Anda di halaman 1dari 4

Penculikan

Di sebuah rumah mewah dengan perabotan yang mahal, tampak dari ruang
keluarga seorang pembantu yang tengah memasak di dapur. Tiba tiba telepon
berdering (kringkring). Dia langsung bergegas ke ruang tengah untuk mengangkat
telepon sambil memegang ulekan di tangannya.

Bi Nurhayati : (Mengangkat telepon) Halo
Iksan : Apa benar ini kediaman Ibu Yonie ?
Bi Nurhayati : Ya, benar. Ini siapa ya?
Iksan : Saya penculik.
Bi Nurhayati : Ohtunggu sebentar ya ! Bu ada telepon dari penculik !
Ehtunggu dulu, yang nelpon tadipenculik??? (Pingsan
seketika)
Ibu Yonie : (Datang menghampiri Bi Nurhayati) Ada apa sih Bi ? Ya
ampun Bi! Kok itidur disini sih ?! (Sambil menutup gagang
telepon)

(Tiba tiba telepon berdering (kringkring). Ibu Yonie langsung duduk dan
mengangkat ulekan. Ia mengira ulekan itu adalah telepon)

Ibu Yonie : (Mengangkat ulekan) HalohaloAduh maaf ya, suaranya
kurang ijelas nih(Melihat ulekan yang dipegangnya) Oh
iya salah i(Kemudian mengangkat gagang telepon) Halo
Iksan : Ini dengan Ibu Yonie ?
Ibu Yonie : Ya dengan saya sendiri. Ini siapa ya ?
Iksan : Saya penculik!
Ibu Yonie : Pepepenculik ?!
Iksani : Ya, saya sudah berhasil menculik anak ibu. Kalau ingin
anak ibu kembali, ibu harus membayar uang tebusan
sebesar Rp 1 Milyar!
Ibu Yonie : Apa ! 1 Milyar ?!
Iksan : Ya ! Dan ingat, jangan laporkan hal ini pada polisi!
Ibu Yonie : Rp I MilyariyayayaDimana saya memberikan uang
tebusan itu?
Iksani : Di rumah kosong, Gg. Sukabangkrut. Saya tunggu sampai
jam 03.00 sore. (Menutup telepon)
Bi Nurhayati :i(Tiba tiba siuman) Laporin aja ke polisi bu! 1 Milyar itu
kan banyak bu!
Ibu Yonie : Lho ? Kok kamu dengar sih ? Kamu tidur atau nguping ?
Bi Nurhayati :Mmmdua duanya bu(Sambil menggaruk kepala) Tapi,
pokok nya laporin aja deh bu!
Ibu Yonie : Mmmgimana ya? Ya udah deh(Menelepon polisi) Halo,
ini Kantor Polisi? (Terdiam sejenak)Tolong saya bu ! Anak
saya diculik. (Terdiam sejenak) Saya Ibu Yonie. Rumah
saya di Jl. Sukasepi no. 4. Ya, Terima kasih ya bu.
(Menutup telepon).

Beberapa saat kemudian, Ibu Yonie sudah berada di depan rumah kosong yang
dimaksud si penculik, bersama 3 orang polisi)

Polisi I(Icut) : Ibu masuk dulu, kami akan mengawasi dari sini.
Polisi II,III(Suri,Romie) : Ya. Kami akan mengintai dari sini. Jadi ibu nggak perlu
khawatir
Ibu Yonie : Iyaiya( Masuk ke dalam rumah kosong itu).

(Kemudian si penculik itu keluar sambil membawa anak Ibu Yonie yang diculiknya)

Iksan : Anda Ibu Yonie ?
Ibu Yonie : Iya benar, saya Ibu Yonie.
Iksan : Anda membawa uang tebusannya?
Ibu Yonie : Ya, saya membawanya. Kembalikan anak saya!
Iksan : Enak aja! Duitnya dulu dong! Baru anaknya saya
kembalikan.
Ibu Yonie : Nih ! (Menyerahkan kantong plastik yang dibawanya pada
penculik)
Iksan : Ini isinya duit kan ?!
Ibu Yonie : Ya iyalahdah tau nanya !
Iksan : Nggak bermodal banget sih! Pake koper kek ! Mana isinya
duit receh lagi ! (Sambil menggoyang goyangkan kantong
plastik itu).
Ibu Yonie : Eh! Emang beli koper nggak pake duit apa?! Lagian kan
yang penting isinya duit!
Iksan : Huh, ya udah deh nggak apa apa. (Membuka kantong
plastik itu) Hmmniat banget nih ibu ibu ngasih gue
duit(Bicara dalam hati).
Ibu Yonie : Ya iyalahsecara gitu lohorang kaya(Bicara dalam
hati).
Iksan : Nih! Anak ibu saya kembalikan! (Sambil mendorong
Dinda, anak Ibu Yonie ke arah Ibu Yonie).
Dinda : Mama! (Sambil memeluk Ibu Yonie).
Ibu Yonie : Ya ampun Dinda ! Mama khawatir banget sama kamu
sayang ! Eh, ini dibuka dulu ya. (Sambil membuka plastik
yang menutupi kepala Dinda) Ha! Lho kokanak saya jadi
jelek kayak gini sih, ini bukan anak saya !
Iksan : Lho ?! Jadi ini bukan anak ibu ?
Ibu Yonie : Yakayaknya sih dia emang anak saya, tapi dulu dia itu
cantik. Nggak kayak gini! Ya udah deh, dia saya ikhlasin
aja buat kamu! (Sambil mendorong Dinda ke arah
penculik).
Iksan : Ogah ah! Anggap saja anak ini adalah kenang kenangan
dari saya untuk ibu dan uang ini sebagai kenang kenangan
dari ibu untuk saya. (Sambil mendorong Dian ke arah Ibu
Yonie)

(Tiba tiba saja polisi muncul dengan mendobrak pintu)

Polisi I.II(Icut,Suri) : Angkat tangan! (Sambil menodongkan pisang).
Polisi III(Romie) : Eh ! Itu(Sambil menunjuk ke arah pisang itu).
Polisi I(Icut) : Oh iya, maaf!
Polisi II.III(Suri,Romie) : Angkat tangan!
Iksan : Iya, dari tadi juga dah angkat tangan kok!
Polisi I(Icut) : Kalian berdua ditangkap!
Ibu Yonie : Lho ! Kok saya juga ditangkap sih?! Kan yang nyulik anak
saya itu dia! (Sambil menunjuk si penculik) Saya ini kan
ibunya ! (Sambil menunjuk Dinda)
Polisi II(Suri) : Dia ditangkap karena menculik anak ibu dan ibu
ditangkap karena menolak anak ibu sendiri.
Ibu Yonie : Apa?! Tapi kan
Polisi I(Icut) : Sudah! Menjelaskannya nanti saja di Kantor Polisi!
Akhirnya polisi membawa Ibu Yonie dan si penculik ke Kantor Polisi. Sementara
itu, Dinda dipulangkan ke rumahnya.

Pesan moral dari cerita ini adalah : Jangan pernah menyia-nyiakan sesuatu atau
orang yang selama ini kita miliki.

Pesan morini adalah:

Selesai ^^

Anda mungkin juga menyukai