Anda di halaman 1dari 13

Goal Programming

Laporan Praktikum ke 4
Disusun untuk memenuhi Laporan Praktikum Riset Operasi





Oleh :
Ivan Prima Harlis
125090501111017










Assistan :
Dessy PurnamaSari 115090501111010
Fitri Nor Maulidya 115090501111006





LABORATORIUM STATISTIKA
PROGRAM STUDI STATISTIKA
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014










































BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Pendahuluan
Goal Programming merupakan pengembangan dari Linier
Programming. Perbedaan yang mencolok antara Linier Programming
dengan Goal Programming adalah pada struktur dan penggunaan fungsi
tujuan. Dalam Linier Programming tujuan yang ingin dicapai hanya satu,
sedangkan pada Goal Programming tujuan yang ingin dicapai tidak hanya
satu (lebih besar 1). Hal ini bisa dilakukan dengan cara mengekspresikan
tujuan itu ke dalam bentuk kendala(goal constraint), memasukkan variabel
simpangan (deviation variable) dalam kendala tersebut.
Dalam Linier Programming tujuan yang dimiliki bisa berupa
maksimasi atau minimasi. Sedangkan Goal Programming tujuannya adalah
meminimumkan penyimpangan-penyimpangan daru tujuan-tujuan tertentu.
Dikarenakan penyimpangan dari tujuan-tujuan yang diminimumkan,
sebuah model Goal Programming dapat digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan yang memiliki tujuan yang berbeda. Dalam pembahasan kali
ini penulis akan menyelesaikan permasalahan Goal Programming dengan
menggunakan software QM for Windows.

1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari laporan ini adalah :
1. Memodelkan Goal Programming kedalam bentuk Linier
Programming.
2. Membahas Goal Programming dan penyelesaian
menggunakan software QM for Windows
























































BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Goal Programming
Goal programming adalah metode yang memerlukan informasi
ordinal dan cardinal untuk multiple objective decision making. Dalam goal
programming variabel deviasi (goal) dengan penetapan prioritas dan
pembobotan diminimalkan sebagai pengganti optimalisasi kriteria objektif
secara langsung seperti pada linier programming (Tabucanon, 1988).
Pendekatan dasar dari goal programming (Lieberman et.al,1990) adalah
untuk menetapkan suatu tujuan yang dinyatakan dengan angka tertentu
untuk setiap tujuan, merumuskan suatu fungsi tujuan untuk setiap tujuan,
dan kemudian mencari penyelesaian yang menimimumkan jumlah dari
penyimpangan-penyimpangan dari fungsi-fungsi tujuan terhadap tujuan
masing-masing.
Konsep dasar dari goal programming adalah untuk mengubah
objektif dari masalah menjadi goal dengan menghubungkan level aspirasi
atau target untuk setiap objektif. Dengan demikian fokus dari goal
programming adalah meminimalkan deviasi (Papandreou dan Shang,
2008).
Bentuk umum dari goal programming adalah seperti dibawah ini :
Cari X = (x1, x2,,xj)
Minimize: a = {g1 (n,p),, gk (n,p)}
Dengan :
fi (x) + ni pi = ti
X, ni, pi 0
Untuk i = 1,2,...,m
Dimana :
xj = variabel keputusan ke-j
a = fungsi pencapaian (achievement function) untuk tiap level
prioritas
gk(n,p) = fungsi kumpulan variabel deviasi dengan objektif atau
kendala pada level prioritas ke k
k = total jumlah level prioritas pada model
ti = nilai right-hand side untuk goal
Linear programming dengan fungsi tunggal dikembangkan lebih
lanjut oleh Ignizio (Ignizio,1985)
dalam Papandreou dan Shang (Papandreou dan Shang, 2008) dengan
menambahkan variabel baru yaitu variabel deviasi negatif (ni) dan variabel
deviasi positif (pi) pada kendala model linear programming.
Formulasi Goal Programming
Bentuk umum goal Formulasi GP Variabel deviasi yang Diminimalkan
Sumber : (Ignizio,1985 dalam Papandreou dan Shang ,2008)
Prosedur untuk mencapai objektif mendapatkan solusi yang memuaskan,
maka untuk fi (x) ti adalah meminimasi variabel deviasi positif (minimasi
pi), untuk fi (x) ti adalah meminimasi variabel deviasi negatif (minimasi
ni), untuk fi (x) = ti adalah meminimasi keduanya (minimasi pi + ni).
Konsep goal programming menjadi alternatif yang penting dan
dipertimbangkan dalam teori dan praktek pengambilan keputusan dan
perencanaan. Menurut Ciptomulyono (Ciptomulyono, 1996) model ini
memiliki perbedaan dengan model pendekatan objektif tunggal (linier
programming) dalam hal:
(1) Konseptualisasi fungsi objektif sebagai goal,
(2) Penetapan prioritas dan pembobotan setiap goal dalam
pencapaian objektif keputusan,
(3) Penambahan variabel deviasi yang mengukur pencapaian
tingkat aspirasi goal yang telah ditetapkan,
(4) Perlakuan terhadap fungsi kendala dalam model tidak
selaludipandang sebagai sistem kendala yang strict.



















BAB III
METODOLOGI

3.1. Membuka aplikasi QM for Windows
Untuk membuka aplikasi QM yaitu dengan mendouble klik :
atau klik kanan - Open . Setelah QM terbuka klik : Setelah QM
terbuka klik : Module Goal Programming .Kemudian Klik File New
maka akan muncul gambar seperti di bawah ini

Number of Goal Constrain : Diisi sesuai dengan banyaknya
tujuan
Number of Variables : Diisi sesuai banyaknya variabel
Row names : Dipilih secara bebas
Setelah semua kolom terisi kemudian klik OK kemudian akan
muncul kotak dialog seperti dibawah ini :

Isi semua kolom sesuai dengan tujuan soal dengan ketentuan :
1. Isi angka 1 pada Wt(d+) jika persamaan pada tujuan tersebut
2. Isi angka 1 pada Wt(d-) jika persamaan pada tujuan tersebut
3. Pada kolom Prty(d+) adalah prioritas atau tujuan.
Dalam permasalahan kali ini isi sesuai dengan kotak dialog di bawah
ini :

Setelah itu klik Solve maka akan muncul hasil seperti
dibawah ini :


































BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Soal
Perusahaan Seiga Tangguh Maju Jaya (STMJ) Electronics harus
menentukna berapa banyak TV warna dan VCR yang harus distok.Biaya
untuk membeli TV warna adalah Rp 3.700.000,00 dan sebuah VCR adalah
Rp. 2.700.000,00. Sebuah TV warna memerlukan ruang penyimpanan
seluas 3.5 m
2
dan VCR memerlukan 2m
2
. Penjualan TV warna memberikan
keuntungan sebesar Rp. 1.300.000,00 dan penjualan VCR memberikan
keuntungan sebesar Rp 750.000,00. STMJ Electronics telah menentukan
tujuan-tujuan berikut :
Tujuan 1 : Jumlah uang maksimum yang dapat dibelanjakan
untuk membeli TV warna dan VCR adalah Rp
400.000.000,00.
Tujuan 2 : Keuntungan minimum yang harus diperoleh dari
penjualan TV warna dan VCR adalah Rp
190.000.000,00
Tujuan 3 : Luas ruangan maksimum yang dapat digunakan untuk
menyimpan TV warna dan VCR adalah 600 m
2
.

4.2 Formula untuk permasalahan Goal Programming
Berikut adalah fungsi objektif untuk masing-masing tujuan/goal
yang harus di capai STMJ Electronics.

(Uang Belanja)

(Keuntungan)

(Luas Ruangan)


Berikut ini adalah formula untuk permasalahan Goal Programming
dari STMJ Electronics :

(Fungsi objektif adalah memimumkan


penalty)






4.3 Hasil Solve software QM for Windows


Interprestasi :
Dari hasil output diatas diperoleh solusi untuk permasalahan
Goal Programming yaitu dengan membeli TV warna sebanyak 108
unit dan membeli VCR sebanyak 0.
Dan dari tabel Priority analysis didapatkan :
Priority 1 = 0
Priority 2 = 49.459.459,4595
Priority 3 = 0
Sehingga prioritas 1 dan 3 terpenuhi sedangkan prioritas 2 tidak
terpenuhi , karena masih belum mencapai target yaitu 190.000.000.

4.4












BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Dari hasil praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa STMJ
Electronics untuk memenuhi tujuannya mendapatkan solusi dari semua
tujuan yang ada maka STMJ Electronics harus membeli TV warna
sebanyak 108 unit dan VCR sebanyak 0 unit atau tidak membeli VCR.

5.2. Saran
Dalam penginputan data kedalam software QM for Windows
haruslah teliti dikarenakan apabila terdapat kesalahan dalam penginputan
data maka hasilnya akan berbeda dengan cara manual.







































































DAFTAR PUSTAKA

1. Annonymous.Goal Programming.http://digilib.its.ac.id/public/ITS-
paper-24046-1208100001-Presentation.pdf
Diakses pada tanggal 4 mei 2014 pukul 19:15 WIB

2. Arika.2011.PENENTUAN ALOKASI ORDER DENGAN
PENDEKATAN GOAL PROGRAMMING.
http://paparisa.unpatti.ac.id/paperrepo/ppr_iteminfo_lnk.php?id=230
Diakses pada tanggal 4 mei 2014 pukul 19:20 WIB.

Anda mungkin juga menyukai