Anda di halaman 1dari 48

BAB I

PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik dan alamiah untuk bayi. ASI
mempunyai khasiat yang tidak bisa ditandingi susu formula mana pun. Hal itu
setidaknya dibuktikan dari penelitian UNICE bah!a kematian sekitar "# ribu
bayi Indonesia setiap tahun bisa di$egah melalui pemberian ASI eksklusif selama
enam bulan se%ak kelahiran.
&)
'aris(garis )esar Haluan Negara (')HN) &***(+##, dan -rogram
-embangunan Nasional (-./-ENAS) mengamanatkan bah!a pembangunan diarahkan
pada meningkatnya mutu sumber daya manusia (S01). 1odal dasar pembentukan
manusia berkualitas dimulai se%ak bayi dalam kandungan disertai dengan pemberian Air
Susu Ibu (ASI) se%ak usia dini2 terutama pemberian ASI eksklusif.
+)
Hasil penelitian di )ogor tahun +##& menun%ukkan bah!a anak yang diberi ASI
Eksklusif sampai usia , bulan tidak ada yang menderita gi3i buruk ketika mereka berusia
4 bulan.
")

Sur5ei 0emografi 6esehatan Indonesia (S06I) &**7 menun%ukkan bah!a
hampir semua bayi (*82"9) di Indonesia pernah mendapat ASI. Hasil berikutnya dari
hasil S06I &**7 adalah sebanyak :9 bayi baru lahir mendapat ASI dalam & %am setelah
lahir dan 4"9 bayi mendapat ASI pada hari pertama; proporsi anak yang mendapat ASI
pada hari pertama paling rendah yaitu 4&9 untuk bayi yang dilahirkan dengan
pertolongan dokter atau bidan2 dan tertinggi 849 untuk bayi lahir tanpa pertolongan<
orang a!am. .ata(rata lamanya pemberian ASI eksklusif hanya &27 bulan. Hal ini
menun%ukkan bah!a minuman selain ASI dan makanan pendamping ASI (1-(ASI)
sudah mulai diberikan pada usia lebih dini. 0ata S06I tahun &**7 %uga menun%ukkan2
konsumsi makanan pendamping ASI (1-(ASI) se$ara dini $ukup besar2 yaitu sebanyak
"49 pada bayi usia kurang dari + bulan dan sebanyak "79 pada bayi usia +(" bulan .
.endahnya pemberian ASI eksklusif di keluarga men%adi salah satu pemi$u
rendahnya status gi3i bayi dan balita. 0ata SUSENAS menun%ukkan status gi3i kurang
pada balita menurun dari "7249 pada tahun &*:* men%adi +82,9 pada tahun &***. =etapi
untuk kasus gi3i buruk ter%adi peningkatan 82"9 (&*:*) men%adi &&2,9 (&**4). -ada
tahun &*** sekitar &27 %uta balita di Indonesia menderita gi3i buruk berdasarkan indikator
berat badan terhadap umur ())<U).
+)

&
0ari sur5ei yang dilaksanakan pada tahun +##+ oleh Nutrion & Health
Surveillance System (NSS) yang beker%asama dengan )alitbangkes dan Helen 6eller
International di , perkotaan (>akarta2 Surabaya2 Semarang2 1akasar) dan : pedesaan
(Sumbar2 ?ampung2 )anten2 >abar2 >ateng2 >atim2 N=)2 Sulsel) menun%ukkan bah!a
$akupan ASI eksklusif ,(4 bulan di perkotaan antara ,(&+9 sedangkan di pedesaan ,(
+49. -en$apaian ASI ekslusif 4(8 bulan di perkotaan berkisar antara &(&"9 sedangkan di
pedesaan +(&"9.
")
1enurut hasil Sur5ei 0emografi dan 6esehatan Indonesia (S06I) tahun
+##+(+##"2 didapati data %umlah pemberian ASI eksklusif pada bayi di ba!ah usia
dua bulan hanya men$akup 8,9 dari total bayi yang ada. -ersentase tersebut
menurun seiring dengan bertambahnya usia bayi. @akni2 ,89 pada bayi usia +("
bulan dan ":9 pada bayi usia ,(8 bulan. @ang lebih memprihatinkan2 &"9 bayi di
ba!ah dua bulan telah diberi susu formula dan satu dari tiga bayi usia +(" bulan
telah diberi makanan tambahan.
,)
1. 2. Permasalahan
.endahnya pemberian ASI eksklusif di keluarga men%adi salah satu
pemi$u rendahnya status gi3i bayi dan balita. Hasil S06I +##+(+##" adalah
%umlah pemberian ASI eksklusif pada bayi di ba!ah usia dua bulan hanya
men$akup 8,9 dari total bayi yang ada. -ersentase tersebut menurun seiring
dengan bertambahnya usia bayi. @akni2 ,89 pada bayi usia +(" bulan dan ":9
pada bayi usia ,(8 bulan. -ermasalahan dapat disimpulkan men%adi A
&. )agaimana tingkat pengetahuan2 sikap dan perilaku ibu yang
mempunyai anak )aduta mengenai ASI eksklusif di .! #8 6elurahan
>elambar )aru2 >akarta )arat B
+. Apakah faktor(faktor yang berhubungan dengan -engetahuan2 Sikap
dan -erilaku ibu yang mempunyai )aduta mengenai ASI eksklusif di
.! #8 6elurahan >elambar )aru >akarta )arat B
1. 3. Tujuan
1. 3. 1. Tujuan Umum
Untuk men$apai pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal
sehingga ter$ipta generasi yang $erdas berkualitas dan mampu bersaing di era
globalisasi demi ter!u%udnya negara Indonesia yang adil makmur dan se%ahtera.
+
1. 3. 2. Tujuan Khusus
0iketahui sebaran pengetahuan2 sikap2 perilaku2 usia2 peker%aan2
pendidikan2 pendapatan keluarga2 akti5itas sosial2 %umlah anak2 dan
sumber informasi ibu yang mempunyai )aduta mengenai ASI
eksklusif di .C #8 6elurahan >elambar )aru2 >akarta )arat.
0iketahui hubungan antara umur2 peker%aan2 pendapatan keluarga2
tingkat pendidikan2 %umlah anak2 sumber informasi dan akti5itas
sosial dengan tingkat pengetahuan ibu yang mempunyai )aduta
mengenai ASI eksklusif di .C #8 kelurahan >elambar )aru2 >akarta
)arat.
0iketahui hubungan antara umur2 peker%aan2 pendapatan keluarga2
tingkat pendidikan2 %umlah anak2 sumber informasi dan akti5itas
sosial dengan sikap ibu yang mempunyai )aduta mengenai ASI
eksklusif di .C #8 kelurahan >elambar )aru2 >akarta )arat.
0iketahui hubungan antara umur2 peker%aan2 pendapatan keluarga2
tingkat pendidikan2 %umlah anak2 sumber informasi dan akti5itas
sosial dengan perilaku ibu yang mempunyai )aduta mengenai ASI
eksklusif di .C #8 kelurahan >elambar )aru2 >akarta )arat.
0iketahui hubungan antara pengetahuan dengan sikap ibu yang
mempunyai anak )aduta mengenai ASI eksklusif di .C #8
kelurahan >elambar )aru2 >akarta )arat.
0iketahui hubungan antara pengetahuan dengan perilaku ibu yang
mempunyai )aduta mengenai ASI eksklusif di .C #8 kelurahan
>elambar )aru2 >akarta )arat.
0iketahui hubungan antara sikap dengan perilaku ibu yang mempunyai
)aduta mengenai ASI eksklusif di .C #8 kelurahan >elambar )aru2
>akarta )arat.
1. 4. an!aat
1. 4. 1. an!aat "ag# $enel#t#
&. 1emperoleh pengalaman bela%ar dengan pengetahuan dalam
melakukan penelitian.
+. 1elatih kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat.
"
". 1engaplikasikan ilmu yang telah didapat selama ini.
,. 1engembangkan daya nalar2 minat dan kemampuan dalam bidang
penelitian.
4. 1endapatkan masukan mengenai tingkat pengetahuan2 sikap dan
perilaku ibu(ibu mengenai ASI eksklusif.
8. 1elatih beker%asama dalam tim.
1. 4. 2. an!aat "ag# $erguruan t#ngg#
&. .ealisasi tridarma perguruan tinggi dalam melaksanakan fungsi atau
tugas perguruan tinggi sebagai lembaga yang menyelenggarakan
pendidikan2 penelitian dan pengabdian masyarakat.
+. 1e!u%udkan kampus sebagai masyarakat ilmiah dalam peran
sertanya di bidang kesehatan.
". 1eningkatkan saling pengertian dan ker%asama antara mahasis!a
dan staf penga%ar.
1. 4. 3. an!aat "ag# mas%arakat
&. Sebagai bahan masukan dalam melakukan penyuluhan terutama yang
berkaitan dengan ASI eksklusif.
+. 1emberikan gambaran pre5alensi mengenai pemberian ASI
eksklusif.
,
BAB II
TIN&AUAN PU'TAKA
2. 1. Kerangka Te(r#
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi sebagai
anugerah =uhan @ang 1aha Esa. Selain komposisinya yang sesuai untuk
pertumbuhan bayi yang bisa berubah sesuai dengan kebutuhan pada setiap saat2
ASI %uga mengandung 3at pelindung yang dapat menghindari bayi dari berbagai
penyakit infeksi. -emberian ASI %uga mempunyai pengaruh emosional yang luar
biasa yang mempengaruhi hubungan batin ibu dan anak dan perkembangan %i!a si
anak. -ula terdapat hubungan yang bermakna antara menyusui dan pen%arangan
kehamilan belum lagi keuntungan se$ara ekonomis.
4)
-edoman internasional yang mengan%urkan pemberian ASI eksklusif
selama enam bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI
bagi daya tahan tubuh bayi2 pertumbuhan2 dan perkembangannya. ASI

memberi
semua energi dan gi3i (nutrisi) yang dibutuhkan bayi selama enam bulan pertama
hidupnya.
:)

)erbagai penelitian telah membuktikan berbagai keunggulan tak
terbantahkan mengenai manfaat pemberian ASI eksklusif sampai usia enam bulan.
1ulai dari pertumbuhan fisik yang sempurna2 perkembangan ke$erdasan yang
pesat2 kematangan emosional

seorang anak
*)
2 hingga dapat menekan angka
kematian bayi.
:)

1enurut Utami2 bayi yang diberikan ASI eksklusif2 +# kali lipat
lebih %arang terkena diare akut2 tu%uh kali lebih %arang terkena radang paru D paru2
dan empat kali lebih %arang terkena meningitis.
&#)
ASI mempengaruhi pertumbuhan bayi melalui dua %alan yang berbeda.
-ertama2 pertumbuhan dipengaruhi oleh asupan energi atau 3at gi3i essensial yang
terdapat di ASI. 6edua2 ASI menurunkan angka kesakitan diare yang pada
gilirannya mempengaruhi pertumbuhan. 0ari hasil penelitian di Eietnam2
didapatkan pada bayi dengan ASI eksklusif kurang dari tiga bulan2 diare mun$ul
lebih a!al dan pre5alensinya lebih besar dibandingkan dengan bayi yang
mendapat ASI eksklusif lebih dari tiga bulan.

Anak yang mendapat ASI eksklusif2 diare mun$ul lebih %arang dan bila
ter%adi diarenya pun mempunyai dampak negatif yang lebih sedikit pada status
4
gi3i si bayi2 sehingga risiko bayi untuk kehilangan berat badan dan terganggu
pertumbuhan liniernya lebih sedikit (Hopp dkk2 +###).
1eningkatnya pemberian ASI di seluruh dunia2 diperkirakan %uga dapat
menurunkan angka kematian akibat IS-A sebanyak ,# D 4#9 pada anak berusia
kurang dari &: bulan (/ddy dkk2 +##"). -roporsi kematian balita yang dapat
di$egah dengan pemberian ASI sebesar &"9 di ,+ negara pada tahun +###. (Adish
dkk2 +##,)
&&)
-enelitian menun%ukkan bah!a IQ pada bayi yang diberi ASI eksklusif
memiliki IQ point ,2" point lebih tinggi pada usia &: bulan2 , D 8 point lebih
tinggi pada usia tiga tahun dan :2" point lebih tinggi pada usia :24 tahun2
dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi ASI.
&+)
1elihat begitu unggulnya ASI dan mengingat pentingnya pemberian ASI
bagi tumbuh kembang yang optimal baik fisik maupun mental dan ke$erdasannya2
maka perlu perhatian agar dapat terlaksana dengan benar. aktor keberhasilan
dalam menyusui adalah dengan meyusui se$ara dini dengan posisi yang benar2
teratur dan eksklusif. /leh karena itu salah satu yang perlu mendapat perhatian
adalah bagaimana ibu dapat memberikan ASI kepada bayinya se$ara eksklusif
sampai 8 bulan
4)
1enyusui eksklusif diartikan bah!a bayi hanya menerima ASI dari ibunya
sendiri atau ibu susu atau ASI perah dari se%ak lahir sampai usia 8 bulan tanpa
makanan minuman lain ke$uali obat dalam bentuk tetes. 1enyusui eksklusif
merupakan $ara yang aman2 berkualitas dan selalu tersedia untuk pemberian
makanan bayi selama 8 bulan pertama kehidupannya
8)
.
Cameron dan Hof5ander (&*:")2 mengan%urkan untuk memberikan ASI
sesegera mungkin setelah bayi baru lahir2 yaitu kurang 8 D : %am. Sebaiknya ASI
diberikan dalam !aktu setengah %am setelah ibu melahirkan. -ada saat itu
mungkin hanya & D + sendok makan ASI yang keluar2 tetapi itu merupakan
stimulasi yang baik untuk merangsang produksi hormon laktasi. -enelitian
membuktikan adanya hubungan antara kontak a!al dan menyusui sedini mungkin
segera setelah bayi lahir dengan lamanya menyusui2 di mana ibu yang segera
kontak dan menyusui bayinya berpotensi 4#9 lebih lama dan lebih sedikit bayi
yang terkena infeksi.
&+)
0i Indonesia2 :9 dari bayi yang baru lahir mendapat ASI
dalam satu %am pertama setelah dilahirkan2 dan lebih dari separuh (4" 9) diberi
ASI dalam satu hari pertama (Central Bereau of Statistics2 &**:).
&&2&")
8
)ila inisiasi ASI terlambat diberikan2 maka pemberian suplemen makanan
prelakteal berupa $airan pada bayi se%ak dini tidak dapat dihindarkan.
&+)
Hal ini
terlihat dari hasil penelitian di >a!a )arat dan >a!a =imur pada tahun +##& di
mana sebagian besar reponden (lebih dari :#9) yang tidak memberikan ASI
eksklusif empat bulan telah memberikan makanan atau minuman prelaktal dalam
tiga hari pertama kepada bayinya. -ada penelitian yang sama didapatkan ibu yang
melakukan immediate breastfeeding akan + D : kali lebih besar kemungkinannya
memberikan ASI eksklusif empat bulan
&")
.
Sehubungan dengan hal tersebut telah ditetapkan dengan 6epmenkes .I
No. ,4#<1EN6ES<IE<+##, tentang pemberian Air Susu Ibu (ASI) se$ara
eksklusif pada bayi Indonesia hingga usia 8 bulan. )egitu pula berdasarkan
an%uran dari CH/ agar bayi diberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama.
Sebab2 terbukti bah!a menyusu eksklusif selama enam bulan menurunkan angka
kematian dan kesakitan pada umumnya dibandingkan dengan menyusu empat
bulan dilan%utkan dengan ASI di$ampur susu formula dari empat(enam bulan.
Namun menyusui penting %uga untuk periode lebih dari 8 bulan2 oleh karenanya
CH/ dan UNICE %uga merekomendasikan bah!a menyusui harus berlan%ut
bersama makanan pendamping ASI yang benar sampai + tahun atau lebih
").
-ada -ekan ASI sedunia tahun +##+ (&(7 Agustus)2 World Alliance for
Breastfeeding Action Netor! "WABA# memberi tema FFASIA Ibu Sehat dan )ayi
SehatFF. =ema itu menekankan pentingnya melindungi2 meningkatkan2 dan
mendukung kesehatan ibu dan bayi melalui menyusui.
2. 1. 1. Keunggulan A'I )an an!aat en%usu#
6eunggulan dan manfaat menyusui dapat dilihat dari beberapa aspek
yaituA aspek gi3i2 aspek imunologik2 aspek psikologi2 aspek ke$erdasan2
neurologis2 ekonomis dan aspek penundaan kehamilan
7)
.
1. As$ek *#+#.
A. an!aat K(l(strum
7
6olostrum mengandung 3at kekebalan terutama IgA untuk
melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi terutama
diare.
>umlah kolostrum yang diproduksi ber5ariasi tergantung dari
hisapan bayi pada hari(hari pertama kelahiran. Calaupun
sedikit namun $ukup untuk memenuhi kebutuhan gi3i bayi.
/leh karena itu kolostrum harus diberikan pada bayi.
6olostrum mengandung protein25itamin A yang tinggi dan
mengandung karbohidrat dan lemak rendah2 sehingga sesuai
dengan kebutuhan gi3i bayi pada hari(hari pertama kelahiran.
1embantu mengeluarkan mekonium yaitu kotoran bayi yang
pertama ber!arna hitam kehi%auan.
B. K(m$(s#s# A'I
ASI mudah di$erna2 karena selain mengandung 3at gi3i yang
sesuai2 %uga mengandung en3im(en3im untuk men$ernakan
3at(3at gi3i yang terdapat dalam ASI tersebut.
ASI mengandung 3at(3at gi3i berkualitas tinggi yang berguna
untuk pertumbuhan dan perkembangan ke$erdasan bayi dan
anak.
Selain mengandung protein yang tinggi2 ASI memiliki
perbandingan antara hey dan casein yang sesuai untuk bayi.
.asio hey dengan casein merupakan salah satu keunggulan
ASI dibandingkan dengan susu sapi. ASI mengandung hey
lebih banyak yaitu 84 A "4. 6omposisi ini menyebabkan
protein ASI lebih mudah diserap. Sedangkan pada susu sapi
mempunyai perbandingan hey A casein adalah +# A :#2
sehingga tidak mudah diserap.
,. K(m$(s#s# Taur#n- DHA )an AA $a)a A'I
:
Taur#n adalah se%enis asam amino kedua yang terbanyak
dalam ASI yang berfungsi sebagai neuro(transmitter dan
berperan penting untuk proses maturasi sel otak. -er$obaan
pada binatang menun%ukkan bah!a defisiensi taurin akan
berakibat ter%adinya gangguan pada retina mata.
De.(sahe/an(#. A.#) 0DHA1 dan Ara.h#)(n#. A.#) 0AA1
adalah asam lemak tak %enuh rantai pan%ang
"polyunsaturated fatty acids# yang diperlukan untuk
pembentukan sel(sel otak yang optimal. >umlah 0HA dan AA
dalam ASI sangat men$ukupi untuk men%amin pertumbuhan
dan ke$erdasan anak. 0isamping itu 0HA dan AA dalam
tubuh dapat dibentuk atau disintesa dari substansi
pembentuknya "precursor# yaitu masing(masing dari /mega
" (asam linolenat) dan /mega 8 (asam linoleat).
2. As$ek Imun(l(g#k
ASI mengandung 3at anti infeksi2 bersih dan bebas kontaminasi.
Immunoglobulin A (Ig.A) dalam kolostrum atau ASI kadarnya
$ukup tinggi. Sekretori Ig.A tidak diserap tetapi dapat
melumpuhkan bakteri patogen $% coli dan berbagai 5irus pada
saluran pen$ernaan.
&a!toferin yaitu se%enis protein yang merupakan komponen 3at
kekebalan yang mengikat 3at besi di saluran pen$ernaan.
&ysosim2 en3ym yang melindungi bayi terhadap bakteri ($% coli
dan Salmonella) dan 5irus. >umlah lysosim dalam ASI "## kali
lebih banyak daripada susu sapi.
Sel darah putih pada ASI pada + minggu pertama lebih dari ,###
sel per mil. =erdiri dari " ma$am yaituA Brochus Associated
&ympocyte 'issue ()A?=) antibodi pernafasan2 (ut Associated
&ympocyte 'issue ('A?=) antibodi saluran pernafasan2 dan
)ammary Associated &ympocyte 'issue (1A?=) antibodi
%aringan payudara ibu.
*
aktor bifidus2 se%enis karbohidrat yang mengandung nitrogen2
menun%ang pertumbuhan bakteri la$toba$illus bifidus. )akteri ini
men%aga keasaman flora usus bayi dan berguna untuk
menghambat pertumbuhan bakteri yang merugikan.
3. As$ek Ps#k(l(g#k
.asa per$aya diri ibu untuk menyusui A bah!a ibu mampu
menyusui dengan produksi ASI yang men$ukupi untuk bayi.
1enyusui dipengaruhi oleh emosi ibu dan kasih saying terhadap
bayi akan meningkatkan produksi hormon terutama oksitosin
yang pada akhirnya akan meningkatkan produksi ASI.
Interaksi ibu dan bayiA pertumbuhan dan perkembangan
psikologik bayi tergantung pada kesatuan ibu(bayi tersebut.
-engaruh kontak langsung ibu(bayi A ikatan kasih sayang ibu(bayi
ter%adi karena berbagai rangsangan seperti sentuhan kulit (s!in to
s!in contact). )ayi akan merasa aman dan puas karena bayi
merasakan kehangatan tubuh ibu dan mendengar denyut %antung
ibu yang sudah dikenal se%ak bayi masih dalam rahim.
4. As$ek Ke.er)asan
Interaksi ibu(bayi dan kandungan nilai gi3i ASI sangat
dibutuhkan untuk perkembangan system syaraf otak yang dapat
meningkatkan ke$erdasan bayi.
-enelitian menun%ukkan bah!a IQ pada bayi yang diberi ASI
memiliki IQ point ,." point lebih tinggi pada usia &: bulan2 ,(8
point lebih tinggi pada usia " tahun2 dan :." point lebih tinggi
pada usia :.4 tahun2 dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi
ASI.
2. As$ek Neur(l(g#s
0engan menghisap payudara2 koordinasi syaraf menelan2
menghisap dan bernafas yang ter%adi pada bayi baru lahir dapat
lebih sempurna.
&#
3. As$ek Ek(n(m#s
0engan menyusui se$ara eksklusif2 ibu tidak perlu mengeluarkan
biaya untuk makanan bayi sampai bayi berumur , bulan. 0engan
demikian akan menghemat pengeluaran rumah tangga untuk
membeli susu formula dan peralatannya.
4. As$ek Penun)aan Keham#lan
0engan menyusui se$ara eksklusif dapat menunda haid dan
kehamilan2 sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi
alamiah yang se$ara umum dikenal sebagai 1etode Amenorea
?aktasi (1A?).
2. 1. 2. Ka$an )an "aga#mana A'I )#"er#kan
Sebelum menyusui ibu harus yakin mampu menyusui.
ASI segera diberikan setelah bayi dilahirkan (dalam !aktu G ( &
%am).
>angan memberikan makanan atau minuman (air kelapa2 air ta%in2 air
teh2 madu2pisang2 dll) pada bayi sebelum diberikan ASI karena
sangat membahayakan kesehatan bayi dan mengganggu
keberhasilan menyusui.
Caktu dan lama menyusui tidak perlu dibatasi dan frekuensinya tidak
perlu di%ad!al (diberikan setiap bayi minta disusui).
Susui bayi dari kedua payudara s$ara bergantian sampai tetes
terakhir2 masing(masing &4 ( +4 menit.
)erikan hanya ASI sa%a hingga bayi berumur 8 bulan.
Setelah bayi berumur 8 bulan2 selain ASI diberikan pula 1akanan
-edamping ASI (1-(ASI) dalam bentuk dan %umlah yang sesuai
dengan pertambahan bayi.
-emberian ASI tetap dilan%utkan hingga bayi berumur + tahun.
&&
2. 1. 3. Ak#"at )ar# mem"er# .a#ran sela#n A'I se"elum us#a enam "ulan
"ag# kesehatan "a%# A
&.
1eningkatkan risiko kekurangan gi3i.
1engganti ASI dengan $airan yang sedikit atau tidak bergi3i2
berdampak buruk pada kondisi gi3i bayi2 daya tahan tubuhnya2
pertumbuhan dan perkembangannya. 6onsumsi air putih atau $airan
lain meskipun dalam %umlah yang sedikit2 akan membuat bayi
merasa kenyang sehingga tidak mau menyusu2 padahal ASI kaya
dengan gi3i yang sempurna untuk bayi. -enelitian menun%ukkan
bah!a memberi air putih sebagai tambahan $airan sebelum bayi
berusia enam bulan dapat mengurangi asupan ASI hingga &&9.
-emberian air manis dalam minggu pertama usia bayi berhubungan
dengan turunnya berat badan bayi yang lebih banyak dan tinggal di
rumah sakit lebih lama.
+.
1eningkatkan risiko terkena penyakit.
-emberian $airan dan makanan dapat men%adi sarana masuknya
bakteri patogen. )ayi usia dini sangat rentan terhadap bakteri
penyebab diare2 terutama di lingkungan yang kurang higienis dan
sanitasi buruk. 0i negaraDnegara kurang berkembang2 dua di antara
lima orang tidak memiliki sarana air bersih. ASI men%amin bayi
dapat memperoleh suplai air bersih yang siap tersedia setiap saat.
-enelitian di ilipina menegaskan tentang manfaat pemberian ASI
eksklusif serta dampak negatif pemberian $airan tambahan tanpa
nilai gi3i terhadap timbulnya penyakit diare. Seorang bayi
(tergantung usianya) yang diberi air putih2 teh2 atau minuman herbal
lainnya berisiko terkena diare + D " kali lebih banyak dibanding bayi
yang diberi ASI eksklusif.
".
0apat menyebabkan ter%adinya solute load2 sehingga menyebabkan
abdominal distention yang akan menimbulkan symptom of intestinal
obstruction.
&,)
2. 1. 4. ,ara en%usu# 5ang Ba#k )an Benar
&+
A. P(s#s# Ba)an I"u )an Ba)an Ba%#
Ibu harus duduk dan berbaring dengan santai.
-ikiran Ibu dalam keadaan tenagn (tidak tegang).
-egang bayi pada belakang bahunya2 tidak pada dasar kepala.
Upayakan !a%ah bayi mengahadap kepada ibu.
.apatkan dada bayi dengan dada ibu atau bagian ba!ah payudara
ibu.
=empelkan dagu bayi pada payudara ibu2 dengan posisi seperti ini
maka telinga bayi akan berada dalam satu garis dengan leher dan
lengan bayi.
>auhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan $ara mendorong
pantat bayi dengan lengan ibu bagian dalam.
B. P(s#s# ulut Ba%# )engan Put#ng 'usu I"u
-ayudara dipegang dengan ibu %ari diatas %ari yang lain
menopang di ba!ah (bentuk C) atau men%epit payudara dengan
%ari telun%uk dan %ari tengah (bentuk gunting) di belakang areola
(bagian hitam payudara).
)ayi diberi rangsangan agar membuka mulut dengan $ara
menyentuh pipi atau sisi mulut bayi denagn puting susu.
=unggu sampai bayi membuka lebar mulutnya dan lidahnya ke
ba!ah.
Segera dekatkan bayi ke payudara ibu dengan bagian bahu
belakang bayi2 bukan bagian kepala bayi.
-osisikan puting susu di atas bibir bagian atas bayi dan berhadap(
hadapan dengan hidung bayi.
6emudian masukkan puting susu ibu ke dalam mulut bayi yang
terbuka.
Usahakan sebagian besar aerola masuk ke mulut bayi2 sehingga
puting susu berada diantara langit(langit yang keras "palatum
durum# dan langit(langit yang lunak "palatum molle#.
&"
?idah bayi akan menekan dinding payudara dengan gerakan
memerah sehingga ASI akan keluar.
Setelah bayi menyusu atau menghisap dengan baik2 payudara
tidak perlu dipegang atau disangga lagi.
Ibu sering meletakkan %arinya pada payudara dengan maksud
untuk memudahkan bayi bernafas. Hal ini tidak perlu karena
hidung bayi telah di%auhkan dari payudara dengan $ara
mendorong pantat bayi dengan lengan ibu.
0ian%urkan tangan ibu yang bebas dipergunakan untuk mengelus(
elus bayi.
1.3. 2. Tan)a6tan)a $(s#s# men%usu# %ang "enar
=ubuh bayi menempel pada tubuh ibu.
0agu bayi menempel pada payudara ibu.
0ada bayi menempel pada dada ibu yang berada pada payudara
bagian ba!ah.
=elinga bayi berada dalam satu garis dengan leher dan lengan bayi.
1ulut bayi terbuka lebar dengan bibir ba!ah yang terbuka.
Sebagian besar aerola tidak nampak.
)ayi menghisap dalam dan perlahan.
)ayi puas dan tenang pada akhir menyusu.
-uting susu tidak terasa sakit atau tidak le$et.
2. 1. 3. Tan)a6tan)a $(s#s# men%usu# %ang salah
1ulut tidak tebuka lebar2 dagu tidak menempal pada payudara.
0ada bayi tidak menempel pada dada ibu2 sehingga leher bayi terputar.
Sebagian besar daerah aerola masih terlihat.
)ayi menghisap sebentar(sebentar.
)ayi tetap gelisah pada akhir menyususu kadang(kadang bayi minum
ber%am( %am.
-uting ibu le$et dan sakit.
&,
2. 1. 4. 7akt(r8!akt(r %ang mem$engaruh# ke"erhas#lan laktas#
a.aktor psikologik
)ila ibu menyusui mengalami ke$emasan2 maka hal ini dapat
mengurangi produksi ASI2 bahkan dapat terhenti sama sekali.
)anyak faktor yang menimbulkan ke$emasan pada ibu2 terutama
pada primipara2 di antaranya bayi yang re!el2 sering gumoh2 atau
ASI belum keluar banyak pada beberapa hari pertama. 6adangD
kadang ASI yang sudah banyak dan payudara yang terasa tegang pun
dapat menimbulkan rasa $emas pada ibu.
b. aktor kelelahan.
/lah raga penting untuk kesehatan2 tetapi ibu tidak boleh terlalu
lelah2 oleh karena kelelahan pada ibu %uga men%adi faktor
penghambat laktasi.
$. aktor kebersihan payudara.
Hal ini perlu diperhatikan karena dapat menimbulkan gangguan pada
laktasi. -ayudara perlu dibersihkan paling kurang sehari sekali.
Sebaiknya %angan memakai sabun oleh karena dapat menyebabkan
le$et pada puting. ASI yang tersisa pada puting perlu dibersihkan.
-uting susu yang dibiarkan basah2 misalnya setelah menyusui bayi2
akan mudah le$et. Untuk men%aga agar puting tetap kering2 )H perlu
dilapis dengan kain bersih yang dapat menyerap ASI yang menetes.
d. -osisi bayi !aktu menyusui.
-osisi mulut bayi terhadap puting susu ibu !aktu menyusui %uga
sangat penting untuk keberhasilan laktasi. -osisi yang salah akan
menyebabkan le$et pada puting.
e. aktor lain.
1erokok dan minum alkohol sebaiknya dihentikan2 karena dapat
menghambat produk ASI. 0ukungan keluarga %uga sangat menun%ang
keberhasilan ibu menyusui bayinya.
&4)
2. 1. 9. 7akt(r8!akt(r $en%e"a" kegagalan $em"er#an A'I eksklus#! )#
In)(nes#a
&4
&. 6urangnya promosi kesehatan mengenai pentingnya ASI eksklusif
melalui program 6IE ( 6omunikasi2 Informasi dan Edukasi ).
+. 'en$arnya promosi susu formula melalui poster(poster yang
dipasang di hampir seluruh fasilitasDfasilitas kesehatan. -oster(poster
ini dipasang di ruang tunggu2 ruang periksa2 kamar bayi2 ruang ra!at2
dan bahkan kamar tempat menyusui bayi.
". 0alam prakteknya banyak petugas kesehatan di rumah sakit dan
rumah bersalin sudah memberikan susu formula kepada bayi(bayi
yang baru lahir.
,. -erusahaan(perusahaan susu formula sering memberikan sponsor
kepada fasilitas(fasilitas kesehatan.
4. Se$ara rutin &(+ bulan perusahaan(perusahaan susu formula
memberikan sampel kepada fasilitas(fasilitas kesehatan.
8. )anyak petugas kesehatan khususnya bidan yang memberikan
sampel susu formula atau bahkan men%ualnya kepada ibu(ibu yang
baru melahirkan.
&&)

2. 1. :. 7akt(r87akt(r %ang "erhu"ungan )engan Pengetahuan- '#ka$ )an
Per#laku I"u mengena# A'I eksklus#!
1. Pengetahuan #"u
0ari hasil penelitian 61 UN0I- tahun +##, di kota
Semarang2 didapatkan sekitar 8&249 tingkat pengetahuan ibu kurang
baik dan terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat
pengetahuan ibu dengan kegagalan pemberian ASI eksklusif .
&7)
)erdasarkan penelitian yang dilakukan oleh 1aria Eli3abeth dan
Salim di 6elurahan 6alideres >akarta )arat tahun +###2dari sebaran
responden didapatkan ibu yang mempunyai pengetahuan baik
sebesar ,&289.
Eariabel yang mempunyai hubungan bermakna dengan
pengetahuan yaitu %umlah anak2 peker%aan2 pendidikan2 dan sumber
informasi. Eariabel yang tidak mempunyai hubungan bermakna
dengan pengetahuan yaitu umur ibu2 pendapatan dan akti5itas sosial.
-engetahuan yang baik didapatkan pada ibu yang mempunyai
&8
umur +# ( +* tahun2 yang mempunyai %umlah anak H +2 yang
memiliki peker%aan2 yang berpendidikan tinggi2 yang mempunyai
akti5itas sosial $ukup2dan sumber informasi yang baik.
&:)
2. '#ka$ #"u
Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh 61
UN0I- di kota Sleman pada tahun +##+ didapatkan sikap ibu baik
sekitar *,9 dan diperoleh pula bah!a tidak ada hubungan antara
sikap ibu dengan kegagalan pemberian ASI eksklusif.
&7)
)erdasarkan penelitian yang dilakukan oleh 1aria Eli3abeth
dan Salim di 6elurahan 6alideres >akarta )arat tahun +### dari
sebaran responden didapatkan ibu yang mempunyai sikap $ukup
sebesar ,8249.
Eariabel yang mempunyai hubungan bermakna dengan sikap
yaitu umur ibu2 %umlah anak2 peker%aan ibu2 pendidikan ibu dan
sumber informasi. Eariabel yang tidak mempunyai hubungan
bermakna dengan sikap yaitu pendapatan dan akti5itas sosial.
Sikap yang baik didapatkan pada ibu yang berumur +# D +*
tahun2 %umlah anak H +2 yang tidak memiliki peker%aan2 yang berada
di atas garis kemiskinan2 yang berpendidikan tinggi dan sedang2 yang
memiliki akti5itas sosial yang $ukup2 dan sumber informasi yang
baik.
&:)

3. Per#laku #"u
)erdasarkan penelitian yang dilakukan oleh 1aria Eli3abeth
dan Salim di 6elurahan 6alideres >akarta )arat tahun +###
didapatkan dari sebaran responden2 ibu dengan perilaku $ukup
sebesar 472,9.
Eariabel yang mempunyai hubungan bermakna dengan perilaku
yaitu pendidikan dan sumber informasi. Eariabel yang tidak
mempunyai hubungan bermakna dengan perilaku yaitu umur ibu2
%umlah anak2 peker%aan2 pendapatan dan akti5itas sosial.
-erilaku yang baik didapatkan pada ibu yang berumur I "#
tahun2 %umlah anak H +2 yang tidak beker%a2 yang berada di atas garis
&7
kemiskinan2 yang berpendidikan tinggi2 yang memiliki akti5itas
sosial $ukup2 dan sumber informasi yang baik.
&:)
4. Us#a #"u
)erdasarkan penelitian yang dilakukan oleh 1aria Eli3abeth
dan Salim di 6elurahan 6alideres >akarta )arat tahun +### dari
sebaran responden didapatkan ibu yang berumur sebesar +# D +*
tahun sebesar ,:249.
&:)
2. &umlah anak
)erdasarkan penelitian yang dilakukan di daerah =apaktuan2
A$eh pada tahun &**4 bah!a makin banyak anak dalam keluarga2
semakin berkurang ibu memberikan ASI pada bayinya. -ada
keluarga dengan &(+ anak 782:9 ibu memberikan ASI pada bayinya2
sedangkan ibu yang mempunyai "(, anak 742:9 ibu memberikan
ASI pada bayinya dan hanya ,,2,9 ibu memberikan ASI pada
bayinya2 pada keluarga lebih dari , anak.
,)
)erdasarkan penelitian yang dilakukan oleh 1aria Eli3abeth
dan Salim di 6elurahan 6alideres >akarta )arat tahun +### dari
sebaran responden didapatkan ibu yang mempunyai %umlah anak
(kurang sama dengan) + sebesar 482,9.
&:)
3. Pen)#)#kan #"u
1enurut hasil analisa lan%ut S06I tahun &**& didapatkan ibu
yang banyak memberikan ASI eksklusif yaitu ibu yang memiliki
pendidikan tinggi yaitu sebesar 44289. Hal yang sama %uga didapat
dari hasil analisa lan%ut tahun &**, didapatkan ibu yang tidak pernah
sekolah atau hanya berpendidikan S0 yang memberikan ASI se$ara
eksklusif sebesar ,82&9 dan diantara ibu yang berpendidikan S?=-
ke atas yang memberikan ASI se$ara eksklusif sebesar ,*289.
&*)
)erdasarkan penelitian yang dilakukan oleh 1aria Eli3abeth dan
Salim di 6elurahan 6alideres >akarta )arat tahun +###2 dari sebaran
responden didapatkan ibu dengan pendidikan sedang yaitu sebesar
,#289.
&:)

&:
4. Pen)a$atan Keluarga
0ari hasil penelitian yang dilakukan oleh 61 UN0I- di kota
Semarang tahun +##, didapatkan pendapatan keluarga dengan
penghasilan sedang sekitar 472492 ternyata tidak didapatkan
hubungan yang bermakna antara pendapatan keluarga dengan
pemberian ASI eksklusif.
&7)
.
)erdasarkan penelitian yang dilakukan oleh 1aria Eli3abeth
dan Salim di 6elurahan 6alideres >akarta )arat tahun +### dari
sebaran responden didapatkan keluarga dengan pendapatan diatas
garis kemiskinan sebesar :&2+9.
&:)
9. Pekerjaan #"u
Sesuai dengan hasil penelitian di daerah =apaktuan2 A$eh tahun
&**4 diperoleh hasil bah!a diantara ibu yang beker%a sekitar ,#279
tetap memberikan ASI kepada bayinya2 sedangkan dari ibu yang
tidak beker%a didapat 7*279 masih memberikan ASI kepada bayinya.
=erdapat perbedaan yang sangat bermakna dalam hal pemberian ASI
pada bayinya antara ibu yang tidak beker%a dengan ibu yang
beker%a.
,)
)erdasarkan penelitian yang dilakukan oleh 1aria Eli3abeth
dan Salim di 6elurahan 6alideres >akarta )arat tahun +### dari
sebaran responden didapatkan ibu yang yang tidak beker%a sebesar
4"2"9.
&:)
:. Akt#!#tas s(s#al
Hasil analisa lan%ut S06I menun%ukkan bah!a ibu yang aktif
dalam kegiatan sosial $enderung untuk memberikan ASI se$ara
eksklusif kepada bayinya. )ayi yang diberi ASI se$ara eksklusif pada
ibu yang aktif dalam kegiatan sosial persentasenya lebih tinggi yaitu
sebesar 482*9 daripada ibu yang tidak aktif dalam kegiatan sosial.
&*)
)erdasarkan penelitian yang dilakukan oleh 1aria Eli3abeth
dan Salim di 6elurahan 6alideres >akarta )arat tahun +### dari
&*
Pengetahuan '#ka$
Per#laku
I"u %ang mem$un%a# Ba)uta
mengena# A'I eksklus#!
-endapatan
keluarga
Akti5itas
Sosial
Sumber
Informasi
-eker%aan
sebaran responden didapatkan ibu dengan akti5itas sosial $ukup
sebesar "*289.
&:)
1;. 'um"er #n!(rmas#
Sumber informasi dianggap %uga sangat berperan dalam
mempengaruhi pengetahuan2 sikap dan perilaku ibu mengenai ASI
eksklusif. Akan tetapi sumber informasi tersebut seringkali tidak
memberikan informasi yang baik dan benar2 $ontohnya dengan
gen$arnya promosi susu formula.
Hasil penelitian di )ogor tahun +##& bah!a &:279 dari ibu(
ibu dian%urkan oleh petugas kesehatan untuk memberi susu formula
pada minggu pertama setelah kelahiran2 +&9 ibu melihat iklan susu
formula di .umah Sakit2 &*249 di klinik praktek s!asta dan &*249
di puskesmas (I-)2 0epkes2 )adan -/12 CH/ +##&).
7)
0ari hasil penelitian 61 UN0I- di kota Sleman tahun +##+
didapat ibu dengan sumber informasi yang kurang sebanyak *8.*9
dan terdapat hubungan yang bermakna antara sumber informasi yang
kurang dengan kegagalan pemberian ASI eksklusif.
+#)
)erdasarkan penelitian yang dilakukan oleh 1aria Eli3abeth
dan Salim di 6elurahan 6alideres >akarta )arat tahun +### dari
sebaran responden didapatkan ibu dengan sumber informasi yang
$ukup sebesar "*289.
&:)
2. 2. Kerangka K(nse$
+#
Usia Ibu >umlah anak -endidikan
Eariabel yang diteliti
Eariabel yang tidak diteliti
BAB III
ET<DE PENELITIAN
3. 1. Desa#n Penel#t#an
0esain penelitian yang digunakan adalah metode sur5ei yang bersifat studi
deskriptif cross sectional mengenai pengetahuan2 sikap dan perilaku ibu yang
mempunyai anak )aduta mengenai ASI eksklusif dan faktor(faktor yang
berhubungan di .C #8 kelurahan >elambar )aru2 >akarta )arat.
+&
3. 2. Tem$at )an =aktu $enel#t#an
-enelitian ini dilaksanakan pada tanggal +7 1aret D &4 April +##8 di .C
#8 6elurahan >elambar )aru2 >akarta )arat.
3. 3. P($ulas# )an 'am$el
Semua ibu yang mempunyai anak )aduta pada bulan 1aret D April +##8
bertempat tinggal di .C #8 6elurahan >elambar )aru2 >akarta )arat yaitu
sebanyak &&7 orang. Sampel yang diambil adalah se%umlah &## ibu yang
mempunyai bayi di .C #8 6elurahan >elambar )aru.

3. 4. Kr#ter#a #nklus# )an eksklus#
a. 6riteria inklusi adalah semua ibu yang mempunyai anak )aduta yang
ada di .C #8 6elurahan >elambar )aru2 >akarta )arat yang bersedia
mengikuti penelitian.
b. 6riteria eksklusi adalah responden yang tidak dapat ditemui dalam
maksimal " kali dalam per%an%ian.

3. 2. Besar 'am$el
1elalui rumus diba!ah ini didapatkan besar sampel penelitian sebagai
berikut A
3 (J)
+
p K
n
&
L
?
+
n
+
L n
&
M (&#9 . n
&
)
n
&
L %umlah sampel minimal
n
+
L %umlah sampel ditambah substitusi &#9 ( substitusi adalah persen
responden yang mungkin drop out )
3J L nilai kon5ersi pada tabel kur5a normal2 dengan nilai J L 49
didapatkan 3J pada kur5a normal L &2*8.
p L proporsi perilaku ibu yang mempunyai anak )aduta mengenai
ASI eksklusif .
K L &##9 ( p
? L dera%at kesalahan yang masih diterima adalah &#9.
++
)erdasarkan rumus diatas2 didapatkan angka A
(&2*8)
+
N ": N 8+
n
&
L
&##
n
&
L *#24 O *&
untuk men%aga adanya kemungkinan responden yang drop out2 maka
dihitung A
n
+
L *& M *2&
L &##2& O &##
>adi %umlah sampel minimal yang dibutuhkan adalah *& orang
3. 3. Tekn#k Pengam"#lan 'am$el
-engambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan $ara Simple
random sampling dengan menggunakan teknik undian.
3. 4. ,ara kerja
&. 1enghubungi ketua .C #8 2 6elurahan >elambar )aru yang men%adi
daerah penelitian untuk melaporkan tu%uan diadakannya penelitian di
daerah tersebut.
+. 1enghubungi petugas(petugas -uskesmas dan ibu(ibu kader agar
membantu kegiatan penelitian.
". 1elakukan pengumpulan data(data dengan mengunakan instrumen
penelitian berupa kuesioner di -osyandu .C #8 2 6elurahan >elambar
)aru.
,. 1elakukan pengolahan2 analisis2 dan interpretasi data.
4. -enulisan laporan penelitian.
8. -elaporan penelitian.
3. 4. 1. Pengum$ulan )ata
0ata primer dikumpulkan dengan memakai bantuan kuesioner yang telah
diu%i $oba melalui kun%ungan dari rumah ke rumah.
0ata sekunder didapat dari laporan kegiatan -osyandu dan -uskesmas.
+"
3. 9. I)ent#!#kas# >ar#a"el
0alam penelitian ini digunakan 5ariabel terikat (dependen) dan 5ariabel
bebas (independen). Eariabel terikat berupa pengetahuan2 sikap dan perilaku ibu
yang mempunyai baduta mengenai ASI eksklusif. Eariabel bebas berupa usia ibu2
pendidikan ibu2 %umlah anak2 pendapatan2 akti5itas sosial ibu2 peker%aan ibu2
sumber informasi.
3. :. anajemen )an anal#s#s )ata
=erhadap data D data yang dikumpulkan dilakukan pengolahan berupa
proses editing2 5erifikasi dan koding. Selan%utnya dimasukkan dan diolah dengan
menggunakan program S-SS. 0ata yang didapat akan disa%ikan dalam bentuk
tekstular dan tabuler.
=erhadap data yang telah diolah dilakukan analisis dengan $ara u%i statistik
menggunakan u%i Chi*s+uare yang sesuai. 6emudian data diinterpretasikan se$ara
deskriptif korelatif antar 5ariable D 5ariabel yang telah ditentukan.
3. 1;. De!#n#s# <$eras#(nal
.esponden
.esponden adalah seluruh ibu(ibu yang mempunyai anak yang berusia
diba!ah dua tahun di .C #8 kelurahan >elambar )aru2 >akarta )arat.
Usia ibu
Usia ibu adalah lamanya hidup seseorang se%ak dilahirkan sampi saat
penelitia dilakukan. 0ihitung dari hari penelitian dikurangi tanggal
lahir yang tertera dalam 6=- yang berlaku. )ila terdapat kelebihan
usia kurang dari 8 bulan dibulatkan keba!ah2 dan bila terdapat
kelebihan usia lebih atau sama dengan 8 bulan dibulatkan keatas.
)erdasarkan pola peren$anaan keluarga usia dikelompokkan men%adi A
&. P "# tahun
+. +& D "# tahun
". &4 D +# tahun
+,
>umlah anak
>umlah anak adalah %umlah anak kandung responden yang dilahirkan
dalam keadaan hidup2 dikelompokkan men%adi A
a. H + anak
b. P + anak
-endidikan
-endidikan adalah %en%ang pendidikan formal dari suatu institusi
tertentu yang men$akup tingkat S0 atau yang sedera%at2 S1- atau
yang sedera%at2 S1U atau yang sedera%at dan Akademi< -erguruan
=inggi atau yang sedera%at.
a. =ingkat pendidikan tinggi A bila tamat Akademi atau -erguruan
=inggi atau yang sedera%at mulai 0".
b. =ingkat pendidikan sedang A bila tamat S1U atau yang sedera%at2
tidak tamat< tamat Akademi atau -erguruan =inggi atau yang
sedera%at.
$. =ingkat pendidikan rendah A bila buta huruf2 tidak tamat< tamat S0
atau yang sedera%at. =idak tamat< tamat S1- atau yang sedera%at2
tidak tamat S1U atau yang sedera%at.
-endapatan keluarga
-endapatan keluarga adalah %umlah total pendapatan keluarga selama
satu bulan dibagi dengan %umlah orang yang men%adi tanggungan
keluarga. -engelompokkan berdasarkan S6 'ubernur No."84,<+##"
untuk !ilayah perkotaan dibagi men%adiA
a. 0i atas garis kemiskinan A bila lebih dari .p87&.44# perkapita<
bulan.
b. 0i ba!ah garis kemiskinan bila kurang atau sama dengan .p.
87&.44# perkapita< bulan.
+4
-eker%aan
-eker%aan adalah profesi atau kegiatan rutin yang dilakukan sehari(hari
yang mendapatkan imbalan uang atau materi. 0alam hal ini responden
digolongkan sebagai A
a. )eker%a
b. =idak )eker%a
Akti5itas sosial
Akti5itas sosial adalah seluruh kegiatan yang dilakukan responden
dalam masyarakat untuk bersosialisasi dan tidak bersifat men$ari
keuntungan seperti -662 -osyandu2 penyuluhan2 arisan2 kegiatan
agama2 dan lain(lain.
Skoring A
Akti5itas sosial apa sa%a yang ibu ikuti selama 8 bulan terakhir B
(%a!aban boleh lebih dari satu)
Nilai 4 A bila ibu mengikuti lebih dari atau sama dengan tiga
akti5itas sosial
Nilai " A bila ibu mengikuti kurang dari tiga akti5itas sosial
Nilai & A bila ibu tidak mengikuti sama sekali akti5itas sosial
6riteria penilaianA
Akti5itas sosial baik A (:#9 N ,) M & L ,2+# ( 4
Akti5itas sosial sedang A (8#9 N ,) M & L "2,# D ,2&*
Akti5itas sosial kurang A (#9 N ,) M & L & D "2**
Sumber informasi
Sumber informasi adalah segala media yang men%adi sumber
pengetahuan mengenai ASI eksklusif. Sumber informasi
dikelompokkan men%adi dua yaituA
a. Sumber I informasi medis seperti -osyandu2 dokter2 bidan2
puskesmas2 dan lain(lain
b. Sumber informasi non medis seperti tele5isi2 ma%alah2 tetangga2
internet2 radio2 dan lain(lain.
+8
Untuk men%a!ab pertanyaan ini tidak diberikan nilai2 hanya untuk
mengetahui sebaran sumber informasi yang paling berkesan untuk
responden.
-engetahuan
-engetahuan adalah segala informasi yang diketahui responden tentang
ASI eksklusif. 0inilai berdasarkan pertanyaan pengetahuan pada
kuesioner.
Skoring A
&. Apakah makanan yang paling baik bagi bayi B
>a!aban yang benar A ASI
Nilai " A bila men%a!ab benar
Nilai & A bila men%a!ab salah atau tidak men%a!ab
+. Apakah ibu mengetahui tentang ASI eksklusif B
Nilai " A bila men%a!ab ya
Nilai & A bila men%a!ab tidak
". Apakah yang dimaksud dengan ASI eksklusif B
>a!aban yang benar A ASI yang diberikan pada bayi se%ak lahir
sampai usia 8 bulan tanpa makanan dan minuman tambahan
Nilai 4 A bila men%a!ab benar
Nilai & A bila men%a!ab salah atau tidak men%a!ab
,. Sampai usia berapakah ASI tanpa makanan tambahan diberikan
kepada bayi B
>a!aban yang benar A )
Nilai " A bila men%a!ab benar
Nilai & A bila men%a!ab tidak tahu atau salah
4. Apakah manfaat dari ASI yang ibu ketahui B (%a!aban boleh lebih
dari satu)
Nilai 4 A bila men%a!ab benar dan %a!aban lebih dari satu atau
sama dengan tiga %a!aban
Nilai " A bila men%a!ab benar dan %a!aban kurang dari "
%a!aban
Nilai & A bila men%a!ab tidak tahu atau tidak men%a!ab
+7
8. Apakah ibu mengetahui manfaat pemberian ASI yang keluar pada
hari pertamaB (%a!aban boleh lebih dari satu)
Nilai 4 A bila men%a!ab benar dan %a!aban lebih dari satu atau
sama dengan tiga %a!aban
Nilai " A bila men%a!ab benar dan %a!aban kurang dari "
%a!aban
Nilai & A bila men%a!ab tidak tahu atau tidak men%a!ab
7. Apa sa%a akibat bila bayi tidak diberi ASI eksklusif B (%a!aban
boleh lebih dari satu)
Nilai 4 A bila men%a!ab benar dan %a!aban lebih dari satu atau
sama dengan tiga %a!aban
Nilai " A bila men%a!ab benar dan %a!aban kurang dari "
%a!aban
Nilai & A bila men%a!ab tidak tahu atau tidak men%a!ab
:. 6euntungan apa yang didapatkan ibu bila memberikan ASI
eksklusif B (%a!aban boleh lebih dari satu)
Nilai 4 A bila men%a!ab benar dan %a!aban lebih dari satu atau
sama dengan tiga %a!aban
Nilai " A bila men%a!ab benar dan %a!aban kurang dari "
%a!aban
Nilai & A bila men%a!ab tidak tahu atau tidak men%a!ab
*. 1enurut ibu apakah keunggulan ASI dari Susu formula B (%a!aban
boleh lebih dari satu)
Nilai 4 A bila men%a!ab benar dan %a!aban lebih dari satu atau
sama dengan tiga %a!aban.
Nilai " A bila men%a!ab benar dan %a!aban kurang dari "
%a!aban
Nilai & A bila men%a!ab tidak tahu atau tidak men%a!ab
&#. Apa kerugian dari pemberian susu formula pada bayi B (%a!aban
boleh lebih dari satu)
Nilai 4 A bila men%a!ab benar dan %a!aban lebih dari satu atau
sama dengan tiga %a!aban
+:
Nilai " A bila men%a!ab benar dan %a!aban kurang dari "
%a!aban
Nilai & A bila men%a!ab tidak tahu atau tidak men%a!ab
-engetahuan
Skor tertinggi A ,,
Skor terendah A &#
Skor inter5al A ",
-engetahuan baik A (:#9 N ",) M &# L "72+# D ,,
-engetahuan $ukup A (8#9 N ",) M &# L "#2,# D "72&*
-engetahuan kurang A (#9 N ",) M &# L &# D "#2"*
Sikap
Sikap adalah tanggapan atau reaksi responden berdasarkan pendirian2
pendapatan dan keyakinan indi5idu tersebut.
Skoring A
&. Apakah ibu setu%u bila bayi hanya diberikan ASI sa%a sampai usia 8
bulan B
Nilai 4 A bila men%a!ab ya
Nilai & A bila men%a!ab tidak
,. Apakah ibu setu%u bah!a pemberian ASI tanpa makanan tambahan
sampai usia 8 bulan dapat meningkatkan gi3i anak B
Nilai 4 A bila men%a!ab ya
Nilai & A bila men%a!ab tidak
3. Apakah ibu setu%u bila pemberian ASI lebih baik daripada susu
formula B
Nilai 4 A bila men%a!ab ya
Nilai & A bila men%a!ab tidak
4. Apakah ibu setu%u bila bayi yang diberi ASI lebih sehat daripada
yang diberi susu formula B
Nilai 4 A bila men%a!ab ya
Nilai & A bila men%a!ab tidak
Sikap
Skor tertinggi A +#
+*
Skor terendah A ,
Skor inter5al A &8
Sikap baik A (:#9 N &8) M , L &82:# D +#
Sikap $ukup A (8#9 N &8) M , L &"28# D &827*
Sikap kurang A (#9 N &8) M , L , D &"24*
-erilaku
-erilaku adalah reaksi dari responden berupa tindakan2 tanggapan
%a!aban terhadap sesuatu hal yang dilakukan berdasarkan
pengetahuan2 keper$ayaan2 nilai dan norma kelompok yang
bersangkutan. Hal yang diteliti adalah perilaku responden terhadap ASI
eksklusif.
Skoring A
&. Apakah saat ini ibu masih memberikan ASI B
=idak dinilai hanya untuk mengetahui sebaran
+. Sampai usia berapa ibu hanya memberikan ASI sa%a B
>a!aban yang benar A C
Nilai 4 A bila men%a!ab benar
Nilai & A bila men%a!ab salah
". 6apan pertama kali ibu memberikan ASI B
>a!aban yang benar A A
Nilai 4 A bila men%a!ab benar
Nilai & A bila men%a!ab salah
,. 1ulai usia berapa bayi ibu diberikan makanan tambahan selain
ASIB
>a!aban yang benar A E
Nilai 4 A bila men%a!ab benar
Nilai & A bila men%a!ab salah atau tidak men%a!ab
4. Apakah ibu pernah mengikuti penyuluhan tentang ASI eksklusif B
=idak dinilai hanya untuk mengetahui sebaran
-erilaku
Skor tertinggi A &4
Skor terendah A "
"#
Skor inter5al A &+
-erilaku baik A (:#9 N &+) M " L &+28# D &4
-erilaku $ukup A (8#9 N &+) M " L &#2+# D &+24*
-erilaku kurang A (#9 N &+) M " L " D &#2&*
3. 11. Et#ka $enel#t#an
.esponden yang di!a!an$arai untuk pengisian kuesioner pada penelitian
ini di%amin kerahasiaannya terhadap data(data yang diberikan.
BAB I?
HA'IL PENELITIAN
Hasil penelitian yang dilakukan di .C #82 6elurahan >elambar )aru2 >akarta
)arat se%ak tanggal +7 1aret +##8 sampai tanggal &4 April +##8 dengan populasi
"&
sebanyak &&7 orang dan sampel penelitian yang diambil dari populasi sebanyak &##
orang se$ara simple random sampling%
=abel ,. &. Sebaran responden berdasarkan pengetahuan2 sikap2 perilaku2 usia ibu2
%umlah anak2 pendidikan2 pendapatan keluarga2 peker%aan dan akti5itas
sosial ibu yang mempunyai )aduta mengenai ASI eksklusif
Eariabel rekuensi -ersentase
Pengetahuan
)aik "& "&2#
Cukup ", ",2#
6urang "4 "42#
'#ka$
)aik "# "#2#
Cukup "8 "82#
6urang ", ",2#
Per#laku
)aik "# "#2#
Cukup +: +:2#
6urang ,+ ,+2#
Us#a #"u
P "# tahun ,+ ,+2#
+& D "# tahun +4 +42#
&4 D +# tahun "" ""2#
&umlah anak
H + anak ,8 ,82#
P + anak 4, 4,2#
Pen)#)#kan
=inggi "+ "+2#
Sedang "& "&2#
.endah "7 "72#
Pen)a$atan
0i atas garis kemiskinan 4& 4&2#
0i ba!ah garis kemiskinan ,* ,*2#
Pekerjaan
)eker%a ,, ,,2#
=idak beker%a 48 482#
Akt#>#tas '(s#al
)aik "8 "82#
Cukup "# "#2#
6urang ", ",2#
=abel ,. +. Hubungan antara usia ibu2 %umlah anak2 pendidikan2 pendapatan2
peker%aan2 dan akti5itas sosial terhadap pengetahuan ibu yang
mempunyai )aduta mengenai ASI eksklusif.
Eariabel -engetahuan
=otal U%i - Ho
)aik Cukup 6urang
Us#a #"u
"+
P "# tahun &* &8 7 ,+
Chi(S
"+28&:
- Q #2#4 0itolak +& D "# tahun : &" , +4
&4 D +# tahun , 4 +, ""
&umlah anak
H + anak , &, +: ,8 Chi(S
"#2+77
- Q #2#4 0itolak
P + anak +7 +# 7 4,
Pen)#)#kan
=inggi &7 && , "+
Chi(S
"+2#44
- Q #2#4 0itolak Sedang * &8 8 "&
.endah 4 7 +4 "7
Pen)a$atan
0i atas garis
kemiskinan
* &4 +7 4&
Chi(S
&82+#"
- Q #2#4 0itolak
0i ba!ah garis
kemiskinan
++ &* : ,*
Pekerjaan
)eker%a &+ &: &, ,, Chi(S
&28:"
- P #2#4 0iterima
=idak beker%a &* &8 +& 48
Akt#>#tas s(.#al
)aik &# &+ &, "8
Chi(S
#2:,&
- P #2#4 0iterima Cukup * &# && "#
6urang &+ &+ &# ",
=abel ,. ". Hubungan antara usia ibu2 %umlah anak2 pendidikan terhadap sikap ibu
yang mempunyai )aduta mengenai ASI eksklusif.
Eariabel Sikap
=otal U%i - Ho
)aik Cukup 6urang
Us#a #"u
P "# tahun &# &* 7 ,+
Chi(S
&#244*
- Q #2#4 0itolak +& D "# tahun 7 : &# +4
&4 D +# tahun 7 * &7 ""
&umlah anak
H + anak 7 &7 ++ ,8 Chi(S
&&2#&8
- Q #2#4 0itolak
P + anak +" &* &+ 4,
Pen)#)#kan
=inggi &7 && , "+
Chi(S
+"2*7,
- Q #2#4 0itolak Sedang 4 &7 * "&
.endah : : +& "7
=abel ,.".& Hubungan antara pendapatan2 peker%aan2 dan akti5itas sosial terhadap
sikap ibu yang mempunyai )aduta mengenai ASI eksklusif.
Eariabel Sikap
=otal U%i - Ho
)aik Cukup 6urang
Pen)a$atan
0i atas garis
kemiskinan
&# +# +& 4&
Chi(S
428++
- P #2#4 0iterima
""
0i ba!ah garis
kemiskinan
+# &8 &" ,*
Pekerjaan
)eker%a &, &7 &" ,, Chi(S
#28*7
- P #2#4 0iterima
=idak beker%a &8 &* +& 48
Akt#>#tas s(s#al
)aik &+ &" && "8
Chi(S
"2488
- P #2#4 0iterima Cukup 8 &, &# "#
6urang &+ * &" ",
=abel ,. ,. Hubungan antara usia ibu2 %umlah anak2 pendidikan2 pendapatan2
peker%aan2 dan akti5itas sosial terhadap perilaku ibu yang mempunyai
)aduta mengenai ASI eksklusif.
Eariabel -erilaku
=otal
U%i - Ho
)aik Cukup 6urang
Us#a #"u
P "# tahun &8 &" &" ,+
Chi(S
,2##:
- P #2#4 0iterima +& D "# tahun 8 8 &" +4
&4 D +# tahun : * &8 ""
&umlah anak
H + anak : &7 +& ,8 Chi(S
72+44
- Q #2#4 0itolak
P + anak ++ && +& 4,
Pen)#)#kan
=inggi &8 : : "+
Chi(S
&,2&&4
- Q #2#4 0itolak Sedang 4 &" &" "&
.endah * 7 +& "7
Pen)a$atan
0i atas garis
kemiskinan
&# &, +7 4&
Chi(S
827+4
- Q #2#4 0itolak
0i ba!ah garis
kemiskinan
+# &, &4 ,*
Pekerjaan
)eker%a &7 * &: ,, Chi(S
"247"
- P #2#4 0iterima
=idak beker%a &" &* +, 48
Akt#>#tas s(s#al
)aik && * &8 "8
Chi(S
&28"&
- P #2#4 0iterima Cukup : && && "#
6urang && : &4 ",
=abel ,. 4. Hubungan pengetahuan dengan sikap ibu yang mempunyai )aduta
mengenai ASI eksklusif.
-engetahuan
Sikap
=otal
)aik Cukup 6urang
)aik +# 7 , "&
Cukup 4 +" 8 ",
6urang 4 8 +, "4
",
=otal "# "8 ", &##
Ho L =idak ada hubungan bermakna antara pengetahuan dengan sikap.
J L #2#4
R
+
L 4&2",4.
df L ,.
Hasil L Ho ditolak.
6esimpulan A Ada hubungan bermakna antara pengetahuan dengan sikap ibu
mengenai ASI eksklusif.
=abel ,. 8. Hubungan pengetahuan dengan perilaku ibu yang mempunyai )aduta
mengenai ASI eksklusif.
-engetahuan
-erilaku
=otal
)aik Cukup 6urang
)aik +# 4 8 "&
Cukup 4 &: && ",
6urang 4 4 +4 "4
=otal "# +: ,+ &##
Ho L =idak ada hubungan bermakna antara pengetahuan dengan perilaku.
J L #2#4
R
+
L ,&2#8".
df L ,.
Hasil L Ho ditolak.
6esimpulan A Ada hubungan bermakna antara pengetahuan dengan perilaku ibu
mengenai ASI eksklusif.
=abel ,. 7. Hubungan sikap dengan perilaku ibu yang mempunyai )aduta
mengenai ASI eksklusif.
Sikap
-erilaku
=otal
)aik Cukup 6urang
)aik &, 7 * "#
Cukup &# &7 * "8
6urang 8 , +, ",
=otal "# +: ,+ &##
Ho L =idak ada hubungan bermakna antara sikap dengan perilaku.
J L #2#4
R
+
L ++2:7".
df L ,.
Hasil L Ho ditolak.
"4
p Q #2#4
p Q #2#4
p Q #2#4
6esimpulan A Ada hubungan bermakna antara sikap dengan perilaku ibu mengenai
ASI eksklusif.
BAB ?
PEBAHA'AN
2. 1. 'e"aran @es$(n)en enurut Pengetahuan-
'#ka$- Per#laku- Us#a
"8
I"u- &umlah Anak- Pen)#)#kan- Pen)a$atan- Pekerjaan )an Akt#>#tas
s(s#al.
&. -ada sebaran pengetahuan ibu2 didapatkan "49 ibu memiliki
pengetahuan kurang. Hasil ini berbeda dengan penelitian yang
dilakukan oleh 1aria Eli3abeth dan Salim didapatkan ibu dengan
pengetahuan baik sebesar ,&289.
+. -ada sebaran sikap ibu2 didapatkan "89 ibu memiliki sikap $ukup.
Hasil ini sesuai dengan dengan penelitian yang dilakukan oleh 1aria
Eli3abeth dan Salim didapatkan ibu dengan sikap $ukup sebesar
,8249.
". -ada sebaran perilaku ibu2 didapatkan ,+9 ibu memiliki perilaku
kurang. Hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan 1aria
Eli3abeth dan Salim didapatkan perilaku yang $ukup sebesar 472,9.
,. -ada sebaran usia ibu2 didapatkan ,+9 ibu memiliki usia di atas "#
tahun. Hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan 1aria
Eli3abeth dan Salim bah!a responden pada umumnya memiliki umur
antara +# D +* tahun yaitu sebesar ,:249.
4. -ada sebaran %umlah anak2 didapatkan 4,9 ibu memiliki anak lebih
dari dua. Hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan 1aria
Eli3abeth dan Salim bah!a responden pada umumnya memiliki umur
%umlah anak kurang dari dua yaitu sebesar 482,9.
8. -ada sebaran pendidikan ibu2 didapatkan "79 ibu yang berpendidikan
rendah. Hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan 1aria
Eli3abeth dan Salim dimana didapat responden dengan pendidikan
sedang sebesar ,#289.
7. -ada sebaran pendapatan keluarga2 didapatkan 4&9 ibu memiliki
pendapatan di ba!ah garis kemisikinan. Hasil ini berbeda dengan
penelitian yang dilakukan 1aria Eli3abeth dan Salim bah!a responden
pada umumnya memiliki pendapatan di atas garis kemiskinan sebesar
:&2+9.
:. -ada sebaran peker%aan ibu2 didapatkan 489 ibu tidak beker%a. Hasil
ini sesuai dengan penelitian 1aria Eli3abeth dan Salim bah!a
responden pada umumnya tidak beker%a yaitu sebesar 4"2"9
"7
*. -ada sebaran akti5itas sosial ibu2 didapatkan "89 ibu memiliki
akti5itas sosial baik. Hasil ini berbeda dengan penelitian yang
dilakukan 1aria Eli3abeth dan Salim bah!a responden pada umumnya
memiliki akti5itas sosial yang $ukup yaitu sebesar "*289.
2. 2. Hu"ungan Antara Us#a I"u- &umlah Anak- Pen)#)#kan- Pen)a$atan-
Pekerjaan )an Akt#>#tas '(s#al )engan Pengetahuan.
&. Hubungan antara 5ariabel usia ibu dengan pengetahuan ibu2
berdasarkan u%i Chi*s+uare didapatkan N
+
L "+28&: ( p Q #2#4 ) yang
berarti usia ibu mempunyai hubungan yang bermakna dengan
pengetahuan ibu mengenai ASI eksklusif.
Hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan 1aria Eli3abeth
dan Salim
-erbedaan ini mungkin ter%adi karena karakteristik populasi yang kami
teliti berbeda sepeti %umlah sampel yang berbeda.
0ari hasil penelitian kami didapat ibu(ibu dengan mempunyai
pengetahuan kurang paling banyak berusia &4(+# tahun. Hal inipun
sesuai dengan asumsi bah!a bah!a dengan bertambahnya usia akan
memberi pengetahuan yang baik.
+. Hubungan antara 5ariabel %umlah anak dengan pengetahuan ibu2
berdasarkan u%i Chi*s+uare didapatkan N
+
L "#2+77 ( p Q #2#4 )2 yang
berarti %umlah anak mempunyai hubungan yang bermakna dengan
pengetahuan ibu mengenai ASI eksklusif.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan 1aria Eli3abeth dan
Salim.
0ari hasil penelitian kami2 ibu yang memiliki pengetahuan baik adalah
ibu yang mempunyai lebih dari dua anak. Hasil ini sesuai dengan
asumsi bah!a ibu yang mempunyai lebih dari dua anak2 memiliki
pengalaman yang lebih banyak.
". Hubungan antara 5ariabel pendidikan dengan pengetahuan ibu2
berdasarkan u%i Chi*s+uare didapatkan N
+
L "+2#44 ( p Q #2#4 ) yang
":
berarti pendidikan ibu mempunyai hubungan yang bermakna dengan
pengetahuan ibu mengenai ASI eksklusif.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan 1aria Eli3abeth dan
Salim di mana ibu dengan pendidikan tinggi mempunyai pengetahuan
yang lebih baik.
Hal ini dapat dihubungkan dengan tu%uan pendidikan itu sendiri yaitu
untuk mendapatkan pengetahuan sebanyakDbanyaknya2 dengan
demikian semakin tinggi pendidikan seseorang2 diharapkan semakin
baik pengetahuannya.
,. Hubungan antara 5ariabel pendapatan dengan pengetahuan ibu2
berdasarkan u%i Chi*s+uare didapatkan N
+
L &82+#" ( p Q #2#4 ) yang
berarti pendapatan mempunyai hubungan yang bermakna dengan
pengetahuan ibu mengenai ASI eksklusif. Hasil ini berbeda dengan
penelitian yang dilakukan 1aria Eli3abeth dan Salim.
0ari hasil penelitian didapatkan bah!a keluarga dengan pendapatan di
atas garis kemiskinan mempunyai pengetahuan yang kurang.
Hasil ini sesuai dengan asumsi bah!a tidak selalu keluarga dengan
pendapatan tinggi mempunyai pengetahuan yang baik pula2 karena ibu
dengan pendapatan keluarga tinggi $enderung mendapatkan informasi
(media $etak dan elektronik) lebih banyak mengenai susu formula
(-ASI).
4. Hubungan antara 5ariabel peker%aan dengan pengetahuan ibu2
berdasarkan u%i Chi*s+uare didapatkan N
+
L &28:" ( p P #2#4 )2 yang
berarti peker%aan tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan
pengetahuan ibu mengenai ASI eksklusif.
Hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan 1aria Eli3abeth
dan Salim.
1enurut kami2 ibu beker%a atau tidak2 tidak mempengaruhi
pengetahuan ibu mengenai ASI eksklusif. =erlihat dari hasil penelitian
kami bah!a %umlah ibu yang tidak beker%a dengan pengetahuan baik
lebih banyak dibanding yang beker%a.
"*
Sumber informasi tidak hanya didapat oleh ibu dengan beker%a2 pada
ibu yang tidak beker%a memungkinkan dirinya untuk mempunyai lebih
banyak !aktu luang dalam memperoleh informasi seperti dari media
$ontohnya t52 radio dan koran %uga dari lingkungan sekitar seperti
puskesmas atau penyuluhan di posyandu.
8. Hubungan antara 5ariabel akti5itas sosial dengan pengetahuan ibu2
berdasarkan u%i Chi*s+uare didapatkan N
+
L #2:,& ( p P #2#4 ) yang
berarti akti5itas sosial tidak mempunyai hubungan yang bermakna
dengan pengetahuan ibu mengenai ASI eksklusif.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan 1aria Eli3abeth dan
Salim.
0ari hasil penelitian terlihat bah!a ibu dengan akti5itas baik malah
mempunyai pengetahuan yang kurang. Hasil ini sesuai dengan asumsi
bah!a keterlibatan ibu dalam akti5itas sosial lebih dipengaruhi oleh
masukan(masukan2 minat dan a%akan dari lingkungan sekitarnya
dibandingkan dengan pengetahuannya dan belum tentu ibu
memperoleh pengetahuan mengenai ASI eksklusif pada saat
berakti5itas sosial.
2. 3. Hu"ungan Antara Us#a I"u- &umlah Anak- Pen)#)#kan- Pen)a$atan-
Pekerjaan- )an Akt#>#tas '(s#al )engan '#ka$
&. Hubungan antara 5ariabel usia ibu dengan sikap ibu2 berdasarkan u%i
Chi*s+uare didapatkan N
+
L &#244* ( p Q #2#4 ) yang berarti usia ibu
mempunyai hubungan yang bermakna dengan sikap ibu mengenai ASI
eksklusif.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan 1aria Eli3abeth dan
Salim.
=erlihat %uga dari hasil penelitian kami bah!a usia ibu &4(+# tahun
mempunyai pengetahuan kurang2 hal ini menun%ukkan bah!a usia ibu
mempengaruhi sikapnya2 dimana semakin bertambah usia ibu
diharapkan mempunyai sikap yang baik.
,#
+. Hubungan antara 5ariabel %umlah anak dengan sikap ibu2 berdasarkan
u%i Chi*s+uare didapatkan N
+
L &&2#&8 ( p Q #2#4 ) yang berarti %umlah
anak mempunyai hubungan yang bermakna dengan sikap ibu mengenai
ASI eksklusif.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan 1aria Eli3abeth dan
Salim
0ari hasil penelitian kami %uga terlihat bah!a %umlah anak
mempengaruhi sikap ibu2 dimana semakin banyak anak maka
pengalaman yang diperoleh akan semakin bertambah yang akhirnya
akan mempengaruhi sikap ibu men%adi semakin baik.
". Hubungan antara 5ariabel pendidikan dengan sikap ibu2 berdasarkan
u%i Chi*s+uare didapatkan N
+
L +"2*7, ( p Q #2#4 ) yang berarti
pendidikan ibu mempunyai hubungan yang bermakna dengan sikap ibu
mengenai ASI eksklusif. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan 1aria Eli3abeth dan Salim. Hasil ini memperlihatkan bah!a
sikap ibu dipengaruhi oleh pendidikan2 karena dengan adanya tingkat
pendidikan yang baik maka diharapkan sikap seseorang akan men%adi
lebih baik.
,. Hubungan antara 5ariabel pendapatan dengan sikap ibu2 berdasarkan
u%i Chi*s+uare didapatkan N
+
L 428++ (p P #2#4 ) yang berarti
pendapatan tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan sikap
ibu mengenai ASI eksklusif. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan 1aria Eli3abeth dan Salim. =erlihat bah!a pendapatan tidak
mempengaruhi sikap ibu karena sikap seseorang tidak dinilai
berdasarkan besar ke$ilnya pendapatan.
4. Hubungan antara 5ariabel peker%aan dengan sikap ibu2 berdasarkan u%i
Chi*s+uare didapatkan N
+
L #28*7 ( p P #2#4 ) yang berarti peker%aan
tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan sikap ibu
mengenai ASI eksklusif.
Hal ini tidak sesuai dengan penelitian 1aria Eli3abeth dan Salim yaitu
peker%aan mempunyai hubungan dengan sikap ibu.
,&
0imana pada hasil penelitian kami didapat %umlah ibu yang tidak
beker%a mempunyai sikap baik %uga sikap kurang lebih banyak
dibanding ibu yang beker%a. Hal ini sesuai dengan asumsi bah!a ibu
yang tidak beker%a mempunyai !aktu lebih banyak untuk memberi ASI
eksklusif kepada bayinya akan tetapi hal ini %uga tergantung oleh faktor
lain seperti tingkat kesadaran dan pengetahuan ibu akan ASI eksklusif.
8. Hubungan antara 5ariabel akti5itas sosial dengan sikap ibu2
berdasarkan u%i Chi*s+uare didapatkan N
+
L "2488 ( p P #2#4 ) yang
berarti akti5itas sosial tidak mempunyai hubungan yang bermakna
dengan sikap ibu mengenai ASI eksklusif.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan 1aria Eli3abeth dan
Salim.
0ari hasil penelitian kami terlihat bah!a akti5itas sosial tidak
mempengaruhi sikap ibu mengenai ASI eksklusif2 karena dalam
melakukan akti5itas sosial masalah ASI eksklusif tidak selalu men%adi
topik pembi$araan atau kegiatan utama ibu(ibu.
Selain itu2 masih banyak faktor(faktor lain yang %ustru lebih
mempengaruhi sikap ibu seperti usia ibu2 %umlah anak dan lain(lain.
2. 4. Hu"ungan Antara Us#a I"u- &umlah Anak- Pen)#)#kan- Pen)a$atan-
Pekerjaan )an Akt#>#tas '(s#al )engan Per#laku
&. Hubungan antara 5ariabel usia ibu dengan perilaku ibu2 berdasarkan u%i
Chi*s+uare didapatkan N
+
L ,2##: ( p P #2#4 ) yang berarti usia ibu
tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan perilaku ibu
mengenai ASI eksklusif.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan 1aria Eli3abeth dan
Salim. =erlihat bah!a umur ibu tidak mempengaruhi perilakunya
dalam memberikan ASI eksklusif2 karena perilaku seseorang tidak
dapat ditentukan dari tua atau mudanya usia seseorang.
+. Hubungan antara 5ariabel %umlah anak dengan perilaku ibu2
berdasarkan u%i Chi*s+uare didapatkan N
+
L 72++4 ( p Q #2#4 ) yang
,+
berarti %umlah anak mempunyai hubungan yang bermakna dengan
perilaku ibu mengenai ASI eksklusif.
Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan 1aria
Eli3abeth dan Salim di mana pada penelitian mereka didapatkan
%umlah anak tidak mempunyai hubungan dengan perilaku ibu.
-erbedaan ini kemungkinan karena sebaran responden yang berlainan
pada masing(masing penelitian. 0ari penelitian kami terlihat bah!a
%umlah anak mempengaruhi perilaku ibu2 di mana pengalaman ibu
yang bertambah seiring dengan pertambahan %umlah anak2 berdampak
pada perbaikan perilaku ibu dalam memberikan ASI eksklusif.
". Hubungan antara 5ariabel pendidikan dengan perilaku ibu2 berdasarkan
u%i Chi*s+uare didapatkan N
+
L &,2&&4 ( p Q #2#4 ) yang berarti
pendidikan ibu mempunyai hubungan yang bermakna dengan perilaku
ibu mengenai ASI eksklusif.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan 1aria Eli3abeth dan
Salim.
)egitu pula dalam hasil penelitian kami terlihat bah!a pendidikan
mempengaruhi perilaku ibu dalam memberikan ASI eksklusif2 sesuai
pula dengan asumsi bah!a semakin tinggi tingkat pendidikan
seseorang maka akan semakin baik pula perilakunya.
,. Hubungan antara 5ariabel pendapatan dengan perilaku ibu2
berdasarkan u%i Chi*s+uare didapatkan N
+
L 827+4 ( p Q #2#4 ) yang
berarti pendapatan mempunyai hubungan yang bermakna dengan
perilaku ibu mengenai ASI eksklusif.
Hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan 1aria Eli3abeth
dan Salim di mana pada penelitian mereka didapatkan pendapatan
tidak mempunyai hubungan dengan perilaku ibu. 1ungkin terdapat
perbedaan dalam hal lokasi dan karakteristik populasi.
0ari penelitian kami terlihat bah!a pendapatan mempengaruhi
perilaku di mana ibu dengan pendapatan kelurga tinggi $enderung
membeli berma$am(ma$am makanan tambahan untuk diberikan pada
bayinya dan tidak memberikan ASI se$ara eksklusif.
,"
4. Hubungan antara 5ariabel peker%aan dengan perilaku ibu2 berdasarkan
u%i Chi*s+uare didapatkan N
+
L "247" ( p P #2#4 ) yang berarti
peker%aan tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan perilaku
ibu mengenai ASI eksklusif. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan 1aria Eli3abeth dan Salim. 0ari hasil penelitian kami
terlihat bah!a peker%aan tidak mempengaruhi perilaku seseorang2
karena ibu yang beker%a atau tidak beker%a belum tentu akan
memberikan ASI se$ara eksklusif kepada bayinya.
8. Hubungan antara 5ariabel akti5itas sosial dengan perilaku ibu2
berdasarkan u%i Chi*s+uare didapatkan N
+
L &2#87 ( p P #2#4 ) yang
berarti akti5itas sosial tidak mempunyai hubungan yang bermakna
dengan perilaku ibu mengenai ASI eksklusif. Hasil ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan 1aria Eli3abeth dan Salim. 0apat dilihat
bah!a akti5itas sosial tidak mempengaruhi perilaku ibu mengenai ASI
eksklusif.
2. 2. Hu"ungan Antara Pengetahuan )engan '#ka$ I"u
Hubungan antara 5ariabel pengetahuan dengan sikap ibu2 berdasarkan u%i
Chi*s+uare didapatkan N
+
L 4&2",4 ( p Q #2#4 ) yang berarti pengetahuan ibu
mempunyai hubungan yang bermakna dengan sikap ibu mengenai ASI eksklusif.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan 1aria Eli3abeth dan Salim.
0apat dilihat bah!a pengetahuan ibu mempengaruhi $ara ibu bersikap. Hasil ini
sesuai dengan asumsi bah!a semakin tinggi pengetahuan seseorang akan semakin
baik sikapnya.
2. 3. Hu"ungan Antara Pengetahuan )engan Per#laku I"u
Hubungan antara 5ariabel pengetahuan dengan perilaku ibu2 berdasarkan
u%i Chi*s+uare didapatkan N
+
L ,&2#8" ( p Q #2#4 ) yang berarti pengetahuan ibu
mempunyai hubungan yang bermakna dengan perilaku ibu mengenai ASI
eksklusif. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan 1aria Eli3abeth dan
Salim. =erlihat bah!a pengetahuan mempengaruhi perilaku ibu. Hasil ini sesuai
dengan asumsi bah!a pengetahuan akan membentuk $ara berperilaku seseorang.
,,
2. 4. Hu"ungan Antara '#ka$ )engan Per#laku I"u
Hubungan antara 5ariabel sikap dengan perilaku ibu2 berdasarkan u%i Chi*
s+uare didapatkan N
+
L ++2:7" ( p Q #2#4 ) yang berarti sikap ibu mempunyai
hubungan yang bermakna dengan perilaku ibu mengenai ASI eksklusif. Hasil ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan 1aria Eli3abeth dan Salim. =erlihat
bah!a sikap mempengaruhi perilaku ibu. Hasil ini sesuai dengan asumsi bah!a
sikap merupakan respon seseorang terhadap suatu hal dan dia akan berperilaku
sesuai respon tersebut.
BAB ?I
KE'IPULAN DAN 'A@AN
3. 1. Kes#m$ulan
0ari hasil penelitian yang dilakukan di .C #8 6elurahan >elambar )aru2
>akarta )arat dari 1aret D April +##42 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut A
&. Sebaran responden berdasarkan pengetahuan2 terbanyak adalah ibu
dengan pengetahuan kurang sebesar "49. )erdasarkan sikap2
terbanyak adalah ibu dengan sikap $ukup sebesar "89. )erdasarkan
perilaku2 terbanyak adalah ibu dengan perilaku kurang sebesar ,+9.
+. Sebaran responden berdasarkan A
a. Usia ibu terbanyak adalah P "# tahun sebesar ,+9.
b. >umlah anak terbanyak adalah ibu yang mempunyai anak P +
sebesar 4,9.
,4
$. =ingkat pendidikan terbanyak adalah ibu berpendidikan rendah
sebesar "79.
d. Status peker%aan terbanyak adalah ibu yang tidak beker%a
(sebagai ibu rumah tangga) sebesar 489.
e. -endapatan keluarga terbanyak adalah ibu dengan pendapatan
keluarga berada di atas garis kemiskinan sebesar 4&9.
f. Akti5itas sosial terbanyak adalah ibu dengan akti5itas sosial
baik sebesar "89.
". Eariabel usia ibu2 %umlah anak2 tingkat pendidikan ibu2 pendapatan
keluarga mempunyai hubungan bermakna dengan pengetahuan ibu
yang mempunyai )aduta mengenai ASI eksklusif. Sedangkan 5ariabel
peker%aan ibu dan akti5itas sosial ibu tidak mempunyai hubungan
bermakna dengan pengetahuan ibu yang mempunyai )aduta mengenai
ASI eksklusif.
,. Eariabel usia ibu2 %umlah anak2 tingkat pendidikan ibu mempunyai
hubungan bermakna dengan sikap ibu yang mempunyai bayi mengenai
ASI eksklusif. Sedangkan 5ariabel peker%aan ibu2 pendapatan keluarga
dan akti5itas sosial ibu tidak mempunyai hubungan bermakna dengan
sikap ibu yang mempunyai )aduta mengenai ASI eksklusif.
4. Eariabel %umlah anak2 tingkat pendidikan ibu2 pendapatan keluarga
mempunyai hubungan bermakna dengan perilaku ibu yang mempunyai
bayi mengenai ASI eksklusif. Sedangkan 5ariabel umur ibu2 peker%aan
ibu dan akti5itas sosial ibu tidak mempunyai hubungan bermakna
dengan perilaku ibu yang mempunyai )aduta mengenai ASI eksklusif.
8. Ada hubungan bermakna antara pengetahuan dengan sikap ibu yang
mempunyai )aduta mengenai ASI eksklusif.
7. Ada hubungan bermakna antara pengetahuan dengan perilaku ibu yang
mempunyai )aduta mengenai ASI eksklusif.
:. Ada hubungan bermakna antara sikap dengan perilaku ibu yang
mempunyai )aduta mengenai ASI eksklusif.
3. 2. 'aran
0ari hasil yang diperoleh2 peneliti menyarankan beberapa hal A
&. )agi -emerintah 0aerah dan 0inas 6esehatan setempat A
,8
1eningkatkan promosi kesehatan mengenai ASI eksklusif dengan
$ara membuat dan mendistribusikan pamflet dan selebaran yang
berisi informasi mengenai manfaat ASI eksklusif dan a%akan untuk
memberi ASI eksklusif2 kepada -uskesmas dan .umah )ersalin di
daerah setempat.
1emberikan informasi kepada setiap kepala -uskesmas dan
.umah )ersalin mengenai ASI eksklusif.
+. )agi -uskesmas A
1embina -osyandu agar lebih intensif memberikan penyuluhan
mengenai ASI eksklusif kepada ibu(ibu di !ilayahnya khususnya
kepada ibu(ibu muda dan ibu yang baru pertama kali mempunyai
anak.
1engadakan pelatihan kepada bidan desa dan kader mengenai ASI
eksklusif guna mendorong ibu pada saat ANC "Ante Natal Care#
agar nanti pada !aktu bayinya lahir ibu mau dan mampu
memberikan ASI eksklusif.
". )agi kader A
1emberikan moti5asi kepada ibu(ibu hamil2 melahirkan2 nifas dan
menyusui mengenai pemberian ASI eksklusif
1emberikan penyuluhan mengenai manfaat dan $ara pemberian
ASI eksklusif.
,7
,:

Anda mungkin juga menyukai

  • Pendahuluan IKM
    Pendahuluan IKM
    Dokumen38 halaman
    Pendahuluan IKM
    Alain Raymond Elroy Sihombing
    Belum ada peringkat
  • Bab 3 Pene Editan
    Bab 3 Pene Editan
    Dokumen9 halaman
    Bab 3 Pene Editan
    Alain Raymond Elroy Sihombing
    Belum ada peringkat
  • Keratouveitis
    Keratouveitis
    Dokumen22 halaman
    Keratouveitis
    Alain Raymond Elroy Sihombing
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pene
    Bab I Pene
    Dokumen3 halaman
    Bab I Pene
    Alain Raymond Elroy Sihombing
    Belum ada peringkat
  • Sampel Pene
    Sampel Pene
    Dokumen4 halaman
    Sampel Pene
    Alain Raymond Elroy Sihombing
    Belum ada peringkat
  • Dafpus PT
    Dafpus PT
    Dokumen2 halaman
    Dafpus PT
    Alain Raymond Elroy Sihombing
    Belum ada peringkat
  • Referat Sudden Death Forensik
    Referat Sudden Death Forensik
    Dokumen16 halaman
    Referat Sudden Death Forensik
    Alain Raymond Elroy Sihombing
    Belum ada peringkat
  • Glaukoma Refrat
    Glaukoma Refrat
    Dokumen19 halaman
    Glaukoma Refrat
    Alain Raymond Elroy Sihombing
    Belum ada peringkat
  • Cover Referat
    Cover Referat
    Dokumen1 halaman
    Cover Referat
    Alain Raymond Elroy Sihombing
    Belum ada peringkat
  • Hubungan Pola Asuh Dan Status Gizi Balita
    Hubungan Pola Asuh Dan Status Gizi Balita
    Dokumen90 halaman
    Hubungan Pola Asuh Dan Status Gizi Balita
    Ahmad Arif Nur Yuwono
    100% (1)
  • Bab I Pene
    Bab I Pene
    Dokumen3 halaman
    Bab I Pene
    Alain Raymond Elroy Sihombing
    Belum ada peringkat
  • Case Mata Glaukoma
    Case Mata Glaukoma
    Dokumen8 halaman
    Case Mata Glaukoma
    Alain Raymond Elroy Sihombing
    Belum ada peringkat
  • Refrat Lepra
    Refrat Lepra
    Dokumen40 halaman
    Refrat Lepra
    Alain Raymond Elroy Sihombing
    Belum ada peringkat
  • Forensik
    Forensik
    Dokumen1 halaman
    Forensik
    Alain Raymond Elroy Sihombing
    Belum ada peringkat
  • Morbus Hansen
    Morbus Hansen
    Dokumen15 halaman
    Morbus Hansen
    Aditya Arya Putra
    Belum ada peringkat
  • Forensik
    Forensik
    Dokumen1 halaman
    Forensik
    Alain Raymond Elroy Sihombing
    Belum ada peringkat
  • Case Mata Glaukoma
    Case Mata Glaukoma
    Dokumen8 halaman
    Case Mata Glaukoma
    Alain Raymond Elroy Sihombing
    Belum ada peringkat
  • Review Resume Vas
    Review Resume Vas
    Dokumen2 halaman
    Review Resume Vas
    Alain Raymond Elroy Sihombing
    Belum ada peringkat
  • Autopsi 2014231 Ext Atas
    Autopsi 2014231 Ext Atas
    Dokumen1 halaman
    Autopsi 2014231 Ext Atas
    Alain Raymond Elroy Sihombing
    Belum ada peringkat
  • HIV Kulit
    HIV Kulit
    Dokumen2 halaman
    HIV Kulit
    Alain Raymond Elroy Sihombing
    Belum ada peringkat
  • Prurigo
    Prurigo
    Dokumen7 halaman
    Prurigo
    Alain Raymond Elroy Sihombing
    Belum ada peringkat
  • Refrat MH
    Refrat MH
    Dokumen20 halaman
    Refrat MH
    Alain Raymond Elroy Sihombing
    Belum ada peringkat
  • Case Mata Glaukoma
    Case Mata Glaukoma
    Dokumen8 halaman
    Case Mata Glaukoma
    Alain Raymond Elroy Sihombing
    Belum ada peringkat
  • Naskah Soal A
    Naskah Soal A
    Dokumen7 halaman
    Naskah Soal A
    Alain Raymond Elroy Sihombing
    Belum ada peringkat
  • Prurigo
    Prurigo
    Dokumen7 halaman
    Prurigo
    Alain Raymond Elroy Sihombing
    Belum ada peringkat
  • Instalasi Throttle v7
    Instalasi Throttle v7
    Dokumen8 halaman
    Instalasi Throttle v7
    Alain Raymond Elroy Sihombing
    Belum ada peringkat
  • Kasus THT
    Kasus THT
    Dokumen3 halaman
    Kasus THT
    Alain Raymond Elroy Sihombing
    Belum ada peringkat
  • Brosur Makanan Sehat Untuk Bayi1 PDF
    Brosur Makanan Sehat Untuk Bayi1 PDF
    Dokumen2 halaman
    Brosur Makanan Sehat Untuk Bayi1 PDF
    dian
    Belum ada peringkat
  • Laporan Atk
    Laporan Atk
    Dokumen8 halaman
    Laporan Atk
    Alain Raymond Elroy Sihombing
    Belum ada peringkat