Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN

PREEKLAMSIA
A. KONSEP DASAR
1. DEFINISI
Preeklampsia adalah sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil,
bersalin dan nifas yang terdiri dari hipertensi, edema dan protein uria tetapi tidak
menjukkan tanda-tanda kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya, sedangkan
gejalanya biasanya muncul setelah kehamilan berumur 28 minggu atau lebih
( Rustam uctar, !""8 #$ %idak berbeda dengan definisi Rustam, anuaba
( !""8# mendefinisikan bahwa preeklampsia (toksemia gravidarum# adalah
tekanan darah tinggi yang disertai dengan proteinuria (protein dalam air kemih#
atau edema (penimbunan cairan#, yang terjadi pada kehamilan 2& minggu sampai
akhir minggu pertama setelah persalinan$ 'elain itu, ansjoer ( 2&&& #
mendefinisikan bahwa preeklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai
proteinuria dan edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 2& minggu atau
segera setelah persalinan$ (ansjoer, 2&&&#$ enurut kamus saku kedokteran
(orland, Preeklampsia adalah toksemia pada kehamilan lanjut yang ditandai oleh
hipertensi, edema, dan proteinuria$
)erdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
preeklampsia ( toksemia gravidarum # adalah sekumpulan gejala yang timbul
ada wanita hamil, bersalin dan nifas yang terdiri dari hipertensi, edema dan
poteinuria yang muncul pada kehamilan 2& minggu sampai akhir minggu pertama
setelah persalinan$
2. ETIOLOGI / FAKTOR PENYEBAB
Penyebab preeklampsia sampai sekarang belum diketahui$ %etapi ada teori
yang dapat menjelaskan tentang penyebab preeklamsia, yaitu *
a$ )ertambahnya frekuensi pada primigraviditas, kehamilan ganda, hidramnion,
dan mola hidatidosa$
b$ )ertambahnya frekuensi yang makin tuanya kehamilan$
1
c$ (apat terjadinya perbaikan keadaan penderita dengan kematian janin dalam
uterus$
d$ %imbulnya hipertensi, edema, proteinuria, kejang dan koma$
)eberapa teori yang mengatakan bahwa perkiraan etiologi dari kelainan
tersebut sehingga kelainan ini sering dikenal sebagai the diseases of theory$
+dapun teori-teori tersebut antara lain *
a$ Peran Prostasiklin dan %romboksan $
b$ Peran faktor imunologis$
c$ )eberapa studi juga mendapatkan adanya aktivasi system komplemen pada pre-
eklampsi,eklampsia$
d$ Peran faktor genetik ,familial
e$ %erdapatnya kecenderungan meningkatnya frekuensi preeklampsi, eklampsi
pada anak-anak dari ibu yang menderita preeklampsi,eklampsi$
f$ -ecenderungan meningkatnya frekuensi pre-eklampsi,eklampspia dan anak
dan cucu ibu hamil dengan riwayat pre-eklampsi,eklampsia dan bukan pada
ipar mereka$
g$ Peran renin-angiotensin-aldosteron system (R++'#
3. KLASIFIKASI PREEKLAMSIA
Preeklampsia dibagi menjadi 2, yaitu preeklampsia ringan dan berat$
.fek Preeklampsia ringan Preeklampsia berat
Efek maternal:
%ekanan darah
Peningkatan ))
-enaikan %( sistolik pada
angka / 0& mm1g atau
lebih, kenaikan %d diastolic
pada angka / !2 mm1g atau
hasil pemeriksaan sebesar
!3&,"& mm1g dua kali
dengan jarak 4 jam$
Peningkatan )) 5 &,2
-g,minggu selama trimester
Peningkatan menjadi /
!4&,!!& mm1g pada dua
kali pemeriksaan dengan
jarak 4 jam pada ibu hamil
yang beristirahat di tempat
tidur
'ama seperti preeklampsia
2
Proteinuria
.dema
Refleks
1aluaran urin
6yeri kepala
7angguan penglihatan
8ritabilitas
6yeri ulu hati
-reatinin serum
%rombositopenia
Peningkatan +'%
1ematokrit
Efek pada janin:
Perfusi plasenta
Premature placental
aging
kedua dan ketiga atau
peningkatan )) yang tiba-
tiba sebesar 2 -g,minggu
kapan saja
0&& mg,9 dalam 23 jam atau
5 ! g,9 secara random
dengan memakai contoh urin
siang hari yang dikumpulkan
pada dua waktu dengan jarak
4 jam secara terpisah karena
penguranga protein dapat
bervariasi$
)eberapa pembengkakan di
mata, wajah, jari, bunyi
pulmoner tidak terdengar
1iperfleksi : 0,tidak ada
klomus di pergelangan kaki
-eluaran sama dengan
masukan, 0& ml,jam
'ementara
%idak ada
'ementara
%idak ada
6ormal
%idak ada
inimal
eningkat
enurun
%idak jelas
ringan
2-!& g,9 dalam jangka
waktu 23 jam atau / : 2
protein dengan dipstick
.dema umum,
pembengkakan yang dapat
dilihat pada mata, wajah,
jari, bunyi paru bisa
terdengar$
1iperfleksi +0, klonus
dipergelangan kaki$
;liguria*< 0&ml,jam atau
!2&ml,3 jam
)erat
-abur
)erat
+da
eningkat
+da
=elas
eningkat
Perfusi menurun, (==*
deselerasi lambat
Pada waktu lahir plasenta
terlihat lebih kecil daripada
3
plasenta yang normal
4. MANIFESTASI KLINIK
)iasanya tanda-tanda preeklampsia timbul dalam urutan *
a$ pertambahan berat badan yang berlebihan,
b$ diikuti edema,
c$ hipertensi,
d$ dan akhirnya proteinuria$
Pada preeklampsia ringan tidak ditemukan gejala > gejala subyektif$ Pada pre
eklampsia berat didapatkan sakit kepala di daerah prontal, diplopia, penglihatan
kabur, nyeri di daerah epigastrium, mual atau muntah$ 7ejala > gejala ini sering
ditemukan pada preeklampsia yang meningkat dan merupakan petunjuk bahwa
eklampsia akan timbul$
5. PATOFISIOLOGI
Pada preeklampsia terdapat penurunan aliran darah$ Perubahan ini
menyebabkan prostaglandin plasenta menurun dan mengakibatkan iskemia
uterus$ -eadaan iskemia pada uterus , merangsang pelepasan bahan tropoblastik
yaitu akibat hiperoksidase lemak dan pelepasan renin uterus$ )ahan tropoblastik
menyebabkan terjadinya endotheliosis menyebabkan pelepasan tromboplastin$
%romboplastin yang dilepaskan mengakibatkan pelepasan tomboksan dan
aktivasi , agregasi trombosit deposisi fibrin$ Pelepasan tromboksan akan
menyebabkan terjadinya vasospasme sedangkan aktivasi, agregasi trombosit
deposisi fibrin akan menyebabkan koagulasi intravaskular yang mengakibatkan
perfusi darah menurun dan konsumtif koagulapati$
-onsumtif koagulapati mengakibatkan trombosit dan faktor pembekuan darah
menurun dan menyebabkan gangguan faal hemostasis$ Renin uterus yang di
keluarkan akan mengalir bersama darah sampai organ hati dan bersama- sama
angiotensinogen menjadi angiotensi 8 dan selanjutnya menjadi angiotensin 88$
4
+ngiotensin 88 bersama tromboksan akan menyebabkan terjadinya vasospasme$
?asospasme menyebabkan lumen arteriol menyempit$ 9umen arteriol yang
menyempit menyebabkan lumen hanya dapat dilewati oleh satu sel darah merah$
%ekanan perifer akan meningkat agar oksigen mencukupi kebutuhab sehingga
menyebabkan terjadinya hipertensi$ 'elain menyebabkan vasospasme, angiotensin
88 akan merangsang glandula suprarenal untuk mengeluarkan aldosteron$
?asospasme bersama dengan koagulasi intravaskular akan menyebabkan
gangguan perfusi darah dan gangguan multi organ$
7angguan multiorgan terjadi pada organ- oragan tubuh diantaranya otak,
darah, paru- paru, hati, liver, renal dan plasenta$ Pada otak akan dapat
menyebabkan terjadinya edema serebri dan selanjutnya terjadi peningkatan
tekanan intrakranial$ %ekanan intrakranial yang meningkat menyebabkan
terjadinya gangguan perfusi serebral , nyeri dan terjadinya kejang sehingga
menimbulkan diagnosa keperawatan risiko cedera$ Pada darah akan terjadi
enditheliosis menyebabkan sel darah merah dan pembuluh darah pecah$ Pecahnya
pembuluh darah akan menyebabkan terjadinya pendarahan,sedangkan sel darah
merah yang pecah akan menyebabkan terjadinya anemia hemolitik$ Pada paru-
paru, 9+(.P akan meningkat menyebabkan terjadinya kongesti vena pulmonal,
perpindahan cairan sehingga akan mengakibatkan terjadinya oedema paru$
;edema paru akan menyebabkan terjadinya kerusakan pertukaran gas$ Pada hati,
vasokontriksi pembuluh darah menyebabkan akan menyebabkan gangguan
kontraktilitas miokard sehingga menyebabkan payah jantung dan memunculkan
diagnosa keperawatan penurunan curah jantung$ Pada ginjal, akibat pengaruh
aldosteron, terjadi peningkatan reabsorpsi natrium dan menyebabkan retensi
cairan dan dapat menyebabkan terjadinya edema sehingga dapat memunculkan
diagnosa keperawatan kelebihan volume cairan$ 'elin itu, vasospasme arteriol
pada ginjal akan meyebabkan penurunan 7@R dan permeabilitas terrhadap protein
akan meningkat$ Penurunan 7@R tidak diimbangi dengan peningkatan reabsorpsi
oleh tubulus sehingga menyebabkan diuresis menurun sehingga menyebabkan
terjadinya oligouri dan anuri$ ;ligouri atau anuri akan memunculkan diagnosa
keperawatan gangguan eliminasi urin$ Permeabilitas terhadap protein yang
meningkat akan menyebabkan banyak protein akan lolos dari filtrasi glomerulus
dan menyenabkan proteinuria$ Pada mata, akan terjadi spasmus arteriola
5
selanjutnya menyebabkan oedem diskus optikus dan retina$ -eadaan ini dapat
menyebabkan terjadinya diplopia dan memunculkan diagnosa keperawatan risiko
cedera$ Pada plasenta penurunan perfusi akan menyebabkan hipoksia,anoksia
sebagai pemicu timbulnya gangguan pertumbuhan plasenta sehinga dapat
berakibat terjadinya Intra Uterin Growth Retardation serta memunculkan
diagnosa keperawatan risiko gawat janin$
1ipertensi akan merangsang medula oblongata dan sistem saraf parasimpatis
akan meningkat$ Peningkatan saraf simpatis mempengaruhi traktus
gastrointestinal dan ekstrimitas$ Pada traktus gastrointestinal dapat menyebabkan
terjadinya hipoksia duodenal dan penumpukan ion 1 menyebabkan 1Al
meningkat sehingga dapat menyebabkan nyeri epigastrik$ 'elanjutnya akan terjadi
akumulasi gas yang meningkat, merangsang mual dan timbulnya muntah sehingga
muncul diagnosa keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh$ Pada ektrimitas dapat terjadi metabolisme anaerob menyebabkan +%P
diproduksi dalam jumlah yang sedikit yaitu 2 +%P dan pembentukan asam laktat$
%erbentuknya asam laktat dan sedikitnya +%P yang diproduksi akan
menimbulkan keadaan cepat lelah, lemah sehingga muncul diagnosa keperawatan
intoleransi aktivitas$ -eadaan hipertensi akan mengakibatkan seseorang kurang
terpajan informasi dan memunculkan diagnosa keperawatan kurang pengetahuan$
6. PEMERIKSAAN PENUNANG
a$ Pemeriksaan 9aboratorium
!# Pemeriksaan darah lengkap dengan hapusan darah
a# Penurunan hemoglobin ( nilai rujukan atau kadar normal hemoglobin
untuk wanita hamil adalah !2-!3 grB #
b# 1ematokrit meningkat ( nilai rujukan 0C > 30 volB #
c# %rombosit menurun ( nilai rujukan !2& > 32& ribu,mm0 #
2# Drinalisis (itemukan protein dalam urine$
0# Pemeriksaan @ungsi hati *
6
a# )ilirubin meningkat ( 6E < ! mg,dl #
b# 9(1 ( laktat dehidrogenase # meningkat
c# +spartat aminomtransferase ( +'% # 5 4& ul$
d# 'erum 7lutamat pirufat transaminase ( '7P% # meningkat ( 6E !2-32
u,ml #
e# 'erum glutamat oFaloacetic trasaminase ( '7;% # meningkat ( 6E
<0! u,l #
f# %otal protein serum menurun ( 6E 4,C-8,C g,dl #
3# %es kimia darah +sam urat meningkat ( 6E 2,3-2,C mg,dl #
b$ Radiologi
!# Dltrasonografi
(itemukan retardasi pertumbuhan janin intra uterus$ Pernafasan intrauterus
lambat, aktivitas janin lambat, dan volume cairan ketuban sedikit$
2# -ardiotografi
!. PEN"EGAHAN
a$ Pemeriksaan antenatal yang teratur dan bermutu secara teliti, mengenali tanda-
tanda sedini mungkin (preeklampsi ringan#, lalu diberikan pengobatan yang
cukup supaya penyakit tidak menjadi lebih berat$
b$ 1arus selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya preeklampsi kalau ada
faktor-faktor predisposisi$
c$ )erikan penerangan tentang manfaat istirahat dan tidur, ketenangan, serta
pentingnya mengatur diit rendah garam, lemak, serta karbohidrat dan tinggi
protein, juga menjaga kenaikan berat badan yang berlebihan$
#. PENATALAKSANAAN
7
%ujuan utama penanganan adalah *
- Dntuk mencegah terjadinya pre-eklamsi dan eklamsia
- 1endaknya janin lahir hidup
- %rauma pada janin seminimal mungkin$
a# Pre-eklamsi ringan
Pengobatan hanya bersifat simtomatis dan selain rawat inap, maka penderita dapat dirawat
jalan dengan skema periksa ulang yang lebih sering, misalnya 2 kali seminggu$ Penanganan
pada penderita rawat jalan atau rawat inap adalah dengan istirahat ditempat, diit rendah
garam, dan berikan obat-obatan seperti valium tablet 2 mg dosis 0 kali sehari atau
fenobarbital tablet 0& mg dengan dosis 0 kali ! sehari$ (iuretika dan obat antihipertensi tidak
dianjurkan, karena obat ini tidak begitu bermanfaat, bahkan bisa menutupi tanda dan gejala
pre-eklampsi berat$ )ila gejala masih menetap, penderita tetap dirawat inap$onitor keadaan
janin * kadar estriol urin, lakukan aminoskopi, dan ultrasografi, dan sebagainya$)ila keadaan
mengiGinkan, barulah dilakukan induksi partus pada usia kehamilan minggu 0C ke atas$
b# Pre-eklamsia berat
Pre-eklamsia berat pada kehamilan kurang dari 0C minggu
H =ika janin belum menunjukan tanda-tanda maturitas paru-paru dengan uji kocok dan rasio
9,', maka penanganannya adalah sebagai berikut *
- )erikan suntikan sulfas magnesikus dengan dosis 8 gr intramusuler kemudian disusul
dengan injeksi tambahan 3 gr intramuskuler setiap (selama tidak ada kontraindikasi#
- =ika ada perbaikan jalannya penyakit, pemberian sulfas magnesikus dapat diteruskan
lagi selama 23 jam sampai dicapai criteria pre-eklamsi ringan (kecuali ada kontraindikasi#
- 'elanjutnya ibu dirawat, diperiksa, dan keadaan janin dimonitor, serta berat badan
ditimbang seperti pada pre-eklamsi ringan, sambil mengawasi timbulnya lagi gejala
- =ika dengan terapi di atas tidak ada perbaikan, dilakukan terminasi kehamilan dengan
induksi partus atau tindakan lain tergantung keadaan
H =ika pada pemeriksaan telah dijumpai tanda-tanda kematangan paru janin, maka
penatalaksanaan kasus sama seperti pada kehamilan diatas 0C minggu
Pre-eklamsi berat pada kehamilan diatas 0C minggu
H Penderita dirawat inap
- 8stirahat mutlak dan ditempatkan dalam kamar isolasi
- )erikan diit rendah garam dan tinggi protein
8
- )erikan suntikan sulfas magnesikus 8 gr intramuskuler, 3 gr di bokong kanan dan 3 gr
di bokong kiri
- 'untikan dapat diulang dengan dosis 3 gr setiap 3 jam
- 'yarat pemberian g';3 adalah* refleF patella positifI dieresis !&& cc dalam 3 jam
terakhirI respirasi !4 kali per menit, dan harus tersedia antidotumnya yaitu kalsium glukonas
!&B dalam ampul !& cc
- 8nfus dekstrosa 2 B dan Ringer laktat
H )erikan obat anti hipertensi * injeksi katapres ! ampul i$m$ dan selanjutnya dapat diberikan
tablet katapres 0 kali J tablet atau 2 kali J tablet sehari
H (iuretika tidak diberikan, kecuali bila terdapat edema umum, edema paru dan kegagalan
jantung kongerstif$Dntuk itu dapat disuntikan ! ampul intravena 9asiF$
H 'egera setelah pemberian sulfas magnesikus kedua, dilakukan induksi partus dengan atau
tanpa amniotomi$Dntuk induksi dipakai oksitosin (pitosin atau sintosinon# !& satuan dalam
infuse tetes
H -ala 88 harus dipersingkat dengan ekstrasi vakum atau forceps, jadi ibu dilarang mengedan
H =angan diberikan methergin postpartum, kecuali bila terjadi perdarahan yang disebabkan
atonia uteri
H Pemberian sulfas magnesikus, kalau tidak ada kontraindikasi, kemudian diteruskan dengan
dosis 3 gr setiap 3 jam dalam 23 jam postpartum
H )ila ada indikasi obstetric dilakukan seksio sesarea$

1. D$%&
v T'(')* D$%&
encapai dan mempertahankan status giGi optimal
encapai dan mempertahankan tekanan darah normal
encegah dan mengurangi retensi garam atau air
encapai keseimbangan nitrogen
enjaga agar penambahan )) tdk melebih normal
engurangi atau mencegah timbulnya faktor resiko lain atau penyakit baru pada saat
kehamilan atau setelah melahirkan
v S+),)& D$%&
9
H .nergi dan semua Gat giGi cukup$ (alam keadaan berat makanan diberikan secara
berangsur, sesuai dengan kemampuan pasien menerima makanan $ Penambahan energi tidak
lebih dari 0&& -kal dari makanan atau diet sebelum hamil
H 7aram diberikan rendah sesuai dengan berat ringannya retensi garam atau air$
Penambahan )) diusahakan dibawah 0 kg,bulan atau dibawah ! -g,minggu$
H Protein tinggi (!J > 2 g,kg berat badan#
H 9emak sedang, sebagian lemak berupa lemak tdk jenuh tunggal dan lemak tdk jenuh
ganda$
H ?itamin cukupI vit A K )4 diberikan sedikit lbh tinggi
H ineral cukup terutama kalsium dan kalium
H )entuk makanan disesuaikan dg kemampuan pasien$
H Aairan diberikan 22&& ml sehari$ Pada keadaan oliguria, cairan dibatasi dan disesuaikan
dengan cairan yg keluar melalui urine, muntah, keringat dan pernafasan
v M)-). D$%& P,%%/0).12$)
H D$%& P,%%/0).12$) I
(iberikan kepada pasien dengan preeklampsia berat
akanan diberikan dalam bentuk cair, yg terdiri dari susu dan sari buah
=umlah cairan diberikan paling sedikit !2&& ml sehari per oral dan kekurangannya
diberikan secara parental
akanan ini kurang energi dan Gat giGi karena itu hanya diberikan ! > 2 hari
H D$%& P,%%/0).12$) II
'ebagai makanan perpindahan dari diet preeklampsia 8 atau kepada pasien
preeklampsia yg penyakitnya tdk begitu besar
akanan berbentuk saring atau lunak$
(iberikan sebagai diet rendah garam 8
akanan ini cukup energi dan Gat giGi lainnya
H D$%& P,%%/0).12$) III
'ebagai makanan perpidahan dari diet preeklampsia 88 atau kepada pasien dengan
preeklampsia ringan$
akanan ini mengandung protein tinggi dan rendah garam $
(iberikan dalam bentuk lunak atau biasa $
10
=umlah energi hrs disesuaikan dengan kenaikan berat badan yg boleh lebih dari ! kg
per bulan $
3. KOMPLIKASI
%ergantung pada derajat preeklampsi yang dialami$ 6amun yang termasuk
komplikasi antara lain*
a$ Pada 8bu
!# .klampsia
2# 'olusio plasenta
0# Pendarahan subkapsula hepar
3# -elainan pembekuan darah ( (8A #
2# 'indrom 1.9PP ( hemolisis, elevated, liver,enGymes dan low platelet
count #
4# +blasio retina
C# 7agal jantung hingga syok dan kematian$
b$ Pada =anin
!# %erhambatnya pertumbuhan dalam uterus
2# Prematur
0# +sfiksia neonatorum
3# -ematian dalam uterus
2# Peningkatan angka kematian dan kesakitan perinatal
)$ +'D1+6 -.P.R+L+%+6
ASUHAN KEPERAWATAN
1.1 PENGKAJIAN
11
Pengumpulan data
Data-data yang dikumpulkan atau dikaji meliputi :
1. Identita paien
Pada !anita "amil #e$uia ku$ang da$i 25 ta"un iniden le#i" tiga kali
lipat. Pada !anita "amil #e$uia le#i" da$i 35 ta"un dapat te$jadi "ipe$teni
laten.
2. %elu"an utama
Paien dengan "ipe$teni pada ke"amilan didapatkan kelu"an #e$upa
epe$ti akit kepala te$utama a$ea kuduk #a"kan mata dapat #e$kunang-kunang&
pandangan mata ka#u$& p$'teinu$ia (p$'tein dalam u$in)& peka te$"adap *a"aya&
nye$i ulu "ati.
3. +i!ayat penyakit eka$ang
Pada paien jantung "ipe$teni dalam ke"amilan& #iaanya akan dia!ali
dengan tanda-tanda muda" leti"& nye$i kepala (tidak "ilang dengan analgeik
#iaa )& dipl'pia& nye$i a#d'men ata (epigat$ium)& 'ligu$ia (,400 ml- 24
jam)e$ta n'ktu$ia dan e#againya. Pe$lu juga ditanyakan apaka" klien
mende$ita dia#ete& penyakit ginjal& $"eumat'id a$t"$iti& lupu atau
kle$'de$ma& pe$lu ditanyakan juga mulai kapan kelu"an itu mun*ul. .pa
tindakan yang tela" dilakukan untuk menu$unkan atau meng"ilangkan kelu"an-
kelu"an te$e#ut.
4. +i!ayat penyakit da"ulu
Pe$lu ditanyakan apaka" paien pe$na" mende$ita penyakit epe$ti k$'ni
"ipe$teni (tekanan da$a" tinggi e#elum "amil)& /#eita& anieta& angina&
dipnea& '$t'pnea& "ematu$ia& n'ktu$ia dan e#againya. I#u #e$eik' dua kali
le#i" #ea$ #ila "amil da$i paangan yang e#elumnya menjadi #apak da$i atu
ke"amilan yang mende$ita penyakit ini. Paangan uami #a$u mengem#alikan
$eik' i#u ama epe$ti p$imig$a0ida. 1al ini dipe$lukan untuk mengeta"ui
kemungkinan adanya 2akt'$ p$edip'ii.
5. +i!ayat penyakit kelua$ga
Pe$lu ditanyakan apaka" ada angg'ta kelua$ga yang mende$ita penyakit-
penyakit yang diinyali$ e#agai penye#a# jantung "ipe$teni dalam
ke"amilannya. .da "u#ungan genetik yang tela" diteliti. +i!ayat kelua$ga i#u
atau auda$a pe$empuan meningkatkan $eik' empat ampai delapan kali
6. +i!ayat pik''ial
3eliputi pe$aaan paien te$"adap penyakitnya& #agaimana *a$a
mengatainya e$ta #agaimana pe$ilaku paien te$"adap tindakan yang
dilakukan te$"adap di$inya.
7. +i!ayat mate$nal
12
%e"amilan ganda memiliki $eik' le#i" da$i dua kali lipat.
9. Pengkajian item tu#u"
B1 (Breathing)
Pe$na2aan meliputi eak na2a e"a#i akti4ta& #atuk dengan atau tanpa
putum& $i!ayat me$'k'k& penggunaan '#at #antu pe$na2aan& #unyi na2a
tam#a"an& ian'i.
B2 (Blood)
5angguan 2ungi ka$di'0akula$ pada daa$nya #e$kaitan dengan
meningkatnya a2te$l'ad jantung aki#at "ipe$teni. 6elain itu te$dapat pe$u#a"an
"em'dinamik& pe$u#a"an 0'lume da$a" #e$upa "em'k'nent$ai. Pem#ekuan
da$a" te$ganggu !aktu t$'m#in menjadi memanjang. 7ang paling k"a adala"
t$'m#'it'penia dan gangguan 2akt'$ pem#ekuan lain epe$ti menu$unnya kada$
antit$'m#in III. 6i$kulai meliputi adanya $i!ayat "ipe$teni& penyakit jantung
*'$'ne$& epi'depalpitai& kenaikan tekanan da$a"& tak"i*a$di& kadang #unyi
jantung te$denga$ 62 pada daa$ & 63 dan 64& kenaikan 8D& nadi denyutan jela
da$i ka$'ti& jugula$i& $adiali& takika$di& mu$mu$ ten'i 0al0ula$& diteni 0ena
jugula$i& kulit pu*at& ian'i& u"u dingin.
B3 (Brain)
9ei ini e$ing ka$ena pe*a"nya pem#ulu" da$a" 'tak aki#at "ipe$teni.
%elainan $adi'l'gi 'tak dapat dipe$li"atkan dengan :8-6*an atau 3+I. /tak
dapat mengalami edema 0a'genik dan "ip'pe$2ui. Peme$ikaan ;;5 juga
mempe$li"atkan adanya kelainan ;;5 te$utama etela" kejang yang dapat
#e$ta"an dalam jangka !aktu eminggu.Integ$ita eg' meliputi *ema& dep$ei&
eup"'$ia& muda" ma$a"& 't't muka tegang& gelia"& pe$na2aan meng"ela&
peningkatan p'la #i*a$a. <eu$'en'$i meliputi kelu"an kepala puing&
#e$denyut & akit kepala u# 'kipital& kelema"an pada ala" atu ii tu#u"&
gangguan pengli"atan (dipl'pia& pandangan ka#u$)& epitaki& kenaikan te$kanan
pada pem#ulu" da$a" *e$e#$al.
B4 (Bladder)
+i!ayat penyakit ginjal dan dia#ete mellitu& $i!ayat penggunaan '#at
diu$eti* juga pe$lu dikaji. 6epe$ti pada gl'me$ul'pati lainnya te$dapat
peningkatan pe$mea#ilita te$"adap e#agian #ea$ p$'tein dengan #e$at
m'lekul tinggi. 6e#agian #ea$ penelitian #i'py ginjal menunjukkan
pem#engkakan end'tel kapile$ gl'me$ulu yang die#ut end'teli'i kapile$
gl'me$ulu. <ek$'i "em'$agik pe$ip'$ta di#agian pe$i2e$ l'#ulu "epa$
kemungkinan #ea$ me$upakan penye#a# meningkatnya kada$ en=im "ati dalam
e$um.
B (Bowel)
13
3akanan-*ai$an meliputi makanan yang diukai te$utama yang mengandung
tinggi ga$am& p$'tein& tinggi lemak& dan k'lete$'l& mual& munta"& pe$u#a"an
#e$at #adan& adanya edema.
B! (Bone)
<ye$i-ketidaknyamanan meliputi nye$i "ilang tim#ul pada tungkai&akit
kepala u# 'kipital #e$at& nye$i a#d'men& nye$i dada& nye$i ulu "ati.
%eamanan meliputi gangguan *a$a #e$jalan& pa$eteia& "ip'teni p'tu$al
<' Diagn'a
kepe$a!atan
8ujuan Inte$0eni +ai'nal
1 Pe$u#a"an
pe$2ui ja$ingan
#.d. 1ipe$teni&
>a'pame
iklik& ;dema
e$e#$al&
Pe$da$a"an
tidak
te$jadi
0a'pam
e dan
pe$2ui
ja$ingan
dengan
k-":
klien akan
mengalami
0a'dilata
i ditandai
dengan
diu$ei&
penu$unan
tekanan
da$a"&
edema
1. 3emantau
aupan '$al dan
i2u I> 356/
4
2. 3emantau u$in
yang klua$
3. 3emantau
edema yang
te$li"at
4.
3empe$ta"ankan
ti$a" #a$ing t'tal
dengan p'ii
mi$ing
1. 356/
4
adala" '#at
anti kejang yang
#eke$ja pada
am#ungan
mi'neu$al dan
me$elakai
0a'pame
e"ingga
menye#a#kan
peningkatan pe$2ui
ginjal& m'#iliai
*ai$an ekt$a elule$
(edema dan die$ei
2. 8i$a" #a$ing
menye#a#kan ali$an
da$a" u$te$'
plaenta& yang
e$ing kali
menu$unkan tekanan
da$a" dan
meningkatkan
die$ei
2 +eik' *ede$a
tinggi pada i#u
#.d. i$ita#ilita
66P
gangguan
66P akan
menu$un
men*apai
tingkat
n'$mal
denga#
%$ite$ia
"ail :
klien tidak
mengalami
1. 3endapatkan
data-data daa$
(mial
D8+&kl'nu)
2. 3emantau
pem#e$ian I>
3g6/
4
dan kada$
e$um 3g6/
4
3. mengkaji
1. data-data daa$
dugunakan untuk
memantau "ail
te$api
2. 356/
4
adala" '#at
anti kejang yang
#eke$ja pada
am#ungan
mi'neu$al dan
me$elakai
14
kejang adanya
kemungkinan

ke$a*unan
3g6/
4
4.
mempe$ta"anka
n lingkungan
yang tenang&
gelap dan
nyaman
0a'pame
3. D'i yang #e$le#i"
akan mem#uat ke$ja
't't menu$un
e"ingga dapat
menye#a#kan
dep$ei pe$napaan
#e$at
4. +angangan kuat&
mialnya *a"aya
te$ang dan ua$a
ke$a dapat
menim#ulkan kejang
3 +eik' tinggi
*ede$a pada
janin #.d 2etal
dit$e
6etela"
dilakukan
tindakan
pe$a!atan
tidak
te$jadi 2etal
dit$e
pada janin
dengan
%$ite$ia
"ail : ? D@@
( A ) : 12-
12-12
1. 3'nit'$ D@@
euai indikai
2. %aji tentang
pe$tum#u"an
janin
3. @elakan adanya
tanda-tanda
'luti' plaenta (
nye$i pe$ut&
pe$da$a"an&
$a"im tegang&
akti4ta janin
tu$un )
4. %aji $ep'n janin
pada i#u yang
di#e$i 63
5. %'la#'$ai
dengan medi
dalam
peme$ikaan
B65 dan <68
1. Peningkatan D@@
e#agai indikai
te$jadinya "ip'Cia&
p$ematu$ dan 'lui'
plaenta
2. Penu$unan 2ungi
plaenta mungkin
diaki#atkan ka$ena
"ipe$teni e"ingga
tim#ul IB5+
3. I#u dapat
mengeta"ui tanda
dan gejala 'luti'
plaenta dan ta"u
aki#at "ip'Cia #agi
janin
4. +eaki te$api dapat
menu$unkan
pe$na2aan janin dan
2ungi jantung e$ta
akti4ta janin
5. B65 dan <68 untuk
mengeta"ui
keadaan-keeja"te$a
an janin
4 %e*emaan
#e$"u#ungan
dengan an*aman
*ede$a pada #ayi
e#elum la"i$
anieta
dapat
te$atai
dengan
%$ite$ia
"ail:
1. 8ampak
$ilek&
1. %aji tingkat
anieta paien.
Pe$"atikan tanda
dep$ei dan
pengingka$an
2. D'$'ng dan
#e$ikan
keempatan
1. 3em#antu
menentukan jeni
inte$0eni yang
dipe$lukan
2. 3em#uat pe$aaan
te$#uka dan #eke$ja
ama untuk
mem#e$ikan
15
dapat
iti$a"at
dengan
tepat
2.
3enuujukk
an
ket$ampila
n
peme*a"an
maala"
untuk paien
atau '$ang
te$dekat
mengajukan
pe$tanyaan dan
menyatakan
maala"
3. D'$'ng '$ang
te$dekat
#e$pa$tiipai
dalam au"an&
euai indikai
in2'$mai yang akan
mem#antu
mengatai maala"
3. %ete$li#atan
meningkatka
pe$aaan #e$#agi&
manguatkan
pe$aaan #e$guna&
mem#e$ikan
keempatan untuk
mengakui
kamampuan indi0idu
dan mempe$ke*il
$aa takut ka$ena
ketidakta"uan
!$ P.67-+=8+6 -.P.R+L+%+6
2$ (8+76;'+ -.P.R+L+%+6
0$ 86%.R?.6'8 -.P.R+L+%+6
3$ .?+9D+'8
D.D8.+ PB68.%.
Pe$i 3a$y 1amilt'n& (1995)& Daa$-daa$ %epe$a!atan 3ate$nita& ;5:& @aka$ta
+. 6ulaeman 6at$a!inata& (1981)& /#tet$i Pat'l'gi& ;lta$ /Eet& Fandung.
GG(1995)& Ilmu Penyakit %andungan BPD %andungan D$.6'et'm'. 6u$a#aya
"ttp:--akepkukepe$a!atan.#l'gp't.*'m-2012-03-akep-p$eeklamia-pada-i#u-
"amil."tml
"ttp:--nu$ingi#eauti2ul.!'$dp$e.*'m-2010-12-03-akep-p$eeklampia-
"ttp:--!!!.nu$eid.!e#.id-2011-09-au"an-kepe$a!atan-paien-dengan."tml
16

Anda mungkin juga menyukai