Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH TENTANG KUTBAH,TABLIGH,DAN DAKWAH

KELOMPOK 2
Masela
Widya Sari


Dll



Kata Pengantar
Alhamdulillah dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah Pendidikan Agama Islam
ini. Makalah ini disusun dengan tujuan agar pembaca dapat menambah
pengetahuan dan wawasannya mengenai Khutbah dan Dakwah.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa masih banyak
kesalahan dan kekurangan yang belum sempat kami jelaskan secara rinci di
dalamnya. Namun kami harap Bapak guru dan teman-taman dapat mengerti dan
memahami sedikit kesalahan-kesalahan tersebut. Karena sesungguhnya, kami
hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan.
Akhir kata, kami selaku penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah banyak membatu dalam menyelesaikan makalah sederhana
ini. Semoga makalah ini dapat memberikan banyak manfaat bagi para
pembacanya.




Lubuk jambi,18 april 2014

Penyusun
Kelompok 2

Daftar Isi
Kata Pengantar .. 1
Daftar Isi ... 2
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang .. 3
B. Rumusan Masalah . 3
C. Tujuan .. 3
Bab II Pembahasan
A. Dakwah . 4-5
B. Tabligh .. 6-8
C. Khotbah . 9-
13
D. Perbedaan Berkhotbah dan Berdakwah 14
E. Cara Berlatih Menyusun Teks Khotbah atau Dakwah. 15
Bab III Penutup
A. Saran. 16
B. Kesimpulan... 16

Daftar pustaka 17








BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saat ini, dakwah , tabligh, dan khutbah , sulit untuk dibedakan hal ini dikarenakan
dakwah memiliki kesamaan dengan tabligh dan khutbah, banyak orang-orang awam yang belum
mengetahui perbedaan-perbedaan antara dakwah , tabligh, dan khutbah.
Melalui pembelajaran ini, maka akan dibahas mengenai tabligh, khutbah, dan
dakwah, dan melalui pembelajan berikut kita dapat membedakan antara tabligh, khutbah, dan
dakwah , berikut rukun-rukun, sunah-sunahnya dan hal yang di makruhkan dalam tabligh,
dakwah , dan khutbah.
Pembelajaran ini juga dapat memberikan pelajaran mengenai cara membuat
dakwah dan tabligh , perbedaan khutbah jumat dan khutbah-khutbah lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan dakwah !
2. Jelaskan mengenai khutbah, hukum-hukumnya, dan sunah-sunah khutbah !
3. Kemukakan perbedaan antara khutbah dan dakwah !
C. Tujuan
1. Mengetahui penjelasan dakwah , tabligh , dan khutbah.
2. Mengetahui sunah , hukum, dan hal yang membuat makruh khutbah.
3. Mengetahui perbedaan mengenai khutbah dan dakwah.



BAB II
PEMBAHASAN
Sebagai umat Islam, kita berkewajiban untuk menyiarkan dan berdakwah atau mengajak
seluruh umat manusia agar beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta gemar beramar
maruf nahi munkar.
A. Dakwah
Secara bahasa (etimologi) dakwah berarti mengajak, menyeru atau memanggil. Adapun
secara istilah (terminologi), dakwah bermakna menyeru seseorang atau masyarakat untuk
mengikuti jalan yang sudah ditentukan oleh Islam berdasarkan Al Quran dan hadis untuk
mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Firman Allah SWT.. Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan tuhanmu dengan hikmah
dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. (QS An Nahl : 125).
Rasulullah SAW merupakan contoh sosok yang telah melaksanakan segenap tugas
dakwah secara maksimal sehingga mencapai hasil yang maksimal. Melalui dakwah rasulullah
itulah ajaran-ajaran Allah yang keseluruhannya adalah untuk kebahagian umat manusia di dunia
dan akhirat dapat tersiar dan diterima serta diamalkan oleh umat manusia di seluruh dunia.
Rasulullah suka berbincang-bincang atau berdialog dengan para sahabat dalam situasi
dan kondisi apapun. Kesempatan-kesempatan semacam itu selalu dimanfaatkan untuk
menyampaikan ajaran-ajaran yang diterimanya dari Allah. Cara berdakawah rasulullah melalui
dialog ini terbukti tidak saja mampu memberi pemahaman yang baik kepada sahabat tentang
Islam, bahkan juga mengubah perilaku mereka ke arah yang lebih baik. Lebih dari itu, melalui
cara dialog rasulullah juga telah berhasil membina sejumlah sahabat menjadi ulama dan pemuka
Islam berkualitas tinggi.
Pada awalnya rasulullah berdakwah kepada masyarakat disekeliling beliau yang dikenal
dengan sebutan generasi sahabat. Selanjutnya generasi meneruskan dakwah rasulullah tersebut
kepada generasi berikutnya yang disebut generasi tabiin. Generasi tabiin juga meneruskan
kepada generasi berikutnya yaitu tabiit tabiin. Demikianlah seterusnya sehingga dakwah
rasulullah SAW sampai kepada generasi umat Islam seluruh dunia yang hidup sekarang ini.
Generasi modern ini pun tentu saja akan meneruskan dakwah rasulullah kepada generasi yang
akan hidup di zaman mendatang. Setiap orang memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan
ayat-ayat atau ajaran Islam kepada saudaranya yang lain sebagaimana hadis nabi Muhammad
SAW yang menyatakan sebagai berikut.
Artinya : Sampaikanlah dari ku walaupun satu ayat. (HR Bukhari)
Ada hal-hal yang harus disiapkan dan diperhatikan sebelum seseorang menjalankan
tanggung jawab untuk menyampaikan ajaran Islam, yaitu sebagai berikut.
1. Bersikap lemah lembut, tidak berhati kasar dan tidak merusak.
2. Menggunakan akal dan selalu dalam koridor mengingat Allah SWT
3. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
4. Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama
5. Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas
sumbernya (Al Quran dan hadis) dan disertai dengan hikmahnya
6. Tidak meminta upah atas dakwah yang dilakukannya
7. Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, harus sesuai waktu, pada orang dan tempat yang
tepat
8. Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih dan mencari-cari
kesalahan umat atau agama lain
9. Melakukan dakwah dan beramal shaleh
10. Tidak menjelek-jelekan atau membeda-bedakan orang lain karena inti yang harus
disampaikan dalam berdakwah adalah tentang tauhid dan ajaran Islam yang sesuai dengan
tuntunan rasulullah.



B. Tabligh
A. PENGERTIAN TABLIGH
Tabligh berasal dari kata M .nakiapmaynem aynitra gnay aksudnya
adalah menyampaikan risalah berupa Al-Quran dan Al-Hadits. tabligh juga berarti
menyampaikan dengan terang dan jelas.

Jika mereka tetap berpaling, maka sesungguhnya kewajiban yang dibebankan atasmu
(Muhammad) hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.
(QS.An-Nahl : 82) Tabligh merupakan salaha satu sikap yang wajib bagi para nabi dan rasul
Allah, sebagaimana tertera pada surat Al-Maidah ayat 67 yang berbunyi :


Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu
kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah
memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk
kepada orang-orang yang kafir. (QS. Al-Maidah : 67)
Menurut Departemen Agama, tabligh/penerangan adalah kegiatan menyampaikan ajaran Islam
yang dilakukan secara lisan dan atau tertulis maupun melalui suatu bunyi/isyarat, seperti suara
sirine, alarm, bedug, dan lain sebagainya, oleh seseorang atau beberapa orang muballigh kepada
masyarakat. Tabligh Dalam Al-Quran
Semua nabi Allah wajib bersifat tabligh dan semua pesan yang disampaikan oleh para
nabi Allah tersebut adalaha beribadah hanya kepada Allah semata.
Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan):
"Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang- orang
yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan
baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-
orang yang mendustakan (rasul-rasul). (QS. An-Nahl : 36)


Dan kepada kaum 'Ad (Kami utus) saudara mereka, Huud. Ia berkata: Hai kaumku, sembahlah
Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Kamu hanyalah mengada-adakan saja.
(QS. Hud : 50)
B. UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI TABLIGH
1. Sumber (Al-Quran dan Hadits).
2. Komunikator/Muballigh (khusus dan umum).
a. muballigh khusus : muballigh yang profesional.
b. Muballigh umum : muballigh yag hanya sekedar menyampaikan ajaran Islam
3. secara umum/garis besarnya saja.
C. FUNGSI-FUNGSI TABLIGH DALAM SISTEM ISLAM
Tabligh dalam sistem Islam ialah tidak memaksa dan menyampaikan risalah secara jelas
(bermetode dan terang). Dalam hubungan sistem Islam, maka fungsi tabligh akan berjalan pada
satu elemen dengan elemen lainnya, yang meliputi 3 hal yang elementer (aqidah, ibadah, dan
muamalah).


Dan kewajiban kami tidak lain hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan
jelas. (QS Yasin : 17) Sekurang-kurangnya ada 3 kategori yang harus dilaksanakan dalam
sistem Islam. Masing-masing kategori memiliki sasaran/target yang hendak dicapai.

1) Fungsi Tabligh Bagi Mablugh (Obyek Tabligh)
a. Menanamkan pemahaman tentang urusan agama
b. membantu mablugh dalam pemahaman aqidah yang benar (menjelaskan aqidah dalam Al-
Quran dan Hadits agar tidak terjebak dalam ilmu Kalam).
c. membantu mablugh untuk melaksanakan ibadah sesuai yang disyariatkan Allah SWT.
d. membantu mablugh dalam bermuamalah dan beretika/berakhlaq baik.
e. Mengembangkan dan meningkatkan jiwa, hati, akal, dan jasmani.
2) Fungsi Tabligh Dalam Kegiatan Tabligh
a. Memperdalam pemahaman tabligh kepada Allah. Semakin jelas pemahaman tabligh kepada
Allah, semakin besar faedahnya bagi tabligh itu sendiri.
b. Memantapkan tabligh dengan jiwa, akal, dan kehidupan manusia. Mantapnya tabligh dalam
hati manusia akan menjadikan mereka menghormati dan memuliakannya, lalu meningkatkan
mencintai tabligh dan masuk ke dalam barisan orang-orang yang mengamalkannya.
c. Mengukuhkan potensi tabligh dalam berbagai sektor. Terdapat 3 sektor utama, yaitu: Sektor
Aqidah, Sektor Ibadah, dan Sektor Muamalah.
3) Fungsi Tabligh Terhadap Muballigh
a. membekali muballigh dengan ilmu pengetahuan,keterangan dan kepandaian,
b. menanggulangi berbagai ujian/cobaan,
c. memperbanyak kesempatan amal,
d. menumbuhkan semangat untuk melakukan amalan baik
e. mengikuti pelatihan, dan memberi kesempatan kepada muballigh untuk melaksanakan amal
kebajikan dan memberi harapan / kabar gembira dari sisi Allah.


C. KHOTBAH
Khotbah merupakan kegiatan berdakwah atau mengajak orang lain untuk meningkatkan
kualitas takwa dan memberi nasihat yang isinya merupakan ajaran agama. Khotbah yang sering
dilakukan dan dikenal luas dikalangan umat Islam adalah khotbah Jumat dan khotbah dua hari
raya yakni Idul Fitri dan Idul Adha. Orang yang memberikan materi khotbah disebut khatib.
1.PENGERTIAN KHOTBAH JUMAT
Secara etimologis (harfiyah), khuthbah artinya : pidato, nasihat, pesan (taushiyah).
Sedangkan menurut terminologi Islam (istilah syara); khutbah (Jumat) ialah pidato yang
disampaikan oleh seorang khatib di depan jamaah sebelum shalat Jumat dilaksanakan dengan
syarat-syarat dan rukun tertentu, baik berupa tadzkiroh (peringatan, penyadaran), mauidzoh
(pembelajaran) maupun taushiyah (nasehat).
Berdasarkan pengertian di atas, maka khutbah adalah pidato normatif, karena selain merupakan
bagian dari shalat Jumat juga memerlukan persiapan yang lebih matang, penguasaan bahan dan
metodologi yang mampu memikat perhatian.
Selain khutbah Jumat, ada pula khutbah yang dilaksanakan sesudah sholat, yaitu: khutbah Idul
Fitri, Idul Adha, khutbah sholat Gerhana (Kusuf dan Khusuf). Sedangkan khutbah nikah
dilaksanakan sebelum akad nikah. Dalam makalah ini yang akan dikaji adalah khusus tentang
khutbah Jumat.
1. Syarat-syarat untuk menjadi khatib diantaranya sebagai berikut
1. Khatib harus laki-laki dewasa
2. Khatib harus mengetahui tentang ajaran Islam agar khotbah yang disampaikan tidak
membingungkan atau menyesatkan jemaahnya
3. Khatib harus mengetahui tentang syarat, rukun dan sunah khotbah Jumat
4. Khatib harus mampu dan fasih berbicara di depan umum
5. Khatib harus bisa membaca ayat-ayat Al Quran dengan baik dan benar
2. Syarat khotbah Jumat
Setiap mengerjakan salat Jumat pasti disertai dengan khotbah yang dilaksanakan sebelum
salat dan setelah masuk waktu zuhur. Tidak sah salat jumat apabila tidak didahului oleh khotbah.
Dalam khotbah salat jumat ini khotib mengingatkan jemaah agar lebih meningkatakan iman dan
takwa kepada Allah SWT serta menganjurkan atau mendorong jemaah agar beribadah dan
beramal shaleh

Khotbah jumat memiliki syarat-syarat antara lain sebagai berikut.
1. Khotbah harus dilaksanakan dalam bangunan yang dipakai untuk salat jumat
2. Khotbah disampaikan khotib dengan berdiri (jika mampu) dan terlebih dahulu memberi salam
3. Khotbah dibawakan agak cepat namun teratur dan tertib. Salah satu bentuk pelaksanaan khotbah
yang tertib adalah mengikuti sabagai contoh hadis berikut ini yang artinya: Rasulullah SAW
berkhotbah dengan berdiri dan beliau duduk diantara dua khotbah. (HR Jamaah kecuali
Bukhari dan Turmuzi)
4. Setelah khotbah selesai segera dilaksanakan salat jumat
5. Rukun khotbah dibaca dengan bahasa Arab, sedangkan materi khotbahnya dapat menggunakan
bahasa setempat.
6. Khotbah dilaksanakan setelah tergelincir matahari (masuk waktu zuhur) dan dilaksanakan
sebelum salat jumat.
7. Khotbah disampaikan dengan suara yang lantang dan tegas, namun tanpa suara yang kasar.
Hadis menyebutkan sebagai berikut. Yang artinya : Bila rasulullah SAW berkhotbah kedua
matanya memerah, suaranya tegas dan semangatnya tinggi bagai seorang panglima yang
memperingatkan kedatangan musuh yang menyergap di kala pagi atau sore.(HR Muslim dan
Ibnu Majjah)
3. Rukun Khotbah jumat
Rukun khotbah harus dilakukan dengan tertib. Apabila rukun khotbah tidak dilaksanakan
dengan tertib, salat jumat tersebut akan menjadi tidak sah. Adapun rukun khotbah tersebut adalah
sebagai berikut.
1. Membaca hamdalah
2. Membaca shalawat atas nabi
3. Membaca syahadatain yaitu syahadat tauhid dan syahadat rasul
4. Berwasiat atau memberikan nasehat tentang ketakwaan dan menyampaikan ajaran Islam tentang
aqidah, Syariah atau muamalah
5. Membaca ayat Al Quran dalam salah satu khotbah dan lebih baik pada khotbah yang pertama
6. Mendoakan kaum muslim dan muslimat.
4. Sunah khotbah jumat
Ketika menyampsaikan khotbah jumat, ada hal-hal yang termasuk ke dalam sunah-sunah
khotbah jumat. Sunah salat jumat adalah sebagai berikut.
1. Khotbah disampaikan diatas mimbar atau di tempat yang sedikit lebih tinggi dari jamaah salat
jumat
2. Khotib menyampaikan khotbah dengan suara yang jelas, terang, fasih, berurutan, sistematis,
mudah dipahami dan tidak terlalu panjang atau terlalu pendek
3. Khotib harus menghadap arah jemaah
4. Khotib memberi salam pada awal khotbah
5. Khotib hendaklah duduk sebentar di kursi mimbar setelah mengucapkan salam pada waktu azan
disuarakan
6. Khatib membaca surat Al IkShlas ketika duduk diantara dua khotbah
7. Khotib menertibkan rukun khotbah, terutama salawat nabi Muhammad SAW dan wasiat takwa
terhadap jamaah
Adapun mengenai panjang pendeknya khotbah, hadits menyatakan sebagai berikut. yang
artinya : Rasulullah SAW memanjangkan salat dan memendekkan khotbahnya. (HR Nasai)
5. Fungsi khotbah jumat
Khotbah sebenarnya memilki banyak sekali fungsi, baik bagi muslim secara individu
maupun secara sosial kemasyarakatan yakni antara lain sebagai berikut.
1. Memberi pengajaran kepada jamaah mengenai bacaan dalam rukun khotbah, terutama bagi
jamaah yang kurang memahami bahasa Arab
2. Mendorong jamaah untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah
3. Mengajak jamaah untuk selalu berjuang menggiatkan dan membudayakan syariat Islam dalam
masyarakat.
4. Mengajak jamaah untuk selalu berusaha meningkatkan amar maruf dan nahi munkar
Menyampaikan informasi mengenai perkembangan ilmu pengetahuan dan hal-hal yang bersifat
aktual kepada jamaah
5. Merupakan kesempurnaan salat jumat karena salat jumat hanya dua rakaat
6. Mengingatkan kaum muslim agar lebih meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah
7. Mengingatkan kaum muslim agar lebih meningkatkan amal shaleh dan lebih memperhatikan
yang kurang mampu untuk menegakkan keadilan dan kesejahteraan dalam masyarakat
8. Mengingatkan kaum muslim agar lebih meningkatkan akhlakul karimah dalam kehidupan
pribadi, masyarakat, berbangsa dan bernegara
9. Mengingatkan kaum muslim agar lebih meningkatkan kemauan untuk menuntut ilmu
pengetahuan dan wawasan keagamaan
10. Mengingatkan kaum muslim agar meningkatklan ukhuwah islamiyah dan membantu sesama
muslim
11. Mengingatkan kaum muslim agar rajin dan giat bekerja untuk mengejar kemajuan dalam
mencapai kehidupan dunia dan akhirat yang sempurna
12. Mengingatkan kaum muslim mengenai ajaran Islam, baik perintah maupun larangan yang
terdapat didalamnya.

6. DALIL-DALIL TENTANG KHUTBAH JUMAT
1. Firman Allah SWT dalam surat Al-Jumuah ayat 9 : Hai orang-orang yang beriman,
apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari Jumat (shalat Jumat), maka segeralah kamu
mengingat Allah dan tinggalkanlah urusan jual beli (urusan duniawi). Yang demikian itu lebih
baik bagi kamu jika kamu mengetahui. (QS. Al-Jumuah : 9)
2. Riwayat Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar r.a.: Adalah Nabi SAW. berkhutbah pada
hari Jumat dengan berdiri, kemudian beliau duduk dan lalu berdiri lagi sebagaimana dijalankan
oleh orang-orang sekarang.
3. Riwayat Bukhari, Nasai dan Abu Daud dari Yazid bin Said r.a.: Adalah seruan pada hari
Jumat itu awalnya (adzan) tatkala Imam duduk di atas mimbar, hal demikian itu berlaku pada
masa Rasulullah SAW. hingga masa khalifah Umar r.a. Setelah tiba masa khalifah Usman r.a.
dan orang semakin banyak, maka beliau menambah adzan ketiga (karena adzan dan iqomah
dipandang dua seruan) di atas Zaura (nama tempat di pasar), yang mana pada masa Nabi SAW.
hanya ada seorang muadzin.
4.Riwayat Muslim dari Jabir r.a.: Pada suatu ketika Nabi SAW. sedang berkhutbah, tiba-tiba
datang seorang laki-laki, lalu Nabi bertanya kepadanya: Apakah Anda sudah shalat? Hai Fulan!
Jawab orang itu : Belum wahai Rasulullah! Sabda beliau: Berdirilah! Shalatlah lebih dahulu (dua
rakaat) (HR. Muslim).

7. PERSYARATAN KHATIB
1. Ikhlas, terhindari dari pamrih, riya dan sumah (popularitas). Perhatikan firman Allah SWT.
dalam menceritakan keikhlasan Nabi Hud AS: Hai kaumku, aku tidak meminta upah kepadamu
bagi seruanku ini, ucapanku tidak lain hanyalah dari Allah yang menciptakan aku. Tidakkah
kamu memikirkannya?. (QS. Hud:51).
2. Amilun biilmihi (mengamalkan ilmunya), Allah SWT. berfirman:
Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu lakukan?
Amat besar kemurkaan di sisi Allah terhadap orang yang mengatakan apa yang tidak kamu
kerjakan. (QS. As-Shaf : 2-3).
3. Kasih sayang kepada jamaah, Rasulullah SAW. bersabda:
Bahwa sesungguhnya aku terhadap kamu semua laksana seorang ayah terhadap anaknya. (HR.
Abu Dawud, An-Nasai, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban dari Abu Hurairah).
4. Wara (menghindari yang syubhat), perhatikan sabda Nabi SAW:
Jadilah kamu sebagai seorang yang wara, maka kamu adalah manusia yang paling tekun
beribadah. (HR. Baihaqi dari Abi Hurairah)
5. Izzatun Nafsi (tahu harga diri untuk menjadi khairunnas), Allah SWT. berfirman: Dan Kami
jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami
ketika mereka sabar (dalam menegakkan kebenaran), dan adalah mereka meyakini ayat-ayat
Kami. (QS. As-Sajdah : 24).

8. HAL-HAL YANG DIMAKRUHKAN DALAM KHUTBAH

1. Membelakangi Jamaah
2. Terlalu banyak bergerak
3. Meludah

9. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIAKAN OLEH KHOTIB

1. Melakukan persiapan, mental, fisik dan naskah khutbah
2. Memilih materi yang tepat dan up to date
3. Melakukan latihan seperlunya
4. Menguasai materi khutbah
5. Menjiwai isi khutbah
6. Bahasa yang mudah difahami
7. Suara jelas, tegas dan lugas
8. Pakaian sopan, memadai dan Islami
9. Waktu maksimal 15 menit
10. Bersedia menjadi Imam shalat Jumat

10. MATERI KHUTBAH
1. Tegakkan akidah, murnikan ibadah, perluas ukhuwwah
2. Evaluasi amaliah (ummat) mingguan
3. Kaji masalah secara cermat dan singkat
4. Berikan solusi yang tepat
5. Tema-tema lokal peristiwa keseharian lebih diutamakan
6. Hindari materi yang menjenuhkan atau persoalan tanpa pemecahan.









D. Perbedaan Berkhotbah dan Berdakwah
Dari hal-hal yang telah dijabarkan pada penjelasan teerdahulu, dapat kita analisa bahwa
antara berdakwah dan berkhotbah terlihat memiliki persamaan. Akan tetapi, tentu saja antara
keduanya dapat dibedakan karena memiliki tata cara yang berbeda. Perbedaan tersebut dapat kita
ihtisarkan sebagai berikut.
DAKWAH :
1. Dapat dilaksanakan kapan saja
2. Tidak ada rukun dan syaratnya
3. Tidak ada mimbar tempat khusus pada pelaksanaannya
4. Waktu tidak dibatasi dan siapapun boleh berdakwah
Dapat dilakukan dengan cara kreatif dan inovatif seperti seminar, lokakarya, pelatihan
atau sarasehan
KHOTHBAH:
1. Dilaksanakan secara rutin sebagaimana hari jumat atau hari raya Idul Fitri dan Idul Adha
2. Ada rukun dan syaratnya
3. Ada mimbar khusus untuk menyampaikan khotbah
4. Waktunya terbatas dan membutuhkan pengetahuan luas.
5. Dilakukan secara khusus dan ada tata tertibnya
Adapun perbedaan antara pelaksanaan khotbah idul fitri dan idul adha dengan khotbah
jumat adalah bahwa khotbah pada Idain dilaksanakan pada hari raya idul fitri dan idul adha,
umumnya dilaksankan dilapangan luas dan diawali dengan salat dua rakaat yaitu salat sunah idul
fitri dan idul adha, sedangkan khotbah jumat dilakukan sebelum pelaksanaan salat dimulai.

E. Cara Berlatih Menyusun Teks Khotbah atau Dakwah
Menyusun teks untuk berdakwah atau khotbah jumat memerlukan pembiasaan atau
latihan agar dapat berkembang menjadi semakin baik. Bahkan, latihan-latihan semacam ini
semakin diminati banyak orang dan telah banyak diberikan dalam suatu oelajaran yang kini
disebutt public-speaking. Beberapa hal yang perlu dipersiapkan ketika akan menyusun suatu teks
atau naskah dakwah adalah sebagai berikut.
1. Membuat teks atau naskah setidaknya memiliki unsur-unsur sebagai berikut
Memberikan salam bagi para jamaah
Mengucapkan hamdalah atau puji-pujian kepada Allah
Awali dengan menyampaikan ayat-ayat Al Quran serta membaca taawuz dan
basmalah
Teks atau naskah materi khotbah setidaknya memenuhi beberapa unsur yaitu: kalimat
pembuka, materi inti, kesimpulan dan penutup
Mengucapkan dua kalimat sahadat
Berwasiat (meningkatkan takwa)

BAB III
PENUTUP


A. Saran

Melalui pembelajaran ini sebaiknya pemateri/penyaji memberikan materi yang lebih
mendetail mengenai dakwah , khutbah, dan tabligh, sehingga tidak memberikan persepsi dan
argument yang tidak sesuai dengan hadis dan al quran mengenai pembahasan tersebut.

B. Kesimpulan

Dakwah secara bahasa (etimologi) dakwah berarti mengajak, menyeru atau memanggil.
Adapun secara istilah (terminologi), dakwah bermakna menyeru seseorang atau masyarakat
untuk mengikuti jalan yang sudah ditentukan oleh Islam berdasarkan Al Quran dan hadis untuk
mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Tabligh berasal dari kata aynduskaM .nakiapmaynem aynitra gnay
adalah menyampaikan risalah berupa Al-Quran dan Al-Hadits. tabligh juga berarti
menyampaikan dengan terang dan jelas.
Khotbah merupakan kegiatan berdakwah atau mengajak orang lain untuk meningkatkan
kualitas takwa dan memberi nasihat yang isinya merupakan ajaran agama. Khotbah yang sering
dilakukan dan dikenal luas dikalangan umat Islam adalah khotbah Jumat dan khotbah dua hari
raya yakni Idul Fitri dan Idul Adha. Orang yang memberikan materi khotbah disebut khatib.


syarat Khotbah
a Syarat khotbah yaitu suatu hal yang harus dipenuhi sebelum melaksanakan khotbah jum'at. Adapun
syarat dua khotbah yaitu :
b Dimulai sesudah masuk waktu dhuhur.
c Khotib hendaknya berdiri jika mampu.
d Khotib hendaklah duduk sebentar antara khotbah satu dan khotbah kedua. Rasulullah saw, bersabda :

) (
Artinya : " Adalah Rasulullah saw, berkhotbah dengan berdiri dan beliau duduk antara dua khotbah".
(HR. Muslim)

e Suara khotib harus dapat didengar jamaah.
f Khotib harus suci dari hadats dan najis.
g Khotib harus menutup aurotnya.
h Tertib.


Sunat Khotbah
Sunat khotbah yaitu suatu hal yang sebaiknya dilaksanakan dalam khotbah jum'at.
Adapun sunat khotbah adalah :
a Khotbah disampaikan diatas tempat yang lebih tinggi.
b Khotib menyampaikan khotbah dengan kalimat yang jelas, sistematis dan tidak terlalu panjang.
Rasulullah saw, bersabda :

) (

Artinya: "Rasulullah saw; memanjangkan sholatnya dan memendekkan khotbah-nya". (HR.Nasa'i)


c Khotib hendaklah menghadap kearah jama'ah.
d Khotib hendaklah memberi salam pada awal khotbah.
e Khotib duduk sebentar sesudah memberi salam.
f Khotib membaca surat Al-Ikhlas ketika duduk antara dua khotbah.
g Khotib menertibkan tiga rukun khotbah yaitu, puji-pujian, sholawat Nabi saw, dan wasiat taqwa.
h Jama'ah hendaklah memperhatikan khotbah. Rasulullah saw, bersabda :

) (
Artinya : " Jika kamu berkata pada temanmu: diam, di hari jum'at ketika imam sedang khotbah, maka
jum'at kamu sia-sia". (HR. Bukhori dan Muslim )

Praktik Berkhotbah
Dalam praktek berkhotbah hendaklah diperhatikan syarat dan rukun khotbah. Kemudian perhatikan
urutan-urutan sebagai berikut :
Khotbah pertama.
Khotib berdiri memberi salam.
Khotib duduk mendengar adzan.
Khotib berdiri kemudian membaca hamdalah seperti :

Membaca dua kalimat syahadat seperti :



Membaca sholawat Nabi saw ; seperti contoh :



Memberi wasiat tentang taqwa :


Pada waktu memberi wasiat hendaklah dengan mengutip ayat Al-Qur'an.
Penutup khotbah pertama dengan membaca :

Khotbah kedua.
Setelah selesai khotbah pertama, khotib duduk sebentar, kemudian berdiri lagi lalu membaca hamdalah,
syahadatain, shalawat kepada Nabi Muhammad saw, wasiat taqwa lalu mendoakan kaum muslimin.


Kemudian di tutup dengan bacaan :




Doa untuk Dakwah dan Qiyadah

...



Ya Allah, hanya milik-Mu segala puji atas nimat Islam yang Engkau anugrahkan, nimat iman, nimat Al-
Quran, nimat Rasul Muhammad SAW, nimat dawah, nimat ukhuwwah, nimat berjamaah,.. Segala puji
hanya bagi-Mu atas segala nimat yang telau Engkau anugerahkan kepada kami.



Maha suci Engkau, kami tak kan dapat menghimpun pujian yang layak bagi-Mu, Engkau adalah seperti
pujianMu atas diri-Mu sendiri. Maka hanya bagi-Mu segala pujian hingga Engkau ridha kepada kami, dan
segala puji bagi-Mu sesudah Engkau meridhai.



Ya Allah, sampaikan shalawat, salam, dan keberkahan kepada pemimpin kami Nabi Muhammad SAW,
pemimpin para nabi, teladan kami dalam bersyukur atas nimat-Mu, dalam bersabar menghadapi ujian,
teladan kami dalam tsabat menghadapi gangguan, dalam upaya selalu mendekat dan kembali mengadu
kepada-Mu.



Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan kami,
janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada
orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak
sanggup kami memikulnya. Ma'afkanlah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah
penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.



Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami, dosa kedua orang tua kami, dan dosa orang-orang yang
beriman pada hari perhitungan.



Ya Allah, terimalah taubat kami, hapuskan dosa kami, terimalah doa kami, kokohkan argumentasi kami,
tunjuki selalu hati kami, tepatkan ucapan lisan kami dan hilangkan semua penyakit dari dalam dada
kami.

..

..

..



Ya Allah, jadikan kami orang-orang yang selalu berdzikir mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, kembali
dan selalu tunduk khusyu kepada-Mu.



Ya Allah jadikan kami termasuk orang-orang yang memenuhi janji tatkala berjanji, termasuk orang-orang
yang sabar dalam kesulitan, penderitaan dan dalam pertempuran. Jadikan kami termasuk mereka yang
benar imannya dan mereka yang bertakwa.



Ya Allah, tutuplah aurat dan keburukan kami, gantikan kekhawatiran kami dengan keamanan, jagalah
kami dari depan kami, dari belakang kami, dari kanan dan kiri kami, dari atas kami. Dan kami berlindung
kepada-Mu dari ancaman serangan di bawah kami.



Ya Allah kami mengadu kepada-Mu tentang lemahnya kekuatan kami, sedikitnya daya upaya kami, dan
pandangan hina orang lain kepada kami, wahai Dzat yang Paling Menyayangi.. Engkaulah Rabb orang-
orang yang tertindas dan Engkaulah Rabb kami, jangan biarkan kami mengurus diri kami sendiri tanpa
bantuanMu. Ya Allah jangan biarkan kami mengurus diri kami sendiri tanpa bantuan-Mu sekejap
matapun, dan jangan serahkan kami kepada siapapun diantara makhluk-Mu.



Ya Allah, muliakanlah kami dan jauhkan kami dari kehinaan, anugrahkan untuk kami segala kebaikan dan
hilangkan penghalang antara kami dengannya, tambahkan (kualitas dan kuantitas) kami dan jangan
Engkau kurangi, utamakan kami untuk meraih rahmat-Mu, ridhai kami dan jadikan kami diridhai oleh
hamba-Mu.



Ya Allah, limpahkan kesabaran kepada guru kami, saudara kami, Luthfi Hasan Ishaaq, keluarga dan
kerabatnya, kokohkan pendirian mereka dalam kebenaran, dan tolonglah mereka atas siapapun yang
berbuat zalim kepada mereka. Ya Allah balaslah ia dengan pahala jihadnya yang telah ia lakukan
bertahun-tahun, ya Allah beliau telah berbuat baik kepada kami, tambahkan kebaikannya wahai Dzat
yang di sisi-Nya sebaik-baik balasan. Ya Allah inilah kami, telah berbaik sangka kepada saudara-saudara
kami sebagaimana perintah-Mu kepada kami..



Ya Rabb Kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan
janganlah Engkau biarkan kedengkian ada dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb
kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang."



Ya Allah jadikanlah hari ini bagi kami lebih baik dari kemarin, hari esok kami lebih baik dari hari ini,
jadikanlah kesudahan akhir setiap urusan kami sebagai kebaikan bagi kami, lindungi kami dari kehinaan
di dunia dan adzab di akhirat.



Ya Allah, tolonglah kami atas musuh-musuh Islam, tolonglah kami dalam menghadapi semua yang
membantu musuh-musuh-Mu dan memusuhi wali-wali-Mu, serta siapapun yang menolak syariat-Mu
dan menekan dawah-Mu. Ya Allah, turunkan kepada mereka hukuman-Mu yang tak kan terhindarkan
dari orang-orang yang berbuat jahat. Ya Allah, wahai Pemilik tipu daya yang kokoh, lenyapkan tipu daya
dan makar mereka. Ya Allah, jangan biarkan satu jalan pun bagi mereka untuk menghinakan seorang
pun diantara hamba-hamba-Mu yang beriman.



Ya Allah, tolonglah dawah kami, sebarkan fikrah islamiyah kami, berkahi ukhuwwah kami, jinakkan dan
satukan hati kami, bimbinglah para pemimpin kami, dukunglah mereka dengan kebenaran di mana pun
mereka berada, dan jadikan kami satu shaf bagaikan bangunan yang tersusun kokoh.



Ya Allah Ya Rahman, jadikanlah kami termasuk hamba-hamba-Mu yang berjalan di atas bumi dengan
rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang
mengandung) keselamatan.



Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik amal kami adalah saat kami menutupnya, jadikan sebaik-baik usia kami
adalah saat kami mengakhirinya, dan hari terbaik kami adalah saat kami bertemu dengan-Mu.

Anda mungkin juga menyukai