Anda di halaman 1dari 57

oleh:

Dr. H. Wildan

KETUA MDC PROVINSI NTB
DEKAN FKIP UNIVERSITAS MATARAM



FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
DESEMBER 2013

1
MENGAPA KURIKULUM 2013
DIKEMBANGKAN ?
1. Tujuan Pendidikan Nasional
(Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003)
Tujuan pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang (1) beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (2) berakhlak
mulia, (3) sehat, (4) berilmu, (5) cakap, (6) kreatif, (7)
mandiri, dan (8) menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Sikap Spiritual (KI-1)
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa
Sikap Sosial (KI-2)
berakhlak mulia, sehat, mandiri, dan
demokratis serta bertanggung jawab
Pengetahuan ( KI-3) berilmu
Keterampilan (KI-4)
cakap dan kreatif
3



2. MERESPONS KELUHAN MASYARAKAT TENTANG
KONDISI DUNIA PENDIDIKAN SAAT INI

a. Secara internal, hasil pendidikan terutama
menyangkut moral dan akhlak sangat
memprihatinkan, Dunia pendidikan SEPERTINYA tidak
memberi resonansi yang signifikan terhadap
pengembangan kepribadian dan karakter peserta didik.

b. Secara eksternal, hasil pendidikan kita sepertinya
kurang memiliki daya saing yang tinggi di
banding dengan negara-negara lain.

4
c. Persepsi Masyarakat tentang Pendidikan kita
1) Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif
2) Terlalu banyak beban bagi siswa
3) Kurang bermuatan Karaktek/akhlak

d. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Pedagogi
1) Neorologi
2) Psikologi
3) Observation based (discovery) learning &
Collaborative learning ( Pembelajaran kreativitas)

e. Fenomena negatif yang berkembang (Perkelahian
pelajaran , Narkoba, Korupsi, Plagirisme, Kecurangan
dalam ujian, dll)


3. Tantangan Eksternal
a. Globalisasi
b. Benturan terhadap tata lingkung
c. Kemajuan Teknologi Informasi secara
eksponensial
d. Konvergensi Ilmu dan Teknologi
e. Ekonomi Berbasis Pengetahuan
f. Kebangkitran Industri Kreatif dan budaya
g. Pergeseran kekuatan ekonomi dunia ( India, China,
Brazil, Korea, dll)
h. Pengaruh Imbas Teknosains
i. Mutu, Investasi dan tranformasi sektor pendidikan
4. TEKNOLOGI PENGETAHUAN
Hukum Weiner: Information is neither
matter nor energi ( Informasi bukan materi
dan bukan pula energi)
Dengan demikian, ilmu pengetahuan tidak
berlaku:
Hukum kekekalan energi
Hukum kekekalan massa
Aliran berdasarkan potensial

DAMPAKNYA YANG KITA RASAKAN:
Siswa bisa jadi lebih dulu tahu/trampil
dibandingkan gurunya,
Siswa dapat belajar:
mandiri
dimana saja, tanpa sekat jarak
Kapan saja, tanpa sekat waktu
Kepada siapa saja, tanpa sekat pribadi
Apa saja, tanpa sekat subjek matter
5
6
PENDIDIKAN
MENGAJAK SISWA UNTUK mencari tahu
bukan diberi tahu atau Pembelajar Discovery
Learning
Pembelajaran berbasis kreativitas BUKAN
Pembelajaran berbasis kecerdasan
Pembelajaran berbasis kecerdasan hanya mampu
memberikan peningkatan hasil sampai 50 persen,
dibandingkan pembelajaran yang berbasis kreativitas
yang mampu sampai 200 persen.
PENDIDIKAN UNTUK MENJAWAB
PERSOALAN MENDASAR TERSEBUT ADALAH:
Kreativitas akan diperoleh SISWA hanya melalui
pembelajaran yang mengutamakan:
- Observing [mengamat]
- Questioning [menanya]
- Experimenting [mencoba]
- Associating [menalar]
- Networking [Membentuk jejaring]
Hasil Penelitian Dyers, J.H. et al [2011],
Innovators DNA, Harvard Business Review:
Kreativitas seseorang 2/3 dari pendidikan, 1/3
sisanya berasal dari genetik.
Kecerdasan seseorang 1/3 dari pendidikan, 2/3
sisanya dari genetik.
Pendekatan
Saintifik
PROSES
PEMBELAJARAN
PROSES
PENILAIAN
Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
Observing [mengamati]
Questioning [menanya]
Associating [menalar]
Experimenting [mencoba]
Networking [Membentuk jejaring]
Proses yang Mendukung Kreativitas
Pendekatan saintifik dan
kontekstual
penilaian berbasis portofolio
pertanyaan yang tidak memiliki jawaban
tunggal,
memberi nilai bagi jawaban nyeleneh,
menilai proses pengerjaannya bukan hanya
hasilnya,
penilaian spontanitas/ekspresif,
dll
Penilaian Otentik
ESENSI KURIKULUM 2013: ...1/4
SAAT BERTINDAK :
SIKAP
MEMANDU
PENGETAHUAN


KETERAMPILAN
SIKAP
MENDAHULUI PEMBENTUKAN
(DIINTEGRASIKAN DALAM
AKTIVITAS PENGETAHUAN DAN
KETERAMPILAN
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
DIBIASAKAN (DIBUADAYAKAN)
DAN DIAMATI ATAU DINILAI
DITUANGKAN DALAM RPP DAN
DILAKUKAN DALAM PEMBELAJARAN
PROSES PEMBENTUKAN :
7
8
9
SD
SMP
SMA/K
PT
Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960). 18
SD
SMP
SMA/K
PT
SAAT INI :
KURIKULUM 2013
10

ESENSI PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013 ADALAH
MENGUBAH PERTANYAAN DARI :

APA YANG ANDA KETAHUI TENTANG X ?

MENJADI

APA YANG DAPAT ANDA LAKUKAN DENGAN X ?
ELEMEN PERUBAHAN
KURIKULUM 2013
MATERI KE-2
22
Elemen Perubahan
Standar
Kompetensi Lulusan
Standar Proses
Standar Isi Standar Penilaian
Elemen
Perubahan
Standar Kompetensi Lulusan
(satuan pendidikan)
Kompetensi Dasar
Mata pelajaran/Tema
Kompetensi Inti (Kelas)
KI-1, KI-2, KI-3, KI-4
INDIKATOR
HIRARKI STANDAR KOMPETENSI
TUJUAN PEMBELAJARAN
PERBEDAAN MENDASAR
ANTARA KURIKULUM 2013 DAN
KURIKULUM 2006/2007
Perubahan pada Ilmu Pengetahuan Sosial
No Implementasi
Kurikulum Lama
Kurikulum Baru
1
Materi disajikan terpisah
menjadi Geografi,
Sejarah, Ekonomi,
Sosiologi
Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam
kelompok Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi.
2
Tidak ada platform,
semua kajian berdiri
sejajar
Menggunakan Geografi sebagai platform kajian dengan
pertimbangan semua kejadian dan kegiatan terikat
dengan lokasi. Tujuannya adalah menekankan
pentingnya konektivitas ruang dalam memperkokoh
NKRI. Kajian sejarah, sosiologi, budaya, dan ekonomi
disajikan untuk mendukung terbentuknya konektivitas
yang lebih kokoh.
3
Diajarkan oleh guru
berbeda (team teaching)
dengan sertifikasi
berdasarkan mata kajian
Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan
wawasan terpadu antar mata kajian tersebut sehingga
siswa dapat memahami pentingnya keterpaduan antar
mata kajian tersebut sebelum mendalaminya secara
terpisah dan lebih mendalam pada jenjang selanjutnya
33
Perubahan pada Ilmu Pengetahuan Alam
No Implementasi
Kurikulum Lama
Kurikulum Baru
1 Materi disajikan terpisah
antara Fisika, Kimia, dan
Biologi
Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok
Fisika, Kimia, Biologi
2 Tidak ada platform, semua
kajian berdiri sejajar
Menggunakan Biologi sebagai platform kajian dengan
pertimbangan semua kejadian dan fenomena alam terkait
dengan benda beserta interaksi diantara benda-benda
tersebut. Tujuannya adalah menekankan pentingnya interaksi
biologi, fisika, kimia dan kombinasinya dalam membentuk
ikatan yang stabil.
3 Materi ilmu bumi dan anta-
riksa masih belum memadai
[sebagian dibahas di IPS]
Diperkaya dengan materi ilmu bumi dan antariksa sesuai
dengan standar internasional
4 Materi kurang mendalam dan
cenderung hafalan
Materi diperkaya dengan kebutuhan siswa untuk berfikir
kritis dan analitis sesuai dengan standar internasional
5 Diajarkan oleh guru berbeda
(team teaching) dengan
sertifikasi berdasarkan mata
kajian
Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan wawasan
terpadu antar mata kajian tersebut sehingga siswa dapat
memahami pentingnya keterpaduan antar mata kajian
tersebut sebelum mendalaminya secara terpisah dan lebih
mendalam pada jenjang selanjutnya
34
Perubahan pada Matematika
No Implementasi
Kurikulum Lama
Kurikulum Baru
1
Langsung masuk ke materi
abstrak
Mulai dari pengamatan permasalahan konkret, kemudian
ke semi konkret, dan akhirnya abstraksi permasalahan
2
Banyak rumus yang harus dihafal
untuk menyelesaikan
permasalahan (hanya bisa
menggunakan)
Rumus diturunkan oleh siswa dan permasalahan yang
diajukan harus dapat dikerjakan siswa hanya dengan
rumus-rumus dan pengertian dasar (tidak hanya bisa
mnggunakan tetapi juga memahami asal-usulnya)
3
Permasalahan matematika selalu
diasosiasikan dengan [direduksi
menjadi] angka
Perimbangan antara matematika dengan angka dan tanpa
angka [gambar, grafik, pola, dsb]
4
Tidak membiasakan siswa untuk
berfikir kritis [hanya mekanistis]
Dirancang supaya siswa harus berfikir kritis untuk
menyelesaikan permasalahan yang diajukan
5
Metode penyelesaian masalah
yang tidak terstruktur
Membiasakan siswa berfikir algoritmis
6
Data dan statistik dikenalkan di
kelas IX saja
Memperluas materi mencakup peluang, pengolahan data,
dan statistik sejak kelas VII serta materi lain sesuai
dengan standar internasional
7 Matematika adalah eksak Mengenalkan konsep pendekatan dan perkiraan
35
Perubahan pada Bahasa Indonesia/Inggris
No Implementasi
Kurikulum Lama
Kurikulum Baru
1
Materi yang diajarkan
ditekankan pada
tatabahasa/struktur bahasa
Materi yang dijarkan ditekankan pada kompetensi
berbahasa sebagai alat komunikasi untuk
menyampaikan gagasan dan pengetahuan
2
Siswa tidak dibiasakan
membaca dan memahami
makna teks yang disajikan
Siswa dibiasakan membaca dan memahami makna
teks serta meringkas dan menyajikan ulang dengan
bahasa sendiri
3
Siswa tidak dibiasakan
menyusun teks yang
sistematis, logis, dan
efektif
Siswa dibiasakan menyusun teks yang sistematis, logis,
dan efektif melalui latihan-latihan penyusunan teks
4
Siswa tidak dikenalkan
tentang aturan-aturan teks
yang sesuai dengan
kebutuhan
Siswa dikenalkan dengan aturan-aturan teks yang
sesuai sehingga tidak rancu dalam proses penyusunan
teks (sesuai dengan situasi dan kondisi: siapa, apa,
dimana)
5
Kurang menekankan pada
pentingnya ekspresi dan
spontanitas dalam
berbahasa
Siswa dibiasakan untuk dapat mengekspresikan dirinya
dan pengetahuannya dengan bahasa yang meyakinkan
secara spontan
36
Perubahan pada
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran
No Implementasi
Kurikulum Lama
Kurikulum Baru
1
Materi disajikan
berdasarkan empat pilar
dengan pembahasan yang
terpisah-pisah
Materi disajikan tidak berdasarkan pada
pengelompokkan menurut empat pilar kebangsaan
tetapi berdasarkan keterpaduan empat pilar dalam
pembentukan karakter bangsa
2
Materi disajikan
berdasarkan pasokan yang
ada pada empat pilar
kebangsaan
Materi disajikan berdasarkan kebutuhan untuk
menjadi warga negara yang bertanggung jawab (taat
norma, asas, dan aturan)
3
Tidak ada penekanan
pada tindakan nyata
sebagai warga negara yang
baik
Adanya kompetensi yang dituntut dari siswa untuk
melakukan tindakan nyata sebagai warga negara yang
baik
4
Pancasila dan
Kewarganegaraan
disajikan sebagai
pengetahuan yang harus
dihafal
Pancasila dan Kewarganegaraan bukan hanya
pengetahuan, tetapi ditunjukkan melalui tindakan
nyata dan sikap keseharian.
37
PELUANG DAN TANTANGAN
KURIKULUM 2013
PELUANG TANTANGAN
1. Potensi anak akan berkembang
secara optimal.
1. Ketersediaan sarana dan prasarana
pendidikan yang memadai, seperti
ruang kelas, lab, media, buku siswa,
buku guru .
2. Terbentuknya karakter/ akhlak
yang seimbang dengan
pengetahuan dan
ketrampilannya
2. Kompetensi guru dalam
melaksanakan pembelajaran dengan
pendekatan saintifik dan penilaian
proses dan hasil

3. Kreativitas peserta didik juga
akan berkembang
3. Kompetensi guru dalam membawa
KI-3, KI-4 ke KI-1 dan KI-2
4. Dapat mengembangkan tema
pembelajaran yang sesuai kebutuhan
siswa
4. Kebosanan guru, karena beberapa tema
yang semula hanya 2 JP menjadi 4 minggu
(M) x 26 jam pelajaran (JP)
5. Sistem Ujian Nasional yang lebih banyak
aspek kognitif
Kurikulum dan sumber daya pendidikan lainnya adalah sebuah
Instrumen/alat yang akan berfungsi tergantung manusianya
(guru). Madrasah akan menjadi lembaga pendidikan yang
bermutu tergantung perubahan pada diri kita.
Oleh sebab itu, mari kita segera berubah dan
berubah sebelum digilas oleh perubahan itu sendiri
APA YANG HARUS BERUBAH ?
1. Cara berpikir
2. Tindakan
3. Kebiasaan
4. Penampilan
5. Keberhasilan
6. Nilai dan Keyakinan
7. Etika dan Norma
8. Interaksi& komunikasi
Dari dalam
setiap diri kita
sebagai guru &
penyelenggara
pendidikan
5 Tipe Guru
1. Guru Wajib
2. Guru Sunnah
3. Guru Mubah
4. Guru Makruh
5. Guru Haram
TIPE GURU WAJIB
1. Berakhlak mulia
2. Semua orang merasa
senang dengan
kehadirannya
3. Semua orang
merasakan manfaat
kehadirannya
4. Apabila tidak ada
semua merasa
kehilangan
TIPE GURU
SUNNAH
1. Berprestasi dan Etos
kerjanya baik
2. Pribadinya
menyenangkan
3. Hanya ketika tidak
ada, lingkungannya
tidak merasa
kehilangan (biasa-
biasa saja)
TIPE GURU
MUBAH
1. Tidak punya Motivasi,
dan asal- asalan
2. Tidak memikirkan
kualitas dan prestasi
3. Kehadirannya biasa-
biasa saja, dan
ketidakhadirannya pun
biasa-biasa saja
TIPE GURU
MAKRUH
1. Biang gosip
2. Bicara sia-sia,
selalu ketus, marah
dan menyinggung
perasaan
3. Kehadirannya
menjadi masalah,
dan ketiadaanya
biasa-biasa saja

TIPE GURU
HARAM
1. Kehadirannya sangat
menjengkelkan

2. Tidak hadirnya sangat
disyukuri
Terima Kasih & Ass. Wr. Wb.
Terima Kasih
PENDEKATAN PEMBELAJARAN
KURIKULUM 2013

PEMBELAJARAN

Seorang ayah memberi
kesempatan kpd
anaknya untuk
mengembangkan
potensinya: menaiki
tangga

Ia menciptakan situasi
bagi anak untuk
berbuat/berlatih
51
Sikap
(Tahu Mengapa)
Keterampilan
(Tahu Bagaimana)
Pengetahuan
(Tahu Apa)
Produktif
Inovatif
Kreatif
Afektif
Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan
pengetahuan yang terintegrasi.
Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
PENDEKATAN SAINTIFIK
Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi
pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu
menggunakan pendekatan ilmiah.
( Perumusan masalah bersama penyusunan hipotesis
kelompok pengumpulan data menyimpulkan
menyajikan)

Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran
sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya,
menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata
pelajaran.

53
Langkah-Langkah Pembelajaran
Observing
(mengamati)
Questioning
(menanya)
Associating
(menalar)
Experimen-
ting
(mencoba)
Networking
(membentuk
Jejaring)
Pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran
Hipotesis
PENILAIAN AUTENTIK
PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai