PRESENTASI KASUS DAN JURNAL PADA PASIEN DENGAN ASUHAN
KEPERAWATAN BAYI PREMATUR
DI RUANG BAYI RS. SITI KHODIJAH SEPANJANG
Oleh : kelompok 6
Oleh : kelompok 6 ABDUL FATAH M ANWAR AMRULLAH DWI ERMA SANTI ERLINA AMRIYANI MUFARROHAH MUSWIDA MAIMPO YESSI MEISITA
PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA 2014 BAB III PEMBAHASAN KASUS
A. Pengkajian Tanggal masuk RS : 27 juli 2014 Tanggal pengkajian : 5 agustus 2014 / 15.30 wib Nomor register : 464259 Diagnosa medis : BBLR / apneu of prematurity 1. Identitas klien a. Nama : By. R b. Tanggal lahir / Jam : 27 juli 2014 c. Jenis kelamin : laki laki 2. Identitas Ibu a. Nama : Ny, I b. Umur : 33 Thn c. Pendidikan : SMK d. Pekerjaan : ibu rumah tangga e. Agama : Islam f. Suku bangsa : Jawa / Indonesia g. Alamat : klopo sepuluh rt 16 / rw 4 3. Identitas Ayah a. Nama : Tn. S b. Umur : 41 Thn c. Pendidikan : SMA d. Pekerjaan :swasta e. Agama : Islam f. Suku bangsa : Jawa / Indonesia g. Alamat : klopo sepuluh rt 16 / rw 4
4. Riwayat kelahiran yang lalu Kelahiran kedua, bayi lahir spontan dengan AS 6-7, lahir tanggal 27 juli 2014 5. Status Gravida ibu a. Gravida : II, Partus : II, Abortus : 0 b. Usia kehamilan : 28-29 minggu c. Pemeriksaan antenatal : Teratur, oleh dokter , Sp. Og, d. Komplikasi antenatal : - 6. Riwayat persalinan a. Persalinan normal/spontan b. Persalinan di Rumah Sakit Siti khodijah c. Ditolong oleh dokter A, Sp.Og d. Kompliksai persalinan : - e. Kondisi ketuban : jernih 7. Keadaan saat bayi lahir : a. Kelahiran : kedua b. Lahir Tanggal : 27 Juli 2014 c. Usia Kehamilan : 28-29 Minggu d. Plasenta : tdk terkaji e. Tali Pusat : tdk terkaji f. Pengeluaran : - Mekonium : Tidak ada - Air kemih : Tidak ada b. Nilai Apgar Skor : 6 / 7 Tanda Menit (1) Menit (5) Nafas Jantung Warna kulit Tonus otot Refleks 1 2 1 2 - 1 2 1 2 1 Jumlah 6 7 8. Tindakan resusitasi a. Pengisapan lendir dari mulut dan hidung b. Dihangatkan dalam Infant warmer 9. Keluhan utama bayi a. Data saat dikaji: Megap-megap saat bernapas, Refleks isap negatif, Refleks menelan negative, apneu b. Riwayat keluhan utama: Berat badan lahir rendah: 1000 gram. 10. Pemeriksaan Fisik a. KU : jelek b. Berat badan saat dikaji : 1000 grm c. Panjang badan : 34 cm d. Suhu badan : 36,5 O C Terpasang CPAP dengan mode biphasic + apneu e. Kepala Inspeksi : Bentuk kepala bulat, kaput succedanium tidak ada, ubun ubun cembung, sutura sagitalis teraba, rambut hitam tipis, lingkar kepala : 26 cm, tampak lanugo diarea dahi dan muka, terpasang topi CPAP
f. Muka Inspeksi : Bentuk ovale, simetris kanan kiri, muka pucat, tidak ada oedema, tampak lanugo dimuka, terpasang masker CPAP g. Mata Inspeksi : Bentuk simetris kanan kiri, sklera tidak ikterik, tidak ada sekret, palpebrae tidak oedema, konjungtiva tidak anemis. h. Hidung Inspeksi : Simetris kanan kiri, ada sekret, pernapasan cuping hidung ada, terpasang O2 CPAP dengan mode bhipasic + apneu i. Telinga Inspeksi : Lubang telinga ada + / +, tidak ada sekret, daun telinga ada, tidak terdapat kelainan, daun telinga bila ditekan lambat kembali j. Mulut Inspeksi : Tampak simetris kanan kiri, palatum tidak ada kelainan, gigi belum tumbuh, bibir kering dan pucat/sianosis, reflek isap negatif, refleks menelan negatif, rooting refleks tdk ada, terpasang OGT tiap 3 hari diganti, pemasangan tanggal 5 agustus 2014, mulut tampak hipersaliva. k. Leher Inspeksi : Pergerakan lemah, kelenjar tyroid tidak membesar, teraba vena jugularis
l. Thorax dan Pernafasan Inspeksi : Simetris kanan kiri, papila mamae belum terbentuk, sifat pernafasan dada, frekwensi pernafasan 68 kali / mnt, lingkar dada 23 cm, ada retraksi intercostae, Auskultasi : bunyi nafas terdengar ronkhi.
m. Jantung Auskultasi : Frekuensi bunyi jantung 148 x / mnt. n. Abdomen Inspeksi : Bentuk datar, tidak ada benjolan, tali pusat hitam dan kering, lingkar perut 25 cm, tali pusat tidak berbau Auskultasi : Bising usus positif. Perkusi : Perut tidak kembung. o. Punggung Inspeksi : Bentuk simetris, Fleksibilitas tulang punggung positif, tidak ada spina bifida p. Genitalia dan anus Inspeksi : Jenis kelamin laki - laki, penis dan scrotum terbentuk normal, testis belum turun, rogae belum terbentuk sempurna,BAK baik produksi dlm 24 jam 90 cc, anus tampak bersih, lubang anus positif, BAB positif. q. Ekstremitas atas Inspeksi : Simetris kanan kiri, lingkar lengan atas : 6 cm, jari jari tangan lengkap, refleks moro negatif, refleks menggengam negatif, akral hangat, pergerakan pasif.
r. Ekstremitas bawah Inspeksi : Simetris kanan kiri, jari jari kaki lengkap, akral hangat, refleks babinski negatif, lingkar paha atas 8 cm. 11. Nutrisi : : 12 x 8 cc 12.Eliminasi a. BAB : Kurang lebih 2 kali / hari, konsistensi lembek, warna kuning, bau khas(6 cc) b.. BAK : Lebih dari 6 kali setiap kencing popok basah (90 cc) 13. Data psikologis orang tua : orang tua klien mengatakan bagaimana keadaan bayi saya, kapan bayi saya bisa pulang, apakah bayi saya nafasnya spontan normal , apakah berat badannya sudah naik, cemas memikirkan bayinya, takut terjadi sesuatu pada bayinya. 14. Data Sosial : Orang tua klien sering menjenguk bayinya, sering memberi ASI bayinya, interaksi dengan perawat baik. 15. Data Spiritual : Orang tua klien beragama Islam, sering berdoa sering berdoa bersama keluarga demi kesembuhan bayinya. 16. Pengobatan : - Pertahankan Suhu Badan 36,5 37,5 o C - Pemberian ASI/sonde PROGRAM TERAPI Tanggal 5-8-2014 - Aminofusin 15 cc/24 jam - Inj. Bactesyn stop - O2 k/p - Theopyillin 2x2 mg - Inf. D10 0,18 % + Ca 60 cc/24 jam - Vit E 1x1/5 tab - Apyalis 1x0,3 cc
Tanggal 6-8-2014 - Inf D10 0, 18% +Ca 50 cc/24 jam - Inj. Cefotaxime 2x50 mg - Lain2 tetap Tanggal 7-8-2014 - Inj cefotaxime stop ganti ceftazidime 2x50 mg - Aminofusin 20 cc/24 jam - Puasa total - Theopyllin stop - Jika GDA > 250 bolus insulin 0,05 ui / syringe pump 30 menit - Lanjut 0,01 ui maintenance - Tranfusi PRC 20 cc / 4 jam ( mengurangi jumlah infuse)
PEMERIKSAAN PENUNJANG (DIAGNOSTIK TEST) 1. Laboratorium : Tanggal 27-7-2014 - GDA= 18 mg/L. - Leukosit= 9,72 x 10 9 /L. - Hb= 19,5 gr/DL. - Pcv = 55,3 - Thr = 215.000 Tanggal 30-7-2014 - Hb ; 18 - Pcv : 48,5 - Lecosit ; 7640 - Thr : 157.000 Tanggal 2-8-2014 - Gda : 337 - Hb : 17,4 - Pcv : 47,9 - Lecosit : 7880 - Thr : 145.000 Tanggal 5-8-2014 - Bill D : 0,41 - Bill T : 7,44 - IT ratio : 0,13 - Hb : 17,7 - Pcv : 48,5 - Lecosit ; 24.000 - Thr : 56.000 Tanggal 7-8-2014 - Gda : High (> 600) - Hb : 14,5 - Pcv : 39,7 - Lecosit : 6260 - Thr : 3000
No Data Masalah Etiologi 1. 5/8 Ds: - Do: Klien tampak: Ku jelek Pernapasan 58x/menit Suhu badan 36,5 o C Bibir kering dan pucat Kulit pucat CRT > 2 dtk Akral hangat Terpasang monitor : HR : 148x/mnt SaO2 : 98 % Retraksi intercostae Hasil echo normal Periode apneu < 20 dtk Terpasang CPAP O2 mode bhipasic + apneu Mulut hipersaliva
Gangguan gawat nafas / Distress pernapasan BBLR Ketidak matangan organ paru Penurunan produksi surfactan Penurunan Perfusi O2 ke jaringan Cyanosis Penurunan PO2 darah Peningkatan PCO2
Gangguan pertukaran gas Asidosis respiratorik Oedem paru
2. 5/8 Ds: Ibu klien mengatakan; Berat badan lahir bayi rendah: 1000 gram Do DO: Klien tampak:
Berat badan lahir 1000g Panjang bayi : 34 cm Lingkar kepala : 26 cm Lingkar dada : 23 cm Lingkar perut : 24 cm Lingkar lengan atas : 6 cm Lingkar paha atas : 8 cm Refleks menelan negatif Refleks hisap negative B : Hasil lab : Tanggal 5-8-2014 - Bill D : 0,41 - Bill T : 7,44 - IT ratio : 0,13 - Hb : 17,7 - Pcv : 48,5 - Lecosit ; 24.000 - Thr : 56.000 Tanggal 7-8-2014 - Gda : High (> Resiko Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh BBLR
Fungsi pengaturan pencernaan belum sempurna
Absorpsi makanan lemah
Aktivasi otot pencernaan menurun
Merangsang produksi HCL
Retensi susu / cairan keruh
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 600) - Hb : 14,5 - Pcv : 39,7 - Lecosit : 6260 - Thr : 3000 C: Ku jelek Terpasang CPAP mode bhipasic + apneu Bayi tampak dirawat di dalam infant warmer D: Input : 155 cc Output ; 140 cc Minum ASI / PASI lewat sonde 12 x 8 cc dengan retensi dalam 24 jam 4 cc apyalis 1 x 0,3 cc
3 6/8
Ds : orang tua klien mengatakan a. bagaimana keadaan bayi saya b. kapan bayi saya bisa dibawah pulang c. Apakah berat badannya sudah naik d. sering bertanya kenapa bayinya masih dipasang infus. Do : orang tua tampak cemas dengan kondisi bayinya. Do DO : a. sering menjenguk bayinya. b. Sering berdoa bersama keluarga demi kesembuhan bayinya. c. Sering menanyakan keadaan bayinya.
Kecemasan
BBLR
Penurunan status kesehatan
Ketidaktahuan tentang penyakit anaknya.
Kecemasan
4 6/8
DS : - DO : Ku jelek Sh : 36,5 Bayi terpasang OGT Bayi terpasang infuse D10 0,18 % Terpasang CPAP mode bhipasic + apneu
Hasil lab : Tanggal 5-8-2014 - Bill D : 0,41 - Bill T : 7,44 - IT ratio : 0,13 - Hb : 17,7 - Pcv : 48,5 - Lecosit ; 24.000 - Thr : 56.000 Tanggal 7-8-2014 - Gda : High (> 600) - Hb : 14,5 - Pcv : 39,7 - Lecosit : 6260 - Thr : 3000
Resiko tinggi infeksi
BBLR Penurunan Perfusi O2 ke jaringan Cyanosis Penurunan PO2 darah Peningkatan PCO2
Gangguan pertukaran gas
HB CO2 turun Anemia Penurunan daya tahan tubuh Resiko infeksi Penurunan glikogen jantung Penurunan sel otot jantung HR turun - Bradikardi
D. Diagnosa Keperawatan 1. Gawat pernafasan berhubungan dengan ketidakmatangan paru karena kurang produksi surfactan Tujuan : Menjaga dan memaksimalkan fungsi paru Intervensi 1. Kumpulkan data yang berkaitan dengan kegawatan nafas Rasional : Riwayat ibu atas penggunaan obat atau kondisi tidak normal selama kehamilan dan proses persalinan 2. Waspada episode apnea yang berlangsung lebih dari 20 detik Rasional : deteksi dini dalam menentukan tindakan selanjutnya 3. Memberi bantuan pernafasan seperti oksigen Rasional : membantu mencukupi supplai oksigen 4. Pantau kajian gas darah untuk mengetahui asidosis pernafasan metabolik Rasional : deteksi dini untuk mencegah hipoksia 5. Persiapkan dalam pemberian terapi farmakologis,sperti teofilin IV Rasional :theopyllin dapat membantu memksimalkan fungsi paru
2. Resiko Nutisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan reflek menelan lemah akibat
prematuritas
Tujuan : Meningkatkan dan menjaga asupan kalori dan statusnya gizi bayi Intervensi : 1. Awasi reflek menghisap bayi dan kemampuan menelan Rasional : kemampuan menghisap dan menelan yang lemah dapat menyebabkan kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi 2. Awasi dan hitung kebutuhan kalori bayi Rasional : mengetahui kebutuhan kalori yang dibutuhkan bayi. 3. Kebutuhan ASI 60/kg BB/24 jam dengan kenaikan 30 cc/hari,di pertahankan pada hari ke-7 sampai 1 bulan Rasional : ASI mengandung zat gizi yang diperlukan tubuh 4. Timbang bayi setiap hari,bandingkan berat badan dengan asupan kalori yang diberikan. Rasional : mengetahui perkembangan dan kemungkinan terjadinya penurunan BB yang pathologis
3. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan peningkatan kerentanan bayi
terhadap sistem imun yang belum matang Tujuan : tidak terjadi infeksi Intervensi : 1. Kaji adanya fluktuasi suhu tubuh,letargi,apnea,malas minum,gelisah dan ikterus Rasional : suhu tubuh meningkat dan nadi cepat mmerupakn awal terjadinya infeksi 2. Kaji riwayat ibu,kondisi bayi selama kehamilan,dan epidemi infeksi diruang perawatan Rasional : mengetahui adanya riwayat infeksi selama kehamilan 3. Ambil sampel darah Rasional : untuk sampel pemerisaan eritrosit,leukosit, , diferensiasi,imunoglobulin 4. Pantau ulang hasil peneletian eritrosit,luekosit, diferensiasi,imunoglobulin Rasional : mengetahui terjadinya infeksi 5. Upayakan pencegahan infeksi dari lingkungan:cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi Rasional : mencegah berpindahnya mikroorganisme dari jari tangan ketubuh bayi
ASUHAN KEPERAWATAN
No/ Tgl DIAGNOSA RENCANA INTERVENSI RASIONAL Jam IMPLEMENTA SI EVALUASI 1.
5/8/ 201 4 Gawat pernafasan berhubungan dengan ketidakmatang an paru karena kurang produksi surfactan Tujuan : Menjaga dan memaksimalk an fungsi paru setelah dilakukan askep 3x24 jam 1. Kumpulkan data yang berkaitan dengan kegawatan nafas
2. Waspada episode apnea yang berlangsung lebih dari 20 detik 3. Memberi bantuan pernafasan seperti oksigen 4. Pantau kajian gas darah untuk 1. Riwayat ibu atas penggunaan obat atau kondisi tidak normal selama kehamilan dan proses persalinan 2. deteksi dini dalam menentukan tindakan selanjutnya 3. membantu mencukupi supplai oksigen 4. deteksi dini untuk mencegah hipoksia
15.0 0
16.0 0
18.0 0 5 agustus 2014 - Mengatur suhu in- kubator. - Mengukur suhu tu-buh klien= 36,4 o C. - Memantau suhu lingkungan. - Menghindari kan bayi dari sumber dingin Tgl 7-8-14 S: tidak dikaji. O: -Klien tetap ha-ngat, suhu= 36,7 o C. -Akral hangat. HR 164 x/mnt SaO2 100% Periode apneu , 20 dtk Rr ; 45xmnt Terpasang O2 CPAP KH : Sao2 :100 % TTV dbn Kulit lembab Tidak cyanosis Perfusi HKM Ku membaiknafas spontan tanpa bantuan alat
mengetahui asidosis pernafasan metabolik 5. Persiapkan dalam pemberian terapi farmakologis,spert i teofilin IV
5. theopyllin dapat membantu memksimalkan fungsi paru
dengan me- makaikan pakaian/ popok yang kering. - Memasang O2 PEEP 8 lpm dengan tekanan 5 - Memberikan ma-kan melalui sonde susu 8 cc tiap 2 jam. - Mengkaji kebutu-han nutrisi klien.
A: Masalah belum teratasi. P: Teruskan ren-cana intervensi. 2.
5/8/ 201 4 Nutisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan reflek menelan negatif akibat prematuritas
Tujuan : Meningkatkan dan menjaga asupan kalori dan statusnya gizi bayi setelah dilakukan askep 2 minggu
Kriteria Hasil: - Bayi 1. Awasi reflek menghisap bayi dan kemampuan menelan
2. Awasi dan hitung kebutuhan kalori bayi
3. Kebutuhan ASI 60/kg BB/24 jam dengan kenaikan 30 cc/hari,di pertahankan pada hari ke-7 sampai 1 bulan
4. Timbang bayi 1. kemampuan menghisap dan menelan yang lemah dapat menyebabkan kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi 2. mengetahui kebutuhan kalori yang dibutuhkan bayi. 3. ASI mengandung zat gizi yang diperlukan tubuh
4. mengetahui
15.0 0
16.0 0
18.0 0
6 Agustus 2014: - Mengganti popok/ pakaian bayi bila basah. - Memberikan masa-se pada daerah yang tertekan. - Menimbang BB (1000 gr). - Mengkaji TTV: Suhu= 36,7 o C, HR= 144x/mnt, RR= 36x/ mnt. Mengganti O2 PEEP S: tidak dikaji. O:- PASI diberikan personde 12x8cc -Reflek menghi-sih negative Balance cairan : Input = 155 cc Output = 140 cc Excess =15 cc GDA= High A: Masalah belum teratasi seluruh-nya. P: Rencana inter-vensi tetap dite-ruskan. meneri-ma nutrisi de- ngan adekuat. - Bayi dapat ma-kan tanpa ban- tuan sonde. - Reflek mengi-sap bayi terus meningkat se-hingga dapat di berikan per oral.
setiap hari,bandingkan berat badan dengan asupan kalori yang diberikan.
perkembangan dan kemungkinan terjadinya penurunan BB yang pathologis
dengan CPAP Pasien dipuasakan Observasi periode apneu bila > 20 detik
3.
6/8/ 201 4 Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan peningkatan kerentanan bayi terhadap sistem imun yang belum matang Tujuan : tidak terjadi infeksi dalam waktu 2 minggu
1. Kaji adanya fluktuasi suhu tubuh,letargi,apne a,malas minum,gelisah dan ikterus 2. Kaji riwayat ibu,kondisi bayi selama kehamilan,dan epidemi infeksi diruang perawatan 3. Ambil sampel darah
4. Pantau ulang hasil peneletian eritrosit,luekosit, 1. suhu tubuh meningkat dan nadi cepat merupakan awal terjadinya infeksi
2. mengetahui adanya riwayat infeksi selama kehamilan
3. untuk sampel pemerisaan eritrosit,leukosit, , diferensiasi,imuno globulin 4. mengetahui terjadinya infeksi
15.0 0
16.0 0
18.0 0
7 agustus 2014 - Mengukur suhu tu-buh klien & suhu lingkungan. - Mengkaji status in-fant, apakah terda- pat stress terhadap dingin. - Mengganti popok/ pakaian bayi yang basah. - Menghitung kebutu-han cairan bagi kli-en. - Mengukur S: tidak dikaji. O: -ku jelek Sh : 36.4 C Hasil lab : - Hb : 17,7 - Pcv : 48,5 - Lecosit ; 24.000 - Thr : 56.000
. A: Masalah teratasi sebagian. P: Rencana inter-vensi tetap di teruskan. diferensiasi,imuno globulin 5. Upayakan pencegahan infeksi dari lingkungan:cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi
5. mencegah berpindahnya mikroorganisme dari jari tangan ketubuh bayi