satu di antara mereka adalah orang yang diberi
karunia ilmu :


. .
.

dan seorang yang mempelajari ilmu dan mengajarkannya,
serta rajin membaca Al-Quran. Maka ia pun didatangkan,
kemudian diperlihatkan kenikmatan-kenikmatan yang telah
diberikan kepadanya, maka ia pun mengakuinya. Allah berkata:
Apa yang kamu amalkan dengan nikmat-nikmat tersebut? Dia
menjawab: Saya mempelajari ilmu dan mempelajarinya, serta
aku rajin membaca Al-Quran karena Engkau. Allah menjawab:
kamu telah berdusta!! Engkau mempelajari ilmu karena ingin
dikatakan sebagai seorang yang alim (berilmu), dan engkau
rajin membaca Al-Quran supaya dikatakan dia adalah qari,
dan kamu telah dikatakan demikian. Maka dia diperintahkan
diseret di atas wajah, kemudian dicampakkan ke dalam
Neraka. [HR. Muslim 1905]

*4: HR. Al-Bukhari 1145, Muslim 758, dari shahabat Abu
Hurairah Radhiyallah anhu
5: HR. Al-Bukhari 7352, Muslim 1716 dari shahabat Amr bin
10 Bekal Menuntut Ilmu Page 12

Al-Ash dan shahabat Abu Hurairah Radhiyallah anhuma.

*6: Lihat HR. Al-Bukhari 119

*7: Penggal pertama doa ini: ( ) diriwayatkan oleh
Al-Bukhari 143. Adapun penggal kedua diriwayatkan oleh
Ath-Thabarani. Lihat Ash-Shahihah no. 2589.

*8: HR. Al-Bukhari no. 52, Muslim 1599, dari shahabat
An-Numan bin Basyir Radhiyallah anhu.

Sumber: Copy Paste dari Website Damaj Al-Habibah (
http://dammajhabibah.wordpress.com )


10 Bekal Menuntut Ilmu Page 13

Ebook Arabic:




:





:









:

http://www.archive.org/download/rakaiz/Documen.pdf

:

http://www.archive.org/details/rakaiz



Sumber: http://www.imam-malik.net/vb/showthread.php?t=2573







T
T
e
e
n
n
G
G
u
u
i
i
d
d
e
e
l
l
i
i
n
n
e
e
s
s
f
f
o
o
r
r

O
O
b
b
t
t
a
a
i
i
n
n
i
i
n
n
g
g
K
K
n
n
o
o
w
w
l
l
e
e
d
d
g
g
e
e


Written By:
Abdullaah bin Salfeeq Adh-Dhufairee

Introduction By:
Shaikh Ahmad bin Yahyaa An-Najmee
Ten Guidelines for Obtaining Knowledge
Al-Ibaanah E-Books www.al-ibaanah.com 2

al-ibaanah e-books


Copyright Al-Ibaanah Book Publishing, USA
Published On-Line for Free Distribution

First Edition: November 2005
Translated By: Abu Maryam Ismaeel Alarcon

Note: This document is an on-line book publication of www.al-ibaanah.com. This book
was formatted and designed specifically for being placed free on the Internet. Al-
Ibaanah Book Publishing allows for this document, in its present form and with no
alterations, to be distributed, printed, photocopied, reproduced and/or disbursed by
electronic means for the purpose of spreading its content and not for the purpose of
gaining a profit, unless a specific request is sent to the publishers and permission is
granted. Anyone wishing to quote from this document must give credit to the publisher.

About the Book: This book is a complete translation of a small booklet entitled: Ar-
Rakaaiz-ul-Ashar Lit-Tahseel-il-Ilmee (Ten Guidelines for Obtaining Knowledge)
printed by Daar-ul-Minhaaj, 1
st
Edition, 2003.

In this short treatise, the author Abdullaah bin Salfeeq Adh-Dhufairee, presents concise
advice to the seekers of knowledge in the format of ten simple guidelines. These
guidelines cover characteristics and etiquettes that a student of knowledge should
adorn himself with in order to obtain knowledge.

The treatise has been introduced and praised by Shaikh Ahmad An-Najmee, one of the
elder scholars in Saudi Arabia, thus indicating its importance and benefit.

A Publication of
Al-Ibaanah E-Books
Ten Guidelines for Obtaining Knowledge
Al-Ibaanah E-Books www.al-ibaanah.com 3
T Ta ab bl le e o of f C Co on nt te en nt ts s


1. Introduction of Shaikh Ahmad An-Najmee 4
2. Introduction of the Author...... 5
3. First: Seeking Allaahs Assistance..... 6
4. Second: Good Intention... 7
5. Third: Humbling Oneself before Allaah and Asking Him
for Success and Prosperity...


8
6. Fourth: An Upright Heart 10
7. Fifth: Intelligence.. 11
8. Sixth: Having a Strong Desire to Obtain Knowledge is a
Cause for Gaining Allaahs Assistance in that Matter...


12
9. Seventh: Seriousness, Motivation and Perseverance for
Acquiring Knowledge..


13
10. Eighth: Proficiency 14
11. Ninth: Accompanying a Teacher.... 15
12. Tenth: The Passage of Time 16

Ten Guidelines for Obtaining Knowledge
Al-Ibaanah E-Books www.al-ibaanah.com 4
I In nt tr ro od du uc ct ti io on n f fr ro om m S Sh ha ai ik kh h
A Ah hm ma ad d b bi in n Y Ya ah hy ya aa a A An n- -N Na aj jm me ee e

All praise is for Allaah and may His peace and blessings be on the Messenger of Allaah,
his family and Companions. To proceed:

Our brother in Islaam, Abdullaah bin Salfeeq adh-Dhufairee, presented to me a treatise
he wrote on the guidelines that a student of knowledge should abide by. I held it to be
an excellent treatise in which he successfully compiled the guidelines that are required
for a student of knowledge as well as their proofs from the Book and the Sunnah.

In summary, he has done a great job and produced a work of benefit. So may Allaah
reward him with good, bless him and grant us more people like him. Lastly, I encourage
the students of knowledge to memorize and study these guidelines. And with Allaah lies
the success.

Written by:
Ahmad bin Yahyaa An-Najmee
4/27/1421H

Ten Guidelines for Obtaining Knowledge
Al-Ibaanah E-Books www.al-ibaanah.com 5
I In nt tr ro od du uc ct ti io on n o of f t th he e A Au ut th ho or r

All praise is for Allaah and may the peace and blessings be on the Messenger of Allaah.

To proceed:

These are some brief words clarifying the most important foundations that a person
must abide by in his search for knowledge, which I present as an advice and reminder
to myself and my brothers. This is since whoever yearns to seek knowledge and desires
to acquire it, he should abide by the following ten guidelines and principles:




Ten Guidelines for Obtaining Knowledge
Al-Ibaanah E-Books www.al-ibaanah.com 6
F Fi ir rs st t: : S Se ee ek ki in ng g A Al ll la aa ah h s s A As ss si is st ta an nc ce e

A person is weak he has no motion or power except by Allaahs leave. If he entrusts
things to himself, he will fall into ruin and perdition. But if he entrusts his affairs to Allaah
and seeks His assistance in seeking knowledge, Allaah will aid him. Allaah has incited
us towards this in His noble Book, as He says:
- -- - =' - ', - - - =' - '
You alone do we worship and in You alone do we seek assistance. [Surah Al-
Faatihah: 5]

And He says:

-- = , + '''_ ' = . ~ , - - - ,

And whoever puts his trust in Allaah, then He is sufficient for him. [Surah At-
Talaaq: 3]

And He says:

- - -, - -- ~ ' ', ' ~ , - ''' _ ' = ,

And upon Allaah put your trust if you are truly believers. [Surah Al-Maaidah: 23]

The Prophet said: If you were to put your reliance upon Allaah the way you
ought to, He would surely provide for you just as He provides for the birds they
set out with empty stomachs and return with their stomachs full.

The greatest sustenance that Allaah can provide us with is knowledge. Our prophet
Muhammad would always put his reliance in Allaah and seek His assistance in all of
his affairs. It is authentically reported that the Prophet would supplicate when going
outside, saying: In the Name of Allaah, I put my trust in Allaah, and there is no
might or power except by Allaahs Leave. This proves what we stated above that he
would always put his trust in Allaah.

Ten Guidelines for Obtaining Knowledge
Al-Ibaanah E-Books www.al-ibaanah.com 7
S Se ec co on nd d: : G Go oo od d I In nt te en nt ti io on n

A person should make his intention for the sake of Allaah when seeking knowledge,
thus doing that purely for His sake alone and not desiring to be heard or to become
famous, nor seeking one of the worldly goals.

Whoever makes his intention for the sake of Allaah, Allaah will grant him success in that
matter and reward him. This is since knowledge is a form of worship. In fact, it is the
greatest form of worship.

An individual is not rewarded for his deed unless he performs it purely for Allaahs sake
and whilst following the Messenger in that matter. Allaah says:
, - -= - - - '' , ', - -' - - '' _ - ''' '
Verily, Allaah is with those who are dutiful (Taqwaa) to Him and those who are
good-doers. [Surah An-Nahl: 128]

The greatest form of dutifulness (Taqwaa) to Allaah is making ones intention purely for
the sake of Allaah. As for the one who seeks knowledge for the sake of showing off,
then apart from being a loser in this world, he will also be punished for this in the
Hereafter as has been reported in the hadeeth about the three people who will be
dragged on their faces into Hell, amongst whom will be a man who sought knowledge
so that it could be said: He is a scholar and such was said about him.

Ten Guidelines for Obtaining Knowledge
Al-Ibaanah E-Books www.al-ibaanah.com 8
T Th hi ir rd d: : H Hu um mb bl li in ng g O On ne es se el lf f b be ef fo or re e A Al ll la aa ah h
a an nd d A As sk ki in ng g H Hi im m f fo or r S Su uc cc ce es ss s a an nd d P Pr ro os sp pe er ri it ty y

One should also ask his Lord to increase him in seeking knowledge, since an individual
is destitute and in the utmost need of Allaah. This is why Allaah has encouraged His
servants to ask of Him and to lower themselves before Him, as He says:

~ ' - = -- ' -, =-' ~ - .' ,

Call unto Me, I will respond to you. [Surah Ghaafir: 60]

And the Prophet said: Our Lord descends every night to the lowest level of
heaven and says: Who is calling Me that I may respond? Who asks of Me that I
may give him? Who seeks My forgiveness that I may forgive him?

Allaah commanded His Prophet to ask Him for an increase in knowledge, as He said:

' -' = -- - . ,

And say: My Lord! Increase me in knowledge. [Surah TaHa: 114]

And Allaah said speaking on behalf of Ibraaheem:
- = '' -'' - -- =' ' , ' -~ = ' - -
My Lord! Bestow Hukm (i.e. knowledge) on me, and join me with the righteous.
[Surah Ash-Shuaraa: 83]

The word Hukm refers to knowledge, as the Prophet said: If the Haakim (judge),
strives hard performing Ijtihaad

The Prophet supplicated for Abu Hurairah to be granted the ability to memorize. He
also supplicated for Ibn Abbaas to be granted knowledge, as he said: O Allaah,
give him understanding of the Religion, and teach him the taweel (interpretation
of the Quraan).

Allaah answered His Prophets supplication, such that afterward Abu Hurairah didnt
hear anything except that he memorized it and Ibn Abbaas came to be the scholar of
the ummah and the interpreter of the Quraan.

Ten Guidelines for Obtaining Knowledge
Al-Ibaanah E-Books www.al-ibaanah.com 9
The scholars have continued to carry on this practice, thus lowering themselves before
Allaah and asking Him to grant them knowledge. Look at the example of Shaikh-ul-
Islaam Ibn Taimiyyah, may Allaah have mercy on him He would go to the masaajid,
prostrate to Allaah and supplicate to Him, saying: O teacher of Ibraaheem, teach me! O
educator of Sulaymaan, grant me understanding!

And Allaah answered his supplication, such that Ibn Daqeeq-ul-Eid said about him:
Allaah gathered the knowledge for him to the point that it was as if it (i.e. the
knowledge) was between his eyes and he would take what he wished from it and leave
off what he wished from it.

Ten Guidelines for Obtaining Knowledge
Al-Ibaanah E-Books www.al-ibaanah.com 10
F Fo ou ur rt th h: : A An n U Up pr ri ig gh ht t H He ea ar rt t

The heart is the container where knowledge is stored. If the container is firm, it will store
and protect what is placed in it, and if the container is damaged, it will lose what is
placed in it.

The Messenger of Allaah made the heart the foundation of everything, as he said:
Verily, there is a morsel of flesh in the body that if it is correct, the entire body
will be correct, and if it is corrupt, the entire body will be corrupt. Indeed, it is the
heart.

An upright heart comes about through awareness of Allaah and knowledge of His
Names, Attributes and Actions. It also comes about by way of reflecting on His signs
and creations, and by pondering on the Quraan. An upright heart also comes about due
to one constantly prostrating (in prayer) and frequently observing the night prayer.

One should also avoid the things that corrupt and sicken the heart, since if these things
are present in the heart, it will not be able to carry the knowledge. And even if the heart
does carry it, it will not be understood, as Allaah says about the hypocrites those with
diseased hearts:

' + - , + -- - ` -, ' + '

They have heart with which they do not comprehend. [Surah Al-Araaf: 179]

The diseases of the heart are of two types: Desires and Doubts

Desires are such as love for this worldly life and its pleasures and being preoccupied
with that; love for unlawful images; listening to unlawful things such as musical voices
and instruments; and looking at the forbidden.

Doubts are such as corrupt beliefs; innovated actions; and ascribing to innovated
ideological movements.

Some other diseases of the heart that also serve as obstacles before knowledge are:
jealousy, spite and pride.

Some other things that corrupt the heart are: excessive sleep, excessive speech and
excessive eating.

Therefore, one should avoid these diseases and corruptors in order to rectify the heart
and make it upright.
Ten Guidelines for Obtaining Knowledge
Al-Ibaanah E-Books www.al-ibaanah.com 11
F Fi if ft th h: : I In nt te el ll li ig ge en nc ce e

Intelligence may be natural and it may also be acquired. So if a person is naturally
intelligent, he should work towards strengthening it. And if he is not, then he should
condition himself until he is able to acquire it.

Human aptitude is one of the strongest methods that assist one in obtaining,
understanding and memorizing knowledge. It also aids one in differentiating between
the various (Fiqh) issues, gathering evidences and other matters.

Ten Guidelines for Obtaining Knowledge
Al-Ibaanah E-Books www.al-ibaanah.com 12
S Si ix xt th h: : H Ha av vi in ng g a a S St tr ro on ng g D De es si ir re e t to o O Ob bt ta ai in n K Kn no ow wl le ed dg ge e i is s a a C Ca au us se e f fo or r
A Ac cq qu ui ir ri in ng g i it t a an nd d f fo or r G Ga ai in ni in ng g A Al ll la aa ah h s s A As ss si is st ta an nc ce e i in n t th ha at t M Ma at tt te er r

Allaah says:
, - -= - - - '' , ', - -' - - '' _ - ''' '
Verily, Allaah is with those who are dutiful to Him and those who are good-
doers. [Surah An-Nahl: 128]

When a person realizes the importance of something, he strives hard to obtain it.
Knowledge is the greatest thing that a person could hope to obtain.

So it is upon the student of knowledge to have a strong desire for memorizing and
understanding knowledge, and for sitting with the scholars and taking from them. He
should also be keen on doing a lot of reading and taking advantage of his life and free
time. So this means he should be very stingy with his time (i.e. only use it for beneficial
things).







Ten Guidelines for Obtaining Knowledge
Al-Ibaanah E-Books www.al-ibaanah.com 13
S Se ev ve en nt th h: : S Se er ri io ou us sn ne es ss s, , M Mo ot ti iv va at ti io on n a an nd d
P Pe er rs se ev ve er ra an nc ce e f fo or r A Ac cq qu ui ir ri in ng g K Kn no ow wl le ed dg ge e

One should remain far away from laziness and apathy, and he should fight against his
desires and the Devil. This is since Desires and the Devil are two things that impede
one from seeking knowledge.

One of the ways that help in motivating a person to seek knowledge is: Reading the
biographies of the scholars, as well as their patience and endurance in the face of trials.
This also includes reading about the journeys they undertook for the sake of acquiring
knowledge and obtaining Hadeeth.





Ten Guidelines for Obtaining Knowledge
Al-Ibaanah E-Books www.al-ibaanah.com 14
E Ei ig gh ht th h: : P Pr ro of fi ic ci ie en nc cy y

This is when the student applies the highest extent of his effort to the point that he
achieves what he desires from knowledge as well as strength in it, which is exemplified
in: memorization and understanding.





Ten Guidelines for Obtaining Knowledge
Al-Ibaanah E-Books www.al-ibaanah.com 15
N Ni in nt th h: : A Ac cc co om mp pa an ny yi in ng g a a T Te ea ac ch he er r

Knowledge should be taken from the mouths of the scholars. In order for the student to
establish himself in his search for knowledge upon a firm and correct pillar, he should sit
in the gatherings of the scholars and take knowledge from them. This will ensure that
his search for knowledge will be founded upon correct principles and it will ensure that
he will pronounce the texts from the Quraan and Hadeeth with a correct pronunciation,
which contains no grammatical errors or reading mistakes. It will also ensure that he will
understand the material correctly.

Apart from all of this, the student may also acquire the following from sitting with a
scholar: Good behavior, noble manners and piety.

The student should also avoid having books become his teacher. This is since
whoevers books is his teacher, he will err frequently and seldom be correct.

This matter has not ceased to exist up until this day of ours. There is not a man that
excels and become proficient in knowledge except that he has been educated and
taught at the hands of a scholar.








Ten Guidelines for Obtaining Knowledge
Al-Ibaanah E-Books www.al-ibaanah.com 16
T Te en nt th h: : T Th he e P Pa as ss sa ag ge e o of f T Ti im me e

The student of knowledge should not think that his studies will be completed in a day or
two or a year or two. Rather, a student of knowledge needs to be patient for many
years.

Al-Qaadee Iyaad, may Allaah have mercy on him, was once asked: Until when should
a student seek knowledge?

He replied: Until he dies, at which point his inkwell should be spilled upon his grave.

And Imaam Ahmad said: I sat studying the Book of Menstruation for nine years until I
understood it.

The intelligent students of knowledge should not stop sitting with the scholars after ten
years have passed nor even after twenty years have passed. Rather, they should
continue to sit with the scholars until Allaah takes their souls in death.

These are some of the guidelines that the student of knowledge should adhere to in
order to properly acquire knowledge.

I ask Allaah to bless me and you with beneficial knowledge and righteous deeds.

May the peace and blessings be on our prophet Muhammad, his family, Companions
and those who followed their example in goodness until the Day of Resurrection.


[End of Treatise]

Anda mungkin juga menyukai