Anda di halaman 1dari 5

XII IPA 2

Laporan Praktikum
Penurunan Titik Beku Larutan















Kelompok 3






Aldry Aulia Syahmardika ( 02 )
Gusti Ayu Anderia Marilanda ( 10 )
Ni Made Dwi Chandra S. ( 22 )
Rizqi Dwi Cahyo Utomo ( 29 )
Laporan Kimia
Praktek Penurunan Titik Beku Larutan

Hari, tanggal praktek : Rabu, 27 Agustus 2014
Tempat praktek : Laboratorium kimia, SMAN 1 Mataram

Tujuan
Untuk mengetahui titik beku beberapa larutan

Landasan teori
Titik beku adalah suhu pada P tertentu di mana terjadi perubahan bentuk zat cair ke padat.
Pada tekanan 1 atm, air membeku pada suhu 0
o
C karena pada suhu itu tekanan uap air sama
dengan tekana uap es. Selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan disebut penuruna
titik beku (Tf = freezing point depression). Pada percobaan ini ditunjukan bahwa penurunan titik
beku tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi partikel dalam larutan.
Oleh karena itu, penurunan titik beku tergolong sifat koligatif.

Alat dan bahan
Alat : 1. Tabung reaksi Bahan : 1. Air
2. Sendok 2. Es batu
3. Pengaduk 3. Urea dan NaCl berbagai konsentrasi
4. Gelas kimia plastik 4. Garam
5. Palu
6. Termometer

Cara kerja
1. Pecahkan atau buatlah es batu menjadi butiran-butiran es batu dengan palu.
2. Masukan butiran-butiran es batu dalam gelas kimia plastik sampai kira-kira nya.
3. Tambahkan kira-kira 8 sendok garam dapur. Aduk campuran ini dengan pengaduk.
Campuran ini adalah campuran pendingin.
4. Isi tabung reaksi dengan air suling sebanyak 5ml. Masukan tabung ke dalam gelas kimia yang
berisi campuran pendingin sambil mengaduk campuran pendingin sampai air membeku
seluruhnya.
5. Keluarkan tabung reaksi dari campuran pendingin. Dengan hati-hati aduklah campuran dari
tabung itu dengan menggunakan termometer secara naik turun. Bacalah termometer dan
cata suhu campuran es dan air. Ulangi cara kerja 2 dan 3 dengan menggunakan larutan lain
(CO(NH
2
)
2
dan NaCl dengan berbagai konsentrasi) yang disediakan sebagai pengganti air
suling.

Pengamatan
Titik beku air suling = 0
o
C
Titik beku larutan =

Zat Kemolalan Tfl
o
C Tf
o
C
Air - 0
0
C 0
o
-0
o
=0
o
CO(NH
2
)
2
1 molal -1
o
C 0
o
-(-1
o
)=1
o
CO(NH
2
)
2
2 molal -3
o
C 0
o
-(-3
o
)=3
o
NaCl 1 molal -3
o
C 0
o
-(-3
o
)=3
o
Nacl 2 molal -5
o
C 0
o
-(-5
o
)=5
o

Keterangan tabel
Tf =Tf
p
-Tf
l
Tf = penuruna titik beku
Tf
p
= titik beku pelarut (air)
Tf
l
= titik beku larutan

Bahan diskusi
1. Bagaimanakah titik beku larutan dibandingkan dengan titik beku pelarut murni?
2. Bagaimanakah pengaruh kemolalan larutan NaCl dan Urea terhadap
a. Titik beku larutan
b. Penurunan titik beku larutan
3. Pada kemolalan yang sama, bagaimanakah pengaruh natrium klorida (elektrolit)
dibandingkan dengan pengaruh Urea (non elektrolit) terhadap:
a. Titik beku larutan
b. Penuruna titik beku larutan
c. Jika ada perbedaan, menurut anda apakah yang menyebabkan perbedaan tersebut?
4. Kesimpulan apa yang dapat di tarik dari kegiatan ini?

Jawab
1. Titik beku larutan dibandingkan dengan titik beku pelarut murni yaitu, titik beku larutan
lebih rendah dibandingkan dengan titik beku pelarut (air). Titik beku pelarut adalah 0
o
C
sedangkan titik beku larutan dapat lebih rendah dari pada itu. Contohya pada larutan NaCl 2
molal titik bekunya adalah -3
o
C.
2. Pengaruh kemolalan larutan NaCl dan Urea
a. Titik beku larutan, semakin tinggi kemolalan larutan maka, semakin rendah titik
beku larutan tersebut. Contoh, NaCl 1 molal memiliki titik beku -3
o
C sedangkan titik
beku NaCl 2 molal adalah -5
o
C.
b. Penurunan titik beku larutan, semakin tinggi kemolalan larutan tersebut maka
semakin besar penurunan titik beku tersebut. Contoh :
Tf CO(NH
2
)
2
= -3
o
C
Tf
p
= 0
o
C
Tf

= Tf
p
- Tf
l

= 0
o
-(-3
o
)
= 3
o
C
3. Pengaruh natrium klorida (elektrolit) dibandingkan dengan Urea (non elektrolit) terhadap:
a. Titik beku larutan
Titik beku CO(NH
2
)
2
1 molal adalah -1
o
C sedangankan NaCl 1 molal memiliki titik
beku -3
o
C. Larutan CO(NH
2
)
2
merupakan larutan non elektrolit sedangkan NaCl
merupakan larutan elektrolit. Jadi, larutan elektrolit memiliki titik beku yang lebih
rendah dibandingkan larutan non elektrolit.
b. Penurunan titik beku larutan
Larutan CO(NH
2
)
2
(non elektrolit) memiliki penurunan titik beku larutan yang lebih
rendah dibanding dengan larutan NaCl (elektrolit).
c. Perbedaan
1) Karena perbedaan sifat larutan yaitu larutan elektrolit dan larutan non
elektrolit.
2) Karena larutan elektrolit memiliki sifat koligatif yang lebih besar daripada
sifat koligatif larutan non elektrolit.


4. Kesimpulan: kesimpulan yang dapat diambil dari praktek ini adalah yang pertama, larutan
elektrolit memiliki titik beku dan penurunan titik beku yang lebih rendah dan lebih besar
daripada larutan non elektrolit. Dan yang kedua, larutan yang memiliki tingkat kemolalan
yang tinggi memerlukan waktu yang lebih lama untuk membeku daripada larutan yang
memiliki tingkat kemolalan lebih rendah. Yang ketiga, larutan elektrolit memiliki sifat
koligatif yang lebih besar daripada sifat koligatif larutan non elektrolit.













































Lampiran

Hasil pengamatan titik beku dengan thermometer pada beberapa larutan.

Anda mungkin juga menyukai