Anda di halaman 1dari 10

Fungsi Keuangan

PENGERTIAN PEMBELANJAAN PERUSAHAAN


Pembelanjaan perusahaan diartikan sebagai seluruh aktivitas yang bersangkutan dengan
usaha untuk mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya minimal dan syarat-syarat
yang paling menguntungkan dan menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut
seefisien mungkin (Bambang Riyanto, 1995). Dari pengertian tersebut dapat dikatakan
bahwa, fungsi pembelanjaan dalam perusahaan meliputi :
Fungsi pengalokasian dana
Fungsi pemenuhan kebutuhan dana
Pembelanjaan ada 2 jenis yaitu :
1. Pembelanjaan Pasif
Merupakan aktivitas perusahaan dalam mencari sumber dana dimana dana yang akan
diperoleh tersebut dipilih yang syarat-syaratnya paling menguntungkan.
2. Pembelanjaan Aktif
Merupakan upaya untuk menyerahkan dana kepada debitur atau menanamkannya dalam
surat-surat berharga secara efisien.

JENIS-JENIS MODAL
Secara umum, modal diartikan sebagai semua barang konkrit yang terdapat pada neraca
sebelah debet dan daya beli atau nilai tukar dari barang-barang tersebut yang tercatat
disebelah kredit.
Pada dasarnya terdapat 2 (dua) kelompok modal yang menjadi sumber dana bagi
perusahaan, yaitu modal asing/luar dan modal sendiri.
Modal asing/luar adalah modal yang diperoleh perusahaan dari pinjaman-pinjaman yang
akan dioperasikan perusahaan dalam waktu tertentu saja, karena harus dikembalikan
dengan disertai bunga.
Modal asing ini digolongkan atas :
a. Modal asing jangka pendek, penggunaannya kurang dari 1 tahun.
b. Modal asing jangka menengah, penggunaannya selama 1 sampai 5 tahun.
c. Modal asing jangka panjang, penggunaannya lebih dari 5 tahun.

Modal sendiri adalah modal yang dimasukkan oleh para pemilik perusahaan, yang
seterusnya akan dioperasikan perusahaan selama masih berjalan. Atas jasa modal sendiri
dalam perusahaan maka diperoleh balas jasa berupa pembagian keuntungan dari hasil
usaha perusahaan. Modal sendiri masih dibedakan menjadi dua yaitu yang bersumber dari
luar perusahaan dan dari dalam perusahaan. Modal yang dari luar disebut modal saham
atau sero (dalam perusahaan bukan PT. disebut modal), sedangkan yang dari dalam
merupakan saldo keuntungan yang ditanam kembali dalam perusahaan. Saldo keuntungan
ini pada dasarnya sebagian pendapatan perusahaan yang ditanam kembali ke dalam
perusahaan. Dana ini dapat digunakan untuk cadangan pada masa sulit atau untuk
perluasan usaha.

Selanjutnya jenis dana yang bersumber dari modal asing dan modal sendiri secara
terperinci dapat dijelaskan sebagai berikut :
Modal Asing
A. Modal Asing jangka pendek
Hutang atau modal asing pendek adalah kredit rekening Koran, kredit penjual, kredit
pembeli, dan kredit wesel.
1. Kredit Rekening Koran
Kredit rekening Koran adalah kredit yang diberikan oleh bank kepada perusahaan dengan
batas plafond tertentu, yang oleh perusahaan tidak diambil sekaligus tetapi sebagian
demi sebagian sesuai dengan kebutuhannya dan bunga yang dibayar hanya terhadap
jumlah uang yang telah diambil saja, meskipun perusahaan meminjam lebih dari jumlah
tersebut. Biasanya bank dalam memberikan kredit rekening koran mengikat perusahaan
dengan berbagai syarat atau klausul tertentu.
2. Kredit Penjual
Kredit penjual merupakan kredit perniagaan dan kredit ini terjadi apabila penjualan
produk dilakukan secara kredit. Salah satu bentuk dari kredit penjual adalah beli sewa.
3. Kredit Pembeli
Adalah kredit yang diberikan oleh pembeli kepada penyedia bahan mentahnya atau
barang lain.
4. Kredit Wesel
Kredit wesel ini terjadi apabila suatu perusahaan mengeluarkan surat pengakuan hutang
yang berisikan kesanggupan untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak
tertentu pada saat tertentu (Promes) dan setelah ditanda-tangani surat tersebut dijual.
Bagi pihak yang membeli promes, surat hutang itu disebut Wesel Tagih dan bagi pihak
yang mengeluarkan promes itu disebut wesel bayar.

B. Modal Asing/Hutang Jangka Menengah
Bentuk utamanya adalah :
1. Term Loan
Adalah kredit usaha dengan umur lebih dari satu tahun dan kurang dari 10 tahun. Term
loan ini biasanya diberikan oleh bank dagang, perusahaan asuransi, penyedia atau
manufaktur.
2. Leasing
Leasing atau sewa guna usaha adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam
bentuk penyediaan barang barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk
jangka waktu tertentu.

C. Modal Asing/Hutang Jangka Panjang
Adapun jenis utamanya adalah :
1. Pinjaman obligasi
Jangka waktunya didasarkan pada :
a. Jangka waktu pinjaman kredit hendaknya disesuaikan dengan jangka waktu
penggunaannya dalam perusahaan.
b. Jumlah angsuran harus disesuaikan dengan jumlah penyusutan dari aktiva tetap yang
dibelanjai dengan kredit obligasi.
Apabila system pelunasannya sekaligus disebut SINKING FUNDS SYSTEM sedang kalau
berangsur-angsur disebut AMORTIZATION SYSTEM.
Pelunasan pinjaman obligasi dapat diambil dari :

Penyusutan aktiva tetap yang dibelanjai dengan pinjaman obligasi
Keuntungan

Jenis obligasi antara lain :
a. Obligasi Biasa (Bonds)
Obligasi yang bunga/kuponnya tetap dibayar debitur pada waktu tertentu.
b. Obligasi Pendapatan (Income Bonds)
Obligasi yang bunganya dibayar pada waktu debitur mendapat keuntungan.
c. Obligasi yang dapat ditukarkan (Convertible Bonds)
Obligasi yang memberi kesempatan kepada pemegang surat obligasi untuk menukarkannya
dengan saham dari perusahaan yang bersangkutan.

2. Pinjaman Hipotik
Adalah pinjaman jangka panjang terhadap barang tak bergerak agar barang itu bisa dijual
untuk menutup tagihannya bila tak bisa membeyar.

Modal Sendiri
Adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan dalam berbagai macam bentuk.
Menurut bentuk hukum :

1. PT adalah Modal Saham
2. Firma adalah modal yang berasal dari anggota firma
3. CV adalah modal dari anggota bekerja dan anggota diam
4. Perusahaan Perorangan adalah modal yang berasal dari pemilik
5. Koperasi adalah modal yang berasal dari simpanan pokok dan simpanan
wajib.

Modal Sendiri dalam PT terdiri dari :
A. Modal Saham
Saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam suatu PT. Adapun
jenis-jenis saham adalah sebagai berikut :
1. Saham Biasa
Pemegang saham biasa akan mendapat deviden pada akhir tahun pembukuan hanya kalau
perusahaan tersebut mendapat keuntungan.
Adapun fungsi saham biasa dalam perusahaan :

1. Sebagai alat untuk membelanjai perusahaan dan terutama sebagai alat
untuk memenuhi kebutuhan akan modal permanen.
2. Sebagai alat untuk menentukan pembagian laba.
3. Sebagai alat untuk mengadakan fusi atau kombinasi dari perusahaan.
4. Sebagai alat untuk menguasai perusahaan.

2. Saham Preferent
Pemegang saham preferent mempunyai beberapa preferensi tertentu di atas pemegang
saham biasa, terutama dalam hal :
1. Pembagian Deviden
Deviden dari saham preferent diambilkan lebih dahulu, baru sisanya disediakan untuk
saham biasa. Deviden saham preferent dinyatakan dalam persentase tertentu dari nilai
nominal.
2. Pembagian kekayaan
Apabila perusahaan dilikuidasikan, maka dalam pembagian kekayaan saham preferent
didahulukan daripada saham biasa.

" Perbedaan antara saham biasa dengan saham preferent adalah dalam saham biasa
mempunyai hak suara sedang dalam saham preferent tidak mempunyai hak suara "
" Persamaan antara saham biasa dengan saham preferent adalah bahwa pemegang saham
biasa maupun pemegang saham preferent hanya berhak menerima deviden apabila
perusahaan mendapat keuntungan "
3. Saham Preferent Kumulatif
Perbedaan dengan saham preferent hanya terletak pada adanya hak kumulatif pada
saham preferent kumulatif. Besarnya deviden dari saham preferent kumulatif pun
dinyatakan dalam persentase tertentu dari nilai nominalnya.

B. Cadangan
Tidak semua cadangan termasuk dalam pengertian modal sendiri.
Cadangan yang termasuk dalam modal sendiri :
a. Cadangan Ekspansi
b. Cadangan Modal Kerja
c. Cadangan Selisih Kurs
d. Cadangan Umum

Cadangan yang tidak termasuk dalam modal sendiri :
a. Cadangan depresiasi/akumulasi depresiasi
b. Cadangan piutang ragu-ragu
c. Cadangan yang bersifat hutang

Di dalam PT terdapat :
1. Cadangan Rahasia
Adalah cadanagn yang besar jumlahnya tidak nampak dalam neraca dan besar jumlahnya
tidak mudah diketahui.
2. Cadangan Diam
Adalah cadangan yang besar jumlahnya tidak nampak dalam neraca tetapi dapat diduga
adanya nilai cadangan dalam perusahaan.

Cadangan diam dan rahasia pada prinsipnya dapat dibentuk dengan cara sebagai berikut:
1. Mengadakan penilaian yang lebih rendah pos-pos aktiva daripada nilai yang sebenarnya.
2. Mengadakan penilaian yang lebih tinggi pos-pos hutang daripaa nilai yang sebenarnya.
Sebaiknya perusahaan membentuk cadangan rahasia jika tidak ingin diketahui oleh pihak
luar.

C. Laba Ditahan (Rentained Earning)
Apabila perusahaan memperoleh laba tetapi belum mempunyai tujuan mengenai
penggunaan laba itu maka disebut laba ditahan. Di dalam neraca sering cadangan dan
laba ditahan dijadikan satu dalam pos Rentained Earning atau pos-pos sisa-sisa laba.
Adanya laba akan memperbesar modal sendiri sedang jika rugi akan memperkecil modal
sendiri.

SUMBER PENAWARAN MODAL
A. Sumber Penawaran Modal Menurut Asalnya
1. Sumber Intern (Internal Sources)
Modal ini dihasilkan sendiri dalam perusahaan.
Sumber Intern yang utama dalam perusahaan adalah laba yang ditahan dan akumulasi
penyusutan. Besarnya laba yang ditahan selain tergantung pada laba yang diperoleh pada
periode tertentu juga tergantung pada dividend policy dan plowing-back policy.
Pelaksanaan plow-back policy didasarkan pada pedoman sebagai berikut :

1. Plow Back hendaknya dijalankan selama dapat diinvestasikan dengan rate of
return yang lebih tinggi daripada Cost of Capital-nya.
2. Plow Back hendaknya dapat menstabilisasikan deviden.
3. Plow Back hendaknya merupakan persiapan untuk menghadapi keadaan
darurat atau ekspansi.


Dalam menahan laba, pada umumnya bertujuan untuk :

1. Stabilisasi
2. Investasi
3. Memperbaiki struktur financial

Pada umumnya membuat cadangan bertujuan untuk :

Menjaga agar modal yang ditetapkan jangan sampai berkurang
Melunasi hutang
Memenuhi kebutuhan modal badan usaha yang makin meningkat

2. Sumber Ekstern (External Sources)
Modal ini berasal dari luar perusahaan yakni dari para kreditur yang merupakan hutang
bagi perusahaan dan disebut modal asing. Modal ini berasal pula dari pemilik perusahaan
yang disebut modal sendiri. Maka modal yang berasal dari sumber ekstern terdiri dari
modal asing dan modal sendiri.
Perbedaan kedua jenis modal tersebut adalah sebagai berikut :

Perbedaan
Modal Asing Modal Sendiri
1. Modal yang terutama
memperhatikan kepada
kepentingan sendiri yaitu
kreditur.
2. Modal yang tidak
mempunyai pengaruh terhadap
penyelenggaraan perusahaan.
3. Modal dengan beban
bunga yang tetap tanpa
memandang adanya keuntungan
atau kerugian.
4. Modal yang hanya
sementara turut bekerja sama
dalam perusahaan.
5. Modal yang dijamin, yang
mempunyai hak preferent
sebelum modal sendiri di dalam
likuidasi.
1. Modal utama tertarik dan
berkepentingan terhadap
kontinuitas, kelancaran dan
keselamatan perusahaan.
2. Modal yang dengan
kekuasaannya dapat
mempengaruhi politik
perusahaan.
3. Modal yang mempunyai
hak atas laba sesudah
pembayaran bunga kepada
modal asing.
4. Modal yang digunakan
untuk jangka waktu tak
terbatas/tertentu.
5. Modal yang menjadi
jaminan, dan haknya adalah
sesudah modal asing di dalam
likuidasi.
3. Penyedia, Bank, dan Pasar Modal sebagai Sumber Dana Ekstern Utama
a. Penyedia
Pada dasarnya pihak-pihak pemberi dana atau modal yang utama dapat digolongkan
menjadi :
1. Penyedia
2. Bank
3. Pasar modal
Penyedia memberikan dana pada suatu perusahaan di dalam suatu bentuk penjualan
barang secara kredit bagi untuk jangka waktu yang pendek maupun jangka waktu
menengah.

b. Bank
Dalam dunia perbankan kita mengenal 3R dan 5C dalam pemberian kredit di samping
syarat kredit yang biasa misalnya segi yuridisnya.
Pedoman 3R itu adalah :
1. Returns: Menunjukkan hasil yang diharapkan dapat diperoleh dari
penggunaan kredit.
2. Repayment Capacity: Bank harus menilai kemampuan perusahaan untuk
dapat melunasi pinjamannya pada saat kredit harus dilunasi.
3. Risk Bearing Ability: Bank pun harus menilai apakah perusahaan mempunyai
cukup untuk menanggung resiko kegagalan dengan penggunaan kredit tersebut.
Sedang pedoman 5C tersebut adalah :
1. Character
2. Capacity
3. Capital
4. Collateral
5. Conditions
c. Pasar Modal
Pasar modal dalam arti abstrak adalah tempat bertemunya penawaran dan permintaan
dana jangka panjang.
Fungsi pasar modal adalah mengalokasikan secara efisien arus dana dari unit ekonomi
yang mempunyai surplus tabungan kepada unit ekonomi yang mempunyai deficit
tabungan. Pasar modal dalam bentuk konkritnya ialah bursa efek. Dalam rangka
pelaksanaan pembentukan pasar modal yang dibentuk pemerintah tahun 1997 telah
membentuk 3 badan yaitu :
1. Badan Pembina Pasar Modal: Bertugas member pengarahan dan
pertimbangan kebijaksanaan kepada Menteri Keuangan di bidang pasar modal.
2. Badan Pelaksana Pasar Modal: Bertugas mengadakan penelitian dan
penilaian keadaan perusahaan yang akan menjual sahamnya di bursa.
3. PT. Danareksa: Bertugas melakukan pembelian saham di bursa pasar modal
dan lalu menjualnya kepada masyarakat dalam bentuk pecahan saham kecil.
Untuk membantu pelaksanaan fungsi pasar modal secara efisien diperlukan adanya
lembaga keuangan yang disebut Investmen Bank atau Underwriter Company yang
prinsipnya akan menjadi perantara penyediaan dana-dana.
Fungsi Underwriter Company adalah :
a. Risk bearing
b. Menjual efek pada investor
c. Advising
d. Bersama dengan perusahaan yang mengeluarkan securities
e. Stabilator pasar.

Lembaga keuangan yang telah diberi izin oleh Menteri Keuangan yaitu antara lain :
1. Indovest
2. PT. Bahana
3. PT. Inter pacific
4. MIFC
5. ASEAM
Dalam surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia tersebut juga disebutkan
usaha lembaga keuangan meliputi :
1. Menghimpun dana dari masyarakat dengan jalan mengeluarkan saham.
2. Membantu perusahaan dalam penerbitan surat berharga yakni :
a. Mempersiapkan penerbitan dan penjualannya.
b. Sebagai pinjaman atas terjualnya surat berharga yang bersangkutan.
c. Menjualkan surat berharga yang diterbitkan oleh badan tersebut.
3. Mengadakan penyehatan modal di dalam perusahaan-perusahaan dengan ketentuan
bahwa penyehatan tersebut bersifat sementara sampai sahamnya dapat diperjual-belikan
di pasar modal.
4. Bertindak sebagai Broker dan Dealer surat-surat berharga.
5. Memberikan garansi.
6. Bertindak sebagai perantara bagi perusahaan :
a. Dalam mendapatkan peserta untuk mengadakan joint venture
b. Dalam mendapatkan tenaga ahli
c. Untuk mendapatkan pinjaman baik dari dalam maupun dari luar negeri
7. Memberikan nasehat-nasehat keahlian dalam bidang pembiayaan investasi dan
manajemen.

B. Sumber-sumber Penawaran Modal menurut Cara Terjadinya
Menurut cara terjadinya dapat disebutkan sebagai berikut :
1. Tabungan
Tabungan adalah pendapatan yang tidak dikonsumsikan.
Tabungan dapat digunakan untuk keperluan konsumsi dan dapat pula untuk investasi.
Tabungan yang digunakan untuk konsumsi tidak akan memperbesar dana modal tapi
tabungan yang digunakan untuk investasi akan memperbesar dana modal.
2. Penciptaan atau kreasi uang/kredit oleh Bank
Yang dapat menciptakan uang selain Bank Sirkulasi juga Bank Dagang dengan menciptakan
uang giral.
3. Intensifikasi daripada Penggunaan Uang
Cara ini dilakukan oleh Bank dengan meminjamkan kembali uang-uang yang dipercayakan
atau disimpan oleh masyarakat di Bank.

C. Cara Pemindahan Modal
Pemindahan modal dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Cara langsung
ialah dimana pembentuk modal langsung memberikan modalnya kepada perusahaan yang
membutuhkan. Sedang cara tidak langsung adalah dimana pembentuk modal secara tidak
langsung memberikan modalnya tetapi penyerahannya melalui lembaga kredit.

Penyerahan kekayaan/modal dari 3 sumber untuk investasi menurut J.L. Meij adalah :



















CARA PEMENUHAN MODAL
Cara pemenuhan kebutuhan dana pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
Pemenuhan kebutuhan dana secara sendiri-sendiri sesuai dengan kebutuhan
masing-masing aktiva yang akan dibiayai, disebut juga Pembelanjaan Parsial.
Pemenuhan kebutuhan dana secara keseluruhan dengan memandang semua
kebutuhan sebagai satu kesatuan dan satu kelompok. Disebut juga system Pembelanjaan
Total.
Modal dana yang sifatnya konstan disebut modal konstan dan modal dana yang berubah-
ubah disebut modal variabel. Faktor konstan dan variabel ini terdapat pada aktiva lancer
dan tetap. Faktor konstan dari dana yang ditanamkan dalam aktiva lancar disebut aktiva
lancar permanen/modal kerja permanen.

A. Pemenuhan Kebutuhan dana ditinjau dari sudut likuiditas dan rentabilitas
Pedoman pembelanjaan sebagai berikut :
1. Untuk aktiva lancar hendaknya dibiayai dengan kredit jangka pendek yang
jangka waktu atau umurnya tak lebih pendek daripada terikatnya dana dalam
aktiva lancar tersebut.
2. Untuk aktiva tetap yang tidak berputar (tanah) pada prinsipnya dibiayai
dengan modal sendiri, karena untuk jenis aktiva ini tidak diadakan depresiasi.
3. Untuk aktiva tetap yang berputar secara berangsur-angsur (gedung, mesin,
kendaraan, dsb) dapat dibiayai dengan kredit jangka panjang atau modal sendiri.
Kalau digunakan kredit jangka panjang hendaknya jangka waktu atau umurnya
kredit yang akan ditarik itu jangan lebih pendek daripada waktu terikatnya dana
dalam aktiva tetap tersebut.
Pedoman pembelanjaan ditinjau dari sudut likuidasi sebagai berikut :
1. Kebutuhan dana yang permanen (modal konstan).
Pada prinsipnya harus dibiayai dengan modal sendiri atau kredit jangka panjang.
2. Kebutuhan dana yang berubah-ubah jumlahnya di atas inti konstan (modal
variabel).
Pada prinsipnya dibiayai dengan kredit jangka pendek yang jangka waktunya tidak lebih
pendek daripada kebutuhannya.

Masalah optimum modal adalah masalah pemenuhankebutuhan dana, mana yang lebih
menguntungkan antara pemenuhan dengan kredit jangka pendek dan kredit jangka
panjang atau kombinasi berapa bagian dana yang dipenuhi dengan kredit jangka panjang.
Kombinasi didasarkan pada kombinasi biayanya yang paling kecil. Masalah optimum modal
ini timbul karena adanya tingkat bunga yang berbeda-beda untuk kredit jangka pendek
dan kredit jangka panjang. Untuk mengetahui besarnya modal optimum harus ditetapkan
dulu jangka waktu kritis.

Jangka waktu kritis :
Jangka waktu dimana biaya untuk kredit jangka panjang sama besarnya dengan kredit
jangka pendek.

Rumus J.L. Meij :
Jangka waktu kritis :

Anda mungkin juga menyukai