3.1. Struktur Kurikulum PROGRAM /MATA PELAJARAN DURASI WAKTU (JAM) Mata Pelajaran 1. PROGRAM NORMATIF 1.1. Pendidikan Agama 192 1.2 . Pendidikan Kewarganegaraan 192 1.3 . Bahasa Indonesia 192 1.3. Pendidikan Jasmani dan Olah Raga 192 1.4. Seni Budaya 128 2. PROGRAM ADAPTIF 2.1. Matematika 516 2.2. Bahasa Inggris 440 2.3. Ilmu Pengetahuan Alam 192 2.4. Ilmu Pengetahuan Sosial 128 2.5. Ketrampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi 202 2.6. Kewirausahaan 192 2.7. Fisika 276 2.8. Kimia 192 3. PROGRAM PRODUKTIF 3.1. Dasar Kompetensi Kejuruan 1.1.1. Merakit personal komputer 1.1.2. Melakukan instalasi sistem operasi dasar 1.1.3. Menerapkan keselamatan, kesehatan kerja, dan 140
MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2013
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 77
PROGRAM /MATA PELAJARAN DURASI WAKTU (JAM) lingkungan hidup (K3LH) 3.2. Kompetensi Kejuruan 3.2.1. Menerapkan teknik elektronika analog dan digital dasar 64 3.2.2. Menerapkan fungsi peripheral dan instalasi PC 56 3.2.3. Mendiagnosis permasalahan pengoperasian PC dan periferal 40 3.2.4. Melakukan perbaikan dan/ atau setting ulang sistem PC 28 3.2.5. Melakukan perbaikan peripheral 28 3.2.6. Melakukan perawatan PC 28 3.2.7. Melakukan instalasi sistem operasi berbasis Graphical User Interface (GUI) dan Command Line Interface (CLI) 88 3.2.8. Melakukan instalasi software 80 3.2.9. Melakukan instalasi perangkat jaringan lokal (Local Area Network) 60 3.2.10. Mendiagnosis permasalahan pengoperasian PC yang tersambung jaringan 80 3.2.11. Melakukan perbaikan dan/ atau setting ulang koneksi jaringan 64 3.2.12. Melakukan instalasi sistem operasi jaringan berbasis Graphical User Interface (GUI) dan Text 24 3.2.13. Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network) 28 3.2.14. Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan berbasis luas (Wide Area Network) 56 3.2.15. Membuat desain sistem keamanan jaringan 28 3.2.16. Melakukan perbaikan dan/ atau setting ulang koneksi jaringan berbasis luas (Wide Area Network) 16
MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2013
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 78
PROGRAM /MATA PELAJARAN DURASI WAKTU (JAM) 3.2.17. Mengadministrasi server dalam jaringan 28 3.2.18. Merancang bangun dan menganalisa Wide Area Network 24 3.2.19 Merancang web data base untuk content server 20 3.2. Muatan Lokal Basa Sunda 140 Pendidikan Lingkungan Hidup 140 Kemaarifan 140 JUMLAH 4494
Untuk mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh industri/ dunia usaha/asosiasi profesi, substansi diklat dikemas dalam berbagai mata diklat yang dikelompokkan dan diorganisasikan menjadi program normatif, adaptif, dan produktif. 3.1.1. Program Normatif Program normatif adalah kelompok mata diklat yang berfungsi membentuk peserta didik menjadi pribadi utuh, yang memiliki norma-norma kehidupan sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial (anggota masyarakat) baik sebagai warga negara Indonesia maupun sebagai warga dunia. Program normatif diberikan agar peserta didik bisa hidup dan berkembang selaras dalam kehidupan pribadi, sosial, dan bernegara. Program ini berisi mata diklat yang lebih menitikberatkan pada norma, sikap, dan perilaku yang harus diajarkan, ditanamkan, dan dilatihkan pada peserta didik, di samping kandungan pengetahuan dan keterampilan yang ada di dalamnya. Mata diklat pada kelompok normatif berlaku sama untuk semua program keahlian.
MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2013
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 79
3.1.2. Program Adaptif Program adaptif adalah kelompok mata diklat yang berfungsi membentuk peserta didik sebagai individu agar memiliki dasar pengetahuan yang luas dan kuat untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di lingkungan sosial, lingkungan kerja, serta mampu mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Program adaptif berisi mata diklat yang lebih menitikberatkan pada pemberian kesempatan kepada peserta didik untuk memahami dan menguasai konsep dan prinsip dasar ilmu dan teknologi yang dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari dan atau melandasi kompetensi untuk bekerja. Program adaptif diberikan agar peserta didik tidak hanya memahami dan menguasai apa dan bagaimana suatu pekerjaan dilakukan, tetapi memberi juga pemahaman dan penguasaan tentang mengapa hal tersebut harus dilakukan. Program adaptif terdiri dari kelompok mata diklat yang berlaku sama bagi semua program keahlian dan mata diklat yang hanya berlaku bagi program keahlian tertentu sesuai dengan kebutuhan masing- masing program keahlian.
3.1.3. Program Produktif Program produktif adalah kelompok mata diklat yang berfungsi membekali peserta didik agar memiliki kompetensi kerja sesuai standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Dalam hal SKKNI belum ada, maka digunakan standar kompetensi yang disepakati oleh forum yang dianggap mewakili dunia usaha/industri atau asosiasi profesi. Program produktif bersifat melayani permintaan pasar kerja, karena itu lebih banyak ditentukan oleh dunia usaha/industri atau asosiasi profesi. Program produktif diajarkan secara spesifik sesuai dengan kebutuhan tiap program keahlian.
MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2013
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 80
3.2. Muatan KTSP 3.2.1. Pengembangan Diri a. Layanan dan Kegiatan Konseling Ruang Lingkup : Pengembangan diri meliputi dua komponen: Pelayanan konseling, meliputi pengembangan: a. kehidupan pribadi b. kemampuan sosial c. kemampuan belajar d. wawasan dan perencanaan karir Ekstra kurikuler, meliputi kegiatan: a. Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), Palang Merah Remaja (PMR), Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA). b. Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), c. Seni dan budaya, olahraga, cinta alam, jurnalistik, teater, keagamaan d. Seminar, lokakarya, pameran/bazar b. Bentuk Pelaksanaan dan Waktu 1. Terprogram a. Layanan konseling dan kegiatan pendukung Waktu untuk klasikal perlu terjadwal, masuk kelas 2 jam/minggu Waktu untuk kelompok dan individual tergantung situasi dan kondisi serta permasalahan. b. Kegiatan ekstrakurikuler Waktu dan jadwal kegiatan disesuikan dengan kebutuhan, substansi dan kompetensi yang akan dicapai, serta situasi dan kondisi sekolah, namun dihargai ekuivalen 2 jam.
MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2013
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 81
2. Tidak Terprogram a. Rutin, yakni kegiatan yang sifatnya pembentukan perilaku dan terjadwal seperti: upacara, ibadah, kebersihan, dsb. b. Spontan, yakni perilaku terpuji dalam kejadian khusus, seperti: memberi salam, ungkapan terpuji, mengatasi masalah. c. Keteladanan, yakni perilaku yang dapat dijadikan contoh oleh orang lain sebagai model.
c. Bidang Pelayanan Konseling 1. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik. 2. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas. 3. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri. 4. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir. d. Fungsi Bimbingan dan Konseling 1. Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memahami diri dan lingkungannya. 2. Fungsi Pencegahan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mampu mencegah atau menghindarkan diri dari
MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2013
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 82
berbagai permasalahan yang dapat menghambat perkembangan dirinya.. 3. Fungsi Pengentasan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mengatasi masalah yang dialaminya. 4. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memelihara dan menumbuhkembangkan berbagai potensi dan kondisi positif yang dimilikinya. 5. Fungsi Advokasi, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak dan atau kepentingannya yang kurang mendapat perhatian. e. Jenis Layanan Konseling 1. Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah/madrasah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru. 2. Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan. 3. Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, dan kegiatan ekstra kurikuler. 4. Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat. 5. Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya.
MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2013
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 83
6. Bimbingan Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok. 7. Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok. 8. Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik. 9. Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan antarmereka. f. Kegiatan Pendukung 1. Aplikasi Instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri peserta didik dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes. 2. Himpunan Data, yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia. 3. Konferensi Kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik, yang bersifat terbatas dan tertutup. 4. Kunjungan Rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua dan atau keluarganya.
MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2013
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 84
5. Tampilan Kepustakaan, yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial, kegiatan belajar, dan karir/jabatan. 6. Alih Tangan Kasus, yaitu kegiatan untuk memindahkan penanganan masalah peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangannya. g. Bentuk Kegiatan 1. Individual, yaitu bentuk kegiatan konseling yang melayani peserta didik secara perorangan. 2. Kelompok, yaitu bentuk kegiatan konseling yang melayani sejumlah peserta didik melalui suasana dinamika kelompok. 3. Klasikal, yaitu bentuk kegiatan konseling yang melayani sejumlah peserta didik dalam satu kelas. 4. Lapangan, yaitu bentuk kegiatan konseling yang melayani seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau lapangan. 5. Pendekatan Khusus, yaitu bentiuk kegiatan konseling yang melayani kepentingan peserta didik melalui pendekatan kepada pihak-pihak yang dapat memberikan kemudahan. h. Penyusunan Program 1. Program pelayanan konseling disusun berdasarkan kebutuhan peserta didik (need assessment) yang diperoleh melalui aplikasi instrumentasi. 2. Substansi program pelayanan konseling meliputi keempat bidang, jenis kegiatan layanan dan kegiatan pendukung, sasaran pelayanan, dan volume/beban tugas konselor 3. Program disusun dalam bentuk format yang dijabarkan dalam masing-masing program (tahunan, semesteran, bulanan, dan mingguan) atau dalam bentuk satu format.
MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2013
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 85
4. Program harian merupakan rencana kegiatan harian yang dilaksanakan dalam rentang satu minggu dan merupakan dasar penghitungan jam wajib pelayanan.
i. Jenis Program 1. Program Tahunan, yaitu program pelayanan konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu tahun untuk masing- masing kelas di sekolah/madrasah. 2. Program Semesteran, yaitu program pelayanan konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran program tahunan. 3. Program Bulanan, yaitu program pelayanan konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran program semesteran. 4. Program Mingguan, yaitu program pelayanan konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran program bulanan. 5. Program Harian, yaitu program pelayanan konseling yang dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program harian merupakan jabaran dari program mingguan dalam bentuk satuan layanan (SATLAN) dan atau satuan kegiatan pendukung (SATKUNG) konseling. j. Pelaksanaan Kegiatan Konseling Di dalam jam pembelajaran sekolah : 1. Kegiatan tatap muka secara klasikal dengan peserta didik untuk menyelenggarakan layanan informasi, penempatan dan penyaluran, penguasaan konten, kegiatan instrumentasi, serta layanan/kegiatan lain yang dapat dilakukan di dalam kelas. 2. Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah 2 (dua) jam per kelas per minggu dan dilaksanakan secara terjadwal. 3. Kegiatan tidak tatap muka dengan peserta didik untuk menyelenggarakan layanan konsultasi, kegiatan konferensi
MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2013
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 86
kasus, himpunan data, kunjungan rumah, pemanfaatan kepustakaan, dan alih tangan kasus. Di luar jam pembelajaran sekolah/madrasah: 1. Kegiatan tatap muka dengan peserta didik untuk menyelenggarakan layanan orientasi, konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling kelompok dan mediasi, serta kegiatan lainnya yang dapat dilaksanakan di luar kelas. 2. Satu kali kegiatan layanan/pendukung konseling di luar kelas/di luar jam pembelajaran ekuivalen dengan 2 (dua) jam pembelajaran tatap muka dalam kelas. 3. Kegiatan pelayanan konseling di luar jam pembelajaran sekolah/madrasah maksimum 50% dari seluruh kegiatan pelayanan konseling. k. Penilaian Penilaian segera (LAISEG), yaitu penilaian pada akhir setiap jenis layanan dan kegiatan pendukung konseling untuk mengetahui perolehan peserta didik yang dilayani. Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN), yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu minggu sampai dengan satu bulan) setelah satu jenis layanan dan atau kegiatan pendukung konseling diselenggarakan untuk mengetahui dampak layanan/kegiatan terhadap peserta didik. Penilaian jangka panjang (LAIJAPANG), yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu bulan sampai dengan satu semester) setelah satu atau beberapa layanan dan kegiatan pendukung konseling diselenggarakan untuk mengetahui lebih jauh dampak layanan dan atau kegiatan pendukung konseling terhadap peserta didik.
MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2013
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 87
l. Matriks Komparasi Pelayanan Konseling
Aspek SD SMP SMA SMK Tugas Perkembangan TP anak usia SD (10 TP). TP anak usia SMP (8 TP). TP anak usia SMA (9 TP). TP anak usia SMK (9 TP) lebih fokus ke bidang karir. Pelaksana Konselor (Guru Pembimbing) dan/atau Guru Kelas. Konselor (Guru Pembimbing). Konselor (Guru Pembimbing). Konselor (Guru Pembimbing). Alokasi Waktu 35 menit 40 menit 45 menit 45 menit Beban Tugas Setara 24 jam pembelajaran/ minggu atau sesuai dengan beban tugas yang diberikan. 150 siswa dengan kegiatan setara dengan 24 jam pembelajaran/ minggu. 150 siswa dengan kegiatan setara dengan 24 jam pembelajaran/ minggu. 150 siswa dengan kegiatan setara dengan 24 jam pembelajaran / minggu.
MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2013
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 76
m. Penilaian Pengembangan Diri Dalam Laporan Hasil Belajar Format 1 Kegiatan Jenis Nilai Keterangan
Pengembangan Diri 1. Pelayanan Konseling A Siswa aktif dan antusias dalam proses pelayanan konseling dan telah mencapai hasil perkembangan diri yang positif. B Siswa mengikuti kegiatan pelayanan konseling dengan baik dan hasil perkembangan diri akan lebih optimal, jika siswa aktif dan antusias. B (PK) Siswa mengikuti kegiatan pelayanan konseling dengan baik dan hasil perkembangan diri akan lebih optimal, apabila siswa meningkatkan.......... (tuliskan kebalikan dari perilaku negatif siswa yang memerlukan perhatian khusus). 2. (Tuliskan jenis kegiatanekstra yang diikuti siswa) A Siswa rajin mengikuti kegiatan dan mencapai prestasi yang memuaskan, sehingga pengembangan diri siswa optimal. B Siswa mengikuti kegiatan dengan baik dan akan lebih baik lagi hasilnya jika siswa lebih rajin dan serius. 3. Kegiatan Tidak Terprogram A Siswa menunjukkan pembiasaan berperilaku yang baik dan bertanggung jawab. B Siswa menunjukkan kecenderungan pembiasaan berperilaku baik dan akan lebih baik lagi jika siswa meningkatkan ........... (tuliskan perilaku pembiasaan yang harus dimiliki siswa, seperti : kedisiplinan, tanggung jawab, dll).
Petunjuk Pengisian : Jenis kegiatan diisi : 1. Kegiatan Pelayanan Konseling 2. Kegiatan Ekstra Kurikuler 3. Kegiatan Pengembangan Diri yang Tidak Terprogram Nilai : Nilai dalam bentuk kualitatif Keterangan : Narasi dalam bentuk deskripsi yang menggambarkan proses kegiatan dan ketercapaian tugas perkembangan peserta didik sebagai penjelasan nilai yang diberikan.
MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2013
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 77
Format 2 FORMAT BENTUK PENILAIAN SIKAP
No Nama Siswa Indikator K e r j a s a m a
T a n g g u n g
J a w a b
K e t e r a m p i l a n
B e r t i n d a k
K e t e r a m p i l a n
m e m b e r i k a n
P e r t o l o n g a n
K e s e s u a i a n
M e n g g u n a k a n
A l a t
J
u
m
l
a
h
S c o r e
k u a n t i t a t i f
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Skala Penilaian dengan rentangan 1 sampai dengan 5 Nilai 1 5 = E Nilai 6 10 = D Nilai 11 15 = C Nilai 16 20 = B Nilai 21 25 = A
MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2013
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 78
Penjelasan Indikator Sikap : Kerjasama : Keterlibatan siswa bekerja kelompok Tanggung Jawab : Tanggung jawab didalam melaksanakan tugasnya Keterampilan dalam bertindak : Trampil dalam melaksanakan tindakan pertolongan Keterapan memberikan pertolongan : Tepat dalam memberikan pertolongan sesuai dengan jenis kecelakan yang diderita Kesesuaian menggunkan alat : Tepat menggunakan alat untuk menolong sipenderita sesuai dengan sakitnya.
MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2013
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 79
Format 3 FORMAT HASIL PENILAIAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Nama Siswa : ............................................. Kelas : ............................................. Periode Waktu : .............................................
No Aspek Yang Dinilai Laiseg Laijapen Laijapan Total Ket. 1. 2. 3 Pemahaman Baru Perasaan Positif Rencana Kegiatan pasca Layanan ............... ............... .............. ................ ................ ............... ................ ................ ................ ........... ........... ........... ......... ......... ......... 4. Pengetasan masalah khusus .............. .............. .............. .............. .............. 5. Mutu Kegiatan Belajar .............. .............. .............. .............. .............. 6.
7. Jumlah Masalah Umum
Jumlah Masalah Belajar
8. 9. 10. Konsep diri Kreatifitas Kemampuan Bersosialisasi
J u m l a h
Cicalengka,
Guru Pembimbing
MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2013
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 80
Keterangan : 1. Kolom 2 diisi dengan materi format atau instrument pengukuran yang dipakai. 2. Kolom-kolom 3 6 diisi dengan data hasil pengukuran / penilaian : a. Deskriptif kualitatif : BS ( Baik Sekali ), B ( Baik ), C ( Cukup ), S ( Sedang ), K (Kurang) b. Angka/kuantitatif : Sesuai angka hasil pengolahan data; angka ini selanjutnya dapat dikuantitatifkan berdasarkan norma untuk hasil instrument yang bersangkutan dengan label BS, B, C, S dan K
3.2.2. Kegiatan Ekstrakurikuler a. Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat mereka. Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik. Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan suasana rileks, mengembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses perkembangan. Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik. b. Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan potensi, bakat dan minat peserta didik masing-masing. Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan keinginan dan diikuti secara sukarela peserta didik. Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh.
MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2013
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 81
Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler dalam suasana yang disukai dan mengembirakan peserta didik. Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang membangun semangat peserta didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil. Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat. c. Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler Krida, meliputi : Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), Palang Merah Remaja (PMR), Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA). Olah raga, meliputi Futsal, Volly, Basket, Karate. IMTAQ, meliputi : IRMA (Ikatan Remaja Mesjid) IPTEK, meliputi : KIR Seni dan Budaya, meliputi : Teater, Paduan Suara Lingkungan Hidup, meliputi : Pencinta Alam Latihan/lomba keberbakatan/prestasi, meliputi pengembangan bakat olah raga, seni dan budaya, cinta alam, jurnaistik, teater, keagamaan. d. Format Kegiatan Ekstrakurikuler Individual, yaitu bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti peserta didik secara perorangan. Kelompok, yaitu bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh kelompok-kelompok peserta didik. Klasikal, yaitu bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti peserta didik dalam satu kelas. Gabungan, yaitu bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti peserta didik antar kelas/ antar sekolah/madrasah.
MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2013
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 82
e. Jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler No Jenis Waktu Pelaksana Ket. 1 Pramuka Sabtu 13.00 15.00 Pembina Putra Pembina Putri
5 Seni Budaya : - Teater - Paduan Suara Senin 13.00-15.00 Pelatih
6 Lingkungan Hidup : Pencinta Alam Sabtu 13.00 15.00 Pembina/Pelatih
MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2013
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 83
f. Penilaian Kegiatan Ekstrakurikuler FORMAT PENILAIAN EKSTRAKULIKULER Nama Peserta Didik : Kelas/Semester : Nomor Induk : Tahun Pelajaran : Nama Sekolah :
Pengembangan Diri (Kegiatan Ekstrakurikuler) No Jenis Kegiatan Keterangan 1 2 3
Ketidakhadiran No Jenis Kegiatan Keterangan 1 2 3
Kepribadian No Jenis Kegiatan Keterangan 1 2 3
Catatan Wali Kelas :
Cicalengka, . Mengetahui, Orang Tua/Wali Peserta Didik Kepala Sekolah Wali Kelas
3.2.3. Penjurusan
MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2013
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 84
a. Penjurusan dilaksanakan pada saat pelaksanaan Siswa Baru dengan mempertimbangkan nilai Ujian Nasional ditingkat SMP. b. Tes Kemampuan Umum (TKU) meliputi 5 mata pelajaran ( IPS, Matematika, Bahasa Inggris, IPA, Bahasa Indonesia ) c. Untuk Kompetensi Keahlian Teknologi Komputer dan Jaringan nilai Matematika dan Bahasa Inggris minimal 6. 3.2.4. Pengaturan Beban Mengajar
PROGRAM /MATA PELAJARAN DURASI WAKTU (JAM) TINGKAT X XI XII 1 2 3 4 5 6 A. Mata Pelajaran 1. PROGRAM NORMATIF 1.1. Pendidikan Agama 192 2 2 2 2 2 2 1.2 . Pendidikan Kewarganegaraan 192 2 2 2 2 2 2 1.3 . Bahasa Indonesia 192 2 2 2 2 3 3 1.3. Pendidikan Jasmani dan Olah Raga 192 2 2 2 2 2 2 1.4. Seni Budaya 128 2 2 2 2 - - 2. PROGRAM ADAPTIF 2.1. Matematika 516 2 2 3 3 3 3 2.2. Bahasa Inggris 440 2 2 3 3 3 3 2.3. IPA 128 2 2 - - 2 2 2.4. IPS 128 2 2 - - 2 2 2.5. Ketrampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi 202 2 2 2 2 2 2 2.6. Kewirausahaan 192 2 2 2 2 2 2 2.7. Fisika 276 2 2 2 2 2 2 2.8. Kimia 192 2 2 2 2 2 2
MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2013
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 85
PROGRAM /MATA PELAJARAN DURASI WAKTU (JAM) TINGKAT X XI XII 1 2 3 4 5 6 3. PROGRAM PRODUKTIF 3.1. Dasar Kompetensi Kejuruan 3.1.1. Merakit personal komputer 3.1.2. Melakukan instalasi sistem operasi dasar 3.1.3. Menerapkan keselamatan, kesehatan kerja, dan lingkungan hidup (K3LH) 160 4 4 - - - 4 3.2. Kompetensi Kejuruan 3.2.1. Menerapkan teknik elektronika analog dan digital dasar 64 4 - - - - - 3.2.2. Menerapkan fungsi peripheral dan instalasi PC 56 4 - - - - - 3.2.3. Mendiagnosis permasalahan pengoperasian PC dan periferal 40 4 - - - - - 3.2.4. Melakukan perbaikan dan/ atau setting ulang sistem PC 28 - 4 - - - - 3.2.5. Melakukan perbaikan periferal 28 - 4 - - - - 3.2.6. Melakukan perawatan PC 28 - 4 - - - - 3.2.7. Melakukan instalasi sistem operasi berbasis Graphical User Interface (GUI) dan Command Line Interface (CLI) 88 - 4 4 - 4 - 3.2.8. Melakukan instalasi software 80 - 2 2 - 2 - 3.2.9. Melakukan instalasi perangkat jaringan lokal (Local Area Network) 60 - - 4 4 - - 3.2.10. Mendiagnosis permasalahan pengoperasian PC yang tersambung jaringan 8 - - 2 2 - -
MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2013
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 86
PROGRAM /MATA PELAJARAN DURASI WAKTU (JAM) TINGKAT X XI XII 1 2 3 4 5 6 3.2.11. Melakukan perbaikan dan/ atau setting ulang koneksi jaringan 64 - - - 4 - - 3.2.12. Melakukan instalasi sistem operasi jaringan berbasis Graphical User Interface (GUI) dan Text 24 - - 4 4 - - 3.2.13. Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network) 28 - - - - 4 - 3.2.14. Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan berbasis luas (Wide Area Network) 56 - - - - 4 - 3.2.15. Membuat desain sistem keamanan jaringan 28 - - - - 4 - 3.2.16. Melakukan perbaikan dan/ atau setting ulang koneksi jaringan berbasis luas (Wide Area Network) 16 - - - - - 4 3.2.17. Mengadministrasi server dalam jaringan 28 - - - - 4 4 3.2.18. Merancang bangun dan menganalisa Wide Area Network 24 - - - - - 4 3.2.19 Merancang web data base untuk content server 20 - - - - 4 4 B. Muatan Lokal 1. Bahasa Sunda 128 2 2 2 2 - - 2. Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) 128 1 1 1 1 1 1 3. Kemaarifan 128 1 1 1 1 1 1 JUMLAH 4494
MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2013
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 87
MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2013
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 88
3.2.5. Ketuntasan Belajar a. Latar Belakang Berdasarkan pertimbangan bahwa lulusan SMK utamanya harus memiliki kompetensi untuk melaksanakan pekerjaan tertentu,, dapat mengembangkan dirinya baik secara vertikal maupun horizontal, dan memiliki kecakapan untuk menjalani kehidupan secara baik, maka substansi atau isi Kurukulum SMK edisi 2004 dipilih dan dikemas dengan pendekatan berbasis kompetensi (competency-based curriculum), pendekatan berbasis luas dan mendasar (broad-based curriculum) dan pendekatan pengembangan kecakapan hidup (life skills)
b. Pengertian Secara umum bukti hasil belajar dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bentuk : 1. Bukti langsung, yaitu bukti-bukti yang dikumpulkan berdasarkan pengamatan langsung oleh penilai. 2. Bukti tidak langsung, yaitu bukti-bukti yang diperoleh dari pihak ketiga, seperti guru, pembimbing, orang tua, teman sekelas dan lain-lain. 3. Bukti tambahan, yaitu bukti-bukti yang diperoleh selain dari kedua sumber diatas, seperti kertas kerja, laporan, produk benda kerja (pakaian, masakan, patung dan lain-lain), rekaman video dan bukti tambahan lainnya. c. Tujuan Penilaian hasil belajar bertujuan : Mengetahui sejauhmana telah terjadi kemajuan hasil belajar pada diri peserta didik, sebagai bahan pertimbangan dalam menerapkan bimbingan belajar selanjutnya. 1. Mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik, sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan apakah yang bersangkutan
MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2013
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 89
berhasil (lulus) atau tidak (belum) berhasil dalam menempuh suatu program pembelajaran. 2. Menetapkan tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi suatu keahlian tertentu sesuai dengan yang dipersyaratkan standat kompetensi. d. Prinsip Dasar Selain itu prinsip umum penilaian berbasis kompetensi harus memenuhi prinsip-prinsip yang khusus terkait dengan pemelajaran berbasis kompetensi, sebagaimana dijelaskan berikut. 1. Mengacu standar 2. Individualisasi 3. Tuntas (Mastery) 4. Pengakuan kemampuan awal 5. Maju berkelanjutan
e. Prosedur dan Mekanisme Prosedur penilaian dapat dilakukan melalui : 1. Test lisan 2. Test tertulis 3. Tugas 4. Kuis 5. Projekwork 6. Observasi 7. Test perbuatan 8. Wawancara 9. Simulasi 10. Portofolio f. Langkah Kerja Pelaksanaan penilaian berbasis kompetensi dilakukan dengan langkah sebagai berikut : 1. Penyusunan kriteria dan perangkat penilaian ;
MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2013
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 90
2. Melaksanakan penilaian; 3. Verifikasi internal; 4. Verifikasi eksternal Langkah-langkah tersebut secara sederhana dapat digambarkan dengan diagram matrik seperti berikut :
MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2013
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 91
Matriks Standar Prosedur Operasional Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar
Alur Proses Deskripsi Penanngung Jawab Unsur Terkait Hasil
Dokumen Kurikulum
Menyusun Kriteria & Perangkat Penilaian
Pemelajaran Dan Penilaian
Perbaikan
Apakah Sudah Tidak kompeten
Ya
Verifikasi Internal ( QA)
Perbaikan
Apakah Hasilnya Tidak sesuai ?
Ya
Verifikasi Eksternal ( QC)
Apakah Sudah Tidak sesuai ?
Ya
Sertifikasi
Dokumen kurikulum hasil penyesuaian (implementatif)
Penyusunan Kriteria dan Perangkat Penilaian
Pemelajaran dan penilaian hasil belajar peserta didik, serta melakukan remedial bagi yang belum kompeten
Verifikasi/pemeriksa an kesesuaian data hasil penilaian (learning evidence) olrh pihak internal
Verifikasi/pemeriksa an data hasil penilaian dan verifikasi internal oleh pihak eksternal
Guru
Guru
Tim verifikasi internal
Lembaga Independen
Wakakur DU/DI terkait
DU/DI terkait Staf administrasi Kesiswaan BP/BK
Kepala sekolah Wakakur Ketua program
Kepala sekolah Wakakur Ketua program
Kriteria dan perangkat penilaian
Hasil penilaian mengacu pada standar kompetensi
Keabsahan hasil penilaian
Pengakuan penguasaan kompetensi peserta didik dan pemberian sertifikat kompetensi
MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2013
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 92
3.2.6. Ketuntasan Belajar KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH SMK MAARIF CICALENGKA KAB. BANDUNG Nomor : 132 / SMK.MF / B. 35 / V / 2014 Tentang PENETAPAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) PADA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Menimbang : Menindaklaniuti Peraturan Pemerintahh Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), pelaksanaan proses belajar mengajar di Sekolah SMK MAARIF CICALENGKA perlu menetapkan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM )
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar lsi (Sl) . 3. Permendiknas No. 23 tahun 2006, Standar Kompetensi Lulusan (SKL). 4. Permendiknas No. 24 tahun 2006 dan Nomor 6 tahun 2007 tentang Pelaksanaan Sl dan SKL. 5. Permendiknas No.12 tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah / Madrasah. 6. Permendiknas No.13 tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah / Madrasah 7. Permendiknas No. 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
Mengingat pula 1. Permendiknas No.19 tahun 2007, tentang Standar Pengelolaan . 2. Permendiknas No.20 tahun 2007, tentang Standar Penilaian. 3. Permendiknas No.24 tahun 2007, tentang Standar Sarana prasarana . 4. Permendiknas No.41 tahun 2007, tentang Standar Proses.
MEMUTUSKAN Menetapkan :
Pertama : Setiap guru waiib menentukan Kritera Ketuntasan Minimal per Kompetensi Dasar dan lndikator untuk mata pelajaran yang diajarkan. Kedua : Guru harus mengadakan pengayaan dan perbaikan nilai khusus bagi siswa yang memperoleh nilai yang belum memenuhi syarat KKM.. Ketiga : KKM untuk masing-masing mata pelajaran untuk tahun pelajaran 2014/2015 telah ditetapkan seperti tercantum pada lampiran Surat Keputusan ini. Keempat : Apabila terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini akan dibetulkan sebagaimana mestinya. Kelima : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : Bandung Pada Tanggal : Juli 2014 KEPALA SEKOLAH
Drs. H. Asep Deni Azis, M.M Tembusan Kepada Yth : 1. Disdikbud Kabupaten Bandung sebagai Laporan 2. Guru mata pelajaran 3. Arsip
MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2013
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 93
Lampiran : Keputusan Kepala SMK MAARIF CICALENGKA Nomor : Tanggal Juli 2013
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM } PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MAARIF CICALENGKA KAB. BANDUNG TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015
NO MATA PELAJARAN KKM / SEMESTER KET. 1 2 3 4 5 6 I 1. NORMATIF 1.1. Pend. Agama 75 75 76 76 77 77 1.2. Pend. Kewarganegaraan 73 73 74 74 75 75 1.3. Bahasa Indonesia 75 75 76 76 77 77 1.4. Pend. Jasmani & Olah Raga 75 75 76 76 70 70 1.5. Seni dan Budaya 75 75 77 77 - -
II ADAFTIF 2.1. Matematika 75 75 77 77 77 77 2.2. Bahasa Inggris 75 75 76 76 77 77 2.3. IPA 75 75 - - 75 75 2.4. IPS 75 75 - - 77 77 2.5. Ketrampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi 75 75 76 76 76 76 2.6. Kewirausahaan 76 76 77 77 78 78 2.7. Kimia 75 75 75 75 75 75 2.8. Fisika 73 73 75 75 75 75
III PRODUKTIF 3.1. Dasar Kompetensi Kejuruan 75 75 75 75 75 75 3.2. Kompetensi Kejuruan 75 75 75 75 75 75 IV MUATAN LOKAL 1. Bahasa Sunda 75 75 76 76 - - 2. Kemaarifan 76 76 76 76 77 77 3. Pendidikan Lingkungan Hidup 75 75 75 75 76 76
Bandung, Juli 2014 Kepala Sekolah
Drs. H.Asep Deni Azis, M.M.
MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2013
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 94
3.2.7. Kenaikan Kelas Setiap siswa wajib mengikuti program Pendidikan sesuai dengan ketentuan sebagai berikut : a. Menempuh program pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang disusun bersama dengan guru / pembimbing. b. Pelanjutan program pembelajaran (yang terkait dengan program pembelajaran sebelumnya) dapat dilaksanakan apabila hasil belajar untuk setiap kompetensi/subkompetensi program pembelajaran sebelumnya telah dinyatakan kompeten berdasar criteria ketuntasan minimal (KKM) c. Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas ke kelas XI, XII apabila yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan lebih dari tiga mata pelajaran yang merupakan prasyarat dari standard kompetensi (SK). 3.2.8. Kelulusan Kriteria Kelulusan SMK Maarif Cicalengka adalah sebagai berikut : a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran mulai semester I sampai dengan semester VI. b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran : Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian Kelompok mata pelajaran estetika Kelompok mata pelajaran Jasmani Olahraga dan Kesehatan c. Penilaian melalui pengamatan dengan menggunakan indikator : Tidak merokok Tidak menggunakan narkoba Disiplin d. Lulus Ujian Nasional
MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2013
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 95
Contoh Format R A P O R
Nama Peserta Didik : _______________ Nomor Induk : _______________ Bid. Studi Keahlian : _______________ Prog. Studi Keahlian : _______________ Komp. Keahlian : _______________ Tahun Pelajaran : _______________ Kelas/Semester : _______________
N o Mata Pelajaran KKM Nilai Hasil Belajar Angka Huruf Predikat Deskripsi Kemajuan Belajar NORMARIF 1 Pendidikan Agama Islam 75 75 Tujuh puluh lima Baik Mampu memahami dan mengamalkan tentang sifat adil, ridla dan amal shaleh dengan baik 2 Pendidikan Kewarganegaraan 75 76 Tujuh puluh enam Baik Mampu memahami dan mengamalkan Pancasila dengan baik 3 Bahasa Indonesia 75 75 Tujuh puluh Baik Cukup mampu dalam menyimpulkan dan menyimak informasi dan cukup baik dalam memahami perintah kerja tertulis 4 Pendidikan Jasmani,Olah Raga dan Kesehatan 70 72 Tujuh puluh dua Cukup Cukup mampu mempraktikan permainan olahraga beregu, atletik serta nilai kerjasama, kejujuran, menghargai, semangat dan percaya diri 5 Seni Budaya ADAPTIF 1 Bahasa Inggris 72 75 Tujuh puluh lima Baik Mampu memahami percakapan terbatas dengan penutur asli dan surat-surat bisnis sederhana 2 Matematika 72 75 Tujuh puluh lima Baik Mampu menerapkan konsep kesalahan pengukuran, dan menerapkan konsep operasi hasil pengukuran
Dan seterusnya
Catatan : Lihat contoh Buku dan Petunjuk Pengisian Laporan Hasil Belajar (Rapor)
MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2013
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 96
3.2.9. Pendidikan Kecakapan Hidup TABEL PENILAIAN SIKAP SMK MAARIF CICALENGKA No Jenis / Aspek Sikap Standar Pencapaian Strategi Penilaian Deskripsi Skor 1 Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Melaksanaka kegiatan keagamaan sesuai agama yang dipeluknya - Observasi aktivitas keagamaan siswa - Verifikasi jurnal kegiatan
- Rutin, tidak ada yang tertinggal 5 - Rutin, tidak melaksanakan 20% 4 - Rutin, tidak melaksanakan 40% 3 - Rutin, tidak melaksanakan 60% 2 - Rutin, tidak melaksanakan 80% 1 2 Berakhlak Mulia Berlaku hormat pada masyarakat di lungkunganya Observasi aktivitas siswa dalam bermasyarakat di sekolah
- Selalu 5 - Sering 4 - Kadang kadang 3 - Jarang 2 - Sangat jarang 1 3 Mandiri Melaksanaka pekerjaan/ tugas-tugas siswa tanpa disuruh/ ditunggui - Observasi aktivitas siswa didalam melaksanakan tugasnya - Verifikasi rekaman penyerahan tugas-tugas siswa
- Selalu 5 - Sering 4 - Kadang kadang 3 - Jarang 2 - Sangat jarang
1
MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2013
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 97
4 Menjadi warga Negara yang demokratis Mampu menghargai pendapat orang lain Observasi aktivitas siswa didalam diskusi, bermasyarakat di sekolah
- Selalu 5 - Sering 4 - Kadang kadang 3 - Jarang 2 - Sangat jarang 1 5 Bertanggung Jawab Tidak menyontek dalam ulangan, mengerjakan tugas sesuai dan tepat waktu Observasi aktivitas siswa dalam ulangan
- Selalu 5 - Sering 4 - Kadang kadang 3 - Jarang 2 - Sangat jarang 1 6 Sikap Percaya diri Mampu tampil secara wajar dalam kegiatan degan massa - Observasi aktivitas siswa dalam diskusi, kegiatan massa sekolah/ bermasyarakat
- Selalu 5 - Sering 4 - Kadang kadang 3 - Jarang 2 - Sangat jarang 1 7 Berpartisipasi dalam menegakan aturan-aturan sosial Melaksnakan pekerjaan/ tugas-tugas tanpa harus disuruh/ ditunggu - Observasi ketaatan siswa dalam mengikuti peraturan tata tertib sekolah
- Selalu 5 - Sering 4 - Kadang kadang 3 - Jarang 2 - Sangat jarang
1
MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2013
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 98
8 Kedisiplinan masuk sekolah Kehadiran disekolah/ presentasi siswa Verivikasi presentasi siswa - Selalu 5 - Absensi 10 % 4 - Absensi 10 % - 15 % 3 - Absensi 15 % - 20 % 2 - Absensi lebih dari 20 % 1 9 Menjaga kebersihan lingkungan Membuang sampah pada tempatnya, tidak megotori lingkungan Observasi perilaku siswa dalam kehidupan di sekolah - Selalu 5 - Sering 4 - Kadang kadang 3 - Jarang 2 - Sangat jarang 1 10 Menjaga kesehatan dan keamanan diri Menggunakan alatkeselamatan kerja dalam kegiatan pembelajaran praktik Observasi terhadap kebiasaan siswa menggunakan keselamatan kerja dalam kegiatan praktik
- Selalu 5 - Sering 4 - Kadang kadang 3 - Jarang 2 - Sangat jarang 1 11 Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat Menghargai hak orang lain, memenuhi kewajiban, bersikap tegas dalam kebenaran Observasi perilaku siswa dalam bermasyarakat (penegakan aturan) - Selalu 5 - Sering 4 - Kadang kadang 3
MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2013
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 99
- Jarang 2 - Sangat jarang 1 12 Bersimpati terhadap orag lain Peduli terhadap masyarakat sekolah Observasi perilaku siswa dalam dalam kepedulian terhadap sesama
- Selalu 5 - Sering 4 - Kadang kadang 3 - Jarang 2 - Sangat jarang 1
MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2013
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 100
Lampiran Contoh Format 3
TRANSKRIP AKHIR TAHUN PENDIDIKAN
Nama : ______________________ N I S : ______________________ Tempat tgl lahir : ______________________ Bidang Program Keahlian : ___________________
NO PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JML JAM SKK NILAI ANGKA HURUF
3.2.10. Pendidikan Sistem Ganda, Praktek Kerja Industri PSG adalah pola penyelenggaraan diklat yang dikelola bersama-sama antara SMK dengan industry / asosiasi profesi sebagai institusi pasangan (IP), mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga tahap evaluasi dan sertifikasi yang merupakan satu kesatuan program dengan menggunakan berbagai bentuk alternatif pelaksanaan, seperti day release, block release, dsb. Durasi pelatihan di industri dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan s.d. 1 (satu) tahun pada industri dalam dan atau luar negeri. Pola pendidikan sistem ganda diterapkan dalam proses penyelenggaraan SMK dalam rangka lebih mendekatkan mutu lulusan dengan kemampuan yang diminta oleh dunia industry / usaha.
3.2.11. Pendidikan Kecakapan Hidup Isu yang mengemuka dewasa ini yakni adanya kesenjangan antara sekolah dengan kehidupan nyata di masyarakat. Apa yang dipelajari di sekolah, merupakan hal lain yang terjadi di masyarakat, sehingga disinyalir sekolah semakin menjauhkan peserta didik dengan dunia nyatanya di mana ia hidup dan bermasyarakat. Oleh karena itu, agar peserta didik dapat mengenal dengan baik dunianya dan dapat hidup wajar di masyarakat, perlu dibekali kecakapan hidup (life skills). Kecakapan hidup meliputi: (a) kecakapan personal (personal skills) (b) kecakapan sosial (social skills), (c) kecakapan akademik (academic skills), dan (d) kecakapan vokasional (vocational skills).
Program kecakapan hidup di SMK merupakan kelanjutan dari program kecakapan hidup yang dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP). SMK harus menyusun rencana pelaksanaan program kecakapan hidup (noninstruksional) yang terintegrasi pada topik pemelajaran instruksional dan atau pada kegiatan ekstrakurikuler.
MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2013
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 102
3.2.12. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global a. Pendidikan Kurikulum Berbasis Kompetensi Kompetensi (competency) mengandung makna kemampuan seseorang yang disyaratkan untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu pada dunia kerja dan ada pengakuan resmi atas kemampuan tersebut. Dalam lingkup pendidikan menengah kejuruan pengertian kurikulum berbasis kompetensi dapat diuraikan sebagai berikut. 1) Kurikulum berbasis kompetensi diartikan sebagai rancangan pendidikan dan pelatihan yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi yang berlaku di tempat kerja. 2) Substansi kompetensi memuat pernyataan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan sikap (attitude). 3) Isi atau materi kurikulum yang dirancang dengan pendekatan berbasis kompetensi diorganisasi dengan sistem modular (satuan utuh), ditata secara sekuensial dan sistemik. 4) Ada korelasi langsung antara penjenjangan jabatan pekerjaan di dunia kerja dengan pentahapan pencapaian kompetensi di SMK. b. Pendekatan Kurikulum Berbasis Luas dan Mendasar Kurikulum berbasis luas dan mendasar adalah rancangan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memahami dan menguasai konsep, prinsip, dan keilmuan yang melandasi suatu bidang keahlian. Dengan demikian, peserta didik tidak hanya memahami dan menguasai apa (know what) dan bagaimana (know how) suatu pekerjaan dilakukan, tetapi harus sampai kepada pemahaman dan penguasaan tentang mengapa (know why) dilakukan. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum tidak hanya diarahkan untuk penguasaan suatu kompetensi dalam arti sempit, tetapi juga diarahkan agar peserta didik dapat beradaptasi dan mengalihkan/transfer kompetensi, pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan lain yang dimiliki ke dalam situasi dan kondisi yang berbeda.
MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2013
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 103
c. Pendekatan Berbasis Produksi Pemelajaran Berbasis Produksi (production-based learning/training) adalah kegiatan pendidikan dan pelatihan yang menyatu pada proses produksi atau menggunakan proses produksi sebagai media pemelajaran. Pendekatan ini dilakukan dengan tujuan terutama untuk mengperkenalkan peserta didik dengan iklim kerja yang nyata. Pelaksanaan pemelajaran bisa dilakukan dengan cara antara lain sebagai berikut:
Di dunia industri, peserta didik mendapat pelatihan dan pengalaman nyata melalui keterlibatan langsung dalam proses produksi sebagai media pendidikan. Di sekolah, peserta didik dilibatkan dalam proses produksi di unit produksi sekolah. Di sekolah, peserta didik berpraktik di ruang praktikum yang menerapkan mekanisme produksi, sehingga tercipta suasana kerja seperti di industri. Pelatihan harus menghasilkan produk yang memenuhi standar industri dan layak jual.