Anda di halaman 1dari 20

MENINGITIS BAKTERIAL

Oleh :
Mrr. Bintang Kusumaningtyas
Pembimbing:
DR. Dr. Tjipta Bahtera, SpAK
Dr. Alifiani Hikmah SpAK
Dr. Tun Paksi SpA
Peradangan selaput otak, ditandai dg
peningkatan jumlah sel PMN dalam LCS
dan terbukti adanya bakteri penyebab
infeksi dalam LCS
DEFINISI
Meningitis
Meningitis
Bakteri
Meningitis
Tuberkulosis
Meningoensefalitis
Virus
Usia neonatus bakteri penyebab menggambarkan flora
enteral GI dan genitourinary maternal Enterococcus,
Basil enteric gram negatif ( E.coli, Klebsiella), Listeria
monocytogenes; Streptococcuc grup B
Usia 2 12 bulan N. Menigitidis, S. Pneumoniae, H.
Influenza tipe B
Pada individu dg kelainan anatomis atau
imunodefisiensi Pseudomonas aeruginosa,
Staphylococcus aureus, coagulase-negative
staphylococci, Salmonella spp., & Listeria
monocytogenes.
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
Aliran darah (hematogen) Kolonisasi bakteri e.c IRA
Perluasan langsung dari infeksi (per kontinuitatum) berasal
dari sinusitis paranasal, otitis media, mastoiditis, selulitis
orbita
Implantasi langsung penetrasi akibat trauma
Aspirasi dari cairan amnion
Infeksi bakterial secara transplasental terutama listeria.
Meningitis pada neonatus :
Gejala nonspesifik: demam,
anoreksia, gejala IRA,
mialgia, artralgia,
manifestasi kulit (petekiie,
purpura atau makula
eritematosus)
Iritasi meningeal: kaku
kuduk, nyeri punggung,
Kernig sign, Brudzinski sign
Peningkatan TIKI: nyeri
kepala, muntah, UUB
membonjol/melebar,
oculomotor (anisokor,
ptosis) atau paralisis N.
Abducens, hipertensi dg
bradikardi, penurunan
kesadaran, tanda herniasi
MANIFESTASI KLINIS
MANIFESTASI KLINIS
Papiledema proses kronis (misal: abses
intrakranial, empyema subdural atau oklusi
sinus venosus dural
Tanda neurologis fokal biasanya akibat
oklusi vaskular
Neuropati cranial ( N. II, N. III, N.VI, N.VII ,
N.VIII) aibat inflamasi lokal
Setiap pasien dengan curiga sepsis
LP :
Sepsis pada neonatus dg kejang/defisit
neurologis
Anak dg bakteremia dg demam tak kunjung
turun
Anak < 2 tahun dg manifestasi klinis KDK
DIAGNOSIS
Lumbal pungsi pengecatan gram dan
kultur, gambaran pleositosis neutrofilik,
protein , glukosa
Kultur darah dilakukan pada semua
pasien dg suspek menigitis
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
KONTRAINDIKASI LP:
Bukti peningkatan TIK (selain UUB
membonjol), seperti paralisis N. III dan VI
dg penurunan kesadaran atau hipotensi &
bradikardi dg abnormalitas respirasi
Syok
Infeksi kulit pada lokasi LP
KI relatif trombositopeni
DIAGNOSIS
Gambaran LCS pada meningitis
bakterial :
Makroskopis: keruh purulen
Pleusitosis ( dominan PMN)
Fase awal : jumlah sel normal, limfositer
Protein meningkat, glukosa menurun (<60%
kadar glukosa darah)
Suportif : cairan, nutrisi, antipiretik,
antikonvulsan
Antibiotik inisial:
Terapi antibiotik empiris sebelum hasil
kultur dan resistensi
Antibiotik empiris didasarkan pada kuman
empirik dan rentang usia
Antibiotik bersifat bakterisid
TATALAKSANA
TATALAKSANA
Obat 0 7 hari 8 28 hari Bayi dan anak
Amikasin
1520 /12h 2030 /8h 2030 /8h
Ampicilin
200300 /8h 300/4h or 6h 300 /46h
Cefotaxime
100 /12h 150200 /8h or 6h 200300 /8h or 6h
Ceftriaxone
100 /12h or 24h
Ceftazidime
150 /12h 150 /8h 150 /8h
Gentamicin
5 /12h 7.5 /8h 7.5 /8h
Meropenem
120 /8h
Nafcillin 100150/12h 150200/6h 150200 /4h or 6h
Penicillin G 250,000450,000
/8h
450,000 /6h 450,000 /4h or q6h
Rifampin 20 /12h
Tobramycin
[][]
5 /12h 7.5 /8h 7.5 /8h
Vancomycin
[][]
30 /12h 3045 /8h 60 /6h
Durasi pemberian antibiotik : 7 14 hari
LP evaluasi tidak direkomendasikan pada
pasien tanpa komplikasi
Efek samping antibiotik: flebitis, drug fever,
rash, muntah, kandidiasi oral, dan diare
Ceftriakson pseudolithiasis VU reversibel
gejala: muntah & nyeri abdomen kuadran
kanan atas
TATALAKSANA
KORTIKOSTEROID; sterilisasi cepat dg
antibiotik sel lisis realease produk sel
(cell wall endotoxin) kaskade cytokine-
mediated inflamatory edema, infiltrasi
neutrofil injuri neurologis dg perburukan
tanda dan gejalan CNS

TATALAKSANA
Dexamethason: 0,15mg/kgBB/dosis tiap 6
jam selama 2 hari
Memberikan manfaat maksimal jika
diberikan 1 2 jam sebelum inisial antibiotik
Tidak diberikan pada Meningitis neonatus
ESO : perdarahan saluran cerna, hipertensi,
hiperglikemi, leukositosis, rebound
fenomena

TATALAKSANA
TATALAKSANA
IVFD
TIK : Inj.
Furosemid
1mg/kgBB &
manitol 0,5 1
g/kgBB
Kejang: Diazepam iv
0,1 0,2
mg/kgBB/dose
Lab: BUN,
elektrolit, DR,
studi koagulasi
Evaluasi
TV/neurologis
KOMPLIKASI
Kejang, peningkatan TIK, paralisis N.
Cranialis, stroke, herniasi serebral/cerebellar
Efusi subdural
SIADH
Prolong fever (>10 hari)
PROGNOSIS
Morbiditas tertinggi pneumococcal
meningitis
Sekuel neurodevelopmental 10 20%
Prognosis paling jelek pada bayi muda < 6
bulan
Gejala sisa: hearing loss, retardasi mental,
kejang berulang, speech delay,
gangguanvisual, dan gangguan perilaku

Anda mungkin juga menyukai