Anda di halaman 1dari 11

BAB 2

SISTEM PENELITAN DAN PEMETAAN


GEOMORFOLOGI
Sistem penelitian dan pemetaan geomorfologi telah banyak dikembangkanm selaras
dengan tujuan penelitian yang dilakukannya, tetapi masih banyak terjadi kerancuan, khususnya
pemahaman geomorfologi untuk tujuan pemetaan geologi. Salah satu sistem yang telah banyak
dimanfaatkan untuk berbagai tujuan yaitu sistem yang dikembangkan oleh International Institute
for Aerial survey and Earth Sciences (IT!, "elanda.
#erstappen ($%&' dan $%&(! dan #an )uidam ($%&( dan $%'*! telah mengembangkan
sistem penelitian geomorfologi berdasarkan pengalamannya di seluruh dunia, khususnya di
+ilayah tropis (Indonesia dan Amerika ,atin!, selanjutnya disebut dengan sistem pembuatan peta
geomorfologi untuk berbagai macam tujuan. -etode IT dapat digunakan untuk tujuan pemetaan
geologi, karena memasukkan beberapa aspek geomorfologi disertai dengan legenda yang
sederhana dan jelas, sehingga menjadi suatu sistem pemetaan geomorfologi yang memiliki
karakteristik yang jelas.
.nsur / unsur yang perlu diperhatikan didalam menyusun sistem gemorfologi adalah
sebagai berikut 0
$. Sistem dapat digunakan untuk setiap daerah dan lentur (fleksibel!, artinya legenda pada
peta harus dapat dijadikan simbol untuk suatu keputusan obyek penelitian.
1. Sistem dapat digunakan untuk pemetaan dengan berbagai macam skala, sehingga isi
peta diselaraskan dengan skala secara konseptual dan grafis.
2. Sistem harus memberi penekanan terhadap unsur / unsur bentuklahan, sehingga sistem
mampu dijadikan landasan penelitian geomorfologi analitik dan geomorfologi sintetik.
3. Sistem harus menghasilkan peta / peta yang sederhana, sehingga dapat menekan biaya
pembuatan peta.
2.1 Pemahaman peta dan manfaat peta
4eta adalah gambaran dari rupa bumi yang mencerminkan keadaan suatu daerah atau
lokasi, sehingga peta dapat disebut sebagai petunjuk atau pemberi informasi rupa bumi dan lokasi
suatu daerah. "eberapa jenis peta sebagai petunjuk dan pemberi informasi antara lain 0 peta
informasi, peta dasar (base map! dan peta bertema (thematic map!.
2.1.1 Peta informai
4eta informasi merupakan peta yang dapat digunakan oleh berbagai pihak, dengan tujuan
agar pengguna peta dapat mencapai tujuannya tanpa harus tersesat. "iasanya peta informasi
memiliki kandungan yang sangat sederhana, sesuai dengan fungsi peta tersebut yaitu sebagai
petunjuk dan pemberi informasi. ontoh / contoh peta informasi antara lain peta pari+isata, peta
sekolah (atlas! dan peta topografi.
4eta pari+isat mengandung informasi / informasi tentang letak, jarak atau ciri khas
tujuan +isata, sedangkan peta sekolah (atlas! memberi petunjuk tentang daerah propinsi atau
kabupaten, ibu kota propinsi atau kabupaten, sungai / sungai yang terkenal dan gunung / gunung
yang terkenal. 4eta topografi memilki kandungan informasi dan petunjuk daerah, lokasi, sungai,
gunung, titik ketinggian dan garis ketinggian (kontur! yang dapat mencerminkan kondisi lereng
dengan melihat kerapatan kontur pada peta. "iasanya peta topografi dijadikan peta kerangka
untuk menyusun peta dasar atau peta bertema (thematic map! yang dapat memberikan informasi
tentang hubungan antara elemen / elemen pokok dan satuan geomorfologi.
2.1.2 Peta daar !"ae map#
4eta dasar adalah suatu gambaran dari berbagai komponen yang terpilih didalam suatu
daerah pemetaan. 5omponen / komponen tersebut harus memiliki hubungan dengan topografi,
sehingga jika komponen / komponen tersebut tidak memiliki hubungan, maka menjadi tidak
bermanfaat dan informasi yang dipetakan tersebut menjadi tidak berguna karena tidak dapat
dilokalisasi (diplot! dan dievaluasi terhadap kondisi / kondisi yang diharapkan dan akhirnya
hanya digunakan sebagai dasar perbandingan pada suatu daerah saja. Informasi dan peta topografi
yang terbaru merupakan kebutuhan yang mutlak, karena kesalahan biasanya terjadi karena
penggunaan material dasar (peta topografi atau foto udara! yang lama dan tidak teliti. 6ika
informasi dari peta topografi atau foto udara dapat diandalkan, maka kandungan pokok pada peta
tujuan akan sangat bermanfaat. Informasi pada peta topografi atau foto udara yang berhubungan
langsung dengan unsur / unsur geografi, seperti batas administratif daerah, nama kampung, jalan
dan sebagainya sangat bermanfaat untuk menentukan lokasi penelitian. 4enentuan lokasi yang
baik dan tepat merupakan unsur utama didalam menyusun peta dasar yang baik, misalnya 0
/ 4osisi titik kontrol geodetik
/ 4osisi konstruksi (bangunan, jalan raya, rel 5A atau saluran!
/ 4osisi danau dan sungai
/ 7incian topografi (batasan topografi, seperti tebing, lembah, bukit/
bukit kecil, punggungan dan sebagainya!.
/ 8aktor / faktor yang sering berubah, seperti 0
5ondisi hidrografi
"atas pemukiman
"atas +ilayah kehutanan9 pertanian9perkebunan.
:ama / nama daerah.
"atas sungai dan pantai.
.nsur / unsur penting menyusun peta dasar untuk kepentingan geomorfologi atau geologi
antara lain 0
$. 5eselarasan unsur / unsur peta dasar dengan materi pokok.
1. -emilih unsur / unsur peta yang mudah dimengerti.
2. -emilih unsur / unsur peta secara umum seperti garis atau titik
dan tampilan peta yang akan dijadikan acuan.
3. -embatasi unsur / unsur peta dasar sampai batas minimum, ter/
gantung pada tingkat kesulitan dari unsur pokok.
-aksud penyusunan peta dasar sebelum melaksanakan kegiatan tertentu merupakan
langkah persiapan sebelum kegiatan dilaksanakan, sehingga peta dasar merupakan peta rencana
kegiatan yang telah tersusun untuk memudahkan kegiatan yang akan dilakukan dan menghemat
biaya.
"iasanya yang digunakan sebagai peta dasar untuk suatu kegiatan adalah peta topografi
yang sebenarnya hanya memberikan informasi secara umum, seperti titik ketinggian, garis
ketinggian (kontur!, nama sungai dan nama daerah, sehingga memerlukan analisis agar dapat
dijadikan peta dasar. Sebagai contoh kerapatan garis kontur mencerminkan lereng yang terjal,
maka dugaan sementara terhadap lereng yang curam tersebut dapat berupa sesar (patahan! atau
terdapat perbedaan kekerasan batuan atau pola punggungan yang memanjang dapat diduga
sebagai perlipatan.
Analisis terhadap peta topografi tersebut sangat bermanfaat untuk kegiatan penelitian
geologi, geologi teknik, pengembangan +ilayah atau penggunaan lahan, sehingga pada saat
kegiatan penelitian di lapangan akan lebih terarah kepada hasil analisis peta topografi tersebut.
2.1.$ Peta "ertema ! themati% map#
4eta bertema adalah peta yang mengandung informasi / informasi tujuan tertentu untuk
maksud tertentu yang dibutuhkan oleh pemakai tertentu pula. 5andungan informasi tersebut
merupakan hasil dari suatu kegiatan penelitian tertentu dengan harapan pemakai peta dapat
mengambil keputusan dan kesimpulan terhadap kegiatan penelitian yang dilakukannya.
Sebagai contoh peta geologi memberikan informasi tentang sebaran batuan secara lateral
dengan batas / batas yang jelas, struktur geologi, posisi temuan fosil, bahan galian atau aspek /
aspek geologi lainnya. 4enggunaan peta geologi yang telah tersusun dengan baik dapat dibaca
oleh pengguna yang berhubungan dengan informasi / informasi geologi sebagai landasan kerja
yang sedang ditekuninya, misalnya eksplorasi minyak bumi, geologi teknik, pengembangan
+ilayah dan tataruang.
2.2 Pemahaman peta &eomorfo'o&i
4eta geomorfologi telah banyak dibuat oleh berbagai lembaga di dunia dan memiliki
perbedaan terhadap tinjauan aspek / aspek geomorfologi yang digambarkan pada peta
geomorfologi, sehingga aspek / aspek geomorfologi yang digambarkan pada peta menggunakan
simbol / simbol +arna dan pola hitam putih disertai arsiran, tergantung pada kepentingan
pembuatan peta didalam menetapkan aspek / aspek geomorfologi yang dipetakan.
Secara garis besar peta geomorfologi dapat dibedakan menjadi tiga jenis peta, yaitu 0
a. 4eta geomorfologi analitik.
b. 4eta geomorfologi sintetik.
c. 4etaa geomorfologi pragmatik.
2.2.1 Peta &eomorfo'o&i ana'iti(
Secara garis besar kandungan informasi dari peta geomorfologi analitik cenderung
memberikan informasi aspek / aspek geomorfologi di suatu daerah yang cukup luas, sehingga
sifat peta geomorfologi analitik bersifat peta tinjau (reconnissance! dengan skala peta $ 0 *;.;;;
sampai $ 0 *;;.;;;.
4ada peta geomorfologi analitik tercermin satuan geomorfologi yang sangat luas dan
belum memberikan informasi yang rinci, namun sudah dapat dimanfaatkan sebagai dasar
(landasan! penelitian lebih lanjut. Analisis bentanglahan yang sangat luas dan komponen /
komponen geomorfologi yang besar merupakan ciri dari peta geomorfologi analitik. -isalnya
bentanglahan (landscape! atau mintakat (<one! "andung berdasarkan fisiografi #an "emmelen
($%3%! terdiri dari sistem lahan (land system! rangkaian gunungapi (volcanous! dan sistem lahan (
land system! struktural, sehingga memerlukan penguraian yang lebih rinci. 4eta geomorfologi
analitik sangat berperan untuk digunakan sebagai bahan analisis yang bersifat regional dalam
ukuran propinsi, pulau atau negara.
Simbol +arna digunakan untuk aspek geomorfologi yang jelas dan memiliki arti penting
di dalam peta tersebut, seperti aspek morfogenetik didalam pemetaan geomorfologi, sehingga
aspek tersebut disimbolkan dengan +arna. -enurut #erstappen dan #an )uidam ($%&( dan $%'*!
bah+a proses endogen dan eksogen masa lalu dan sekarang merupakan faktor / faktor
perkembangan yang paling menonjol dari suatu bentanglahan, sehingga harus digambarkan
dengan jelas dan digunakan simbol +arna.
=arna / +arna tertentu yang direkomendasikan untuk dijadikan simbol satuan
geomorfologi berdasarkan aspek genetik adalah sebagai berikut 0
5E,AS >E:ETI5 SI-"?, =A7:A
"entuklahan asal struktural .ngu 9 violet
"entuklahan asal gunungapi -erah
"entuklahan asal denudasional oklat
"entuklahan asal laut (marine! @ijau
"entuklahan asal sungai (fluvial! "iru tua
"entuklahan asal glasial (es! "iru muda
"entuklahan asal aeolian (angin! 5uning
"entuklahan asal karst (gamping! 6ingga (orange!
-orfografi dan morfometri yang tercermin pada peta topografi dinyatakan oleh lambang
garis atau huruf yang telah baku dan dicetak de / ngan +arna hitam atau abu / abu berupa
bayangan. ,ithologi digambarkan dalam bentuk simboA gambar lithologi dengan +arna bayangan
abu / abu, sehingga informasi morfografi, morfometri dan lithologi (batuan! tampak pada peta
dengan +arna yang tidak menonjol. 4emilihan +arna yang tepat dapat memberikan informasi
yang lebih banyak dengan tidak mengabaikan simbol +arna yang digunakan oleh satuan
bentuklahan pada suatu daerah berdasarkan morfogenetik.
-orfokhronologi menggunakan simbol huruf atau angka dengan menggunakan +arna
hitam, tetapi simbol untuk morfokhronologi dapat dihilangkan. #erstappen ($%';! menyebutkan
bah+a penggunaan simbol untuk morfokhronologi tidak perlu menggunakan simbol garis, karena
biaya untuk pembuatan peta akan menjadi mahal dan umur bentuklahan harus diketahui dengan
benar. -orfometri yang penting dari ciri roman muka bumi dapat ditampilkan dengan simbol
garis hitam, sedangkan simbol garis ber+arna dianjurkan untuk penggambaran simbol
morfodinamik (proses aktif!, misalnya simbol garis ber+arna merah untuk proses erosi dan +arna
biru untuk banjir atau sedimentasi.
Ta"e' 1. Ape( )tama peta &eomorfo'o&i ana'iti(
AS4E5 .TA-A 57ITE7IA 4E-ETAA:
"entuk permukaan
$. -orfografi Aspek yang digambarkan dari morfologi suatu
daerah, seperti dataran, perbukitan atau pegunungan.
1. -orfometri :ilai aspek geomorfologi daerah, seperti kemiringan
lereng, titik ketinggian, panjang lereng dan
kekasaran relief.
2. -orfogenesis (asal / usul bentuklahan
dan proses terjadinya bentuklahan!.
2.$. -orfostruktur pasif.
,ithologi 9 jenis batuan dan struktur batuan
dihubungkan dengan proses pengikisan, seperti
cuesta, hogback dan kubah.

2.1. -orfostruktur aktif. Aktivitas proses endogen seperti vulaknisma,
patahan dan lipatan, seperti gunungapi, pegunungan
antiklin, lereng patahan.
2.2. -orfodinamik 4roses eksogen yang berhubungan dengan gerakan
angin, air atau es, seperti gumuk pasir, dataran
fluvial, sedimentasi atau gurun.
3. -orfokhronologi (nisbi dan absolut!. =aktu proses terjadinya suatu bentuklahan, misalnya
B #illafranchianB untuk umur glasial tua dan
B-onasterianB untuk dataran pantai muda.

*.-orfo aransemen @ubungan antara perubahan bentuklahan dengan
proses yang sedang berlangsung.
Sumber 0 #an )uidam ($%(*!
2.2.2 Peta &eomorfo'o&i inteti(
Bentuk permukaan Aspek yang digambarkan dari morfologi suatu
1. Morfografi daerah, seperti dataran, perbukitan atau
pegunugan
2. Morfometri Nilai aspek geomorfologi daerah, seperti
kemiringan lereng, titi ketinggian , panjang lereng
dan kekerasan relief.
ASP! "#AMA !$%#$%A PM#AAN
5andungan peta geomorfologi sintetik cenderung memberikan informasi geomorfologi
yang bersifat semi rinci (semi detail! dan mulai mengarah pada suatu tujuan tertentu. Skala peta
geomorfologi sintetik yang digunakan adalah $ 0 *;.;;; sampai $ 0 1*.;;;, sehingga informasi
geomorfologi semi rinci dapat ditampilkan di dalam peta geomorfologi sintetik, misalnya unsur /
unsur morfografi, morfogenetik, morfometri dan material penyusun.
4ada peta geomorfologi sintetik pengelompokkan lahan dibagi menjadi 3 tingkat yang
mencerminkan bagian / bagian lahan semi rinci dari suatu bentangan lahan dari tingkat yang
paling kecil sampai tingkat yang paling besar sebagai berikut 0
$. 5omponen lahan (land component!
1. Satuan lahan (land unit!
2. "entuklahan (landform!
3. Sistem lahan (land system!
*. "entanglahan (landscape!
*omponen 'ahan, merupakan bagian terkecil dari suatu bentanglahan yang menekankan
kesamaan kelompok atau kelas lahan, membentuk satuan berdasarkan bentuk permukaan lahan
sebagai kriteria pengelompokkan. Satuan / satuan lahan yang dibentuk berdasarkan landasan
komponen lahan memiliki kesamaan bentuklahan, lithologi (material penyusun!, tanah, vegetasi
dan proses. Skala peta yang digunakan untuk menampilkan komponen lahan adalah $ 0 $;;,
biasanya digunakan untuk kepentingan pekerjaan khusus seperti keteknikan atau manajemen.
Sat)an 'ahan, mengacu kepada suatu komponen lahan atau sekumpulan komponen lahan
yang homogen atau heterogen berdasarkan ciri khusus suatu lahan atau komponen lahan.
Tampilan dari satuan lahan menggambarkan ciri eksternal dan internal dari suatu bentuklahan
yang dibandingkan dengan satuan lahan sekitarnya pada daerah yang sama. bentuk permukaan
(relief!, proses dan lithologi merupakan dasar utama pengelompokkan satuan lahan. Skala peta
yang digunakan untuk menampilkan satuan lahan adalah $0$;.;;; sampai $ 0 $;;.;;;, biasanya
digunakan untuk pekerjaan konsultan atau proyek pembangunan.
Bent)('ahan, mengacu kepada sekelompok satuan lahan yang homogen atau heterogen
dengan ciri satuan lahan atau susunan satuan lahan yang khusus. Suatu bentuklahan menunjukkan
ciri / ciri tampilan luar, seperti bentuk permukaan lahan (morfografi!, proses 9 asal / usul
(morfogenetik!, nilai dari bentuk permukaan 9 kemiringan lereng, panjang lereng dan kerapatan
pola pengaliran (morfometri! dan material penyusun (lithologi!. Skala peta yang digunakan untuk
menampilkan bentuklahan adalah $ 0 $;.;;; sampai $ 0 $;;.;;;, biasanya digunakan untuk
kepentingan pekerjaan proyek pembangunan yang bersifat sangat luas.
Sitem 'ahan, mengacu kepada bentuklahan dan ciri / ciri perkembangan bentuk
permukaan lahan (relief! yang berhubungan berhubungan dengan aspek lingkungan, biasanya
dibedakan berdasarkan proses, batuan (lithologi! dan iklim. Suatu sistem lahan menggambarkan
pengulangan kemiripan pola bentuklahan yang memiliki kesamaan genetik dibandingkan dengan
sistem lahan disekitarnya pada suatu daerah yang sama. Skala yang cocok digunakan untuk
menampilkan sistem lahan biasanya lebih besar dari $ 0 1*;.;;; dan digunakan untuk
kepentingan peta tinjau suatu proyek pembangunan.
Bentan&'ahan, merupakan bagian terbesar dari kumpulan sistem lahan, bentuklahan,
satuan lahan dan komponen lahan, sehingga membentuk bentangan yang sangat luas dengan ciri
memiliki keseragaman relief dan lithologi secara umum. Skala peta yang digunakan untuk
menampilkan bentang lahan adalah $ 0 1*;.;;; atau lebih kecil dan biasanya digunakan sebagai
peta tinjau untuk identifikasi suatu kelayakkan lokasi yang akan digunakan suatu proyek atau
dijadikan pemandu perencanaan pembangunan.
Sebagai contoh bentanglahan (landscape! atau mintakat (<one! "an / dung berdasarkan
fisiografi #an "emmelen ($%3%! terdiri dari sistem lahan rangkaian gunungapi di bagian .tara,
dan diuraikan menjadi bentuklahan >unungapi Tangkuban 4erahu dan bentuklahan >unungapi
Tampomas, selanjutnya bentuklahan gunungapi diuraikan menjadi satuan / satuan lahan (land
units! , yaitu puncak gunungapi, lereng atas gunungapi, lereng tengah gunungapai dan lereng kaki
gunungapi.
Tampilan aspek / aspek geomorfologi tersebut sangat erat hubungannya dengan kondisi
geologi, sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pemetaan geologi, sehingga peta
geomorfologi sintetik dapat dijadikan sebagai peta dasar didalam pemetaan geologi.
2.2.$ Peta &eomorfo'o&i pra&mati(
5andungan peta geomorfologi pragmatik cenderung menampilkan informasi
geomorfologi yang bersifat khusus dan rinci (detail! karena peta geomorfologi pragmatik
merupakan peta untuk tujuan tertentu dan khusus. Skala peta geomorfologi pragmatik adalah $ 0
1*.;;; sampai $ 0 *.;;;, sehingga unsur lahan (land element! dari aspek / aspek geomorfologi
yang bersifat rinci, seperti alur erosi, arah arus sungai 9 pantai, arah ombak, arah sedimentasi,
arah lelehan lava gunungapi, dapat tercermin pada peta geomorfologi pragmatik.
4eta geomorfologi pragmatik biasanya dimanfaatkan untuk kepen / tingan suatu
kegiatan yang bersifat rinci (detai!, seperti kegiatan penelitian teknik, lingkungan, kebencanaan,
hidrologi, dan kesesuaian lahan, sehingga penamaan peta lebih cenderung mencerminkan maksud
dan tujuan pemetaan yang bersifat khusus, seperti peta morfokonservasi (lingkungan!, peta
morfohidrologi (hidrologi!, peta morfostruktur (struktur geologi!, peta bahaya gunungapai, dan
peta kesesuaian lahan (land suitability map!. ontoh peta geomorfologi pragmatik antara lain peta
morfokonservasi dan peta hidrogeomorfologi.
Peta morfo(oner+ai, menggambarkan klasifikasi lereng, yaitu kemiringan lereng dan
kestabilan lereng. 5emiringan lereng terutama untuk menghitung dan mengetahui tingkat erosi
yang berlangsung serta kemungkinan gerakan tanah yang akan terjadi pada lereng tersebut.
#erstappen dan #an )uidam ($%&( dan $%'*! membagi kemiringan lereng menjadi & kelas lereng,
yaitu 0 ($! kelas ;
;
/ 1
;
, (1! kelas 1
;
/ *
;
, (2! kelas *
;
/ $*
;
, (3! kelas $*
;
/ 2;
;
, (*! kelas
2;
;
/ **
;
dan (&! kelas diatas **
;
.
Tabel 1 menunjukkan berbagai kelas lereng, proses yang menjadi ciri lahan, kondisi lahan
dan simbol +arna untuk lahan yang disarankan. 5elas lereng yang menunjukkan kesamaan lahan
kritis disertai dengan proses / proses pada lereng tertentu yang menonjol. 5egiatan konservasi
tertentu dapat juga dilakukan terhadap satuan bentuklahan tertentu yang memiliki proses yang
menonjol atau nilai kelas konservasi. 6ika batas satuan bentuklahan digambar dengan garis tebal,
maka nama singkatan dari bentuklahan perlu dicantumkan dengan huruf kapital. Simbol / simbol
lain yang digambar denga garis hitam dapat diberikan untuk proses geomorfologi yang sudah
tidak aktif tapi masih baru, garis merah untuk erosi yang aktif dan biru gelap untuk gerakan tanah
yang aktif. #egetasi alami, semi alami dan pertanian sangat mempengaruhi proses erosi dan
gerakan tanah, sehingga simbol / simbol vegetasi digambar dengan +arna hijau. Sama dengan
peta analitik, garis kontur dan lithologi (batuan! digambar dengan +arna abu / abu sebagai
bayangan.
Peta ,idro&eomorfo'o&i, menggunakan simbol +arna untuk membedakan satuan
hidrogeomorfologi yang sama dengan simbol / simbol yang biasa digunakan didalam kajian
hidrologi. "atasan satuan hidrogeomorfologi didasarkan pada kemiringan lereng, tutupan
vegetasi, permeabilitas daerah, potensi air tanah, dan kedalaman air tanah.
4ada tabel 2 ditunjukkan bobot nilai lahan yang digunakan untuk membedakan empat
kelas hidrogeomorfologi, yaitu air tanah dalam, kualitas aliran air permukaan, mata air dan
gerakan material yang diberi simbol de / ngan garis arsir, simbol gambar, angka dan huruf
dengan +arna yang berbeda. Seperti pada peta morfokonservasi yaitu tutupan vegetasi alami,
perkebunan dan pertanian diberi simbol +arna hijau, sedangkan informasi topografi dan lithologi
yang penting digambar dengan simbol garis abi / abu atau coklat.

Ta"e' 2. ,)")n&an (e'a 'eren& den&an ifat - ifat proe dan
(ondii 'ahan diertai im"o' .arna /an& diaran(an.
!)m"er 0 1an 2)idam3 1456#.
5elas ,ereng 4roses, 5arakteristik dan 5ondisi lahan
Simbol +arna yang
disarankan.
;
;
/ 1
;
(; / 1 C!
Datar atau hampi datar, tidak ada erosi yang
besar, dapat diolah dengan mudah dalam
kondisi kering.
@ijau tua
1
;
/ 3
;
(1 / ' C!
,ahan memiliki kemiringan lereng landai,
bila terjadi longsor bergerak dengan
kecepatan rendah, pengikisan dan erosi akan
meninggalkan bekas yang sangat dalam.

@ijau -uda
3
;
/ (
;
(' / $* C!
,ahan memiliki kemiringan lereng landai
sampai curam, bila terjadi longsor bergerak
dengan kecepatan rendah, sangat ra+an
terhadap erosi.
5uning -uda
(
;
/ $&
;
($* / 2; C!
,ahan memiliki kemiringan lereng yang
curam, ra+an terhadap bahaya longsor, erosi
permukaan dan erosi alur.
5uning Tua
$&
;
/ 2*
;
(2; / '; C!
,ahan memiliki kemiringan lereng yang
curam sampai terjal, sering terjadi erosi dan
gerakan tanah dengan kecepatan yang
perlahan / lahan. Daerah ra+an erosi dan
longsor
-erah -uda
2*
;
/ **
;
('; / $3; C!
,ahan memiliki kemiringan lereng yang
terjal, sering ditemukan singkapan batuan,
ra+an terhadap erosi.
-erah Tua
E **
;
( E $3;C !
,ahan memiliki kemiringan lereng yang
terjal, singkapan batuan muncul di
permukaan, ra+an tergadap longsor batuan.
.ngu Tua
Ta"e' $. Sifat - ifat daerah a'iran )n&ai )nt)( memper(ira(an
(em)n&(inan 'impaan air perm)(aan den&an metode
7oo( !S)m"er 0 1an 2)idam3 1456#.
($;;!
Sangat Tinggi
('*!
Tinggi
(*;!
:ormal
(1*!
7endah
7elief
(1*!
uram,kemiri/
ngan lereng le/
bih dari 2; C.
(1;!
"erbukit,kemi/
ringan lereng
$* / 2;C
($1!
"ergelombang
kemiringan le /
reng ' / $* C
(*!
Datar, kemi/
ringan lereng
; / ' C
"atuan
($*!
Endapan ber/
butir halus dan
dan betuan ke/
ras.
($;!
Endapan ber/
butir sedang
dan batuan
mudah lapuk
((!
Endapan ber/
butir sedang,
batuan lapuk
dan memiliki
rekahan
(*!
Endapan ber/
butir sedang
sampai kasar,
rekahan tam/
pak jelas
Daya serap
(infiltrasi!
tanah.
(1;!
,apisan tanah
penutup tidak
efektif,lapisan
tanah tipis, se/
hingga kapasi/
tas resap tanah
sangat rendah.
($*!
Daya serap
tanah lambat
,empung atau
tanah memi /
liki kapasitas
daya serap
rendah.
($;!
Daya serap
normal, kete/
balan geluh
dengan ke /
mampuan da/
ya serap baik.
(*!
Daya serap
tinggi, kete/
balan pasir
atau tanah
mampu me /
nyerap de/
ngan cepat
Tutupan
vegetasi
(1;!
Tutupan tanam/
an tidak efektif,
jarang atau gun/
dul.
($*!
6arang sam /
pai sedang,
tidak ada tu/
tupan alami,
kurang dari
$; C aliran
diba+ah tu /
tupan baik.
($;!
6arang sam /
pai baik, *; C
daerah aliran
tertutup rum/
put dan ta /
naman kayu.
(*!
"aik sampai
sempurna,
hampir %; C
daerah aliran
tertutup rum/
put dan ta /
naman kayu.
Daya tam/
pung per /
mukaan.
(1;!
Tidak ada, tam/
pak cekungan
dangkal, daerah
aliran curam
dan sempit,
tidak ada kolam
atau ra+a.
($*!
Daya tam /
pung kecil,
4emboran di/
perlukan, da/
erah aliran ke/
cil, tidak ada
kolam atau
ra+a.
($;!
Daya tampung
normal, depre/
si cekungan
permukaan,
danau, kolam
dan ra+a, ku/
rang dari 1 C
daerah aliran
(*!
Daya tam /
pung tinggi,
berbentuk ce/
kungan, tidak
tampak jelas
daerah aliran.
Dikutip dari 0 Engineering @andbook for 8arm 4lanners
.pper -ississippi #alley 7egion III .nited States
Soil onservation Services, $%*2.

Anda mungkin juga menyukai

  • TUGAS 1 Vulkano
    TUGAS 1 Vulkano
    Dokumen7 halaman
    TUGAS 1 Vulkano
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • Makalah Geothermal
    Makalah Geothermal
    Dokumen8 halaman
    Makalah Geothermal
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • Makalah
    Makalah
    Dokumen9 halaman
    Makalah
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • GSDM
    GSDM
    Dokumen7 halaman
    GSDM
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • Geologi Kelautan
    Geologi Kelautan
    Dokumen67 halaman
    Geologi Kelautan
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen1 halaman
    Bab Iii
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • Tugas Geodas
    Tugas Geodas
    Dokumen5 halaman
    Tugas Geodas
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • Makalah Si
    Makalah Si
    Dokumen11 halaman
    Makalah Si
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • Makalah Si 2
    Makalah Si 2
    Dokumen10 halaman
    Makalah Si 2
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • Mapping of Reservoir Properties
    Mapping of Reservoir Properties
    Dokumen1 halaman
    Mapping of Reservoir Properties
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • Tugas Geokimia
    Tugas Geokimia
    Dokumen3 halaman
    Tugas Geokimia
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • Facies Batubara
    Facies Batubara
    Dokumen33 halaman
    Facies Batubara
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1 Fi
    Tugas 1 Fi
    Dokumen6 halaman
    Tugas 1 Fi
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen9 halaman
    Bab Ii
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • Makalah Si
    Makalah Si
    Dokumen11 halaman
    Makalah Si
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • Geologi Migas
    Geologi Migas
    Dokumen10 halaman
    Geologi Migas
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • Tremolite
    Tremolite
    Dokumen3 halaman
    Tremolite
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • Kegiatan Geomorfologi Dan Tektonik Di Jabar1
    Kegiatan Geomorfologi Dan Tektonik Di Jabar1
    Dokumen11 halaman
    Kegiatan Geomorfologi Dan Tektonik Di Jabar1
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • Makalah Ti
    Makalah Ti
    Dokumen10 halaman
    Makalah Ti
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • SoalTI UAS2013
    SoalTI UAS2013
    Dokumen4 halaman
    SoalTI UAS2013
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • Karto Kuliah 2
    Karto Kuliah 2
    Dokumen38 halaman
    Karto Kuliah 2
    Ammar Saifurrohman
    Belum ada peringkat
  • Gelombang Elastis
    Gelombang Elastis
    Dokumen20 halaman
    Gelombang Elastis
    Guntara Denovan
    100% (2)
  • UTS Filsafat2013
    UTS Filsafat2013
    Dokumen2 halaman
    UTS Filsafat2013
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • UAS Geostataaaaaa
    UAS Geostataaaaaa
    Dokumen3 halaman
    UAS Geostataaaaaa
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • 2 - Populasi Dan Sampel
    2 - Populasi Dan Sampel
    Dokumen14 halaman
    2 - Populasi Dan Sampel
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • Perkuliahan Ke-7 Bivalvia
    Perkuliahan Ke-7 Bivalvia
    Dokumen23 halaman
    Perkuliahan Ke-7 Bivalvia
    Maulana Khalilullah Ibrahim
    Belum ada peringkat
  • 2 Pengantar Petrologi
    2 Pengantar Petrologi
    Dokumen7 halaman
    2 Pengantar Petrologi
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • Genesa Mineral
    Genesa Mineral
    Dokumen5 halaman
    Genesa Mineral
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • Museum Geologi
    Museum Geologi
    Dokumen3 halaman
    Museum Geologi
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat