Anda di halaman 1dari 18

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

(LKPP)
Perbedaan Keppres 80/2003
dengan Rancangan Perpres (pengganti)
tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Simposium Nasional
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Makassar, 14-15 Oktober 2009
Tujuan
1. Menjelaskan perbedaan prinsip antara
Keppres 80/2003 dengan RPerpres
penggantinya (4 bidang, 31 issues) ;
2. Menghimpun masukan/saran untuk
perbaikan*.
* Seminar Regional diselenggarakan di 10 wilayah Indonesia, yaitu:
Padang, Bandung, Surabaya, Medan, Jakarta/Bogor, Mataram,
Makassar, Semarang, Manado, Jayapura.
Latar belakang perubahan:
1. Berkembangnya praktik demokrasi dan otonomi daerah delegasi
kewenangan dan tanggung jawab ke PA (pusat dan daerah);
2. Berkembangnya teknologi informasi dan transaksi elektronik (ITE)
mendorong pelaksanaan E-Procurement;
3. Perubahan lingkungan internasional (Paris Declaration 2005,
Jakarta Committment 2009) pengadaan dari sumber PHLN
mengikuti aturan negara setempat;
Arah perubahan:
1. Efisiensi belanja negara (efficiency);
2. Menciptakan persaingan usaha (competitiveness);
3. Pelayanan publik melalui penyediaan barang/jasa yang
baik(delivery).
No. Issue
Perbedaan
Keterangan
Keppres 80/2003 Rancangan Perpres
A Ruang Lingkup
1 Ruang Lingkup PHLN harus mengikuti
ketentuan Keppres
selama tidak
bertentangan dengan
ketentuan pemberi
pinjaman/hibah
PHLN harus mengikutti
ketentuan dalam Perpres ini
secara utuh
Sesuai dengan
Paris Declaration
2005 dan Jakarta
Committment
2009
2 Kebijakan Umum Terdapat 8 (delapan)
kebijakan umum
Ditambah 4 (empat)
kebijakan umum yang
baru, mengenai:
a. Industri strategis, alutsista
dan almatsus;
b. Pemanfaatan SDA dan LH
secara berkelanjutan;
c. Penggunaan teknologi
informasi dan transaksi
elektronik;
d. Pengumuman rencana
pengadaan di awal tahun
anggaran.
No. Issue
Perbedaan
Keterangan
Keppres 80/2003 Rancangan Perpres

3

Tata Cara Pengadaan

Tata cara pengadaan
terdapat pada
Lampiran yang
merupakan bagian tak
terpisahkan dari
Keppres

Tata cara pengadaan, yang
merupakan penjabaran
lebih lanjut dari Perpres,
akan diuraikan dalam 2
set dokumen pendukung,
yaitu:

1. Tata Cara Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah; dan
2. Standar Dokumen
Pengadaan (Standard
Bidding Document).

Kedua dokumen tersebut
merupakan Keputusan
Kepala LKPP

No. Issue
Perbedaan
Ket.
Keppres 80/2003 Rancangan Perpres
B Organisasi Pengadaan
4 Perencanaan
Pengadaan
Pembagian tugas/tanggung
jawab dalam lingkup
perencanaan pengadaan antara
PA/KPA dan PPK belum diatur
dengan jelas
Lingkup perencanaan pengadaan:
a. PA/KPA membuat rencana kerja
dan anggaran pengadaan (RKAP);
b. PPK membuat rencana
pengadaan;
c. Panitia/ULP membuat rencana
pelelangan.
Terkait
dengan
issue
no.5
5 Tanggung
jawab PPK
dianggap
terlalu berat
PPK diangkat oleh PA/KPA, yg
bertanggung jawab atas
pelaksanaan pengadaan, a.l.:
a. Menyusun rencana
pengadaan;
b. Mengesahkan dan
menetapkan hasil pelelangan
yang dilakukan oleh
Panitia/ULP;
c. Bertanggung jawab dari segi
administrasi, fisik, keuangan,
dan fungsional atas
pengadaan yang
dilaksanakannya.
Distribusi tanggung jawab:
a. PA/KPA adalah pemilik pekerjaan
dan penanggung jawab utama,
mulai dari perencanaan
pengadaan s/d pemanfaatan dan
inventarisasinya;
b. PPK adalah pejabat struktural
yang diberi kuasa oleh PA/KPA
untuk melaksanakan pengadaan;
c. Panitia/ULP adalah pejabat yang
diberi kuasa oleh PA/KPA untuk
melaksanakan pelelangan
termasuk menetapkan hasil
pelelangannya
No. Issue
Perbedaan
Keterangan
Keppres 80/2003 Rancangan Perpres

6

Panitia/
Pejabat
Pengadaan/
ULP

a. Panitia wajib dibentuk
untuk pengadaan di atas
Rp 50 juta;
b. Jumlah anggota Panitia
tergantung kepada nilai
pekerjaan (minimal 3
orang)

a. Panitia wajib dibentuk
untuk pengadaan di atas
Rp 100 juta;
b. Jumlah anggota Panitia
tergantung pada
kebutuhan (minimal 3
orang).


Pengadaan Rp 100
juta dapat
dilaksanakan oleh
Panitia/Pejabat
Pengadaan/ULP.
Pembelian langsung
Rp 50 juta
dilaksanakan oleh
Pejabat Pengadaan.
C Perbedaan/Penambahan Aturan

7

Sertifikat Ahli
Pengadaan

PPK dan Panitia wajib
mempunyai sertifikat ahli
pengadaan

PPK tidak wajib
mempunyai sertifikat ahli
pengadaan

Panitia dan anggota
ULP tetap harus
bersertifikat ahli
pengadaan
8 Persyaratan
penyedia
barang/jasa
Harus menyampaikan SPT
tahun terakhir dan SSP
masa 3 bulan terakhir
Harus menyampaikan SKF
(Surat Keterangan Fiskal)
No. Issue
Perbedaan
Keterangan
Keppres 80/2003 Rancangan Perpres
9 Penunjukan
Langsung
Sampai dengan Rp 50
juta
Sampai dengan Rp 100 juta
10
Pemilihan/ Seleksi
Langsung
Sampai dengan Rp
100 juta

Sampai dengan Rp 200 juta

11 Batas harga
penawaran
Pagu anggaran Harga perkiraan sendiri (HPS),
kecuali untuk jasa konsultansi
12 Jaminan Bank Umum atau
perusahaan asuransi
Bank Umum
13 Jaminan
Penawaran
Besarnya jaminan
penawaran 1-3% dari
HPS
Jaminan penawaran ditiadakan Peserta yang
melanggar etika
pengadaan dikenai
sanksi (black list)
14 Jaminan
Pelaksanaan
Untuk penawaran
dibawah 80% HPS,
nilai jaminan
pelaksanaan 3-5%
dikali 80% HPS
Untuk penawaran dibawah
80% HPS, nilai jaminan
pelaksanaan minimal 5% dari
HPS
Untuk mengurangi
resiko abnormally low
bid atau banting2an
harga
No. Issue
Perbedaan
Keterangan
Keppres 80/2003 Rancangan Perpres
15 Pengumuman Total
HPS
Dalam rapat penjelasan
(aanwijzing)
Dalam pengumuman
pelaksanaan pengadaan (di
surat kabar dan website)
16 E-Procurement E-Proc belum
diwajibkan
E-Proc diwajibkan mulai TA
2011 untuk sebagian paket
pekerjaan
memaksa
seluruh instansi
melakukan E-Proc
17 Unit Layanan
Pengadaan (ULP)
Bentuk ULP belum
diatur
ULP harus struktural pada TA
2013, dan tata cara
pembentukannya diatur
dengan SK Kepala LKPP
18 Preferensi Harga a. 15% untuk barang
produksi DN;
b. 7,5% untuk jasa
pemborongan oleh
kontraktor nasional
a. 10% untuk barang produksi
DN;
b. 5% untuk pekerjaan
konstruksi oleh kontraktor
nasional
Hanya berlaku
dalam pelelangan
internasional yang
dibiayai PHLN
19 Kontrak Payung
(framework
agreement)
Belum diatur Kontrak harga satuan
berjangka panjang (maks 4
tahun) untuk pekerjaan yg
sifatnya berulang dgn
volume/kuantitas yg belum
dapat ditentukan sebelumnya.
Contoh:
perawatan ,
kendaraan, sewa
bandwith, cleaning
service, travel
agent, dsb.
No. Issue
Perbedaan
Keterangan
Keppres 80/2003 Rancangan Perpres
D Klarifikasi
20 Jenis Pengadaan a. Barang
b. Jasa Pemborongan
c. Jasa Konsultansi
d. Jasa Lainnya
a. Barang
b. Pekerjaan Konstruksi
c. Jasa Konsultansi
d. Jasa Lainnya
Akan ditambah
dengan e. Badan
Usaha/Mitra
Pemerintah
dalam rangka co-
financing/PPP
21 Besaran uang
muka dalam
kontrak tahun
jamak
Belum diatur dengan
jelas
a. Maksimum 20% dari
nilai kontrak tahun
pertama; atau
b. 15% dari total nilai
kontrak
22 Pengadaan
barang impor
Persyaratan barang
impor belum diatur
dengan jelas
Barang impor harus
mempunyai sertifikat
keaslian dan surat
dukungan pabrik/prinsipal
23 Keadaan kahar
(force majeur)
Gangguan industri
lainnya sering
ditafsirkan terlalu luas
Gangguan industri
lainnya harus dinyatakan
melalui Keputusan
Presiden
No. Issue
Perbedaan
Ket.
Keppres 80/2003 Rancangan Perpres

24

Keadaan
tertentu dan
barang
khusus
(yang
pengadaannya
dapat
dilaksanakan
melalui
penunjukan
langsung)

a. Keadaan tertentu adalah:
1) penanganan darurat
dst.....(kalimat
dianggap kurang
jelas)


a. Keadaan tertentu adalah:
1) penanganan darurat yang tidak
dapat direncanakan sebelumnya
dan waktu penyelesaian
pekerjaannya harus segera, untuk:
a) pertahanan negara, dan/atau
b) keamanan masyarakat, dan/atau
c) keselamatan/perlindungan
masyarakat:
(1) akibat adanya bencana
alam dan/atau, bencana
non-alam dan/atau
bencana sosial; dan/atau
(2) dalam rangka pencegahan
bencana; dan/atau
(3) akibat kerusakan
infrastruktur yang dapat
menghentikan kegiatan
pelayanan publik.

No. Issue
Perbedaan
Ket.
Keppres 80/2003 Rancangan Perpres
(24) Keadaan
tertentu dan
barang
khusus
(yang
pengadaannya
dapat
dilaksanakan
melalui
penunjukan
langsung)

2) pekerjaan yg perlu dirahasiakan
menyangkut pertahanan dan
keamanan negara yang
ditetapkan oleh Presiden;
dan/atau
3) pekerjaan berskala kecil dengan
nilai maksimum Rp 50 juta
dengan ketentuan:
a) untuk keperluan sendiri
dan/atau
b) teknologi sederhana;
dan/atau
c) resiko kecil; dan/atau
d) dilaksanakan oleh penyedia
barang/jasa usaha orang
perseorangan dan/atau badan
usaha kecil termasuk koperasi
kecil.
4) Pekerjaan yang hanya dapat
dilakukan oleh pemegang hak
paten atau pihak yang telah
mendapat ijin;dan/atau
2) kegiatan menyangkut
pertahanan negara yang
ditetapkan oleh Menhan dan
keamanan masyarakat yang
ditetapkan oleh Kapolri;
dan/atau
3) pekerjaan dengan nilai sampai
dengan Rp 100 juta dengan
ketentuan:
a) untuk keperluan sendiri
dan/atau
b) resiko kecil; dan/atau
4) pekerjaan yang hanya dapat
dilakukan oleh pemegang hak
paten atau pihak yang telah
mendapat ijin pemegang hak
paten dan pekerjaan tersebut
menurut sifat dan
persyaratannya hanya dapat
ditangani oleh 1 (satu)
penyedia barang/jasa; dan/atau

No. Issue
Perbedaan
Ket.
Keppres 80/2003 Rancangan Perpres
(24) Keadaan
tertentu dan
barang
khusus
(yang
pengadaannya
dapat
dilaksanakan
melalui
penunjukan
langsung)


b. keadaan khusus adalah:
dst.... hanya ada 4 jenis.

b. barang/pekerjaan khusus
adalah....dst (ditambahkan 4 jenis
barang/pekerjaan):
5) pekerjaan pengadaan dan distribusi
bahan obat, obat dan alat kesehatan
yang jenis, jumlah dan harganya
telah ditetapkan oleh Menteri yang
bertanggung jawab di bidang
kesehatan; atau
6) pekerjaan pengadaan mobil,
sepeda motor dan/atau kendaraan
bermotor lainnya dengan harga
khusus untuk pemerintah
(Government Sales Operation/
GSO);
7) sewa penginapan/ hotel; atau
8) lanjutan sewa gedung/kantor, dan
lanjutan sewa ruang terbuka atau
tertutup lainnya.

No. Issue
Perbedaan
Keterangan
Keppres 80/2003 Rancangan Perpres
25 Penetapan
pemenang
lelang
PPK atau PA/Kepala
Daerah menetapkan
pemenang lelang
Panitia/Pejabat Pengadaan/ULP
menetapkan pemenang lelang
26 Sanggah dan
sanggah
banding
Sanggah diajukan ke PPK
dan sanggah banding ke
PA/Kepala Daerah
Sanggah diajukan ke
Panitia/ULP dan sanggah
banding ke Inspektorat (dgn
tembusan ke PPK, Panitia/ULP,
PA/KPA, dan LKPP);
Sanggah banding menghentikan
proses pengadaan;
Sanggah banding disertai
jaminan banding 2 dari HPS.
Jaminan
banding akan
disita/disetor ke
kas negara
apabila
sanggah
dinyatakan
salah
27 Materi sanggah a.l. termasuk:
adanya unsur KKN
antara peserta;
adanya unsur KKN
antara peserta dengan
anggota
Panitia/Pejabat/ULP
Materi sanggah:
penyimpangan thd ketentuan
dan prosedur pelelangan;
rekayasa tertentu yg
menghalangi terjadinya
persaingan sehat;
penyalahgunaan wewenang
oleh Panitia/ULP/Pejabat
berwenang lainnya
Unsur KKN
menjadi materi
pengaduan.
No. Issue
Perbedaan
Keterangan
Keppres 80/2003 Rancangan Perpres

28

Konsep ramah
lingkungan

Tidak tercantum

a. Konsep ramah
lingkungan: upaya
pemanfaatan SDA dan
pelestarian fungsi LH
secara arif untuk
menjamin keberlanjutan
pembangunan nasional;
b. Konsep ramah lingkungan
dapat diterjemahkan
secara luas melalui
rencana pengadaan
secara cermat, maupun
dengan tata cara
pengadaan yang efisien.


Bersifat introduksi
29 Black list Mekanisme black list
belum diatur
Mekanisme black list akan
diatur dengan Keputusan
Kepala LKPP
No. Issue
Perbedaan
Keterangan
Keppres 80/2003 Rancangan Perpres
30 Pengadaan
Khusus dan
Pengecualian
Pengadaan khusus
untuk TNI dan Polri,
serta pengadaan di
LN belum diatur
Pengadaan di TNI dan Polri:
1) Alutsista ditetapkan oleh Menhan dan
almatsus ditetapkan oleh Kapolri;
2) Pengadaan alutsista dan almatsus
sedapat mungkin oleh industri strategis
dalam negeri;
3) Dalam hal alutsista dan almatsus
belum dapat dibuat di dalam negeri
maka pengadaannya langsung dari
pabrikan yang terpercaya;
4) Tata cara pengadaan alutsista dapat
diatur lebih lanjut oleh Menhan dan
almatsus dapat diatur lebih lanjut oleh
Kapolri*.

Pengadaan di luar negeri:
Tata cara pengadaan untuk kebutuhan
perwakilan RI di LN dapat diatur lebih
lanjut oleh Menteri Luar Negeri*,
dengan tujuan agar mampu
menyesuaikan diri dengan praktik
pengadaan yg sehat di setiap negara
terkait.
*Dengan tetap
berpedoman
pada tata nilai
pengadaan
dalam
Perpres ini
No. Issue
Perbedaan
Keterangan
Keppres 80/2003 Rancangan Perpres
31 Persetujuan untuk
kontrak tahun jamak
Harus disetujui oleh
Menteri Keuangan
Harus disetujui oleh Menteri atau
Kepala Daerah yang bersangkutan
32 Penyesuaian harga
(Price Adjustment)
Penyesuaian harga
dapat diberlakukan
pada kontrak tahun
tunggal maupun
kontrak tahun jamak
Penyesuaian harga dapat
diberlakukan pada konrak tahun
jamak (multi years contract)
dengan kontrak harga satuan
berdasarkan ketentuan yg
tercantum dengan tegas di dalam
kontrak awal;
Tata cara perhitungan harus
dicantumkan dengan jelas di
dalam kontrak awal;
Penyesuaian harga tidak
diberlakukan pada kontrak
tahun tunggal (single year
contract) kecuali dalam hal terjadi
kondisi kahar (force majeur).

Terima kasih
pertanyaan, masukan, dan saran
dapat disampaikan ke:

LKPP
SMESCO Indonesia Lantai 8
Jln. Jend Gatot Subroto Kav 94 Jakarta Selatan 12780
Tel/Fax 021-7991252
Website: www.lkpp.go.id
Email : prabowo@lkpp.go.id dan linda@lkpp.go.id

Anda mungkin juga menyukai