Anda di halaman 1dari 14

Asfiksia Perinatal atau Neonatal

pada Preeklampsia Berat di Amerika


Nanda Anessa Minanti 030.09.168
Tara Wandhita Usman 030.09.250
Definisi
Asfiksia
berarti hipoksia yang
progresif, penimbunan
CO2 dan asidosis bila
proses ini terus berlanjut
dapat mengakibatkan
kerusakan otak atau
kematian. Asfiksia juga
dapat mempengaruhi
fungsi organ vital lainnya.
(Saiffudin, 2001)

Asfiksia Neonatal
keadaan bayi
baru lahir yang
tidak dapat
bernafas secara
spontan dan
teratur dalam satu
menit setelah lahir
(Mansjoer, 2000)
Resiko Asfiksia Perinatal
Faktor
Bayi
Faktor
Lilitan
Tali Pusat
Faktor
Ibu
Epidemiologi
Berdasarkan data dari Rumah Sakit sejak 7/1/2012
6/30/2013 yang didapatkan dari AR Academic,
Regional Perinatal Center.
Dari 2.944 total kelahiran, yang didiagnosis dengan
komplikasi hipertensi kehamilan, persalinan dan
masa nifas adalah 418 dari keseluruhan sampel.
Kemudian persentase untuk persalinan dengan pre
eclampsia berat adalah 57 (13.6%), dan pre
eclampsia ringan 88 (21.1%).

Sedangkan untuk kemungkinan komplikasi dari pre
eclampsia terhadap neonatal dilakukan pula penghitungan
berdasarkan sampel yang ada. Didapatkan bahwa tidak ada
data sampel yang menunjukkan keterkaitan pre eclampsia
dengan birth asphyxia. Dari sampel didapatkan bahwa
komplikasi tersering yang menyertai adalah prematuritas
dimana persalinan <37 minggu sebanyak 15.3%, berat lahir
<2500 gram sebanyak 9.9%, respiratory distress syndrome
2.7%, malnutrisi 4.5%, birth asphyxia 0.0%
hyperbilirubinemia 6.3%.

Preeklampsia Berat
Diagnosis ditegakkan berdasar criteria preeclampsia berat sebagaimana tercantum dibawah ini,
bila ditemukan satu atau lebih gejala sebagai berikut :


- Nyeri epigastrium atau nyeri
pada kuadran kanan atas
abdomen (akibat teregangnya
kapsula Glisson)
- Edema paru-paru dan sianosis
- Hemolisis mikroangiopatik
- Trombositopenia berat: <
100.000 sel/mm3 atau
penurunan trombosit dengan
cepat
- Gangguan fungsi hepar
(kerusakan hepatoseluler) :
peningkatan kadar alanin dan
aspartate aminotransferrase
- Pertumbuhan janin intrauterine
yang terhambat
- Sindrom HELLP

- TD sistolik 160 mmHg dan TD diastolic
110 mmHg. TD tidak menurun
meskipun ibu hamil sudah dirawat di
rumah sakit dan sudah menjalani tirah
baring .
- Proteinuria lebih dari 5g/24 jam atau 4+
dalam pemeriksaan kualitatif.
- Oliguria yaitu produksi urin kurang dari
500 cc/24 jam.
- Kenaikan kadar kreatinin plasma.
- Gangguan visus dan serebral : penurunan
kesadaran , nyeri kepala, skotoma dan
pandangan kabur

Pembagian Preeklampsia Berat
Preeklampsia berat dibagi menjadi







Disebut impending eclampsia bila preeclampsia berat, disertai gejala-gejala
subjektif berupa nyeri kepala hebat , gangguan visus, muntah-muntah , nyeri
epigastrium , dan kenaikan progresif tekanan darah.
(a) preeklampsia berat tanpa impending eclampsia
(b) preeclampsia berat dengan impending eklampsia
Asfiksia yang terjadi pada bayi biasanya merupakan kelanjutan dari anoksia / hipoksia janin. Diagnosis
anoksia / hipoksia janin dapat dibuat dalam persalinan dengan ditemukannya tanda-tanda gawat janin.
Tiga hal yang perlu mendapat perhatian yaitu :

1) Denyut jantung janin
Peningkatan kecepatan denyut jantung umumnya tidak banyak artinya, akan tetapi apabila
frekuensi turun sampai ke bawah 100 kali per menit di luar his, dan lebih-lebih jika tidak teratur,
hal itu merupakan tanda bahaya
2) Mekonium dalam air ketuban
Mekonium pada presentasi sungsang tidak ada artinya, akan tetapi pada presentasi kepala
mungkin menunjukkan gangguan oksigenisasi dan harus diwaspadai. Adanya mekonium dalam air
ketuban pada presentasi kepala dapat merupakan indikasi untuk mengakhiri persalinan bila hal itu
dapat dilakukan dengan mudah.
3) Pemeriksaan pH darah janin
Dengan menggunakan amnioskop yang dimasukkan lewat serviks dibuat sayatan kecil pada kulit
kepala janin, dan diambil contoh darah janin. Darah ini diperiksa pH-nya. Adanya asidosis
menyebabkan turunnya pH. Apabila pH itu turun sampai di bawah 7,2 hal itu dianggap sebagai
tanda bahaya gawat janin mungkin disertai asfiksia.

Penanganan Asfiksia Pada Bayi Baru
Lahir
Tindakan resusitasi bayi baru lahir mengikuti tahapan-
tahapan yang dikenal sebagai ABC resusitasi, yaitu :
a. Memastikan saluran terbuka
Meletakkan bayi dalam posisi kepala defleksi bahu diganjal 2-3 cm.
Menghisap mulut, hidung dan kadang trachea.
Bila perlu masukkan pipa endo trachel (pipa ET) untuk memastikan
saluran pernafasan terbuka.
b. Memulai pernafasan
Memakai rangsangan taksil untuk memulai pernafasan
Memakai VTP bila perlu seperti : sungkup dan balon pipa ETdan
balon atau mulut ke mulut (hindari paparan infeksi).

c. Mempertahankan sirkulasi
Rangsangan dan pertahankan sirkulasi darah dengan
cara
Kompresi dada dan pengobatan

KESIMPULAN
Dari data didapatkan bahwa di Amerika kejadian
asphyxia neonatal yang dikaitkan dengan komplikasi dari
pre eklampsia pada kehamilan tidak signifikan. Keadaan
tersebut berbeda dengan angka kejadian yang didapatkan
pada negara negara berkembang. Rendahnya angka
asphyxia perinatal ataupun neonatal di negara maju
dikarekan kelengkapan peralatan yang dimiliki sehingga
sedari awal pasien sudah dapat didiagnosis dengan
akurat, sehingga kemudian komplikasi seperti asfiksia
dapat dicegah ataupun di tatalaksana dengan baik.
Sehingga mempengaruhi pula pada angka mortalitas
ataupun morbiditas perinatal.

Anda mungkin juga menyukai